SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Online Learning Planner
PEMBIASAN CAHAYA
Start!
ANGGOTA KELOMPOK
1. Dila Virmadani (2207036172)
2. Hendro Pratomo (2207036180)
3. Mutiara Nabila (2207036154)
PRODI : D – III TEKNIK KIMIA (A)
1
2
3
4
Pengertian pembiasan
Pembiasan cahaya berarti pembelokan arah rambat cahaya saat
melewati bidang batas dua medium bening yang berbeda indeks biasnya.
Pembiasan cahaya terjadi akibat cahaya melewati dua medium
yang berbeda kerapatan optiknya.
Sinar bias akan mendekati garis normal ketika sinar datang dari
medium kurang rapat (udara) ke medium lebih rapat (kaca). Sinar bias
akan menjauhi garis normal ketika cahaya merambat dari medium lebih
rapat (kaca) ke medium kurang rapat (udara). Sinar datang dari udara
(memiliki indeks bias N1) menuju air (memiliki indeks bias N2) dan
membentuk sudut terhadap bidang normal sebesar I (sudut datang), sinar
tersebut kemudian dibelokan hingga membentuk sudut terhadap bidang
normal sebesar r (sudut bias). Pada pembiasan tersebut berlaku:
b
a
Syarat - Syarat Pembiasan
Cahaya melalui dua medium
yang berbeda kerapatan
optiknya
Cahaya datang tidak tegak lurus
terhadap bidang batas ( sudut
datang lebih kecil dari 90
derajat)
M
T
W
T
F
Hukum Pembiasan Cahaya
Terjadinya pembiasan tersebut telah dibuktikan oleh
seorang ahli matematika dan perbintangan Belanda pada
tahun 1621 bernama Wilebord Snell. Kesimpulan hasil
percobaannya dirumuskan dan dikenal dengan Hukum
Snellius.
Hukum Snellius menyatakan sebagai berikut:
 Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada
satu bidang datar.
 Jika sinar datang dari medium yang kurang rapat
menuju medium yang lebih rapat, sinar akan dibiaskan
mendekati garis normal. Jika sinar datang dari medium
yang lebih rapat menuju medium yang kurang rapat,
sinar akan dibiaskan mendekati garis normal.
M
T
W
T
F
Indeks Bias
Berkas cahaya yang melewati dua
medium yang berbeda
menyebabkan cahaya berbelok. Di
dalam medium yang lebih rapat,
kecepatan cahaya lebih kecil
dibandingkan pada medium yang
kurang rapat. Akibatnya, cahaya
membelok. Perbandingan laju
cahaya dari dua medium tersebut
disebut indeks bias dan diberi
simbol (n).
M
T
W
T
F
Indeks Bias Mutlak
Adalah perbandingan antara kecepatan cahaya di ruang hampa atau di
udara (c) dengan kecepatan cahaya di dalam bahan (v).
Dirumuskan dengan :
Keterangan:
𝑛𝑏 : indeks bias
𝑣 : kecepatan cahaya di dalam bahan
𝜆𝑢 : panjang gelombang cahaya di udara
𝜆𝑣 : panjang gelombang cahaya di dalam bahan
Indeks bias mutlak medium yaitu indeks bias medium saat berkas
cahaya dari ruang hampa melewati medium tersebut. Indeks bias mutlak suatu
medium dituliskan n. Indeks bias mutlak kaca dituliskan nkaca, indeks bias mutlak
air dituliskan nair dan seterusnya. Oleh karena c selau lebih besar dari pada v
maka indeks bias suatu medium selalu lebih dari satu n medium > 1.
Indeks Bias Relatif
Indeks bias relatif adalah perbandingan indeks bias suatu medium
terhadap indeks bias medium lainnya.
Keterangan:
𝑣1 = kecepatan cahaya di dalam bahan 1
𝑣2 = kecepatan cahaya di dalam bahan 2
𝜆1 = panjang gelombang di dalam bahan 1
𝜆2 = panjang gelombang di dalam bahan 2
𝑛1 = indeks bias mutlak bahan 1
𝑛2 = indeks bias mutlak bahan 2
Intan terlihat berkilau
Fatamorgana
Dasar kolam tampak dangkal
Batang yang tercelup
sebagian seolah-olah
membengkok
M
T
W
T
F
Contoh Peristiwa Pembiasan
Posisi semua bidang
Pembiasan Pada Cahaya
 Terjadi oleh lensa cembung (positif) dan lensa cekung
(negatif).
 Pembiasan cahaya pada lensa menghasilkan dua jenis
bayangan:
a. Bayangan sejati/nyata, yaitu bayangan yang berada
di belakang lensa, tidak dapat ditangkap layar dan
tegak/sejajar.
b. Bayangan maya/semu, yaitu bayangan yang berada
di depan lensa, dapat ditangkap layar dan terbalik.
M
T
W
T
F
Sifat bayangan dari sinar bias berlawanan
dengan sifat yang bayangan dari sinar
pantul.
Jarak fokus lensa dipengaruhi oleh jari-jari
kelengkungan dan indeks bias medium dan lensa.
Dihitung dengan persamaan :
Keterangan :
f = jarak fokus lensa
nL = indeks bias lensa
nM = indeks bias medium
R1 = jari-jari kelengkungan sisi depan
R2 = jari-jari kelengkungan sisi belakang
Pembiasan Pada Lensa Cekung
Lensa cekung dinamakan pula lensa divergen
karena lensa cekung menyebarkan berkas sinar sejajar
yang diterimanya. Lensa cekung seperti ini memiliki dua
buah permukaan lengkung, sehingga Lensa cekung
memiliki dua jari-jari kelengkungan dan dua titik fokus.
Pada lensa cekung, jari-jari kelengkungan (R) dan titik
fokus (F)bertanda negatif (-), sehingga lensa cekung
sering dinamakan lensa negatif. Untuk menentukan
bayangan oleh lensa cekung diperlukan sekurang-
kurangnya dua berkas sinar utama. Bayangan yang
dibentuk oleh lensa cekung merupakan perpotongan
perpanjangan sinar-sinar bias, sehingga bayangan yang
dibentuk oleh lensa cekung selalu bersifat maya.
M
T
W
T
F
3 Jenis Lensa Cekung
Bikonkaf Plankonkaf Konkaf-Konveks
M
T
W
T
F
M
T
W
T
F
Ruang Pada Lensa Cekung Atau Negatif
1 2 3 4 5
Sifat bayangan adalah maya/semu, tegak/sejajar dan diperkecil.
Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung
1. Sinar datang sejajar
sumbu utama dibiaskan
seolah-olahberasal dari
titik focus F1
2
3
4
1
Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung
2. Sinar datang yang
melalui titik pusat lensa ( 0 )
tidak mengalami pembiasan
2
3
4
1
Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung
3. Sinar datang yang
seolah-olah menuju titik
focus, dibiaskan sejajar
dengan sumbu utama.
2
3
4
1
Pembentukan Bayangan pada Lensa Cekung
a) Jarak benda lebih besar 2F2
Jarak benda lebih besar dari 2F2 ,dengan menggunakan sinar
istimewa lensa cekung yaitu nomor 1 dan nomor 3, diperoleh
bayangan yang bersifat maya, tegak, diperkecil, dan letak
bayangannya di depan lensa.
2
3
4
1
Pembentukan Bayangan pada Lensa Cekung
b) Jarak Benda di antara 2F2 dan F 2
Jarak benda di antara 2F2 dan F2, dengan menggunakan
sinar istimewa lensa cekung yaitu nomor 1 dan nomor 3,
diperoleh bayangan yang bersifat maya, tegak, diperkecil,
dan letak bayangannya di depan lensa
2
3
4
1
Pembentukan Bayangan pada Lensa Cekung
c) Benda diletakkan di antara F dan pusat lensa
Benda diletakkan di antara F dan pusat lensa, dengan
menggunakan sinar istimewa lensa cekung yaitu nomor 1 dan
nomor 3, diperoleh bayangan yang bersifat maya,
tegak,diperkecil, dan letak bayangannya di depan lensa
2
3
4
1
PEMBIASAN PADA LENSA CEMBUNG
Lensa cembung dinamakan pula lensa
konvergen karena lensa cembung memfokuskan
(mengumpulkan) berkas sinar sejajar yang
diterimanya. Disini kita hanya akan membahas
lensa yang kedua permukaannya cembung
(bikonveks).
Karena lensa cembung seperti ini memiliki
dua buah permukaan lengkung, maka lensa
cembung memiliki dua jari- jari kelengkungan dan
dua titik fokus. Seperti halnya pada cermin, jari-jari
kelengkungan lensa adalah dua kali jarakfokusnya
(R=2F). Untuk lensa cembung, jari-jari
kelengkungan(R) dan titik fokus (f) bertanda positif
(+), sehingga lensa cembung sering dinamakan
lensa positif
M
T
W
T
F
3 Jenis Lensa Cembung
Bikonveks Plankonveks Konkaf-Konveks
M
T
W
T
F
Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung
Sinar datang sejajar
sumbu utama akan
dibiaskan melalui
titik fokus (F1) di
belakang lensa.
A
Sinar datang menuju
titik fokus di depan
lensa (F2) akan
dibiaskan sejajar
sumbu utama
B
Sinar yang datang
melewati pusat optik
lensa (O)
diteruskan,tidak
dibiaskan.
C
2
3
4
1
2
3
4
1
Ruangan pada lensa cembung/positif:
I IV maya, tegak, diperbesar
II III sejati, terbalik, diperbesar
III II sejati, terbalik, diperkecil
F ~ -
R R sejati, terbalik, sama besar
Sifat Bayangan
1
Penjumlahan ruang
benda dengan ruang
bayangan adalah 5.
2
M
T
W
T
F
Jika ruang bayangan >
ruang benda, maka
bayangan diperbesar
Pembentukan Bayangan pada Lensa Cembung
a). Jarak benda lebih besar 2F2
Jarak benda lebih besar 2F2, dengan menggunakan
sinaristimewa lensa cembung yaitu nomor 1 dan nomor 3,
diperoleh bayangan yang bersifat nyata, terbalik, diperkecil,
dan letak bayangannya di antara F1 dan 2F1
2
3
4
1
Pembentukan Bayangan pada Lensa Cembung
b). Benda diletakkan di antara 2F2 dan F2
Benda diletakkan di antara 2F2 dan F2. Dengan menggunakan
sinar istimewa lensa cembung yaitu nomor 1 dan nomor 3,
diperoleh bayangan yang bersifat nyata, terbalik, diperbesar,
dan letak bayangannya di luar 2F1
2
3
4
1
Pembentukan Bayangan pada Lensa Cembung
c). Benda diletakkan di titik F2
Benda diletakkan di F2 objek. Dengan menggunakan sinar
istimewa lensa cembung yaitu nomor 1 dan nomor 3,
diperoleh bayangan yang bersifat maya di tak hingga
2
3
4
1
TERIMA KASIH
M
T
W
T
F

More Related Content

Similar to PPT FISIKA.pptx

Similar to PPT FISIKA.pptx (20)

ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.pptppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
 
Cahaya
Cahaya Cahaya
Cahaya
 
Cahaya dan alat optik
Cahaya dan alat optikCahaya dan alat optik
Cahaya dan alat optik
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Pembiasan cahaya
Pembiasan cahayaPembiasan cahaya
Pembiasan cahaya
 
Optik cahaya
Optik cahayaOptik cahaya
Optik cahaya
 
Cermin
CerminCermin
Cermin
 
PEMBIASAN PADA BIDANG LENGKUNG
PEMBIASAN PADA BIDANG LENGKUNG PEMBIASAN PADA BIDANG LENGKUNG
PEMBIASAN PADA BIDANG LENGKUNG
 
Indera penglihatan dan alat optik
Indera penglihatan dan alat optikIndera penglihatan dan alat optik
Indera penglihatan dan alat optik
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Phicycs presentase
Phicycs presentasePhicycs presentase
Phicycs presentase
 
Optik Baru
Optik BaruOptik Baru
Optik Baru
 
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
 
FISIKA - PEMBIASAN CAHAYA
FISIKA - PEMBIASAN CAHAYAFISIKA - PEMBIASAN CAHAYA
FISIKA - PEMBIASAN CAHAYA
 
Fisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan CahayaFisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan Cahaya
 
ppt ipa kel 3.pptx
ppt ipa kel 3.pptxppt ipa kel 3.pptx
ppt ipa kel 3.pptx
 
Optik_geometri.pptx
Optik_geometri.pptxOptik_geometri.pptx
Optik_geometri.pptx
 
Tugas cahaya
Tugas cahayaTugas cahaya
Tugas cahaya
 
Bab materi Cahaya kelas 8
Bab materi Cahaya kelas 8Bab materi Cahaya kelas 8
Bab materi Cahaya kelas 8
 
LENSA CEMBUNG
LENSA CEMBUNGLENSA CEMBUNG
LENSA CEMBUNG
 

Recently uploaded

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Recently uploaded (12)

Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
 

PPT FISIKA.pptx

  • 2. ANGGOTA KELOMPOK 1. Dila Virmadani (2207036172) 2. Hendro Pratomo (2207036180) 3. Mutiara Nabila (2207036154) PRODI : D – III TEKNIK KIMIA (A) 1 2 3 4
  • 3. Pengertian pembiasan Pembiasan cahaya berarti pembelokan arah rambat cahaya saat melewati bidang batas dua medium bening yang berbeda indeks biasnya. Pembiasan cahaya terjadi akibat cahaya melewati dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Sinar bias akan mendekati garis normal ketika sinar datang dari medium kurang rapat (udara) ke medium lebih rapat (kaca). Sinar bias akan menjauhi garis normal ketika cahaya merambat dari medium lebih rapat (kaca) ke medium kurang rapat (udara). Sinar datang dari udara (memiliki indeks bias N1) menuju air (memiliki indeks bias N2) dan membentuk sudut terhadap bidang normal sebesar I (sudut datang), sinar tersebut kemudian dibelokan hingga membentuk sudut terhadap bidang normal sebesar r (sudut bias). Pada pembiasan tersebut berlaku:
  • 4. b a Syarat - Syarat Pembiasan Cahaya melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya Cahaya datang tidak tegak lurus terhadap bidang batas ( sudut datang lebih kecil dari 90 derajat) M T W T F
  • 5. Hukum Pembiasan Cahaya Terjadinya pembiasan tersebut telah dibuktikan oleh seorang ahli matematika dan perbintangan Belanda pada tahun 1621 bernama Wilebord Snell. Kesimpulan hasil percobaannya dirumuskan dan dikenal dengan Hukum Snellius. Hukum Snellius menyatakan sebagai berikut:  Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.  Jika sinar datang dari medium yang kurang rapat menuju medium yang lebih rapat, sinar akan dibiaskan mendekati garis normal. Jika sinar datang dari medium yang lebih rapat menuju medium yang kurang rapat, sinar akan dibiaskan mendekati garis normal. M T W T F
  • 6. Indeks Bias Berkas cahaya yang melewati dua medium yang berbeda menyebabkan cahaya berbelok. Di dalam medium yang lebih rapat, kecepatan cahaya lebih kecil dibandingkan pada medium yang kurang rapat. Akibatnya, cahaya membelok. Perbandingan laju cahaya dari dua medium tersebut disebut indeks bias dan diberi simbol (n). M T W T F
  • 7. Indeks Bias Mutlak Adalah perbandingan antara kecepatan cahaya di ruang hampa atau di udara (c) dengan kecepatan cahaya di dalam bahan (v). Dirumuskan dengan : Keterangan: 𝑛𝑏 : indeks bias 𝑣 : kecepatan cahaya di dalam bahan 𝜆𝑢 : panjang gelombang cahaya di udara 𝜆𝑣 : panjang gelombang cahaya di dalam bahan Indeks bias mutlak medium yaitu indeks bias medium saat berkas cahaya dari ruang hampa melewati medium tersebut. Indeks bias mutlak suatu medium dituliskan n. Indeks bias mutlak kaca dituliskan nkaca, indeks bias mutlak air dituliskan nair dan seterusnya. Oleh karena c selau lebih besar dari pada v maka indeks bias suatu medium selalu lebih dari satu n medium > 1.
  • 8. Indeks Bias Relatif Indeks bias relatif adalah perbandingan indeks bias suatu medium terhadap indeks bias medium lainnya. Keterangan: 𝑣1 = kecepatan cahaya di dalam bahan 1 𝑣2 = kecepatan cahaya di dalam bahan 2 𝜆1 = panjang gelombang di dalam bahan 1 𝜆2 = panjang gelombang di dalam bahan 2 𝑛1 = indeks bias mutlak bahan 1 𝑛2 = indeks bias mutlak bahan 2
  • 9. Intan terlihat berkilau Fatamorgana Dasar kolam tampak dangkal Batang yang tercelup sebagian seolah-olah membengkok M T W T F Contoh Peristiwa Pembiasan Posisi semua bidang
  • 10. Pembiasan Pada Cahaya  Terjadi oleh lensa cembung (positif) dan lensa cekung (negatif).  Pembiasan cahaya pada lensa menghasilkan dua jenis bayangan: a. Bayangan sejati/nyata, yaitu bayangan yang berada di belakang lensa, tidak dapat ditangkap layar dan tegak/sejajar. b. Bayangan maya/semu, yaitu bayangan yang berada di depan lensa, dapat ditangkap layar dan terbalik. M T W T F Sifat bayangan dari sinar bias berlawanan dengan sifat yang bayangan dari sinar pantul.
  • 11. Jarak fokus lensa dipengaruhi oleh jari-jari kelengkungan dan indeks bias medium dan lensa. Dihitung dengan persamaan : Keterangan : f = jarak fokus lensa nL = indeks bias lensa nM = indeks bias medium R1 = jari-jari kelengkungan sisi depan R2 = jari-jari kelengkungan sisi belakang
  • 12. Pembiasan Pada Lensa Cekung Lensa cekung dinamakan pula lensa divergen karena lensa cekung menyebarkan berkas sinar sejajar yang diterimanya. Lensa cekung seperti ini memiliki dua buah permukaan lengkung, sehingga Lensa cekung memiliki dua jari-jari kelengkungan dan dua titik fokus. Pada lensa cekung, jari-jari kelengkungan (R) dan titik fokus (F)bertanda negatif (-), sehingga lensa cekung sering dinamakan lensa negatif. Untuk menentukan bayangan oleh lensa cekung diperlukan sekurang- kurangnya dua berkas sinar utama. Bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung merupakan perpotongan perpanjangan sinar-sinar bias, sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung selalu bersifat maya. M T W T F
  • 13. 3 Jenis Lensa Cekung Bikonkaf Plankonkaf Konkaf-Konveks M T W T F
  • 14. M T W T F Ruang Pada Lensa Cekung Atau Negatif 1 2 3 4 5 Sifat bayangan adalah maya/semu, tegak/sejajar dan diperkecil.
  • 15. Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung 1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olahberasal dari titik focus F1 2 3 4 1
  • 16. Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung 2. Sinar datang yang melalui titik pusat lensa ( 0 ) tidak mengalami pembiasan 2 3 4 1
  • 17. Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung 3. Sinar datang yang seolah-olah menuju titik focus, dibiaskan sejajar dengan sumbu utama. 2 3 4 1
  • 18. Pembentukan Bayangan pada Lensa Cekung a) Jarak benda lebih besar 2F2 Jarak benda lebih besar dari 2F2 ,dengan menggunakan sinar istimewa lensa cekung yaitu nomor 1 dan nomor 3, diperoleh bayangan yang bersifat maya, tegak, diperkecil, dan letak bayangannya di depan lensa. 2 3 4 1
  • 19. Pembentukan Bayangan pada Lensa Cekung b) Jarak Benda di antara 2F2 dan F 2 Jarak benda di antara 2F2 dan F2, dengan menggunakan sinar istimewa lensa cekung yaitu nomor 1 dan nomor 3, diperoleh bayangan yang bersifat maya, tegak, diperkecil, dan letak bayangannya di depan lensa 2 3 4 1
  • 20. Pembentukan Bayangan pada Lensa Cekung c) Benda diletakkan di antara F dan pusat lensa Benda diletakkan di antara F dan pusat lensa, dengan menggunakan sinar istimewa lensa cekung yaitu nomor 1 dan nomor 3, diperoleh bayangan yang bersifat maya, tegak,diperkecil, dan letak bayangannya di depan lensa 2 3 4 1
  • 21. PEMBIASAN PADA LENSA CEMBUNG Lensa cembung dinamakan pula lensa konvergen karena lensa cembung memfokuskan (mengumpulkan) berkas sinar sejajar yang diterimanya. Disini kita hanya akan membahas lensa yang kedua permukaannya cembung (bikonveks). Karena lensa cembung seperti ini memiliki dua buah permukaan lengkung, maka lensa cembung memiliki dua jari- jari kelengkungan dan dua titik fokus. Seperti halnya pada cermin, jari-jari kelengkungan lensa adalah dua kali jarakfokusnya (R=2F). Untuk lensa cembung, jari-jari kelengkungan(R) dan titik fokus (f) bertanda positif (+), sehingga lensa cembung sering dinamakan lensa positif M T W T F
  • 22. 3 Jenis Lensa Cembung Bikonveks Plankonveks Konkaf-Konveks M T W T F
  • 23. Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus (F1) di belakang lensa. A Sinar datang menuju titik fokus di depan lensa (F2) akan dibiaskan sejajar sumbu utama B Sinar yang datang melewati pusat optik lensa (O) diteruskan,tidak dibiaskan. C 2 3 4 1
  • 24. 2 3 4 1 Ruangan pada lensa cembung/positif: I IV maya, tegak, diperbesar II III sejati, terbalik, diperbesar III II sejati, terbalik, diperkecil F ~ - R R sejati, terbalik, sama besar
  • 25. Sifat Bayangan 1 Penjumlahan ruang benda dengan ruang bayangan adalah 5. 2 M T W T F Jika ruang bayangan > ruang benda, maka bayangan diperbesar
  • 26. Pembentukan Bayangan pada Lensa Cembung a). Jarak benda lebih besar 2F2 Jarak benda lebih besar 2F2, dengan menggunakan sinaristimewa lensa cembung yaitu nomor 1 dan nomor 3, diperoleh bayangan yang bersifat nyata, terbalik, diperkecil, dan letak bayangannya di antara F1 dan 2F1 2 3 4 1
  • 27. Pembentukan Bayangan pada Lensa Cembung b). Benda diletakkan di antara 2F2 dan F2 Benda diletakkan di antara 2F2 dan F2. Dengan menggunakan sinar istimewa lensa cembung yaitu nomor 1 dan nomor 3, diperoleh bayangan yang bersifat nyata, terbalik, diperbesar, dan letak bayangannya di luar 2F1 2 3 4 1
  • 28. Pembentukan Bayangan pada Lensa Cembung c). Benda diletakkan di titik F2 Benda diletakkan di F2 objek. Dengan menggunakan sinar istimewa lensa cembung yaitu nomor 1 dan nomor 3, diperoleh bayangan yang bersifat maya di tak hingga 2 3 4 1