1. KONFLIK KOMUNIKASI INTERPERSONAL
“KONFLIK DENGAN SAHABAT”
Pasha Ravii Widyadhana, Ardimas Widhiaksono, Kevin Nouvaldo Reinhart,
Novalia Agung
Fakultas Ilmu Komunikasi UPDM(B) DKI Jakarta Universitas Moestopo,
Dimasoetopo@gmail.com
Abstrak
Komunikasi antarpribadi merupakan proses komunikasi yang dianggap paling efektif dan
prosesnya dapat dilakukan dengan cara sangat sederhana. Para ahli komunikasi memandang
komunikasi antarpribadi berpusat pada kualitas komunikasi antar partisipan. Partisipan yang saling
berhubungan satu sama lain merupakan personal yang unik, mampu memilih, mempunyai
perasaan, bermanfaat dan dapat merefleksikan kemampuan diri masing-masing. Post Positivist,
Post positivisme adalah aliran yang ingin memperbaiki kelemahan pada Positivisme. Post
positivisme sependapat dengan Positivisme bahwa realitas itu memang nyata, ada sesuai hukum
alam. Wawancara, kelompok kami juga memakai metode wawancara supaya audience dapat
gambaran terhadap narasumber, wawancara ini juga membuktikan adanya dimensi hubungan
antara narasumber. Sebagai makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, manusia sudah memiliki
dorongan akan kebutuhan berinteraksi. Dengan bantuan orang lain, manusia mulai belajar dan
beradaptasi di lingkungannya. Mulai dari merangkak, belajar berdiri, berjalan, menggunakan alat
gerak, hingga bisa berkomunikasi dengan orang lain. Bahkan, bisa mengembangkan potensi dalam
diri serta hal lain yang membutuhkan interaksi dengan orang lain. Dalam interaksinya dengan
masyarakat, manusia akan melakukan komunikasi untuk menyampaikan informasi. Komunikasi
yang berlangsung antara individu dengan individu dianggap sebagai komunikasi secara tatap muka
(face to face). Lalu, dalam ilmu komunikasi dikenal dengan istilah komunikasi antar pribadi.
2. Kata Kunci: Komunikasi Antar Pribadi, Antar Sahabat.
Abstract
Interpersonal communication is the most effective communication process and the process
can be done in a very simple way. Communication experts view interpersonal communication
centered on the quality of communication between participants. Participants who are
interconnected with each other are unique personalities, able to choose, have feelings, are useful
and can reflect on each other's abilities. Post Positivist, Post positivism is a school that wants to
improve weaknesses in Positivism. Post positivism agrees with positivism that reality is real, exists
according to natural law. Interviews, our group also uses the interview method so that the audience
can get an overview of the sources, this interview also proves that there is a relationship dimension
between the sources. As social beings or social beings, humans already have an urge for the need
to interact. With the help of other people, humans begin to learn and adapt in their environment.
Starting from crawling, learning to stand, walk, use mobility devices, to be able to communicate
with other people. In fact, it can develop potential within oneself and other things that require
interaction with others. In their interactions with society, humans will communicate to convey
information. Communication that takes place between individuals is considered as face-to-face
communication. Then, in the science of communication known as interpersonal communication.
Keywords: Interpersonal Communication, Between Best Friends.
PENDAHULUAN
Sebagaimana dikutip dari jurnal Proses Komunikasi Interpersonal antara Guru dengan
Murid Penyandang Autis di Kursus Piano Sforzando Surabaya (2013), Devito menjelaskan bahwa
komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan secara verbal maupun nonverbal antara dua
orang atau lebih yang saling memengaruhi.
Menurut Dr. Edi Harapan (2014) Komunikasi antarpribadi merupakan proses komunikasi
yang dianggap paling efektif dan prosesnya dapat dilakukan dengan cara sangat sederhana. Para
3. ahli komunikasi memandang komunikasi antarpribadi berpusat pada kualitas komunikasi
antarpartisipan. Partisipan yang saling berhubungan satu sama lain merupakan personal yang unik,
mampu memilih, mempunyai perasaan, bermanfaat dan dapat merefleksikan kemampuan diri
masing-masing.
Pada kasus ini, kami ingin membahas permasalahan yang terjadi di dalam komunikasi
antarpribadi. Permasalahan ini menyesuaikan tema yang kelompok kami pilih, yaitu konflik
dengan sahabat. Yang dimana kami akan menjelaskan bagaimana konflik ini bisa terjadi, serta
menyelesaikan permasalahan ini menggunakan penjelasan ilmu komunikasi, teori Harold Laswell.
Pada suatu hari, Kevin ingin mengajak Dimas dan Pasha mengerjakan tugas kelompok di
suatu tempat. Saat itu juga, Kevin berbicara kepada Dimas agar menentukan tanggal dan tempat
untuk mengerjakannya. Tapi ketika Kevin sedang menjelaskan mengenai penentuan tanggal dan
tempat, Dimas kurang jelas mendengarkannya karena ia sambil bermain handphone seolah ia tidak
peduli dan hanya meng-iyakan saja.
Ketika hari nya tiba, Kevin dan Pasha sudah sampai ditempat yang dituju, tetapi Kevin dan
Pasha tidak melihat Dimas. Ketika Kevin berhasil menelepon Dimas untuk kesekian kalinya,
Kevin bertanya, “Oi Dim, lu dimana? Gua sama Pasha udh ditujuan nih” Dimas pun bingung dan
menjawab “Gua juga udah sampe, ada di pintu utara BP” Kevin menjawab kembali “Bukan disitu
Dim, kita janjiannya di bakso Pak Muh”, akhirnya Dimas tutup telepon tersebut dengan kesal dan
langsung berangkat ke tempat yang diinfokan oleh Kevin.
Ketika Dimas sudah sampai, Kevin bertanya ke Dimas kenapa bisa salah tujuan, ekspresi
Dimas masih terlihat kesal, namun Kevin tetap bertanya dan menjelaskan kembali secara perlahan.
Dimas menyadari bahwa ia salah karena tidak terlalu mendengarkan apa yang disampaikan oleh
Kevin, Akhirnya Dimas langsung meminta maaf kepada Kevin dan mereka berbaikan dan
bersahabat lagi.
METODE PENELITIAN
Post Positivist, Post positivisme adalah aliran yang ingin memperbaiki kelemahan pada
Positivisme. Post positivisme sependapat dengan Positivisme bahwa realitas itu memang nyata,
4. ada sesuai hukum alam. Kualitatif, Menurut Moleong (2017:6) penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lainlain secara holistik dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus kata yang alamiah dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah. Wawancara, kelompok kami juga memakai metode
wawancara supaya audience dapat gambaran terhadap narasumber, wawancara ini juga
membuktikan adanya dimensi hubungan antara narasumber. Wawancara adalah sebuah
conversation atau perbincangan, biasanya dilakukan antara dua orang atau lebih dengan tujuan
mendapatkan informasi.
Analisis dan Pembahasan
Penulis juga memudahkan para pembaca dengan memberikan metode 5W+1H agar para
pembaca bisa memahami dan melihat gambaran sebuah konflik yang terjadi di makalah tersebut.
(WHAT) Konflik antar sahabat yang dialami oleh Kevin & Dimas, dimana Kevin sudah
memberitahu dengan jelas tempat dan waktunya, tetapi Dimas tidak mendengar karena lebih fokus
ke handphonenya. (WHO) Kevin sebagai komunikator (yang mengirim pesan) dan Dimas sebagai
komunikan (yang menerima pesan). (WHY) Dimas tidak mendengarkan apa yang Kevin jelaskan
mengenai tanggal dan tempat untuk penugasan kelompok. (WHEN) Kejadian tersebut terjadi saat
Kevin, Dimas, dan Pasha sedang berkumpul di kampus. (WHERE) Penyelesaian konflik atau
masalah tersebut dilakukan dengan bertemu di tempat makan Bakso Pak Muh secara tatap muka.
(HOW) Kevin dan Dimas menyelesaikan masalah tersebut dengan membicarakan secara pribadi.
Hingga akhirnya Dimas menyadari kesalahannya dan berjanji untuk lebih memerhatikan
pembicaraan.
(WHO) Orang yang menjadi komunikatornya adalah Kevin. (SAYS WHAT) Informasi
yang disampaikan oleh Kevin berupa keluhan dirinya tidak dihargai karena pesan yang
disampaikan tidak didengarkan oleh Dimas yang terlalu fokus pada handphonenya. (IN WHICH
CHANNEL) Secara langsung (ketika Kevin ingin membuat rencana, mereka menentukan tanggal
dan tempat untuk bertemu) dan secara online (menghubungi Dimas melalui whatsapp). (TO
5. WHOM) Kepada sahabat (Adanya miskomunikasi sehingga terjadinya kesalahpahaman ketika
berbicara dan menyampaikan sesuatu). (WITH WHAT EFFECT) Terjadinya miskomunikasi dan
pertengkaran kecil, sehingga adanya perdebatan karena salah tempat tujuan.
TEORI PROCEED VIEW
Teori ini merupakan teori komunikasi yang merupakan salah satu teori dari pengembangan
diri dalam individu seseorang. Teori ini merupakan teori komunikasi yang dilihat dari kualitas
pribadi. Siapa yang berbicara, dialah yang didengar. Semakin ia berkualitas, semakin banyak orang
yang mendengarkan. Sehingga teori ini memerlukan kualitas pribadi terlebih dahulu untuk
melanjutkan komunikasinya agar banyak orang yang mendengarkan. Biasanya, teori ini
berhubungan dengan kepercayaan pada seseorang. Semakin banyak orang yang percaya dengan
orang tersebut, maka semakin banyak orang yang mendengarkan.
ETIKA DAN MORALITAS
Moralitas adalah prinsip berdasarkan perbuatan benar dan salah yang mendasari
keberadaan manusia dan masyarakat. Adapun etika, yaitu standar atau prinsip bagaimana
seseorang harus bertindak dan berperilaku. Penulis akan menghubungkan prinsip-prinsip moral
dan etika dengan isu-isu yang diangkat dalam jurnal ini, yang mengarah pada kesimpulan bahwa
kasus sebelumnya disebabkan oleh kegagalan komunikasi yang mendalam antara pihak-pihak
yang terlibat. Secara moral, dianggap buruk bagi orang untuk menanggapi orang lain dengan
kurang sensitif. Namun, jika dilihat dari sudut yang berbeda, penting untuk disadari bahwa ada
banyak cara orang berinteraksi dan berkomunikasi. Semua itu tergantung pada seberapa nyaman
percakapan tersebut. Sejumlah elemen lain, seperti suasana hati, kesehatan, dan lain sebagainya,
juga bisa berdampak. Sebaliknya, jika dilihat dari segi etika, tidak baik jika ada orang bebicara
dengan anda tetapi anda tidak mendengarkannya dengan baik apalagi sudah tidak mendengarkan
anda berfokus pada handphone anda, sebaiknya disaat orang berbicara kita mendengarkan apa
yang orang tersebut sampaikan dan kita meresponnya dengan baik dan supaya tidak terjadinya
miskomunikasi.
6. DAFTAR PUSTAKA
Budianto, I. (2013). Pengertian Komunikasi Antar Pribadi. Jurnal E-Komunikasi, 1(2). Retrieved
from https://publication.petra.ac.id/index.php/ilmu-komunikasi/article/view/893
Harapan, D., & Syarwani, D. (2014). Komunikasi Antar Pribadi. Depok: Rajawali Pers.
MeleonG. (2017). Pengertian Kuantitatif. Jakarta Timur: Stie.
Perngertian Post-Positivist. (2016, April 28). Retrieved from Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya: https://fia.ub.ac.id/rsc/info-kegiatan/pendekatan-kuantitatif-
umum-dan-pendekatan-kualitatif-
umum.html#:~:text=Post%20positivisme%20adalah%20aliran%20yang,nyata%2C%20ad
a%20sesuai%20hukum%20alam