Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Sesi 1 2023 - Pengantar Ekonomi Energi.pptx
1. EKONOMI ENERGI
PENDAHULUAN EKONOMI ENERGI
Dr. Ir. Imam Supriyadi, M.M
PRODI KETAHANAN ENERGI – FAKULTAS MANAJEMEN PERTAHANAN
UNIVERSITAS PERTAHANAN
2023
2. PENGERTIAN EKONOMI
ENERGI
Ekonomi Energi merupakan cabang ilmu yang menerapkan ilmu ekonomi pada masalah
energi (ekonomi politik? ekonomi internasional? ekonomi lingkungan?, dsb).
Ekonomi energi menggunakan ilmu ekonomi sebagai dasar untuk menganalisa dan
membuat kebijakan dalam masalah energi untuk sektor mikro (individu atau
perusahaan) dan sektor makro (negara atau nasional).
Ekonomi Mikro adalah kegiatan mengalokasi, memproduksi, mendistribusi, dan
mengkonsumsi barang dan jasa yang dibutuhkan individu maupun perusahaan.
Ekonomi Makro adalah kegiatan mengalokasi sumber daya nasional, pendapatan,
distribusi pendapatan, pengeluaran, pertumbuhan, inflasi, suplai uang, likuiditas, dan
neraca pembayaran yang diperlukan bagi negara atau nasional.
3. LINGKUP EKONOMI
ENERGI
Pada sektor mikro terdapat dua konsep yang berbeda, yaitu looking forwad concept
(konsep ekonomi) dan out-of-pocket expenses (konsep finansial).
Konsep ekonomi menggunakan konsep opportunity loss yaitu biaya yang sudah
dikeluarkan dan diinvestasikan sebelumnya tidak termasuk dalam perhitungan
keekonomian (sunk cost), hanya biaya ke depan yang masuk dalam perhitungan
keekonomian.
Konsep finansial menggunakan keseluruhan biaya yang sudah dikeluarkan dan
diinvestasikan sebelumnya masuk dalam perhitungan keekonomian.
Konsep finansial ini digunakan untuk proses pengambilan keputusan investasi dalam
proyek energi.
4. KELANGKAAN (SCARCITY)
Ekonomi energi mengidentifikasi tiga kriteria kelangkaan:
Kelangkaan ekonomi
Kelangkaan Sumber Daya
Kelangkaan Suplai Energi
Kelangkaan ekonomi terkait dengan energi sebagai faktor produksi (alokasi optimal
pasar energi).
Kelangkaan Sumber Daya terkait dengan pertumbuhan penduduk > pertumbuhan
sumber daya energi.
Kelangkaan Suplai Energi terkait dengan karakteristik energi tak terbarukan yang habis
pakai (depletable energy) atau energi terbarukan tetapi laju ekstraksi > laju regenerasi).
6. PEMINTAAN (DEMAND)
DEMAND. Berbagai jumlah produk dimana konsumen ingin dan
mampu untuk membeli pada berbagai tingkat harga selama
periode tertentu.
LAW OF DEMAND. Hubungan terbalik antara harga dan jumlah
produk yang dibutuhkan selama periode tertentu, berdasarkan:
Efek pendapatan
Efek substitusi
Penguranan utilitas marjinal
7. PERMINTAAN (lanjutan)
EFEK PENDAPATAN
Pada harga yang lebih rendah, konsumen dapat membeli lebih banyak
produk tanpa mengorbankan produk yang lain.
Penurunan pada harga akan menambah daya beli dari uang atau
pendapatan riil
EFEK SUBSTITUSI. Pada harga yang lebih murah, konsumen memiliki
insentif untuk mengganti barang dengan yang lebih murah untuk barang
serupa yang relatif lebih mahal.
PENGURANGAN UTILITAS MARJINAL. Unit yang berurutan dari produk
tertentu menghasilkan kepuasan ekstra yang semakin sedikit. Oleh karena itu,
konsumen hanya akan membeli lebih banyak barang jika harganya diturunkan
8. KURVA PERMINTAAN
Menunjukkan hubungan terbalik antara harga dan jumlah (kuantitas)
pemintaan untuk produk (barang atau jasa).
D1
D1
P
Q
0
5
4
3
2
1
10 20 30 40 50 60 70 80
Price
($
per
unit)
Quantity demanded (units per week)
a
b
c
d
e
a 5 10
b 4 20
c 3 35
d 2 55
e 1 80
Price Quantity demanded
per unit per week
9. PERMINTAAN INDIVIDU &
PASAR
Pemintaan pasar (Market Demand). Diturunkan dari penjumlahan
horizontal pada kurva permintaan individu (menambahkan semua kuantitas
pemintaan yang berkaitan dengan harganya).
14. ELASTISITAS PERMINTAAN
(lanjutan)
Q
P
4
$5
1. Kenaikan
harga25%
D
100
75
2.Penurunan QD 25%
Unitary d = 1
Q
P
4
$5
D
100
2.QD tidak berubah
1. Kenaikan
harga
Inelastis Sempurna d = 0
Q
P
D
$4
1.Padaharga(P) > $4,QD = 0
2.Padaharga(P) = $4,konsumen
membeli dgn QD berapapun
3.Padaharga(P) < $4,
QD = infinite
Elastis Sempurna d = ~
15. ELASTISITAS PERMINTAAN
(lanjutan)
Semakin inelastis:
Barang kebutuhan
Barang substitusi sedikit
Periode waktu pendek
Kebutuhan vs Kemewahan
Ketersediaan barang substitusi
Periode waktu
Semakin elastis:
Barang mewah
Barang substitusi banyak
Periode waktu panjng
Faktor-faktor yang mempengaruhi d
16. PERUBAHAN PERMINTAAN
Perubahan pada permintaan disebabkan oleh beberapa determinan selain
harga.
Ditunjukkan sebagai pergeseran kurva permintaan ke kanan atau ke kiri.
Menunjukkan perubahan pada kuantitas permintaan pada tingkat harga tertentu
(tidak terkait dengan perubahan harga).
Determinan yang mempengaruhi perubahan permintaan:
Selera atau preferensi
Jumlah pembeli
Pendapatan
Barang normal atau superior — permintaan
bervariasi secara langsung dengan pendapatan
Barang inferior — permintaan berbanding terbalik
dengan pendapatan
Harga barang
Barang pengganti
Barang pelengkap
Barang mandiri
Ekspektasi (harapan)
Musim / Cuaca
17. PERUBAHAN PERMINTAAN
(lanjutan)
P
Q
0
5
4
3
2
1
10 20 30 40 50 60 70 80
D1
Quantity demanded
D1
Increase in
Demand
D2
D2
Price
($
per
unit)
D1
D1 Decrease in
Demand
P
Q
0
5
4
3
2
1
10 20 30 40 50 60 70 80
Quantity demanded
D3
D3
Price
($
per
unit)
18. PENAWARAN (SUPPLY)
Berbagai jumlah produk dimana produsen ingin dan dapat menawarkan pada berbagai
tingkat harga selama periode tertentu.
LAW OF SUPPLY.
Hubungan langsung antara harga dan kuantitas yang ditawarkan
Kenaikan harga menyebabkan peningkatan kuantitas yang ditawarkan
Penurunan harga menyebabkan penurunan kuantitas yang ditawarkan
Terkait dengan model penetapan harga cost-plus (cost-price pricing model), yaitu
karena peningkatan kuantitas, biaya sering meningkat sehingga perusahaan
membutuhkan P yang lebih tinggi untuk meningkatkan Q (perusahaan pada kondisi
optimal).
19. PERUBAHAN JUMLAH
PERMINTAAN
Disebabkan oleh perubahan karena hanya faktor harga yang ditunjukkan
sebagai pergerakan sepanjang kurva permintaan (faktor lain tetap)
P
Q
0
5
4
3
2
1
10 20 30 40 50 60 70 80
D1
Quantity demanded
Movement along
a demand curve
D1
Price
($
per
unit)
Change in
quantity demanded
20. KURVA PENAWARAN
a 5 12 000
b 4 10 000
c 3 7 000
d 2 4 000
e 1 1 000
Price Quantity supplied
per unit($) per week
P
Q
0
5
4
3
2
1
2 4 6 8 10 12 14 16
Price
($
per
unit)
Quantity supplied (000/week)
a
b
c
d
e
S1
S1
21. ELASTISITAS PENAWARAN
} Contoh:
Kenaikan Feed-in Tariff EBT dari Rp 200 menjadi Rp 250,
menyebabkan jumlah pasokan listrik meningkat dari 150
unit menjadi 200 unit. Berapakah elastisitas penawaran
akibat kenaikan tarif tersebut?
} J
awab:
edpo =
%perubahan suplai
%perubahan harga
27
,
1
22
,
0
28
,
0
2
/
)
250
200
(
)
200
250
(
2
/
)
200
150
(
)
150
200
(
=
=
+
-
+
-
=
percent
percent
} es > 1 :Elastis
} es < 1 :In Elastis
} es = 1 :Unitary
} es = 0 :Inelastis S
empurna
} es = ~ :Elastis S
empurna
UKURAN ELASTISITAS
24. PERUBAHAN PENAWARAN
Direpresentasikan sebagai pergeseran kurva penawaran disebabkan oleh perubahan
determinan penawaran selain harga.
S1
P
Q
0
5
4
3
2
1
2 4 6 8 10 12 14 16
Price
($
per
unit)
Quantity supplied (000/week)
S1
S2
S2
S1
P
Q
0
5
4
3
2
1
2 4 6 8 10 12 14 16
Price
($
per
unit) Quantity supplied (000/week)
S1
S3
S3
INCREASE
DECREASE
Determinan non-harga: Harga sumber daya, Teknologi, Harga barang lainnya, Ekspektasi
(Harapan), Jumlah penjual (pada umumnya terkait dengan dengan perubahan biaya
produksi)
25. PERUBAHAN JUMLAH
PENAWARAN
Disebabkan oleh perubahan harga saja yang direpresentasikan sebagai
pergerakan di sepanjang kurva penawaran
S1
P
Q
0
5
4
3
2
1
2 4 6 8 10 12 14 16
Price
($
per
unit)
S1
Movement along
a supply curve
S1
P
Q
0
$5
4
3
2
1
2 4 6 8 10 12 14 16
Price
($
per
unit)
S1
Movement along
a supply curve
27. KESEIMBANGAN PASAR
Terjadi ketika keputusan pembelian rumah tangga dan keputusan penjualan
produsen disamakan sehingga terjadi harga ekuilibrium dan kuantitas ekuilibrium
yang dibeli dan dijual di pasar.
D
P
Q
0
5
4
3
2
1
2 4 6 7 8 10 12 14 16 18
Price
($
per
unit)
Units of X (000/week)
Equilibrium price
S
D
P
Q
0
5
4
3
2
1
2 4 6 7 8 10 12 14 16 18
Price
($
per
unit)
Units of X (000/week)
Equilibrium price
surplus
shortage
S
28. SHORTAGE (EXCESS DEMAND) &
SURPLUS (EXCESS SUPPLY)
SHORTAGE (EXCESS DEMAND). Terjadi ketika jumlah yang diminta melebihi
jumlah yang ditawarkan pada harga saat ini, akibatnya terjadi persaingan di
antara pembeli yang pada akhirnya menawar harga sampai ekuilibrium
tercapai.
SURPLUS (EXCESS SUPPLY). Terjadi ketika jumlah yang ditawarkan melebihi
jumlah yang diminta pada harga saat ini, akibatnya terjadi persaingan antar
produsen yang pada akhirnya menyebabkan harga turun hingga
keseimbangan tercapai.
29. PERUBAHAN PERMINTAAN &
PENAWARAN
Perubahan atau pergeseran akan mengganggu keseimbangan, sehingga Pasar akan
menyesuaikan sampai sekali lagi ekuilibrium tercapai akibatnya harga ekuilibrium
dan kuantitas yang diperdagangkan akan berubah.
S
P
Q
0
D1
D1
D2
D2
Equilibrium
price & quantity
rise
INCREASE IN DEMAND
S
P
Q
0
D1
D1
D2
D2
Equilibrium
price & quantity
fall
DECREASE IN DEMAND
30. PERUBAHAN PERMINTAAN &
PENAWARAN (lanjutan)
S1
P
D1
D1
Equilibrium
price falls & quantity
rises
S2
S2
S1
INCREASE IN SUPPLY
S2
S2
S1
P
Q
0
D1
D1
Equilibrium
price rises & quantity
falls
S1
DECREASE IN SUPPLY
31. PERUBAHAN PERMINTAAN &
PENAWARAN (lanjutan)
S1
P
Q
0
D1
D2
D1
D2
S2
S2
S1
Quantity will
increase but price
change will be in
determinant
BOTH DEMAND & SUPPLY INCREASE
• Increase in D: P increases; Q decreases
• Decrease in D: P decreases; Q increases
• Increase in S: P decreases; Q increases
• Decrease in S: P increases; Q decreases
DEMAND & SUPPLY CHANGE
Demand increases and supply increases;
Q must rise but P??
Demand increases and supply decreases;
P must rise but Q??
Demand decreases and supply increases;
P must fall but Q??
Demand decreases and supply decreases;
Q must fall but P??
BOTH DEMAND & SUPPLY CHANGE
32. CONSUMER SURPLUS
CONSUMER SURPLUS (SURPLUS KONSUMEN). Nilai suatu barang
dikurangi harga yang dibayarkan untuknya, dijumlahkan atas kuantitas yang
dibeli.
Producer
surplus
Consumer
surplus
Quantity (thousands of pizzas per day)
0 5 10 15 20
Price
(dollars
per
pizza)
S
5
10
15
20
25
D
Equilibrium
Equilibrium
quantity
Consumer Surplus diukur dengan area
di bawah kurva permintaan dan di atas
harga yang dibayarkan, hingga jumlah
yang dibeli.
34. PRODUCER SURPLUS
PRODUCER SURPLUS (SURPLUS PRODUSEN). Harga suatu barang
dikurangi biaya marjinal untuk memproduksinya, dijumlahkan atas kuantitas
yang dijual.
Producer Surplus diukur dengan
area di bawah harga dan di atas
kurva penawaran, hingga kuantitas
yang terjual.
Producer
surplus
Consumer
surplus
Quantity (thousands of pizzas per day)
0 5 10 15 20
Price
(dollars
per
pizza)
S
5
10
15
20
25
D
Equilibrium
Equilibrium
quantity
36. APAKAH PASAR KOMPETITIF
EFISIEN?
EFISENSI PADA KESEIMBANGAN KOMPETITIF.
Pasar yang kompetitif menciptakan alokasi sumber daya yang efisien pada
ekuilibrium.
Dalam ekuilibrium, jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang
ditawarkan.
Pada kuantitas ekuilibrium, manfaat marjinal sama dengan biaya marjinal,
jadi kuantitasnya adalah kuantitas yang efisien.
Jumlah surplus konsumen dan produsen dimaksimalkan pada tingkat
output yang efisien ini.
UNDERPRODUCTION DAN OVERPRODUCTION. Hambatan pada efisiensi
memicu terjadinya underproduction atau overproduction yang menyebabkan
deadweight loss..
DEADWEIGHT LOSS. Penurunan surplus konsumen dan produsen yang
diakibatkan oleh alokasi sumber daya yang tidak efisien.
37. UNDER & OVER PRODUCTION
Quantity (thousands of pizzas per day)
0 5 10 15 20
Price
(dollars
per
pizza)
S
5
10
15
20
25
D
Efficient
output
If output is
reduced to
5,000
Deadweight
loss
UNDERPRODUCTION
Deadweight
loss
Quantity (thousands of pizzas per day)
0 5 10 15 20
Price
(dollars
per
pizza)
D
S
5
10
15
20
25
If output
is increased to
15,000 pizzas
OVERPRODUCTION