Dokumen tersebut merupakan portofolio Pencerah Nusantara dari Happy Ari Satyani selama menjabat sebagai Pemerhati Kesehatan di Puskesmas Pakis Jaya, Karawang. Portofolio ini berisi profil dan deskripsi pekerjaan Happy selama masa bakti, serta hasil pencapaian kompetensi dan program intervensi yang dilakukan.
1. 1
Portofolio Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Tunjukkan Baktimu, Mulai Aksimu, Jadilah Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Pencerah Nusantara Karawang
2. 2
Portofolio Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Tunjukkan Baktimu, Mulai Aksimu, Jadilah Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Masa
Bakti
:
16
September
2014
-‐
16
September
2015
Penempatan
:
Puskesmas
Pakis
Jaya
Kecamatan
Pakis
Jaya
Kabupaten
Karawang
Propinsi
Jawa
Barat
Profesi
:
Pemerhati
Kesehatan
3. 3
Portofolio Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Tunjukkan Baktimu, Mulai Aksimu, Jadilah Pencerah Nusantara
Daftar
Isi
Pengantar
4
Profil
5
Deskripsi
Kerja
6
Kompetensi
Pencerah
Nusantara
7
Profil
Program
Intervensi
Pencerah
Nusantara
10
Hasil
Pencapaian
Kompetensi
22
Uraian
24
4. 4
Portofolio Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Tunjukkan Baktimu, Mulai Aksimu, Jadilah Pencerah Nusantara
Pengantar
Tugas
selama
setahun
sudah
selesai
ditunaikan,
sudah
sampai
di
akhir
bab
pertama
dari
sebuah
buku
yang
akan
kalian
penuhi
dengan
pengalaman
dan
kenangan.
Sebuah
fase
yang
luar
biasa
dalam
perjalanan
hidup
seorang
Pencerah
Nusantara.
Hidup
setahun
bersama
keluarga
baru
di
ujung-‐ujung
pulau
negeri
ini.
Setahun
yang
telah
menghidupkan
kembali
harapan
bangsa
ini
akan
selalu
adanya
generasi
yang
senantiasa
ingin
mengabdi
demi
pembangunan
kesehatan
yang
merata
di
Indonesia.
Selama
setahun,
para
Pencerah
Nusantara
sudah
melihat
langsung
berbagai
permasalahan
kesehatan
bangsa
ini,
dan
mereka
juga
telah
turut
langsung
menemukan
dan
mengambil
berbagai
tindakan
untuk
mengatasi
permasalahan
tersebut
dalam
bentuk
sekecil
apapun.
Ada
banyak
pilihan
yang
bisa
mereka
ambil
untuk
mengisi
masa
muda.
Namun
mereka
memilih
untuk
menyisihkan
setahun
waktu
mereka
untuk
berperan
bagi
saudara
sebangsanya.
Pencerah
Nusantara
angkatan
ketiga
pulang
sebagai
penutup
tiga
tahun
komitmen
di
7
lokasi
penempatan.
Kembali
bukanlah
untuk
berhenti.
Hanya
istirahat
sejenak
untuk
kembali
berlari
memulai
perjalanan
baru.
Hari
depan
hendaklah
dilihat
dengan
harapan
dan
semangat
yang
positif.
Banyak
yang
mengatakan
bahwasanya
bangsa
ini
jatuh
dan
terpuruk,
namun
dengan
jatuh,
kita
selalu
bisa
bangkit
kembali.
Ada
begitu
banyak
pintu
yang
bisa
kita
buka
untuk
menemukan
jalan
keluar
dalam
berbagai
masalah
dan
menemukan
jalan
untuk
membawa
bangsa
ini
kembali
bangkit.
Portofolio
Pencerah
Nusantara
ini
adalah
jejak
para
Pencerah
Nusantara
selama
menunaikan
tugasnya.
Semoga
yang
tertulis
bisa
menjadi
titik
refleksi
dan
pemicu
semangat
sekarang,
dan
di
masa
mendatang.
Salam
hangat,
Anindita
Sitepu
5. 5
Portofolio Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Tunjukkan Baktimu, Mulai Aksimu, Jadilah Pencerah Nusantara
Profil
Happy
Ari
Satyani
–
Pemerhati
Kesehatan
Keinginannya
untuk
bergabung
dengan
Pencerah
Nusantara
terinspirasi
oleh
buku
biografi
Paul
Farmer
seorang
dokter
berkebangsaan
Amerika
yang
mendedikasikan
hidupnya
bagi
pasien
TBC
di
Haiti.
Happy
menganalogikannya
dengan
perjuangannya
mendampingi
para
penderita
HIV
dan
AIDS
dalam
suatu
gerakan
komunitas
yang
diikutinya.
Demi
tujuan
mulia
ini,
Happy
pun
memperkaya
diri
dengan
pengetahuan
manajemen
organisasi,
mengikuti
pelatihan
konselor,
pelatihan
fasilitator
dan
analisis
sosial.
Secara
cerdas
Happy
juga
mengikuti
pelatihan
jurnalistik
blog
agar
dapat
mempromosikan
upaya-‐upaya
yang
ditempuhnya
dan
mengajak
peran
serta
aktif
masyarakat
di
bidang
kesehatan
ini.
Perhatiannya
terhadap
penyakit
menular
ini
diimbangi
dengan
kesadarannya
akan
pentingnya
determinan
kesehatan
lainnya
seperti
akses
terhadap
air
bersih
dan
sanitasi
dasar,
serta
program-‐program
yang
mendukung
terbukanya
kesempatan
bagi
masyarakat
menikmati
jaminan
kesehatan.
Happy
adalah
Sarjana
Ilmu
Kesehatan
Masyarakat
yang
dibanggakan
dari
Universitas
Udayana
Bali.
6. 6
Portofolio Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Tunjukkan Baktimu, Mulai Aksimu, Jadilah Pencerah Nusantara
Deskripsi
Kerja
Berikut
adalah
deskripsi
kerja
profesi
Pemerhati
Kesehatan
yang
dijadikan
sebagai
acuan
selama
penugasan.
Modifikasi
deskripsi
dan
pengembangan
deskripsi
kerja
berdasarkan
kebutuhan
di
lapangan
diperbolehkan
selama
disepakai
dalam
tim.
Pemerhati
Kesehatan
berdiri
di
tengah-‐tengah
pelayanan
klinis
dan
non-‐klinis;
penghubung
ke
masyarakat
agar
tercipta
suatu
layanan
kesehatan
yang
terintegrasi,
dengan
deskripsi
sebagai
berikut:
1. Bersama
tim,
membuat
rencana
aksi
yang
dituangkan
dalam
program;
2. Bersama
tim,
membuat
laporan
kerja;
3. Mengidentifikasi
determinan
sosial
kesehatan
yang
berperan
dalam
pemberian
layanan
tepat
sasaran;
4. Bersama
tim,
melakukan
pengekatan
dengan
elemen
masyarakat,
memimpin
program
pemetaan
health
profile
masyarakat
dan
program
community
building;
5. Berkontribusi
terhadap
pelayanan
secara
spesifik
sesuai
latar
belakang
pendidikan
masing-‐masing
dan
membuat
rekomendasi
deskripsi
kerja
sesuai
bidang
masing-‐
masing.
7. 7
Portofolio Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Tunjukkan Baktimu, Mulai Aksimu, Jadilah Pencerah Nusantara
Kompetensi
Kompetensi
merupakan
pengetahuan,
keterampilan,
dan
nilai-‐nilai
dasar
yang
direfleksikan
dalam
kebiasaan
berfikir,
dan
bertindak
yang
harus
dimiliki
oleh
seseorang.
Kompetensi
juga
diartikan
sebagai
gabungan
antara
ilmu
pengetahuan
dan
perilaku
seseorang.
Berikut
adalah
kompetensi
kepemimpinan
yang
harus
dimiliki
oleh
seorang
pribadi
Pencerah
Nusantara:
1. Resilience,
yaitu
kemampuan
untuk
mengatasi
kekecewaan
dan/atau
penolakan
dengan
tetap
mempertahankan
efektivitas.
Key
action:
a) Tetap
positif
b) Pantang
menyerah
c) Tetap
fokus
pada
pekerjaan
d) Memiliki
kemampuan
mengatur
emosi
e) Mampu
mencari
peluang
dari
setiap
permasalahan
2. Planning
and
organizing,
yaitu
kemampuan
untuk
mengelola
waktu
dan
sumber
daya
yang
dimiliki
secara
efektif
untuk
memastikan
bahwa
pekerjaan
dapat
diselesaikan
dengan
efisien.
Key
action:
a) Mampu
membuat
skala
prioritas
b) Melakukan
perencanaan
c) Membuat
jadwal
d) Memanfaatkan
sumber
daya
e) Mampu
menetapkan
peran
tiap
anggota
3. Decision
making,
yaitu
kemampuan
untuk
mengidentifikasi
dan
memahami
isu,
masalah
serta
peluang;
membandingkan
data
dari
berbagai
sumber
untuk
menarik
kesimpulan
menggunakan
pendekatan
yang
efektif
untuk
memilih
serangkaian
tindakan
atau
menyusun
solusi
yang
tepat;
mengambil
tindakan
yang
konsisten
dengan
fakta,
keterbatasan
dan
konsekuensi
yang
ada.
Key
action:
a) Mengenali
isu,
masalah
dan
peluang
b) Mengumpulkan
informasi
c) Menerjemahkan
informasi
8. 8
Portofolio Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Tunjukkan Baktimu, Mulai Aksimu, Jadilah Pencerah Nusantara
d) Merumuskan
pilihan
e) Memilih
tindakan
yang
paling
sesuai
4. Initiating
action,
yaitu
kemampuan
untuk
bertindak
segera
untuk
mencapai
tujuan;
melakukan
tindakan
untuk
meraih
sasaran
melampaui
yang
disyaratkan,
bersikap
proaktif.
Key
action:
a) Berespon
dengan
cepat
b) Bertindak
independen
c) Melakukan
lebih
dari
yang
disyaratkan
d) Memunculkan
ide-‐ide
baru
/
bertindak
kreatif
5. Building
positive
working
relationship,
yaitu
kemampuan
untuk
mengembangkan
dan
menggunakan
hubungan
kolaboratif
untuk
memfasilitasi
pencapaian
tujuan
kerja.
Key
action:
a) Bertindak
santun
b) Mengembangkan
gagasan
orang
lain
dan
diri
sendiri
c) Tidak
mengutamakan
tujuan-‐tujuan
pribadi
d) Menghargai
perbedaan
e) Memfasilitasi
kesepakatan
(membangun
hubungan
interpersonal
yang
baik
dengan
cara
membuat
orang
lain
merasa
bernilai,
dihargai
dan
dilibatkan
dalam
diskusi-‐
diskusi,
berempati)
6. Gaining
commitment,
yaitu
kemampuan
untuk
menggunakan
teknik
dan
gaya
interpersonal
yang
sesuai
untuk
membuat
orang
lain
menerima
suatu
gagasan
atau
rencana;
menyesuaikan
perilaku
dengan
tugas,
situasi
maupun
orang
lain
yang
terlibat.
Key
action:
a) Terbuka
untuk
berdiskusi
b) Mampu
memperjelas
situasi
saat
ini
c) Kesungguhan
menjalankan
deskripsi
kerja
selama
penugasan
d) Mengikuti
seluruh
tata
tertib
selama
penugasan
e) Menunjukkan
peningkatan
kemampuan
f) Bertanggung
jawab
atas
setiap
aksi
yang
dilakukan
7. Impact,
yaitu
kemampuan
untuk
menciptakan
kesan
pertama
yang
baik;
memberikan
perhatian
dan
penghargaan,
menunjukkan
percaya
diri.
Key
action:
9. 9
Portofolio Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Tunjukkan Baktimu, Mulai Aksimu, Jadilah Pencerah Nusantara
a) Menampilkan
sikap
profesional
b) Berbicara
penuh
percaya
diri
c) Mampu
berkomunikasi
dengan
orang
lain
d) Mampu
mempertahankan
perhatian
pendengar
e) Memastikan
pemahaman
8. Communication,
yaitu
kemampuan
untuk
membentuk,
menyampaikan,
menerima,
dan
mengolah
informasi.
Key
action:
a) Mampu
menyampaikan
pendapat
dengan
jelas
b) Mampu
menerima
kritik
dan
saran
dari
orang
lain
c) Mampu
membangun
hubungan
baik
dengan
komunitas
dan
pemangku
kepentingan
Selain
itu,
berikut
adalah
kompetensi
kepemimpinan
yang
harus
dimiliki
oleh
tim
Pencerah
Nusantara:
1. Kerjasama
tim,
dengan
key
actions
sebagai
berikut:
a) Semua
individu
dalam
kelompok
terlibat
aktif
b) Semua
individu
saling
menyokong
c) Semua
individu
saling
berbagi
peran
dan
porsi
2. Sinergi,
dengan
key
actions
sebagai
berikut:
a) Semua
individu
saling
memberi
manfaat
b) Semua
indvividu
bergerak
menuju
visi
yang
sama
c) Semua
individu
saling
terhubung
dalam
menyelaikan
suatu
tugas
3. Keterbukaan
tim,
dengan
key
actions
sebagai
berikut:
a) Semua
individu
saling
mengenal
b) Semua
individu
mengerti
keadaan
satu
sama
lain
c) Semua
individu
jujur
dan
berintegrasi
terhadap
kepentingan
tim
4. Keterbauran
tim,
dengan
key
actions
sebagai
berikut:
a) Semua
individu
terlihat
saling
membutuhkan
b) Individu
dalam
tim
terlihat
dekat
c) Individu
dalam
tim
terlihat
kompak
d) Individu
dalam
tim
terlihat
memiliki
hubungan
interpersonal
yang
kuat
selain
hubungan
profesional
10. 10
Portofolio Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Tunjukkan Baktimu, Mulai Aksimu, Jadilah Pencerah Nusantara
Profil
Program
Intervensi
Pencerah
Nusantara
Pakis
Jaya,
Kabupaten
Karawang
No
Program
Indikator
Pencapaian
Pencapaian
1.
Optimalisasi
Pelayanan
Kesehatan
Primer
dan
Penguatan
Internal
Puskesmas
Manajemen
Pelayanan
Dasar
Puskesmas
1. Pengkajian
dan
revisi
SOP
oleh
Kepala
Puskesmas
dilakukan
sebelum
Juni
2015
2. Pembentukan
SPO
umum
dan
SPO
khusus
per
ruangan
poli
3. Terlaksananya
puskesmas
keliling
5x
sebulan
(dengan
rincian
2x
menggunakan
roda
2
dan
3x
menggunakan
roda
4)
4. Terbentuknya
tim
tetap
pelaksana
Puskesmas
Keliling
5. Perbaikan
komponen
pencatatan
buku
register
rawat
jalan
• SPO
telah
terbentuk
dan
telah
disosialisasikan
di
BP.
Pelaksanaan
harian
telah
diserahkan
kepada
dokter
fungsional
• Draft
SPO
terbentuk
90%,
telah
diserahkan
kepada
Kapus
• Proses
input
BPJS
mulai
diperkenalkan
dari
dinkes
kepada
pemegang
program
dan
mulai
dilaksanakan
• Komponen
pencatatan
sudah
mengikuti
baku
se
kabupaten
sehingga
tidak
dapat
dirubah
Manajemen
Internal
Puskesmas
1. Terlaksananya
kegiatan
Sabtu
Bersih
sebanyak
1x/bulan
2. Terlaksananya
kegiatan
Jumat
Sehat
sebanyak
1x/minggu
3. Terlaksananya
kegiatan
wisata/outbound
bersama
sebanyak
1x/6
bulan
4. Terlaksananya
proses
monitoring
evaluasi
program
dalam
pelaksanaan
kegiatan
mini
lokakarya
bulanan
baik
berupa
presentasi
atau
paparan
laporan
program
• 2x
pelaksanaan
senam
pagi
terintegrasi
dengan
program
posyandu
lansia
sebagai
bentuk
pemicuan.
• Monitoring
dan
evaluasi
program
deskriptif
dari
masing-‐masing
programmer
rutin
1x/bulan
diadakan
• Terselanggara
mini
update
setelah
lokbul,
diikuti
oleh
seluruh
tenaga
kesehatan
baik
perawat
atau
bidan.
Menggunakan
metode
FGD
dan
diskusi
kasus.
• Pengadaan
kartu
inventaris
ruangan
di
setiap
ruangan
Puskesmas
Pakisjaya.
Masing-‐masing
penanggungjawab
ruangan
mengisi
dan
11. 11
Portofolio Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Tunjukkan Baktimu, Mulai Aksimu, Jadilah Pencerah Nusantara
5. Mini
update
profesi
bidan
terlaksana
1x/3bulan
6. Pencatatan
inventaris
tertulis
di
buku
dan
di
kartu
inventaris
ruangan
menempelkan
kartu
inventarisasi
di
ruangannya.
Manajemen
Eksternal
Puskesmas
1. Terdapatnya
jadwal
pelaksanaan
dan
agenda
minlok
2. Terlaksananya
komunikasi
dan
koordinasi
lintas
sektor
tentang
pelaksanaan
minlok
tribulan
3. Terlaksananya
1x/3bulan
(minloktri)
4. Terlaksananya
kegiatan
monev
dan
pembinaan
program
minimal
1x
bulan
dengan
target
sasaran
setiap
pemegang
program
baik
dasar
maupun
pengembangan
Puskesmas
Pakisjaya
5. Terlaksana
diskusi
rutin
tentang
monitoring
evaluasi
dan
pembinaan
program
dengan
pihak
dinas
kesehatan
dibantu
oleh
Pencerah
Nusantara
• Pembinaan
program
sudah
disusun
• Kegiatan
monitoring
evaluasi
dan
pembinaan
program
terlaksana
di
bulan
Januari
2015
(program
IVA,
program
Bina
jaringan
dan
laboratorium)
• Sebagian
monitoring
dan
evaluasi
bulanan
terlaksana
bersama
Dinas
Kesehatan
• Monitoring
dan
evaluasi
program
oleh
puskesmas
dilaksanakan
oleh
Kepala
Puskesmas
dengan
kurang
teratur
2.
Optimalisasi
Upaya
Promosi
Kesehatan
Pembinaan
Poskesdes
1. Tercapainya
visi
Desa
Telaga
Jaya
sebagai
Desa
Siaga
Aktif
2. Terselenggaranya
Poskesdes
secara
rutin
tiap
seminggu
sekali
3. Masyarakat
seluruh
Desa
Telaga
Jaya
mulai
mengenal
program
Desa
Siaga
dan
turut
berpartisipasi
dalam
penyelenggaraan
Desa
• Setelah
turunnya
Peraturan
Bupati
tentang
Pembinaan
Desa
Siaga
Aktif,
maka
Desa
Telaga
Jaya
mulai
membentuk
kepengurusan
Majelis
Desa
Siaga
Aktif
di
Desa
Telaga
Jaya
• Masyarakat
Desa
Telaga
Jaya
berkomitmen
untuk
menjadikan
Desa
Telaga
Jaya
sebagai
Desa
Siaga
Aktif
• Kepala
Desa
mendapat
pembinaan
pelaksanaan
Desa
12. 12
Portofolio Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Tunjukkan Baktimu, Mulai Aksimu, Jadilah Pencerah Nusantara
Siaga
Aktif
4. Kepala
Desa
mampu
mengajak
seluruh
perangkat
desa
yang
tanggap
dan
siaga
dalam
merespon
masalah
kesehatan
masyarakt
di
Desa
Telaga
Jaya
5. Desa
Telaga
Jaya
siap
secara
mandiri
memusyawarahkan
dan
menyelesaikan
masalah
kesehatan
masyarakat
di
Desa
Telaga
Jaya
6. Kepala
Puskesmas
bersedia
mendampingi
secara
aktif
Desa
Telaga
Jaya
menuju
Desa
Siaga
Aktif
7. Kepala
Puskesmas
memiliki
inisiatif
untuk
membentuk
Desa
Siaga
di
Desa
lain
selain
Desa
Telaga
Jaya
Siaga
di
Dinas
Kesehatan
Karawang
• Kepala
Desa
membentuk
forum
panitia
Desa
Siaga
Aktif
di
Desa
Telaga
Jaya
dengan
mengundang
seluruh
perangkat
desa
dan
tokoh
masyarakat
• Kepala
Desa
Telaga
Jaya
mengalokasikan
anggaran
Desa
Siaga
dari
APBDes
• Kepala
Puskesmas
mendampingi
Kepala
Desa
Telaga
Jaya
dalam
melakukan
sosialisasi
dan
pembentukan
pengurus
majelis
Desa
Siaga
Aktif.
• Kepala
Puskesmas
juga
berinisiatif
membentuk
Desa
Siaga
Desa
lain
yakni
Desa
Tanah
Baru,
dan
Desa
Tanjung
Bungin
Optimalisasi
Posyandu
Lansia
1. Terlaksananya
posbindu
lansia
setiap
1
bulan
sekali
di
Desa
Tanjung
bungin
2. Posbindu
lansia
Tanjung
Bungin
bisa
menjadi
inisiasi
posbindu
di
tiap
desa
di
Kecamatan
Pakisjaya
3. Terlaksananya
senam
lansia
setiap
minggu
di
kelompok
pos
lansia
desa
Tanjung
BunginPenyuluhan
Kesehtaan
lansia
dapat
dilaksanakan
setiap
sebulan
sekali
di
kegiatan
posbindu
lansia
4. Penyuluhan
dapat
dilakukan
di
Puskesmas
• Programmer
lansia
melakukan
pencatatan
dan
pendataan
kunjungan
lansia
yang
datang
ke
Puskesmas
• Programmer
lansia
aktif
melakukan
pemeriksaan
terpadu
pada
saat
kegiatan
Gebyar
One
Health
Collaboration
13. 13
Portofolio Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Tunjukkan Baktimu, Mulai Aksimu, Jadilah Pencerah Nusantara
kepada
kelompok
lansia
Remaja
Bintang
Pencerah
1. Bintang
Pencerah
menguasai
skill
tentang
TRIAD
KRR
(Kesehatan
Reproduksi
Remaja)
2. Bintang
Pencerah
terlibat
langsung
dan
memiliki
inisiasi
untuk
secara
mandiri
membuat
gerakan/event/sosialisasi
perubahan
yang
positif
3. Bintang
Pencerah
memiliki
lembaga/instansi
resmi
yang
melindungi
organisasi
Bintang
pencerah
secara
de
facto.
• BP
2
memahami
materi
:
Napza
dan
HIV
/
AIDS
• BP
1
mengikuti
Pelatihan
Saka
Bhakti
Husada
oleh
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Karawang
di
Kecamatan
Loji
• Terlaksana
gerakan
“Remaja
peduli
Pantai
Pakis”
yang
dilaksanakn
di
pantai
Pakisjaya
untuk
membersihkan
sampah
plastic
di
Pantai
Pakisjaya
• Penyususnan
struktur
kepengurusan
Bintang
Pencerah
2
• Bintang
Pencerah
sudah
diakui
keberadaannya
oleh
Puskesmas
Pakisjaya,
Kwartir
cabang
kabupaten
Karawang,
Dinas
kesehatan,
BKKBN
kabupaten
Karawang,
dan
BAPPEDA
3.
Optimalisasi
Upaya
KIA/KB
Optimalisasi
Posyandu
1. Posyandu
dilaksanakan
setiap
bulan
dan
kegiatan
posyandu
mencakup
penimbangan,
pemberian
vitamin
A,
pemantauan
pertumbuhan
dan
perkembangan
bayi,
pemberian
imunisasi,
pemeriksaan
ibu
hamil,
dan
penyuluhan
kesehatan
2. Jumlah
kader
yang
aktif
dalam
kegiatan
posyandu
3-‐
5
orang
3. Jumlah
SKDN
meningkat
4. Jumlah
kunjungan
K1
meningkat
• Tercapainya
pelatihan
kader
baru
di
desa
binaan
• Pelaksaaan
posyandu
dengan
sistem
5
meja
sudah
semakin
diterapkan
di
setiap
posyandu
• Proses
pencapaian
strata
posyandu
mulai
dibina
oleh
pihak
puskesmas
• Lintas
sektor
mulai
meningkat
dengan
adanya
brainstorming
desa
14. 14
Portofolio Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Tunjukkan Baktimu, Mulai Aksimu, Jadilah Pencerah Nusantara
5. Adanya
penambahan
strata
posyandu
masing
–masing
desa
1
posyandu
menjadi
purnama.
Optimalisasi
Kelas
Ibu
Hamil
1. 75%
ibu
hamil
yang
ada
di
wilayah
tersebut
hadir
mengikuti
kelas
ibu
hamil
hadir
bersama
pendamping
2. Ibu
aktif
dalam
kegiatan
kelas
ibu
hamil
3. Semua
ibu
hamil
ikut
dalam
senam
hamil
4. Angka
persalinan
nonkesehatan
menurun
5. Pelaksanaan
rutin
tiap
bulan
maksimal,
pelaksanaan
yang
paling
minimal
3
bulan
sekali
6. Bidan
desa
sudah
bisa
melaksanakan
kelas
ibu
hamil
ssecara
mandiri
7. Cakupan
K1
meningkat
dari
yang
sebelumnya
8. Cakupan
K4
meningkat
dari
yang
sebelumnya
9. Cakupan
pertolongan
persalinan
oleh
tenaga
kesehatan
dokter,
bidan,
dan
perawat
meningkat
10. Cakupan
pelayanan
nifas
KF
3
meningkat
dari
sebelumnya
11. Kader
ikut
serta
dalam
pelaksanaan
kelas
ibu
hamil
• Tercapainya
pelaksanaan
kelas
ibu
hamil
secara
berkelanjutan
• Pelasksanaan
kelas
ibu
hamil
secara
juknis
kemenkes
• Dalam
proses
pelaksanaan
kelas
ibu
hamil,
fasilitator
mampu
memanajemen
waktu
pelaksaan
• Meningkatnya
frekuensi
pertanyaan
dan
kehadiran
para
ibu
hamil
dalam
pelaksaan
kelas
ibu
hamil
• Dalam
penyampian,
penggunaan
alat
bantu,
dan
melibatkan
peserta
informasi
buku
KIA
petugas
mampu
melaksanakannya
dengan
baik
Pendampingan
Ibu
Hamil
Resiko
Tinggi
1. Terdatanya
seluruh
ibu
hamil
yang
beresiko
oleh
bidan
desa
2. Berkurangnya
kasus
kematian
ibu
yang
beresiko
3. Berkurangnya
kasus
terjadinya
eklamsi
dan
pre
• Terdapatnya
data
seluruh
ibu
hamil
setiap
bulannya
secara
update
khususnya
ibu
hamil
resiko
tinggi
• Pendampingan
dan
mengajak
secara
langsung
bidan
desa
untuk
memantau
ibu
hamil
resiko
tinggi
dengan
kerjasama
yang
baik
dan
melakukan
kolaborasi
15. 15
Portofolio Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Tunjukkan Baktimu, Mulai Aksimu, Jadilah Pencerah Nusantara
eklamsi
4. Penanganan
kasus
pre
eklamsi
sesuai
SOP
5. Terlaksananya
tatalaksana
kasus
sesuai
protap
6. Terdeteksinya
kasus
ibu
hamil
resti
secara
dini
7. Terlaksananya
kelas
ibu
hamil
50
%
8. Terdapatnya
Cakupan
K1
90%
9. Cakupan
K4
91%
10. 80%
Cakupan
komplikasi
kebidanan
yang
ditangani
11. Terdapatnya
93%
cakupan
pertolongan
persalinan
oleh
tenaga
kesehatan
oleh
(dokter,
bidan,
dan
perawat
terlatih)
dengan
dokter
dengan
sesuai
protap
• Terlaksananya
rujukan
dengan
baik
kasus
patologi
sesuai
protap
• Berkurangnya
kasus
kematian
ibu
di
wilayah
kerja
puskesmas
pakisjaya
• Pendataan
ibu
hamil
resiko
tinggi
sudah
baik
• Melakukan
pendampingan
terhadap
ibu
hamil
resiko
tinggi
Sosialisasi
Imunisasi
1. Terdapatnya
salah
satu
desa
UCI
se
kecamatan
Pakisjaya
2. Bayi
dan
balita
mendapat
imunisasi
sesuai
sasaran
3. Tercapainya
sasaran
perbulan
untuk
imunisasi
• Tersosialisainya
informasi
tentang
imunisasi
ke
wilayah
kerja
puskesmas
Pakisjaya
• Meningkatkan
jumlah
sasaran
imunisasi
bayi
dan
balita
khususnya
• Adanya
peningkatan
imunisasi
dasar
bayi
secara
lengkap
dan
mendapatkan
sertifikat
dari
dinas
kesehatan
kabupaten
Karawang
Monitoring
dan
Evaluasi
(Pembinaan
Bidan)
1. Berkurangnya
kasus
kematian
ibu
dan
bayi
dikarenakan
penanganan
yang
masih
kurang
• Terlaksanya
kegiatan
pembinaan
bidan
perbulan
• Terlaksananya
pembinaan
bidan
monitoring
evaluasi
16. 16
Portofolio Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Tunjukkan Baktimu, Mulai Aksimu, Jadilah Pencerah Nusantara
kompeten
2. Berjalannya
rujukan
berencana
dalam
kasus
patologi
khususnya
PEB
3. Berjalanya
secara
rutin
pembinaan
bidan
setiap
bulanya,
tanpa
berpengaruh
oleh
masalah
internal
puskesmas
4. Dokter
poned
ikut
serta
dalam
memberikan
materi
seterusnya
oleh
bidan
koordinator
dan
dokter
poned
• Para
bidan
desa
menjadi
satu
kata
satu
visi
dan
misi
• Adanya
monitoring
evaluasi
dan
keikutsertaan
dokter
poned
dalam
mengisi
acara
kegiatan
pembinaan
bidan
guna
meningkatkan
wawasan
para
bidan
di
lapangan
• Pelaksaan
role
play
dalam
penanganan
kasus
kebidanan
secara
protap
yang
baik
• Para
bidan
menjadi
aktif
• Pelaksaan
pembinaan
bidan
sudah
mandiri
4.
Optimalisasi
Upaya
Perbaikan
Gizi
Masyarakat
Pojok
Gizi
1. Tersedianya
ruangan
Pojok
Gizi
2. Tersedianya
SPO
gizi
dan
laktasi
3. Petugas
BP
dan
KIA
melaporkan
ke
Petugas
Pojok
Gizi
bila
ditemukan
kasus
sesuai
dengan
kriteria
sasaran
4. Petugas
Pojok
Gizi
masuk
dan
menjaga
di
Ruang
Pojok
Gizi
sebagai
konselor
minimal
pada
5. Adanya
pelaporan
(monitoring
dan
evaluasi)
Pojok
Gizi
saat
LokBul
Puskesmas
• 80%
tenaga
kesehatan
yang
bertugas
di
ruang
KIA
melaporkan
dan
merujuk
kasus
gizi
kurang
dan
gizi
buruk
ke
Pojok
Gizi
• Jadwal
pelayanan
Pojok
Gizi
belum
terlaksana
dengan
baik
di
hari
Jum’at
(Hari
Ramai
Puskesmas)
pun
TPG
masih
malas
untuk
jaga
di
Pojok
Gizi
• Pendokumentasian
sudah
terlaksana
cukup
baik
• Koordinasi
dengan
Bidan
Desa
untuk
menjaring
balita
dengan
gizi
kurang
dan
gizi
buruk
sudah
terlaksana
cukup
baik
• Pemberian
PMT
(Susu
Proten)
untuk
balita
dengan
gizi
kurang
dan
gizi
buruk
Monitroring
KP
-‐
PMBA
1. Terdatanya
semua
Kader
Posyandu
di
Desa
Tanjung
Pakis,
Tanjung
Bungin,
Tanah
Baru,
• Penerapan
KP
PMBA
dilakukan
melalui
posyandu.
• Pendampingan
terus
dilakukan
pada
saat
pelaksanaan
17. 17
Portofolio Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Tunjukkan Baktimu, Mulai Aksimu, Jadilah Pencerah Nusantara
Teluk
Jaya,
dan
Telaga
Jaya
oleh
TPG
dan
bidan
desa
2. Meningkatnya
pengetahuan
kader
tentang
posyandu
dan
sistem
informasi
posyandu
3. 0-‐2
tahun
di
Desa
Tanjung
Pakis
menurun
4. Terjalinnya
komunikasi
dan
koordinasi
yang
baik
antara
Pencerah
Nusantara,
Kader,
Bidan
Desa,
Puskesmas,
dan
Dinas
Kesehatan
posyandu
• Monitoring
Evaluasi
KP-‐PMBA
sudah
dilaksanakan
pada
tanggal
• Memotivasi
kader
posyandu
desa
Tanjung
Pakis
untuk
dapat
melaksanakan
pertemuan
KP-‐PMBA
atau
ada
sesi
tersendiri
di
posyandu
yang
membahas
tentang
KP-‐
PMBA
Gizi
Anak
Sekolah
1. Terjalin
komunikasi
antara
Pencerah
Nusantara,
Puskesmas,
dan
UPTD
Pendidikan
PAUD
dan
SD
2. Terencananya
pelaksanaan
program
gizi
anak
sekolah
oleh
Puskesmas
3. Terlaksananya
kegiatan
Gizi
Anak
Sekolah
minimal
1
kali
dalam
1
tahun
4. Terciptanya
keinginan
dan
komitmen
dari
pihak
sekolah
dan
puskesmas
untuk
mewujudkan
kegiatan
Gizi
Anak
Sekolah
5. Berjalannya
program
gizi
dan
UKS
dari
Puskesmas
ke
Sekolah-‐Sekolah
Dasar
6. Tersosialisasikannya
gizi
seimbang
ke
guru
pembina
UKS
dan
siswa/i
7. Tersosialisasikannya
Keamanan
Pangan
Jajanan
Anak
Sekolah
ke
Guru
Pembina
UKS
dan
siswa/i
• Terjalinnya
komunikasi
antara
Pencerah
Nusantara,
Puskesmas,
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Karawang,
dan
BPOM
Provinsi
Jawa
Barat
• Terjalinnya
komunikasi
antara
Pencerah
Nusantara,
Puskesmas,
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Karawang,
dan
BPOM
Provinsi
Jawa
Barat
• Sosialisasi
Gizi
Seimbang
dan
Keamanan
Pangan
Jajanan
Anak
Sekolah
sudah
dilaksanakan
di
SDN
Tanjung
Mekar
3,SDN
Tanjung
Mekar
1,
SDN
Teluk
Buyung
3,
SDN
Solokan
1,
SDN
Tanah
Baru
1,
SDN
Tanjung
Pakis
4,
SDN
Tanjung
Pakis
1
• Selain
Sosialisasi
Gizi
Seimbang,
kami
juga
mensosialisasikan
tentang
Keamanan
Pangan
Jajanan
Anak
Sekolah
18. 18
Portofolio Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Tunjukkan Baktimu, Mulai Aksimu, Jadilah Pencerah Nusantara
8. Terwujudnya
1
kantin
sehat
di
salah
satu
Sekolah
Dasar
di
Kecamatan
Pakisjaya
Gizi
Masyarakat
1. Terjalinnya
komunikasi
dan
koordinasi
dengan
kepala
puskesmas,
perangkat
kecamatan,
dan
perangkat
desa
2. Merencanakan
program
gizi
masyarakat
dengan
kepala
puskesmas
dan
pemegang
program
gizi.
3. Terbentuknya
Supervisor
Program
4. Adanya
pengawasan
supervisor
progam
kepada
para
programmer
5. Terlaksananya
monitoring
evaluasi
oleh
supervisor
program
kepada
para
programmer
6. Terlaksananya
penyuluhan
tentang
pentingnya
posyandu
di
desa
yang
cakupan
D/S
nya
rendah
minimal
7. Terbentuknya
kebun
gizi
dan
TOGA
di
Puskesmas
dan
salah
satu
desa
di
Kecamatan
Pakisjaya
• Terlaksananya
kegiatan
“Gebyar
Puskesmas
Pakisjaya”
di
desa
Tanah
Baru
dan
Telaga
Jaya
• Monitoring
evaluasi
supervisor
programmer
dilakukan
ketika
lokmin
• Terbentuknya
supervisor
program
yang
bertujuan
untuk
mengawasi
kinerja
programmer
• Penyuluhan
terkait
gizi,
diet
rendah
garam
untuk
pasien
hipertensi,
diberikan
saat
setelah
senam
lansia
di
Desa
Tanjung
Bungin
• Penyuluhan
tentang
pentingnya
posyandu
sudah
dilaksanakan
kepada
kader
posyandu
Desa
Telaga
Jaya
pada
tanggal
18
April
2015.
Kegiatan
ini
berkolaborasi
• Sosialisasi
KADARZI
dilakukan
saat
sosialisasi
desa
siaga
di
desa
Telaga
Jaya
karena
KADARZI
merupakan
salah
satu
indikator
dari
desa
siaga
• Belum
tersedianya
tanaman
obat
dan
gizi
keluarga
di
Dinas
Kehutanan
dan
Perkebunan
Kab.
Karawang
Optimalisasi
Program
Gizi
Puskesmas
1. 70%
program
Gizi
Puskesmas
berjalan
dengan
lancar
2. 80%
kegiatan
Program
Gizi
Puskesmas
dilaporkan
dan
didokumentasikan
oleh
Petugas
Gizi
• Ada
temuan
pasien
gizi
buruk
yang
berobat
ke
puskesmas
dengan
penyakit
penyerta.
Awalnya
hanya
berobat
ke
Poli
KIA,
dari
KIA
langsung
di
arahkan
ke
TPG
untuk
mendapatkan
konseling.
Monitoring
kasus
gizi
buruk
ini
TPG
menyadarkan
kepada
orang
tua
19. 19
Portofolio Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Tunjukkan Baktimu, Mulai Aksimu, Jadilah Pencerah Nusantara
3. Petugas
Gizi
Puskesmas
mampu
dan
mau
melaksanakan
Program
Gizi
Puskesmas
4. Petugas
Gizi
Puskesmas
mampu
berkoordinasi
dengan
bidan
desa
dan
petugas
lainnya
yang
menunjang
Program
Gizi
Puskesmas
5. Terjalinnya
komunikasi
dan
koordinasi
antara
petugas
kesehatan
puskesmas
dengan
kader
dan
perangkat
desa
6. Terwujudnya
kemandirian
kader
dan
perangkat
desa
dalam
melaksanakan
program
yang
berkaitan
dengan
gizi
puskesmas
pasien
untuk
sering
berkunjung
ke
puskesmas
• Sosialisasi
bulan
pemberian
Vitamin
A
di
Minggon
Kecamatan
• Monitoring
dan
evaluasi
program
gizi
langsung
dilakukan
oleh
Kepala
Puskesmas
• Kepala
Puskesmas
menyosialisasikan
terkait
bulan
pemberian
Vitamin
A
melalui
minggon
kecamatan.
• Pendataan
dan
dokumentasi
pemberian
tablet
Fe
sudah
mulai
dilakukan
melalui
posyandu
dan
data
kunjungan
ibu
hamil
di
ruang
KIA
• Pendataan
dan
mengidentifikasi
balita
gizi
kurang
dan
gizi
buruk
melalui
kegiatan
posyandu
• Mendistribusikan
PMT
untuk
balita
dengan
gizi
kurang
• Penyuluhan
tentang
gizi
ibu
hamil
dan
balita
belum
berhasil
dilaksanakan
karena
terkendala
pelaksanaan
posyandu
di
beberapa
desa
• Pendistribusian
Vitamin
A
untuk
bayi
dan
balita
melalui
kegiatan
posyandu
5.
Optimalisasi
Upaya
Kesehatan
Lingkungan
Pendampingan
Program
STOP
BABS
dengan
metode
CLTS/STBM
1. Koordinasi
dengan
aparat
desa
melalui
minggon
berjalan
minimal
dua
kali
sebulan
2. Terselenggaranya
pertemuan
Pokja
secara
berkala
setiap
bulan
3. Meningkatnya
jumlah
akses
jamban
keluarga
4. Meningkatnya
jumlah
keluarga
yang
tidak
• Terselenggaranya
koordinasi
dengan
aparat
desa
melalui
minggon
minimal
dua
kali
dalam
satu
bulan
• Ada
peningkatan
masyarakat
yang
mau
membangun
jamban
menggunakan
cetakan
septiktank
• Bertambahanya
sarana
sanitasi
yang
menggunakan
alat
cetak
jamban
dan
septiktank
20. 20
Portofolio Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Tunjukkan Baktimu, Mulai Aksimu, Jadilah Pencerah Nusantara
BABS
5. Terselenggaranya
kegiatan
sosialisasi
melalui
kelompok-‐kelompok
yang
ada
di
masyarakat
• Terselenggaranya
sosialisasi
awal
terkait
STBM
pada
kelompok
pengajian
di
dusun
Bungin
Pengaktifan
Klinik
Sanitasi
di
Puskesmas
“Ayo
Cegah
Penyakit
Berbasis
Lingkungan”
1. Pasien
mendapat
konseling
sesuai
kondisinya
2. Laporan
klinik
sanitasi
teus
diperbaharui
• Klinik
sanitasi
sudah
berjalan
meskipun
belum
maksimal
• Membuat
KIE
Pembinaan
Duta
Sanitasi
1. Terjalinnya
koordinasi
dengan
sekolah-‐sekolah
yang
memiliki
duta
sanitasi
2. Sekolah
yang
ada
di
desa
sadar
jamban
mau
menjadi
contoh
sekolah
binaan
Duta
Sanitasi
3. Anak-‐anak
memahami
pilar
1,
2
dan
3
STBM
4. Orang
tua
mengupayakan
akses
sanitasi
untuk
anak-‐anak
• Koordinasi
dengan
forum
kepala
sekolah
terkait
keberlanjutannya
• Berkoordinasi
dengan
sekolah
untuk
rencana
pengembangan
Duta
Sanitasi
• Koordinasi
dengan
penyehatan
lingkungan
Dinas
Kesehatan
Program
Pengolahan
Sampah
Keluarga
1. Terselenggaranya
survei
awal
terkait
potensi
pengelolaan
sampah
2. Terselenggaranya
kegiatan
FGD
terkait
pengolahan
sampah
3. Terselenggaranya
pelatihan
pengolahan
sampah
4. Terbentuknya
Pokja
5. Terselenggaranya
kegiatan
FGD
terkait
pengolahan
sampah
6. Terselenggaranya
pelatihan
pengolahan
• Follow
up
mesin
(accu)
untuk
mesin
pencacah
sampah
• Melakukan
survei
harga
dan
kemungkinan
kerjasama
dengan
pengepul
setempat
• Studi
banding
pengelolaan
sampah
di
Desa
Pedes
21. 21
Portofolio Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Tunjukkan Baktimu, Mulai Aksimu, Jadilah Pencerah Nusantara
sampah
7. Terjalinnya
kerjasama
dengan
pihak-‐pihak
yang
selanjutnya
bisa
melakukan
pembinaan
dan
menjamin
keberlanjutan
distribusi
hasil
pengelolaan
Pengelolaan
Air
Minum
Rumah
Tangga
untuk
Daerah
Pesisir
1. Ada
instrumen
untuk
pendataan
2. Terlaksananya
pendataan
3. Terselenggaranya
kegiatan
promosi
pengelolaan
air
minum
yang
aman
di
rumah
tangga
• Merencanakan
pendataan
di
dusun
Mekarjaya
• Observasi
bersamaan
dengan
survei
kesehatan
masyarakat
22. 22
Portofolio Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Tunjukkan Baktimu, Mulai Aksimu, Jadilah Pencerah Nusantara
Hasil
Pencapaian
Kompetensi
Pribadi
Pencerah
Nusantara
Aspek
Penilaian
Nilai
Keterangan
Resilience
4
B
Planning
and
Organizing
4
B
Decision
Making
4
B
Initiating
Action
4
B
Building
Positive
Working
Relationship
4
B
Gaining
Commitment
4
B
Impact
4
B
Communication
4
B
Keterangan
1
=
Sangat
Kurang
(SK),
kompetensi
tidak
dimiliki,
tidak
mampu
memenuhi
dan
tidak
sesuai
dengan
kebutuhan
di
lapangan
2
=
Kurang
(K),
kompetensi
dimiliki
namun
sangat
lemah,
kompetensi
bisa
dikembangkan
namun
membutuhkan
waktu
yang
lama,
mempersulit
ketika
turun
ke
lapangan
3
=
Cukup
(C),
kompetensi
dimiliki
namun
tidak
menonjol,
kompetensi
bisa
dikembangkan
dan
dapat
diperkuat
oleh
tim
lain
4
=
Baik
(B),
kompetensi
dimiliki
dan
menonjol,
sesuai
dengan
kebutuhan
di
lapangan,
kompetensi
telah
memperkuat
tim
5
=
Sangat
baik
(SB),
kompetensi
dimiliki
melebihi
ekspektansi
(sangat
menonjol),
telah
memperkuat
tim,
sangat
sesuai
dengan
kebutuhan
di
lapangan
23. 23
Portofolio Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Tunjukkan Baktimu, Mulai Aksimu, Jadilah Pencerah Nusantara
Hasil
Pencapaian
Kompetensi
Tim
Pencerah
Nusantara
Aspek
Penilaian
Nilai
Keterangan
Kerjasama
Tim
5
SB
Sinergi
5
SB
Keterbukaan
Tim
5
SB
Keterbauran
Tim
5
SB
Keterangan
1
=
Sangat
Kurang
(SK),
kompetensi
tidak
dimiliki
tim,
tidak
mampu
memenuhi
dan
tidak
sesuai
dengan
kebutuhan
di
lapangan
2
=
Kurang
(K),
kompetensi
dimiliki
tim
namun
sangat
lemah,
kompetensi
bisa
dikembangkan
namun
membutuhkan
waktu
yang
lama,
mempersulit
ketika
turun
ke
lapangan
3
=
Cukup
(C),
kompetensi
dimiliki
tim
namun
tidak
menonjol,
kompetensi
bisa
dikembangkan
dan
dapat
diperkuat
dengan
bantuan
eksternal
4
=
Baik
(B),
kompetensi
dimiliki
tim
dan
menonjol,
sesuai
dengan
kebutuhan
di
lapangan,
kompetensi
telah
memperkuat
kinerja
tim
5
=
Sangat
baik
(SB),
kompetensi
dimiliki
melebihi
ekspektansi
(sangat
menonjol),
telah
memperkuat
tim,
sangat
sesuai
dengan
kebutuhan
di
lapangan
24. 24
Portofolio Pencerah Nusantara
Happy Ari Satyani
Tunjukkan Baktimu, Mulai Aksimu, Jadilah Pencerah Nusantara
Uraian
Kompetensi
yang
menonjol:
Semua
Kompetensi
kepemimpinan
yang
dimiliki
oleh
Happy
sebagai
seorang
Pencerah
Nusantara
sudah
sangat
baik.
Dalam
setahun,
Happy
juga
menunjukan
kapasitasnya
sebagai
Pemerhati
Kesehatan
telah
memberikan
banyak
kontribusi
positif
dalam
perkembangan
tim
dan
masyarakat
di
Karawang.
Kemampuan
memfasilitasi
berbagai
pemangku
kepentingan
untuk
bekerja
sama
mencapai
satu
visi
yaitu
meningkatkan
derajat
kesehatan
masyarakat
merupakan
kekuatan
Happy
yang
berkembang
sangat
baik
selama
setahun
penugasan.
Kompetensi
yang
perlu
ditingkatkan/
atau
dipertahankan:
Kemampuan
Happy
untuk
tetap
fokus
terhadap
visi
dan
melihat
sisi
positif
dalam
setiap
masalah
harus
terus
ditingkatkan
lagi.
Harapannya
semua
kompetensi
yang
baik
bisa
terus
dipertahankan
dimana
dan
dalam
bidang
apapun
nantinya
berkarya.
Mengingat
kompetensi
dalam
diri
seseorang
bisa
terus
berubah
maka
hendaknya
terus
menambah
pengetahuan
dalam
bidang
keilmuan
dengan
tujuan
untuk
pengembangan
diri.