SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
EKONOMI ENERGI
PENDAHULUAN EKONOMI ENERGI
Dr. Ir. Imam Supriyadi, M.M
PRODI KETAHANAN ENERGI – FAKULTAS MANAJEMEN PERTAHANAN
UNIVERSITAS PERTAHANAN
2023
PENGERTIAN EKONOMI
ENERGI
 Ekonomi Energi merupakan cabang ilmu yang menerapkan ilmu ekonomi pada masalah
energi (ekonomi politik? ekonomi internasional? ekonomi lingkungan?, dsb).
 Ekonomi energi menggunakan ilmu ekonomi sebagai dasar untuk menganalisa dan
membuat kebijakan dalam masalah energi untuk sektor mikro (individu atau
perusahaan) dan sektor makro (negara atau nasional).
 Ekonomi Mikro adalah kegiatan mengalokasi, memproduksi, mendistribusi, dan
mengkonsumsi barang dan jasa yang dibutuhkan individu maupun perusahaan.
 Ekonomi Makro adalah kegiatan mengalokasi sumber daya nasional, pendapatan,
distribusi pendapatan, pengeluaran, pertumbuhan, inflasi, suplai uang, likuiditas, dan
neraca pembayaran yang diperlukan bagi negara atau nasional.
LINGKUP EKONOMI
ENERGI
 Pada sektor mikro terdapat dua konsep yang berbeda, yaitu looking forwad concept
(konsep ekonomi) dan out-of-pocket expenses (konsep finansial).
 Konsep ekonomi menggunakan konsep opportunity loss yaitu biaya yang sudah
dikeluarkan dan diinvestasikan sebelumnya tidak termasuk dalam perhitungan
keekonomian (sunk cost), hanya biaya ke depan yang masuk dalam perhitungan
keekonomian.
 Konsep finansial menggunakan keseluruhan biaya yang sudah dikeluarkan dan
diinvestasikan sebelumnya masuk dalam perhitungan keekonomian.
 Konsep finansial ini digunakan untuk proses pengambilan keputusan investasi dalam
proyek energi.
KELANGKAAN (SCARCITY)
 Ekonomi energi mengidentifikasi tiga kriteria kelangkaan:
 Kelangkaan ekonomi
 Kelangkaan Sumber Daya
 Kelangkaan Suplai Energi
 Kelangkaan ekonomi terkait dengan energi sebagai faktor produksi (alokasi optimal
pasar energi).
 Kelangkaan Sumber Daya terkait dengan pertumbuhan penduduk > pertumbuhan
sumber daya energi.
 Kelangkaan Suplai Energi terkait dengan karakteristik energi tak terbarukan yang habis
pakai (depletable energy) atau energi terbarukan tetapi laju ekstraksi > laju regenerasi).
EKONOMI MIKRO
PEMINTAAN (DEMAND)
 DEMAND. Berbagai jumlah produk dimana konsumen ingin dan
mampu untuk membeli pada berbagai tingkat harga selama
periode tertentu.
 LAW OF DEMAND. Hubungan terbalik antara harga dan jumlah
produk yang dibutuhkan selama periode tertentu, berdasarkan:
 Efek pendapatan
 Efek substitusi
 Penguranan utilitas marjinal
PERMINTAAN (lanjutan)
 EFEK PENDAPATAN
 Pada harga yang lebih rendah, konsumen dapat membeli lebih banyak
produk tanpa mengorbankan produk yang lain.
 Penurunan pada harga akan menambah daya beli dari uang atau
pendapatan riil
 EFEK SUBSTITUSI. Pada harga yang lebih murah, konsumen memiliki
insentif untuk mengganti barang dengan yang lebih murah untuk barang
serupa yang relatif lebih mahal.
 PENGURANGAN UTILITAS MARJINAL. Unit yang berurutan dari produk
tertentu menghasilkan kepuasan ekstra yang semakin sedikit. Oleh karena itu,
konsumen hanya akan membeli lebih banyak barang jika harganya diturunkan
KURVA PERMINTAAN
 Menunjukkan hubungan terbalik antara harga dan jumlah (kuantitas)
pemintaan untuk produk (barang atau jasa).
D1
D1
P
Q
0
5
4
3
2
1
10 20 30 40 50 60 70 80
Price
($
per
unit)
Quantity demanded (units per week)
a
b
c
d
e
a 5 10
b 4 20
c 3 35
d 2 55
e 1 80
Price Quantity demanded
per unit per week
PERMINTAAN INDIVIDU &
PASAR
 Pemintaan pasar (Market Demand). Diturunkan dari penjumlahan
horizontal pada kurva permintaan individu (menambahkan semua kuantitas
pemintaan yang berkaitan dengan harganya).
PERMINTAAN INDIVIDU &
PASAR (lanjutan)
PERMINTAAN INDIVIDU &
PASAR (lanjutan)
ELASTISITAS PERMINTAAN
} Contoh:
J
ika harga gas meningkat dari $2 ke $2,2 sehingga
permintaan menurun dari 10 menjadi 8, berapakah
elastisitas permintaan terhadap harga:
} J
awab:
edpo =
%perubahan permintaan
%perubahan harga
32
.
2
5
.
9
22
2
/
)
20
.
2
00
.
2
(
)
00
.
2
20
.
2
(
2
/
)
8
10
(
)
8
10
(
=
=
+
-
+
-
=
percent
percent
UKURAN ELASTISITAS
• ed > 1 : Elastis
• ed < 1 : In Elastis
• ed = 1 : Unitary
• ed = 0 : Inelastis Sempurna
• ed = ~ : Elastis Sempurna
ELASTISITAS PERMINTAAN
(lanjutan)
Q
P
4
$5
1. Kenaikan
harga25%
D
100
50
2.Penurunan QD 50%
Elastis  d > 1
Q
P
4
$5
1. Kenaikan
harga25%
D
100
90
2.Penurunan QD 10%
Inelastis  d < 1
ELASTISITAS PERMINTAAN
(lanjutan)
Q
P
4
$5
1. Kenaikan
harga25%
D
100
75
2.Penurunan QD 25%
Unitary  d = 1
Q
P
4
$5
D
100
2.QD tidak berubah
1. Kenaikan
harga
Inelastis Sempurna  d = 0
Q
P
D
$4
1.Padaharga(P) > $4,QD = 0
2.Padaharga(P) = $4,konsumen
membeli dgn QD berapapun
3.Padaharga(P) < $4,
QD = infinite
Elastis Sempurna  d = ~
ELASTISITAS PERMINTAAN
(lanjutan)
Semakin inelastis:
 Barang kebutuhan
 Barang substitusi sedikit
 Periode waktu pendek
 Kebutuhan vs Kemewahan
 Ketersediaan barang substitusi
 Periode waktu
Semakin elastis:
 Barang mewah
 Barang substitusi banyak
 Periode waktu panjng
 Faktor-faktor yang mempengaruhi d
PERUBAHAN PERMINTAAN
 Perubahan pada permintaan disebabkan oleh beberapa determinan selain
harga.
 Ditunjukkan sebagai pergeseran kurva permintaan ke kanan atau ke kiri.
 Menunjukkan perubahan pada kuantitas permintaan pada tingkat harga tertentu
(tidak terkait dengan perubahan harga).
 Determinan yang mempengaruhi perubahan permintaan:
 Selera atau preferensi
 Jumlah pembeli
 Pendapatan
 Barang normal atau superior — permintaan
bervariasi secara langsung dengan pendapatan
 Barang inferior — permintaan berbanding terbalik
dengan pendapatan
 Harga barang
 Barang pengganti
 Barang pelengkap
 Barang mandiri
 Ekspektasi (harapan)
 Musim / Cuaca
PERUBAHAN PERMINTAAN
(lanjutan)
P
Q
0
5
4
3
2
1
10 20 30 40 50 60 70 80
D1
Quantity demanded
D1
Increase in
Demand
D2
D2
Price
($
per
unit)
D1
D1 Decrease in
Demand
P
Q
0
5
4
3
2
1
10 20 30 40 50 60 70 80
Quantity demanded
D3
D3
Price
($
per
unit)
PENAWARAN (SUPPLY)
 Berbagai jumlah produk dimana produsen ingin dan dapat menawarkan pada berbagai
tingkat harga selama periode tertentu.
 LAW OF SUPPLY.
 Hubungan langsung antara harga dan kuantitas yang ditawarkan
 Kenaikan harga menyebabkan peningkatan kuantitas yang ditawarkan
 Penurunan harga menyebabkan penurunan kuantitas yang ditawarkan
 Terkait dengan model penetapan harga cost-plus (cost-price pricing model), yaitu
karena peningkatan kuantitas, biaya sering meningkat sehingga perusahaan
membutuhkan P yang lebih tinggi untuk meningkatkan Q (perusahaan pada kondisi
optimal).
PERUBAHAN JUMLAH
PERMINTAAN
 Disebabkan oleh perubahan karena hanya faktor harga yang ditunjukkan
sebagai pergerakan sepanjang kurva permintaan (faktor lain tetap)
P
Q
0
5
4
3
2
1
10 20 30 40 50 60 70 80
D1
Quantity demanded
Movement along
a demand curve
D1
Price
($
per
unit)
Change in
quantity demanded
KURVA PENAWARAN
a 5 12 000
b 4 10 000
c 3 7 000
d 2 4 000
e 1 1 000
Price Quantity supplied
per unit($) per week
P
Q
0
5
4
3
2
1
2 4 6 8 10 12 14 16
Price
($
per
unit)
Quantity supplied (000/week)
a
b
c
d
e
S1
S1
ELASTISITAS PENAWARAN
} Contoh:
Kenaikan Feed-in Tariff EBT dari Rp 200 menjadi Rp 250,
menyebabkan jumlah pasokan listrik meningkat dari 150
unit menjadi 200 unit. Berapakah elastisitas penawaran
akibat kenaikan tarif tersebut?
} J
awab:
edpo =
%perubahan suplai
%perubahan harga
27
,
1
22
,
0
28
,
0
2
/
)
250
200
(
)
200
250
(
2
/
)
200
150
(
)
150
200
(
=
=
+
-
+
-
=
percent
percent
} es > 1 :Elastis
} es < 1 :In Elastis
} es = 1 :Unitary
} es = 0 :Inelastis S
empurna
} es = ~ :Elastis S
empurna
UKURAN ELASTISITAS
ELASTISITAS PENAWARAN
(lanjutan)
Q
P
4
$5
1.Kenaikan
harga22%
200
100
S
2.Kenaikan QS 67%
.
Elastis  s > 1
Q
P
4
$5
1.Kenaikan
harga22 %
110
100
S
2.Kenaikan QS 10%
Inelastis  s < 1
ELASTISITAS PENAWARAN
(lanjutan)
Q
P
4
$5
1.Kenaikan
harga22%
125
100
S
2.Kenaikan QS 22%
Unitary  s = 1
Q
P
4
$5
S
100
2.QS tidak berubah
1.Kenaikan
harga
Inelastis Sempurna  s = 0
Q
P
S
$4
1.Padaharga(P) > $4,QS = ~
2.Padaharga(P) = $4,
produsen menjual dgn QSberapapun
3.Padaharga(P) < $4,QS = 0
Elastis Sempurna  s = ~
PERUBAHAN PENAWARAN
 Direpresentasikan sebagai pergeseran kurva penawaran disebabkan oleh perubahan
determinan penawaran selain harga.
S1
P
Q
0
5
4
3
2
1
2 4 6 8 10 12 14 16
Price
($
per
unit)
Quantity supplied (000/week)
S1
S2
S2
S1
P
Q
0
5
4
3
2
1
2 4 6 8 10 12 14 16
Price
($
per
unit) Quantity supplied (000/week)
S1
S3
S3
INCREASE
DECREASE
 Determinan non-harga: Harga sumber daya, Teknologi, Harga barang lainnya, Ekspektasi
(Harapan), Jumlah penjual (pada umumnya terkait dengan dengan perubahan biaya
produksi)
PERUBAHAN JUMLAH
PENAWARAN
 Disebabkan oleh perubahan harga saja yang direpresentasikan sebagai
pergerakan di sepanjang kurva penawaran
S1
P
Q
0
5
4
3
2
1
2 4 6 8 10 12 14 16
Price
($
per
unit)
S1
Movement along
a supply curve
S1
P
Q
0
$5
4
3
2
1
2 4 6 8 10 12 14 16
Price
($
per
unit)
S1
Movement along
a supply curve
PENAWARAN PASAR
KESEIMBANGAN PASAR
 Terjadi ketika keputusan pembelian rumah tangga dan keputusan penjualan
produsen disamakan sehingga terjadi harga ekuilibrium dan kuantitas ekuilibrium
yang dibeli dan dijual di pasar.
D
P
Q
0
5
4
3
2
1
2 4 6 7 8 10 12 14 16 18
Price
($
per
unit)
Units of X (000/week)
Equilibrium price
S
D
P
Q
0
5
4
3
2
1
2 4 6 7 8 10 12 14 16 18
Price
($
per
unit)
Units of X (000/week)
Equilibrium price
surplus
shortage
S
SHORTAGE (EXCESS DEMAND) &
SURPLUS (EXCESS SUPPLY)
 SHORTAGE (EXCESS DEMAND). Terjadi ketika jumlah yang diminta melebihi
jumlah yang ditawarkan pada harga saat ini, akibatnya terjadi persaingan di
antara pembeli yang pada akhirnya menawar harga sampai ekuilibrium
tercapai.
 SURPLUS (EXCESS SUPPLY). Terjadi ketika jumlah yang ditawarkan melebihi
jumlah yang diminta pada harga saat ini, akibatnya terjadi persaingan antar
produsen yang pada akhirnya menyebabkan harga turun hingga
keseimbangan tercapai.
PERUBAHAN PERMINTAAN &
PENAWARAN
 Perubahan atau pergeseran akan mengganggu keseimbangan, sehingga Pasar akan
menyesuaikan sampai sekali lagi ekuilibrium tercapai akibatnya harga ekuilibrium
dan kuantitas yang diperdagangkan akan berubah.
S
P
Q
0
D1
D1
D2
D2
Equilibrium
price & quantity
rise
INCREASE IN DEMAND
S
P
Q
0
D1
D1
D2
D2
Equilibrium
price & quantity
fall
DECREASE IN DEMAND
PERUBAHAN PERMINTAAN &
PENAWARAN (lanjutan)
S1
P
D1
D1
Equilibrium
price falls & quantity
rises
S2
S2
S1
INCREASE IN SUPPLY
S2
S2
S1
P
Q
0
D1
D1
Equilibrium
price rises & quantity
falls
S1
DECREASE IN SUPPLY
PERUBAHAN PERMINTAAN &
PENAWARAN (lanjutan)
S1
P
Q
0
D1
D2
D1
D2
S2
S2
S1
Quantity will
increase but price
change will be in
determinant
BOTH DEMAND & SUPPLY INCREASE
• Increase in D: P increases; Q decreases
• Decrease in D: P decreases; Q increases
• Increase in S: P decreases; Q increases
• Decrease in S: P increases; Q decreases
DEMAND & SUPPLY CHANGE
 Demand increases and supply increases;
Q must rise but P??
 Demand increases and supply decreases;
P must rise but Q??
 Demand decreases and supply increases;
P must fall but Q??
 Demand decreases and supply decreases;
Q must fall but P??
BOTH DEMAND & SUPPLY CHANGE
CONSUMER SURPLUS
 CONSUMER SURPLUS (SURPLUS KONSUMEN). Nilai suatu barang
dikurangi harga yang dibayarkan untuknya, dijumlahkan atas kuantitas yang
dibeli.
Producer
surplus
Consumer
surplus
Quantity (thousands of pizzas per day)
0 5 10 15 20
Price
(dollars
per
pizza)
S
5
10
15
20
25
D
Equilibrium
Equilibrium
quantity
 Consumer Surplus diukur dengan area
di bawah kurva permintaan dan di atas
harga yang dibayarkan, hingga jumlah
yang dibeli.
CONSUMER SURPLUS (lanjutan)
PRODUCER SURPLUS
 PRODUCER SURPLUS (SURPLUS PRODUSEN). Harga suatu barang
dikurangi biaya marjinal untuk memproduksinya, dijumlahkan atas kuantitas
yang dijual.
 Producer Surplus diukur dengan
area di bawah harga dan di atas
kurva penawaran, hingga kuantitas
yang terjual.
Producer
surplus
Consumer
surplus
Quantity (thousands of pizzas per day)
0 5 10 15 20
Price
(dollars
per
pizza)
S
5
10
15
20
25
D
Equilibrium
Equilibrium
quantity
PRODUCER SURPLUS (lanjutan)
APAKAH PASAR KOMPETITIF
EFISIEN?
 EFISENSI PADA KESEIMBANGAN KOMPETITIF.
 Pasar yang kompetitif menciptakan alokasi sumber daya yang efisien pada
ekuilibrium.
 Dalam ekuilibrium, jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang
ditawarkan.
 Pada kuantitas ekuilibrium, manfaat marjinal sama dengan biaya marjinal,
jadi kuantitasnya adalah kuantitas yang efisien.
 Jumlah surplus konsumen dan produsen dimaksimalkan pada tingkat
output yang efisien ini.
 UNDERPRODUCTION DAN OVERPRODUCTION. Hambatan pada efisiensi
memicu terjadinya underproduction atau overproduction yang menyebabkan
deadweight loss..
 DEADWEIGHT LOSS. Penurunan surplus konsumen dan produsen yang
diakibatkan oleh alokasi sumber daya yang tidak efisien.
UNDER & OVER PRODUCTION
Quantity (thousands of pizzas per day)
0 5 10 15 20
Price
(dollars
per
pizza)
S
5
10
15
20
25
D
Efficient
output
If output is
reduced to
5,000
Deadweight
loss
UNDERPRODUCTION
Deadweight
loss
Quantity (thousands of pizzas per day)
0 5 10 15 20
Price
(dollars
per
pizza)
D
S
5
10
15
20
25
If output
is increased to
15,000 pizzas
OVERPRODUCTION
KETIDAKSEIMBANGAN PASAR
S
D
P
Q
1.50
50
Kenaikan pajak
sebesar $ 0,25
à Menyebabkan
pergeseran kurva
S
uplai dari Sà S
’
S’
$0.25
37
AKIBAT KENAIKAN PAJAK
S
D
P
Q
1.50
40 50
Pajak à QE $ dan PE #
S’
$0.25
$0.25
KETIDAKSEIMBANGAN PASAR
S
D
P
1.65
1.50
1.40
40 50
S’
$0.25
Pembeli (dalam contoh pajak ini)
membayar 15 sen lebih tinggi dari
sebelumnya. Penjual memperoleh 10
sen lebih rendah dari sebelumnya
KETIDAKSEIMBANGAN PASAR
Ketidakseimbangan: Kenaikan Tarif
Q
D
S
P
E0
ET (tarif)
PT
P0
QT Q0
Kenaikan Tarif (P): Pergeseran dari P0 menjadi PT.
Keseimbangan pasar dari E0 menjadi ET
KETIDAKSEIMBANGAN PASAR
(lanjutan)
KETIDAKSEIMBANGAN PASAR
(lanjutan)
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Sesi 1 2023 - Pengantar Ekonomi Energi.pptx

materi ekonomi Elastisitas
materi ekonomi Elastisitasmateri ekonomi Elastisitas
materi ekonomi ElastisitasDek Pande
 
04-ELASTICITY OF DEMAND And SUPPLY_2.ppt
04-ELASTICITY OF DEMAND And SUPPLY_2.ppt04-ELASTICITY OF DEMAND And SUPPLY_2.ppt
04-ELASTICITY OF DEMAND And SUPPLY_2.pptPriancaHeidyPrayogo
 
Bab 2 Permintaan, Penawaran & Kesimbangan pasaran
Bab 2 Permintaan, Penawaran & Kesimbangan pasaranBab 2 Permintaan, Penawaran & Kesimbangan pasaran
Bab 2 Permintaan, Penawaran & Kesimbangan pasaranSyahira Md Desa
 
Pertemuan ke iii ---analisis deman suppply
Pertemuan ke iii  ---analisis deman suppplyPertemuan ke iii  ---analisis deman suppply
Pertemuan ke iii ---analisis deman suppplystephaniejessey
 
X - Harga Pasar - Elastisitas.pptx
X - Harga Pasar - Elastisitas.pptxX - Harga Pasar - Elastisitas.pptx
X - Harga Pasar - Elastisitas.pptxIbnuKhayathFarisanu
 
Pertemuan Minggu 3 Elastisitas dan Aplikasinya
Pertemuan Minggu 3 Elastisitas dan AplikasinyaPertemuan Minggu 3 Elastisitas dan Aplikasinya
Pertemuan Minggu 3 Elastisitas dan AplikasinyaAditya Panim
 
Pengantar Ilmu Ekonomi : Konsep Elastisitas
Pengantar Ilmu Ekonomi : Konsep ElastisitasPengantar Ilmu Ekonomi : Konsep Elastisitas
Pengantar Ilmu Ekonomi : Konsep ElastisitasHusaeri Priatna
 
pnwrn_eko1_2.pdf
pnwrn_eko1_2.pdfpnwrn_eko1_2.pdf
pnwrn_eko1_2.pdfjhonsuhadi4
 
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptxPENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptxSukmaAsri
 
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptx
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptxKELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptx
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptxHestyTyas1
 
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)SofinatusSolikhah
 
Mikroekonomi bab 4 klmpk1_smt1_akt1
Mikroekonomi bab 4 klmpk1_smt1_akt1Mikroekonomi bab 4 klmpk1_smt1_akt1
Mikroekonomi bab 4 klmpk1_smt1_akt1Annisa Khoerunnisya
 
Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1
Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1
Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1Annisa Khoerunnisya
 
TUGAS TEORI EKONOMI MIKRO SLIDE SHARE KELOMPOK 8 KELAS U.pptx
TUGAS TEORI EKONOMI MIKRO SLIDE SHARE KELOMPOK 8 KELAS U.pptxTUGAS TEORI EKONOMI MIKRO SLIDE SHARE KELOMPOK 8 KELAS U.pptx
TUGAS TEORI EKONOMI MIKRO SLIDE SHARE KELOMPOK 8 KELAS U.pptxNia Anisyah
 

Similar to Sesi 1 2023 - Pengantar Ekonomi Energi.pptx (20)

materi ekonomi Elastisitas
materi ekonomi Elastisitasmateri ekonomi Elastisitas
materi ekonomi Elastisitas
 
04-ELASTICITY OF DEMAND And SUPPLY_2.ppt
04-ELASTICITY OF DEMAND And SUPPLY_2.ppt04-ELASTICITY OF DEMAND And SUPPLY_2.ppt
04-ELASTICITY OF DEMAND And SUPPLY_2.ppt
 
Bab 2 Permintaan, Penawaran & Kesimbangan pasaran
Bab 2 Permintaan, Penawaran & Kesimbangan pasaranBab 2 Permintaan, Penawaran & Kesimbangan pasaran
Bab 2 Permintaan, Penawaran & Kesimbangan pasaran
 
Pertemuan ke iii ---analisis deman suppply
Pertemuan ke iii  ---analisis deman suppplyPertemuan ke iii  ---analisis deman suppply
Pertemuan ke iii ---analisis deman suppply
 
X - Harga Pasar - Elastisitas.pptx
X - Harga Pasar - Elastisitas.pptxX - Harga Pasar - Elastisitas.pptx
X - Harga Pasar - Elastisitas.pptx
 
Teori Biaya
Teori BiayaTeori Biaya
Teori Biaya
 
Pertemuan Minggu 3 Elastisitas dan Aplikasinya
Pertemuan Minggu 3 Elastisitas dan AplikasinyaPertemuan Minggu 3 Elastisitas dan Aplikasinya
Pertemuan Minggu 3 Elastisitas dan Aplikasinya
 
Supply and dmand
Supply and dmandSupply and dmand
Supply and dmand
 
Pengantar Ilmu Ekonomi : Konsep Elastisitas
Pengantar Ilmu Ekonomi : Konsep ElastisitasPengantar Ilmu Ekonomi : Konsep Elastisitas
Pengantar Ilmu Ekonomi : Konsep Elastisitas
 
pnwrn_eko1_2.pdf
pnwrn_eko1_2.pdfpnwrn_eko1_2.pdf
pnwrn_eko1_2.pdf
 
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptxPENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptx
 
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptx
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptxKELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptx
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptx
 
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
 
Mikroekonomi bab 4 klmpk1_smt1_akt1
Mikroekonomi bab 4 klmpk1_smt1_akt1Mikroekonomi bab 4 klmpk1_smt1_akt1
Mikroekonomi bab 4 klmpk1_smt1_akt1
 
Pertemuan v elastisitas
Pertemuan v elastisitasPertemuan v elastisitas
Pertemuan v elastisitas
 
Pertemuan v elastisitas
Pertemuan v elastisitasPertemuan v elastisitas
Pertemuan v elastisitas
 
Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1
Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1
Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1
 
TUGAS TEORI EKONOMI MIKRO SLIDE SHARE KELOMPOK 8 KELAS U.pptx
TUGAS TEORI EKONOMI MIKRO SLIDE SHARE KELOMPOK 8 KELAS U.pptxTUGAS TEORI EKONOMI MIKRO SLIDE SHARE KELOMPOK 8 KELAS U.pptx
TUGAS TEORI EKONOMI MIKRO SLIDE SHARE KELOMPOK 8 KELAS U.pptx
 
Manajerial bab viii
Manajerial bab viiiManajerial bab viii
Manajerial bab viii
 
Elastisitas
Elastisitas Elastisitas
Elastisitas
 

Recently uploaded

Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompeteIwanBasinu1
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf114210034
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierbudi194705
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfIftitahKartika
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 

Recently uploaded (19)

Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 

Sesi 1 2023 - Pengantar Ekonomi Energi.pptx

  • 1. EKONOMI ENERGI PENDAHULUAN EKONOMI ENERGI Dr. Ir. Imam Supriyadi, M.M PRODI KETAHANAN ENERGI – FAKULTAS MANAJEMEN PERTAHANAN UNIVERSITAS PERTAHANAN 2023
  • 2. PENGERTIAN EKONOMI ENERGI  Ekonomi Energi merupakan cabang ilmu yang menerapkan ilmu ekonomi pada masalah energi (ekonomi politik? ekonomi internasional? ekonomi lingkungan?, dsb).  Ekonomi energi menggunakan ilmu ekonomi sebagai dasar untuk menganalisa dan membuat kebijakan dalam masalah energi untuk sektor mikro (individu atau perusahaan) dan sektor makro (negara atau nasional).  Ekonomi Mikro adalah kegiatan mengalokasi, memproduksi, mendistribusi, dan mengkonsumsi barang dan jasa yang dibutuhkan individu maupun perusahaan.  Ekonomi Makro adalah kegiatan mengalokasi sumber daya nasional, pendapatan, distribusi pendapatan, pengeluaran, pertumbuhan, inflasi, suplai uang, likuiditas, dan neraca pembayaran yang diperlukan bagi negara atau nasional.
  • 3. LINGKUP EKONOMI ENERGI  Pada sektor mikro terdapat dua konsep yang berbeda, yaitu looking forwad concept (konsep ekonomi) dan out-of-pocket expenses (konsep finansial).  Konsep ekonomi menggunakan konsep opportunity loss yaitu biaya yang sudah dikeluarkan dan diinvestasikan sebelumnya tidak termasuk dalam perhitungan keekonomian (sunk cost), hanya biaya ke depan yang masuk dalam perhitungan keekonomian.  Konsep finansial menggunakan keseluruhan biaya yang sudah dikeluarkan dan diinvestasikan sebelumnya masuk dalam perhitungan keekonomian.  Konsep finansial ini digunakan untuk proses pengambilan keputusan investasi dalam proyek energi.
  • 4. KELANGKAAN (SCARCITY)  Ekonomi energi mengidentifikasi tiga kriteria kelangkaan:  Kelangkaan ekonomi  Kelangkaan Sumber Daya  Kelangkaan Suplai Energi  Kelangkaan ekonomi terkait dengan energi sebagai faktor produksi (alokasi optimal pasar energi).  Kelangkaan Sumber Daya terkait dengan pertumbuhan penduduk > pertumbuhan sumber daya energi.  Kelangkaan Suplai Energi terkait dengan karakteristik energi tak terbarukan yang habis pakai (depletable energy) atau energi terbarukan tetapi laju ekstraksi > laju regenerasi).
  • 6. PEMINTAAN (DEMAND)  DEMAND. Berbagai jumlah produk dimana konsumen ingin dan mampu untuk membeli pada berbagai tingkat harga selama periode tertentu.  LAW OF DEMAND. Hubungan terbalik antara harga dan jumlah produk yang dibutuhkan selama periode tertentu, berdasarkan:  Efek pendapatan  Efek substitusi  Penguranan utilitas marjinal
  • 7. PERMINTAAN (lanjutan)  EFEK PENDAPATAN  Pada harga yang lebih rendah, konsumen dapat membeli lebih banyak produk tanpa mengorbankan produk yang lain.  Penurunan pada harga akan menambah daya beli dari uang atau pendapatan riil  EFEK SUBSTITUSI. Pada harga yang lebih murah, konsumen memiliki insentif untuk mengganti barang dengan yang lebih murah untuk barang serupa yang relatif lebih mahal.  PENGURANGAN UTILITAS MARJINAL. Unit yang berurutan dari produk tertentu menghasilkan kepuasan ekstra yang semakin sedikit. Oleh karena itu, konsumen hanya akan membeli lebih banyak barang jika harganya diturunkan
  • 8. KURVA PERMINTAAN  Menunjukkan hubungan terbalik antara harga dan jumlah (kuantitas) pemintaan untuk produk (barang atau jasa). D1 D1 P Q 0 5 4 3 2 1 10 20 30 40 50 60 70 80 Price ($ per unit) Quantity demanded (units per week) a b c d e a 5 10 b 4 20 c 3 35 d 2 55 e 1 80 Price Quantity demanded per unit per week
  • 9. PERMINTAAN INDIVIDU & PASAR  Pemintaan pasar (Market Demand). Diturunkan dari penjumlahan horizontal pada kurva permintaan individu (menambahkan semua kuantitas pemintaan yang berkaitan dengan harganya).
  • 12. ELASTISITAS PERMINTAAN } Contoh: J ika harga gas meningkat dari $2 ke $2,2 sehingga permintaan menurun dari 10 menjadi 8, berapakah elastisitas permintaan terhadap harga: } J awab: edpo = %perubahan permintaan %perubahan harga 32 . 2 5 . 9 22 2 / ) 20 . 2 00 . 2 ( ) 00 . 2 20 . 2 ( 2 / ) 8 10 ( ) 8 10 ( = = + - + - = percent percent UKURAN ELASTISITAS • ed > 1 : Elastis • ed < 1 : In Elastis • ed = 1 : Unitary • ed = 0 : Inelastis Sempurna • ed = ~ : Elastis Sempurna
  • 13. ELASTISITAS PERMINTAAN (lanjutan) Q P 4 $5 1. Kenaikan harga25% D 100 50 2.Penurunan QD 50% Elastis  d > 1 Q P 4 $5 1. Kenaikan harga25% D 100 90 2.Penurunan QD 10% Inelastis  d < 1
  • 14. ELASTISITAS PERMINTAAN (lanjutan) Q P 4 $5 1. Kenaikan harga25% D 100 75 2.Penurunan QD 25% Unitary  d = 1 Q P 4 $5 D 100 2.QD tidak berubah 1. Kenaikan harga Inelastis Sempurna  d = 0 Q P D $4 1.Padaharga(P) > $4,QD = 0 2.Padaharga(P) = $4,konsumen membeli dgn QD berapapun 3.Padaharga(P) < $4, QD = infinite Elastis Sempurna  d = ~
  • 15. ELASTISITAS PERMINTAAN (lanjutan) Semakin inelastis:  Barang kebutuhan  Barang substitusi sedikit  Periode waktu pendek  Kebutuhan vs Kemewahan  Ketersediaan barang substitusi  Periode waktu Semakin elastis:  Barang mewah  Barang substitusi banyak  Periode waktu panjng  Faktor-faktor yang mempengaruhi d
  • 16. PERUBAHAN PERMINTAAN  Perubahan pada permintaan disebabkan oleh beberapa determinan selain harga.  Ditunjukkan sebagai pergeseran kurva permintaan ke kanan atau ke kiri.  Menunjukkan perubahan pada kuantitas permintaan pada tingkat harga tertentu (tidak terkait dengan perubahan harga).  Determinan yang mempengaruhi perubahan permintaan:  Selera atau preferensi  Jumlah pembeli  Pendapatan  Barang normal atau superior — permintaan bervariasi secara langsung dengan pendapatan  Barang inferior — permintaan berbanding terbalik dengan pendapatan  Harga barang  Barang pengganti  Barang pelengkap  Barang mandiri  Ekspektasi (harapan)  Musim / Cuaca
  • 17. PERUBAHAN PERMINTAAN (lanjutan) P Q 0 5 4 3 2 1 10 20 30 40 50 60 70 80 D1 Quantity demanded D1 Increase in Demand D2 D2 Price ($ per unit) D1 D1 Decrease in Demand P Q 0 5 4 3 2 1 10 20 30 40 50 60 70 80 Quantity demanded D3 D3 Price ($ per unit)
  • 18. PENAWARAN (SUPPLY)  Berbagai jumlah produk dimana produsen ingin dan dapat menawarkan pada berbagai tingkat harga selama periode tertentu.  LAW OF SUPPLY.  Hubungan langsung antara harga dan kuantitas yang ditawarkan  Kenaikan harga menyebabkan peningkatan kuantitas yang ditawarkan  Penurunan harga menyebabkan penurunan kuantitas yang ditawarkan  Terkait dengan model penetapan harga cost-plus (cost-price pricing model), yaitu karena peningkatan kuantitas, biaya sering meningkat sehingga perusahaan membutuhkan P yang lebih tinggi untuk meningkatkan Q (perusahaan pada kondisi optimal).
  • 19. PERUBAHAN JUMLAH PERMINTAAN  Disebabkan oleh perubahan karena hanya faktor harga yang ditunjukkan sebagai pergerakan sepanjang kurva permintaan (faktor lain tetap) P Q 0 5 4 3 2 1 10 20 30 40 50 60 70 80 D1 Quantity demanded Movement along a demand curve D1 Price ($ per unit) Change in quantity demanded
  • 20. KURVA PENAWARAN a 5 12 000 b 4 10 000 c 3 7 000 d 2 4 000 e 1 1 000 Price Quantity supplied per unit($) per week P Q 0 5 4 3 2 1 2 4 6 8 10 12 14 16 Price ($ per unit) Quantity supplied (000/week) a b c d e S1 S1
  • 21. ELASTISITAS PENAWARAN } Contoh: Kenaikan Feed-in Tariff EBT dari Rp 200 menjadi Rp 250, menyebabkan jumlah pasokan listrik meningkat dari 150 unit menjadi 200 unit. Berapakah elastisitas penawaran akibat kenaikan tarif tersebut? } J awab: edpo = %perubahan suplai %perubahan harga 27 , 1 22 , 0 28 , 0 2 / ) 250 200 ( ) 200 250 ( 2 / ) 200 150 ( ) 150 200 ( = = + - + - = percent percent } es > 1 :Elastis } es < 1 :In Elastis } es = 1 :Unitary } es = 0 :Inelastis S empurna } es = ~ :Elastis S empurna UKURAN ELASTISITAS
  • 22. ELASTISITAS PENAWARAN (lanjutan) Q P 4 $5 1.Kenaikan harga22% 200 100 S 2.Kenaikan QS 67% . Elastis  s > 1 Q P 4 $5 1.Kenaikan harga22 % 110 100 S 2.Kenaikan QS 10% Inelastis  s < 1
  • 23. ELASTISITAS PENAWARAN (lanjutan) Q P 4 $5 1.Kenaikan harga22% 125 100 S 2.Kenaikan QS 22% Unitary  s = 1 Q P 4 $5 S 100 2.QS tidak berubah 1.Kenaikan harga Inelastis Sempurna  s = 0 Q P S $4 1.Padaharga(P) > $4,QS = ~ 2.Padaharga(P) = $4, produsen menjual dgn QSberapapun 3.Padaharga(P) < $4,QS = 0 Elastis Sempurna  s = ~
  • 24. PERUBAHAN PENAWARAN  Direpresentasikan sebagai pergeseran kurva penawaran disebabkan oleh perubahan determinan penawaran selain harga. S1 P Q 0 5 4 3 2 1 2 4 6 8 10 12 14 16 Price ($ per unit) Quantity supplied (000/week) S1 S2 S2 S1 P Q 0 5 4 3 2 1 2 4 6 8 10 12 14 16 Price ($ per unit) Quantity supplied (000/week) S1 S3 S3 INCREASE DECREASE  Determinan non-harga: Harga sumber daya, Teknologi, Harga barang lainnya, Ekspektasi (Harapan), Jumlah penjual (pada umumnya terkait dengan dengan perubahan biaya produksi)
  • 25. PERUBAHAN JUMLAH PENAWARAN  Disebabkan oleh perubahan harga saja yang direpresentasikan sebagai pergerakan di sepanjang kurva penawaran S1 P Q 0 5 4 3 2 1 2 4 6 8 10 12 14 16 Price ($ per unit) S1 Movement along a supply curve S1 P Q 0 $5 4 3 2 1 2 4 6 8 10 12 14 16 Price ($ per unit) S1 Movement along a supply curve
  • 27. KESEIMBANGAN PASAR  Terjadi ketika keputusan pembelian rumah tangga dan keputusan penjualan produsen disamakan sehingga terjadi harga ekuilibrium dan kuantitas ekuilibrium yang dibeli dan dijual di pasar. D P Q 0 5 4 3 2 1 2 4 6 7 8 10 12 14 16 18 Price ($ per unit) Units of X (000/week) Equilibrium price S D P Q 0 5 4 3 2 1 2 4 6 7 8 10 12 14 16 18 Price ($ per unit) Units of X (000/week) Equilibrium price surplus shortage S
  • 28. SHORTAGE (EXCESS DEMAND) & SURPLUS (EXCESS SUPPLY)  SHORTAGE (EXCESS DEMAND). Terjadi ketika jumlah yang diminta melebihi jumlah yang ditawarkan pada harga saat ini, akibatnya terjadi persaingan di antara pembeli yang pada akhirnya menawar harga sampai ekuilibrium tercapai.  SURPLUS (EXCESS SUPPLY). Terjadi ketika jumlah yang ditawarkan melebihi jumlah yang diminta pada harga saat ini, akibatnya terjadi persaingan antar produsen yang pada akhirnya menyebabkan harga turun hingga keseimbangan tercapai.
  • 29. PERUBAHAN PERMINTAAN & PENAWARAN  Perubahan atau pergeseran akan mengganggu keseimbangan, sehingga Pasar akan menyesuaikan sampai sekali lagi ekuilibrium tercapai akibatnya harga ekuilibrium dan kuantitas yang diperdagangkan akan berubah. S P Q 0 D1 D1 D2 D2 Equilibrium price & quantity rise INCREASE IN DEMAND S P Q 0 D1 D1 D2 D2 Equilibrium price & quantity fall DECREASE IN DEMAND
  • 30. PERUBAHAN PERMINTAAN & PENAWARAN (lanjutan) S1 P D1 D1 Equilibrium price falls & quantity rises S2 S2 S1 INCREASE IN SUPPLY S2 S2 S1 P Q 0 D1 D1 Equilibrium price rises & quantity falls S1 DECREASE IN SUPPLY
  • 31. PERUBAHAN PERMINTAAN & PENAWARAN (lanjutan) S1 P Q 0 D1 D2 D1 D2 S2 S2 S1 Quantity will increase but price change will be in determinant BOTH DEMAND & SUPPLY INCREASE • Increase in D: P increases; Q decreases • Decrease in D: P decreases; Q increases • Increase in S: P decreases; Q increases • Decrease in S: P increases; Q decreases DEMAND & SUPPLY CHANGE  Demand increases and supply increases; Q must rise but P??  Demand increases and supply decreases; P must rise but Q??  Demand decreases and supply increases; P must fall but Q??  Demand decreases and supply decreases; Q must fall but P?? BOTH DEMAND & SUPPLY CHANGE
  • 32. CONSUMER SURPLUS  CONSUMER SURPLUS (SURPLUS KONSUMEN). Nilai suatu barang dikurangi harga yang dibayarkan untuknya, dijumlahkan atas kuantitas yang dibeli. Producer surplus Consumer surplus Quantity (thousands of pizzas per day) 0 5 10 15 20 Price (dollars per pizza) S 5 10 15 20 25 D Equilibrium Equilibrium quantity  Consumer Surplus diukur dengan area di bawah kurva permintaan dan di atas harga yang dibayarkan, hingga jumlah yang dibeli.
  • 34. PRODUCER SURPLUS  PRODUCER SURPLUS (SURPLUS PRODUSEN). Harga suatu barang dikurangi biaya marjinal untuk memproduksinya, dijumlahkan atas kuantitas yang dijual.  Producer Surplus diukur dengan area di bawah harga dan di atas kurva penawaran, hingga kuantitas yang terjual. Producer surplus Consumer surplus Quantity (thousands of pizzas per day) 0 5 10 15 20 Price (dollars per pizza) S 5 10 15 20 25 D Equilibrium Equilibrium quantity
  • 36. APAKAH PASAR KOMPETITIF EFISIEN?  EFISENSI PADA KESEIMBANGAN KOMPETITIF.  Pasar yang kompetitif menciptakan alokasi sumber daya yang efisien pada ekuilibrium.  Dalam ekuilibrium, jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.  Pada kuantitas ekuilibrium, manfaat marjinal sama dengan biaya marjinal, jadi kuantitasnya adalah kuantitas yang efisien.  Jumlah surplus konsumen dan produsen dimaksimalkan pada tingkat output yang efisien ini.  UNDERPRODUCTION DAN OVERPRODUCTION. Hambatan pada efisiensi memicu terjadinya underproduction atau overproduction yang menyebabkan deadweight loss..  DEADWEIGHT LOSS. Penurunan surplus konsumen dan produsen yang diakibatkan oleh alokasi sumber daya yang tidak efisien.
  • 37. UNDER & OVER PRODUCTION Quantity (thousands of pizzas per day) 0 5 10 15 20 Price (dollars per pizza) S 5 10 15 20 25 D Efficient output If output is reduced to 5,000 Deadweight loss UNDERPRODUCTION Deadweight loss Quantity (thousands of pizzas per day) 0 5 10 15 20 Price (dollars per pizza) D S 5 10 15 20 25 If output is increased to 15,000 pizzas OVERPRODUCTION
  • 38. KETIDAKSEIMBANGAN PASAR S D P Q 1.50 50 Kenaikan pajak sebesar $ 0,25 à Menyebabkan pergeseran kurva S uplai dari Sà S ’ S’ $0.25 37 AKIBAT KENAIKAN PAJAK S D P Q 1.50 40 50 Pajak à QE $ dan PE # S’ $0.25 $0.25
  • 39. KETIDAKSEIMBANGAN PASAR S D P 1.65 1.50 1.40 40 50 S’ $0.25 Pembeli (dalam contoh pajak ini) membayar 15 sen lebih tinggi dari sebelumnya. Penjual memperoleh 10 sen lebih rendah dari sebelumnya
  • 40. KETIDAKSEIMBANGAN PASAR Ketidakseimbangan: Kenaikan Tarif Q D S P E0 ET (tarif) PT P0 QT Q0 Kenaikan Tarif (P): Pergeseran dari P0 menjadi PT. Keseimbangan pasar dari E0 menjadi ET