Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pembuatan perjanjian internasional melalui lima tahap yaitu penjajakan, perundingan, penyusunan naskah, penerimaan naskah, dan penandatanganan. Untuk perjanjian multilateral, prosesnya dibagi menjadi pembuatan melalui konferensi internasional atau organisasi internasional.
2. PROSEDUR ATAU TAHAPAN-TAHAPAN PEMBUTAN PERJANJIAN
INTERNASIONAL
• Perundingan dalam suatu konferensi internasional baik yang bersifat bilateral maupun
multilateral umumnya dilakukan oleh utusan yang ditunjuk oleh presiden atau mentri
luar negeri.
• Dalam praktek internasional utusan-utusan suatu negara ke suatu konferensi
internasional biasanya dilengkapi dengan surat kuasa(full powers).full powers menurut
pasal 2ayat 1 huruf c konfensi wina adalah suatu dokumen resmi yang dikeluarkan oleh
pejabat yang berwenang dari suatu negara yang menujuk satu atau beberapa utusan
untuk mewakil negaranya dlam berunding, menerima atau membuktikan keaslian
naskah suatu perjanjian, menyatakan suatu perjanjian persetujuan negara untuk diikat
suatu perjanjian atau melaksanakan perbuatan lainnya sehubungan dengan suatu
perjanjian .full powers yang ditandatangani oleh menteri luar negeri baru dikeluarkan
apabila suatu perjanjian akan ditandatangani pemisahan kedua dokumen dilakukan
untuk membedakan tahap pembuatan dan persetujuan terhadap suatu perjanjian
internasional.
3. 2.1 PROSEDUR YANG SAMA BAGI
SEMUA PERJANJIAN
• Dalam peyusunan naskah perjanjian pada prakteknya dibedakan
antara prosedur yang sama bagi semua perjanjian dan cara-cara
yang khusus bagi perjanjian multilateral.
• Pada umumnya ada empat tahap yang dilakukan dalam
pembuatan perjanjian internasional yaitu:perundingan,penyusunan
atau perumusan naskah,penerimaan naskah,dan
penandatanganan.Sedangkan menurut pasal 6 UU No.24 tahun
2000 pembuatan perjanjian internasional dilakukan melalui lima
tahap yaitu:
• a.tahap penjajakan
• b. tahap perundingan
• c. tahap penyusunan atau perumusan naskah
• d. penerimaan naskah perjanjian
• e. penandatanganan perjanjian internasional
4. 2.2 cara-cara khusus perjanjian
multilateral.
• Pembuatan perjanjian-perjanjian pada konferensi-
konferensi multilaterral tersebut merupakan suatu
kemajuan teknik hukum internasional yang didasarkan
atas faktor kesadaran internasional
• pembuatan perjanjian-perjanjian multilateral dapat
dibagi menjadi dua bagian yaitu:
• A. Pembuatan perjanjian-perjanjian multilateral dalam
kerangka suatu konferensi internasional
• B.pembuatan perjnjian-perjanjian multilateral dalam
kerangka suatu organ organisasi internasional