Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pemasaran - Jogjakarta Hadiningrat sebagai Destinasi Unggulan- Tour operator di jogja - Tour operato di Yogyakarta
http://odoritour.com
Achyaruddin
Direktur Produk Pariwisata
Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
Disampaikan dalam Acara Forum Koordinasi antar Pelaku Industri Pariwisata, 11 Nopember 2008, Hotel Puri Artha Yogyakarta.
Similar to Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pemasaran - Jogjakarta Hadiningrat sebagai Destinasi Unggulan- Tour operator di jogja - Tour operato di Yogyakarta
Similar to Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pemasaran - Jogjakarta Hadiningrat sebagai Destinasi Unggulan- Tour operator di jogja - Tour operato di Yogyakarta (20)
Presentasi pemasaran gn kidul,tour operator di jogja,tour operator di yogya
Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pemasaran - Jogjakarta Hadiningrat sebagai Destinasi Unggulan- Tour operator di jogja - Tour operato di Yogyakarta
1. PERANAN PEMERINTAH
DALAM IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN YOGYAKARTA
SEBAGAI DESTINASI UNGGULAN
Oleh:
Achyaruddin
Direktur Produk Pariwisata
Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
Disampaikan dalam Acara Forum Koordinasi antar Pelaku Industri Pariwisata,
11 Nopember 2008, Hotel Puri Artha Yogyakarta.
2. MATERI
PAPARAN
1. DESTINASI PARIWISATA
2 DAYA SAING DESTINASI PARIWISATA
3. YOGYAKARTA SEBAGAI DESTINASI UNGGULAN
4. FUNGSI PEMERINTAH DAN SWASTA DALAM
PENGEMBANGAN DESTINASI
5. IMPLEMENTASI PROGRAM
3. 1. PENGERTIAN DESTINASI PARIWISATA
TIPOLOGI DESTINASI PARIWISATA (UN-WTO)
DESTINASI PARIWISATA adalah suatu keterpaduan sistemik 1. Kawasan Perairan/ Bahari (coastal zone)
dalam suatu wilayah geografis tertentu yang di dalamnya 2. Kawasan pantai (Beach destination and sites)
terdapat elemen-elemen produk wisata seperti : objek dan 3. Gugusan kepulauan (Small Islands)
daya tarik, aksesibilitas, amenitas, fasilitas pendukung dan 4. Kawasan Gurun (Destination in desert and arid areas)
kelembagaan, yang mana elemen-elemen tersebut mampu 5. Kawasan pegunungan (Mountain destinations)
6 Kawasan Taman Nasional (Natural and sensitive ecological
menciptakan motivasi dan pengalaman kunjungan wisatawan sites)
7 Kawasan Ekowisata (Ecotourism destinations)
8 Kawasan Taman Nasional dan Cagar alam (Park and
protected areas)
AMENITAS
fasilitas penunjang wisata yang meliputi: akomodasi, 9 Komunitas di sekitar kawasan lindung/ konservasi
rumah makan, retail, toko cinderamata, biro (Communities within or adjacent to protected area)
perjalanan, pusat informasi wisata, dan sebagainya
10 Jalur atau rute perjalanan (Trail and routes)
11 Situs peninggalan sejarah (Built heritages sites)
AKSESIBILITAS 12 Kawasan permukiman tradisional (Small and traditional
OBYEK dan DAYA TARIK communities)
dukungan sistem transportasi
alam, budaya, buatan/ meliputi rute atau jalur 13 Kawasan Wisata Kota (Urban tourism)
artificial, event dan transportasi, fasilitas terminal,
sebagainya DESTINASI bandara, pelabuhan dan moda
14 Pusat kegiatan MICE dan Konvensi (MICE and convention
centers)
PARIWISATA transportasi
15 Kawasan Taman Bertema (Theme park)
16 Kawasan Taman Air (Water park)
17 Kapal pesiar dan simpul – simpul perjalanannya (Cruise
FASILITAS PENDUKUNG ship and their destinations)
KELEMBAGAAN/ MASYARAKAT ketersediaan fasilitas
Keberadaan dan peran masing-masing pendukung yang digunakan oleh
unsur dalam mendukung terlaksananya wisatawan, seperti bank,
kegiatan pariwisata telekomunikasi, pos, rumah
sakit, dan sebagainya.
3
4. 1. KRITERIA DESTINASI UNGGULAN
1. Atraksi atau daya tarik wisata
2. Fasilitas pariwisata
3. Aksesibilitas
4. Kesiapan masyarakat
5. Posisi strategis pariwisata dalam pembangunan daerah
6. Ketersediaan RIPPDA
7. Potensi pasar yang dimiliki daerah
Dalam rangka mendukung peningkatan kualitas destinasi
nasional, ada beberapa justifikasi tambahan dalam menentukan
destinasi unggulan tersebut, yaitu:
1. Pemerataan dan Keseimbangan pengembangan destinasi pariwisata
2. Pengembangan Destinasi Pariwisata di luar Pulau Jawa dan Bali
3. Penentuan Destinasi Pariwisata Unggulan secara bergilir dan bertahap sehingga pada
akhirnya akan terbangun sejumlah destinasi pariwisata yang memiliki daya saing
4
5. 2. DAYA SAING DESTINASI PARIWISATA
Mengapa DAYA SAING ?
1. Daya saing pengikat penting untuk menunjukkan posisi dari sebuah
produk terhadap produk lain yang serupa.
2. Daya saing merupakan cerminan dari kondisi dan karakter dari
suatu produk
3. Daya saing merupakan cerminan dari perilaku konsumen
(permintaan terhadap produk)
4. Pemetaan daya saing akan menjadi landasan penting di dalam
penyusunan kebijakan, strategi, di dalam penciptaan pertumbuhan
keuntungan dan manfaat.
5
6. 2. DAYA SAING DESTINASI PARIWISATA
DAYA SAING DESTINASI PARIWISATA :
ADALAH KEMAMPUAN SEBUAH DESTINASI PARIWISATA UNTUK
MENARIK KUNJUNGAN DAN MEMENUHI KEBUTUHAN
WISATAWAN, YANG DITENTUKAN OLEH FAKTOR – FAKTOR YAITU
HARGA, MANFAAT PADA MASYARAKAT, SARANA PRASARANA,
KUALITAS LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, SDM
PARIWISATA, KUALITAS SOSIAL DAN AKSESIBILITAS
6
7. 2. DAYA SAING DESTINASI PARIWISATA
ANALISIS INDEKS INDIKATOR KOMPOSIT 35 DESTINASI PARIWISATA INDONESIA
DAYA SAING
DESTINASI 1
NAMA DESTINASI
Jakarta-Bogor
skor total
630.69 22
NAMA DESTINASI
Tanjung Putting
skor total
299,14
(komposit) 2 Bali 605.96 23 Bandaneira–Ambon 295,39
3 Batam-Bintan-Karimun 444.63 24 Komodo-Moyo 294,94
25 Bangka-Belitung 288,70
4 Borobudur-Yogya-Solo 427.34
26 Kupang–So’e 279,13
5 Bromo-Tengger-Semeru 406.35
27 Siberut-Mentawai 279,13
6 Bandung 400.01
28 Biak-Numfort 275,63
7 Krakatau-Ujung Kulon-Way Kambas 385.02
29 Asmat-Jayawijaya 275,37
8 Bunaken-Manado 378.77
9 Toba-Nias 377.58 30 Kelimutu-Flores 272,22
31 Sikka-Alor-Lembata 270,58
10 Derawan-Sangalaki 368.01
32 Leuser-Bohorok 263,96
11 Lombok 354.11
33 Selayar-Takabonerate 260,90
12 Semarang-Demak-Karimunjawa 336.55
34 Sabang-Banda Aceh 256,28
13 Palembang-Muara Enim 332,32
35 Raja Ampat-Sorong` 252,98
14 Mahakam–Samarinda 331,02
15 Tana Toraja–Makassar 323,71
16 Padang–Bukittinggi 321,71
17 Banjarmasin– Martapura 320,67
18 Putussibau–Sentarum 319,80
19 Bengkulu–Kerinci Seblat 317,64
20 Wakatobi–Kendari 308,97
21 Pontianak-Singkawang 301,53
Sumber : Studi Indeks Daya Saing Pariwisata Indonesia, 2006
7
8. 3. YOGYAKARTA SEBAGAI DESTINASI UNGGULAN
1 West Java 7,978,857
2 East Java 3,477,668
3 Riau 3,413,083
4 Central Java 2,366,664
5 DI Yogyakarta 2,313,148
6 East Kalimantan 1,341,363
7 North Sumatera 1,306,312
7 8 DKI Jakarta 1,207,441
9 South Sulawesi 1,177,066
3
10 Banten 1,157,810
6
1
2 9
8 4
5
10
8
9. 3. YOGYAKARTA SEBAGAI DESTINASI UNGGULAN
PETA SEBARAN OBYEK WISATA DIY
9
13. FUNGSI PEMERINTAH DAN SWASTA DALAM PENGEMBANGAN
4. DESTINASI
4.1. PERAN PEMERINTAH DAN SWASTA DALAM PERSAINGAN
Daya saing suatu negara dicapai melalui akumulasi daya saing
strategik SETIAP PERUSAHAAN dalam perekonomian global
Goverment
1. Government Efficiency
2. Infrastructure
Public Private Partnership COMPETITIVENESS
(PPP) INDEX
3. Economic Performance
4. Business Efficiency
Private
Dalam konteks peningkatan daya saing pariwisata Indonesia, maka peran Pelaku Industri Pariwisata
(APW/BPW, Asosiasi, dan lainnya), akan menjadi sangat Penting.
13
14. FUNGSI PEMERINTAH DAN SWASTA DALAM PENGEMBANGAN
4. DESTINASI
4.2. ORIENTASI PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN
KEGIATAN UTAMA YANG DILAKUKAN DIDASARKAN ATAS:
1. MARKET ORIENTED
Pemerintah : Analisis Pasar; Fasilitasi Media Pemasaran
Swasta : Peningkatan Jaringan Kerjasama; Peningkatan
Produk Media Pemasaran
2. DESTINATION ORIENTED
Pemerintah : Peningkatan Kualitas Produk; Aksesibilitas;
Infrastruktur, Investment-friendly, dll.
Swasta : Peningkatan Produk Layanan Kualitas, Harga,
Incentives, Peningkatan Pengalaman wisata (tourist
experiences), dll
14
15. FUNGSI PEMERINTAH DAN SWASTA DALAM PENGEMBANGAN
4. DESTINASI
4.2. ORIENTASI PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN
1. PROGRAM PEMASARAN (MARKET ORIENTED)
1. Market Analysis
2. Travel Mart
3. Special interest marketing kits
4. Consumer/Mall promotion
5. Branded office
6. Media Campaign
7. Sales cooperation
8. Special interest fam tour
9. Joint promotion
10. Cultural & tourism diplomacy
11. Special events & trade in Indonesia
12. Indonesia specialist training
13. TV production
14. Websites (maintenance & updating)
15. Music concert/Cultural event/Concert
16. Student exchange program
17. Road show
15
16. FUNGSI PEMERINTAH DAN SWASTA DALAM PENGEMBANGAN
4. DESTINASI
4.2. ORIENTASI PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN
2. PROGRAM PENGEMBANGAN DESTINASI
1. PENINGKATAN KUALITAS PRODUK
Revitalisasi produk, Diversifikasi produk,
Pengembangan jalur wisata, dll
2. PENINGKATAN LAYANAN
Penentuan harga bersaing, insentif, layanan
personality, kemudahan2, dll
3. PENINGKATAN INFRASTRUKTUR
Pengembangan akses jalan, Signing, perbaikan
kondisi infrastruktur, dsb.
4. PENINGKATAN SDM PARIWISATA
Pemahaman kepariwisataan, hospitality, kemampuan
komunikasi, pemahaman kondisi destinasi dan
atraksi lokal, dsb.
5. PENGEMBANGAN AKSESIBILITAS (INTERNAL
DAN EKSTERNAL)
Pengembangan jalur penerbangan, perbaikan akses
darat, pembukaan jalur baru, dsb.
16
17. 5. IMPLEMENTASI PROGRAM
IMPLEMENTASI PROGRAM DIY SEBAGAI DESTINASI UNGGULAN
PRODUK
1. Pengembangan produk yang ada dengan berdasarkan tema yang dimiliki (Tema pegunungan,
pantai, karst, heritage, dsb.)
2. Diversifikasi Produk Wisata (kawasan pesisir potensial, minat khusus, living culture, wisata
pendidikan, dsb.)
3. Revitalisasi Obyek dan benda cagar budaya di DIY
4. Peningkatan kualitas dan daya dukung pelayanan di ODTW
5. Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan akomodasi
PROMOSI DAN PEMASARAN
1. Intensifikasi Segmen pasar eksisting dan eksplorasi pasar potensial
2. Peningkatan kemitraan Strategis pengembangan paket wisata bersama lintas regional
3. Penggalian tema-tema baru dalam pengembangan dan pemasaran produk
4. Pemanfaatan Aplikasi Teknologi Informasi bagi Promosi dan Informasi Pariwisata Daerah
5. Penggalian peluang-peluang pasar investor bidang pariwisata di Yogyakarta
17
18. 5. IMPLEMENTASI PROGRAM
IMPLEMENTASI PROGRAM DIY SEBAGAI DESTINASI UNGGULAN
KELEMBAGAAN
1. Pengembangan sistem kelembagaan terpadu di tingkat kawasan/wil
2. Penguatan kelembagaan masyarakat guna mendorong kapasitas dan peran masyarakat dalam
pengembangan pariwisata
S D M PARIWISATA DAN MASYARAKAT
1. Peningkatan Sadar Wisata dan Sapta Pesona melalui kampanye, workshop, dan media-media
yang ada.
2. Peningkatan kapasitas pengelolaan usaha wisata yang dikembangkan masyarakat lokal di
sekitar destinasi pariwisata
3. Pengembangan media promosi bagi pembukaan akses pasar terhadap produk dan usaha
masyarakat lokal
4. Pengembangan regulasi yang berorientasi mendorong perkembangan usaha ekonomi
masyarakat lokal
5. Pilot project pembinaan dan penataan kawasan wisata dan komunitas masyarakat yang
mencerminkan prinsip-prinsip sadar wisata
6. Dukungan pemberdayaan Pokdarwis dalam pelestarian lingkungan pariwisata (Desa, Kawasan
Hutan, Situs sejarah, dsb)
7. Promosi terintegrasi antar pelaku pariwisata untuk menggerakkan kunjungan wisatawan antar
obyek wisata
18
19. KEY QOESTIONS: PEKERJAAN RUMAH BERSAMA
1. PRICING
Bisakah kita menyusun harga yang kompetitif? Bagaimana agar kita
dapat menyepakati harga tersebut?
2. INCENTIVES FOR TOURISTS
Apa yang dapat kita berikan sebagai insentif bagi wisatawan agar
menarik?
3. PACKAGE EXTENTION
Masih menarikkah paket tour yang ada? Bagaimana kalau kita
perluas jangkauan paket yang selama ini ada?
4. OTHER ALTERNATIVES
Adakah alternatif upaya untuk meningkatkan kunjungan wisata di
masing-masing wilayah terkait dengan paket wisata?
5. “WHAT ABOUT COMPETITORS DO?”
Apa dan bagaimana yang dilakukan oleh kompetitor selama ini?