Laporan kinerja UKP bulan Maret menunjukkan beberapa indikator belum tercapai target. Indikator seperti angka kontak pasien BPJS, utility rate, angka kesembuhan, rasio peserta prolanis terkendali, dan pemberian pelayanan standar untuk penyakit kronis belum mencapai target. Hal ini disebabkan pandemi Covid-19 yang menghambat kunjungan dan kesadaran masyarakat, serta keterbatasan sumber daya. Untuk meningkatkan kinerja dip

1. CAPAIAN KINERJA UKP
MARET
Rabu 13 April 2022

2. Indikator Tidak tercapai
 Angka Kontak >>> 19 % (100%)
peserta bpjs = 30468, kontak = 863
HAMBATAN = pandemic corona >>> RTL = kordinasi unit terkait & linsek
 Utility rate >>> 1,7 % (30%)
HAMBATAN = pandemic corona >>> RTL = koordinasi unit terkait & linsek
 Angka kesembuhan >>> 1,8 (1,4)
kunjungan kasus baru (299) : kasus lama (249)
HAMBATAN = Pemaham DO yg belum selaras antara kasus lama dan kunjungan kasus
lama
RTL >>>sosialisasi DO dan koordinasi

3.  Rasio peserta prolanis terkendali >>> 1% (6%)
HAMBATAN >>> masih di non aktifkan kegiatan prolanis (pandemic)
RTL >>> mulai diaktifkan Kembali
 Penderita Ht yg mendapatkan pelayanan standar >>> 49,6% (100%)
HAMBATAN >>> total sasaran terlalu tinggi dan masih kurangny kesadaran masyrakat
utk control rutin
RTL >>> kordinasi unit terkait utk selalu mengajak masyarakat berobat HT
 Penderita DM yg mendapatkan pelayanan standar >>> 82 % (100%)
HAMBATAN >>> total sasaran terlalu tinggi dan masih kurangny kesadaran
masyrakat utk control rutin
RTL >>> kordinasi unit terkait utk selalu mengajak masyarakat berobat HT

4.  Kelengkapan pengisian RM >>> 84 % (100%)
HAMBATAN >>> Masih ada px yg tdk membawa identitas lengkap & petugas tidak
melengkapi lembar RM
RTL >>> sosialisasi & koordinasi
 Pemberian proses asuhan gizi balita kurus >>> 20,8 % (100%)
HAMBATAN >>> masyarakat masih takut membawa balitany berobat, keterbatasan
jumlah tenaga gizi
RTL >>> koordinasi antar unit & pengajuan petuga unit
 BOR >>> 3,2 % (10%)
HAMBATAN >>> pandemic corona
RTL >>> koordinasi dengan dinkes & linsek