SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
DIARE MEMPENGARUHI KUALITAS
HIDUP ANAK
dr. Astarini Hidayah., Sp.A
dr. Braghmandita WI., Sp. A (K)
Dipaparkan Kembali Oleh :
dr. Melani.,M.Kes
Dinas Kesehatan Prov. Kalimantan Selatan
1
Pendahulu
an
Penyebab kematian
tertinggi pada anak balita
diseluruh dunia
Faktor risiko kematian anak karena
diare
Pertumbuhan & Perkembangan
 Ciri khas anak yang membedakan dengan dewasa
 Berbeda tetapi tidak berdiri sendiri, saling berkaitan
 Interaksi genetik dan lingkungan
Pertumbuhan
• Proses perubahan besar, jumlah ,
ukuran kuantitas
• Kecepatan tidak konstan
• Perubahan proporsi tubuh
• Dapat diukur : BB, TB, LLA, LK
Perkembangan
• Proses peningkatan kemampuan dan
fungsi organ,
• mengikuti pola yang teratur & tertentu,
• dapat diramalkan sebagai hasil proses
maturasi.
• Pengukuran lebih sulit
GENETIK
STIMULASI
Sinaptogenesis
Penyakit: Diare
NUTRISI
mielinisasi
ASIH/
KASIH SAYANG
Faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang
Dampak diare terhadap
pertumbuhan
Perlambatan
dalam
pertumbuhan
linear
Stunting Malnutrisi
Perlambatan pertumbuhan
linear
• Diare > 5% pada 6 bulan pertama kehidupan  mengalami
perlambatan pertumbuhan sampai usia 24 bulan dan tidak terkejar
• Bayi diatas 6 bulan yang mengalami diare > 5%  akan mengalami
perlambatan pertumbuhan dalam 24 bulan dan akan terkejar setelah 2
tahun.
• Prevalensi diare pada seorang anak 5% akan mengalami perlambatan
pertumbuhan 0,5 – 0,7 cm
• Prevalensi diare pada seorang anak 10% akan mengalami perlambatan
pertumbuhan 1,5 cm
Checkely W, et al, Effects of Acute Diarrhea on Linear Growth in Peruvian Children, Am J Epidemiol 2003;157:166–175
Stunting &
Malnutrisi
• Kejadian diare berulang meningkatkan risiko stunting  2,5 – 3,2 kali
lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak diare
• Kejadian diare akan menyebabkan malabsorbsi  malnutrisi pada
anak
https://doi.org/10.26911/thejmch.2019.04.04.02
Pinkeíton R, Oíiá RB, Lima AA, Rogawski EĽ, Oíiá MO, Patíick PD, Mooíe SR, Wiseman BL, Niehaus MD, Gueííant RL. Eaíly Childhood Diaííhea Píedicts Cognitive Delays in Lateí
Childhood Independently of Malnutíition. Am J Ľíop Med Hyg. 2016 Nov 2;95(5):1004-1010. doi: 10.4269/ajtmh.16-0150. Epub 2016 Sep 6. PMID: 27601523; PMCID: PMC5094207.
Dampak diare terhadap
perkembangan
Penurunan
fungsi kognitif
Keterlambatan
perkembangan
bahasa
Kesiapan sekolah
& Performa
akademik
Penurun fungsi
kognitif
• Anak dengan diare > 5
episode memiliki skor IQ yang
lebih rendah dibandingkan
dengan anak yang mengalami
diare < 5 episode
• Anak dengan persistent diare
pada usia < 2 tahun akan
mengalami penurunan skor
IQ pada usia 6-10 tahun
Kesiapan sekolah & performa
akademik
• Studi di Brazil --> Setiap episode diare menyebabkan keterlambatan
sekolah 0,7 bulan
• Skor kelancaran berbicara juga mengalami penurunan pada anak
dengan episode diare > 5x dibawah usia 2 tahun
• Studi di Pakistan  Semakin sering anak usia 2- 5 tahun diare maka
akan menurunkan nilai matematika
Mitchell2006THELT, title={THE LONG TERM ASSOCIATION OF EARLY CHILDHOOD DIARRHEA WITH SCHOOL SUCCESS: A CASE STUDY FROM PAKISTAN 1}, author={Jonathan M. Mitchell},
year={2006}
Lorntz B, Soares AM, Moore SR, Pinkerton R, Gansneder B, Bovbjerg VE, Guyatt H, Lima AM, Guerrant RL. Early childhood diarrhea predicts impaired school performance. Pediatr Infect Dis J.
2006 Jun;25(6):513-20. doi: 10.1097/01.inf.0000219524.64448.90. PMID: 16732149.
Kualitas hidup
anak
Pertumbuhan Perkembangan Kesehatan
Pengaruh diare terhadap kualitas hidup
anak
Anak yang mengalami diare akan memiliki skor HRQOL yang lebih rendah
dibandingkan anak yang tidak diare
Anak dengan diare Rotavirus memiliki skor HRQOL yang lebih rendah
dibandingkan anak dengan diare non Rotavirus  muntah & dehidrasi
Orang tua anak dengan diare juga memiliki skor HRQOL yang lebih rendah
dibandingkan anak yang tidak diare
Faktor yang mempengaruhi skor yang rendah  derajat keparahan, jenis
kelamin dan usia anak
Rochanathimoke, O., Riewpaiboon, A., Postma, M. J., Thinyounyong, W., & Thavorncharoensap, M. (2017). Health related quality of life impact from rotavirus diarrhea on children and their
family caregivers in Thailand.Expert Review of Pharmacoeconomics & Outcomes Research, 18(2), 215–222.
DIARE
Penyakit yang ditandai dengan Penurunan konsistensi tinja (menjadi
lembek atau cair), dan/atau peningkatan frekuensi BAB ≥ 3 kali dalam
sehari, dengan atau tanpa demam atau muntah
INFEKSI
NON - INFEKSI
14
Diare di Indonesia 2018
Riskesdas 2018
Angka kematian 13%
Prevalensi nasional 6,8%
15
Kematian umur 29 hari - 11 bulan (2019)
16
17
Kematian umur 12 - 59 bulan (2019)
18
19
PENYEBAB DIARE
• Penyebab infeksi utama diare umumnya
virus, bakteri dan parasit.
• Keracunan makanan atau terkait dengan
pemberian antibiotik yang tidak tepat.
• Rotavirus penyebab utama diare cair akut
anak usia 6-18 bulan (20 – 80%).
• Salmonella non thypoidal (bayi sejak lahir -
usia 3 bulan), Shigella (anak 1 – 7 tahun).
20
Penyebab diare di Indonesia
Studi ini menjelaskan Rotavirus adalah
penyebab tersering diare pada anak di bawah
lima tahun diikuti Adenovirus dan Norovirus,
beberapa kasus dilaporkan penyebab bakteri,
seperti ETEC E. coli diikuti Campylobacter
jejuni, dan Shigella spp.
Puspandari., et al 2021
21
FAKTOR RISIKO
• Faktor perilaku : non-ASI, MPASI terlalu dini, tidak
menerapkan kebiasaan hidup bersih dan
penyimpanan makanan yang tidak higienis.
• Faktor lingkungan : ketersediaan air bersih,
kurangnya MCK, kebersihan lingkungan dan pribadi
yang buruk.
• Faktor-faktor pejamu yang rentan pada diare : gizi
buruk, defisiensi imun (HIV) dan usia balita.
22
 Kondisi hidup yang tidak sehat
 Sanitasi yang buruk dan tidak higienis
 Persiapan dan konsumsi makanan
Infeksi Enterik Persisten
Negara-negara berkembang
23
Duodenum
Jejunum
5,5 liter
Ileum
2 liter
Kolon
Rektum
1,3 liter
Tinja
5ml/kg
(anak)
200 ml
(dewasa)
7 liter
Sekresi endogen:
intestinal, pankreas, air liur, bilier dan
cairan lambung
Makanan dan
minuman
2 liter
Kondisi Normal
24
Puncak vili
Absorpsi
Kripta
Sekresi
Kondisi Normal
25
Kondisi Diare
Destruksi enterosit
EIEC, Rotavirus, shigella
Berkurangnya absorpsi
Hipersekresi
Vibrio cholerae,
Rotavirus, ETEC
Malabsorbsi nutrisi,
anoreksia,
katabolisme
26
36 % tidak memiliki
akses terhadap
sanitasi yang
memadai
14 % BAB
sembaranga
n
19 % tidak
memiliki
sumber air
yang baik
Tingginya
kasus diare,
cacingan,
infeksi usus
Prevalensi
stunting
tinggi
Stunting dapat berdampak buruk
pada perkembangan anak, dan
dalam jangka waktu yang lama
dapat berdampak negatif
terhadap prospek ekonomi suatu
negara
27
Environmental
Enteric
Disfunction
Stunting dapat
terjadi akibat diare
kronis, re-exposure
dan re-infeksi,
Kasus diare yang
tidak diobati pada
usia di bawah 24
bulan
Kondisi subklinis
yang didapat
yang disebabkan
oleh kontaminasi
fekal-oral
berulang
Akibat
peradangan usus
kronis dan
penonjolan vili
Grantina et al., 2020
28
Pathway causal disfungsi enterik (diare) mengakibatkan gangguan pertumbuhan
Budge et al, 2019
29
• Penurunan Berat
Badan
• Penurunan
pertumbuhan linier
DIARE
• Analisis dalam
interval 1-2 bulan
• Pada anak usia < 24
bulan
• Catch up growth
• Malnutrisi
• Stunting
Jurnal ini menunjukkan bahwa
kejadian kumulatif diare
sebelum 24 bulan memiliki
hubungan yang signifikan secara
statistik dengan stunting pada
usia 24 bulan.
30
Pencegahan dan
pengendalian diare
pada anak usia dini
harus diintegrasikan
sepenuhnya
Mengurangi
kejadian stunting
pada anak
31
Diharapkan 2030 dapat mewujudkan salah satu
tujuan dari Sustainable Development Goals
(SDGs)
32
Proporsi
Penggunaan Oralit,
Zinc, dan
Pengobatan Lainnya
pada Penderita
Diare Balita menurut
Provinsi, Riskesdas
2018
33
Kualitas tatalaksana diare
34
Gambaran Tatalaksana Diare Balita di Rumah Tangga Tahun
2003,2006 dan 2010
35
Tatalaksana Diare
Prinsip dari tatalaksana diare pada balita adalah LINTAS
Diare (Lima Langkah Tuntaskan Diare) :
• Berikan Oralit (rehidrasi)
• Berikan zink selama 10 hari berturut-turut
• Teruskan ASI – makan
• Berikan antibiotik secara selektif
• Berikan nasihat pada ibu/ keluarga
36
Rekomendasi WHO/UNICEF 2004 tentang
ORS low osmolarity dan zink
37
Pemberian Oralit (rehidrasi)
•Campuran garam elektrolit yang terdiri atas Natrium
Klorida (NaCl), Kalium Klorida (KCl), sitrat dan glukosa.
•Mencegah dan mengatasi dehidrasi sebagai
pengganti cairan dan elektrolit yang terbuang saat
diare.
•Diberikan sesuai dengan klasifikasi status dehidrasi
Rencana Terapi A (Tanpa dehidrasi), Rencana Terapi B
(ringan-sedang) dan Rencana Terapi C (Berat)
38
39
Physiologic basis of efficacy of oral rehydration solution
Penyerapan air mengikuti
natrium,
Penyerapan natrium difaslitasi
glukosa
40
Rencana Terapi A (Tanpa Dehidrasi)
• Menyusui lebih sering-lama. Beri oralit atau air matang sebagai tambahan ASI.
Setelah diare berhenti, lanjutkan kembali ASI eksklusif.
• Jika tidak ASI eksklusif, beri satu atau lebih cairan tambahan dibawah ini:
• larutan oralit
• cairan rumah tangga (seperti sup, air tajin, dan kuah sayuran)
• air matang
• Nasihati ibu memberi oralit atau cairan tambahan lain sampai diare berhenti
(untuk mencegah dehidrasi). Anak dibawah 2 tahun, dapatbdiberikan 1 sendok
teh setiap 1-2 menit, anak yang lebih besar dapat langsung minum dari gelas.
• Jika anak muntah, tunggu 10 menit , lanjutkan dengan lebih lambat, sedikit demi
sedikit.
USIA JUMLAH ORALIT
< 1 tahun 50-100 ml setiap kali BAB
≥ 1 tahun 100-200 ml setiap kali BAB
41
Rencana Terapi B (Dehidrasi Ringan/ Sedang)
• Oralit 3 jam pertama 75 ml/kg BB (berdasarkan umur jika berat badan anak
tidak diketahui)
• Oralit atau cairan tambahan lain tetap diberikan setiap kali BAB sampai diare
berhenti.
• Observasi selama rehidrasi dan evaluasi setelah 3 jam (bila tidak bisa minum
oralit atau keadaannya terlihat memburuk, periksa segera anak sebelum 3
jam)
• Jika masih mengalami dehidrasi sedang/ringan, ulangi pengobatan untuk 3
jam berikutnya dengan ORS seperti di atas dan mulai beri anak makanan, susu
atau jus dan berikan ASI sesering mungkin.
• Jika timbul tanda dehidrasi berat, lanjutkan ke Rencana Terapi C
Usia < 4
bulan
4-<12 bulan 12-24 bulan 2-5 tahun
Berat badan < 6 kg 6-10 kg 10-12 kg 12-19 kg
Jumlah oralit (ml) 200-400 400-700 700-900 900-1400
42
Rencana Terapi B...
• Jika muntah profus atau diare yang cepat seperti kolera
(>15 – 20 ml/kg/jam) meskipun belum terjadi dehidrasi
berat, berikan cairan iv RL atau Ringer Asetat (jika tidak
tersedia, gunakan cairan NaCl 0,9%) 70 ml/kg BB dalam
2,5 jam (usia 12 bulan – 5 tahun) atau dalam 5 jam (bayi
di bawah usia 12 bulan)
• STOP pemberian oralit : Jika terdapat tanda distensi
abdomen dengan ileus paralitik / tanda malabsorbsi
glukosa (peningkatan tinja saat oralit diberikan atau
kegagalan tanda-tanda membaik), rehidrasi iv.
43
Rencana Terapi C (Dehidrasi Berat)
• Berikan RL atau Ringer Asetat (atau jika tidak tersedia, gunakan
cairan NaCl 0,9%) 100 ml/kg BB iv secepatnya.
• Jika bisa minum, beri ORS, sementara infus disiapkan dan berikan
ORS 5 ml/kg BB segera setelah anak mau minum.
• Evaluasi setiap 15 – 30 menit dan evaluasi klasifikasi dehidrasi
kembali pada anak setelah 6 jam atau bayi setelah 3 jam dan
kemudian pilih rencana terapi yang sesuai (A, B atau C) untuk
melanjutkan penanganan.
Ulangi sekali lagi jika denyut nadi sangat lemah atau tidak teraba
44
Rencana Terapi C...
• RUJUK untuk pengobatan intravena (bila ada fasilitas terdekat) dan
jika anak bisa minum, beri ibu larutan oralit dan tunjukkan cara
meminumkan pada anak sedikit demi sedikit selama dalam
perjalanan.
• Jika tidak ada fasilitas terdekat, rehidrasi dengan ORS melalui pipa
nasogastrik atau mulut sebanyak 20 ml/kg/jam selama 6 jam (total
120 ml/kg). Segera rujuk anak untuk pengobatan intravena jika
setelah 3 jam keadaan hidrasi tidak membaik (anak muntah terus-
menerus atau perut semakin kembung)
• Jika tidak ada fasilitas pemberian cairan intravena yang terdekat
dalam 30 menit, tidak ada tenaga terlatih dalam menggunakan
pipa nasogastrik dan anak malas/ tidak minum, segera rujuk ke
Rumah Sakit untuk pengobatan intravena.
45
Pemberian Zink selama 10 hari
• Kadar zink turun dalam jumlah besar ketika anak diare.
• Mengganti hilangnya zink, mempercepat penyembuhan,
memperbaiki mukosa usus dan meningkatkan sistem kekebalan
untuk mencegah risiko berulangnya diare selama 2 – 3 bulan
setelah anak sembuh dari diare.
• Mengurangi durasi dan tingkat keparahan diare.
• Harus diberikan selama 10 hari pada semua kasus diare akut
termasuk anak yang mengalami diare berdarah.
Usia Dosis Seng
< 6 bulan 10 mg per hari (1/2 tablet per hari)
≥ 6 bulan 20 mg per hari (1 tablet per hari)
46
Lanjutan terapi zink...
• Tablet zink (larutkan dalam air selama  30 detik)
• Komposisi : zinc sulfat, acetate atau gluconate (setara
dengan zinc elemental 20 mg).
• Larutkan tablet pada 1 sendok air matang, ASI perah
atau larutan oralit pada bayi atau bisa dikunyah pada
anak yang lebih besar. Juga tersedia dalam bentuk sirup.
• Ulangi pemberian zink dengan cara potong tablet
menjadi lebih kecil (bila muntah sekitar setengah jam).
47
ZINK
48
DIARE  adanya peningkatan kehilangan zink
selama diare dan kebutuhan zink tambahan di atas
angka kecukupan diet yang dianjurkan untuk
fungsi imun dan gastrointestinal.
• Meningkatkan sistem imun tubuhmeningkatkan produksi
antibodi dan limfosit yang bersirkulasi untuk melawan
patogen usus
• Zink dapat mengobati diare akut dan kronis dengan
menghambat tiga jalur dari empat jalur intraseluler utama
sekresi ion usus, termasuk siklik adenosin monofosfat (cAMP),
kalsium, dan oksida nitrat.
• Memperbaiki integritas barier usus
• Bersama dengan ORS memperpendek durasi dan keparahan
48
Efek Zink pada Diare
Qadir et al., 2013
49
Penny, 2012
Dua dari tiga meta-analisis  melakukan uji klinis
suplemen zink pada anak-anak dan melaporkan
efek yang besar dan signifikan dari pemberian zink
oral harian pada panjang linier tubuh
PERTUMBUHAN
• Mineral penting yang
diperlukan untuk
pertumbuhan dan
homeostasis tulang.
• Mempengaruhi
metabolisme Growth
hormone  meningkatkan
linier growth
• Defisiensi zink  penurunan
produksi GH dan/atau IGF-I.
Terdapat perbedaan yang signifikan dalam
peningkatan panjang rata-rata (hasil primer)
(plasebo 5⋅23 2⋅19 vs. Intervensi)
50
Pemberian zink dan ORS lebih
baik dalam menurunkan diare
dan ISPA pada usia < 6 bulan,
dibandingkan hanya ORS saja
Intervensi diare pada anak
dengan meningkatkan
cakupan pemberian oralit dan
zink
dapat mengurangi beban
besar kematian diare anak di
Nigeria
51
Intervensi
Gizi
Spesifik
Sasaran Ibu Hamil
Sasaran Ibu menyusui dan anak usia 0-6
bulan
Anak usia 7-23 bulan (melakukan
pencegahan dan pengobatan diare)
Target di 1000 Hari
pertama kehidupan
KERANGKA INTERVENSI STUNTING DI INDONESIA
52
RINGKASAN
1. Fokus pada tatalaksana diare menggunakan oralit dan zink
sebagai bagian dari strategi kesehatan masyarakat untuk
meningkatkan kesehatan dan gizi anak
2. 1000 HPK merupakan sasaran Intervensi yang paling
menentukan untuk dapat mengurangi pervalensi stunting.
3. Stunting dapat dicegah dan ditatalaksanai dengan
memperbaiki praktik pemberian makan dan mengatasi
infeksi pada anak.
53
Terima Kasih
54

More Related Content

What's hot

Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamil
Gepy Gbu
 
2..neonatal sepsis ponek
2..neonatal sepsis ponek2..neonatal sepsis ponek
2..neonatal sepsis ponek
Joni Iswanto
 
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukMateri v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Joni Iswanto
 
pencatatan dan pelaporan dalam kesehatan masyarakat
pencatatan dan pelaporan dalam kesehatan masyarakatpencatatan dan pelaporan dalam kesehatan masyarakat
pencatatan dan pelaporan dalam kesehatan masyarakat
Henni Yunira Yunirani
 

What's hot (20)

Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamil
 
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
 
tumbuh kembang
tumbuh kembangtumbuh kembang
tumbuh kembang
 
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulanaskeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
 
Bblr
BblrBblr
Bblr
 
Kohort pada ibu bersalin
Kohort pada ibu bersalinKohort pada ibu bersalin
Kohort pada ibu bersalin
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
 
2..neonatal sepsis ponek
2..neonatal sepsis ponek2..neonatal sepsis ponek
2..neonatal sepsis ponek
 
SOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SM
SOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SMSOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SM
SOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SM
 
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
 
Juknis pmt-2017
Juknis pmt-2017Juknis pmt-2017
Juknis pmt-2017
 
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukMateri v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
 
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
 
Ppt Konsep Tumbuh Kembang Anak
Ppt Konsep Tumbuh Kembang AnakPpt Konsep Tumbuh Kembang Anak
Ppt Konsep Tumbuh Kembang Anak
 
Kespro bagi catin
Kespro bagi catinKespro bagi catin
Kespro bagi catin
 
kelas balita 12-59 bulan.ppt
kelas balita 12-59 bulan.pptkelas balita 12-59 bulan.ppt
kelas balita 12-59 bulan.ppt
 
pencatatan dan pelaporan dalam kesehatan masyarakat
pencatatan dan pelaporan dalam kesehatan masyarakatpencatatan dan pelaporan dalam kesehatan masyarakat
pencatatan dan pelaporan dalam kesehatan masyarakat
 
Imt
ImtImt
Imt
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
 

Similar to Materi melani OJT tatalaksana Diare sesuai Standar. Kab Kota 2023.pptx

TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docxTATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
UGDPKMMARIDAN
 
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptxPENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
MiraMarianaUlfah1
 
Diare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiDiare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasi
Malika Jamal
 
CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK
CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK
CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK
Tangan-tangan Putih
 

Similar to Materi melani OJT tatalaksana Diare sesuai Standar. Kab Kota 2023.pptx (20)

TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docxTATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
 
Asuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anakAsuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anak
 
PPT PRESJUR tentang kesehatan di rumah sakit
PPT PRESJUR tentang kesehatan di rumah sakitPPT PRESJUR tentang kesehatan di rumah sakit
PPT PRESJUR tentang kesehatan di rumah sakit
 
PPT BU RINA MARIYANA.pdf
PPT BU RINA MARIYANA.pdfPPT BU RINA MARIYANA.pdf
PPT BU RINA MARIYANA.pdf
 
Laporan Kasus Diare ppt.pptx
Laporan Kasus Diare ppt.pptxLaporan Kasus Diare ppt.pptx
Laporan Kasus Diare ppt.pptx
 
INTERVENSI PENANGANAN STUNTING.pptx
INTERVENSI PENANGANAN STUNTING.pptxINTERVENSI PENANGANAN STUNTING.pptx
INTERVENSI PENANGANAN STUNTING.pptx
 
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptxPENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
 
Diare
Diare Diare
Diare
 
MATERI GIZI DAN STUNTING.ppt
MATERI GIZI DAN STUNTING.pptMATERI GIZI DAN STUNTING.ppt
MATERI GIZI DAN STUNTING.ppt
 
196910295 sl-ff-diare-pada-balita
196910295 sl-ff-diare-pada-balita196910295 sl-ff-diare-pada-balita
196910295 sl-ff-diare-pada-balita
 
Diare1
Diare1Diare1
Diare1
 
Gizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stuntingGizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stunting
 
AKSI CEGAH STUNTING MATERI PRABUMUIH.pptx
AKSI CEGAH STUNTING MATERI PRABUMUIH.pptxAKSI CEGAH STUNTING MATERI PRABUMUIH.pptx
AKSI CEGAH STUNTING MATERI PRABUMUIH.pptx
 
Tatalaksana diare 2017
Tatalaksana diare 2017Tatalaksana diare 2017
Tatalaksana diare 2017
 
Diare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiDiare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasi
 
MENU BERGIZI BAGI BADUTA DAN BALITA DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING (1).pptx
MENU BERGIZI BAGI BADUTA DAN BALITA DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING (1).pptxMENU BERGIZI BAGI BADUTA DAN BALITA DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING (1).pptx
MENU BERGIZI BAGI BADUTA DAN BALITA DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING (1).pptx
 
197431179 case-diare-rotasi-2
197431179 case-diare-rotasi-2197431179 case-diare-rotasi-2
197431179 case-diare-rotasi-2
 
CEGAH STUNTING PENTING.pptx
CEGAH STUNTING PENTING.pptxCEGAH STUNTING PENTING.pptx
CEGAH STUNTING PENTING.pptx
 
PPT Referat Stunting LXI-AB.pptx
PPT Referat Stunting LXI-AB.pptxPPT Referat Stunting LXI-AB.pptx
PPT Referat Stunting LXI-AB.pptx
 
CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK
CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK
CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK
 

Recently uploaded

konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
fidel377036
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
Safrina Ramadhani
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
SuwandiKhowanto1
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
sariakmida
 

Recently uploaded (20)

konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDITDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
 
Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
 

Materi melani OJT tatalaksana Diare sesuai Standar. Kab Kota 2023.pptx

  • 1. DIARE MEMPENGARUHI KUALITAS HIDUP ANAK dr. Astarini Hidayah., Sp.A dr. Braghmandita WI., Sp. A (K) Dipaparkan Kembali Oleh : dr. Melani.,M.Kes Dinas Kesehatan Prov. Kalimantan Selatan 1
  • 2. Pendahulu an Penyebab kematian tertinggi pada anak balita diseluruh dunia
  • 3. Faktor risiko kematian anak karena diare
  • 4. Pertumbuhan & Perkembangan  Ciri khas anak yang membedakan dengan dewasa  Berbeda tetapi tidak berdiri sendiri, saling berkaitan  Interaksi genetik dan lingkungan Pertumbuhan • Proses perubahan besar, jumlah , ukuran kuantitas • Kecepatan tidak konstan • Perubahan proporsi tubuh • Dapat diukur : BB, TB, LLA, LK Perkembangan • Proses peningkatan kemampuan dan fungsi organ, • mengikuti pola yang teratur & tertentu, • dapat diramalkan sebagai hasil proses maturasi. • Pengukuran lebih sulit
  • 7. Perlambatan pertumbuhan linear • Diare > 5% pada 6 bulan pertama kehidupan  mengalami perlambatan pertumbuhan sampai usia 24 bulan dan tidak terkejar • Bayi diatas 6 bulan yang mengalami diare > 5%  akan mengalami perlambatan pertumbuhan dalam 24 bulan dan akan terkejar setelah 2 tahun. • Prevalensi diare pada seorang anak 5% akan mengalami perlambatan pertumbuhan 0,5 – 0,7 cm • Prevalensi diare pada seorang anak 10% akan mengalami perlambatan pertumbuhan 1,5 cm Checkely W, et al, Effects of Acute Diarrhea on Linear Growth in Peruvian Children, Am J Epidemiol 2003;157:166–175
  • 8. Stunting & Malnutrisi • Kejadian diare berulang meningkatkan risiko stunting  2,5 – 3,2 kali lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak diare • Kejadian diare akan menyebabkan malabsorbsi  malnutrisi pada anak https://doi.org/10.26911/thejmch.2019.04.04.02
  • 9. Pinkeíton R, Oíiá RB, Lima AA, Rogawski EĽ, Oíiá MO, Patíick PD, Mooíe SR, Wiseman BL, Niehaus MD, Gueííant RL. Eaíly Childhood Diaííhea Píedicts Cognitive Delays in Lateí Childhood Independently of Malnutíition. Am J Ľíop Med Hyg. 2016 Nov 2;95(5):1004-1010. doi: 10.4269/ajtmh.16-0150. Epub 2016 Sep 6. PMID: 27601523; PMCID: PMC5094207. Dampak diare terhadap perkembangan Penurunan fungsi kognitif Keterlambatan perkembangan bahasa Kesiapan sekolah & Performa akademik
  • 10. Penurun fungsi kognitif • Anak dengan diare > 5 episode memiliki skor IQ yang lebih rendah dibandingkan dengan anak yang mengalami diare < 5 episode • Anak dengan persistent diare pada usia < 2 tahun akan mengalami penurunan skor IQ pada usia 6-10 tahun
  • 11. Kesiapan sekolah & performa akademik • Studi di Brazil --> Setiap episode diare menyebabkan keterlambatan sekolah 0,7 bulan • Skor kelancaran berbicara juga mengalami penurunan pada anak dengan episode diare > 5x dibawah usia 2 tahun • Studi di Pakistan  Semakin sering anak usia 2- 5 tahun diare maka akan menurunkan nilai matematika Mitchell2006THELT, title={THE LONG TERM ASSOCIATION OF EARLY CHILDHOOD DIARRHEA WITH SCHOOL SUCCESS: A CASE STUDY FROM PAKISTAN 1}, author={Jonathan M. Mitchell}, year={2006} Lorntz B, Soares AM, Moore SR, Pinkerton R, Gansneder B, Bovbjerg VE, Guyatt H, Lima AM, Guerrant RL. Early childhood diarrhea predicts impaired school performance. Pediatr Infect Dis J. 2006 Jun;25(6):513-20. doi: 10.1097/01.inf.0000219524.64448.90. PMID: 16732149.
  • 13. Pengaruh diare terhadap kualitas hidup anak Anak yang mengalami diare akan memiliki skor HRQOL yang lebih rendah dibandingkan anak yang tidak diare Anak dengan diare Rotavirus memiliki skor HRQOL yang lebih rendah dibandingkan anak dengan diare non Rotavirus  muntah & dehidrasi Orang tua anak dengan diare juga memiliki skor HRQOL yang lebih rendah dibandingkan anak yang tidak diare Faktor yang mempengaruhi skor yang rendah  derajat keparahan, jenis kelamin dan usia anak Rochanathimoke, O., Riewpaiboon, A., Postma, M. J., Thinyounyong, W., & Thavorncharoensap, M. (2017). Health related quality of life impact from rotavirus diarrhea on children and their family caregivers in Thailand.Expert Review of Pharmacoeconomics & Outcomes Research, 18(2), 215–222.
  • 14. DIARE Penyakit yang ditandai dengan Penurunan konsistensi tinja (menjadi lembek atau cair), dan/atau peningkatan frekuensi BAB ≥ 3 kali dalam sehari, dengan atau tanpa demam atau muntah INFEKSI NON - INFEKSI 14
  • 15. Diare di Indonesia 2018 Riskesdas 2018 Angka kematian 13% Prevalensi nasional 6,8% 15
  • 16. Kematian umur 29 hari - 11 bulan (2019) 16
  • 17. 17
  • 18. Kematian umur 12 - 59 bulan (2019) 18
  • 19. 19
  • 20. PENYEBAB DIARE • Penyebab infeksi utama diare umumnya virus, bakteri dan parasit. • Keracunan makanan atau terkait dengan pemberian antibiotik yang tidak tepat. • Rotavirus penyebab utama diare cair akut anak usia 6-18 bulan (20 – 80%). • Salmonella non thypoidal (bayi sejak lahir - usia 3 bulan), Shigella (anak 1 – 7 tahun). 20
  • 21. Penyebab diare di Indonesia Studi ini menjelaskan Rotavirus adalah penyebab tersering diare pada anak di bawah lima tahun diikuti Adenovirus dan Norovirus, beberapa kasus dilaporkan penyebab bakteri, seperti ETEC E. coli diikuti Campylobacter jejuni, dan Shigella spp. Puspandari., et al 2021 21
  • 22. FAKTOR RISIKO • Faktor perilaku : non-ASI, MPASI terlalu dini, tidak menerapkan kebiasaan hidup bersih dan penyimpanan makanan yang tidak higienis. • Faktor lingkungan : ketersediaan air bersih, kurangnya MCK, kebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk. • Faktor-faktor pejamu yang rentan pada diare : gizi buruk, defisiensi imun (HIV) dan usia balita. 22
  • 23.  Kondisi hidup yang tidak sehat  Sanitasi yang buruk dan tidak higienis  Persiapan dan konsumsi makanan Infeksi Enterik Persisten Negara-negara berkembang 23
  • 24. Duodenum Jejunum 5,5 liter Ileum 2 liter Kolon Rektum 1,3 liter Tinja 5ml/kg (anak) 200 ml (dewasa) 7 liter Sekresi endogen: intestinal, pankreas, air liur, bilier dan cairan lambung Makanan dan minuman 2 liter Kondisi Normal 24
  • 26. Kondisi Diare Destruksi enterosit EIEC, Rotavirus, shigella Berkurangnya absorpsi Hipersekresi Vibrio cholerae, Rotavirus, ETEC Malabsorbsi nutrisi, anoreksia, katabolisme 26
  • 27. 36 % tidak memiliki akses terhadap sanitasi yang memadai 14 % BAB sembaranga n 19 % tidak memiliki sumber air yang baik Tingginya kasus diare, cacingan, infeksi usus Prevalensi stunting tinggi Stunting dapat berdampak buruk pada perkembangan anak, dan dalam jangka waktu yang lama dapat berdampak negatif terhadap prospek ekonomi suatu negara 27
  • 28. Environmental Enteric Disfunction Stunting dapat terjadi akibat diare kronis, re-exposure dan re-infeksi, Kasus diare yang tidak diobati pada usia di bawah 24 bulan Kondisi subklinis yang didapat yang disebabkan oleh kontaminasi fekal-oral berulang Akibat peradangan usus kronis dan penonjolan vili Grantina et al., 2020 28
  • 29. Pathway causal disfungsi enterik (diare) mengakibatkan gangguan pertumbuhan Budge et al, 2019 29
  • 30. • Penurunan Berat Badan • Penurunan pertumbuhan linier DIARE • Analisis dalam interval 1-2 bulan • Pada anak usia < 24 bulan • Catch up growth • Malnutrisi • Stunting Jurnal ini menunjukkan bahwa kejadian kumulatif diare sebelum 24 bulan memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dengan stunting pada usia 24 bulan. 30
  • 31. Pencegahan dan pengendalian diare pada anak usia dini harus diintegrasikan sepenuhnya Mengurangi kejadian stunting pada anak 31
  • 32. Diharapkan 2030 dapat mewujudkan salah satu tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) 32
  • 33. Proporsi Penggunaan Oralit, Zinc, dan Pengobatan Lainnya pada Penderita Diare Balita menurut Provinsi, Riskesdas 2018 33
  • 35. Gambaran Tatalaksana Diare Balita di Rumah Tangga Tahun 2003,2006 dan 2010 35
  • 36. Tatalaksana Diare Prinsip dari tatalaksana diare pada balita adalah LINTAS Diare (Lima Langkah Tuntaskan Diare) : • Berikan Oralit (rehidrasi) • Berikan zink selama 10 hari berturut-turut • Teruskan ASI – makan • Berikan antibiotik secara selektif • Berikan nasihat pada ibu/ keluarga 36
  • 37. Rekomendasi WHO/UNICEF 2004 tentang ORS low osmolarity dan zink 37
  • 38. Pemberian Oralit (rehidrasi) •Campuran garam elektrolit yang terdiri atas Natrium Klorida (NaCl), Kalium Klorida (KCl), sitrat dan glukosa. •Mencegah dan mengatasi dehidrasi sebagai pengganti cairan dan elektrolit yang terbuang saat diare. •Diberikan sesuai dengan klasifikasi status dehidrasi Rencana Terapi A (Tanpa dehidrasi), Rencana Terapi B (ringan-sedang) dan Rencana Terapi C (Berat) 38
  • 39. 39
  • 40. Physiologic basis of efficacy of oral rehydration solution Penyerapan air mengikuti natrium, Penyerapan natrium difaslitasi glukosa 40
  • 41. Rencana Terapi A (Tanpa Dehidrasi) • Menyusui lebih sering-lama. Beri oralit atau air matang sebagai tambahan ASI. Setelah diare berhenti, lanjutkan kembali ASI eksklusif. • Jika tidak ASI eksklusif, beri satu atau lebih cairan tambahan dibawah ini: • larutan oralit • cairan rumah tangga (seperti sup, air tajin, dan kuah sayuran) • air matang • Nasihati ibu memberi oralit atau cairan tambahan lain sampai diare berhenti (untuk mencegah dehidrasi). Anak dibawah 2 tahun, dapatbdiberikan 1 sendok teh setiap 1-2 menit, anak yang lebih besar dapat langsung minum dari gelas. • Jika anak muntah, tunggu 10 menit , lanjutkan dengan lebih lambat, sedikit demi sedikit. USIA JUMLAH ORALIT < 1 tahun 50-100 ml setiap kali BAB ≥ 1 tahun 100-200 ml setiap kali BAB 41
  • 42. Rencana Terapi B (Dehidrasi Ringan/ Sedang) • Oralit 3 jam pertama 75 ml/kg BB (berdasarkan umur jika berat badan anak tidak diketahui) • Oralit atau cairan tambahan lain tetap diberikan setiap kali BAB sampai diare berhenti. • Observasi selama rehidrasi dan evaluasi setelah 3 jam (bila tidak bisa minum oralit atau keadaannya terlihat memburuk, periksa segera anak sebelum 3 jam) • Jika masih mengalami dehidrasi sedang/ringan, ulangi pengobatan untuk 3 jam berikutnya dengan ORS seperti di atas dan mulai beri anak makanan, susu atau jus dan berikan ASI sesering mungkin. • Jika timbul tanda dehidrasi berat, lanjutkan ke Rencana Terapi C Usia < 4 bulan 4-<12 bulan 12-24 bulan 2-5 tahun Berat badan < 6 kg 6-10 kg 10-12 kg 12-19 kg Jumlah oralit (ml) 200-400 400-700 700-900 900-1400 42
  • 43. Rencana Terapi B... • Jika muntah profus atau diare yang cepat seperti kolera (>15 – 20 ml/kg/jam) meskipun belum terjadi dehidrasi berat, berikan cairan iv RL atau Ringer Asetat (jika tidak tersedia, gunakan cairan NaCl 0,9%) 70 ml/kg BB dalam 2,5 jam (usia 12 bulan – 5 tahun) atau dalam 5 jam (bayi di bawah usia 12 bulan) • STOP pemberian oralit : Jika terdapat tanda distensi abdomen dengan ileus paralitik / tanda malabsorbsi glukosa (peningkatan tinja saat oralit diberikan atau kegagalan tanda-tanda membaik), rehidrasi iv. 43
  • 44. Rencana Terapi C (Dehidrasi Berat) • Berikan RL atau Ringer Asetat (atau jika tidak tersedia, gunakan cairan NaCl 0,9%) 100 ml/kg BB iv secepatnya. • Jika bisa minum, beri ORS, sementara infus disiapkan dan berikan ORS 5 ml/kg BB segera setelah anak mau minum. • Evaluasi setiap 15 – 30 menit dan evaluasi klasifikasi dehidrasi kembali pada anak setelah 6 jam atau bayi setelah 3 jam dan kemudian pilih rencana terapi yang sesuai (A, B atau C) untuk melanjutkan penanganan. Ulangi sekali lagi jika denyut nadi sangat lemah atau tidak teraba 44
  • 45. Rencana Terapi C... • RUJUK untuk pengobatan intravena (bila ada fasilitas terdekat) dan jika anak bisa minum, beri ibu larutan oralit dan tunjukkan cara meminumkan pada anak sedikit demi sedikit selama dalam perjalanan. • Jika tidak ada fasilitas terdekat, rehidrasi dengan ORS melalui pipa nasogastrik atau mulut sebanyak 20 ml/kg/jam selama 6 jam (total 120 ml/kg). Segera rujuk anak untuk pengobatan intravena jika setelah 3 jam keadaan hidrasi tidak membaik (anak muntah terus- menerus atau perut semakin kembung) • Jika tidak ada fasilitas pemberian cairan intravena yang terdekat dalam 30 menit, tidak ada tenaga terlatih dalam menggunakan pipa nasogastrik dan anak malas/ tidak minum, segera rujuk ke Rumah Sakit untuk pengobatan intravena. 45
  • 46. Pemberian Zink selama 10 hari • Kadar zink turun dalam jumlah besar ketika anak diare. • Mengganti hilangnya zink, mempercepat penyembuhan, memperbaiki mukosa usus dan meningkatkan sistem kekebalan untuk mencegah risiko berulangnya diare selama 2 – 3 bulan setelah anak sembuh dari diare. • Mengurangi durasi dan tingkat keparahan diare. • Harus diberikan selama 10 hari pada semua kasus diare akut termasuk anak yang mengalami diare berdarah. Usia Dosis Seng < 6 bulan 10 mg per hari (1/2 tablet per hari) ≥ 6 bulan 20 mg per hari (1 tablet per hari) 46
  • 47. Lanjutan terapi zink... • Tablet zink (larutkan dalam air selama  30 detik) • Komposisi : zinc sulfat, acetate atau gluconate (setara dengan zinc elemental 20 mg). • Larutkan tablet pada 1 sendok air matang, ASI perah atau larutan oralit pada bayi atau bisa dikunyah pada anak yang lebih besar. Juga tersedia dalam bentuk sirup. • Ulangi pemberian zink dengan cara potong tablet menjadi lebih kecil (bila muntah sekitar setengah jam). 47
  • 48. ZINK 48 DIARE  adanya peningkatan kehilangan zink selama diare dan kebutuhan zink tambahan di atas angka kecukupan diet yang dianjurkan untuk fungsi imun dan gastrointestinal. • Meningkatkan sistem imun tubuhmeningkatkan produksi antibodi dan limfosit yang bersirkulasi untuk melawan patogen usus • Zink dapat mengobati diare akut dan kronis dengan menghambat tiga jalur dari empat jalur intraseluler utama sekresi ion usus, termasuk siklik adenosin monofosfat (cAMP), kalsium, dan oksida nitrat. • Memperbaiki integritas barier usus • Bersama dengan ORS memperpendek durasi dan keparahan 48
  • 49. Efek Zink pada Diare Qadir et al., 2013 49
  • 50. Penny, 2012 Dua dari tiga meta-analisis  melakukan uji klinis suplemen zink pada anak-anak dan melaporkan efek yang besar dan signifikan dari pemberian zink oral harian pada panjang linier tubuh PERTUMBUHAN • Mineral penting yang diperlukan untuk pertumbuhan dan homeostasis tulang. • Mempengaruhi metabolisme Growth hormone  meningkatkan linier growth • Defisiensi zink  penurunan produksi GH dan/atau IGF-I. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam peningkatan panjang rata-rata (hasil primer) (plasebo 5⋅23 2⋅19 vs. Intervensi) 50
  • 51. Pemberian zink dan ORS lebih baik dalam menurunkan diare dan ISPA pada usia < 6 bulan, dibandingkan hanya ORS saja Intervensi diare pada anak dengan meningkatkan cakupan pemberian oralit dan zink dapat mengurangi beban besar kematian diare anak di Nigeria 51
  • 52. Intervensi Gizi Spesifik Sasaran Ibu Hamil Sasaran Ibu menyusui dan anak usia 0-6 bulan Anak usia 7-23 bulan (melakukan pencegahan dan pengobatan diare) Target di 1000 Hari pertama kehidupan KERANGKA INTERVENSI STUNTING DI INDONESIA 52
  • 53. RINGKASAN 1. Fokus pada tatalaksana diare menggunakan oralit dan zink sebagai bagian dari strategi kesehatan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan dan gizi anak 2. 1000 HPK merupakan sasaran Intervensi yang paling menentukan untuk dapat mengurangi pervalensi stunting. 3. Stunting dapat dicegah dan ditatalaksanai dengan memperbaiki praktik pemberian makan dan mengatasi infeksi pada anak. 53

Editor's Notes

  1. In diarrhea and cholera, reduced water and electrolyte absorption is due to zinc deficiency. Therefore, zinc has an important role in recovery from the symptoms