Matakuliah ini membahas tentang Pancasila dan Hak Asasi Manusia. Materi mencakup latar belakang sejarah perkembangan HAM di dunia dan Indonesia, hakikat HAM, prinsip-prinsip dasarnya, hubungannya dengan Pancasila, serta faktor-faktor penyebab kemunduran HAM di Indonesia.
PPT PENDIDIKAN PANCASILA JANUARIANSYAH & TEGAR (1).pptx
1. MATAKULIAH
PENDIDIKANPANCASILA
“PANCASILADAN HAK ASASI MANUSIA”
DISUSUN OLEH :
NAMA : JANUARIANSYAH
NIM : 222103041985102
NAMA : TEGAR ADRIAN PUTRA
NIM : 222102092002104
DOSEN PENGAMPU : HEMA MALINI, SE, M.M.
NIDN : 0211038305
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
STIE DWI SAKTI BATURAJA
T.A 2022 - 2023
3. Hak asasi manusia adalah hak dan kebebasan
fundamental bagi semua orang, tanpa memandang
kebangsaan, jenis kelamin, asal kebnagsaan atau etnis ,
ras, agama, bahasa atau status lainnya. Hak asasi
manusia mencakup hak sipil dan politik seperti hak
untuk hidup, kebebasan dan kebebasan berekspresi
Latar belakang sejarah hak asasi manusia pada
hakikatnya muncul karena keinsyafan manusia terhadap
harga diri, harkat dan martabat kemanusiaanya akibat
tindakan sewenang –wenang dari penguasa,
penjajahan, perbudakan ketidak adilan dan kezaliman (
tirani ) yang hamper melanda seluruh umat manusia
5. Magna
Charta
(1215)
• Piagam perjanjian
antara Raja John
dari Inggris
dengan para
Bangsawan di
sebut Magna
Charta. Isinya
pemberian
jaminan beberapa
hak oleh raja
kepada para
bangsawan
beserta
keturunannya ,
seperti hak untuk
tidak di
penjarakan tanpa
adanya
pemeriksaan
pengadilan.
Revolusi
Amerika
(1776)
• Perang
kemerdekaan
rakyat Amerika
Serikat saat
melawan
penjajahan Inggris
di sebut Revolusi
Amerika.
Declaration of
Indefendence (
Deklarasi
Kemerdekaan )
dan amerika
serikat menjadi
Negara merdeka
pada tanggal 4 juli
1776 merupakan
hasil dari revolusi
itu.
Revolusi
Prancis
(1789)
• Revolusi prancis adalah
bentuk perlawanan rakyat
prancis kepada rajanya
sendiri ( Louis XVI) yang
telah bertindak sewenang-
wenang dan absolut.
Declaration droits de fhomme
et du citoyen ( pernyataan
hak-hak asasi manusia dan
warga Negara ) di hasilkan
revolusi Prancis. Pernyataan
ini memuat 3 hal : ha katas
kebebasan, hak atas
kesamaan ( egality) dan
persaudaraan ( fraternite ) .
menurut Franklin D Rooselvet
, kebebasan di bagi menjadi 4
yaitu
• Kebebasan untuk beragama
( freedom of religion )
• Kebebasan untuk berbicara
dan berpendapat ( freedom
of speech )
• Kebebasan dari
kemelaratan ( freedom from
want )
• Kebebasan dari ketakutan (
freedom from fear )
7. 1. Periode Sebelum
Kemerdekaan (1908 – 1945)
• Pemikiran HAM pada masa sebelum
kemerdekaan dapat di lihat dalam sejarah
munculnya organisasi , pergerakan Nasional
Budi Oetomo ( 1908 ), Sarekat Islam ( 1911 ),
indesche Partij ( 1912 ), perhimpunan Indonesia
( 1925), Partai Nasional Indonesia ( 1927 ).
2. Periode Setelah Kemerdekaan
- Periode 1945 – 1950
- Periode 1950 – 1959
- Periode 1959 – 1966
- Periode 1966 – 1998
- Periode Paska Orde Baru
8. 1. Periode 1945 – 1950
• Pemikiran HAM pada periode ini menekankan wacana untuk merdeka (
self Determination ), hak kebebasan untuk berserikat melalui organisasi
politik mulai didirikan, serta kebebasan untuk menyampaikan pendapat
terutama di parlemen.
2. Periode 1950 – 1959
• Periode ini di kenal dengan periode Parlementer. Empat indicator HAM :
munculnya partai politik dengan berbagai idiologi, adanya kebebasan
pers, pelaksaanaan pemilihan umum secara aman, bebas dan
demokratis, control parlemen atas eksekutif.
3. Periode 1959 – 1966
• Periode ini merupakan masa berakhirnya demokrasi liberal digantikan dengan demokrasi
terpimpin yang terpusat pada kekusaan presiden soekarno, demokrasi terpimpin tidak lain
sebagai bentuk penolakan presiden soekarno terhadap demokrasi parlementeryang di nilai
merupakan produk barat.
9. 4. Periode 1966 - 1998
• Orde baru menolak HAM dengan alasan
HAM dan demokrasi merupakan produk
barat yang individualistic yang militeristik.
Bertentangan dengan prinsip local
Indonesia yang berprinsip gotong royong
dan kekeluargaan.
5. Periode Paska Orde Baru
- Tahun 1998 adalah era paling penting dalam
sejarah perkembangan HAM di Indonesia,
setelah terbebas dari pasungan Rezim Orde
Baru dan merupakan awal datangnya era
demokrasi dan HAM yang kala itu di pimpin
oleh BJ Habibie yang menjabat sebagai wakil
Presiden.
11. HAM di definisikan sebagai hak-hak dasar yang
menempel pada diri manusia, Ham memiliki sifat abadi
sebagai anugerah tuhan, mencakup sesuatu yang kodrati
dan universal.
HAM meliputi beebrapa hal, meliputi hak untuk hidup,
hak berkeluarga, hak untuk mengembangkan diri, hak
keadilan, hak kemerdekaan, hak berkomunikasi, hak
keamanan, dan hak kesejahteraan.
Hakikat HAM adalah hak kodrati yang sudah ada di
dalam diri manusia sejak lahir. Sifatnya di sebut sebagai
takdir ini mendapatkan perlindungan dari aspak aspek
lain, misalnya Negara hukum hingga pemerintah.
13. Universal : hak asasi merupakan bagian dari kemanusiaan
setiap sosok manusia, tak perduli warna kulit, jenis kelamin,
usia, latar belakang budaya , agama . hak asasi ini berlaku
dimana saja di muka bumi , hak ini bersifat mutlak.
Melekat / tak terengutkan ( inaliable ) : hak ini melekat pada
manusia secara alamiah bukan pemberian organisasi.
Tak terpisahkan / tidak dapat dibagi- bagi ( indivisibility ) :
sebagai satu kesatuan , hak tidak dapat di pisahkan antara
hak sipil, politik,ekonomi, social budaya serta kolektif- individu
Non diskriminasi : hak asai milik semua / setiap orang tanpa
pembedaan berdasarkan apapun
Kesetaraan : setiap manusia memiliki hak dan martabat yang
sama
Saling tergantung : saling terkait
Tanggung Jawab ( responsibility ): setiap orang bertanggung
jawab untuk menghormati hak orang lain .
14. • Hak untuk hidup
• Hak berkeluarga dan melanjutkan
keturunan
• Hak memperoleh keadilan
• Hak mengembangkan diri
• Hak memperoleh keadilan
• Hak atas kebebasan pribadi
• Hak atas rasa man
• Hak atas kesejahteraan
• Hak turut serta dalam pemerintahan
• Hak wanita
• Hak anak
Pengaturan
tentang hak
asasi manusia
berdasarkan
Undang-
undang nomor
39 tahun 1999
tentang Hak
Asasi
Mencakup hak
hak sebagai
berikut :
17. 1. Nilai Ideal : nilai yang berhubungan dengan kelima
sila dalam pancasila
2. Nilai Instrumental :merupakan penjabaran dari nilai nilai ideal pancasila
atau pedoman pelaksanaan kelima sila pancasila. nilai yang berbentuk
ketentuan konstitusional dan di jabarkan secara kreatif dan dinamis dalam
bentuk UUD 1945 dan peraturan perundang undangan yaitu UU,
Perpu,PP,Perpres, dan perda demi menjamin terlaksananya Hak Asasi
Manusia.
3. Nilai praktikal : merupakan realisasi dari nilai
instrumental dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat.
19. HAM DI INDONESIA MENGALAMI KEMUNDURAN, TETAPI HAM DI INDONESIA
MENGALAMI KEMUNDURAN BUKAN SEMATA-MATA FACTOR MASYARAKAT YANG
KURANG MENGHARGAI SATU SAMA LAIN, TETAPI ADA FACTOR LAIN YAITU :