3. Apa itu fintech??
Gabungan antara jasa keuangan dengan teknologi yang
mengubah model bisnis dari konvensional menjadi moderat.
4. Mengapa ada Fintech??
FinTech muncul karena adanya
dominasi pengguna teknologi
informasi serta tuntutan hidup yang
serba cepat.
Dengan FinTech, permasalahan
dalam transaksi jual-beli dan
pembayaran dapat diminimalkan.
Dengan kata lain, FinTech membantu
transaksi jual beli dan sistem
pembayaran menjadi lebih efisien dan
ekonomis namun tetap efektif.
5. fintech
Peraturan Bank Indonesia No. 18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan
Pemrosesan Transaksi Pembayaran;
Surat Edaran Bank Indonesia No. 18/22/DKSP perihal Penyelenggaraan
Layanan Keuangan Digital;
Peraturan Bank Indonesia No. 18/17/PBI/2016 tentang Uang Elektronik;
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia No.
77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis
Teknologi Informasi.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia No.
13/POJK.02/2018 tentang Inovasi Keuangan Digital di Sektor Jasa
Keuangan
11. Dalam hal ini, FinTech mampu menggantikan peran lembaga keuangan
formal seperti bank. Dalam hal sistem pembayaran, FinTech berperan
dalam; Menyediakan pasar bagi pelaku usaha, Menjadi alat bantu
pembayaran, Membantu pelaksanaan investasi yang lebih efisien, Mitigasi
risiko dari system pembayaran konvensional, Memfasilitasi untuk menabung,
12. AncamandalamIndustri FinTech
Perlindungan Konsumen
•Perlindungan dana pengguna
Potensi kehilangan maupun penurunan kemampuan finansial
baik yang diakibatkan oleh penyalahgunaan, penipuan,
maupun force majeur dari kegiatan FinTech.
•Pelindungan data pengguna
Isu privasi pengguna FinTech yang rawan terhadap
penyalahgunaan data baik yang disengaja maupun tidak
sengaja (serangan hacker, malware,dll)
Kepentingan Nasional
•Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme (APU-PPT)
Kemudahan dan kecepatan yang ditawarkan oleh FinTech
menimbulkan potensi penyalahgunaan untuk kegiatan
pencucian uang maupun pendanaan terorisme.
•Stabilitas Sistem Keuangan
Perlu manajemen risiko yang memadai agar tidak berdampak
negatif terhadap stabilitas sistem keuangan.
15. Kuatnya arus teknologi dalam system pembayaran
membuat Bank Indonesia selaku bank sentral untuk
memastikan lalu lintas pembayaran yang telah
terpenetrasi oleh teknologi tetap berjalan tertib dan
aman serta mendukung dalam pencapaian visi dan
misi BI.
20. Adanya pengakuan terhadap FINTECH menjadi alarm bagi industri
perbankan. Kemunculan FINTECH berpotensi mengganggu pendapatan
bunga pinjaman yang merupakan salah satu bisnis inti bank. Selain itu, Ada
fintech yang menyasar layanan investasi reksadana, pembelian produk
asuransi, remittance, sampai wealth management.
Namun berlebihan jika mengatakan fintech akan menggantikan peran bank.
Bagaimanapun, bank tetap menjadi sentral dari banyak sisi kehidupan
konsumen. Meski begitu, bank memang harus bertransformasi. Model
perbankan tradisional harus berkembang di dunia yang bergerak cepat
seiring kemajuan teknologi digital.