1. The document discusses the development of the periodic table of elements from early classification systems based on metal and non-metal properties to modern periodic tables.
2. Key developments included Dobereiner's discovery of triads of similar elements, Newlands' law of octaves, and Mendeleev's first periodic table which had some empty spaces for undiscovered elements.
3. Modern periodic tables are based on elements' atomic numbers defined by Moseley, and group elements based on their valence electron configurations and position in periods corresponding to atomic shell filling.
4. Pasti temen-temen udah sering
banget dong belanja di supermarket
/ sejenisnya??
Coba deh perhatikan susunan dari
makanan dan minumanan yang
dijual di supermarket tsb!
Berdasarkan apasih makanan dan
minuman itu disusun??
6. A. Sebelum Sistem Periodik Modern
Logam & Non Logam
1
Triade Dobereine
3
Sistem Periodik
Mendeleev
5
Oktaf Newland 4
Tabel Periodik
Lavoisier
2
Lothar Meyer 6
7. 1. Logam & Non Logam
Kelemahan penggolongan unsur ke dalam logam dan non logam masih sangat
umum, sehingga dilakukan penelitian lebih lanjut oleh ilmuwan pada tahun-tahun
berikutnya
Pada akhir abad ke-18, para ahli kimia Arab dan Persia pertama kali
mengelompokkan unsur-unsur menjadi dua, yaitu Lugham (logam) dan Laisa
Lugham (nonlogam)
Unsur logam besi, emas, perak, seng, nikel, dan tembaga
Unsur non logam arsen, hydrogen, nitrogen, oksigen, karbon, belerang, dan fosfor
8. 2. Tabel Periodik Lavoisier (1789)
Antoine Lavoisier mengelompokkan 33 unsur kimia berdasarkan sifat kimianya
Unsur-unsur kimia dibagi menjadi 4 golongan, yaitu gas, tanah, logam, dan non
logam
9. Kelemahan pengelompokkan unsur-unsur menurut Lavoisier masih terlalu
umum
Kelebihan sudah mengelompokkan 33 unsur yang ada berdasarkan sifat
kimianya. Hal ini lah yang menjadi referensi bagi para ilmuwan-ilmuwan berikutnya.
10. 3. Triade Dobereiner (1829)
Sebelumnya, pada tahun 1817 Dobereiner menemukan kemiripan dari 3
unsur logam, yakni Ca, Sr, dan Ba.
Ca
40
Sr
88
Ba
137
Massa Ca = 40
Massa Be = 137
(40+137) : 2 = 88,5 Mendekati massa Ar Sr
Johann Wolfgang Dobereiner mengelompokkan setiap 3 unsur kimia yang sifatnya
mirip dengan satu kelompok berdasarkan kenaikan massa atomnya (dikenal dengan
Hukum Triade Dobereiner).
11. Kelemahan Kemiripan sifat tidak hanya terjadi pada 3 unsur dalam setiap kelompok.
Lanjut… Triade 1 Triade 2 Triade 3 Triade 4 Triade 5
Li Ca S Cl Mn
Na Sr Se Br Cr
K Ba Te I Fe
=
𝐌𝐚𝐬𝐬𝐚 𝐋𝐢+𝐌𝐚𝐬𝐬𝐚 𝐊
𝟐
=
𝟕+𝟒𝟎
𝟐
=
𝟒𝟕
𝟐
≈ 23
Kelebihan Adanya keteraturan setiap unsur yang sifatnya mirip. Massa atom unsur
kedua (tengah) merupakan massa rata-rata atom pertama dan ketiga
12. 4. Oktaf Newland (1864)
John Alexander Reina Newland seorang ilmuwan dari Inggris yang
pertama kali mengelompokkan unsur berdasarkan kenaikan massa atom
relatif (dikenal dengan Hukum Oktaf).
Hukum oktaf menyebutkan bahwa sifat-sifat unsur berubah secara teratur. Unsur
pertama mirip dengan unsur kedelapan.
Disebut dengan Hukum Oktaf karena sifat-sifat yang sama berulang pada unsur
kedelapan dalam susunan selanjutnya (pola ini menyerupai oktaf music).
13. Kelemahan
1. Hukum Oktaf Newland hanya berlaku untuk massa atom yang rendah,
penggolongan ini tidak cocok untuk massa atom yang sangat besar. Pada saat
Oktaf Newland disusun, unsur-unsur gas mulia belum ditemukan.
Lanjut…
2. Dalam teori ini masih ditemukan beberapa oktaf yang isinya lebih dari 8 unsur.
3. Meskipun Hukum Oktaf Newland tidak seutuhnya diterima, namun beberapa
tahun sesudahnya masih dianggap benar. Karena hingga saat itu banyak unsur
yang memiliki kemiripan sifat sesuai dengan Hukum Oktaf Newland.
14. Mendeleev seorang ilmuwan kimia dari Rusia mendemonstrasikan
hubungan antara massa atom dengan sifat-sifat unsur.
Mendeleev mencatat jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan
massa atom, maka terjadi pengulangan atau pola periodic sifat-sifat
unsur.
Unsur-unsur yang sifatnya mirip, diletakkan dalam 1 kolom
Mendeleev lebih menekankan pada persamaan sifat unsur
dibandingkan kenaikan massa atom relatifnya, sehingga terdapat
tempat-tempat kosong dalam tabel periodic tersebut.
5. Dmitri Mendeleev (1869)
15. Lanjut…
Ada bagian-bagian yang kosong yang belum
diisi. Karena Mendeleev sengaja
menyediakan kotak kosong untuk unsur
yang menurut dugaannya akan ditemukan
pada massa mendatang.
Mendeleeve memberikan nama unsur-unsur tersebut dengan istilah:
1. Eka-alumunium (nomor atom 44)
2. Eka-boron (nomor atom 68)
3. Eka-silicon (nomor atom72)
16. Lanjut…
Dugaan Mendeleev terbukti pada November tahun 1875, ilmuwan Perancis
menemukan unsur yang sifatnya sama dengan eka-alumunium, dia menamakannya
dengan Ga (Gallium).
Ilmuwan Swedia (1879) menemukan sifat unsur Sc (scandium) memiliki sifat mirip
dengan eka-boron.
Ilmuwan Jerman (1886) menemukan sifat unsur Ge (germanium) memiliki sifat yang
mirip dengan eka-silicon.
Kelebihan
1. Pengelompokkan unsur-unsur dianggap lebih baik
2. Dapat meramalkan unsur baru yang belum ditemukan beserta sifat-sifatnya
17. Lanjut…
Kelemahan Masih terdapat kelemahan pada unsur-unsur yang massa nya lebih besar,
letaknya dibelakang unsur yang massa nya lebih kecil. Sehingga ada beberapa unsur
yang letaknya tidak sesuai.
Setelah beberapa unsur baru ditemukan,
dan massa atom yang lebih akurat dapat
ditentukan, tampak nyata bahwa beberapa
unsur dalam tabelnya tidak berada pada
urutan yang benar.
Penyusunan unsur-unsur berdasarkan massa atom ternyata juga menghasilkan unsur-
unsur yang ditempatkan dalam kelompok unsur yang sifatnya berbeda.
18. 6. Lothar Meyer (1913)
Dasar penyusun = Meyer mengelompokkan atom-
atom sesuai volume suatu atom dan kenaikan
massa atom.
Dari grafik tsb, Meyer menjelaskan bahwa unsur-unsur yang menempati
posisi yang sama dalam grafik menunjukkan sifat kimia yang mirip.,
contoh unsur Li, Na, K an Rb yang ada di puncak grafik memperlihatkan
kemiripan sifat kimia.
19. Lanjut…
Kelebihan
1. Sistem periodic Meyer lebih sederhana dan mudah dimengerti dibandingkan
Mendeleev, namunnya golongannya lebih banyak
2. Meyer mengklasifikasikan elemen bukan dengan berat atom, tetapi valensi saja
Kekurangan Hampir sama dengan sistem periodic Mendeleev
20. Henry G. Moseley seorang kimiawan Inggris melakukan eksperimen
pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan sinar x. Ia
menyimpulkan bahwa sifat dasar atom bukan didasarkan oleh massa
atom relatif, melainkan berdasarkan kenaikan jumlah proton. Kenaikan
jumlah proton ini mencermirkan kenaikan nomor atom unsur tersebut.
Pernyataan bahwa sifat-sifat kimia dan fisika unsur-unsur yang disusun
menurut kenaikan nomor atom akan berulang secara periodic (disebut
dengan Hukum Periodik).
B. Sistem Periodik Modern
21. Lanjut…
Pengelompokkan unsur-unsur sistem periodic modern karya Moseley ini merupakan
penyempurnaan dari hukum periodic Mendeleev, dimana sampai saat ini masih
digunakan dan dikenal dengan “SISTEM PERIODIK UNSUR (SPU)”.
24. 1. Golongan
Golongan menyatakan atom-atom yang memiliki electron valensi yang
sama.
Ditulis dengan angka Romawi (I, II, III, IV, dst).
Golonga
n
Golongan Utama
Golongan Tambahan
Golongan Transisi
Golongan Transisi Dalam
25. Golongan Nama Khusus Unsur-Unsur Elektron Valensi Blok
IA 1 alkali H, Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr ns1 s
IIA 2 alkali tanah Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra ns2 s
IIIA 13 aluminium B, Al, Ga, In, dan Tl ns2 np1 p
IVA 14 karbon C, Si, Ge, Sn, dan Pb ns2 np2 p
VA 15 nitrogen N, P, As, Sb, dan Bi ns2 np3 p
VIA 16 kalkogen O, S, Se, Te, dan Po ns2 np4 p
VIIA 17 halogen F, Cl, Br, I, dan At ns2 np5 p
VIIIA 18 gas mulia He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn ns2 np6 p
G
O U
L T
O A
N M
G A
A
N
(gol A)
3Li : 1s2 2s1
4Be : 1s2 2s2
26.
27. G T
O A
L M
O B
N A
G H
A A
N N
Golongan Transisi
Golongan Elektron Valensi Blok
IIIB 3 ns2 (n - 1)d1 d
IVB 4 ns2 (n - 1)d2 d
VB 5 ns2 (n - 1)d3 d
VIB 6 ns1 (n - 1)d5 d
VIIB 7 ns1 (n - 1)d5 d
VIIIB 8, 9, 10
ns2 (n - 1)d6,7,8
d
IB 11 ns1 (n - 1)d10 d
IIB 12 ns2 nd10 d
21Sc: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
24Cr: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5
29Cu: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10
27Co: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d7
28Ni: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8
30. Unsur blok s pengisian elektronnya berakhir pada subkulit s Gol IA dan IIA
Unsur blok p pengisian elektronnya berakhir pada subkulit p Gol IIIA - VIIIA
Unsur blok d pengisian elektronnya berakhir pada subkulit d Gol IIIB - IIB
Unsur blok f pengisian elektronnya berakhir pada subkulit f lantanida dan aktinida
31. 2. Periode
Periode menyatakan atom-atom yang memiliki jumlah kulit yang sama
Ditulis dengan angka biasa
Terdiri dari atas 7 periode
Periode Jumlah Unsur Keterangan
1 2 periode pendek
2 8 periode pendek
3 8 periode pendek
4 18 periode panjang
5 18 periode panjang
6 32 periode sangat panjang
7 32 (belum lengkap) periode belum lengkap
32. Periode 1 H dan He
Periode 2 Li, Be, B, C, C, N, O, F, Ne
..dst..
33. Perhatikan ilustrasi berikut !
H
1
Li
3
Na
11
K
19
1s1 ev = 1
1s2 2s1 ev = 1
[Ne] 3s1 ev = 1
[Ar] 4s1 ev = 1
Hidrogen (H) berada pada periode
pertama karena memiliki jumlah kulit
sebanyak 1
Litium (Li) berada pada periode kedua
karena memiliki jumlah kulit sebanyak 2
..dst..
35. 16X
Sehingga, unsur X terletak pada golongan VIA dan periode ke 3
Konfigurasi Elektron & Letak Unsur dalam Periodik
Konfigurasi Elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Jumlah Elektron Valensi : 6 (terletak pada subkulit s dan p)
Golongan : VIA (ditulis dengan angka Romawi)
Kulit atom terbesar : 3
Periode : 3
36. 20A
Sehingga, unsur A terletak pada golongan IIA dan periode ke 4
Konfigurasi Elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
Jumlah Elektron Valensi : 2 (terletak pada subkulit s)
Golongan : IIA (ditulis dengan angka Romawi)
Kulit atom terbesar : 4
Periode : 4
37. 27Y
Sehingga, unsur Y terletak pada golongan VIIIB dan periode ke 4
Konfigurasi Elektron : [Ar]4s2 3d7
Jumlah Elektron Valensi : 9 (terletak pada subkulit s dan d)
Golongan : VIIIB (ditulis dengan angka Romawi)
Kulit atom terbesar : 4
Periode : 4
Let’s try !
38. 19Z
Sehingga, unsur Z terletak pada golongan IA dan periode ke 4
Konfigurasi Elektron : [Ar]4s1
Jumlah Elektron Valensi : 1 (terletak pada subkulit s)
Golongan : IA (ditulis dengan angka Romawi)
Kulit atom terbesar : 4
Periode : 4
Let’s try !
41. Logam
Lebih dari tiga perempat unsur adalah unsur logam. Pada tabel periodic unsur,
unsur logam terletak dibagian kiri mulai dari golongan IA (kecuali hydrogen),
golongan transisi, sampai perbatasan unsur semi logam.
Dalam 1 golongan dari atas ke bawah,
sifat logamnya semakin bertambah
Dalam 1 periode dari kiri ke kanan,
sifat logamnya semakin berkurang
Unsur logam namanya berakhiran
“-ium”, (e.g. natrium, alumunium,
magnesium)
43. Sifat-sifat Logam
Menghantarkan
Listrik
Jika arus listrik diberikan pada logam (posisi salah
satu bagian logam bermuatan positif dan bagian
lainnya bermuatan negatif), semua electron akan
bergerak menuju bagian positif. Perpindahan
electron-electron ini menyebabkan logam dapat
menghantarkan listrik.
46. Lanjut…
Perhatikan animasi berikut!
Ketika salah satu
bagian logam
dipanaskan, maka awan
electron mendapatkan
tambahan energi
termal.
Bagaimana pergerakan
elektronnya???
48. Sifat-sifat Logam
Titik Leleh Tinggi
Umumnya logam berwujud padat dengan atom-atom
yang tersusun rapat membentuk struktur besar yang disebut
dengan struktur raksasa. Dengan struktur ini maka umumnya
titik leleh logam sangat tinggi. Namun, ada beberapa logam
yang mempunyai titik rendah (logam lunak) seperti Litium
(Li), Natrium (Na), dan Kalium (K). (unsur golongan IA)
49. Sifat-sifat Logam
Permukaan
Mengkilat
Emas dan perak mempunyai permukaan
mengkilat sehingga banyak digunakan untuk
perhiasan. Logam logam lain sering tertutup lapisan
oksida akibat reaksinya dengan oksigen, sehingga
permukaannya kusam. Kalau kita gosok akan
kelihatan mengkilat lagi.
50. Non Logam
Pada tabel periodic unsur, unsur-unsur non logam terletak dibagian kanan
mulai IVA sampai golongan VIIIA.
Pada golongan IVA, VA, dan VIA hanya sebagian unsur non logam.
Sedangkan pada golongan VIIA dan VIIIA semua unsur non logam
51. Sifat-sifat Non Logam
Sifat unsur nonlogam dalam satu golongan
sangat bervariasi, ada yang mengandung unsur
berwujud padat saja, gas saja, dan bermacam macam
wujud
Seperti golongan VIIA terdiri dari unsur
berwujud padat, cair, dan gas, sedangkan golongan VIIIA terdiri
dari unsur berwujud gas saja.
52. Lanjut…
Unsur non logam ada yang reaktif seperti golongan VIIA
(golongan halogen) dan yang tidak reaktif seperti golongan
VIIIA (gas mulia).
Unsur non logam ada yang bersifat penghantar listrik yang
baik, contohnya karbon. Serta pada umumnya titik didih dan
titik leleh unsur non logam sangat rendah kecuali karbon.
53. Semi Logam (Metaloid)
Unsur-unsur semi logam berada pada perbatasan unsur logam dan unsur non
logam.
Unsur-unsur semi logam, yakni: B, Si, Ge, As, Sb, Te, dan Po.
54. Sifat-sifat Semi Logam
Sifat-sifat unsur metaloid ada yang masuk ke sifat
unsur logam, dan ada yang masuk ke sifat unsur non
logam.
Contoh: permukaan mengkilat, titik didih tinggi
seperti logam tetapi massa jenis dan kerapuhannya
seperti non logam.
55. Wujud suatu unsur ditentukan oleh titik didih dan titik lelehnya.
Pada suhu ruang hanya 2 unsur yang berwujud cair, yaitu Bromin
(Br) dan Raksa (Hg). Terdapat 11 unsur berwujud gas, dan sisanya
berwujud padat
GAS CAIR PADAT
He, Ne, Ar, Kr,
Xe, Rn, F, Cl, O
O N, dan H
Br dan Hg
Unsur
lainnya
B. WUJUD
56. Massa atom relatif adalah
perbandingan massa satu atom
terhadap massa satu atom C-12.
C. MASSA ATOM RELATIF (Ar)
12
C
atom
1
massa
12
1
unsur
atom
1
rata
rata
massa
X
unsur
r
X
A
Oleh karena
1
12
massa atom C-12
sama dengan 1 sma, definisi ini
dirumuskan sebagai berikut:
Ar unsur X =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 1 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑋
1 𝑠𝑚𝑎
Massa rata-rata 1 atom X = Ar X × 1 sma
1 sma = 1,66 × 10-24 gram
CONTOH:
Massa rata-rata 1 atom unsur A = 8,074 x
10-23 gr. Jika massa 1 atom C-12 = 1,99268 x 10-23 gr,
berapa massa atom relatif (Ar) unsur A?
JAWAB:
Ar unsur A =
massa rata−rata 1 atom A
1
12
x massa 1 atom C−12
Ar unsur A =
8,074 x 10−23gram
1
12
x 1,99268 x 10−23gram
Ar unsur A = 48,6219
1H Ar = 1
35,5Cl Ar = 35,5
12C Ar = 12
57. Massa molekul relatif adalah
perbandingan massa satu molekul
senyawa terhadap
1
12
massa satu atom
C-12.
D. MASSA MOLEKUL RELATIF (Mr)
Harga Mr dari suatu senyawa
merupakan jumlah total Ar unsur-
unsur penyusun senyawa tersebut.
CONTOH:
Tentukan massa molekul relatif (Mr) dari Fe2(SO4)3,
jika diketahui Ar Fe = 56, Ar O = 16 dan Ar S = 32.
JAWAB:
Mr Fe2(SO4)3 = (2 x Ar Fe) + (3 x Ar S) + (12 x Ar O)
Mr Fe2(SO4)3 = (2 x 56 ) + (3 x 32) + (12 x 16)
Mr Fe2(SO4)3 = 112 + 96 + 192
Mr Fe2(SO4)3 = 400 gr/mol
12
C
atom
1
massa
12
1
molekul
1
massa
unsur 2
r
X
X
M
58. Lanjut…
Tentukan massa atom relatif dari unsur berikut!
a. 40Ca20 = 40
b. 19F9 = 19
Let’s try it !!!
Tentukan massa molekul relatif dari senyawa berikut!
a. C6H12O6 = (6 x 12) + (12 x 1) + (6 x 16) = 180 gr/mol
b. 5Al2(SO4)3 = 5 (2 x 27) + (3 x 32) + (12 x 16) = 5 (342) = 1.710 gr/mol
Diketahui:
Ar C = 12 Ar Al = 27
Ar H = 1 Ar S = 32
Ar O = 16
59. Sifat Keperiodikan Unsur
Sifat-sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor atom
unsur, dari atas ke bawah dalam 1 golongan atau dari kiri ke kanan dalam 1 periode
Sifat Keperiodikan Unsur
Jari-jari
atom
Energi
ionisasi
Afinitas
Elektron
Keelektro-
negatifan
SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR
60. a.) Jari-Jari Atom
Jari-jari atom Jarak dari inti sampai kulit atom yang ditempati electron terluar.
Jari-jari H < Li < Na
H
1
1s1
Li
3
1s2 2s1
Na
11
[Ne] 3s1
Dalam satu golongan dari atas ke
bawah, jari-jari atom semakin besar.
Dalam satu golongan dari atas ke
bawah, kulit atom bertambah (ingat
jumlah kulit = nomor periode),
sehingga jari-jari atom juga bertambah
besar.
61. Lanjut…
[Ne] 3s1
Ev = 1
Na
11
Jari-jari Na < Al < P < Cl
[Ne] 4s2 3d1
Ev = 3
Al
13
P
15
[Ne] 4s2 3d3
Ev = 5
Cl
17
[Ne] 4s2 3d5
Ev = 7
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin kecil. Dari kiri ke
kanan, jumlah kulit tetap tetapi muatan inti (nomor atom) dan jumlah elektron
pada kulit bertambah. Hal tersebut menyebabkan gaya tarik-menarik antara inti
dengan elektron di kulit terluar semakin besar. Oleh karena itu, jari-jari atom
semakin kecil.
62. Kesimpulan…
Dalam 1 golongan dari atas
ke bawah, jari-jari atom
semakin besar
Dalam 1 periode dari kiri
ke kanan, jari-jari atom
semakin kecil
63. b). Energi Ionisasi
Energi ionisasi (J/mol) Energi minimum yang diperlukan oleh suatu atom untuk
melepaskan electron terluar, sehingga membentuk ion positif (dalam wujud gas).
Energi ionisasi merupakan ukuran
mengenai mudah dan tidaknya suatu
atom untuk menjadi ion positif
(melepaskan electron)
Apabila atom mudah melepas electron
(energi ionisasinya kecil), maka atom
tersebut mudah menjadi ion positif
begitupun sebaliknya.
Harga energi ionisasi dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu :
1. Muatan Inti
Semakin besar muatan inti, makin besar pula
tarikan inti tehadap elektron. Akibatnya elekton sulit
lepas sehingga energi yang diperlukan untuk
melepaskannya besar.
2. Jari-jari atom
Semakin kecil jari-jari atom, jarak antara inti
dan elektron semakin pendek. Dengan demikian,
tarikan terhadap elektron semakin kuat sehingga
energi ionisasi semakin besar.
64. Lanjut…
Dalam satu golongan dari atas ke bawah, energi
ionisasi semakin berkurang.
Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari
atom betambah, dan daya tarik antara inti dengan
elektron terluar makin kecil, menyebabkan
elektron makin mudah dilepas dan energi untuk
melepas elektron makin kecil (EI makin kecil).
KEKUATAN ENERGI IONISASI
PERTAMA DAN KEDUA
Unsur-unsur yang dapat melepaskan
elektron lebih dari 1 mempunyai beberapa
harga energi ionisasi.
1. Energi Ionisasi pertama, yaitu energi
yang diperlukan untuk melepas satu
elektron pertama (elektron paling luar).
2. Energi ionisasi kedua, yaitu energi
yang diperlukan untuk melepas satu
elektron kedua.
3. Dst
Energi ionisasi pertama lebih kecil dari
energi ionisasi kedua dan seterusnya.
EI 1< EI 2< EI 3 dst
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, energi
ionisasi cenderung bertambah.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan daya tarik
inti dengan elektron semakin bertambah sehingga
elektron sulit dilepas. Dengan demikian, energi
yang diperlukan untuk melepaskan elektron makin
bertambah pula (EI makin besar).
65. Lanjut…
Perhatikan ilustrasi berikut !
9F : [He] 2s2 2p5
Ev = 7
87Fe : [Rn] 7s1
Ev = 1
Energi ionisasi : F > Fe
Karena elektronnya masih berada di kulit
electron yang dekat dengan inti atom.
Sehingga, untuk melepaskan 1 elekron
tersebut F membutuhkan energi ionisasi
yang lebih besar.
Sedangkan pada Fe karena jauh dari inti
atom, Fe sangat mudah melepaskan 1
elektronnya tanpa membutuhkan energi
ionisasi yang lebih besar.
66. Lanjut…
Unsur periode ketiga mengalami penyimpangan
harga ionisasi. Harga ionisasi unsur dalam satu
periode dari kiri ke kanan semakin besar. Namun
sifat tersebut menympang pada unsur periode ke 3
(Na, Mg, Al, Si, S, Cl, Ar). Perhatikan grafik
berikut ini !!! Penyimpangan energi ionisasi tersebut dapat
dijelaskan melalui elektron valensi atom unsur-
unsur yang bersangkutan. Elektron valensi atom
Al dan S mengisi orbitalnya dalam keadaan tidak
terisi penuh ataupun setengah penuh. Hal ini
mengakibatkan unsur Al dan S mempunyai sifat
kurang stabil sehingga harga EI nya lebih rendah.
67. Kesimpulan…
Dalam 1 golongan dari atas
ke bawah, energi ionisasi
semakin berkurang
Dalam 1 periode dari kiri
ke kanan, energi ionisasi
semakin bertambah
68. c). Afinitas Elektron
Afinitas electron (kJ/mol) Besarnya energi yang dibebaskan satu atom netral
dalm wujud gas. Pembebasan energi terjadi pada saat atom menerima 1 electron,
sehingga terbentuk ion (-1).
+9
Semakin besar energi yang dilepaskan suatu atom,
semakin mudah atom-atom tersebut menangkap
electron.
Unsur-unsur golongan halogen (gol. VIIA) memiliki
afinitas electron paling besar/ paling negatif,
sehingga mudah menerima elektron
F
9
69. Lanjut…
F memiliki afinitas electron yang
tertinggi, karena jika F
memperoleh 1 electron maka akan
memiliki konfigurasi electron yang
stabil (sama seperti golongan gas
mulia).
Unsur yang memiliki afinitas electron yang bertanda
negatif tandanya memiliki kecenderungan lebih besar
dalam menyerap electron dari pada afinitas electron
yang bertanda positif.
Sedangkan di golongan I dan II lebih baik kehilangan electron dari pada menerima
electron. Karena ketika golongan I dan II kehilangan (melepaskan) 1 atau 2 electron,
maka akan menjadi stabil dari pada harus membutuhkan (menarik) 7 atau 6 electron yang
membuat golongan I dan II stabil.
70. Lanjut…
Kecenderungan unsur-unsur lain mencapai konfigurasi stabil golongan gas
mulia (dengan electron valensi 8) disebut dengan hukum octet.
Kecenderungan unsur-unsur lain mencapai konfigurasi stabil golongan gas
mulia (dengan electron valensi 2) disebut dengan hukum duplet.
71. Kesimpulan…
Dalam 1 golongan dari atas
ke bawah, afinitas elektron
semakin kecil
Dalam 1 periode dari kiri
ke kanan, afinitas elektron
semakin besar
73. Lanjut…
Energi Ionisasi dan afinitas elektron berkaitan dengan besarnya daya tarik
elektron. Semakin besar daya tarik elektron maka makin besar energi Ionisasi
dan afinitas elektronnya. Jadi suatu unsur yang mempunyai energi ionisasi dan
afinitas elektron besar, keelektronegatifannya juga besar. Semakin besar
keelektronegatifan, unsur cenderung semakin mudah membentuk ion negatif.
74. Kesimpulan…
Non logam memiliki tarikan kuat pada electron
dan memiliki keelektronegatifan paling tinggi
Logam cenderung memiliki nilai
keelektronegatifan yang rendah
Dalam 1 golongan dari atas
ke bawah, keelektronegatifan
semakin kecil
Dalam 1 periode dari kiri ke
kanan, keelektronegatifan
semakin besar
75. Let’s try it !!!
Diketahui unsur-unsur 4Be, 5B, 8O, 12Mg, dan 20Ca.
Urutkan unsur-unsur di atas dari yang terkecil:
a. Energi ionisasinya
b. Keelektronegatifannya
c. Afinitas elektronnya
d. Jari-jari atomnya
Jawab :
Cari golongan dan periodenya terlebih dahulu. Buat
konfigurasi elektron.
a. 4Be = 1s2 2s2 = gol. IIA dan Periode 2
b. 5B = 1s2 2s2 2p1 = gol. IIIA dan Periode 2
c. 8O = 1s2 2s2 2p4 = gol. VIA dan Periode 2
d. 12Mg = 1s2 2s2 2p6 3s2 = gol. IIA dan Periode 3
e. 20Ca = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 = gol. IIA dan Periode 4
Untuk mempermudah, buatlah tabel periode dan
golongan.
Golongan
IIA IIIA VIA
Periode
2 Be B O
3 Mg
4 Ca
a. Energi ionisasinya = Ca < Mg < Be < B < O
b. Keelektronegatifannya = Ca < Mg < Be < B < O
c. Afinitas elektronnya = Ca < Mg < Be < B < O
d. Jari-jari atomnya = O < B < Be < Mg < Ca
Dalam satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari
atom bertabah. Akibatnya daya tarik inti dengan elektron
terluar semakin kecil. Elektron makin mudah dilepas dan
energi yang digunakan melepasnya (EI dan Afinitas elektron)
makin kecil. Akibatnya makin sulit membentuk ion negatif
(keelektronegatifan makin kecil). Sifat-sifat tersebut berlaku
bagi unsur dalam satu periode dari kanan ke kiri.