2. Hasil Belajar:
Setelah studi kasus ini diharapkan peserta
dapat mengidentifikasi, menganalisis,
mengevaluasi, dan merumuskan masalah
untuk menentukan alternative pemecahan
masalah, menyusun strategi pemecahan
masalah untuk merencanakan langkah tidak
lanjut sehingga diharapkan dapat memahami
penyusunan Analisa Harga Satuan Pekerjaan
(AHSP) Construction Cost Estimating (Estimasi
Biaya Konstruksi)
3. Indikator Hasil Belajar:
Setelah mengikuti pembelajaran ini
peserta pelatihan diharapkan mampu:
•Memahami tentang Penyusunan Studi Kasus
•Memahami tentang Proses Pelaksanaan Studi
Kasus
•Menerapkan tentang Laporan dan Evaluasi
4. Diklat Construction Cost Estimating
(Estimasi Biaya Konstruksi)
diselenggarakan untuk memenuhi
kebutuhan tenaga keahlian
(Perencana, Pelaksana,
Pengawasan) dalam
penyelenggaraan pembangunan
Bidang PUPR, melalui peningkatan
kualitas kemampuan profesional
Pengantar
5. • Pedoman Studi Kasus ini membekali
peserta dengan pengetahuan
berhubungan dengan praktek,
melalului bimbingan di kelas tentang
Koefisien Tenaga Kerja, Bahan, dan
Alat, dan Harga Satuan Dasar (HSD)
Tenaga Kerja, Bahan, dan Alat, dalam
penyusunan Analisa Harga Satuan
Pekerjaan (AHSP) Bidang Sumber Daya
Air, Bina Marga, dan Cipta Karya. Serta
penyusunan pelaporan, dan seminar.
Deskripsi Singkat Materi Studi Kasus
6. Salah satu kegiatan
pelatihan bagi peserta Diklat
ini, adalah mengerjakan
Studi Kasus (Kerja
Kelompok) dengan materi
substansi yang sifatnya
aplikatif dengan mengambil
kasus nyata yang dijadikan
objek studi, melalui proses
pembimbingan.
Kerja Kelompok
7. 1) Mempelajari Struktur Analisis Koefisien Tenaga Kerja,
Bahan, dan Alat, Struktur Analisis Harga Satuan Dasar (HSD)
upah, alat mekanis, dan bahan, serta Analisis Harga Satuan
Pekerjaan (HSP).
2) Mempelajari harga satuan pekerjaan terdiri atas biaya
langsung dan biaya tidak langsung.
3) Mempelajari Komponen biaya langsung terdiri atas upah,
bahan dan alat. Komponen biaya tidak langsung terdiri atas
biaya umum atau overhead dan keuntungan. Biaya overhead
dan keuntungan belum termasuk pajak-pajak yang harus
dibayar, besarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4) Menyusun strategi pemecahan masalah untuk
merencanakan langkah tidak lanjut dalam penetapan Harga
Satuan Pekerjaan (HSP), terkait dengan Koefisien Tenaga
Kerja, Bahan, dan Alat.
5) Membuat Laporan Kelompok
6) Melaksanakan Seminar
Ruang Lingkup Kegiatan Studi Kasus
8. 1) Kemampuan merumuskan masalah untuk
menentukan alternative pemecahan masalah.
2) Kemampuan pengumpulan dan kolekting data
yang dibutuhkan dan pengolahan data.
3) Kemampuan pemecahan masalah terkait
dengan karakteristik, permasalahan dan
kendala terkait dengan penggunaan Koefisien
Tenaga Kerja, Bahan, dan Alat dari objek studi
kasus dari masing-masing kelompok.
ASPEK YANG HARUS DIPERHATIKAN
9. Tujuan Studi Kasus
Tujuan Studi Kasus adalah untuk
meningkatkan kemampuan dan
profesionalisme peserta dalam
menggunakan pengetahuan / pengalaman
yang diperoleh selama pelatihan, dalam
menyiapkan Construction Cost Estimating
(Estimasi Biaya Konstruksi) sesuai dengan
tujuan Pelatihan
Kegiatan Studi Kasus.
Merupakan rangkaian kegiatan pelatihan
yang sifatnya wajib diikuti semua peserta.
10. Sasaran Studi Kasus
Setelah menyelesaikan tugas Studi Kasus
diharapkan:
1) Dapat bekerjasama, bekerja bersama dan sama-
sama bekerja dalam satu tim
2) Dapat menjelaskan peranan dan pentingnya
Construction Cost Estimating (Estimasi Biaya
Konstruksi) dalam mendukung estimasi biaya
konstruksi untuk infrastruktur bidang ke-PU-an.
3) Dapat memahami koefisien tenaga kerja, bahan,
dan alat.
4) Dapat memahami Harga Satuan Dasar (3 HSD),
Tenaga kerja, Alat, dan Bahan.
11. Sasaran Studi Kasus ….. Lanjutan
5) Dapat menghitung Harga Satuan Pekerjaan
(HSP), Biaya Langsung, dan Biaya Tidak
Langsung.
6) Dapat mengidentifikasi, mengevaluasi Harga
Satuan Dasar, meliputi mengevaluasi
koefesien tenaga kerja, bahan, dan peralatan,
serta merencanakan langkah tidak lanjut
dalam menetapkan Harga Satuan Pekerjaan
(HSP) untuk menyusun Rencana Anggaran
Biaya (RAB) Konstruksi dan dapat
menuangkannya dalam bentuk laporan
kelompok.
12. Materi Studi Kasus
Materi yang dijadikan objek Studi Kasus
disini adalah, Bidang Sumber Daya Air,
Bidang Bina Marga dan Bidang Cipta Karya.
Tema dan Topik Studi Kasus
Tema merupakan kompetensi sasar sebagai
keluaran dari sasaran kegiatan PBM Studi
Kasus secara keseluruhan, yang merupakan
keluaran sasaran gabungan dari tiap-tiap topik
yang diungkap berdasarkan tema yang diangkat.
Tema Studi Kasus adalah Construction Cost
Estimating (Estimasi Biaya Konstruksi).
13. 1) Bidang Sumber Daya Air:
Pembuatan Tanggul dan Pelindung
Tebing Sungai Cicaheum.
2) Bidang Bina Marga: Pembangunan
Perkerasan Jalan Masuk dan
Puncak Bendung, di Bendungan
Cicaheum.
Topik Studi Kasus
Terdiri dari 7 (tujuh) topik, yaitu:
14. 3) Bidang Cipta Karya:
Pembangunan Gedung Kantor.
4) Bidang Umum: Estimasi Biaya
Tidak Langsung pada
Pembangunan Pembuatan
Tanggul dan Pelindung Tebing
Sungai Cicaheum.
Topik Studi Kasus
15. 5) Bidang Perumahan: Estimasi Biaya
Konstruksi (Rencana Anggaran
Biaya) Pembangunan Pos Jaga
6) Bidang Umum: Estimasi Biaya
Konstruksi (Rencana Anggaran
Biaya) Pembangunan Ruang Genset
7) Bidang Umum : Estimasi Biaya
Konstruksi (Rencana Anggaran
Biaya) Pembangunan Pagar & Pintu
Gerbang.
Topik Studi Kasus
16. Topik Studi Kasus
Penetapan jumlah banyaknya kelompok
dan topik yang akan diangkat pada
pelaksanaan Studi Kasus tergantung
Instruktur, berdasarkan 7 (tujuh) topik
tersebut diatas.
Pada Pedoman ini topik yang diambil untuk
Studi Kasus dibagi atas 4 (empat)
kelompok, masing-masing terdiri dari 6-8
orang, dengan topik:
17. Topik Studi Kasus
1)Kelompok I (Bidang Sumber Daya Air):
Estimasi Biaya Konstruksi pada
Pembuatan Tanggul dan Pelindung
Tebing Sungai Cicaheum.
2)Kelompok II (Bidang Bina Marga):
Estimasi Biaya Konstruksi pada
Pembangunan Perkerasan Jalan Masuk
dan Puncak Bendung, di Bendungan
Cicaheum.
18. 3) Kelompok III (Bidang Cipta Karya):
Estimasi Biaya Konstruksi pada
Pembangunan Gedung Kantor.
4) Kelompok IV (Bidang lainnya): Estimasi
Biaya Tidak Langsung (meliputi Biaya
Umum dan Keuntungan) (Overhead)
(Perpres Nomor 70 Tahun 2012, Pasal 66,
Ayat 8) pada Pembangunan Pembuatan
Tanggul dan Pelindung Tebing Sungai
Cicaheum.
Topik Studi Kasus …… lanjutan
19. Tahapan Penyusunan Studi Kasus
• Tahap persiapan adalah tahap pengumpulan dan
analisis data yang berkaitan dengan Estimasi Biaya
Konstruksi sesuai dengan topik dari tiap-tiap
kelompok.
• Mengidentifikasi, mengevaluasi Harga Satuan
Dasar, meliputi mengevaluasi koefesien tenaga
kerja, bahan, dan peralatan sesuai dengan topik
masing-masing kelompok untuk merumuskan
permasalahan.
• Merencanakan langkah tidak lanjut dalam
penetapan Harga Satuan Pekerjaan (HSP) untuk
menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Konstruksi dan dapat menuangkannya dalam bentuk
laporan kelompok.
21. PELAKSANAAN STUDI KASUS
Secara umum peserta pelatihan diberi data
sesuai dengan topik masing-masing kelompok,
sebagai berikut:
1) Harga Satuan Upah Tenaga Kerja
2) Harga Satuan Bahan/Material
3) Harga Satuan Alat/Peralatan
4) Rekapitulasi Analisa Harga Satuan Pekerjaan
5) Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan, dan
6) Daftar Kuantitas dan Harga, serta
7) Rencana Anggaran Biaya
22. Identifikasi Masalah
Secara umum identifikasi masalah
dimulai dari hasil evaluasii kasus yang
terkait dengan Koefisien Tenaga Kerja,
Bahan, dan Alat, meliputi hal-hal berikut:
1) Mempelajari struktur Analisa Harga
Satuan Pekerjaan (AHSP) Rencana
Anggaran Biaya (RAB) Konstruksi sesuai
dengan topik-topik dari tiap-tiap kelompok.
2) …..
23. 2) Melakukan pengamatan secara langsung,
dengan dilandasi pengalaman, pengetahuan
dan teori ilmiah.
3) Menggali dan kompilasi data dari struktur
Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Konstruksi
sesuai dengan topik-topik dari tiap-tiap
kelompok.
4) Melakukan analisis terkait Koefisien Tenaga
Kerja, Bahan, dan Alat.
5) Kemudian dirumuskan permasalahannya
untuk pemecahan masalah dalam
menentukan alternative pemecahan masalah,
24. 6) Menyusun rencana tindak lanjut dalam
penyusunan Analisa Harga Satuan Pekerjaan
(AHSP), serta Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Konstruksi sesuai dengan topik-topik dari tiap-tiap
kelompok, berdasarkan Permen PUPR No.
28/PRT/M/2016, Tentang Pedoman Analisis Harga
Satuan Pekerjaan (AHSP).
7) Kemudian dianalisis penyebab perbedaan harga
antara Rencana Anggaran Biaya (RAB) semula (dari
data) dengan hasil perhitungan berdasarkan
Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016, Tentang
Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP).
Uraikan/beri komentar hasil analis penyebab
perbedaan harga tersebut.
25. TOPIK:
Estimasi Biaya Konstruksi pada Pembuatan
Tanggul dan Pelindung Tebing Sungai Cicaheum
1
2
3
4
5
6
dst
Kelompok – I (Bidang Sumber Daya Air):
26. Identifikasi Masalah Secara Khusus Tiap
Kelompok (untuk Kelompok – I, II, dan III):
• Misalnya Kelompok-I, dengan adanya pembuatan
Tanggul dan Pelindung Tebing Sungai Cicaheum,
apakah pembangunan Tanggul dan Pelindung
Tebing Sungai Cicaheum tersebut sudah
menerapkan Estimasi Biaya Konstruksi sesuai
dengan Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016,
Tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan
(AHSP) ? Yang dianalisis terkait Koefisien Tenaga
Kerja, Bahan, dan Alat apakah sudah sesuai
dengan Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016.
• Untuk Kelompok –II, III dan IV pada prinsipnya
sama dengan Kelompok-I.
27. Analisa Harga Satuan Pekerjaan Tiap
Kelompok :
• Kegiatan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP), adalah
kegiatan individu. Setiap anggota menganalisis satu
AHSP, sehingga banyaknya AHSP yang dianalisis sesuai
dengan jumlah anggota tiap-tiap kelompok.
• Sebagai contoh Analisa Harga Satuan Pekerjaan Biaya
Konstruksi pada Pembuatan Tanggul dan Pelindung Tebing
Sungai Cicaheum, sebagai berikut:
28. Analisa Harga Satuan Pekerjaan Tiap
Kelompok :
No Uraian Pekerjaan
Satu
an
Volume
Harga Jumlah
Satuan ( Rp ) Harga ( Rp )
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi dan Demobilisasi Ls 1,00 13.100.000,00 13.100.000,00
II. PEKERJAAN TANAH
1. Pekerjaan Galian tanah biasa m3 2.440,00 16.500,00 40.260.000,00
2. Pekerjaan Timbunan tanah kembali dipadatkan m3 1.154,00 18.500,00 21.349.000,00
3. Pekerjaan Timbunan Sirtu m3 400,00 121.000,00 48.400.000,00
III. PEKERJAAN KONSTRUKSI
1. Pekerjaan Beton untuk struktur K 225 (Bor
Pile)
m3 291,30 825.600,00 240.497.280,00
2. Pekerjaan Pembesian kg 45.648,00 16.600,00 757.756.800,00
3.
Pekerjaan pasangan batu kali ad. 1 : 4
m3 3.723,00 598.900,00 2.229.704.700,00
29. Analisa Harga Satuan Pekerjaan Tiap
Kelompok :
• Kemudian dianalisis penyebab
perbedaan harga antara Analisis Harga
Satuan Pekerjaan (AHSP) semula (dari
data) dengan hasil perhitungan tiap
kelompok, berdasarkan Permen PUPR
No. 28/PRT/M/2016.
• Uraikan/beri komentar hasil analis
penyebab perbedaan harga tersebut.
30. TOPIK:
Estimasi Biaya Konstruksi pada Pembangunan
Perkerasan Jalan Masuk dan Puncak Bendung,
di Bendungan Cicaheum
1
2
3
4
5
6
dst
Kelompok – II (Bidang Bina Marga):
32. TOPIK:
Estimasi Biaya Tidak Langsung (meliputi Biaya
Umum dan Keuntungan)/Overhead, pada
Pembangunan Pembuatan Tanggul dan
Pelindung Tebing Sungai Cicaheum.
1
2
3
4
5
6
dst
Kelompok – IV (Bidang Lainnya):
33. Perhitungan Biaya Tidak langsung (Biaya Umum dan
Keuntungan), meliputi:
1.Biaya kantor pusat yang bukan dari biaya
pengadaan untuk setiap mata pembayaran
2.Biaya upah pegawai kantor lapangan
3.Biaya manajemen (bunga bank, biaya tender, dll)
4.Biaya akuntansi
5.Biaya pelatihan dan auditing
6.Biaya perizinan dan registrasi
7.Biaya iklan, humas dan promosi
Identifikasi Masalah Secara Khusus Kelompok– IV
(Analisa Biaya Tidak langsung ):
Topik yang diambil bisa yang lain,
tergantung arahan Pembimbing
34. Lanjutan …..
9) Biaya kantor, listrik, telepon dll
10) Biaya pengobatan pegawai kantor/lapangan
11) Biaya travel, pertemuan/rapat
12) Biaya asuransi di luar peralatan
13) Biaya Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3)
Konstruksi atau satu kesatuan dlm HSP.
14) Dan lain sebagainya berdasarkan
pengalaman.
Dalam Lampiran Perpres No.70/2012, Overhead
& Profit maksimum 15%.
35. Lanjutan …..
• Misalnya dengan adanya pembuatan
Tanggul dan Pelindung Tebing Sungai
Cicaheum, apakah pembangunan
Tanggul dan Pelindung Tebing Sungai
Cicaheum tersebut perhitungan
Pembiayaan Tidak langsung (Biaya
Umum dan Keuntungan) sudah sesuai
dengan Permen PUPR No.
28/PRT/M/2016, Tentang Pedoman
Analisis Harga (AHSP) ?.
36. Lanjutan …..
• Sebagai contoh gaji Manager, Site
Manager, Pelaksana, Juru ukur
logisitik apakah sudah dialokasikan
dalam RAB? Biaya Umum apa saja
yang harus dialokasikan (uraikan
berdasarkan pengalaman), lalu
berapakah total Biaya Umum yang
harus dialokasikan dan berapa
Keuntungan pemborong tersebut.
.
38. Mekanisme Pelaksanaan Studi Kasus
URAIAN JADWAL PELAKSANAAN
Pengarahan Studi Kasus Waktu : 2 Jam Pelatihan
Pengenalan Umum Studi Kasus
Arahan Tugas
Pembagian Kelompok dan
Mekanisme pelaksanaan Studi Kasus
Bimbingan Studi Kasus di Kelas ………(8 JP)
Tahap Pengumpulan dan Analisis Data
Mengidentifikasi, mengevaluasi Harga Satuan
Dasar, meliputi mengevaluasi koefesien tenaga
kerja, bahan, dan peralatan
Menganalisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)
Uraikan/beri komentar hasil analis penyebab
perbedaan harga tersebut.
Penyusunan Laporan Kelompok
Seminar dan Diskusi dikelas Waktu : 4 Jam Pelatihan
Pemaparan Hasil Studi Kasus Per kelompok
Evaluasi / Penilaian
39. OUT LINE Laporan Studi Kasus
BAB URAIAN
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : KAJIAN TEORI
BAB III : PEMBAHASAN STUDI KASUS:
1. Hasil Evaluasi Kasus (terkait Koefisien Tenaga
Kerja, Bahan, dan Alat, serta Biaya Tidak
langsung)
2. Inventarisasi, Identifikasi masalah, dan
Perumusan masalah
3. Penyusunan Analisa Harga Satuan Pekerjaan
(AHSP) Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Konstruksi (berdasarkan Permen PUPR No.
28/PRT/M/2016)
BAB IV : PENUTUP
40. TATA CARA PRESENTASI
TIAP KELOMPOK DIBERI WAKTU 15 MENIT PRESENTASI –
15 MENIT DISKUSI
Tiap Group/kelompok menunjuk petugas :
– Sebagai Moderator (dari Kelompok lain)
– Sebagai Natulen
– Presenter
– Anggota lainnya kelompok yang presentasi aktif
menanggapi pertanyaan dari kelompok lain
Tanggapan Narasumber/Pembimbing maksimum
15 menit/Kelompok
41. TUGAS PEMBIMBING
Pembimbing kegiatan studi Kasus ini terdiri dari
dua bagian, yaitu:
1) Pembimbing Utama (Instrukstur WI/lainnya),
yaitu yang ditunjuk oleh penyelenggara untuk
melakukan proses pembimbingan di kelas.
Dengan Tugas sebagai berikut:
• Memberi penjelasan dan bimbingan tentang
kegiatan studi Kasus, meliputi pelaksanaan
bembingan di kelas dan bimbingan Penyusunan
Laporan Studi Kasus.
42. TUGAS NARASUMBER
2) Pembimbing lainnya sebagai
Narasumber:
Dengan tugas sebagai berkut:
• Memberi penjelasan Gambaran Umum
kegiatan studi kasus
• Memberi penjelasan proses kegiatan
studi kasus dan penyusunan laporan studi
kasus.
• Memfasilitasi, menyediakan data-data
yang dibutuhkan
43. TIM PENGUJI
Tim Penguji terdiri dari dua, yaitu:
1) Pembimbing Utama (Instrukstur
WI/lainnya
2) Narasumber
44. TUGAS TIM PENGUJI
• Memberikan tanggapan terhadap laporan dari
tiap-tiap kelompok
• Memberikan Penilaian tiap-tiap kelompok,
termasuk penilaian individu dari masing-masing
kelompok.
• Penilaian terhadap kelompok yang presentasi,
dan kelompok yang mangajukan pertanyaan
(nilai individu)
45. • Untuk melakukan evaluasi Pelaksanaan
Pelatihan, Tim Pembimbing melaksanakan
evaluasi dari kegiatan/proses pembelajaran,
sehingga obyektifitas penilaian benar-benar
dapat dilakukan oleh Tim Pembimbing.
EVALUASI
46. • Hal-hal utama untuk dievaluasi, sehingga nantinya
dapat dijadikan dasar dalam melihat kinerja/penilaian
dari kegiatan Studi Kasus adalah :
1. Kedisiplinan yang dapat dilihat dari komitmen
peserta terhadap kehadiran/absensi, serta
keaktifan di Kasus.
2. Keaktifan peserta pelatihan bekerja dalam
kelompok selama proses praktek di Kasus, proses
bimbingan, diskusi aktif dan partisipasi dalam
kelompok, menyelesaikan laporan dan
menyelesaikan laporan kelompok.
3. Evaluasi terhadap kegiatan seminar, hasil laporan,
kegiatan / keaktifan selama proses presentasi
EVALUASI
47. KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB. I PENDAHULUAN
1. Gambaran Umum Studi Kasus
2. Tujuan dan Sasaran Studi Kasus
3. Ruang Lingkup Studi
BAB. II KAJIAN TEORI
(Sesuai Topik masing-masing Kelompok)
BAB. III PEMBAHASAN
1. Hasil Evaluasi Kasus (terkait Koefisien Tenaga Kerja, Bahan, dan Alat,
serta Biaya Tidak langsung)
2. Inventarisasi, Identifikasi masalah, dan Perumusan masalah
3. Penyusunan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Rencana
Anggaran Biaya (RAB) Konstruksi (berdasarkan Permen PUPR No.
28/PRT/M/2016)
BAB.IV PENUTUP
4.1 Simpulan
4.2 Saran
DAFTAR ISI Contoh Daftar Isi
48. FORMAT PENULISAN
• Fonts: Arial; Ukuran Kertas A4;
• Judul; 12 point, Bold, Center;
• Nama Penulis/Kelompok: 11 points bold
• Narasi: 11 pints
• Paragraph: 1 spasi; Istilah Asing: huruf miring.
49. 2 cm
Foto / Gambaryang Relevan
2 cm
Kertas A4, 80gr
3 cm
Arial, 14, Bold, Spasi 1,5
3 cm
Cop disesuaikan dengan nama
instansi
Nama Kelompok
SATKER
............................
Arial 10, Bold, Kapital Setiap
Hurup
Center
Spasi 1,5
JUDUL MATA PELATIHAN
NAMA PELATIHAN
NAMA KELOMPOK
Contoh
Cover Laporan
50. Penutup
Simpulan
Studi Kasus merupakan suatu proses Pembelajaran yang sangat terkait
dengan konsep sistem pembelajaran yang dianut oleh Pusdiklat SDA dan
Konstruksi khususnya dalam penerapan PBM Studi Kasus yaitu melalui
pendekatan pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Tujuan Studi Kasus adalah untuk meningkatkan kemampuan dan
profesionalisme peserta dalam menggunakan pengetahuan / pengalaman
yang diperoleh selama pelatihan, dalam menyiapkan Estimasi Biaya
Konstruksi (Renacan Anggaran Biaya) sesuai dengan tujuan Pelatihan.
51. Topik yang disediakan ada 7 (tujuh) topik, penentuan jumlah kelompok dan
topik untuk tiap-tiap kelompok merupakan wewenang Instruktur menentukan,
yaitu:
a) Bidang Sumber Daya Air: Pembuatan Tanggul dan Pelindung Tebing Sungai
Cicaheum.
b) Bidang Bina Marga: Pembangunan Perkerasan Jalan Masuk dan Puncak
Bendung, di Bendungan Cicaheum.
c) Bidang Cipta Karya: Pembangunan Gedung Kantor.
d) Bidang Umum: Estimasi Biaya Tidak Langsung pada Pembangunan Pembuatan
Tanggul dan Pelindung Tebing Sungai Cicaheum.
e) Bidang Perumahan: Estimasi Biaya Konstruksi (Rencana Anggaran Biaya)
Pembangunan Pos Jaga
f) Bidang Umum: Estimasi Biaya Konstruksi (Rencana Anggaran Biaya)
Pembangunan Ruang Genset
g) Bidang Umum : Estimasi Biaya Konstruksi (Rencana Anggaran Biaya)
Pembangunan Pagar & Pintu Gerbang
52. Dalam pedoman ini jumlah kelompok dibagi sebanyak 4 (empat)
kelompok, dengan topik yang diambil tiap-tiap kelompok adalah:
a)Kelompok I (Bidang Sumber Daya Air): Estimasi Biaya Konstruksi pada
Pembuatan Tanggul dan Pelindung Tebing Sungai Cicaheum.
b)Kelompok II (Bidang Bina Marga): Estimasi Biaya Konstruksi pada
Pembangunan Perkerasan Jalan Masuk dan Puncak Bendung, di
Bendungan Cicaheum.
c)Kelompok III (Bidang Cipta Karya): Estimasi Biaya Konstruksi pada
Pembangunan Gedung Kantor.
d)Kelompok IV (Bidang lainnya): Estimasi Biaya Tidak Langsung (meliputi
Biaya Umum dan Keuntungan) (Overhead) (Perpres Nomor 70 Tahun
2012, Pasal 66, Ayat 8) pada Pembangunan Pembuatan Tanggul dan
Pelindung Tebing Sungai Cicaheum