SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 110 TAHUN 2013
TENTANG
GAJI ATAU UPAH DAN MANFAAT TAMBAHAN LAINNYA
SERTA INSENTIF BAGI ANGGOTA DEWAN PENGAWAS DAN ANGGOTA
DIREKSI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 44 ayat (8)
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial, perlu menetapkan
Peraturan Presiden tentang Gaji atau Upah dan Manfaat
Tambahan Lainnya serta Insentif bagi Anggota Dewan
Pengawas dan Anggota Direksi Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial;
Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256);
MEMUTUSKAN ...
- 2 -
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG GAJI ATAU UPAH DAN
MANFAAT TAMBAHAN LAINNYA SERTA INSENTIF BAGI
ANGGOTA DEWAN PENGAWAS DAN ANGGOTA DIREKSI
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan:
1. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya
disingkat BPJS adalah badan hukum yang dibentuk
untuk menyelenggarakan program jaminan sosial.
2. Dewan Pengawas adalah organ BPJS yang bertugas
melakukan pengawasan atas pelaksanaan pengurusan
BPJS oleh direksi dan memberikan nasihat kepada
direksi dalam penyelenggaraan program jaminan sosial.
3. Direksi adalah organ BPJS yang berwenang dan
bertanggung jawab penuh atas pengurusan BPJS
untuk kepentingan BPJS, sesuai dengan asas, tujuan,
dan prinsip BPJS, serta mewakili BPJS baik di dalam
maupun di luar pengadilan, sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial.
4. Penghasilan adalah imbalan/balas jasa yang diberikan
kepada anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi
karena kedudukan dan peran yang diberikan sesuai
dengan tugas, wewenang, kewajiban dan tanggung
jawab berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
5. Gaji ...
- 3 -
5. Gaji atau Upah anggota Dewan Pengawas dan anggota
Direksi yang selanjutnya disebut Gaji atau Upah adalah
penghasilan tetap berupa uang yang diterima setiap
bulan oleh anggota Dewan Pengawas dan anggota
Direksi BPJS.
6. Manfaat Tambahan Lainnya adalah tunjangan dan
fasilitas berupa uang atau yang dapat dinilai dengan
uang yang dibayarkan kepada anggota Dewan Pengawas
dan anggota Direksi bersama-sama dengan pembayaran
gaji atau upah.
7. Insentif adalah penghasilan tambahan yang merupakan
penghargaan yang dapat diberikan kepada anggota
Dewan Pengawas dan anggota Direksi setiap tahun
sesuai dengan kinerja BPJS yang dibayarkan dari hasil
pengembangan.
8. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang keuangan.
Pasal 2
(1) BPJS merupakan badan hukum publik yang
bertanggung jawab kepada Presiden.
(2) BPJS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. BPJS Kesehatan; dan
b. BPJS Ketenagakerjaan.
BAB II ...
- 4 -
BAB II
PENGHASILAN ANGGOTA DEWAN PENGAWAS
DAN ANGGOTA DIREKSI
Pasal 3
(1) Anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi
memperoleh penghasilan sesuai dengan tanggung
jawab serta tuntutan profesionalisme yang diperlukan
dalam menjalankan tugas di dalam BPJS.
(2) Penetapan penghasilan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan tingkat
kewajaran yang berlaku dengan mempertimbangkan
faktor pengelolaan dana, aset, kondisi dan
kemampuan keuangan BPJS, tingkat inflasi, dan
faktor lain yang relevan.
(3) Faktor lain yang relevan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) merupakan faktor yang berlaku umum untuk
menentukan tingkat remunerasi pada lembaga sejenis
atau lembaga yang mengelola dana atau memikul
beban kerja sebesar yang dikelola BPJS.
Pasal 4
(1) Penghasilan anggota Dewan Pengawas dan anggota
Direksi terdiri atas:
a. Gaji atau Upah; dan
b. Manfaat Tambahan Lainnya.
(2) Anggota ...
- 5 -
(2) Anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi selain
mendapat penghasilan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) juga dapat memperoleh Insentif.
Pasal 5
(1) Gaji atau Upah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat (1) huruf a diberikan dengan formula sebagai
berikut:
Gaji atau Upah = Gaji atau Upah Dasar x Faktor
Penyesuaian Inflasi x Faktor
Jabatan.
(2) Gaji atau Upah Dasar sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan berdasarkan beban kerja dan
kinerja operasional BPJS.
(3) Beban kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan berdasarkan atas pertimbangan terhadap
ukuran dan jumlah aset yang dikelola BPJS serta
besarnya tanggung jawab dan kemampuan pendapatan
BPJS yang bersangkutan.
(4) Kinerja operasional BPJS sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) ditetapkan dengan sekurang-kurangnya
mempertimbangkan pelayanan, mutu, manfaat bagi
masyarakat, dan indikator keuangan.
Pasal 6 ...
- 6 -
Pasal 6
(1) Gaji atau Upah anggota Direksi ditetapkan sebesar
90% (sembilan puluh persen) dari Gaji atau Upah
Direktur Utama.
(2) Besaran Gaji atau Upah anggota Dewan Pengawas
ditetapkan sebagai berikut:
a. Gaji atau Upah Ketua Dewan Pengawas sebesar 60%
(enam puluh persen) dari Gaji atau Upah Direktur
Utama; dan
b. Gaji atau Upah anggota Dewan Pengawas sebesar
54% (lima puluh empat persen) dari Gaji atau Upah
Direktur Utama.
Pasal 7
Pajak atas Gaji atau Upah anggota Dewan Pengawas dan
anggota Direksi ditanggung dan menjadi beban BPJS.
Pasal 8
(1) Manfaat Tambahan Lainnya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b meliputi:
a. tunjangan; dan
b. fasilitas pendukung pelaksanaan tugas.
(2) Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a terdiri atas:
a. tunjangan hari raya keagamaan;
b. santunan purna jabatan;
c. tunjangan cuti tahunan;
d. tunjangan asuransi sosial; dan
e. tunjangan perumahan.
(3) Fasilitas ...
- 7 -
(3) Fasilitas pendukung pelaksanaan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas:
a. kendaraan dinas;
b. kesehatan;
c. pendampingan hukum;
d. olahraga;
e. pakaian dinas;
f. biaya representasi; dan
g. biaya pengembangan.
Pasal 9
(1) Dengan memperhatikan capaian kinerja BPJS, anggota
Dewan Pengawas dan anggota Direksi dapat diberikan
insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2).
(2) Penetapan target kinerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan oleh Presiden atau pejabat yang
ditunjuk.
(3) Besaran insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Presiden atau pejabat yang ditunjuk.
(4) Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dibayarkan dari hasil pengembangan aset BPJS.
Pasal 10
(1) Insentif bagi anggota Dewan Pengawas dan anggota
Direksi dibayarkan setelah pengesahan laporan
pengelolaan program dan laporan keuangan BPJS
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(2) Pajak ...
- 8 -
(2) Pajak atas Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditanggung dan menjadi beban masing-masing
anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi BPJS.
Pasal 11
Anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi yang
diberhentikan sementara dari jabatannya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
jaminan sosial memperoleh penghasilan sebesar 50% (lima
puluh persen) dari gaji atau upah bulan terakhir yang
berlaku sejak tanggal diberhentikan sampai dengan
ditetapkannya keputusan definitif tentang jabatan yang
bersangkutan.
Pasal 12
Ketentuan lebih lanjut mengenai Manfaat Tambahan
Lainnya dan Insentif bagi anggota Dewan Pengawas dan
anggota Direksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan
Pasal 9 diatur dengan Peraturan Menteri.
Pasal 13
(1) Direksi mengusulkan kepada Presiden besaran
penghasilan bagi anggota Dewan Pengawas dan anggota
Direksi.
(2) Presiden ...
- 9 -
(2) Presiden atau pejabat yang ditunjuk melakukan
penilaian terhadap usulan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1).
(3) Presiden berdasarkan penilaian sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) menetapkan besaran penghasilan bagi
anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi.
BAB III
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 14
Dalam hal penghitungan gaji atau upah dan manfaat
tambahan lain bagi anggota Dewan Pengawas dan anggota
Direksi BPJS belum ditetapkan berdasarkan Peraturan
Presiden ini, maka berlaku gaji atau upah dan manfaat
tambahan lain yang selama ini berlaku bagi Dewan
Komisaris dan Direksi pada PT ASKES (Persero) untuk
BPJS Kesehatan dan PT JAMSOSTEK (Persero) untuk BPJS
Ketenagakerjaan.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar ...
- 10 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Presiden ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Desember 2013
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 27 Desember 2013
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
AMIR SYAMSUDIN
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 254
Salinan sesuai dengan aslinya
Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat
Sekretariat Kabinet,
ttd.
Siswanto Roesyidi

More Related Content

What's hot

Perpres No. 111 Th 2013 ttg Perubahan atas Perpres no. 12 Th 2013 ttg Jaminan...
Perpres No. 111 Th 2013 ttg Perubahan atas Perpres no. 12 Th 2013 ttg Jaminan...Perpres No. 111 Th 2013 ttg Perubahan atas Perpres no. 12 Th 2013 ttg Jaminan...
Perpres No. 111 Th 2013 ttg Perubahan atas Perpres no. 12 Th 2013 ttg Jaminan...
Erie Gusnellyanti
 
Permen tahun2013 nomor107 tunj kinerja dikbud
Permen tahun2013 nomor107 tunj kinerja dikbudPermen tahun2013 nomor107 tunj kinerja dikbud
Permen tahun2013 nomor107 tunj kinerja dikbud
Winarto Winartoap
 
Perpres 1072012 bppt
Perpres 1072012  bppt Perpres 1072012  bppt
Perpres 1072012 bppt
riyanto st mt
 
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
Winarto Winartoap
 
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polriPp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
Winarto Winartoap
 
Pokokpokok kepegawaian (uu_8_thn_1974)_8
Pokokpokok kepegawaian (uu_8_thn_1974)_8Pokokpokok kepegawaian (uu_8_thn_1974)_8
Pokokpokok kepegawaian (uu_8_thn_1974)_8
Ilham Mustafa
 
Pp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tni
Pp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tniPp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tni
Pp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tni
Winarto Winartoap
 

What's hot (17)

Pp23 2004 bnsp
Pp23 2004 bnspPp23 2004 bnsp
Pp23 2004 bnsp
 
Uu 20 1952
Uu 20 1952Uu 20 1952
Uu 20 1952
 
Peraturan bkn no. 7 tahun 2021
Peraturan bkn no. 7 tahun 2021Peraturan bkn no. 7 tahun 2021
Peraturan bkn no. 7 tahun 2021
 
Perpres No. 111 Th 2013 ttg Perubahan atas Perpres no. 12 Th 2013 ttg Jaminan...
Perpres No. 111 Th 2013 ttg Perubahan atas Perpres no. 12 Th 2013 ttg Jaminan...Perpres No. 111 Th 2013 ttg Perubahan atas Perpres no. 12 Th 2013 ttg Jaminan...
Perpres No. 111 Th 2013 ttg Perubahan atas Perpres no. 12 Th 2013 ttg Jaminan...
 
Permen tahun2013 nomor107 tunj kinerja dikbud
Permen tahun2013 nomor107 tunj kinerja dikbudPermen tahun2013 nomor107 tunj kinerja dikbud
Permen tahun2013 nomor107 tunj kinerja dikbud
 
Pp no. 24 tahun 1976 tentang cuti pns
Pp no. 24 tahun 1976 tentang cuti pnsPp no. 24 tahun 1976 tentang cuti pns
Pp no. 24 tahun 1976 tentang cuti pns
 
Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 tentang TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBAYARAN MA...
Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 tentang TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBAYARAN MA...Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 tentang TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBAYARAN MA...
Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 tentang TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBAYARAN MA...
 
Uu 8 th 1974 ttg pokok2 kepegawaian
Uu 8 th 1974 ttg pokok2 kepegawaianUu 8 th 1974 ttg pokok2 kepegawaian
Uu 8 th 1974 ttg pokok2 kepegawaian
 
Perpres 1072012 bppt
Perpres 1072012  bppt Perpres 1072012  bppt
Perpres 1072012 bppt
 
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
 
Pp 24 1976
Pp 24 1976Pp 24 1976
Pp 24 1976
 
Per bpjs kesehatan no. 1 tahun 2014
Per bpjs kesehatan no. 1 tahun 2014Per bpjs kesehatan no. 1 tahun 2014
Per bpjs kesehatan no. 1 tahun 2014
 
Uu sjsn
Uu sjsnUu sjsn
Uu sjsn
 
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polriPp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
 
Laporan Geladi Universitas Telkom 2014/2015
Laporan Geladi Universitas Telkom 2014/2015Laporan Geladi Universitas Telkom 2014/2015
Laporan Geladi Universitas Telkom 2014/2015
 
Pokokpokok kepegawaian (uu_8_thn_1974)_8
Pokokpokok kepegawaian (uu_8_thn_1974)_8Pokokpokok kepegawaian (uu_8_thn_1974)_8
Pokokpokok kepegawaian (uu_8_thn_1974)_8
 
Pp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tni
Pp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tniPp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tni
Pp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tni
 

Similar to Perpres 110 tahun 2013

Similar to Perpres 110 tahun 2013 (20)

Salinan Perpres Nomor 34 Tahun 2023.pdf
Salinan Perpres Nomor 34 Tahun 2023.pdfSalinan Perpres Nomor 34 Tahun 2023.pdf
Salinan Perpres Nomor 34 Tahun 2023.pdf
 
POJK Nomor 14 Tahun 2016.pdf
POJK Nomor 14 Tahun 2016.pdfPOJK Nomor 14 Tahun 2016.pdf
POJK Nomor 14 Tahun 2016.pdf
 
Penghasilan Anggota Direksi dan DEKOM/DEWAS BUMN _"Pelatihan ORGAN & SDM BUMN...
Penghasilan Anggota Direksi dan DEKOM/DEWAS BUMN _"Pelatihan ORGAN & SDM BUMN...Penghasilan Anggota Direksi dan DEKOM/DEWAS BUMN _"Pelatihan ORGAN & SDM BUMN...
Penghasilan Anggota Direksi dan DEKOM/DEWAS BUMN _"Pelatihan ORGAN & SDM BUMN...
 
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...
 
PP Nomor 45 Tahun 2015.pdf
PP Nomor 45 Tahun 2015.pdfPP Nomor 45 Tahun 2015.pdf
PP Nomor 45 Tahun 2015.pdf
 
Permen tahun2014 nomor077
Permen tahun2014 nomor077Permen tahun2014 nomor077
Permen tahun2014 nomor077
 
Undang-Undang (UU) No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (...
Undang-Undang (UU) No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (...Undang-Undang (UU) No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (...
Undang-Undang (UU) No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (...
 
Uu 40 tahun 2004 sistem jaminan sosial nasional
Uu 40 tahun 2004 sistem jaminan sosial nasionalUu 40 tahun 2004 sistem jaminan sosial nasional
Uu 40 tahun 2004 sistem jaminan sosial nasional
 
Undang_undang no 40 tahun 2004 tentang SJSN
Undang_undang no 40 tahun 2004 tentang SJSNUndang_undang no 40 tahun 2004 tentang SJSN
Undang_undang no 40 tahun 2004 tentang SJSN
 
Bahan Pemaparan PPSK Klaster Dapen-CFP Sharing.pdf
Bahan Pemaparan PPSK Klaster Dapen-CFP Sharing.pdfBahan Pemaparan PPSK Klaster Dapen-CFP Sharing.pdf
Bahan Pemaparan PPSK Klaster Dapen-CFP Sharing.pdf
 
Pedoman 58d485e125a58718883350
Pedoman 58d485e125a58718883350Pedoman 58d485e125a58718883350
Pedoman 58d485e125a58718883350
 
Ppri no.23 th 1967
Ppri no.23 th 1967Ppri no.23 th 1967
Ppri no.23 th 1967
 
Perpres0192016
Perpres0192016Perpres0192016
Perpres0192016
 
Perpres Nomor 37 Tahun 2015
Perpres Nomor 37 Tahun 2015Perpres Nomor 37 Tahun 2015
Perpres Nomor 37 Tahun 2015
 
PP Nomor 78 Tahun 2015
PP Nomor 78 Tahun 2015PP Nomor 78 Tahun 2015
PP Nomor 78 Tahun 2015
 
PP-nomor-78-tahun-2015
PP-nomor-78-tahun-2015PP-nomor-78-tahun-2015
PP-nomor-78-tahun-2015
 
Pma nomor 6 tahun 2016
Pma nomor 6 tahun 2016Pma nomor 6 tahun 2016
Pma nomor 6 tahun 2016
 
Wcms 170567
Wcms 170567Wcms 170567
Wcms 170567
 
Perpres no. 108 tahun 2013
Perpres no. 108 tahun 2013Perpres no. 108 tahun 2013
Perpres no. 108 tahun 2013
 
Uu 11 1992
Uu 11 1992Uu 11 1992
Uu 11 1992
 

More from IdnJournal

Kepmenkes no. 326 tahun 2013
Kepmenkes no. 326 tahun 2013Kepmenkes no. 326 tahun 2013
Kepmenkes no. 326 tahun 2013
IdnJournal
 
Inpres no. 1 tahun 2010
Inpres no. 1 tahun 2010Inpres no. 1 tahun 2010
Inpres no. 1 tahun 2010
IdnJournal
 
Se mensos no 2 tahun 2013
Se mensos no 2 tahun 2013Se mensos no 2 tahun 2013
Se mensos no 2 tahun 2013
IdnJournal
 
Uu no. 23 tahun 2002 idn journal
Uu no. 23 tahun 2002 idn journalUu no. 23 tahun 2002 idn journal
Uu no. 23 tahun 2002 idn journal
IdnJournal
 
Perda jabar no. 10 tahun 2012 idn journal
Perda jabar no. 10 tahun 2012 idn journalPerda jabar no. 10 tahun 2012 idn journal
Perda jabar no. 10 tahun 2012 idn journal
IdnJournal
 

More from IdnJournal (20)

Permenkes no. 28 tahun 2014
Permenkes no. 28 tahun 2014Permenkes no. 28 tahun 2014
Permenkes no. 28 tahun 2014
 
Se mendagri no. 900 tahun 2014
Se mendagri no. 900 tahun 2014Se mendagri no. 900 tahun 2014
Se mendagri no. 900 tahun 2014
 
Perpres no. 109 tahun 2013
Perpres no. 109 tahun 2013Perpres no. 109 tahun 2013
Perpres no. 109 tahun 2013
 
Permenkes no. 71 tahun 2013
Permenkes no. 71 tahun 2013Permenkes no. 71 tahun 2013
Permenkes no. 71 tahun 2013
 
Permenkes no. 19 tahun 2014
Permenkes no. 19 tahun 2014Permenkes no. 19 tahun 2014
Permenkes no. 19 tahun 2014
 
Permendagri no. 61 tahun 2007
Permendagri no. 61 tahun 2007Permendagri no. 61 tahun 2007
Permendagri no. 61 tahun 2007
 
Kepmensos no. 15 tahun 2010
Kepmensos no. 15 tahun 2010Kepmensos no. 15 tahun 2010
Kepmensos no. 15 tahun 2010
 
Kepmenkes no. 326 tahun 2013
Kepmenkes no. 326 tahun 2013Kepmenkes no. 326 tahun 2013
Kepmenkes no. 326 tahun 2013
 
Permensos no. 111 tahun 2009
Permensos no. 111 tahun 2009Permensos no. 111 tahun 2009
Permensos no. 111 tahun 2009
 
Permensos no. 37 tahun 2010
Permensos no. 37 tahun 2010Permensos no. 37 tahun 2010
Permensos no. 37 tahun 2010
 
Permensos no. 17 tahun 2012
Permensos no. 17 tahun 2012Permensos no. 17 tahun 2012
Permensos no. 17 tahun 2012
 
Kepmensos no. 147 tahun 2013
Kepmensos no. 147 tahun 2013Kepmensos no. 147 tahun 2013
Kepmensos no. 147 tahun 2013
 
Kepmensos no. 146 tahun 2013
Kepmensos no. 146 tahun 2013Kepmensos no. 146 tahun 2013
Kepmensos no. 146 tahun 2013
 
Kepmensos no. 70 tahun 2013
Kepmensos no. 70 tahun 2013Kepmensos no. 70 tahun 2013
Kepmensos no. 70 tahun 2013
 
Kepmensos no. 50 tahun 2013
Kepmensos no. 50 tahun 2013Kepmensos no. 50 tahun 2013
Kepmensos no. 50 tahun 2013
 
Inpres no. 3 tahun 2010
Inpres no. 3 tahun 2010Inpres no. 3 tahun 2010
Inpres no. 3 tahun 2010
 
Inpres no. 1 tahun 2010
Inpres no. 1 tahun 2010Inpres no. 1 tahun 2010
Inpres no. 1 tahun 2010
 
Se mensos no 2 tahun 2013
Se mensos no 2 tahun 2013Se mensos no 2 tahun 2013
Se mensos no 2 tahun 2013
 
Uu no. 23 tahun 2002 idn journal
Uu no. 23 tahun 2002 idn journalUu no. 23 tahun 2002 idn journal
Uu no. 23 tahun 2002 idn journal
 
Perda jabar no. 10 tahun 2012 idn journal
Perda jabar no. 10 tahun 2012 idn journalPerda jabar no. 10 tahun 2012 idn journal
Perda jabar no. 10 tahun 2012 idn journal
 

Perpres 110 tahun 2013

  • 1. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2013 TENTANG GAJI ATAU UPAH DAN MANFAAT TAMBAHAN LAINNYA SERTA INSENTIF BAGI ANGGOTA DEWAN PENGAWAS DAN ANGGOTA DIREKSI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 44 ayat (8) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Gaji atau Upah dan Manfaat Tambahan Lainnya serta Insentif bagi Anggota Dewan Pengawas dan Anggota Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256); MEMUTUSKAN ...
  • 2. - 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG GAJI ATAU UPAH DAN MANFAAT TAMBAHAN LAINNYA SERTA INSENTIF BAGI ANGGOTA DEWAN PENGAWAS DAN ANGGOTA DIREKSI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan: 1. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya disingkat BPJS adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. 2. Dewan Pengawas adalah organ BPJS yang bertugas melakukan pengawasan atas pelaksanaan pengurusan BPJS oleh direksi dan memberikan nasihat kepada direksi dalam penyelenggaraan program jaminan sosial. 3. Direksi adalah organ BPJS yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan BPJS untuk kepentingan BPJS, sesuai dengan asas, tujuan, dan prinsip BPJS, serta mewakili BPJS baik di dalam maupun di luar pengadilan, sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. 4. Penghasilan adalah imbalan/balas jasa yang diberikan kepada anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi karena kedudukan dan peran yang diberikan sesuai dengan tugas, wewenang, kewajiban dan tanggung jawab berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan. 5. Gaji ...
  • 3. - 3 - 5. Gaji atau Upah anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi yang selanjutnya disebut Gaji atau Upah adalah penghasilan tetap berupa uang yang diterima setiap bulan oleh anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi BPJS. 6. Manfaat Tambahan Lainnya adalah tunjangan dan fasilitas berupa uang atau yang dapat dinilai dengan uang yang dibayarkan kepada anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi bersama-sama dengan pembayaran gaji atau upah. 7. Insentif adalah penghasilan tambahan yang merupakan penghargaan yang dapat diberikan kepada anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi setiap tahun sesuai dengan kinerja BPJS yang dibayarkan dari hasil pengembangan. 8. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan. Pasal 2 (1) BPJS merupakan badan hukum publik yang bertanggung jawab kepada Presiden. (2) BPJS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. BPJS Kesehatan; dan b. BPJS Ketenagakerjaan. BAB II ...
  • 4. - 4 - BAB II PENGHASILAN ANGGOTA DEWAN PENGAWAS DAN ANGGOTA DIREKSI Pasal 3 (1) Anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi memperoleh penghasilan sesuai dengan tanggung jawab serta tuntutan profesionalisme yang diperlukan dalam menjalankan tugas di dalam BPJS. (2) Penetapan penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan tingkat kewajaran yang berlaku dengan mempertimbangkan faktor pengelolaan dana, aset, kondisi dan kemampuan keuangan BPJS, tingkat inflasi, dan faktor lain yang relevan. (3) Faktor lain yang relevan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan faktor yang berlaku umum untuk menentukan tingkat remunerasi pada lembaga sejenis atau lembaga yang mengelola dana atau memikul beban kerja sebesar yang dikelola BPJS. Pasal 4 (1) Penghasilan anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi terdiri atas: a. Gaji atau Upah; dan b. Manfaat Tambahan Lainnya. (2) Anggota ...
  • 5. - 5 - (2) Anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi selain mendapat penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga dapat memperoleh Insentif. Pasal 5 (1) Gaji atau Upah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a diberikan dengan formula sebagai berikut: Gaji atau Upah = Gaji atau Upah Dasar x Faktor Penyesuaian Inflasi x Faktor Jabatan. (2) Gaji atau Upah Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan beban kerja dan kinerja operasional BPJS. (3) Beban kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan berdasarkan atas pertimbangan terhadap ukuran dan jumlah aset yang dikelola BPJS serta besarnya tanggung jawab dan kemampuan pendapatan BPJS yang bersangkutan. (4) Kinerja operasional BPJS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan sekurang-kurangnya mempertimbangkan pelayanan, mutu, manfaat bagi masyarakat, dan indikator keuangan. Pasal 6 ...
  • 6. - 6 - Pasal 6 (1) Gaji atau Upah anggota Direksi ditetapkan sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari Gaji atau Upah Direktur Utama. (2) Besaran Gaji atau Upah anggota Dewan Pengawas ditetapkan sebagai berikut: a. Gaji atau Upah Ketua Dewan Pengawas sebesar 60% (enam puluh persen) dari Gaji atau Upah Direktur Utama; dan b. Gaji atau Upah anggota Dewan Pengawas sebesar 54% (lima puluh empat persen) dari Gaji atau Upah Direktur Utama. Pasal 7 Pajak atas Gaji atau Upah anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi ditanggung dan menjadi beban BPJS. Pasal 8 (1) Manfaat Tambahan Lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b meliputi: a. tunjangan; dan b. fasilitas pendukung pelaksanaan tugas. (2) Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas: a. tunjangan hari raya keagamaan; b. santunan purna jabatan; c. tunjangan cuti tahunan; d. tunjangan asuransi sosial; dan e. tunjangan perumahan. (3) Fasilitas ...
  • 7. - 7 - (3) Fasilitas pendukung pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas: a. kendaraan dinas; b. kesehatan; c. pendampingan hukum; d. olahraga; e. pakaian dinas; f. biaya representasi; dan g. biaya pengembangan. Pasal 9 (1) Dengan memperhatikan capaian kinerja BPJS, anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi dapat diberikan insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2). (2) Penetapan target kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Presiden atau pejabat yang ditunjuk. (3) Besaran insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Presiden atau pejabat yang ditunjuk. (4) Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dibayarkan dari hasil pengembangan aset BPJS. Pasal 10 (1) Insentif bagi anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi dibayarkan setelah pengesahan laporan pengelolaan program dan laporan keuangan BPJS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. (2) Pajak ...
  • 8. - 8 - (2) Pajak atas Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditanggung dan menjadi beban masing-masing anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi BPJS. Pasal 11 Anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi yang diberhentikan sementara dari jabatannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang jaminan sosial memperoleh penghasilan sebesar 50% (lima puluh persen) dari gaji atau upah bulan terakhir yang berlaku sejak tanggal diberhentikan sampai dengan ditetapkannya keputusan definitif tentang jabatan yang bersangkutan. Pasal 12 Ketentuan lebih lanjut mengenai Manfaat Tambahan Lainnya dan Insentif bagi anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan Pasal 9 diatur dengan Peraturan Menteri. Pasal 13 (1) Direksi mengusulkan kepada Presiden besaran penghasilan bagi anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi. (2) Presiden ...
  • 9. - 9 - (2) Presiden atau pejabat yang ditunjuk melakukan penilaian terhadap usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Presiden berdasarkan penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menetapkan besaran penghasilan bagi anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi. BAB III KETENTUAN PERALIHAN Pasal 14 Dalam hal penghitungan gaji atau upah dan manfaat tambahan lain bagi anggota Dewan Pengawas dan anggota Direksi BPJS belum ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden ini, maka berlaku gaji atau upah dan manfaat tambahan lain yang selama ini berlaku bagi Dewan Komisaris dan Direksi pada PT ASKES (Persero) untuk BPJS Kesehatan dan PT JAMSOSTEK (Persero) untuk BPJS Ketenagakerjaan. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar ...
  • 10. - 10 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 Desember 2013 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 27 Desember 2013 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. AMIR SYAMSUDIN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 254 Salinan sesuai dengan aslinya Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet, ttd. Siswanto Roesyidi