Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas perhitungan pengaruh pengurangan unit pembangkit terhadap keandalan sistem.
2) Diberikan contoh perhitungan matematis pengaruh pengurangan satu unit pembangkit 450 MW terhadap kemungkinan beban yang terputus.
3) Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kemungkinan beban yang terputus meningkat setelah pengurangan unit pembangkit.
2. • Pengurangan unit pembangkit dalam system tenaga bisa terjadi Karena beberapa
hal, misalnya Karena pemeliharaan rutin maupun saat terjadi keruasakan yang
mengakibatkan unit pembangkit tersebut harus berhenti beroperasi.
3. MATEMATIS
• Perhitungan Matematis saat keandalan system berkurang Karena pengurangan
unit pembangkit , sbg:
Pn(x) = Pn-1(x) X (1-F.O.Rn) + Pn-1 (x-Cn) X F.O.Rn
Pn-1(x) =
Pn−1(x)–Pn−1(x− Cn)XF.O.Rn
1−F.O.Rn
Dimana:
Pn = Kemungkinan terjadinya outage untuk system dengan
(n-1) unit, sebelum ada unit ke-n
X = Besarnya nilai KW on outage
C = Kapasitas terpasang pada unit pembangkit
F.O.R = Forced Out rate
L = beban puncak
n = jumlah unit pembangkit
4. CONTOH
• Misal system dengan 4 unit pembangkit, dikeluarkan sebuah unit
pembangkit untuk pemeliharaan, yaitu unit 4 dengan kapasitas 1250 KW
dan F.O.R4= 0,05
7. KESIMPULAN
• Hasil perhitungan kemungkinan terjadinya kumulatif KW on outage untuk system
setelah unit 4 dkeluarkan, yaitu Pn-1 adalah sama hasilnya dengan yang
ditunjukkan oleh table II.7. Dengan demikian terbukti bahwa persamaan (II.17)
adalah benar.
8. 1. Hal hal apakah yang menyebabkan adanya penyimpanan dalam operasi real
time terhadap yang telah disusun dalam rencana operasi? Bagaimana caranya
mengendalikan sistem dalam menghadapi penyimpangan tersebut?
Jawab:
a. Penyimpanan terhadap rencana operasi harian
b. Dikendalikan dalam real time operation dengan mengikuti pedoman
operasi yang dalam bahasa inggris di sebut Standing operation
procedures biasanya di singkat S.O.P.
SOAL
9. Jawab:
a. Mengoperasikan PMT untuk memisahkan jaringan sistem SUTT sehingga
tidak terdapat lagi arus listrik yang mengalir dan selanjutnya melakukan
grounding pada sistem SUTT untuk menetralkan sistem SUTT tersebut.
b. Untuk mengoperasikan kembali SUTT langkah-langkah yag harus dilakukan
yaitu memastikan grounding sudah tidak terhubung ke tanah untuk
menghindari hubung singkat dan selanjutnya menghubungkan kembali PMT
ke sistem jaringan SUTT 20KV.
2. Sebutkan langkah-langkah operasional yang harus dilakukan dalam mengeluarkan
sebuah SUTT dari operasi dan selanjutnya siap untuk dipelihara (disentuh) setelah
pekerjaan pemeliharaan selesai, sebutkan operasional yang harus dilakukan untuk
mengoperasikan kembali SUTT tersebut?
SOAL
10. 3. PMT dari sebuah penyulang (feeder) distribusi yang berupa SUTM 20 Kv yang keluar
dari GI mengalami trip. Apabila penyulang tersebut tidak dilengkapi dengan relay
penutup pagi otomatis (auto reclose relay, langkah apa yang harus dilakukan?
Apabila dilengkapi dengan relay penutup balik otomatis, langkah apa yang harus
dilakukan?
Jawab:
a. Mengoperasikan relay dan PMT secara manual untuk memisahkan jaringan
sistem SUTM 20 KV yang mengalami gangguan, setelah gangguan diperbaiki
mengoperasikan kembali relay dan PMT untuk menghubungkan jaringan sistem
SUTM 20 KV.
b. Memastikan gangguan sudah teratasi sehingga relay menutup balik otomatis
tidak mengalami kerusakan ketika menghubungkan kembali jaringan sistem
SUTM 20KV.
SOAL
11. 4. Saudara mengoperasikan sistem dengan titik, netral transformator yang
ditanahkan melalui kumparan petersen. Apabila ada tanda alarm dan dari volt
meter tampak adanya kemiringan tegangan fasa ke tanah, apa arti hal ini. Apa
yang harus saudara lakukan?
Jawab:
a. Terjadi hubung singkat pada sistem yang diakibatkan titik netral yang
ditanahkan secara langsung.
b. Memeriksa transformator untuk memastikan tidak ada pentanahan secara
langsung yang mengakibatkan gangguan pada sistem.
SOAL
12. 5. Saudara mengoperasikan sestem dengan titik netral transformator yang ditanahkan
secara langsung. Pertanahan hanya dilakukan pada sebuah transformator.
Apabilatransformator ini dikeluarkan dari operasi untuk pekerjaan pemeliharaan
atau perbaikan, tetapi tidak dilakukan pentanahan melalui transformator lain, apa
resikonya?Apabila diinginkan untuk melakukan pentanahan melalui beberapa titik
netral transformator, apa yang harus diperhitungkan?
Jawab:
a. Masih terdapat medan listrik yang tersimpan pada kumparan transformator
karena tidak dilakukan pentanahan sehingga dapat membahayakan pekerja
yang melakukan perawatan bahkan dapat mengakibatkan kematian akibat
listrik yang terdapat pada kumparan transformator.
b. Memastikan transformator tidak terhubung pada sistem atau jaringan untuk
menghindari hubung singkat yang mengakibatkan gangguan pada sistem.
SOAL
13. 6. Karena ada unit pembangkit besar yang trip dalam sistem, maka ada beberapa PMT
penyulang distribusi yang trip karena under Frequency relay yang bekerja,
langkah-langkah apa sajakah yang harus di lakukan sebelum memasukan kembali
PMT penyulang distribusi yang trip?
Jawab:
a. Relay lebih atau relay impedansi maka PMT dapat dicoba masuk kembali. Berapa
kali PMT dapat dicoba masuk kembali tergantung kepada spesifikasi PMT dan
besarnya arus hubung singkat, tetapi jangan lebih dari dua kali.
b. Tetapi apabila disamping relay arus lebih atau relay impedansi yang
menyebabkan trip juga relay penutup balik telah bekerja maka SUTT dan SUTM
perlu diperiksa terlebih dahulu dan diperbaiki apabila ternyata ada kerusakan,
sebelum PMT nya dapat dimasukkan kembali.
SOAL
14. 7. Dalam G.I. salah satu PMT transformator trip. Apabila relay yang bekerja (yang men-
trip PMT) adalah relay arus lebih, langkah apa yang harus dilakukan? Bagaimana
apabila yang bekerja adalah relay burcholz?
Jawab:
a. Relay arus lebih maka PMT dapat dicoba masuk kembali tidak lebih dari satu
kali. Tetapi apabila yang bekerja adalah yang bekerja adalah relay differensial
maka kabel perlu diperiksa dan kalau perlu diperbaiki terlebih dahulu sebelum
PMT nya dapat dimasukkan kembali.
b. Relay Bucholz untuk Transformator dan relay-relay lainnya yang memberikan
indikasi tentang kemungkinan adanya gangguan dalam (internal fault) pada
transformator atau generator, maka transformator atau generator perlu diperiksa
dan diperbaiki terlebih dahulu sebelum PMT nya boleh dimasukkan kembali.
SOAL
15. 8. langkah-langkah operasional apa saja yang harus di lakukan menjelang beban
puncak?
Jawab:
a.Memastikan pembangkit yang berada di sistem dalam kondisi baik.
b.Menyiapkan bahan bakar untuk penambahan daya yang akan dibangkitkan
untuk memenuhi beban puncak.
c.Penambahan daya yang dibangkitkan diambil dari pembangkit dengan biaya
pembangkitan daya yang paling murah.
d.Dengan begitu sistem (pembangkit) siap memenuhi beban puncak.
SOAL
16. 9. Apabila beban sistem rendah missal pada hari libur, langkah operasional apa saja
yang perlu dilakuka? Apa resiko yang bisa terjadi pada waktu beban sistem
rendah?
Jawab:
a.Ada unit-unit pembangkit yang di keluarkan dari operasi.
b.Terjadi arus hubung singkat terutama di tempat yang jauh dari pusat listrik.
SOAL
17. Jawab:
a)Pelajari dulu bagaimana keadaan sistem sesaat setelah mengalami gangguan, unit
pembangkit mana saja yang beroperasi
b)Lakukan langkah penyelamatan sistem yaitu kiriman tegangan ke PLTU yang tidak
bertegangan lagi.
c)Setelah langkah tersebut dalam butir B selesai di lakukan kemudian di lakukan
pemasukan beban jaringan distribusi secara bertahap menurut prioritas.
d)Dalam pelaksanaan butir B perlu diperhatikan tegangan dalam sistem karena beban
masih ringan sehingga mungkin sekali ada bagian sistem yang mengalami tegangan
lebih karena arus kapasitif.
10. langkah- langkah operasional apa saja yang harus di lakukan untuk menormalkan
sistem setelah terjadi gangguan (semi) total?
SOAL
18. 11. Untuk dapat mengatasi gangguan (semi) total dalam sistem dengan cepat,
konfigurasi jaringan perlu disusun terlebih dahulu dan ada pedoman
operasionalnya. Bagaiana pedoman operasinyaapabila terjadi gangguan (semi)
total, untuk pusat listrik dan G.I. yang mempunyai:
a. Rel Tunggal?
b. Rel Ganda dengan PMT tunggal?
c. Rel dengan PMT 1,5?
Jawab:
a.Apabila terjadi kerusakan pada rel tunggal maka Pusat Listrik atau Gardu harus
dibebaskan dari tegangan secara keseluruhan dalam arti bahwa dikeluarkan. Dari
operasi sampai selesai dilakukan perbaikan
b.Apabila terjadi gangguan yang bersifat total bagi Pusat Listrik ini maka PMT kopel
harus segera dibuka, kemudian unit pembangkit di parallel kembali pada rel 1 untuk
segera melayani kelompok “intern” sambil menunggu datangnya tegangan dari
kelompok “extrem” dapat diparalel kembali dengan kelompok imtern melalui PMT
kopel.
SOAL
19. Jawab:
a.Apabila terjadi kerusakan pada rel tunggal maka Pusat Listrik atau Gardu harus
dibebaskan dari tegangan secara keseluruhan dalam arti bahwa dikeluarkan. Dari
operasi sampai selesai dilakukan perbaikan
b.Apabila terjadi gangguan yang bersifat total bagi Pusat Listrik ini maka PMT kopel
harus segera dibuka, kemudian unit pembangkit di parallel kembali pada rel 1 untuk
segera melayani kelompok “intern” sambil menunggu datangnya tegangan dari
kelompok “extrem” dapat diparalel kembali dengan kelompok imtern melalui PMT
kopel.
LANJUTAN
20. Jawab:
c.Dalam konfigurasi ini transformator pemakaian sendiri dari GI sebaiknya
dihubungkan dengan rel yang di perkirakan paling cepat menerima tegangan dan
begitupula halnya dengan transformator beban local dengan catatan bahwa semua
PMT feeder distribusi dibuka apabila ada gangguan.
LANJUTAN