SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Ibu, setiap manusia terlahir darinya. Besar kemungkinan, seseorang yang paling dekat dengan diri kita
adalah ibu. Tidak hanya melahirkan, ibu memiliki andil besar dalam membesarkan dan mendewasakan
kita. Tidak berlebihan, jika banyak puisi ibu dibuat untuk mengungkapkan kasih seorang ibu.
Simak saja puisi Iqbal berikut :
Puisi Ibu I
Sajak Ibu - Iqbal
Ibu!
Kelunak lembutanmu yang bersih
Merupakan rahmat bagi kami.

Kamu,
Merupakan kekuatan
Dan benteng agama.

Wahai,
Orang yang menghentikan
Penyusuan,
Anak dalam kalangan kami
Berdasarkan tauhid,
Kasih sayangmu memberi nilai
Kemampuan kami, memberi warna
Amal dan fikiran kami.

Wahai, pemangku amanah
Berdasarkan syair nyata,
Di dalam nafasmu
Terletak kehidupan agama
Berhati-hatilah melalui zaman,
Bimbing eratlah anak-anakmu.

~ Iqbal

Puisi ibu karya Iqbal ini yang dikhususkan untuk para wanita, terutama ibu yang menjadi kekuatan
benteng agama, memberikan dasar agama untuk masa depan anak-anak dengan baik, karena Islam
telah menempatkan wanita demikian tinggi dan agungnya.
Mereka mempunyai nilai iman dan amal yang sama dengan lelaki dan diberi fungsi dan tugas yang
sesuai dengan fitrah alamiah masing-masing, sehingga harus berperan untuk kebahagiaan bersama.
Anda bisa membandingkan puisi ibu yang dibuat oleh Dharmawijaya. Pada puisi ini, penyair melukiskan
gambaran perjuangan seorang ibu hingga harapan yang terpendam untuk anak-anaknya.
Bagaimanapun, seorang ibu selalu mengharapkan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Puisi Ibu II
Sajak Segalanya Padamu Ibunda~ Dharmawijaya

Masa silam yang terpendam
di suram matamu
merantai badai beban waktu
kutahu
kau masih berupaya
meniduri hamparan duka.

Masa kini yang terukir
di senyum ramahmu
mendepani gementar siang gelisah malam
kutahu
kau adalah ladang segala kesabaran
tegak teguh merimbuni pohon ketabahan.

Masa depan yang terpancar
di nyala dadamu
kutahu
kau tak rela daun-daun harapan
gugur luruh menampar genggaman.
(Dharmawijaya, Dewan Sastera, Oktober, 1979)

Masih ada lagi puisi ibu yang juga memiliki makna yang mendalam. Penyair yang merasa belum banyak
membalas jasa ibu yang sudah pergi untuk selamanya. Penyair membiarkan dirinya bernostalgia dengan
kenangan bersama ibu.

Puisi Ibu III
Masih Lagi Ibu ~ Khadijah Hashim

Pada kala aku mengenang ibu
masih terasa eratnya pelukanmu
panas air mata membasahi pipi
tempatmu masih terpahat di hati
pasir berpindah pantai masih di situ
waktu berubah kasihku masih padamu.
Kesudahan hidup kematian yang pasti
pemergian yang kutangisi hingga kini
kasih sayangmu menggegar jiwa
ada tugas belum selesai
ada hajat belum tertunai
ada budi belum dibalas
bagai hutang yang belum dilunasi
terlalu banyak yang kuterima
terlalu sedikit yang sempat kuberi
kesalku kemewahan ini tak dapat dibagi.
Nostalgia bersamamu kubiarkan segar
suka duka ingin kulalui bersama
kau cemas membalut lukaku di lutut
terseliuh kaki kau yang mengurut
rajukku sekejap pandai kaumemujuk
kasihmu menemaniku pada saatku dicabar
memilih antara antah dan beras
antara berlian dan kaca
zamrud mutiara di telapak tangan
masih ibu permata hatiku.

KHADIJAH HASHIM
Taman Tun Dr Ismail, Kuala Lumpur
Ada banyak hikmah yang bisa kita dapatkan dari puisi ibu diatas. Kita diajak untuk menghargai dan
menghormati kedudukan seorang ibu. Betapapun kita merasa telah berbuat baik untuk ibu, namun
sesungguhnya jasa ibu tidak akan pernah tergantikan. Begitupun ketika kita ditakdirkan untuk menjadi
ibu, kita berharap bisa menciptakan generasi yang berguna untuk nusa, bangsa, dan agama.
Tentang Penulis: AsianBrain.com Content Team. Asian Brain adalah pusat pendidikan Internet Marketing
PERTAMA & TERBAIK di Indonesia. Didirikan oleh Anne Ahira yang kini menjadi ICON Internet Marketing
Indonesia. Kunjungi situsnya: www.AsianBrain.com
Anda boleh mempublikasikan kembali tulisan di atas pada website atau blog Anda tanpa dikenakan biaya
alias GRATIS, selama:
1. Anda tidak mengubah baik sebagian atau pun keseluruhan tulisan.
2. Anda harus mencantumkan 'tentang penulis' di bagian bawah artikel, dan memuat link aktif menuju
www.AsianBrain.com atau www.AnneAhira.com
Versi Cetak

Nama *
Email *
Komentar

Beri Komentar

Beritahu Teman

*

Catatan :
* : harus di isi
Setiap komentar memerlukan persetujuan moderator

* Eca
* 18 Jan 10 18:08
* Boleh g aku nulis puisi untuk mamah judulnya. -IBU- Ibu..... betapa besar jasamu. Kau telah
melahirkanku. Dan kau telah merawatku. Ibu.... Dengan asimu aku bisa bicara. Dengan asimu aku bisa
berjalan. Dengan asimu aku bisa mendengar. Dan
* septian
* 18 Jan 10 20:56
* sangat bagus dan saya merasa terharu sekali
Nama Teman
Email Teman
Nama Anda
Email Anda

*
*
*
*

* : harus di isi

Anne Ahira - Asian Brain on Facebook

Anne Ahira Newsletter
Dapatkan Motivasi & Tulisan-Tulisan Menarik Dari ANNE AHIRA Secara Berkala Selamanya GRATIS! :-)
Nama Lengkap:
Email:
Ketikan kembali Email Anda:
No.HP Anda:

Copyright 2008 AnneAhira.com untuk Indonesia. Powered by Asian Brain
Kontak Kami | Privacy | Tentang Anne Ahira | Beranda | Bisnis Online
Kantor Pusat :
Jl. Bojong Sereh No.668
Bandung 40376 Jawa Barat - INDONESIA
Telepon: (022) 5944-999, 5945-999, 5946-999
Fax: (022) 5947-999
X
Bandung 40376 Jawa Barat - INDONESIA
Telepon: (022) 5944-999, 5945-999, 5946-999
Fax: (022) 5947-999
X

More Related Content

Similar to Kumpulan puisi 2

22 desember ( mother's day indonesian )
22 desember ( mother's day indonesian )22 desember ( mother's day indonesian )
22 desember ( mother's day indonesian )Rokie_Kun
 
Mom's bigday
Mom's bigdayMom's bigday
Mom's bigdayRokie_Kun
 
Mom's bigday
Mom's bigdayMom's bigday
Mom's bigdayrokiek
 
22 desember ( Hari Ibu Indonesia )
22 desember ( Hari Ibu Indonesia )22 desember ( Hari Ibu Indonesia )
22 desember ( Hari Ibu Indonesia )rokiek
 
Hadiah 3 bidadari fix
Hadiah 3 bidadari fixHadiah 3 bidadari fix
Hadiah 3 bidadari fixNuraniku UNJ
 
Kumpulan 30 puisi tentang wanita
Kumpulan 30 puisi tentang wanitaKumpulan 30 puisi tentang wanita
Kumpulan 30 puisi tentang wanitaDikha Wijanarko
 
Catatan kecil untuk ayah
Catatan kecil untuk ayahCatatan kecil untuk ayah
Catatan kecil untuk ayahHafidz Gress
 
Catatan kecil untuk ayah
Catatan kecil untuk ayahCatatan kecil untuk ayah
Catatan kecil untuk ayahHafidz Gress
 
Sayembara rohis gara -gara Rohis
Sayembara rohis gara -gara RohisSayembara rohis gara -gara Rohis
Sayembara rohis gara -gara RohisRendra Visual
 
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknyaKumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknyaUtami Trianti
 
Paper edisi revisi
Paper edisi revisiPaper edisi revisi
Paper edisi revisiDini Lestari
 
KLIPING ASA.docx
KLIPING ASA.docxKLIPING ASA.docx
KLIPING ASA.docxilmasyahrum
 

Similar to Kumpulan puisi 2 (20)

22 desember ( mother's day indonesian )
22 desember ( mother's day indonesian )22 desember ( mother's day indonesian )
22 desember ( mother's day indonesian )
 
Mom's bigday
Mom's bigdayMom's bigday
Mom's bigday
 
Mom's bigday
Mom's bigdayMom's bigday
Mom's bigday
 
22 desember ( Hari Ibu Indonesia )
22 desember ( Hari Ibu Indonesia )22 desember ( Hari Ibu Indonesia )
22 desember ( Hari Ibu Indonesia )
 
bahasa.docx
bahasa.docxbahasa.docx
bahasa.docx
 
Sajak
SajakSajak
Sajak
 
Kliping cerpen
Kliping cerpenKliping cerpen
Kliping cerpen
 
Unsur instrinsik cerpen Guru
Unsur instrinsik cerpen GuruUnsur instrinsik cerpen Guru
Unsur instrinsik cerpen Guru
 
Para Penanti
Para PenantiPara Penanti
Para Penanti
 
Hadiah 3 bidadari fix
Hadiah 3 bidadari fixHadiah 3 bidadari fix
Hadiah 3 bidadari fix
 
Soal bahasa indonesia.12
Soal bahasa indonesia.12Soal bahasa indonesia.12
Soal bahasa indonesia.12
 
Kumpulan 30 puisi tentang wanita
Kumpulan 30 puisi tentang wanitaKumpulan 30 puisi tentang wanita
Kumpulan 30 puisi tentang wanita
 
Ibu
IbuIbu
Ibu
 
Catatan kecil untuk ayah
Catatan kecil untuk ayahCatatan kecil untuk ayah
Catatan kecil untuk ayah
 
Catatan kecil untuk ayah
Catatan kecil untuk ayahCatatan kecil untuk ayah
Catatan kecil untuk ayah
 
Kelompok borobudur
Kelompok  borobudurKelompok  borobudur
Kelompok borobudur
 
Sayembara rohis gara -gara Rohis
Sayembara rohis gara -gara RohisSayembara rohis gara -gara Rohis
Sayembara rohis gara -gara Rohis
 
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknyaKumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
 
Paper edisi revisi
Paper edisi revisiPaper edisi revisi
Paper edisi revisi
 
KLIPING ASA.docx
KLIPING ASA.docxKLIPING ASA.docx
KLIPING ASA.docx
 

Kumpulan puisi 2

  • 1. Ibu, setiap manusia terlahir darinya. Besar kemungkinan, seseorang yang paling dekat dengan diri kita adalah ibu. Tidak hanya melahirkan, ibu memiliki andil besar dalam membesarkan dan mendewasakan kita. Tidak berlebihan, jika banyak puisi ibu dibuat untuk mengungkapkan kasih seorang ibu. Simak saja puisi Iqbal berikut : Puisi Ibu I Sajak Ibu - Iqbal Ibu! Kelunak lembutanmu yang bersih Merupakan rahmat bagi kami. Kamu, Merupakan kekuatan Dan benteng agama. Wahai, Orang yang menghentikan Penyusuan, Anak dalam kalangan kami Berdasarkan tauhid, Kasih sayangmu memberi nilai Kemampuan kami, memberi warna Amal dan fikiran kami. Wahai, pemangku amanah Berdasarkan syair nyata, Di dalam nafasmu
  • 2. Terletak kehidupan agama Berhati-hatilah melalui zaman, Bimbing eratlah anak-anakmu. ~ Iqbal Puisi ibu karya Iqbal ini yang dikhususkan untuk para wanita, terutama ibu yang menjadi kekuatan benteng agama, memberikan dasar agama untuk masa depan anak-anak dengan baik, karena Islam telah menempatkan wanita demikian tinggi dan agungnya. Mereka mempunyai nilai iman dan amal yang sama dengan lelaki dan diberi fungsi dan tugas yang sesuai dengan fitrah alamiah masing-masing, sehingga harus berperan untuk kebahagiaan bersama. Anda bisa membandingkan puisi ibu yang dibuat oleh Dharmawijaya. Pada puisi ini, penyair melukiskan gambaran perjuangan seorang ibu hingga harapan yang terpendam untuk anak-anaknya. Bagaimanapun, seorang ibu selalu mengharapkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Puisi Ibu II Sajak Segalanya Padamu Ibunda~ Dharmawijaya Masa silam yang terpendam di suram matamu merantai badai beban waktu kutahu kau masih berupaya meniduri hamparan duka. Masa kini yang terukir di senyum ramahmu mendepani gementar siang gelisah malam kutahu
  • 3. kau adalah ladang segala kesabaran tegak teguh merimbuni pohon ketabahan. Masa depan yang terpancar di nyala dadamu kutahu kau tak rela daun-daun harapan gugur luruh menampar genggaman. (Dharmawijaya, Dewan Sastera, Oktober, 1979) Masih ada lagi puisi ibu yang juga memiliki makna yang mendalam. Penyair yang merasa belum banyak membalas jasa ibu yang sudah pergi untuk selamanya. Penyair membiarkan dirinya bernostalgia dengan kenangan bersama ibu. Puisi Ibu III Masih Lagi Ibu ~ Khadijah Hashim Pada kala aku mengenang ibu masih terasa eratnya pelukanmu panas air mata membasahi pipi tempatmu masih terpahat di hati pasir berpindah pantai masih di situ waktu berubah kasihku masih padamu. Kesudahan hidup kematian yang pasti pemergian yang kutangisi hingga kini kasih sayangmu menggegar jiwa ada tugas belum selesai
  • 4. ada hajat belum tertunai ada budi belum dibalas bagai hutang yang belum dilunasi terlalu banyak yang kuterima terlalu sedikit yang sempat kuberi kesalku kemewahan ini tak dapat dibagi. Nostalgia bersamamu kubiarkan segar suka duka ingin kulalui bersama kau cemas membalut lukaku di lutut terseliuh kaki kau yang mengurut rajukku sekejap pandai kaumemujuk kasihmu menemaniku pada saatku dicabar memilih antara antah dan beras antara berlian dan kaca zamrud mutiara di telapak tangan masih ibu permata hatiku. KHADIJAH HASHIM Taman Tun Dr Ismail, Kuala Lumpur Ada banyak hikmah yang bisa kita dapatkan dari puisi ibu diatas. Kita diajak untuk menghargai dan menghormati kedudukan seorang ibu. Betapapun kita merasa telah berbuat baik untuk ibu, namun sesungguhnya jasa ibu tidak akan pernah tergantikan. Begitupun ketika kita ditakdirkan untuk menjadi ibu, kita berharap bisa menciptakan generasi yang berguna untuk nusa, bangsa, dan agama. Tentang Penulis: AsianBrain.com Content Team. Asian Brain adalah pusat pendidikan Internet Marketing PERTAMA & TERBAIK di Indonesia. Didirikan oleh Anne Ahira yang kini menjadi ICON Internet Marketing Indonesia. Kunjungi situsnya: www.AsianBrain.com Anda boleh mempublikasikan kembali tulisan di atas pada website atau blog Anda tanpa dikenakan biaya alias GRATIS, selama: 1. Anda tidak mengubah baik sebagian atau pun keseluruhan tulisan. 2. Anda harus mencantumkan 'tentang penulis' di bagian bawah artikel, dan memuat link aktif menuju www.AsianBrain.com atau www.AnneAhira.com
  • 5. Versi Cetak Nama * Email * Komentar Beri Komentar Beritahu Teman * Catatan : * : harus di isi Setiap komentar memerlukan persetujuan moderator * Eca * 18 Jan 10 18:08 * Boleh g aku nulis puisi untuk mamah judulnya. -IBU- Ibu..... betapa besar jasamu. Kau telah melahirkanku. Dan kau telah merawatku. Ibu.... Dengan asimu aku bisa bicara. Dengan asimu aku bisa berjalan. Dengan asimu aku bisa mendengar. Dan * septian * 18 Jan 10 20:56 * sangat bagus dan saya merasa terharu sekali Nama Teman Email Teman Nama Anda Email Anda * * * * * : harus di isi Anne Ahira - Asian Brain on Facebook Anne Ahira Newsletter Dapatkan Motivasi & Tulisan-Tulisan Menarik Dari ANNE AHIRA Secara Berkala Selamanya GRATIS! :-) Nama Lengkap: Email: Ketikan kembali Email Anda: No.HP Anda: Copyright 2008 AnneAhira.com untuk Indonesia. Powered by Asian Brain Kontak Kami | Privacy | Tentang Anne Ahira | Beranda | Bisnis Online Kantor Pusat : Jl. Bojong Sereh No.668
  • 6. Bandung 40376 Jawa Barat - INDONESIA Telepon: (022) 5944-999, 5945-999, 5946-999 Fax: (022) 5947-999 X
  • 7. Bandung 40376 Jawa Barat - INDONESIA Telepon: (022) 5944-999, 5945-999, 5946-999 Fax: (022) 5947-999 X