Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran tanah, penyebabnya, efeknya, dan cara-cara penanganannya. Penyebab pencemaran tanah antara lain limbah domestik, industri, pertanian, dan pupuk pestisida. Efeknya meliputi dampak kesehatan, ekosistem, dan pertanian. Cara penanganannya adalah remediasi, bioremediasi, reboisasi, dan pengolahan sampah.
3. Pengertian Pencemaran Tanah
Dalam PP No. 150 th.
2000 disebutkan bahwa
“Kerusakan tanah untuk
produksi
biomassa adalah
berubahnya sifat dasar
tanah yang melampaui
kriteria baku kerusakan
tanah”.
8. Limbah Cair adalah zat
yang sangat beracun
terhadap mikroorganisme
jika meresap ke dalam
tanah akan mengakibatkan
kematian bagi
mikroorganisme yang
memiliki fungsi sangat
penting terhadap
kesuburan tanah.
10. Limbah Industri
Penimbunan limbah
mengakibatkan
pembusukan yang
menimbulkan bau di
sekitarnya karena adanya
reaksi kimia yang
menghasilkan gas tertentu
dan merusak lapisan tanah
yang subur, seperti sisa
pengolahan pabrik gula,
kertas, krayon, plywood,
pengawetan buah, ikan
daging dll.
16. Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan,
jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena.
• Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan
karsinogenik untuk semua populasi.
• Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan
kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
• Kuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal,
beberapa bahkan tidak dapat diobati.
• PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati.
• Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot.
• Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan
ginjal serta penurunan sistem saraf pusat.
• Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala,
pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut
di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat
menyebabkan kematian.
17. Efek Pada Ekosistem
• Perubahan kimiawi tanah dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari
mikroorganisme yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan
dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan.
• Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada
burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat
kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
18. Efek Pada Pertanian
• Perubahan metabolisme tanaman yang pada
akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil
pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak
lanjutan pada konservasi tanaman dimana
tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah
dari erosi.
20. REMEDIASI
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang
tercemar.
Ada dua jenis remediasi tanah,
On-site. Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini
lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi.
Off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke
daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari
zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap,
kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat
pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi
pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
21. Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).
Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar
menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan
air).
Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi
sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam).
Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam
remediasi tanah. Berperan langsung, karena kemampuannya menyerap
unsur logam dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena
menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri
tertentu, jamur dan sebagainya
BIOREMEDIASI
22. Reboisasi merupakan penanaman kembali hutan yang gundul.
Dalam hal ini termasuk pula tanah yang sudah rusak. Ada beberapa tanaman
yang dapat menyerap radiasi / bahkan polusi dari suatu ekosistem yang
rusak.
Pada saat tanah masih rusak kita dapat mengusahakan untuk menetralisir
tanah terlebih dahulu sebelum di Tanami. Kemudian berikan pupuk alami
agar tanah lebih subur, setelah tanah mulai netral dan subur maka baru bisa
ditanami lagi.
REBOISASI
23. • Cara penanggulangan yang bisa kita lakukan adalah memilih untuk
membuang sampah sesuai dengan tempatnya. Misalnya sampah organik di
buang ke tempat sampah organik. Karena sampah ini dapat dijadikan
sebagai pupuk jika diolah. Sedangkan sampah plastik dapat dipilih dan
digunakan kembali(reuse). Penggunaan plastik ini juga sudah seharusnya
kita kurangi
PENGOLAHAN SAMPAH
24. Peran Pemerintah
Dalam Pasal 68 UU PPLH disebutkan bahwa:
Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban:
• a. memberikan informasi yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup secara benar, akurat, terbuka, dan tepat waktu;
• b. menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup; dan
• c. menaati ketentuan tentang baku mutu lingkungan hidup dan/atau kriteria
baku kerusakan lingkungan hidup.
Setiap pelaku usaha hendaknya memenuhi kewajiban sebagaimana terdapat
dalam pasal tersebut, terutama dalam memberikan informasi yang
dibutuhkan sehingga pemerintah juga terbantu dalam pengawasan
lingkungan dan dapat mempredikisi sejauh mana kerusakan atau
pencemaran lingkungan yang mungkin terjadi sehingga tidak merugikan
banyak pihak.