1. 4. Dapat digunakan untuk keperluan di bidang usaha/
perdagangan dan berbagai pekerjaan.
5. Dapat dipergunakan untuk melindungi harta benda
dari pencurian dan tangan jahil.
6. Dan lain - lain.
TINGKATAN SABUK DALAM ILMU TIGA SERANGKAI
T
ingkatan sabuk dalam Perguruan TS menunjukkan
senioritas dan tingkat penguasaan materi ilmu Tiga
Serangkai. Materi ilmu Tiga Serangkai disusun se-
cara bertahap dan terprogram. Adapun Tahap tingkatan
sabuk tersebut sebagai berikut :
Tingkat Dasar, terdiri dari :
• Pra (tanpa sabuk)
• Tingkat 1 (sabuk merah)
• Tingkat 1 1/2 (sabuk jingga)
• Tingkat 2 (sabuk kuning)
• Tingkai 2 1/2 (sabuk hijau)
• Tingkat 3 (sabuk biru)
• Tingkat 4 (sabuk nila)
• Tingkat 5 (sabuk ungu)
• Tingkat 6/Asisten Pelatih 1 (sabuk coklat strip 1)
• Tingkat 7/Asisten Pelatih 2 (sabuk coklat strip 2)
Tingkat Pelatih, terdiri dari :
• Tingkat 8 (sabuk hitam 1)
• Tingkat 9 (sabuk hitam 2)
• Tingkat 10 (sabuk hilam 3)
• Tingkat 11 (sabuk hitam 4)
• Tingkat 12 (sabuk hitam 5)
Tingkat Guru, terdiri dari :
• Tingkat 13/Guru Muda (sabuk putih 1)
• Tingkat 14/Guru Madya (sabuk putih 2)
• Tingkat 15/Guru Besar (sabuk putih 3)
Informasi Lebih Lanjut & Pendaftaran Hubungi:
Biotrop - Bogor
• Abdul Rozik (0812 9339 781)
• Rian Nurdiansyah (0856 8445 672)
• Amry Sastriawan (0812 1105 661)
• Erman Hidayat (0821 2230 3068)
• Supriyadi (0817 6595 055)
• Suratman (0818 0652 3089)
SMK Triwijaya, Ciadeg - Bogor
• Adi Sunardi (0857 7869 4273)
Tempat & Waktu Latihan :
1. Biotrop, Tajur - Bogor
Hari Minggu Jam 8.00
2. SMK Triwijaya, Ciadeg - Bogor,
Hari Sabtu Jam 13.00
Sekretariat Cabang Bogor
Jalan Raya Tajur Km. 6 Biotrop RT. 1 RW. 5
Kel. Pakuan Kec. Bogor Selatan 16134
T. (0251) 838 1415
PERGURUAN
SENI BELADIRI SILAT
TIGA SERANGKAI
2. SEJARAH SINGKAT
P
erguruan Seni Beladiri Silat Tiga Serangkai yang
sering disingkat sebagai Perguruan TS merupakan
suatu perguruan silat tenaga dalam, berasal dari
pulau Madura dan berpusat di suatu desa terpencil ber-
nama Desa Jukong, Kecamatan Labang, Kabupaten Bang-
kalan, Madura. Perguruan TS ini adalah seni beladiri do’a
yang terbentuk, digali dan bersumber dari nilai-nilai luhur
agama dan budaya bangsa Indonesia. Pada tanggal 1 April
1991 terbentuklah suatu organisasi seni beladiri yang mem-
bukatigacabangsekaligusdalamwaktubersamaan,yaitu
Cabang Jukong, Cabang Kalisat dan Cabang Jember.
Guna mengenang dan mengingat hari yang bersejarah itu,
organisasi ilmu beladiri do’a ini diberi nama “Perguruan
Seni Beladiri Silat Tiga Serangkai” dan Desa Jukong di-
tetapkan sebagai Pusat Perguruan TS.
Sejarah terbentuknya Perguruan TS tidaklah terlepas dari
perjalanandanpengalamanhidupPembinadalammeng-
geluti dan menempa diri ilmu-ilmu beladiri, baik ilmu bela-
diri fisik maupun beladiri non fisik. Berkat pengalaman dan
penguasaan ilmu yang didapat itulah menjadikan beliau
sebagai seorang Guru Besar yang berwibawa dan kharis-
matik di mata murid-muridnya. Menurut penjelasannya,
sejak kecil Pembina telah malang melintang menggeluti
dan mempelajari berbagai macam ilmu beladiri diantaranya
adalah perguruan “Budi Suci” Lemkari (Karate), “Karomah”,
ilmu-ilmu “Kanoragan” dan lain sebagainya dari berbagai
daerah di tanah air. Pada suatu kesempatan, Pembina pernah
pula menyerap ilmu beladiri kepada keturunan ke 9 dari
“Joko Tingkir” (Sultan Hadiwidjojo, raja Pajang). Ilmu-ilmu
yang telah dikuasainya diramu, dipadu, diuji cobakan dan
dikembangkan terus dengan tekun serta diikuti dengan
permohonan (do’a) kepada Allah SWT, maka terciptalah/
lahirlah suatu ilmu beladiri yang mempunyai karakteristik
(kekhususan) tersendiri. Ilmu beladiri tersebut merupakan
“Ilmu Seni Beladiri Do’a” yang didalamnya terkandung
perpaduan yang solid dari beberapa unsur, yaitu Ke-
mampuan, Pengetahuan, Sugesti dan Etika (Akhlaqul
Karimah) yang membentuk suatu kekuatan/tenaga yang
utuh dan sempurna. Ternyata ilmu seni beladiri do’a ter-
sebut memiliki keunggulan tersendiri yang bermanfaat
bagi diri sendiri, keluarga maupun masyarakat. Untuk
lebih memantapkan dan menyempurnakan keilmuannya,
Pembina mengkonsultasikan ilmu beladiri do’a tersebut
kepada salah seorang gurunya (ahli Ma’rifat) dari Ledo-
kombo yaitu K.H. Misrai. Berkat saran guru K.H. Misra’i itu
pula, maka Pembina hijrah ke Madura dan mulai mengem-
bangkan ilmu beladiri do’a tersebut.
KUNCI KEKUATAN ILMU TIGA SERANGKAI
P
erguruan Seni Beladiri Silat Tiga Serangkai adalah
seni beladiri do’a yang didalamnya terdapat per-
paduan beberapa unsur membentuk kekuatan dan
tenaga yang utuh dan sempurna. Unsur-unsur tersebut
terdiri dari Kemampuan, Pengetahuan, Sugesti dan Etika
(Aklaqul Karimah) yang melebur menjadi satu memben-
tuk kekuatan Ilmu Tiga Serangkai.
KEISTIMEWAAN DAN KEUNGGULAN ILMU
TIGA SERANGKAI
P
erkembangan Perguruan Seni Beladiri Silat Tiga
Serangkaipadamasamendatangakansemakindi-
gemariolehmasyarakatmengingatbegitumudah-
nya dalam mempelajari ilmu Tiga Serangkai. Anggota
Perguruan TS dapat mempunyai kemampuan yang cukup
baik dengan tanpa melakukan suatu “Laku” seperti ber-
puasa, melekan, wirid dan lain sebagainya. Perawatan dan
pemeliharaan ilmu Tiga Serangkai sangat sederhana sesuai
dengan peraturan (syariat) agama, khususnya dalam hal
memperbagus akhlaq (etika) yang terkait dengan ilmu
Tiga Serangkai.
MANFAAT DARI ILMU TIGA SERANGKAI
B
etapa bahagianya anggota Perguruan TS yang
betul-betul menekuni ilmu Tiga Serangkai dalam
kehidupan sehari-hari dan merupakan sarana bagi
kita dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Secara ringkas dapat diuraikan manfaat dari ilmu Tiga
Serangkai sebagai berikut :
1. Dapat digunakan untuk beladiri terhadap serangan,
baik yang berupa fisik maupun non fisik.
2. Dapat digunakan untuk olah raga, kesegaran jasmani
dan kesehatan.
3. Dapat digunakan untuk terapi kesehatan dan peng-
obatan penyakit.