1. Tugas Ekonomi
M A K A L A
"Analisis Migrasi Kegiatan Ekonomi Berbasis Offline ke Online di Lingkungan Sekitar"
O
L
E
H
Nama : Maria Clarisha Goang
Kelas :X-B
Semester : 1/Ganjil
SMA NEGERI 1 MAUMERE
TA. 2022/2023
2. KATA PENGANTAR
Pujian dan rasa syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa, karena atas segala
berkat dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Analisis Migrasi
Kegiatan Ekonomi Berbasis Offline ke Online di Lingkungan Sekitar" ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu ….. pada mata
pelajaran ekonomi. Selain itu, makala ini jug bertujuan untuk menambah wawasan tentang
migrasi kegiatan ekonomi berbasis offline ke online bagi pembaca dan juga bagi penulisnya.
Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Ibu …. selaku guru mata pelajaran ekonomi
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan saya.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua, teman, sahabat dan semua pihak yang
telah membantu dan membagi pengetahuannya serta bersedia untuk melengkapi kekurangan saya
sehingga penyusunan makala ini dapat saya selesaikan.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya susun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makala ini.
(Maumere, 16 November 2022)
Penulis
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………
1.2 RUMUSAN MASALAH ……………………………………………..
1.3 TUJUAN ………………………………………………………………
1.4 MANFAAT ……………………………………………………………
BAB 2 ISI
ISI.……………………………………………………………………….
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN………………………………………………………
3.2 SARAN……………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………
4. BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia membutuhkan berbagai macam hal untuk meningkatkan kualitas hidup dan
kehidupannya. Kebutuhan pokok manusia terdiri dari sandang, pangan, dan papan. Sandang
adalah pakaian, pangan adalah makanan, dan papan adalah tempat tinggal. Segala sesuatu yang
dibutuhkan manusi harus terpenuhi dan manusia akan memilih yang terbaik agar dapat
memberikan rasa nyaman dan layak bagi manusia itu sendiri.Dalam memenuhi kebutuhannya,
terdapat banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Jika seseorang tidak cocok dengan suatu
keadaan ataupun suatu barang maka ia akan berpindah ke alternatif lain atau melakukan migrasi.
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu bioma ke bioma lainnya.
Secara sederhana migrasi didefinisikan sebagai aktivitas perpindahan. Sedangkan dalam istilah
lain, migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke
tempat lain yang melampaui batas politik/negara ataupun batas administrasi/batas bagian suatu
negara. Menurut Mantra (2012) migrasi adalah gerak penduduk yang melintas batas wilayah asal
menuju ke wilayah tujuan dengan niatan menetap.
Ada beberapa faktor juga yang menyebabkan seseorang melakukan kegiatan migrasi, Drs.
Sugiharyanto, M.Si dalam buku Geografi dan Sosiologi 2 menjelaskan, ada beberapa hal yang
menyebabkan penduduk melakukan migrasi. Penyebab migrasi meliputi faktor bencana alam,
ekonomi, agama dan faktor politik.Berdasarkan buku Geografi dan Sosiologi 2, migrasi
dibedakan menjadi dua, yaitu migrasi nasional dan internasional. Migrasi nasional adalah
perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain tetapi masih dalam suatu negara.
Sedangkan migrasi internasional adalah Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk dari
satu negara ke negara lain atau antarnegara.
Sama halnya dengan migrasi penduduk, migrasi kegiatan ekonomi pun bertujuan untuk
meningkatkan kenyamanan dan kelayakan suatu alat pemuas kebutuhan bagi manusia. Jika alat
5. pemuas kebutuhan tersebut sudah tidak cocok dengan keadaan manusia, disaat itulah manusia
harus berpindah atau melakukan migrasi. Nyatanya yang kita alami adalah saat sebelum dan
sesudah wabah penyakit covid-19 melanda. Dengan keadaan sebelumnya semua kegiatan
perekonomian khususnya jual beli atau perdagangan dilakukan secara tatap muka atau offline,
setelah covid-19 menyebar, dengan munculnya kebijakan pemerintah untuk stay at home hingga
lockdown dimana semua kegiatan harus dilakukan dari rumah untuk mengurangi persebaran
virus, sehingga kegiatan perdagangan atau jual belipun harus bermigrasi dari offline ke online
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang tidak memungkinkan untuk kita saling bertatap
muka dan memberikan kenyamanan serta keamanan yang lebih kepada kita untuk berjualan dan
berbelanja agar tidak terpapar virus.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa bentuk migrasi kegiatan ekonomi berbasis offline ke online yang ada di lingkungan
sekitar?
1.2.2 Apa saja faktor penyebab terjadinya migrasi ekonomi yang berbasis offline ke online
tersebut?
1.2.3 Apa saja kelebihan dan kekurangan dari migrasi kegiatan ekonomi berbasis offline ke
online tersebut?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui bentuk migrasi kegiatan ekonomi berbasis offline ke online di
lingkungan sekitar.
1.3.2 Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya migrasi kegiatan ekonomi berbasis
offline ke online.
1.3.3 Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari migrasi kegiatan ekonomi berbasis
offline ke online
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini, yaitu memberikan wawasan lebih kepada pembaca
dan juga bagi penulis tentang migrasi kegiatan ekonomi yang ada di lingkungan sekitar .
6. BAB 2
ISI
Kegiatan migrasi sendiri merupakan kegiatan berpindah atau beralih dari sesuatu yang membuat
kita tidak nyaman dan tidak layak untuk kita dan bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan
kelayakan suatu alat pemuas kebutuhan. Kegiatan ekonomi merupakan setiap aktivitas manusia
untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Hal ini misalnya dari membeli suatu barang atau
jasa, sampai membuka usaha. Kegiatan offline sendiri merupakan kegiatan diluar jaringan
dimana kita melakukan kegiatan yang melibatkan fisik dan bertatap muka langsung tanpa
melalui media atau perantara. Sedangkan kegiatan online merupakan kegiatan yang dilakukan
dalam jaringan atau virtual dimana kita melakukan kegiatan melalui media elektronik seperti
handphone, laptop dan alat elektronik lain. Maka, migrasi kegiatan ekonomi berbasis offline ke
online merupakan kegiatan ekonomi yang berpindah dari offline ke online guna memberikan
nilai kenyamanan, keamanan serta kelayakan lebih bagi manusia.
Seperti yang kita tahu dan bahkan kita alami akhir" ini, kegiatan ekonomi yang bermigrasi dari
offline ke online dalam kehidupan sehari-hari seperti kegiatan jual beli atau perdagangan, yang
sebelumnya sering kita lakukan secara offline atau manual secara tatap muka telah berpindah ke
cara online dimana kita menjual, mempromosikan,melihat, menawar, membeli hingga membayar
sesuatu dengan cara online atau virtual. Sekarang hampir semua orang sudah mengerti dan
mengetahui cara memesan dan menjual barang secara online, akibat seringnya orang-orang
melakukan kegiatan jual beli dari rumah. Selain itu sudah banyak juga situs-situs online seperti
aplikasi perdagangan online yang terpercaya yang sangat mempermudah kegiatan jual beli
online. Kegiatan tersebut dilakukan demi memberikan kenyamanan dan keamanan bagi kita sndri
pelaku kegiatan jual beli.
Sekarang ini, kegiatan jual beli online sudah dilakukan dari berbagai usia mulai dari orang
dewasa, para remaja hingga anak kecil pun ada. Hampir semua anggota keluarga saya baik di
rumah maupun di keluarga besar. Kami membeli barang dan menjual barang secara online
7. dengan memposting foto barang dagangan di sosial media agar barang jualan kami diketahui
orang-orang dan dibeli oleh mereka. Selain itu juga kami melakukan pemesanan barang-barang
untuk kebutuhan kami di toko-toko online dari sosial media maupun dari aplikasi. Pembayaran
juga kami lakukan secara online . Meskipun ada juga yang kami beli secara offline.
Adanya kegiatan jual beli online ini sangat berpengaruh besar dan memberikan manfaat lebih
bagi kami karena dapat mempermudah dalam berbelanja dan berdagang. Jika berbelanja online
dapat menghemat waktu dan biaya sebab banyak promo yang diberikan dan tidak perlu
mengeluarkan biaya transportasi ke pusat belanjan. Barang-barang yang ingin kita beli juga
tersedia bermacam-macam mulai dari warna, ukuran, bentuk, model sesuai yang kita inginkan.
Belanja online juga membuat kita lebih nyaman karena kita bisa lebih bahkan sangat
mempermudah kita dalam berbelanja keren berbelanja hanya menggunakan jari dan mencari
barang cukup ke kolom pencarian. Jika kita ke pusat perbelanjaan maka kita hanya bisa
membandingkan satu harga untuk sebuah produk, tapi jika kita berbelanja online kita bisa
membandingkan harga untuk satu produk yang sama sehingga bisa membeli barang dengan
harga terjangkau dan kualitas bagus.
Selain manfaat yang dirasakan ada pula kerugian dan kekurangan dari pada berbelanja online ini
sendiri antara lain kita cenderung membeli barang yang tidak kita butuhkan (konsumtif), jika kita
tidak teliti maka bisa saja barang yang kita pesan tidak sesuai ekspektasi karena yang kita lihat
hanylah gambar yang menarik bukan barang tersebut secara nyata. Meskipun berbelanja online
ini sudah sering dilakukan, namun tidak menutup kemungkinan bahwa pembeli akan terkena
penipuan sebab masih banyak sekali oknum yang mengincar pembeli yang kurang cerdas dalam
berbelanja. Oleh karena itu, saat berbelanja online kita harus lebih hati-hati dengan memilih
website yang terpercaya dan pastikan review produknya pun baik.
Dalam berdagang pun banyak keuntungan yang dirasakan dari kegiatan online. Dengan
berdagang secara online dapat menghemat budget karena biaya yang dikeluarkan untuk
mempromosikan barang dagangan cendrung lebih sedikit dibanding berdagang, pedagang juga
tidak harus menyiapkan tempat jualan yang nyaman bagi pembelinya. Selain itu juga berdagang
8. online jangkauan pasarnya tergolong luas maka orang yang berjualan secara online bisa menjual
barang dagangannya dimana-mana, informasi tentang barang jualan pun lebih mudah sampai ke
pelanggan. Berdagang online juga sederhana dan lebih nyaman dilakukan karena lebih tidak ribet
daripada harus berdagang secara offline.
Kegiatan belanja secara online ini juga terdapat kekurangan antaranya adalah informasi yang
ada di internet terlalu banyak dan belum tentu dapat dipercaya. Kemungkinan orang untuk
tersesat saat melakukan pencarian di internet adalah karena banyaknya informasi yang membuat
pelanggan akhirnya hanya penasaran saja dan menunda pembelian. Pada umumnya seseorang
yang memiliki bisnis online menghabiskan banyak waktu daripada pekerja kantoran, hal ini bisa
disebabkan karena tidak ada jam khusus atau jadwal tetap bagi para pebisnis online, sehingga
Anda bisa saja bekerja dengan jam tambahan yang berubah-ubah.Kelemahan bisnis online
selanjutnya adalah persaingan yang tinggi. Hampir kebanyakan orang mengambil peluang untuk
memulai bisnis online, hal ini mengakibatkan persaingan yang ketat diantaranya, sehingga perlu
adanya strategi atau inovasi baru agar bisnis Anda jadi lebih unggul. Untuk beberapa produk
terutama memiliki ukuran yang besar atau mudah rusak biasanya akan memakan biaya yang
lebih mahal.
Penyebab terjadinya migrasi kegiatan ekonomi ini adalah karena munculnya virus covid-19
yang mengharuskan semua orang berada di rumah dan melakukan kegiatan mereka dari rumah
baik itu sekolah,kerja, beribadah, dan kegiatan sehari-hari tidak bisa dilakukan di luar rumah
karena dibatasi. Keadaan ini mengharuskan kegiatan ekonomi seperti perdagangan pun harus
beralih dari yang biasanya bertatap muka menjadi berbelanja dan berdagang dari rumah.
Kegiatan ini dilakukan demi keamanan dan kenyamanan dari manusia sendiri. Dengan
terbiasanya kita melakukan kegiatan dari rumah, maka akan mengurangi penyebaran virus dan
kita bisa hidup dengan lebih aman. Ini adalah contoh nyata dari migrasi kegiatan ekonomi
berbasis offline ke online di sekitar dimana Manusia harus melakukan migrasi dari kegiatan jual
beli yang sehari -harinya biasa dilakukan langsung menjadi kegiatan yang harus dilakukan dari
rumah dalam jaringan atau online. Manusia harus bermigrasi karena keadaan dan demi
keamanan dan kenyamanan hidupnya agar tidak terjangkit virus.
9. Pandemi Covid-19 juga menjadi momentum bagi Pemerintah untuk mempercepat Transformasi
Digital. Pasalnya, selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), infrastruktur
dan layanan digital terbukti menjadi tulang punggung bagi berbagai kegiatan produktif, seperti
bekerja, berjualan, dan belajar dari rumah.
"Dengan adanya pandemi ini, transformasi digital menjadi suatu keharusan. Migrasi dari offline
ke online adalah sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat. Berbagai negara pun, mendorong
digitalisasi ekonomi agar tidak ketinggalan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers Peluncuran Program Dukungan UMKM Indonesia –
GrabForGood 2020 #TerusUsaha, yang dilakukan secara daring, Selasa (30/6).
Transformasi Digital tidak saja meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tapi juga mendorong
inklusivitas. Pemerintah pun berkomitmen menciptakan lingkungan berusaha yang nyaman bagi
para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk berbisnis secara online.
Pendampingan dan pelatihan secara konsisten dan berkelanjutan juga diperlukan agar UMKM
dapat bertahan dan berkembang dalam ekosistem digital. Tentu dengan digitalisasi, jumlah rantai
pasokan akan semakin berkurang sehingga akan tercapai efisiensi. Seperti warung sembako
berbasis online, itu juga harus diapresiasi dan kita berharap akan makin banyak yang
serupaterang.
Pemerintah pun mendorong agar e-commerce dapat menjadi instrumen pemerataan ekonomi.
Walaupun sebagian besar masyarakat dapat mengadopsi digital dengan mudah, masih ada
kelompok lain yang belum dapat mengakses atau memanfaatkan layanan digital. Pemerintah
akan mendorong cost dari digitalisasi ini bisa semakin murah. Harga dari smartphone juga
diharapkan akan lebih terjangkau, dengan demikian lebih banyak lagi orang yang bisa
menggunakan smartphon. Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 yang melanda 216 negara
di dunia telah memberikan tekanan pada perekonomian. Sebagai upaya penanganannya, dana
sekitar Rp695 triliun telah disiapkan Pemerintah. Untuk pengendalian pandemi kesehatan
sebesar Rp87,5 trililun dan pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp607,5 triliun.
10. Pemerintah pun terus mengawal masa transisi PSBB menuju tatanan kenormalan baru agar
penyebaran second wave tidak terjadi, serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Pemerintah mempersiapkan agar situasi new normal ini bisa dioptimalkan antara pencegahan
penyebaran virus (safeguard our lives) dan penyelamatan perekonomian (safeguard our
livelihoods).
Para pemimpin negara di ASEAN juga menyepakati bahwa untuk menghentikan pandemi
Covid-19 ini perlu dilakukan kerja sama untuk penemuan vaksin dan diharapkan menjadi public
goods atau tersedia untuk kemanusiaan. Indonesia sendiri sudah mengeluarkan Super Deduction
Tax 300% untuk mendorong kegiatan penemuan vaksin tersebut.Sebagai informasi, program
GrabForGood 2020 adalah program yang didedikasikan untuk membantu UMKM agar dapat
beradaptasi dan berkembang di era tatanan baru pascapandemi Covid-19. Komitmen ini juga
sejalan dengan program.
Pandemi Covid-19 menimbulkan tsunami transformasi bisnis ke ranah daring atau online, di
mana banyak pelaku usaha atau UMKM offline beramai-ramai dan cepat melakukan
transformasi tersebut. Head of Public Policy and Government Relations Shopee, Radityo
Triatmojo mengatakan tsunami transformasi ke ranah online tersebut terlihat dari banyak penjual
atau UMKM offline secara tiba-tiba bertransformasi ke daring, mengingat mereka tidak memiliki
pilihannya lain di tengah pandemi Covid-19.
Dampak pandemi Covid-19 di Indonesia menimbulkan dampak di mana putaran modal
pedagang melambat akibat turunnya penjualan, sehingga menyulitkan mereka untuk memutar
uang bagi modal maupun pengembangan usahanya.Dampak lainnya dari pandemi ini adalah
sedikitnya akses pasar online di kota atau kabupaten kecil, di mana terdapat keterbatasan literasi
digital, modal serta pengetahuan mengenai pemasaran online. Ekonom Andry Satrio dari
Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai pandemi Covid-19 berhasil
mempercepat bahkan memaksa transformasi bisnis serta aktivitas jual beli dari tradisional
menjadi daring atau online lewat prinsip digitalisasi.Saat ini semua pihak dipaksa untuk
beraktivitas secara daring dan menerapkan prinsip digitalisasi, kalau tidak kegiatan
perekonomian serta bisnis akan mati.
11. BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh besar terhadap perekonomian khususnya dalam kegiatan
jual beli dimana semuanya harus bermigrasi dari offline ke online guna memberikan
kenyamanan dan memberikan keamanan bagi para pelaku jual beli dan para masyarakat
disekitarnya. Kegiatan migrasi ini juga membuat banyak perubahan serta memberikan manfaat
yang cukup baik bagi perkembangan ekonomi di masyarakat namun ada juga kekurangan dan
kelemahannya namun terlepas dari itu sangat membantu dan mempermudah masyarakat.
3.2 Saran
Dalam melakukan kegiatan jual beli online ini, sangat diperlukan kehati-hatian dan juga
kebijakan serta kecerdasan dalam berbelanja dan berdagang karena meskipun banyak sekali
manfaat baik yang bisa dirasakan ada juga kekurangan daripada kegiatan jual beli online ini.
Maka dari itu kehati-hatian dan kecerdasan kita dibutuhkan untuk menghindari kita dari kerugian
dan hal-hal yang tidak seharusnya kita alami.
12. DAFTAR PUSTAKA
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
SIARAN PERS
No. HM.4.6/69/SET.M.EKON.2.3/06/2020
Transformasi Digital Percepat Pengembangan UMKM Indonesia
Jakarta, 30 Juni 2020
https://ekon.go.id/publikasi/detail/351/transformasi-digital-percepat-pengembangan-umkm-
indonesia