Perkembangan seseorang merupakan proses yang berlangsung seumur hidup dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti konteks keluarga, budaya, dan lingkungan. Perkembangan bersifat multidimensional dan dapat meningkat atau menurun tergantung stimulasi lingkungan. Perkembangan juga dipengaruhi oleh berbagai faktor sehingga membutuhkan berpikir fleksibel dalam menemukan solusi.
Prinsip pendekatan perk dan masalah pada gerontik.pdf
1.
2.
3. Development is Lifelong: proses perubahan
sepanjang hidup dalam kemampuan seseorang
untuk beradaptasi terhadap situasi-situasi
yang dihadapinya.
Development depends on Historical and Cultural
Context: Setiap orang berkembang dalam
banyak konteks, seperti konteks keluarga,
sekolah, dan budaya. Konteks tersebut akan
berpengaruh pada kehidupan seorang anak.
4. Development is Multidimentional and
Multidirectional: Perkembangan bersifat
multidimensional, yaitu melibatkan seluruh
aspek kehidupan individu, baik fisik, kognitif,
emosi, maupun sosial. Perkembangan juga
bersifat multidireksional, yang tidak hanya
menghasilkan pertambahan / peningkatan
kemampuan, namun juga penurunan pada
aspek-aspek tertentu.
5. Development is Plastic: Perkembangan bersifat
plastis atau fleksibel, menyesuaikan dengan
kondisi lingkungan tempat individu tumbuh
dan berkembang. Semisal, sekalipun seorang
anak kurang memiliki potensi yang kuat pada
suatu kemampuan, namun ada kalanya
stimulasi yang kontinu mampu
mengoptimalkannya hingga dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
6. Development multiple causality: Perkembangan
seorang individu mampu memahami suatu
masalah tidak disebabkan satu faktor, tetapi
berbagai faktor (multiple factors). Karena itu,
untuk dapat menyelesaikannya, diperlukan
kemampuan berpikir untuk mencari berbagai
alternatif solusi (divergent thinking). Dengan
demikian, seorang individu tidak berpikir
kaku (rigid thinking] pada satu jenis
penyelesaian saja. Oleh karena itu, masa ini
dikenal dengan istilah, “Let’s try it your way, if
that doesn’t work, we can try my way”.
7. Permasalahan Umum
Makin besar jumlah gerontik yang berada di
bawah garis kemiskinan.
Makin melemahnya nilai kekerabatan sehingga
anggota keluarga yang berusia lanjut kurang
diperhatikan, dihargai, dan dihormati.
Lahirnya kelompok masyarakat industri.
Masih rendahnya kuantitas dan kualitas tenaga
profesional pelayanan gerontik.
Belum membudaya dan melembaganya kegiatan
pembinaan kesejahteraan gerontik.
8. Permasalahan Khusus
Berlangsungnya proses menua yang berakibat
timbulnya masalah baik fisik, mental, maupun
sosial.
Berkurangnya integrasi sosial gerontik.
Rendahnya produktifitas kerja untuk gerontik.
Banyaknya gerontik yang miskin, terlantar, dan
cacat.
Berubahnya nilai sosial masyarakat yang
mengarah pada tatanan masyarakat
individualistik.
Adanya dampak negatif dari proses pembangunan
yang dapat mengganggu kesehatan fisik lansia
9. Pergeseran nilai, norma dan budaya dalam
tatanan masyarakat.
Kurangnya perhatian pemerintah pada
kesejahteraan gerontik.
…………………..
10. Mengurangi ketergantungan
Meningkatkan kemampuan para gerontik
dalam berbagai aktivitas, menuju kemandirian
Memberikan dorongan hidup
Meningkatkan kualitas hidup