Dokumen ini membahas rencana pengembangan kawasan wisata budaya di sepanjang Sungai Kapuas di Kota Pontianak untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat setempat serta melestarikan budaya lokal. Potensi wisata budaya di sepanjang sungai ini belum dimanfaatkan dengan baik. Diperlukan upaya perbaikan lingkungan sungai dan promosi untuk menarik minat wisatawan.
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesia
Sungai Kapuas.pdf
1. Sungai Kapuas
PENGEMBANGAN KAWASAN
WISATA BUDAYA KORIDOR
MK. KEBIJAKAN PENGELOLAAN WISATA AGRO-EKO-KULTURAL
OLEH:
DESINTHA YUWINDHA PRAHESTY
(P0502221003)
Magister Ilmu Pengelolaan Sumber
Daya Alam dan Lingkungan
IPB University
2023 Dosen Pengampu: Prof. Dr. Ir. Hadi Susilo Arifin, MS
Tujuan
Meningkatkan pendapatan
kota (PAD) dan masyarakat,
Meningkatkan kualitas
lingkungan dan lanskap
sungai
Meningkatkan apresiasi
masyarakat dan wisatawan
yang berkunjung terhadap
budaya lokal yang pernah
dimiliki.
1.
Sampai dengan saat ini,
potensi yang dimiliki sungai
ini, terutama yang terkait
dengan kepariwisataan yang
berbasis sosial budaya
setempat, belum
dimanfaatkan secara optimal
untuk meningkatkan
kesejahteraan kota dan
masyarakatnya.
2. Permasalahan
Ruang untuk pengembangan
kawasan wisata budaya
terdeliniasi seluas 133,4 ha
(48,7% dari luas sempadan
sungai), tetapi untuk
mendukung pengembangan
kawasan wisata budaya
berkelanjutan diperlukan
adanya tindakan perbaikan
kualitas sungai.
koridor Sungai Kapuas yang
berada dalam wilayah
administratif Kota Pontianak,
sepanjang 10 km dan lebar
250m, dengan bantaran sungai
selebar 100 meter pada kiri dan
kanan sungai.
3. Analisis Situasional Objek
4. Analisis &Sintesis
Peningkatan promosi dan
informasi kawasan. Rencana
pengembangan koridor
Sungai Kapuas sebagai jalur
interpretasi wisata budaya
Kota Pontianak hendaknya
dapat diakomodasikan dalam
Renstra Pemda Kota
Pontianak sehingga
mendapat prioritas dalam
pembangunan daerah.
5. Kesimpulan
Sampai dengan saat ini, potensi yang dimiliki sungai
ini, terutama yang terkait dengan kepariwisataan
yang berbasis sosial budaya setempat, belum
dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan
kesejahteraan kota dan masyarakatnya.
DAFTAR PUSTAKA