SlideShare a Scribd company logo
1 of 77
SISTEM PERIODIK UNSUR
Oleh: Novi Yunaning Tyas
Perkembangan Sistem Periodik
Unsur
01
Our
Agenda
02 Konfigurasi Elektron & Letak
Unsur dalam Periodik
03 Sifat Unsur & Sifat Keperiodikan
Unsur
Apersepsi
Pasti temen-temen udah sering
banget dong belanja di supermarket
/ sejenisnya??
Coba deh perhatikan susunan dari
makanan dan minumanan yang
dijual di supermarket tsb!
Berdasarkan apasih makanan dan
minuman itu disusun??
Perkembangan Sistem
Periodik Unsur
A. Sebelum Sistem Periodik Modern
Logam & Non Logam
1
Triade Dobereine
3
Sistem Periodik
Mendeleev
5
Oktaf Newland 4
Tabel Periodik
Lavoisier
2
Lothar Meyer 6
1. Logam & Non Logam
 Kelemahan  penggolongan unsur ke dalam logam dan non logam masih sangat
umum, sehingga dilakukan penelitian lebih lanjut oleh ilmuwan pada tahun-tahun
berikutnya
 Pada akhir abad ke-18, para ahli kimia Arab dan Persia pertama kali
mengelompokkan unsur-unsur menjadi dua, yaitu Lugham (logam) dan Laisa
Lugham (nonlogam)
 Unsur logam  besi, emas, perak, seng, nikel, dan tembaga
 Unsur non logam  arsen, hydrogen, nitrogen, oksigen, karbon, belerang, dan fosfor
2. Tabel Periodik Lavoisier (1789)
 Antoine Lavoisier mengelompokkan 33 unsur kimia berdasarkan sifat kimianya
 Unsur-unsur kimia dibagi menjadi 4 golongan, yaitu gas, tanah, logam, dan non
logam
 Kelemahan  pengelompokkan unsur-unsur menurut Lavoisier masih terlalu
umum
 Kelebihan  sudah mengelompokkan 33 unsur yang ada berdasarkan sifat
kimianya. Hal ini lah yang menjadi referensi bagi para ilmuwan-ilmuwan berikutnya.
3. Triade Dobereiner (1829)
 Sebelumnya, pada tahun 1817 Dobereiner menemukan kemiripan dari 3
unsur logam, yakni Ca, Sr, dan Ba.
Ca
40
Sr
88
Ba
137
Massa Ca = 40
Massa Be = 137
(40+137) : 2 = 88,5  Mendekati massa Ar Sr
 Johann Wolfgang Dobereiner mengelompokkan setiap 3 unsur kimia yang sifatnya
mirip dengan satu kelompok berdasarkan kenaikan massa atomnya (dikenal dengan
Hukum Triade Dobereiner).
 Kelemahan  Kemiripan sifat tidak hanya terjadi pada 3 unsur dalam setiap kelompok.
Lanjut… Triade 1 Triade 2 Triade 3 Triade 4 Triade 5
Li Ca S Cl Mn
Na Sr Se Br Cr
K Ba Te I Fe
=
𝐌𝐚𝐬𝐬𝐚 𝐋𝐢+𝐌𝐚𝐬𝐬𝐚 𝐊
𝟐
=
𝟕+𝟒𝟎
𝟐
=
𝟒𝟕
𝟐
≈ 23
 Kelebihan  Adanya keteraturan setiap unsur yang sifatnya mirip. Massa atom unsur
kedua (tengah) merupakan massa rata-rata atom pertama dan ketiga
4. Oktaf Newland (1864)
 John Alexander Reina Newland seorang ilmuwan dari Inggris yang
pertama kali mengelompokkan unsur berdasarkan kenaikan massa atom
relatif (dikenal dengan Hukum Oktaf).
 Hukum oktaf menyebutkan bahwa sifat-sifat unsur berubah secara teratur. Unsur
pertama mirip dengan unsur kedelapan.
 Disebut dengan Hukum Oktaf karena sifat-sifat yang sama berulang pada unsur
kedelapan dalam susunan selanjutnya (pola ini menyerupai oktaf music).
 Kelemahan 
1. Hukum Oktaf Newland hanya berlaku untuk massa atom yang rendah,
penggolongan ini tidak cocok untuk massa atom yang sangat besar. Pada saat
Oktaf Newland disusun, unsur-unsur gas mulia belum ditemukan.
Lanjut…
2. Dalam teori ini masih ditemukan beberapa oktaf yang isinya lebih dari 8 unsur.
3. Meskipun Hukum Oktaf Newland tidak seutuhnya diterima, namun beberapa
tahun sesudahnya masih dianggap benar. Karena hingga saat itu banyak unsur
yang memiliki kemiripan sifat sesuai dengan Hukum Oktaf Newland.
 Mendeleev seorang ilmuwan kimia dari Rusia mendemonstrasikan
hubungan antara massa atom dengan sifat-sifat unsur.
 Mendeleev mencatat jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan
massa atom, maka terjadi pengulangan atau pola periodic sifat-sifat
unsur.
 Unsur-unsur yang sifatnya mirip, diletakkan dalam 1 kolom
 Mendeleev lebih menekankan pada persamaan sifat unsur
dibandingkan kenaikan massa atom relatifnya, sehingga terdapat
tempat-tempat kosong dalam tabel periodic tersebut.
5. Dmitri Mendeleev (1869)
Lanjut…
 Ada bagian-bagian yang kosong yang belum
diisi. Karena Mendeleev sengaja
menyediakan kotak kosong untuk unsur
yang menurut dugaannya akan ditemukan
pada massa mendatang.
 Mendeleeve memberikan nama unsur-unsur tersebut dengan istilah:
1. Eka-alumunium (nomor atom 44)
2. Eka-boron (nomor atom 68)
3. Eka-silicon (nomor atom72)
Lanjut…
 Dugaan Mendeleev terbukti pada November tahun 1875, ilmuwan Perancis
menemukan unsur yang sifatnya sama dengan eka-alumunium, dia menamakannya
dengan Ga (Gallium).
 Ilmuwan Swedia (1879) menemukan sifat unsur Sc (scandium) memiliki sifat mirip
dengan eka-boron.
 Ilmuwan Jerman (1886) menemukan sifat unsur Ge (germanium) memiliki sifat yang
mirip dengan eka-silicon.
 Kelebihan 
1. Pengelompokkan unsur-unsur dianggap lebih baik
2. Dapat meramalkan unsur baru yang belum ditemukan beserta sifat-sifatnya
Lanjut…
 Kelemahan  Masih terdapat kelemahan pada unsur-unsur yang massa nya lebih besar,
letaknya dibelakang unsur yang massa nya lebih kecil. Sehingga ada beberapa unsur
yang letaknya tidak sesuai.
 Setelah beberapa unsur baru ditemukan,
dan massa atom yang lebih akurat dapat
ditentukan, tampak nyata bahwa beberapa
unsur dalam tabelnya tidak berada pada
urutan yang benar.
 Penyusunan unsur-unsur berdasarkan massa atom ternyata juga menghasilkan unsur-
unsur yang ditempatkan dalam kelompok unsur yang sifatnya berbeda.
6. Lothar Meyer (1913)
 Dasar penyusun = Meyer mengelompokkan atom-
atom sesuai volume suatu atom dan kenaikan
massa atom.
 Dari grafik tsb, Meyer menjelaskan bahwa unsur-unsur yang menempati
posisi yang sama dalam grafik menunjukkan sifat kimia yang mirip.,
contoh unsur Li, Na, K an Rb yang ada di puncak grafik memperlihatkan
kemiripan sifat kimia.
Lanjut…
 Kelebihan 
1. Sistem periodic Meyer lebih sederhana dan mudah dimengerti dibandingkan
Mendeleev, namunnya golongannya lebih banyak
2. Meyer mengklasifikasikan elemen bukan dengan berat atom, tetapi valensi saja
 Kekurangan  Hampir sama dengan sistem periodic Mendeleev
 Henry G. Moseley seorang kimiawan Inggris melakukan eksperimen
pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan sinar x. Ia
menyimpulkan bahwa sifat dasar atom bukan didasarkan oleh massa
atom relatif, melainkan berdasarkan kenaikan jumlah proton. Kenaikan
jumlah proton ini mencermirkan kenaikan nomor atom unsur tersebut.
 Pernyataan bahwa sifat-sifat kimia dan fisika unsur-unsur yang disusun
menurut kenaikan nomor atom akan berulang secara periodic (disebut
dengan Hukum Periodik).
B. Sistem Periodik Modern
Lanjut…
 Pengelompokkan unsur-unsur sistem periodic modern karya Moseley ini merupakan
penyempurnaan dari hukum periodic Mendeleev, dimana sampai saat ini masih
digunakan dan dikenal dengan “SISTEM PERIODIK UNSUR (SPU)”.
Golongan
Periode
SISTEM PERIODIK MODERN
Golongan Periode
1. Golongan
 Golongan menyatakan atom-atom yang memiliki electron valensi yang
sama.
 Ditulis dengan angka Romawi (I, II, III, IV, dst).
Golonga
n
Golongan Utama
Golongan Tambahan
Golongan Transisi
Golongan Transisi Dalam
Golongan Nama Khusus Unsur-Unsur Elektron Valensi Blok
IA 1 alkali H, Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr ns1 s
IIA 2 alkali tanah Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra ns2 s
IIIA 13 aluminium B, Al, Ga, In, dan Tl ns2 np1 p
IVA 14 karbon C, Si, Ge, Sn, dan Pb ns2 np2 p
VA 15 nitrogen N, P, As, Sb, dan Bi ns2 np3 p
VIA 16 kalkogen O, S, Se, Te, dan Po ns2 np4 p
VIIA 17 halogen F, Cl, Br, I, dan At ns2 np5 p
VIIIA 18 gas mulia He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn ns2 np6 p
G
O U
L T
O A
N M
G A
A
N
(gol A)
3Li : 1s2 2s1
4Be : 1s2 2s2
G T
O A
L M
O B
N A
G H
A A
N N
Golongan Transisi
Golongan Elektron Valensi Blok
IIIB 3 ns2 (n - 1)d1 d
IVB 4 ns2 (n - 1)d2 d
VB 5 ns2 (n - 1)d3 d
VIB 6 ns1 (n - 1)d5 d
VIIB 7 ns1 (n - 1)d5 d
VIIIB 8, 9, 10
ns2 (n - 1)d6,7,8
d
IB 11 ns1 (n - 1)d10 d
IIB 12 ns2 nd10 d
21Sc: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
24Cr: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5
29Cu: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10
27Co: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d7
28Ni: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8
Golongan Transisi Dalam
 Blok f
 Deret Lantanida  periode 6
 Deret Aktinida  periode 7
Gol.
Transisi
Gol. Transisi Dalam
Unsur blok s pengisian elektronnya berakhir pada subkulit s  Gol IA dan IIA
Unsur blok p pengisian elektronnya berakhir pada subkulit p  Gol IIIA - VIIIA
Unsur blok d pengisian elektronnya berakhir pada subkulit d  Gol IIIB - IIB
Unsur blok f pengisian elektronnya berakhir pada subkulit f  lantanida dan aktinida
2. Periode
 Periode menyatakan atom-atom yang memiliki jumlah kulit yang sama
 Ditulis dengan angka biasa
 Terdiri dari atas 7 periode
Periode Jumlah Unsur Keterangan
1 2 periode pendek
2 8 periode pendek
3 8 periode pendek
4 18 periode panjang
5 18 periode panjang
6 32 periode sangat panjang
7 32 (belum lengkap) periode belum lengkap
Periode 1  H dan He
Periode 2  Li, Be, B, C, C, N, O, F, Ne
..dst..
Perhatikan ilustrasi berikut !
H
1
Li
3
Na
11
K
19
1s1  ev = 1
1s2 2s1  ev = 1
[Ne] 3s1  ev = 1
[Ar] 4s1  ev = 1
Hidrogen (H) berada pada periode
pertama karena memiliki jumlah kulit
sebanyak 1
Litium (Li) berada pada periode kedua
karena memiliki jumlah kulit sebanyak 2
..dst..
Konfigurasi Elektron &
Letak Unsur dalam
Periodik
16X
Sehingga, unsur X terletak pada golongan VIA dan periode ke 3
Konfigurasi Elektron & Letak Unsur dalam Periodik
Konfigurasi Elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Jumlah Elektron Valensi : 6 (terletak pada subkulit s dan p)
Golongan : VIA (ditulis dengan angka Romawi)
Kulit atom terbesar : 3
Periode : 3
20A
Sehingga, unsur A terletak pada golongan IIA dan periode ke 4
Konfigurasi Elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
Jumlah Elektron Valensi : 2 (terletak pada subkulit s)
Golongan : IIA (ditulis dengan angka Romawi)
Kulit atom terbesar : 4
Periode : 4
27Y
Sehingga, unsur Y terletak pada golongan VIIIB dan periode ke 4
Konfigurasi Elektron : [Ar]4s2 3d7
Jumlah Elektron Valensi : 9 (terletak pada subkulit s dan d)
Golongan : VIIIB (ditulis dengan angka Romawi)
Kulit atom terbesar : 4
Periode : 4
Let’s try !
19Z
Sehingga, unsur Z terletak pada golongan IA dan periode ke 4
Konfigurasi Elektron : [Ar]4s1
Jumlah Elektron Valensi : 1 (terletak pada subkulit s)
Golongan : IA (ditulis dengan angka Romawi)
Kulit atom terbesar : 4
Periode : 4
Let’s try !
Sifat Unsur & Sifat
Keperiodikan Unsur
A. SIFAT UNSUR
Logam

Non Logam
 Semi Logam
Logam
 Lebih dari tiga perempat unsur adalah unsur logam. Pada tabel periodic unsur,
unsur logam terletak dibagian kiri mulai dari golongan IA (kecuali hydrogen),
golongan transisi, sampai perbatasan unsur semi logam.
Dalam 1 golongan dari atas ke bawah,
sifat logamnya semakin bertambah
Dalam 1 periode dari kiri ke kanan,
sifat logamnya semakin berkurang
 Unsur logam namanya berakhiran
“-ium”, (e.g. natrium, alumunium,
magnesium)
Sifat-sifat Logam
Menghantarkan
Listrik
Menghantarkan
Panas
Titik Leleh Tinggi
Permukaan
Mengkilat
Sifat-sifat Logam
Menghantarkan
Listrik
Jika arus listrik diberikan pada logam (posisi salah
satu bagian logam bermuatan positif dan bagian
lainnya bermuatan negatif), semua electron akan
bergerak menuju bagian positif. Perpindahan
electron-electron ini menyebabkan logam dapat
menghantarkan listrik.
Lanjut…
anoda
katoda
Elektron pada logam
akan bergerak
menuju anoda 
lampu  baterai 
katoda  kembali
pada logam, dst
Perhatikan animasi berikut!
Sifat-sifat Logam
Menghantarkan
Panas
Pada logam electron-electron bebas bergerak
dengan cepat. Hal ini mengakibatkan logam dapat
menghantarkan panas.
Lanjut…
Perhatikan animasi berikut!
Ketika salah satu
bagian logam
dipanaskan, maka awan
electron mendapatkan
tambahan energi
termal.
Bagaimana pergerakan
elektronnya???
Lanjut…
Perhatikan animasi berikut!
Al3
+
Al3
+
Al3
+
Al3
+
Al3
+
Al3
+
Al3
+
Al3
+
Al3
+
Al3
+
Al3
+
Al3
+
e
e
e e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
Elektron bergerak dengan bebas, maka energi termal dapat
ditransfusikan ke bagian-bagian yang lain dari logam. Sehingga
bagian logam yang lain dapat menerima panas.
Sifat-sifat Logam
Titik Leleh Tinggi
Umumnya logam berwujud padat dengan atom-atom
yang tersusun rapat membentuk struktur besar yang disebut
dengan struktur raksasa. Dengan struktur ini maka umumnya
titik leleh logam sangat tinggi. Namun, ada beberapa logam
yang mempunyai titik rendah (logam lunak) seperti Litium
(Li), Natrium (Na), dan Kalium (K). (unsur golongan IA)
Sifat-sifat Logam
Permukaan
Mengkilat
Emas dan perak mempunyai permukaan
mengkilat sehingga banyak digunakan untuk
perhiasan. Logam logam lain sering tertutup lapisan
oksida akibat reaksinya dengan oksigen, sehingga
permukaannya kusam. Kalau kita gosok akan
kelihatan mengkilat lagi.
Non Logam
 Pada tabel periodic unsur, unsur-unsur non logam terletak dibagian kanan
mulai IVA sampai golongan VIIIA.
 Pada golongan IVA, VA, dan VIA hanya sebagian unsur non logam.
Sedangkan pada golongan VIIA dan VIIIA semua unsur non logam
Sifat-sifat Non Logam
 Sifat unsur nonlogam dalam satu golongan
sangat bervariasi, ada yang mengandung unsur
berwujud padat saja, gas saja, dan bermacam macam
wujud
 Seperti golongan VIIA terdiri dari unsur
berwujud padat, cair, dan gas, sedangkan golongan VIIIA terdiri
dari unsur berwujud gas saja.
Lanjut…
 Unsur non logam ada yang reaktif seperti golongan VIIA
(golongan halogen) dan yang tidak reaktif seperti golongan
VIIIA (gas mulia).
 Unsur non logam ada yang bersifat penghantar listrik yang
baik, contohnya karbon. Serta pada umumnya titik didih dan
titik leleh unsur non logam sangat rendah kecuali karbon.
Semi Logam (Metaloid)
 Unsur-unsur semi logam berada pada perbatasan unsur logam dan unsur non
logam.
 Unsur-unsur semi logam, yakni: B, Si, Ge, As, Sb, Te, dan Po.
Sifat-sifat Semi Logam
Sifat-sifat unsur metaloid ada yang masuk ke sifat
unsur logam, dan ada yang masuk ke sifat unsur non
logam.
Contoh: permukaan mengkilat, titik didih tinggi
seperti logam tetapi massa jenis dan kerapuhannya
seperti non logam.
 Wujud suatu unsur ditentukan oleh titik didih dan titik lelehnya.
 Pada suhu ruang hanya 2 unsur yang berwujud cair, yaitu Bromin
(Br) dan Raksa (Hg). Terdapat 11 unsur berwujud gas, dan sisanya
berwujud padat
GAS CAIR PADAT
He, Ne, Ar, Kr,
Xe, Rn, F, Cl, O
O N, dan H
Br dan Hg
Unsur
lainnya
B. WUJUD
 Massa atom relatif adalah
perbandingan massa satu atom
terhadap massa satu atom C-12.
C. MASSA ATOM RELATIF (Ar)
12
C
atom
1
massa
12
1
unsur
atom
1
rata
rata
massa
X
unsur
r




X
A
 Oleh karena
1
12
massa atom C-12
sama dengan 1 sma, definisi ini
dirumuskan sebagai berikut:
Ar unsur X =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 1 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑋
1 𝑠𝑚𝑎
Massa rata-rata 1 atom X = Ar X × 1 sma
1 sma = 1,66 × 10-24 gram
CONTOH:
Massa rata-rata 1 atom unsur A = 8,074 x
10-23 gr. Jika massa 1 atom C-12 = 1,99268 x 10-23 gr,
berapa massa atom relatif (Ar) unsur A?
JAWAB:
Ar unsur A =
massa rata−rata 1 atom A
1
12
x massa 1 atom C−12
Ar unsur A =
8,074 x 10−23gram
1
12
x 1,99268 x 10−23gram
Ar unsur A = 48,6219
1H Ar = 1
35,5Cl Ar = 35,5
12C Ar = 12
 Massa molekul relatif adalah
perbandingan massa satu molekul
senyawa terhadap
1
12
massa satu atom
C-12.
D. MASSA MOLEKUL RELATIF (Mr)
 Harga Mr dari suatu senyawa
merupakan jumlah total Ar unsur-
unsur penyusun senyawa tersebut.
CONTOH:
Tentukan massa molekul relatif (Mr) dari Fe2(SO4)3,
jika diketahui Ar Fe = 56, Ar O = 16 dan Ar S = 32.
JAWAB:
Mr Fe2(SO4)3 = (2 x Ar Fe) + (3 x Ar S) + (12 x Ar O)
Mr Fe2(SO4)3 = (2 x 56 ) + (3 x 32) + (12 x 16)
Mr Fe2(SO4)3 = 112 + 96 + 192
Mr Fe2(SO4)3 = 400 gr/mol
12
C
atom
1
massa
12
1
molekul
1
massa
unsur 2
r



X
X
M
Lanjut…
 Tentukan massa atom relatif dari unsur berikut!
a. 40Ca20 = 40
b. 19F9 = 19
Let’s try it !!!
 Tentukan massa molekul relatif dari senyawa berikut!
a. C6H12O6 = (6 x 12) + (12 x 1) + (6 x 16) = 180 gr/mol
b. 5Al2(SO4)3 = 5 (2 x 27) + (3 x 32) + (12 x 16) = 5 (342) = 1.710 gr/mol
Diketahui:
Ar C = 12 Ar Al = 27
Ar H = 1 Ar S = 32
Ar O = 16
Sifat Keperiodikan Unsur
Sifat-sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor atom
unsur, dari atas ke bawah dalam 1 golongan atau dari kiri ke kanan dalam 1 periode
Sifat Keperiodikan Unsur
Jari-jari
atom
Energi
ionisasi
Afinitas
Elektron
Keelektro-
negatifan
SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR
a.) Jari-Jari Atom
Jari-jari atom  Jarak dari inti sampai kulit atom yang ditempati electron terluar.
Jari-jari H < Li < Na
H
1
1s1
Li
3
1s2 2s1
Na
11
[Ne] 3s1
 Dalam satu golongan dari atas ke
bawah, jari-jari atom semakin besar.
Dalam satu golongan dari atas ke
bawah, kulit atom bertambah (ingat
jumlah kulit = nomor periode),
sehingga jari-jari atom juga bertambah
besar.
Lanjut…
[Ne] 3s1
Ev = 1
Na
11
Jari-jari Na < Al < P < Cl
[Ne] 4s2 3d1
Ev = 3
Al
13
P
15
[Ne] 4s2 3d3
Ev = 5
Cl
17
[Ne] 4s2 3d5
Ev = 7
 Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin kecil. Dari kiri ke
kanan, jumlah kulit tetap tetapi muatan inti (nomor atom) dan jumlah elektron
pada kulit bertambah. Hal tersebut menyebabkan gaya tarik-menarik antara inti
dengan elektron di kulit terluar semakin besar. Oleh karena itu, jari-jari atom
semakin kecil.
Kesimpulan…
Dalam 1 golongan dari atas
ke bawah, jari-jari atom
semakin besar
Dalam 1 periode dari kiri
ke kanan, jari-jari atom
semakin kecil
b). Energi Ionisasi
Energi ionisasi (J/mol)  Energi minimum yang diperlukan oleh suatu atom untuk
melepaskan electron terluar, sehingga membentuk ion positif (dalam wujud gas).
 Energi ionisasi merupakan ukuran
mengenai mudah dan tidaknya suatu
atom untuk menjadi ion positif
(melepaskan electron)
 Apabila atom mudah melepas electron
(energi ionisasinya kecil), maka atom
tersebut mudah menjadi ion positif
begitupun sebaliknya.
 Harga energi ionisasi dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu :
1. Muatan Inti
Semakin besar muatan inti, makin besar pula
tarikan inti tehadap elektron. Akibatnya elekton sulit
lepas sehingga energi yang diperlukan untuk
melepaskannya besar.
2. Jari-jari atom
Semakin kecil jari-jari atom, jarak antara inti
dan elektron semakin pendek. Dengan demikian,
tarikan terhadap elektron semakin kuat sehingga
energi ionisasi semakin besar.
Lanjut…
 Dalam satu golongan dari atas ke bawah, energi
ionisasi semakin berkurang.
 Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari
atom betambah, dan daya tarik antara inti dengan
elektron terluar makin kecil, menyebabkan
elektron makin mudah dilepas dan energi untuk
melepas elektron makin kecil (EI makin kecil).
KEKUATAN ENERGI IONISASI
PERTAMA DAN KEDUA
Unsur-unsur yang dapat melepaskan
elektron lebih dari 1 mempunyai beberapa
harga energi ionisasi.
1. Energi Ionisasi pertama, yaitu energi
yang diperlukan untuk melepas satu
elektron pertama (elektron paling luar).
2. Energi ionisasi kedua, yaitu energi
yang diperlukan untuk melepas satu
elektron kedua.
3. Dst
Energi ionisasi pertama lebih kecil dari
energi ionisasi kedua dan seterusnya.
EI 1< EI 2< EI 3 dst
 Dalam satu periode dari kiri ke kanan, energi
ionisasi cenderung bertambah.
 Dalam satu periode dari kiri ke kanan daya tarik
inti dengan elektron semakin bertambah sehingga
elektron sulit dilepas. Dengan demikian, energi
yang diperlukan untuk melepaskan elektron makin
bertambah pula (EI makin besar).
Lanjut…
Perhatikan ilustrasi berikut !
9F : [He] 2s2 2p5
Ev = 7
87Fe : [Rn] 7s1
Ev = 1
Energi ionisasi : F > Fe
 Karena elektronnya masih berada di kulit
electron yang dekat dengan inti atom.
Sehingga, untuk melepaskan 1 elekron
tersebut F membutuhkan energi ionisasi
yang lebih besar.
 Sedangkan pada Fe karena jauh dari inti
atom, Fe sangat mudah melepaskan 1
elektronnya tanpa membutuhkan energi
ionisasi yang lebih besar.
Lanjut…
 Unsur periode ketiga mengalami penyimpangan
harga ionisasi. Harga ionisasi unsur dalam satu
periode dari kiri ke kanan semakin besar. Namun
sifat tersebut menympang pada unsur periode ke 3
(Na, Mg, Al, Si, S, Cl, Ar). Perhatikan grafik
berikut ini !!!  Penyimpangan energi ionisasi tersebut dapat
dijelaskan melalui elektron valensi atom unsur-
unsur yang bersangkutan. Elektron valensi atom
Al dan S mengisi orbitalnya dalam keadaan tidak
terisi penuh ataupun setengah penuh. Hal ini
mengakibatkan unsur Al dan S mempunyai sifat
kurang stabil sehingga harga EI nya lebih rendah.
Kesimpulan…
Dalam 1 golongan dari atas
ke bawah, energi ionisasi
semakin berkurang
Dalam 1 periode dari kiri
ke kanan, energi ionisasi
semakin bertambah
c). Afinitas Elektron
 Afinitas electron (kJ/mol)  Besarnya energi yang dibebaskan satu atom netral
dalm wujud gas. Pembebasan energi terjadi pada saat atom menerima 1 electron,
sehingga terbentuk ion (-1).
+9
 Semakin besar energi yang dilepaskan suatu atom,
semakin mudah atom-atom tersebut menangkap
electron.
 Unsur-unsur golongan halogen (gol. VIIA) memiliki
afinitas electron paling besar/ paling negatif,
sehingga mudah menerima elektron
F
9
Lanjut…
 F memiliki afinitas electron yang
tertinggi, karena jika F
memperoleh 1 electron maka akan
memiliki konfigurasi electron yang
stabil (sama seperti golongan gas
mulia).
 Unsur yang memiliki afinitas electron yang bertanda
negatif tandanya memiliki kecenderungan lebih besar
dalam menyerap electron dari pada afinitas electron
yang bertanda positif.
 Sedangkan di golongan I dan II lebih baik kehilangan electron dari pada menerima
electron. Karena ketika golongan I dan II kehilangan (melepaskan) 1 atau 2 electron,
maka akan menjadi stabil dari pada harus membutuhkan (menarik) 7 atau 6 electron yang
membuat golongan I dan II stabil.
Lanjut…
 Kecenderungan unsur-unsur lain mencapai konfigurasi stabil golongan gas
mulia (dengan electron valensi 8) disebut dengan hukum octet.
 Kecenderungan unsur-unsur lain mencapai konfigurasi stabil golongan gas
mulia (dengan electron valensi 2) disebut dengan hukum duplet.
Kesimpulan…
Dalam 1 golongan dari atas
ke bawah, afinitas elektron
semakin kecil
Dalam 1 periode dari kiri
ke kanan, afinitas elektron
semakin besar
d). Keelektronegatifan
 Keelektronegatifan  Kecenderungan suatu atom untuk menarik electron
sehingga bermuatan negatif.
Na+ F-
Lanjut…
Energi Ionisasi dan afinitas elektron berkaitan dengan besarnya daya tarik
elektron. Semakin besar daya tarik elektron maka makin besar energi Ionisasi
dan afinitas elektronnya. Jadi suatu unsur yang mempunyai energi ionisasi dan
afinitas elektron besar, keelektronegatifannya juga besar. Semakin besar
keelektronegatifan, unsur cenderung semakin mudah membentuk ion negatif.
Kesimpulan…
Non logam memiliki tarikan kuat pada electron
dan memiliki keelektronegatifan paling tinggi
Logam cenderung memiliki nilai
keelektronegatifan yang rendah
Dalam 1 golongan dari atas
ke bawah, keelektronegatifan
semakin kecil
Dalam 1 periode dari kiri ke
kanan, keelektronegatifan
semakin besar
Let’s try it !!!
Diketahui unsur-unsur  4Be, 5B, 8O, 12Mg, dan 20Ca.
Urutkan unsur-unsur di atas dari yang terkecil:
a. Energi ionisasinya
b. Keelektronegatifannya
c. Afinitas elektronnya
d. Jari-jari atomnya
Jawab :
 Cari golongan dan periodenya terlebih dahulu. Buat
konfigurasi elektron.
a. 4Be = 1s2 2s2 = gol. IIA dan Periode 2
b. 5B = 1s2 2s2 2p1 = gol. IIIA dan Periode 2
c. 8O = 1s2 2s2 2p4 = gol. VIA dan Periode 2
d. 12Mg = 1s2 2s2 2p6 3s2 = gol. IIA dan Periode 3
e. 20Ca = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 = gol. IIA dan Periode 4
 Untuk mempermudah, buatlah tabel periode dan
golongan.
Golongan
IIA IIIA VIA
Periode
2 Be B O
3 Mg
4 Ca
a. Energi ionisasinya = Ca < Mg < Be < B < O
b. Keelektronegatifannya = Ca < Mg < Be < B < O
c. Afinitas elektronnya = Ca < Mg < Be < B < O
d. Jari-jari atomnya = O < B < Be < Mg < Ca
Dalam satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari
atom bertabah. Akibatnya daya tarik inti dengan elektron
terluar semakin kecil. Elektron makin mudah dilepas dan
energi yang digunakan melepasnya (EI dan Afinitas elektron)
makin kecil. Akibatnya makin sulit membentuk ion negatif
(keelektronegatifan makin kecil). Sifat-sifat tersebut berlaku
bagi unsur dalam satu periode dari kanan ke kiri.
Keperiodikan Sifat Unsur
Afinitas elektron dan
keelektronegatifan
hanya sampai VIIA
(VIIIA tidak termasuk)
THANK YOU
See you soon 

More Related Content

What's hot

Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiAndreas Cahyadi
 
Laporan praktikum beda potensial sel
Laporan praktikum beda potensial selLaporan praktikum beda potensial sel
Laporan praktikum beda potensial selYouta-Icha S-Saeng
 
Bab 4 Reaksi dalam Larutan Berair
Bab 4 Reaksi dalam Larutan BerairBab 4 Reaksi dalam Larutan Berair
Bab 4 Reaksi dalam Larutan BerairJajang Sulaeman
 
Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamDionza Surya
 
Pembuatan unsur unsur halogen.pptx
Pembuatan unsur unsur halogen.pptxPembuatan unsur unsur halogen.pptx
Pembuatan unsur unsur halogen.pptxKohArya
 
Logam alkali dan alkali tanah
Logam alkali dan alkali tanahLogam alkali dan alkali tanah
Logam alkali dan alkali tanahBramantya Krisna
 
PPt ASAM DAN BASA
PPt ASAM DAN BASAPPt ASAM DAN BASA
PPt ASAM DAN BASAevyns
 
5.reaksi reaksi kimia
5.reaksi reaksi kimia5.reaksi reaksi kimia
5.reaksi reaksi kimiaAsep Suryatna
 
2.1. Teori Werner dan NAE.pptx
2.1. Teori Werner dan NAE.pptx2.1. Teori Werner dan NAE.pptx
2.1. Teori Werner dan NAE.pptxDewiSri20
 
Hukum dasar kimia dan perhitungan kimia
Hukum dasar kimia dan perhitungan kimiaHukum dasar kimia dan perhitungan kimia
Hukum dasar kimia dan perhitungan kimiaEKO SUPRIYADI
 
Tugas sel volta dalam kehidupan sehari hari
Tugas sel volta dalam kehidupan sehari hariTugas sel volta dalam kehidupan sehari hari
Tugas sel volta dalam kehidupan sehari hariYouta-Icha S-Saeng
 
1.sistem perioe &amp; struktur atom powerpoint
1.sistem perioe &amp; struktur atom powerpoint1.sistem perioe &amp; struktur atom powerpoint
1.sistem perioe &amp; struktur atom powerpointMastudiar Daryus
 

What's hot (20)

Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasi
 
Laporan praktikum beda potensial sel
Laporan praktikum beda potensial selLaporan praktikum beda potensial sel
Laporan praktikum beda potensial sel
 
Ikatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas xIkatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas x
 
Bab 4 Reaksi dalam Larutan Berair
Bab 4 Reaksi dalam Larutan BerairBab 4 Reaksi dalam Larutan Berair
Bab 4 Reaksi dalam Larutan Berair
 
Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alam
 
Sistem Periodik Unsur
Sistem Periodik UnsurSistem Periodik Unsur
Sistem Periodik Unsur
 
pengelompokkan unsur
pengelompokkan unsurpengelompokkan unsur
pengelompokkan unsur
 
Pemisahan kation gol.iv
Pemisahan kation gol.ivPemisahan kation gol.iv
Pemisahan kation gol.iv
 
Pembuatan unsur unsur halogen.pptx
Pembuatan unsur unsur halogen.pptxPembuatan unsur unsur halogen.pptx
Pembuatan unsur unsur halogen.pptx
 
Logam alkali dan alkali tanah
Logam alkali dan alkali tanahLogam alkali dan alkali tanah
Logam alkali dan alkali tanah
 
PPt ASAM DAN BASA
PPt ASAM DAN BASAPPt ASAM DAN BASA
PPt ASAM DAN BASA
 
Hukum Dalton
Hukum DaltonHukum Dalton
Hukum Dalton
 
Ikatan ion
Ikatan ionIkatan ion
Ikatan ion
 
5.reaksi reaksi kimia
5.reaksi reaksi kimia5.reaksi reaksi kimia
5.reaksi reaksi kimia
 
Kimia (periode 3)
Kimia (periode 3)Kimia (periode 3)
Kimia (periode 3)
 
2.1. Teori Werner dan NAE.pptx
2.1. Teori Werner dan NAE.pptx2.1. Teori Werner dan NAE.pptx
2.1. Teori Werner dan NAE.pptx
 
Hukum dasar kimia dan perhitungan kimia
Hukum dasar kimia dan perhitungan kimiaHukum dasar kimia dan perhitungan kimia
Hukum dasar kimia dan perhitungan kimia
 
Potensial Sel
Potensial SelPotensial Sel
Potensial Sel
 
Tugas sel volta dalam kehidupan sehari hari
Tugas sel volta dalam kehidupan sehari hariTugas sel volta dalam kehidupan sehari hari
Tugas sel volta dalam kehidupan sehari hari
 
1.sistem perioe &amp; struktur atom powerpoint
1.sistem perioe &amp; struktur atom powerpoint1.sistem perioe &amp; struktur atom powerpoint
1.sistem perioe &amp; struktur atom powerpoint
 

Similar to Materi sistem periodik unsur

Periodic classification of elements
Periodic classification of elementsPeriodic classification of elements
Periodic classification of elementsManbeer Kathuria
 
Classification of Elements MANIK
Classification of Elements MANIKClassification of Elements MANIK
Classification of Elements MANIKImran Nur Manik
 
10-Periodic-Classification-of-Elements-converted.pdf
10-Periodic-Classification-of-Elements-converted.pdf10-Periodic-Classification-of-Elements-converted.pdf
10-Periodic-Classification-of-Elements-converted.pdfRahul Radhakrishnan
 
Periodic calssification of elements ncert shashikumar b s
Periodic calssification of elements ncert shashikumar b sPeriodic calssification of elements ncert shashikumar b s
Periodic calssification of elements ncert shashikumar b sghsykhalli
 
Science presentation on periodic classification of elements
Science presentation on periodic classification of elementsScience presentation on periodic classification of elements
Science presentation on periodic classification of elementsRubal Oborai
 
Periodic Classification of Elements
Periodic Classification of ElementsPeriodic Classification of Elements
Periodic Classification of ElementsPawan Kumar Sahu
 
Chemistry notes class 11 chapter 3 classification of elements and periodicity...
Chemistry notes class 11 chapter 3 classification of elements and periodicity...Chemistry notes class 11 chapter 3 classification of elements and periodicity...
Chemistry notes class 11 chapter 3 classification of elements and periodicity...AMARJEET KUMAR
 
The Periodic Table
The Periodic TableThe Periodic Table
The Periodic Tableduncanpatti
 
Classification period of elements anubhav jindal
Classification period of elements anubhav jindalClassification period of elements anubhav jindal
Classification period of elements anubhav jindalanubhav jindal
 
Periodic classification of elements.pptx
Periodic classification of elements.pptxPeriodic classification of elements.pptx
Periodic classification of elements.pptxTimothySaxena
 
Periodic classification of elements
Periodic classification of elementsPeriodic classification of elements
Periodic classification of elementsxlyz
 
Periodic classification of elements
Periodic classification of elementsPeriodic classification of elements
Periodic classification of elementsxlyz
 
Periodic classification of elements
Periodic classification of elementsPeriodic classification of elements
Periodic classification of elementsindianeducation
 
ch 3 classification of elements and periodicity in properties.pdf
ch 3 classification of elements and periodicity in properties.pdfch 3 classification of elements and periodicity in properties.pdf
ch 3 classification of elements and periodicity in properties.pdfLUXMIKANTGIRI
 
Chemistry(class11)-CLASSIFICATION OF ELEMENTS AND PERIODICITY IN PROPERTIES
Chemistry(class11)-CLASSIFICATION OF ELEMENTS AND PERIODICITY IN PROPERTIESChemistry(class11)-CLASSIFICATION OF ELEMENTS AND PERIODICITY IN PROPERTIES
Chemistry(class11)-CLASSIFICATION OF ELEMENTS AND PERIODICITY IN PROPERTIESPawan Kumar
 
01 chemical periodicity-theory-final-e
01 chemical periodicity-theory-final-e01 chemical periodicity-theory-final-e
01 chemical periodicity-theory-final-esuresh gdvm
 
Periodic classification of elements
Periodic classification of elementsPeriodic classification of elements
Periodic classification of elementsVeenuGupta8
 

Similar to Materi sistem periodik unsur (20)

Periodic classification of elements
Periodic classification of elementsPeriodic classification of elements
Periodic classification of elements
 
Classification of Elements MANIK
Classification of Elements MANIKClassification of Elements MANIK
Classification of Elements MANIK
 
10-Periodic-Classification-of-Elements-converted.pdf
10-Periodic-Classification-of-Elements-converted.pdf10-Periodic-Classification-of-Elements-converted.pdf
10-Periodic-Classification-of-Elements-converted.pdf
 
Periodic calssification of elements ncert shashikumar b s
Periodic calssification of elements ncert shashikumar b sPeriodic calssification of elements ncert shashikumar b s
Periodic calssification of elements ncert shashikumar b s
 
Science presentation on periodic classification of elements
Science presentation on periodic classification of elementsScience presentation on periodic classification of elements
Science presentation on periodic classification of elements
 
Periodic Classification of Elements
Periodic Classification of ElementsPeriodic Classification of Elements
Periodic Classification of Elements
 
periodic claassification.pdf
periodic claassification.pdfperiodic claassification.pdf
periodic claassification.pdf
 
Chemistry notes class 11 chapter 3 classification of elements and periodicity...
Chemistry notes class 11 chapter 3 classification of elements and periodicity...Chemistry notes class 11 chapter 3 classification of elements and periodicity...
Chemistry notes class 11 chapter 3 classification of elements and periodicity...
 
The Periodic Table
The Periodic TableThe Periodic Table
The Periodic Table
 
Classification period of elements anubhav jindal
Classification period of elements anubhav jindalClassification period of elements anubhav jindal
Classification period of elements anubhav jindal
 
Periodic classification of elements.pptx
Periodic classification of elements.pptxPeriodic classification of elements.pptx
Periodic classification of elements.pptx
 
Periodic classification of elements
Periodic classification of elementsPeriodic classification of elements
Periodic classification of elements
 
Periodic classification of elements
Periodic classification of elementsPeriodic classification of elements
Periodic classification of elements
 
Periodic classification of elements
Periodic classification of elementsPeriodic classification of elements
Periodic classification of elements
 
ch 3 classification of elements and periodicity in properties.pdf
ch 3 classification of elements and periodicity in properties.pdfch 3 classification of elements and periodicity in properties.pdf
ch 3 classification of elements and periodicity in properties.pdf
 
Chemistry(class11)-CLASSIFICATION OF ELEMENTS AND PERIODICITY IN PROPERTIES
Chemistry(class11)-CLASSIFICATION OF ELEMENTS AND PERIODICITY IN PROPERTIESChemistry(class11)-CLASSIFICATION OF ELEMENTS AND PERIODICITY IN PROPERTIES
Chemistry(class11)-CLASSIFICATION OF ELEMENTS AND PERIODICITY IN PROPERTIES
 
01 chemical periodicity-theory-final-e
01 chemical periodicity-theory-final-e01 chemical periodicity-theory-final-e
01 chemical periodicity-theory-final-e
 
08. classification 1
08. classification 108. classification 1
08. classification 1
 
HOW ARE ELEMENTS ORGANIZED?
HOW ARE ELEMENTS ORGANIZED?HOW ARE ELEMENTS ORGANIZED?
HOW ARE ELEMENTS ORGANIZED?
 
Periodic classification of elements
Periodic classification of elementsPeriodic classification of elements
Periodic classification of elements
 

Recently uploaded

“Oh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...
“Oh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...“Oh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...
“Oh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...Marc Dusseiller Dusjagr
 
The basics of sentences session 2pptx copy.pptx
The basics of sentences session 2pptx copy.pptxThe basics of sentences session 2pptx copy.pptx
The basics of sentences session 2pptx copy.pptxheathfieldcps1
 
Contemporary philippine arts from the regions_PPT_Module_12 [Autosaved] (1).pptx
Contemporary philippine arts from the regions_PPT_Module_12 [Autosaved] (1).pptxContemporary philippine arts from the regions_PPT_Module_12 [Autosaved] (1).pptx
Contemporary philippine arts from the regions_PPT_Module_12 [Autosaved] (1).pptxRoyAbrique
 
mini mental status format.docx
mini    mental       status     format.docxmini    mental       status     format.docx
mini mental status format.docxPoojaSen20
 
Software Engineering Methodologies (overview)
Software Engineering Methodologies (overview)Software Engineering Methodologies (overview)
Software Engineering Methodologies (overview)eniolaolutunde
 
Interactive Powerpoint_How to Master effective communication
Interactive Powerpoint_How to Master effective communicationInteractive Powerpoint_How to Master effective communication
Interactive Powerpoint_How to Master effective communicationnomboosow
 
ECONOMIC CONTEXT - LONG FORM TV DRAMA - PPT
ECONOMIC CONTEXT - LONG FORM TV DRAMA - PPTECONOMIC CONTEXT - LONG FORM TV DRAMA - PPT
ECONOMIC CONTEXT - LONG FORM TV DRAMA - PPTiammrhaywood
 
Accessible design: Minimum effort, maximum impact
Accessible design: Minimum effort, maximum impactAccessible design: Minimum effort, maximum impact
Accessible design: Minimum effort, maximum impactdawncurless
 
A Critique of the Proposed National Education Policy Reform
A Critique of the Proposed National Education Policy ReformA Critique of the Proposed National Education Policy Reform
A Critique of the Proposed National Education Policy ReformChameera Dedduwage
 
Employee wellbeing at the workplace.pptx
Employee wellbeing at the workplace.pptxEmployee wellbeing at the workplace.pptx
Employee wellbeing at the workplace.pptxNirmalaLoungPoorunde1
 
Mastering the Unannounced Regulatory Inspection
Mastering the Unannounced Regulatory InspectionMastering the Unannounced Regulatory Inspection
Mastering the Unannounced Regulatory InspectionSafetyChain Software
 
Incoming and Outgoing Shipments in 1 STEP Using Odoo 17
Incoming and Outgoing Shipments in 1 STEP Using Odoo 17Incoming and Outgoing Shipments in 1 STEP Using Odoo 17
Incoming and Outgoing Shipments in 1 STEP Using Odoo 17Celine George
 
POINT- BIOCHEMISTRY SEM 2 ENZYMES UNIT 5.pptx
POINT- BIOCHEMISTRY SEM 2 ENZYMES UNIT 5.pptxPOINT- BIOCHEMISTRY SEM 2 ENZYMES UNIT 5.pptx
POINT- BIOCHEMISTRY SEM 2 ENZYMES UNIT 5.pptxSayali Powar
 
Hybridoma Technology ( Production , Purification , and Application )
Hybridoma Technology  ( Production , Purification , and Application  ) Hybridoma Technology  ( Production , Purification , and Application  )
Hybridoma Technology ( Production , Purification , and Application ) Sakshi Ghasle
 
Introduction to AI in Higher Education_draft.pptx
Introduction to AI in Higher Education_draft.pptxIntroduction to AI in Higher Education_draft.pptx
Introduction to AI in Higher Education_draft.pptxpboyjonauth
 
URLs and Routing in the Odoo 17 Website App
URLs and Routing in the Odoo 17 Website AppURLs and Routing in the Odoo 17 Website App
URLs and Routing in the Odoo 17 Website AppCeline George
 
Introduction to ArtificiaI Intelligence in Higher Education
Introduction to ArtificiaI Intelligence in Higher EducationIntroduction to ArtificiaI Intelligence in Higher Education
Introduction to ArtificiaI Intelligence in Higher Educationpboyjonauth
 

Recently uploaded (20)

“Oh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...
“Oh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...“Oh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...
“Oh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...
 
The basics of sentences session 2pptx copy.pptx
The basics of sentences session 2pptx copy.pptxThe basics of sentences session 2pptx copy.pptx
The basics of sentences session 2pptx copy.pptx
 
Contemporary philippine arts from the regions_PPT_Module_12 [Autosaved] (1).pptx
Contemporary philippine arts from the regions_PPT_Module_12 [Autosaved] (1).pptxContemporary philippine arts from the regions_PPT_Module_12 [Autosaved] (1).pptx
Contemporary philippine arts from the regions_PPT_Module_12 [Autosaved] (1).pptx
 
mini mental status format.docx
mini    mental       status     format.docxmini    mental       status     format.docx
mini mental status format.docx
 
Software Engineering Methodologies (overview)
Software Engineering Methodologies (overview)Software Engineering Methodologies (overview)
Software Engineering Methodologies (overview)
 
Código Creativo y Arte de Software | Unidad 1
Código Creativo y Arte de Software | Unidad 1Código Creativo y Arte de Software | Unidad 1
Código Creativo y Arte de Software | Unidad 1
 
Interactive Powerpoint_How to Master effective communication
Interactive Powerpoint_How to Master effective communicationInteractive Powerpoint_How to Master effective communication
Interactive Powerpoint_How to Master effective communication
 
ECONOMIC CONTEXT - LONG FORM TV DRAMA - PPT
ECONOMIC CONTEXT - LONG FORM TV DRAMA - PPTECONOMIC CONTEXT - LONG FORM TV DRAMA - PPT
ECONOMIC CONTEXT - LONG FORM TV DRAMA - PPT
 
Accessible design: Minimum effort, maximum impact
Accessible design: Minimum effort, maximum impactAccessible design: Minimum effort, maximum impact
Accessible design: Minimum effort, maximum impact
 
A Critique of the Proposed National Education Policy Reform
A Critique of the Proposed National Education Policy ReformA Critique of the Proposed National Education Policy Reform
A Critique of the Proposed National Education Policy Reform
 
9953330565 Low Rate Call Girls In Rohini Delhi NCR
9953330565 Low Rate Call Girls In Rohini  Delhi NCR9953330565 Low Rate Call Girls In Rohini  Delhi NCR
9953330565 Low Rate Call Girls In Rohini Delhi NCR
 
Employee wellbeing at the workplace.pptx
Employee wellbeing at the workplace.pptxEmployee wellbeing at the workplace.pptx
Employee wellbeing at the workplace.pptx
 
Mastering the Unannounced Regulatory Inspection
Mastering the Unannounced Regulatory InspectionMastering the Unannounced Regulatory Inspection
Mastering the Unannounced Regulatory Inspection
 
Incoming and Outgoing Shipments in 1 STEP Using Odoo 17
Incoming and Outgoing Shipments in 1 STEP Using Odoo 17Incoming and Outgoing Shipments in 1 STEP Using Odoo 17
Incoming and Outgoing Shipments in 1 STEP Using Odoo 17
 
POINT- BIOCHEMISTRY SEM 2 ENZYMES UNIT 5.pptx
POINT- BIOCHEMISTRY SEM 2 ENZYMES UNIT 5.pptxPOINT- BIOCHEMISTRY SEM 2 ENZYMES UNIT 5.pptx
POINT- BIOCHEMISTRY SEM 2 ENZYMES UNIT 5.pptx
 
Hybridoma Technology ( Production , Purification , and Application )
Hybridoma Technology  ( Production , Purification , and Application  ) Hybridoma Technology  ( Production , Purification , and Application  )
Hybridoma Technology ( Production , Purification , and Application )
 
TataKelola dan KamSiber Kecerdasan Buatan v022.pdf
TataKelola dan KamSiber Kecerdasan Buatan v022.pdfTataKelola dan KamSiber Kecerdasan Buatan v022.pdf
TataKelola dan KamSiber Kecerdasan Buatan v022.pdf
 
Introduction to AI in Higher Education_draft.pptx
Introduction to AI in Higher Education_draft.pptxIntroduction to AI in Higher Education_draft.pptx
Introduction to AI in Higher Education_draft.pptx
 
URLs and Routing in the Odoo 17 Website App
URLs and Routing in the Odoo 17 Website AppURLs and Routing in the Odoo 17 Website App
URLs and Routing in the Odoo 17 Website App
 
Introduction to ArtificiaI Intelligence in Higher Education
Introduction to ArtificiaI Intelligence in Higher EducationIntroduction to ArtificiaI Intelligence in Higher Education
Introduction to ArtificiaI Intelligence in Higher Education
 

Materi sistem periodik unsur

  • 1. SISTEM PERIODIK UNSUR Oleh: Novi Yunaning Tyas
  • 2. Perkembangan Sistem Periodik Unsur 01 Our Agenda 02 Konfigurasi Elektron & Letak Unsur dalam Periodik 03 Sifat Unsur & Sifat Keperiodikan Unsur
  • 4. Pasti temen-temen udah sering banget dong belanja di supermarket / sejenisnya?? Coba deh perhatikan susunan dari makanan dan minumanan yang dijual di supermarket tsb! Berdasarkan apasih makanan dan minuman itu disusun??
  • 6. A. Sebelum Sistem Periodik Modern Logam & Non Logam 1 Triade Dobereine 3 Sistem Periodik Mendeleev 5 Oktaf Newland 4 Tabel Periodik Lavoisier 2 Lothar Meyer 6
  • 7. 1. Logam & Non Logam  Kelemahan  penggolongan unsur ke dalam logam dan non logam masih sangat umum, sehingga dilakukan penelitian lebih lanjut oleh ilmuwan pada tahun-tahun berikutnya  Pada akhir abad ke-18, para ahli kimia Arab dan Persia pertama kali mengelompokkan unsur-unsur menjadi dua, yaitu Lugham (logam) dan Laisa Lugham (nonlogam)  Unsur logam  besi, emas, perak, seng, nikel, dan tembaga  Unsur non logam  arsen, hydrogen, nitrogen, oksigen, karbon, belerang, dan fosfor
  • 8. 2. Tabel Periodik Lavoisier (1789)  Antoine Lavoisier mengelompokkan 33 unsur kimia berdasarkan sifat kimianya  Unsur-unsur kimia dibagi menjadi 4 golongan, yaitu gas, tanah, logam, dan non logam
  • 9.  Kelemahan  pengelompokkan unsur-unsur menurut Lavoisier masih terlalu umum  Kelebihan  sudah mengelompokkan 33 unsur yang ada berdasarkan sifat kimianya. Hal ini lah yang menjadi referensi bagi para ilmuwan-ilmuwan berikutnya.
  • 10. 3. Triade Dobereiner (1829)  Sebelumnya, pada tahun 1817 Dobereiner menemukan kemiripan dari 3 unsur logam, yakni Ca, Sr, dan Ba. Ca 40 Sr 88 Ba 137 Massa Ca = 40 Massa Be = 137 (40+137) : 2 = 88,5  Mendekati massa Ar Sr  Johann Wolfgang Dobereiner mengelompokkan setiap 3 unsur kimia yang sifatnya mirip dengan satu kelompok berdasarkan kenaikan massa atomnya (dikenal dengan Hukum Triade Dobereiner).
  • 11.  Kelemahan  Kemiripan sifat tidak hanya terjadi pada 3 unsur dalam setiap kelompok. Lanjut… Triade 1 Triade 2 Triade 3 Triade 4 Triade 5 Li Ca S Cl Mn Na Sr Se Br Cr K Ba Te I Fe = 𝐌𝐚𝐬𝐬𝐚 𝐋𝐢+𝐌𝐚𝐬𝐬𝐚 𝐊 𝟐 = 𝟕+𝟒𝟎 𝟐 = 𝟒𝟕 𝟐 ≈ 23  Kelebihan  Adanya keteraturan setiap unsur yang sifatnya mirip. Massa atom unsur kedua (tengah) merupakan massa rata-rata atom pertama dan ketiga
  • 12. 4. Oktaf Newland (1864)  John Alexander Reina Newland seorang ilmuwan dari Inggris yang pertama kali mengelompokkan unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif (dikenal dengan Hukum Oktaf).  Hukum oktaf menyebutkan bahwa sifat-sifat unsur berubah secara teratur. Unsur pertama mirip dengan unsur kedelapan.  Disebut dengan Hukum Oktaf karena sifat-sifat yang sama berulang pada unsur kedelapan dalam susunan selanjutnya (pola ini menyerupai oktaf music).
  • 13.  Kelemahan  1. Hukum Oktaf Newland hanya berlaku untuk massa atom yang rendah, penggolongan ini tidak cocok untuk massa atom yang sangat besar. Pada saat Oktaf Newland disusun, unsur-unsur gas mulia belum ditemukan. Lanjut… 2. Dalam teori ini masih ditemukan beberapa oktaf yang isinya lebih dari 8 unsur. 3. Meskipun Hukum Oktaf Newland tidak seutuhnya diterima, namun beberapa tahun sesudahnya masih dianggap benar. Karena hingga saat itu banyak unsur yang memiliki kemiripan sifat sesuai dengan Hukum Oktaf Newland.
  • 14.  Mendeleev seorang ilmuwan kimia dari Rusia mendemonstrasikan hubungan antara massa atom dengan sifat-sifat unsur.  Mendeleev mencatat jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom, maka terjadi pengulangan atau pola periodic sifat-sifat unsur.  Unsur-unsur yang sifatnya mirip, diletakkan dalam 1 kolom  Mendeleev lebih menekankan pada persamaan sifat unsur dibandingkan kenaikan massa atom relatifnya, sehingga terdapat tempat-tempat kosong dalam tabel periodic tersebut. 5. Dmitri Mendeleev (1869)
  • 15. Lanjut…  Ada bagian-bagian yang kosong yang belum diisi. Karena Mendeleev sengaja menyediakan kotak kosong untuk unsur yang menurut dugaannya akan ditemukan pada massa mendatang.  Mendeleeve memberikan nama unsur-unsur tersebut dengan istilah: 1. Eka-alumunium (nomor atom 44) 2. Eka-boron (nomor atom 68) 3. Eka-silicon (nomor atom72)
  • 16. Lanjut…  Dugaan Mendeleev terbukti pada November tahun 1875, ilmuwan Perancis menemukan unsur yang sifatnya sama dengan eka-alumunium, dia menamakannya dengan Ga (Gallium).  Ilmuwan Swedia (1879) menemukan sifat unsur Sc (scandium) memiliki sifat mirip dengan eka-boron.  Ilmuwan Jerman (1886) menemukan sifat unsur Ge (germanium) memiliki sifat yang mirip dengan eka-silicon.  Kelebihan  1. Pengelompokkan unsur-unsur dianggap lebih baik 2. Dapat meramalkan unsur baru yang belum ditemukan beserta sifat-sifatnya
  • 17. Lanjut…  Kelemahan  Masih terdapat kelemahan pada unsur-unsur yang massa nya lebih besar, letaknya dibelakang unsur yang massa nya lebih kecil. Sehingga ada beberapa unsur yang letaknya tidak sesuai.  Setelah beberapa unsur baru ditemukan, dan massa atom yang lebih akurat dapat ditentukan, tampak nyata bahwa beberapa unsur dalam tabelnya tidak berada pada urutan yang benar.  Penyusunan unsur-unsur berdasarkan massa atom ternyata juga menghasilkan unsur- unsur yang ditempatkan dalam kelompok unsur yang sifatnya berbeda.
  • 18. 6. Lothar Meyer (1913)  Dasar penyusun = Meyer mengelompokkan atom- atom sesuai volume suatu atom dan kenaikan massa atom.  Dari grafik tsb, Meyer menjelaskan bahwa unsur-unsur yang menempati posisi yang sama dalam grafik menunjukkan sifat kimia yang mirip., contoh unsur Li, Na, K an Rb yang ada di puncak grafik memperlihatkan kemiripan sifat kimia.
  • 19. Lanjut…  Kelebihan  1. Sistem periodic Meyer lebih sederhana dan mudah dimengerti dibandingkan Mendeleev, namunnya golongannya lebih banyak 2. Meyer mengklasifikasikan elemen bukan dengan berat atom, tetapi valensi saja  Kekurangan  Hampir sama dengan sistem periodic Mendeleev
  • 20.  Henry G. Moseley seorang kimiawan Inggris melakukan eksperimen pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan sinar x. Ia menyimpulkan bahwa sifat dasar atom bukan didasarkan oleh massa atom relatif, melainkan berdasarkan kenaikan jumlah proton. Kenaikan jumlah proton ini mencermirkan kenaikan nomor atom unsur tersebut.  Pernyataan bahwa sifat-sifat kimia dan fisika unsur-unsur yang disusun menurut kenaikan nomor atom akan berulang secara periodic (disebut dengan Hukum Periodik). B. Sistem Periodik Modern
  • 21. Lanjut…  Pengelompokkan unsur-unsur sistem periodic modern karya Moseley ini merupakan penyempurnaan dari hukum periodic Mendeleev, dimana sampai saat ini masih digunakan dan dikenal dengan “SISTEM PERIODIK UNSUR (SPU)”.
  • 24. 1. Golongan  Golongan menyatakan atom-atom yang memiliki electron valensi yang sama.  Ditulis dengan angka Romawi (I, II, III, IV, dst). Golonga n Golongan Utama Golongan Tambahan Golongan Transisi Golongan Transisi Dalam
  • 25. Golongan Nama Khusus Unsur-Unsur Elektron Valensi Blok IA 1 alkali H, Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr ns1 s IIA 2 alkali tanah Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra ns2 s IIIA 13 aluminium B, Al, Ga, In, dan Tl ns2 np1 p IVA 14 karbon C, Si, Ge, Sn, dan Pb ns2 np2 p VA 15 nitrogen N, P, As, Sb, dan Bi ns2 np3 p VIA 16 kalkogen O, S, Se, Te, dan Po ns2 np4 p VIIA 17 halogen F, Cl, Br, I, dan At ns2 np5 p VIIIA 18 gas mulia He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn ns2 np6 p G O U L T O A N M G A A N (gol A) 3Li : 1s2 2s1 4Be : 1s2 2s2
  • 26.
  • 27. G T O A L M O B N A G H A A N N Golongan Transisi Golongan Elektron Valensi Blok IIIB 3 ns2 (n - 1)d1 d IVB 4 ns2 (n - 1)d2 d VB 5 ns2 (n - 1)d3 d VIB 6 ns1 (n - 1)d5 d VIIB 7 ns1 (n - 1)d5 d VIIIB 8, 9, 10 ns2 (n - 1)d6,7,8 d IB 11 ns1 (n - 1)d10 d IIB 12 ns2 nd10 d 21Sc: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1 24Cr: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5 29Cu: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10 27Co: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d7 28Ni: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8
  • 28. Golongan Transisi Dalam  Blok f  Deret Lantanida  periode 6  Deret Aktinida  periode 7
  • 30. Unsur blok s pengisian elektronnya berakhir pada subkulit s  Gol IA dan IIA Unsur blok p pengisian elektronnya berakhir pada subkulit p  Gol IIIA - VIIIA Unsur blok d pengisian elektronnya berakhir pada subkulit d  Gol IIIB - IIB Unsur blok f pengisian elektronnya berakhir pada subkulit f  lantanida dan aktinida
  • 31. 2. Periode  Periode menyatakan atom-atom yang memiliki jumlah kulit yang sama  Ditulis dengan angka biasa  Terdiri dari atas 7 periode Periode Jumlah Unsur Keterangan 1 2 periode pendek 2 8 periode pendek 3 8 periode pendek 4 18 periode panjang 5 18 periode panjang 6 32 periode sangat panjang 7 32 (belum lengkap) periode belum lengkap
  • 32. Periode 1  H dan He Periode 2  Li, Be, B, C, C, N, O, F, Ne ..dst..
  • 33. Perhatikan ilustrasi berikut ! H 1 Li 3 Na 11 K 19 1s1  ev = 1 1s2 2s1  ev = 1 [Ne] 3s1  ev = 1 [Ar] 4s1  ev = 1 Hidrogen (H) berada pada periode pertama karena memiliki jumlah kulit sebanyak 1 Litium (Li) berada pada periode kedua karena memiliki jumlah kulit sebanyak 2 ..dst..
  • 34. Konfigurasi Elektron & Letak Unsur dalam Periodik
  • 35. 16X Sehingga, unsur X terletak pada golongan VIA dan periode ke 3 Konfigurasi Elektron & Letak Unsur dalam Periodik Konfigurasi Elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 Jumlah Elektron Valensi : 6 (terletak pada subkulit s dan p) Golongan : VIA (ditulis dengan angka Romawi) Kulit atom terbesar : 3 Periode : 3
  • 36. 20A Sehingga, unsur A terletak pada golongan IIA dan periode ke 4 Konfigurasi Elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 Jumlah Elektron Valensi : 2 (terletak pada subkulit s) Golongan : IIA (ditulis dengan angka Romawi) Kulit atom terbesar : 4 Periode : 4
  • 37. 27Y Sehingga, unsur Y terletak pada golongan VIIIB dan periode ke 4 Konfigurasi Elektron : [Ar]4s2 3d7 Jumlah Elektron Valensi : 9 (terletak pada subkulit s dan d) Golongan : VIIIB (ditulis dengan angka Romawi) Kulit atom terbesar : 4 Periode : 4 Let’s try !
  • 38. 19Z Sehingga, unsur Z terletak pada golongan IA dan periode ke 4 Konfigurasi Elektron : [Ar]4s1 Jumlah Elektron Valensi : 1 (terletak pada subkulit s) Golongan : IA (ditulis dengan angka Romawi) Kulit atom terbesar : 4 Periode : 4 Let’s try !
  • 39. Sifat Unsur & Sifat Keperiodikan Unsur
  • 40. A. SIFAT UNSUR Logam  Non Logam  Semi Logam
  • 41. Logam  Lebih dari tiga perempat unsur adalah unsur logam. Pada tabel periodic unsur, unsur logam terletak dibagian kiri mulai dari golongan IA (kecuali hydrogen), golongan transisi, sampai perbatasan unsur semi logam. Dalam 1 golongan dari atas ke bawah, sifat logamnya semakin bertambah Dalam 1 periode dari kiri ke kanan, sifat logamnya semakin berkurang  Unsur logam namanya berakhiran “-ium”, (e.g. natrium, alumunium, magnesium)
  • 43. Sifat-sifat Logam Menghantarkan Listrik Jika arus listrik diberikan pada logam (posisi salah satu bagian logam bermuatan positif dan bagian lainnya bermuatan negatif), semua electron akan bergerak menuju bagian positif. Perpindahan electron-electron ini menyebabkan logam dapat menghantarkan listrik.
  • 44. Lanjut… anoda katoda Elektron pada logam akan bergerak menuju anoda  lampu  baterai  katoda  kembali pada logam, dst Perhatikan animasi berikut!
  • 45. Sifat-sifat Logam Menghantarkan Panas Pada logam electron-electron bebas bergerak dengan cepat. Hal ini mengakibatkan logam dapat menghantarkan panas.
  • 46. Lanjut… Perhatikan animasi berikut! Ketika salah satu bagian logam dipanaskan, maka awan electron mendapatkan tambahan energi termal. Bagaimana pergerakan elektronnya???
  • 47. Lanjut… Perhatikan animasi berikut! Al3 + Al3 + Al3 + Al3 + Al3 + Al3 + Al3 + Al3 + Al3 + Al3 + Al3 + Al3 + e e e e e e e e e e e e e e e e e e e Elektron bergerak dengan bebas, maka energi termal dapat ditransfusikan ke bagian-bagian yang lain dari logam. Sehingga bagian logam yang lain dapat menerima panas.
  • 48. Sifat-sifat Logam Titik Leleh Tinggi Umumnya logam berwujud padat dengan atom-atom yang tersusun rapat membentuk struktur besar yang disebut dengan struktur raksasa. Dengan struktur ini maka umumnya titik leleh logam sangat tinggi. Namun, ada beberapa logam yang mempunyai titik rendah (logam lunak) seperti Litium (Li), Natrium (Na), dan Kalium (K). (unsur golongan IA)
  • 49. Sifat-sifat Logam Permukaan Mengkilat Emas dan perak mempunyai permukaan mengkilat sehingga banyak digunakan untuk perhiasan. Logam logam lain sering tertutup lapisan oksida akibat reaksinya dengan oksigen, sehingga permukaannya kusam. Kalau kita gosok akan kelihatan mengkilat lagi.
  • 50. Non Logam  Pada tabel periodic unsur, unsur-unsur non logam terletak dibagian kanan mulai IVA sampai golongan VIIIA.  Pada golongan IVA, VA, dan VIA hanya sebagian unsur non logam. Sedangkan pada golongan VIIA dan VIIIA semua unsur non logam
  • 51. Sifat-sifat Non Logam  Sifat unsur nonlogam dalam satu golongan sangat bervariasi, ada yang mengandung unsur berwujud padat saja, gas saja, dan bermacam macam wujud  Seperti golongan VIIA terdiri dari unsur berwujud padat, cair, dan gas, sedangkan golongan VIIIA terdiri dari unsur berwujud gas saja.
  • 52. Lanjut…  Unsur non logam ada yang reaktif seperti golongan VIIA (golongan halogen) dan yang tidak reaktif seperti golongan VIIIA (gas mulia).  Unsur non logam ada yang bersifat penghantar listrik yang baik, contohnya karbon. Serta pada umumnya titik didih dan titik leleh unsur non logam sangat rendah kecuali karbon.
  • 53. Semi Logam (Metaloid)  Unsur-unsur semi logam berada pada perbatasan unsur logam dan unsur non logam.  Unsur-unsur semi logam, yakni: B, Si, Ge, As, Sb, Te, dan Po.
  • 54. Sifat-sifat Semi Logam Sifat-sifat unsur metaloid ada yang masuk ke sifat unsur logam, dan ada yang masuk ke sifat unsur non logam. Contoh: permukaan mengkilat, titik didih tinggi seperti logam tetapi massa jenis dan kerapuhannya seperti non logam.
  • 55.  Wujud suatu unsur ditentukan oleh titik didih dan titik lelehnya.  Pada suhu ruang hanya 2 unsur yang berwujud cair, yaitu Bromin (Br) dan Raksa (Hg). Terdapat 11 unsur berwujud gas, dan sisanya berwujud padat GAS CAIR PADAT He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn, F, Cl, O O N, dan H Br dan Hg Unsur lainnya B. WUJUD
  • 56.  Massa atom relatif adalah perbandingan massa satu atom terhadap massa satu atom C-12. C. MASSA ATOM RELATIF (Ar) 12 C atom 1 massa 12 1 unsur atom 1 rata rata massa X unsur r     X A  Oleh karena 1 12 massa atom C-12 sama dengan 1 sma, definisi ini dirumuskan sebagai berikut: Ar unsur X = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 1 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑋 1 𝑠𝑚𝑎 Massa rata-rata 1 atom X = Ar X × 1 sma 1 sma = 1,66 × 10-24 gram CONTOH: Massa rata-rata 1 atom unsur A = 8,074 x 10-23 gr. Jika massa 1 atom C-12 = 1,99268 x 10-23 gr, berapa massa atom relatif (Ar) unsur A? JAWAB: Ar unsur A = massa rata−rata 1 atom A 1 12 x massa 1 atom C−12 Ar unsur A = 8,074 x 10−23gram 1 12 x 1,99268 x 10−23gram Ar unsur A = 48,6219 1H Ar = 1 35,5Cl Ar = 35,5 12C Ar = 12
  • 57.  Massa molekul relatif adalah perbandingan massa satu molekul senyawa terhadap 1 12 massa satu atom C-12. D. MASSA MOLEKUL RELATIF (Mr)  Harga Mr dari suatu senyawa merupakan jumlah total Ar unsur- unsur penyusun senyawa tersebut. CONTOH: Tentukan massa molekul relatif (Mr) dari Fe2(SO4)3, jika diketahui Ar Fe = 56, Ar O = 16 dan Ar S = 32. JAWAB: Mr Fe2(SO4)3 = (2 x Ar Fe) + (3 x Ar S) + (12 x Ar O) Mr Fe2(SO4)3 = (2 x 56 ) + (3 x 32) + (12 x 16) Mr Fe2(SO4)3 = 112 + 96 + 192 Mr Fe2(SO4)3 = 400 gr/mol 12 C atom 1 massa 12 1 molekul 1 massa unsur 2 r    X X M
  • 58. Lanjut…  Tentukan massa atom relatif dari unsur berikut! a. 40Ca20 = 40 b. 19F9 = 19 Let’s try it !!!  Tentukan massa molekul relatif dari senyawa berikut! a. C6H12O6 = (6 x 12) + (12 x 1) + (6 x 16) = 180 gr/mol b. 5Al2(SO4)3 = 5 (2 x 27) + (3 x 32) + (12 x 16) = 5 (342) = 1.710 gr/mol Diketahui: Ar C = 12 Ar Al = 27 Ar H = 1 Ar S = 32 Ar O = 16
  • 59. Sifat Keperiodikan Unsur Sifat-sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor atom unsur, dari atas ke bawah dalam 1 golongan atau dari kiri ke kanan dalam 1 periode Sifat Keperiodikan Unsur Jari-jari atom Energi ionisasi Afinitas Elektron Keelektro- negatifan SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR
  • 60. a.) Jari-Jari Atom Jari-jari atom  Jarak dari inti sampai kulit atom yang ditempati electron terluar. Jari-jari H < Li < Na H 1 1s1 Li 3 1s2 2s1 Na 11 [Ne] 3s1  Dalam satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom semakin besar. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, kulit atom bertambah (ingat jumlah kulit = nomor periode), sehingga jari-jari atom juga bertambah besar.
  • 61. Lanjut… [Ne] 3s1 Ev = 1 Na 11 Jari-jari Na < Al < P < Cl [Ne] 4s2 3d1 Ev = 3 Al 13 P 15 [Ne] 4s2 3d3 Ev = 5 Cl 17 [Ne] 4s2 3d5 Ev = 7  Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin kecil. Dari kiri ke kanan, jumlah kulit tetap tetapi muatan inti (nomor atom) dan jumlah elektron pada kulit bertambah. Hal tersebut menyebabkan gaya tarik-menarik antara inti dengan elektron di kulit terluar semakin besar. Oleh karena itu, jari-jari atom semakin kecil.
  • 62. Kesimpulan… Dalam 1 golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom semakin besar Dalam 1 periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin kecil
  • 63. b). Energi Ionisasi Energi ionisasi (J/mol)  Energi minimum yang diperlukan oleh suatu atom untuk melepaskan electron terluar, sehingga membentuk ion positif (dalam wujud gas).  Energi ionisasi merupakan ukuran mengenai mudah dan tidaknya suatu atom untuk menjadi ion positif (melepaskan electron)  Apabila atom mudah melepas electron (energi ionisasinya kecil), maka atom tersebut mudah menjadi ion positif begitupun sebaliknya.  Harga energi ionisasi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu : 1. Muatan Inti Semakin besar muatan inti, makin besar pula tarikan inti tehadap elektron. Akibatnya elekton sulit lepas sehingga energi yang diperlukan untuk melepaskannya besar. 2. Jari-jari atom Semakin kecil jari-jari atom, jarak antara inti dan elektron semakin pendek. Dengan demikian, tarikan terhadap elektron semakin kuat sehingga energi ionisasi semakin besar.
  • 64. Lanjut…  Dalam satu golongan dari atas ke bawah, energi ionisasi semakin berkurang.  Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom betambah, dan daya tarik antara inti dengan elektron terluar makin kecil, menyebabkan elektron makin mudah dilepas dan energi untuk melepas elektron makin kecil (EI makin kecil). KEKUATAN ENERGI IONISASI PERTAMA DAN KEDUA Unsur-unsur yang dapat melepaskan elektron lebih dari 1 mempunyai beberapa harga energi ionisasi. 1. Energi Ionisasi pertama, yaitu energi yang diperlukan untuk melepas satu elektron pertama (elektron paling luar). 2. Energi ionisasi kedua, yaitu energi yang diperlukan untuk melepas satu elektron kedua. 3. Dst Energi ionisasi pertama lebih kecil dari energi ionisasi kedua dan seterusnya. EI 1< EI 2< EI 3 dst  Dalam satu periode dari kiri ke kanan, energi ionisasi cenderung bertambah.  Dalam satu periode dari kiri ke kanan daya tarik inti dengan elektron semakin bertambah sehingga elektron sulit dilepas. Dengan demikian, energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron makin bertambah pula (EI makin besar).
  • 65. Lanjut… Perhatikan ilustrasi berikut ! 9F : [He] 2s2 2p5 Ev = 7 87Fe : [Rn] 7s1 Ev = 1 Energi ionisasi : F > Fe  Karena elektronnya masih berada di kulit electron yang dekat dengan inti atom. Sehingga, untuk melepaskan 1 elekron tersebut F membutuhkan energi ionisasi yang lebih besar.  Sedangkan pada Fe karena jauh dari inti atom, Fe sangat mudah melepaskan 1 elektronnya tanpa membutuhkan energi ionisasi yang lebih besar.
  • 66. Lanjut…  Unsur periode ketiga mengalami penyimpangan harga ionisasi. Harga ionisasi unsur dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar. Namun sifat tersebut menympang pada unsur periode ke 3 (Na, Mg, Al, Si, S, Cl, Ar). Perhatikan grafik berikut ini !!!  Penyimpangan energi ionisasi tersebut dapat dijelaskan melalui elektron valensi atom unsur- unsur yang bersangkutan. Elektron valensi atom Al dan S mengisi orbitalnya dalam keadaan tidak terisi penuh ataupun setengah penuh. Hal ini mengakibatkan unsur Al dan S mempunyai sifat kurang stabil sehingga harga EI nya lebih rendah.
  • 67. Kesimpulan… Dalam 1 golongan dari atas ke bawah, energi ionisasi semakin berkurang Dalam 1 periode dari kiri ke kanan, energi ionisasi semakin bertambah
  • 68. c). Afinitas Elektron  Afinitas electron (kJ/mol)  Besarnya energi yang dibebaskan satu atom netral dalm wujud gas. Pembebasan energi terjadi pada saat atom menerima 1 electron, sehingga terbentuk ion (-1). +9  Semakin besar energi yang dilepaskan suatu atom, semakin mudah atom-atom tersebut menangkap electron.  Unsur-unsur golongan halogen (gol. VIIA) memiliki afinitas electron paling besar/ paling negatif, sehingga mudah menerima elektron F 9
  • 69. Lanjut…  F memiliki afinitas electron yang tertinggi, karena jika F memperoleh 1 electron maka akan memiliki konfigurasi electron yang stabil (sama seperti golongan gas mulia).  Unsur yang memiliki afinitas electron yang bertanda negatif tandanya memiliki kecenderungan lebih besar dalam menyerap electron dari pada afinitas electron yang bertanda positif.  Sedangkan di golongan I dan II lebih baik kehilangan electron dari pada menerima electron. Karena ketika golongan I dan II kehilangan (melepaskan) 1 atau 2 electron, maka akan menjadi stabil dari pada harus membutuhkan (menarik) 7 atau 6 electron yang membuat golongan I dan II stabil.
  • 70. Lanjut…  Kecenderungan unsur-unsur lain mencapai konfigurasi stabil golongan gas mulia (dengan electron valensi 8) disebut dengan hukum octet.  Kecenderungan unsur-unsur lain mencapai konfigurasi stabil golongan gas mulia (dengan electron valensi 2) disebut dengan hukum duplet.
  • 71. Kesimpulan… Dalam 1 golongan dari atas ke bawah, afinitas elektron semakin kecil Dalam 1 periode dari kiri ke kanan, afinitas elektron semakin besar
  • 72. d). Keelektronegatifan  Keelektronegatifan  Kecenderungan suatu atom untuk menarik electron sehingga bermuatan negatif. Na+ F-
  • 73. Lanjut… Energi Ionisasi dan afinitas elektron berkaitan dengan besarnya daya tarik elektron. Semakin besar daya tarik elektron maka makin besar energi Ionisasi dan afinitas elektronnya. Jadi suatu unsur yang mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron besar, keelektronegatifannya juga besar. Semakin besar keelektronegatifan, unsur cenderung semakin mudah membentuk ion negatif.
  • 74. Kesimpulan… Non logam memiliki tarikan kuat pada electron dan memiliki keelektronegatifan paling tinggi Logam cenderung memiliki nilai keelektronegatifan yang rendah Dalam 1 golongan dari atas ke bawah, keelektronegatifan semakin kecil Dalam 1 periode dari kiri ke kanan, keelektronegatifan semakin besar
  • 75. Let’s try it !!! Diketahui unsur-unsur  4Be, 5B, 8O, 12Mg, dan 20Ca. Urutkan unsur-unsur di atas dari yang terkecil: a. Energi ionisasinya b. Keelektronegatifannya c. Afinitas elektronnya d. Jari-jari atomnya Jawab :  Cari golongan dan periodenya terlebih dahulu. Buat konfigurasi elektron. a. 4Be = 1s2 2s2 = gol. IIA dan Periode 2 b. 5B = 1s2 2s2 2p1 = gol. IIIA dan Periode 2 c. 8O = 1s2 2s2 2p4 = gol. VIA dan Periode 2 d. 12Mg = 1s2 2s2 2p6 3s2 = gol. IIA dan Periode 3 e. 20Ca = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 = gol. IIA dan Periode 4  Untuk mempermudah, buatlah tabel periode dan golongan. Golongan IIA IIIA VIA Periode 2 Be B O 3 Mg 4 Ca a. Energi ionisasinya = Ca < Mg < Be < B < O b. Keelektronegatifannya = Ca < Mg < Be < B < O c. Afinitas elektronnya = Ca < Mg < Be < B < O d. Jari-jari atomnya = O < B < Be < Mg < Ca Dalam satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom bertabah. Akibatnya daya tarik inti dengan elektron terluar semakin kecil. Elektron makin mudah dilepas dan energi yang digunakan melepasnya (EI dan Afinitas elektron) makin kecil. Akibatnya makin sulit membentuk ion negatif (keelektronegatifan makin kecil). Sifat-sifat tersebut berlaku bagi unsur dalam satu periode dari kanan ke kiri.
  • 76. Keperiodikan Sifat Unsur Afinitas elektron dan keelektronegatifan hanya sampai VIIA (VIIIA tidak termasuk)
  • 77. THANK YOU See you soon 