Dokumen tersebut membahas tentang kasus pencemaran tanah yang terjadi akibat aktivitas pertambangan emas Newmont Minahasa Raya di Sulawesi Utara. Newmont melakukan eksploitasi tanpa memperhatikan lingkungan sekitar dan hak-hak masyarakat. Akibatnya, terjadi kerusakan lingkungan dan peningkatan angka kematian di desa sekitar tambang. Kasus ini menunjukkan pentingnya pemerintah mengatur perlindungan lingkungan dan h
2. Pencemaran :
- Masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan,
atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak
dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya
5. Jenis Contoh Sumber utama
Sedimen Tanah Erosi pada lahan pertanian
Bahan kimia Pupuk Pupuk organik dan
anorganik
Bahan kimia Pestisida DDT
Limbah padat Plastik, limbah sisa
makanan, limbah bangkai
hewan, limbah sisa
tumbuhan
Rumah tangga
Limbah B3 Logam berat (merkuri,
timbal, kadmium), limbah
RS
Industri, rumah tangga, RS
6. Akibat pencemaran tanah :
- Kerusakan struktur tanah
- Penurunan produktivitas tumbuhan
- Kematian tumbuhan dan hewan
- Gangguan keindahan, tidak sedap dipandang, bau
- Tempat vektor penyakit (lalat, tikus)
7. Upaya Penanggulangan Polusi Tanah
a. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada
dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih
mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke
daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat
pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat
pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan
keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan
off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
b. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun
(karbon dioksida dan air).
8. c. Pencegahan
Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya
pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan
pencemar yang perlu ditanggulangi
d. Pengolahan Sampah
Adapun cara penanggulangan yang bisa kita lakukan adalah memilih membuang
sampah sesuai dengan tempatnya. Misalnya sampah organik di buang ke tempat
sampah organik. Karena sampah ini dapat dijadikan sebagai pupuk jika di olah.
Sdangkan sampah plastic dapat di pilih dan digunakan kembali (reuse).
Penggunaan plastic ini juga seudah seharusnya kta menguranginya. Perhatikan
gambar berikut yang merupakan pemisahan sampah organik dan non organik.
9.
10.
11.
12. Kekayaan emas yang ditambang Newmont Minahasa Raya (NMR) itu
berada di Desa Ratatotok dan Desa Buyat yang berjarak sekitar 165 km arah
Barat Daya dari Kota Manado. Tahun 1800-an ditemukan emas di Lobongan
yang berjarak sekitar 2 km ke arah Timur Laut dari Desa Ratatotok.
Kontrak Karya NMR semula dengan wilayah seluas 527.448 hektar di
desa Ratotok, kecamatan Belang, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara
meski selanjutnya mengalami penyusutan. Setelah dilakukan eksplorasi
Newmont menemukan deposit emas pada tahun 1988.
Sejak tahun 1987 Newmont telah melakukan eksplorasi dengan merusak
tanah dan tanaman warga setempat. Ketika warga korban melawan tindakan
sewenang-wenang itu Newmont meminta bantuan Tim Pengendali dan
Pengawasan Investasi Daerah dan Badan Koordinasi Pemantapan Stabilitas
Nasional Daerah (Bakorstanasda Sulawesi Utara).
Dalam melakukan penguasaan tanah warga yang menjadi area Kontrak
Karya, Newmont dibantu oleh tentara, polisi dan birokrasi sipil untuk
mengambil-alih paksa tanah yang ganti-ruginya masih menjadi sengketa,
sejak 1988 sampai dengan 1994.
13. Kasus Newmont ini merupakan salah-satu dari sekian banyak bentuk kejahatan korporasi atau
corporate crime yang terjadi di Indonesia. Sudah banyak bukti yang menunjukan bahwa Multi National
Corpration (MNC) hanya memikirkan keuntungan semata, tanpa memperdulikan lingkungan dan
penduduk disekitarnya. Kebijakan investasi pemerintah yang memberikan konsesi pada investor asing
untuk mengeksploitasi sumber daya alam Indonesia ternyata bukan hanya menghasilkan devisa bagi
negara, tetapi juga sebaliknya telah menyebabkan kerusakan lingkungan dan membawa masalah
kesehatan bagi penduduk di sekitarnya. Karena itu pemerintah perlu segera merumuskan ketentuan
perundangan yang terkait dengan kejahatan korporasi baik yang akan membawa dampak pada
keselamatan hidup manusia maupun sistem lingkungan, agar terdapat kepastian hukum jika terjadi
kasus serupa. Dengan demikian maka pemerintah Indonesia dapat lebih berhati-hati lagi dalam
memberikan konsesi pada perusahaan asing yang hendak mengeksploitasi kekayaan alam di Indonesia.
Kasus Newmont ini dapat dijadikan pelajaran berharga, yang dapat dimanfaatkan dalam mencegah
dan/atau meminimisasi dampak negatif sekaligus memaksimalkan dampak positif dari aktifitas
perusahaan-perusahaan pertambangan di Indonesia.
Berkaca dari kasus Newmont ini juga menunjukan masih lemahnya posisi negara ketika berhadapan
dengan korporasi asing yang mendapatkan sokongan politik dari pemerintahan di negara asalnya
ketika menghadapi sengketa di negara tempat eksplorasinya. Dalam kasus ini intervensi kekuasaan
asing sangat tampak dengan adanya lobi-lobi yang dilakukan Dubes AS untuk menggagalkan proses
hukum yang dilakukan terhadap PT. NMR dan Presiden Direkturnya, yang akhirnya dimenangkan
pengadilan.
14. Kita dapat melihat hukum lingkungan telah dijadikan untuk membunuh
ekologi itu sendiri. Akibatnya rakyat yang menjadi korban telah kehilangan tanah
mereka dan kesehatan mereka. Di tahun 2008 Yayasan Nurani menemukan
angka kematian warga Desa Buyat Pante, Kecamatan Ratatotok, Kabupaten
Minahasa Utara, meningkat 100% sejak tahun 2001. Angka kematian tersebut
secara medis tak lain akibat limbah merkuri maupun zat-zat logam berat
berbahaya lainnya. Buyat Pante berada dalam radius ratusan meter dari lokasi
penempatan limbah (tailing) Newmont Minahasa Raya yang sudah berhenti
beroperasi (Gatra.com/29/11/2008).
Kasus racun Newmont ini jauh lebih mengerikan daripada bom-bom yang
meledak di Jakarta sejak era reformasi ini. Ini adalah SuperBom Newmont yang
dilemparkan kepada ekosistem yang terdapat hunian rakyat Indonesia demi
kekayaan emas. Sungguh aneh, kita ini pemilik kekayaan emas tapi diambil orang
asing dan kita justru menderita. Kekayaan negara ini malah membawa rakyatnya
nestapa. Ini sangat tidak masuk akal.
Jika kita sebagai rakyat mempunyai kesadaran bersama untuk menolak
sesuatu yang dapat membahayakan kehidupan kita, termasuk eksploitasi sumber
daya alam di sekitar kita yang destruktif, mungkin kejadian seperti ini tidak akan
terulang lagi. Kita berhak menegakkan hukum kita, jika para penegak hukum
formal itu mengkhianati negara dengan cara melegalkan pembunuhan ekologis
dan menjadi pelaku korporasi.