2. EDITOR
Lucky Irawan
DESAIN & TATA LETAK
Kristia Davina Sianipar
ARTIKEL
Anggun Piputri
Anies Wahyu Nurmayanti
KONTRIBUTOR
Darul Syahdanul
Muhammad Akbar
Nalikoy Insowibinderi Sarwom
Rady Raziman Dypatra
Sekar Ratnaningtyas
FOTO
Koleksi pribadi PM Rote Ndao
Ilham Himawan
KANTOR
Indonesia Mengajar
Jl. Galuh II No. 4
Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Telp: 021 – 722157
Faks: 021 – 7231430
www.indonesiamengajar.org
info@indonesiamengajar.org
Indonesia Mengajar
@pengajarmuda
03 Sekapur Sirih
04 Tentang Kami
06 Rekam Jejak
10 Sosok Inspirasi
14 Jendela Sekolah
16 Cerita PM
20 Kata Mereka
22 Coretan PM
3. sekapur
Sapaan khas anak-anak ketika bertemu
Pengajar Muda di jalan menuju ke sekolah
setiap harinya. Sapaan yang selalu
berulang dan terus memberi energi untuk
melangkahkan kaki menuju kelas kecil
penuh keceriaan, senyuman lucu, dan
semangat anak-anak Rote Ndao. Hingga
tak terasa setahun telah terlewati
menunaikan tugas mengajar, Pengajar
Muda pun banyak belajar dari anak-anak.
Booklet ini kumpulan kisah dan catatan
Pengajar Muda selama setahun di
Kabupaten Rote Ndao. Sembilan orang
anak muda datang dari berbagai latar
belakang pendidikan dan daerah asal.
Mereka berinteraksi dengan anak-anak,
masyarakat, dan pemerintah. Kejadian
yang dialami penuh kejutan dengan
berbagai macam perasaan muncul silih
berganti menjalani waktu.
Setahun di Rote Ndao, Pengajar Muda
bertemu dan bekerja sama dengan orang-
orang luar biasa yang mendedikasikan
dirinya untuk kemajuan pendidikan. Mulai
dari orang tua murid, guru, kepala
sekolah, tokoh masyarakat, hingga tokoh
agama. Interaksi berlangsung penuh
keakraban. Jika hal itu dielaborasikan
secara bijak, tidak lama lagi pendidikan di
Kabupaten Rote Ndao akan mengalami
lompatan kemajuan yang signifikan.
“Selamat pagi!”
PENGAJAR MUDA 02●03
Pengajar Muda mengucapkan maaf andai
kata selama setahun bersama ada lisan
dan laku yang keliru. Harapan, semua
niat baik untuk memajukan pendidikan
tetap menyala, serta simpul kerja sama
yang telah terbangun tetap terjalin
dengan erat.
Akhir kata, selamat menjelajah sajian
dalam booklet ini.
Salam,
Pengajar Muda IV
di Kabupaten Rote Ndao
Gerakan Indonesia Mengajar
2013
4. Jikalau mengurutkan permasalahan
pendidikan di Indonesia tentunya
menghasilkan daftar yang teramat
panjang. Debat untuk menemukan solusi
atas rentetan daftar permasalahan
tersebut pastinya membutuhkan waktu
yang panjang dan rumit. Namun tak
tersadari kita lupa, bahwa umur anak terus
bertambah dan tidak bisa dihentikan. Saat
orang dewasa berdebat, anak-anak tetap
membutuhkan guru terbaik di hadapan
mereka.
Gerakan Indonesia Mengajar (GIM)
mengundang sarjana terbaik dari berbagai
disiplin ilmu sebagai putra-putri Indonesia
untuk hadir di hadapan anak-anak pelosok
negeri menjadi guru mereka selama satu
tahun. GIM memberikan kesempatan dan
kehormatan kepada sarjana yang telah
terpanggil untuk dikirim ke-17 Kabupaten
tersebar di seluruh wilayah Republik
Indonesia dengan predikat Pengajar Muda
(PM).
Kabupaten Rote Ndao terpilih menjadi
salah satu daerah penempatan, terletak di
ujung selatan sebagai pagar Nusantara.
GIM telah berkiprah selama dua tahun dari
lima tahun rencanaGerakan di Nusa
Lontar, mencakup 10 Sekolah Dasar (SD) di
delapan Kecamatan dan telah
mengirimkan 19 Pengajar Muda. Bulan Juli
2013 adalah awal tahun ke-3 GIM di
Kabupten Rote Ndao, tongkat estafet
Gerakan akan dilanjutkan oleh Pengajar
Muda tahun ketiga. ▪ (LI)
Kami tidak berpretensi untuk menyelesaikan
semua masalah pendidikan, namun
sesungguhnya berniat untuk mengajak setiap
warga negara untuk terlibat dalam gerakan
memajukan pendidikan bersama.
Anies Baswedan
Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar
22.808
siswa
1.738
guru
157
kepala sekolah
138
desa
79
kecamatan
17
kabupaten
2010–2012
293 Pengajar Muda
berinteraksi dengan
5. Kristia Davina Sianipar
SDN Daepapan
Kec. Rote Selatan
Singapore Management University
Akuntansi & Sistem Informatika
Nalikoy Insowibinderi
Sarwom (Nelly)
SD Inpres Onatali
Kec. Rote Tengah
Jawaharlal Nehru University
Hubungan Internasional
Sekar Ratnaningtyas
SDN Tesabela
Kec. Pantai Baru
Universitas Diponegoro
Teknik Informatika
Lucky Irawan
SD GMIT Oeulu
Kec. Rote Timur
Universitas Negeri Yogyakarta
Pendidikan Teknik Mesin
Darul Syahdanul
SD Inpres Oenitas
Kec. Rote Barat
Universitas Negeri
Makassar
Pendidikan Teknik Sipil &
Perencanaan
Anggun Piputri
SD Inpres Oeoko
Kec. Rote Barat Laut
Universitas Indonesia
Ilmu Administrasi Negara
Muhammad Akbar
SDN Hurulai
Kec. Rote Barat Daya
Universitas Gadjah Mada
Hubungan Internasional
Anies Wahyu Nurmayanti
SD Inpres Batulai
Kec. Lobalain
Institut Pertanian Bogor
Komunikasi & Pengembangan
Masyarakat
Rady Raziman Dypatra
SD Inpres Bandu
Kec. Lobalain
Institut Teknologi Bandung
Kimia
PENGAJAR MUDA 04●05
tentang
*Pengajar Muda Rote Ndao Tahun Ke-2
6. Siswa-siswi Kelas XII SMA Negeri 1 Lobalain, ketika kegiatan Roadshow
berbagi motivasi dan tips kuliah oleh Indonesia Mengajar, 21 Maret 2013.
7. PENGAJAR MUDA 06●07
Cita-cita merupakan suatu impian dan
harapan seorang akan masa depannya,
bagi sebagian orang menjadikannya tujuan
hidup. Namun tidak sedikit yang
menganggap itu hanyalah impian belaka.
Fenomena ini dapat ditemukan pada siswa-
siswi SMA yang baru lulus. Mereka tidak
tahu apa yang akan dilakukan setelah lulus
nanti, melanjutkan studi, bekerja, atau
lainnya.
Gerakan Indonesia Mengajar tergerak
untuk memberikan informasi terkait
gambaran pilihan setelah lepas dari bangku
SMA. Informasi disampaikan dalam
kegiatan bertajuk Roadshow, dilaksanakan
21 Maret 2013 di SMA Negeri 1 Lobalain.
Mengangkat tema dari perkataan seorang
pemimpi, “Bermimpilah makaTuhan akan
memeluk mimpi-mimpimu.”
Bentuk Roadshow berupa talkshow yang
terbagi menjadi empat sesi.
Sesi pertama menggugah motivasi siswa-
siswi agar memiliki semangat memilih
untuk menentukan langkah setelah lulus.
Pengenalan berbagai jenis institusi
PerguruanTinggi disampaikan sebagai
gambaran klasifikasi jenjang pendidikan
tinggi.
Kehidupan kampus dihadirkan langsung
dalam bentuk teatrikal wajah-wajah
mahasiswa. Informasi beasiswa dan seluk-
beluknya disampaikan pada sesi ketiga.
Sesi terakhir berbagi pengalaman melalui
kelas inspirasi. Sembilan Pengajar Muda
bercerita tentang perjalanan hidup mereka,
dimulai dari memilih untuk melanjutkan
studi, sampai hadir mengabdi satu tahun di
bumi Nusa Lontar, Rote Ndao.
Kegiatan ditutup dengan menuliskan
mimpi pribadi pada secarik kertas,
kemudian memasukannya ke botol kaca.
Botol kaca ditanam bersama-sama di
bawah Pohon Jati di halaman sekolah.
Tanam mimpi, begitu kami menyebutnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh 200 siswa-siswi
Kelas XII. Harapannya mereka mampu
menemukan jalan mana yang harus dipilih.
Mereka mampu menjadi pemberani yang
menaklukan ketakutan dalam diri.
Menemukan tujuan hidup sebagai cita-cita
bukan sekedar mimpi belaka.▪ (AP)
rekam
Mereka mampu menjadi pemberani yang
menaklukan ketakutan dalam diri
8. Pelatihan 1000 Guru, diprakarsai oleh Pengajar Muda
tahun pertama, Maret 2012
Peringatan Hari Anak Nasional di SD Inpres Onatali, SD Inpres Batulai, dan SD Inpres Oeoko, 28-30 Juli 2012
Memperingati HUT RI ke-67 di Pulau Ndana, 17 Agustus 2012.
Kegiatan Belajar dan Bermain di SDN Holomanu,
Pulau Ndao, 23-24 Juni 2012
9. Bertemu Kepala Dinas PPO Provinsi NTT
Drs. Klemens Meba, 2 November 2012
Audiensi dengan Gubernur NTT Drs. Frans Lebu Raya, 26 November 2012
Sosialisasi Beasiwa Bidik Misi
di SMA, Maret – Mei 2013
Memfasilitasi Serikat Karyawan Tekom menyalurkan 5000 buku ke Rote
Ndao dalam program Bakti Bagi Negeri, 22-24 November 2012
Mengikuti Kebaktian Pemuda Membuka Taman Baca di desa
PENGAJAR MUDA 08●09
rekam
10. Deri Yanto Zacharias (kiri) mengenakan Ti’ilangga sebagai delegasi NTT
dalam Konferensi Anak Indonesia 2012 di Jakarta
11. DeriYanto Zacharias siswa kelasVI di SD
Inpres Batulai, Kecamatan Lobalain,
Kabupaten Rote Ndao. Dia lahir dari
keluarga petani, kesehariannya digunakan
membantu orang tua menjaga sawah.
Prestasinya di kelas cukup membanggakan
dengan kerap masuk tiga besar terbaik.
Hobinya bermain bola, menangkap burung
menggunakan fiti (ketapel), dan
menggambar.Cita-citanya menjadi Dokter
untuk membantu masyarakat desa yang
sakit. Deri harus berjalan melalui hutan
untuk ke sekolah setiap harinya. Dia
hampir tidak pernah meninggalkan desa,
apalagi menyeberang ke Kupang.
Tuhan berkehendak baik kepada Deri, pada
tanggal 4–9 November 2012, ia diberikan
kesempatan berkunjung ke Jakarta
mewakili Provinsi NusaTenggaraTimur
(NTT) sebagai Delegasi di KonferensiAnak
Indonesia (Konfa) 2012. Deri terpilih dari
sekian ribu siswa di NTT karena karya
tulisnya bercerita tentang pengalamannya
ketika perjalanan ke sekolah. “Seorang
supir mabuk menabrak temannya dan
secara spontan Deri berinisiatif ke
hutan mencari obat untuk
mengobati temannya.”
Di akhir Konfa Indonesia, Deri dinobatkan
sebagai Duta Keselamatan di Jalan untuk
NTT oleh Direktorat Jenderal Bina Marga
dan Kementerian Pekerjaan Umum. Deri
juga didaulat menjadi Pelopor
Keselamatan Berlalu Lintas oleh Korps Lalu
Lintas Kepolisian Republik Indonesia.
Konfa Indonesia adalah konferensi tingkat
nasional yang diadakan setiap tahun oleh
Majalah Anak Bobo sejak tahun 2001.
Tahun 2012 dari 1.681 karya tulis yang
diterima oleh Majalah Bobo, terpilih 36
anak mewakili 33 provinsi di Indonesia. ▪
(AWN/KDS)
Drs. Frans Lebu Raya, Gubernur NTT, memuji
pencapaian Deri yang telah mengharumkan
nama NTT di Jakarta.
Deri bersama guru pembimbingnya, Anies Wahyu Nurmayanti,
Pengajar Muda yang bertugas di SD Inpres Batulai.
PENGAJAR MUDA 10●11
sosok
12. Bapak Simon Kadek seorang guru di SD Inpres Bandu. Beliau
percaya bahwa pendidikan adalah ekskalator kemajuan suatu
bangsa. Hal ini mendorongnya untuk berkecimpung di dunia
pendidikan. Dedikasinya dibuktikan dengan usahanya
mendorong masyarakat menyekolahkan anak untuk
pendidikan wajib 9 tahun dan menyelenggarakan PAUD di
Desa Bebalain.
.
Pendidikan bukan hanya tanggung jawab Pemerintah, namun
seluruh komponen masyarakat termasukTokohAgama. Hal itu
mendorong Pendeta Milson Christian Nenotek berani
berbicara.Tidak hanya berbicara, namun bertindak dengan
gebrakannya. Pada setiap Khotbahnya, tak bosan menyisipkan
pentingnya pendidikan. Langkah nyatanya, beliau bekerja sama
dengan Indonesia Menyala dan Serikat KaryawanTekom
Indonesia membuka dua taman baca diGereja GMIT Oeulu dan
Gereja GMIT Batula. Selain itu berhasil memfasilitasi 25 anak
Bilba Selatan mendapatkan beasiswa sekolah dari salah satu
Anggota DPR-RI Komisi IV peroide 2009-2014.
Bapak Melianus Napa, seorang guru di SD Oenggae, Kecamatan
Pantai Baru menciptakan modul pembelajaran tematik berbasis
kearifan lokal. Beliau pernah mengikuti pelatihan pembelajaran
kreatif diYogyakarta dan menerapkannya di Rote Ndao.
Kepedulian terhadap pendidikan menjadikannya terpanggil
mendedikasikan waktunya untuk mengajar dan berkreasi dalam
dunia pendidikan.
Oma Juliana Dethan sehari-hari merawat kedua cucu
perempuannya yang masih kecil. Di sela kesibukannya di
sawah dan memasak gula air,Oma tetap memiliki
kepedulian menemani cucu belajar membaca setiap malam.
Alhasil, Putri, cucunya yang masih kelas satu di SD Inpres
Bandu, sudah lancar membaca seperti anak kelas tinggi.
13. Bapak Markus Modok akrab disapa Ba’i Mau, seorang
Maneleo (kepala adat) yang menjadi panutan bagi
masyarakat Desa Modosinal.Walau hanya berbekal lulusan
Sekolah Rakyat, namun lewat usaha dan kerja kerasnya,
beliau mampu memimpin desa selama tiga periode masa
jabatan. Dedikasinya pada masyarakat dibuktikan dengan
usahanya membangun gereja untuk masyarakat dusun di
tempatnya. Kepedulian pada pendidikan menjadikannya
dipercaya sebagai Komite Sekolah di SD Inpres Oeoko.
Bapak M. J. Johannis, sosok humanis penuh senyuman ini,
telah memimpin SD Inpres Onatali selama satu tahun. Beliau
memiliki kharisma seorang pemimpin hingga disegani dan
dihormati. Pemikirannya yang kritis dan selalu terbuka
menerima hal baru menjadikannya dinamis. Baginya profesi
Guru merupakan panggilan untuk memajukan pendidikan Rote
Ndao.
Intan Sinlae adalah putri sulung dari seorang ibu tunggal. Dia
memiliki dua adik perempuan.Walaupun masih kecil, ia rajin
membantu ibunya dalam pekerjaan rumah dan berkebun.
Namun, Intan selalu memiliki ambisi terus berjuang untuk
melakukan yang terbaik. Ia selalu juara kelas di SDN
Daepapan. “Beta ingin menjadi guru untuk mengajar anak-
anak,” kata Intan.
PENGAJAR MUDA 12●13
sosok
Bapak Adolof Rondo seorang petani
sederhana. Beliau tinggal bersama istri
dan lima orang anaknya di rumah
beratapkan daun.Walau begitu, ia
memiliki impian agar anak-anaknya
bisa sekolah tinggi dan lebih baik
darinya. Berkat dukungan beliau, anak-
anaknya di SD Inpres Oenitas selalu
hadir penuh di hari efektif sekolah dan
sangat rajin mengerjakan PR.
14. Selama satu tahun, Pengajar MudaTahun Ke-2 berinteraksi dengan pihak sekolah dan
masyarakat di Sembilan Sekolah Dasar Pengajar Muda.Tentunya banyak hal yang terjadi dan
mendapatkan temuan kondisi di lapangan. Rubrik Jendela Sekolah ini berusaha merangkum
apa yang sudah terlewati dari prespektif Pengajar Muda.
Harapannya dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam pengambilan kebijakan oleh para
pemangku kepentingan Sekolah Dasar di Kabupaten Rote Ndao.
Baik
29%
Cukup
27%
Kurang
44% Baik
53%Cukup
28%
Kurang
19%
Baik
59%
Cukup
29%
Kurang
12%
Siswa berkemampuan kognitif baik hanya mencapai 29%. Namun siswa di Rote memiliki
kecerdasan alamiah yang baik, dibuktikan prosentasi siswa berkemampuan psikomotorik baik
sebesar 59%. Sikap siswa di Rote memiliki kepribadian karakter cukup kuat, 53% siswa
berkemampuan afektif baik. ▪ Berdasarkan survei pada 75 siswa sebagai
sampel dari sembilan SD di Rote Ndao.
Hadir
48%
Setengah
Hadir
22%
Tidak
Hadir
30%
S1
47%
Diploma
14%
SPG/SGA
6%
SMA
33%
• 48% Guru berpartisipasi hadir secara
penuh.
• Kualifikasi pendidikan standar guru
berdasarkan PERMEN No. 38 tahun
2010, yaitu pendidikan minimal S1,
jumlahnya mencapai 47%.
• Pilihan menjadi guru karena
panggilan hati cukup tinggi
mencapai 47%, hanya 39% memilih
profesi guru karena jaminan
pekerjaan.
▪ Berdasarkan wawancara dan observasi kepada 36
guru sebagai sampel pada sembilan SD di Rote Ndao.
15. Sudah
Ideal
44%
Belum
Ideal
56%
Hadir
78%
Tidak
Hadir
22%
PENGAJAR MUDA 14●15
Motivasi memiliki andil lebih besar dibanding latar
belakang pendidikan dalam kualitas kepemimpinan
dan kinerja kepala sekolah.
Berdasarkan interaksi dengan masyarakat khususnya orang tua murid, terangkum dua hal
utama yang diharapkan terkait pendidikan di Rote Ndao, yaitu:
(1) Guru-guru yang berkualitas profesional
(2) Kemampuan kualitas siswa dapat dibanggakan, untuk mampu bersaing dengan
siswa di lingkup provinsi atau pun nasional, bahkan internasional.
Dalam hal ini, pemerintah dan tokoh masyarakat yang peduli pendidikan telah mulai
melakukan inisiatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Rote Ndao.
• Bapak Yosia Adrianus Lau, S.E. selaku Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Rote Ndao,
mengatakan bahwa saat ini telah dimulai penyusunan Peraturan Daerah terkait
pendidikan.
• Bapak John Ndolu seorang tokoh adat, telah mengkampanyekan secara masif Tu’u untuk
Pendidikan di masyarakat Rote Ndao.
• Bapak Drs. Jonas Selly, M.M. selaku Kepala Dinas PPO Kabupaten Rote Ndao
mengagendakan penataan ulang tenaga guru agar dapat mendorong terbentuknya guru
berkualitas di Rote Ndao.
▪ Berdasarkan wawancara dan observasi kepada
36 guru (responden) sebagai sampel dan sembilan
Kepala Sekolah pada sembilan SD di Rote Ndao.
Menurut guru, 44% Kepala Sekolah sudah ideal, ditunjang oleh
faktor kepemimpinan, yaitu:
(1) Kedisiplinan,
(2) Ketegasan, dan
(3) Melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
Kepala sekolah yang sudah ideal, secara umum memiliki
kehadiran yang baik. Sejak awal mereka memiliki motivasi atau
cita-cita menjadi guru.Walaupun ada sebagian kecil memilih
profesi ini karena jaminan pekerjaan, namun akhirnya
mencintai profesi guru.
jendela
Pengajar Muda melihat telah ada gerakan dari berbagai lapisan masyarakat
menuju Rote Ndao yang lebih baik di bidang pendidikan. Pengajar Muda
bangga ikut andil dalam gerakan ini.
16. “Beta ingin jadi
petani sa, Ibu!”
CeritaAnggun | PM di SD Inpres Oeoko
KetikaAnggun bertanya kepada siswanya mengenai cita-cita mereka,
seorang murid bernama Rivon dengan lantang menjawab ingin menjadi
petani.Alasannya, “Supaya keluarga saya tidak kelaparan, Bu. Ada beras dan
sayur untuk makan.” Jawaban dari jagoan berumur 11 tahun ini adalah
jawaban paling sederhana yang pernah didengar olehAnggun.
CeritaAkbar | PM di SDN Hurulai
“Tadi pagi makan apa, Defri?” tanyaAkbar kepada siswanya. Mendengar pertanyaan ini,
seisi kelas terdiam dan tersenyum heran.Ternyata, penduduk Desa Hurulai umumnya
mengkonsumsi gula air sebagai makanan. Masyarakat Rote memang dikenal
meminum makanannya.
17. PENGAJAR MUDA 16●17
CeritaNelly | PM di SD Inpres Onatali
CeritaKristia | PM di SDN Daepapan
“Kitong dengar dalam
mimpi sa, Ibu!”
Ketika salah satu siswa Nelly bernamaYandri harus berdiri di depan kelas
untuk membaca, ia merasa gugup sampai tak bisa bicara.Tiba-tiba Ino, murid
Nelly yang lain, menyeletuk agar seisi kelas berpura-pura mendengar Yandri
dalam tidur.Solusi unik dan polos yang ditawarkan Ino untuk menenangkan
kawannya.
Sudah berulang kali Kristia mengelilingi dusun-dusun untuk mencari
seorang anak muridnya yang sering alpa. Robin, seperti nama seekor
burung berdada merah kecil, kerap terbang kemana saja angin
membawanya. Setelah hampir setahun berusaha mempertahankan
Robin di sekolah, Kristia bertanya padanya, “Maukah kamu tetap
datang ke sekolah?” Perlahan, Robin mengangguk. Jawaban pelan ini
bagai angin segar di telinga sang guru.
cerita
18. CeritaLucky | PM di SD GMIT Oeulu
Suatu hari pada saat pelajaran IPS, seorang siswa kelas 3 bernama Mefki bertanya
kepada Lucky, “Pak, beta pung agama apa?” Lucky terkejut dengan pertanyaan yang
dilontarkan Mefki.Ternyata anak ini tidak mengetahui agamanya sendiri!
CeritaSekar | PM di SDN Tesabela
CeritaAnies | PM di SD Inpres Batulai
Sebagai satu-satunya wanita yang berkerudung di sekolah, anak-
anak muridnya seringkali penasaran dengan Anies. Mereka pun
bertanya,“Mengapa Ibu pakai kerudung?” dan “Mengapa orang
Islam bilang, Assalamu’alaikum?”. Dengan menceritakan mengenai
keyakinannya,Anies telah mengajarkan pada siswanya toleransi
beragama dalam kebhinekaan Indonesia.
“Pak, beta pung agama apa?”
Welji adalah siswa yang senang menggambar. Setiap jam pelajaran ia selalu
menggambar sehingga Sekar membutuhkan kesabaran ekstra untuk membuatnya
rajin mengerjakan tugas. Suatu siang yang panas, anak tersebut menyodorkan pada
Sekar sebuah gambar Masjid. Hal ini membuat ibu guru Muslim yang mengajar di
desa bermayoritas Kristen ini tersenyum.
19. PENGAJAR MUDA 18●19
CeritaDarul | PM di SD Inpres Oenitas
Terkadang di waktu dini hari, tetangga datang memanggil Darul dan memintanya untuk
memotong hewan. Di Desa Oenitas, Darul seorang Muslim satu-satunya. Karena hal itu,
hampir di setiap pesta Darul dipastikan menjadi eksekutor untuk mengeksekusi hewan
yang dagingnya disajikan menjadi menu pesta.
CeritaRady | PM di SD Inpres Bandu
Suatu pagi, seorang nenek tiba-tiba datang ke rumah Rady dengan membawa seekor ayam
jago. Nenek itu beralasan karena Rady tidak hadir di acara syukuran keluarganya tadi
malam, maka sang nenek pun membawakan ayam untuk Rady potong dan masak
sendiri. Rady pun tercengang atas perhatian warga masyarakat kepadanya.
“Karena Pak sonde hadir di acara ucap syukur
tadi malam, ini ayam Pak potong sa.”
“Pak Darul, bisa bantai hewan do?”
cerita
20. Lettu. (Mar) Mustafa Bugis
Dansatgas Puter Ndana
Agnes Dethan
Siswa Kelas 1
SD Inpres Bandu
Ibu Nelly mampu menanggapi
masalah dengan kepala dingin dan
menerima saran dari kami guru.
Memahami karakter siswa hingga
mampu berinteraksi saat
pembelajaran. Ibu Nelly mampu
menyesuaikan diri dengan
lingkungan untuk bersosialisasi di
masyarakat. Alangkah baiknya, Ibu
lebih sedikit berani membangun
komunikasi dengan memulai
pembicaraan. Ketika nanti Ibu
pergi, ingatlah kami selalu sebagai
teman, sahabat, dan keluarga.
Ibu Ensri Adu
dari SD Inpres Onatali
Kami selalu merindukan
kedatangan Indonesia
Mengajar di sini setiap
tahunnya. Ada perubahan
buat anak-anak, sikapnya jadi
baik, sekolahnya rajin dan
anak-anak lebih pintar.
Seperti Aldo, waktu bapak
Agung datang pertama, Aldo
belum bisa berhitung; 3 + 5
saja dia jawabnya 15. Kami
sangat menyayangi Pengajar
Muda, bisa bergaul dengan
masyarakat dan dekat
dengan anak-anak. Kami
bangga sekali dengan
keberadaan mereka disini.
Mama Orpa
dari Desa Modosinal
Patrick Adu
Siswa Kelas 5 SDN Daepapan
Stefin Pello
Siswa Kelas 1
SD Inpres Bandu
21. PENGAJAR MUDA 20●21
Munce Selly
Siswa Kelas 4 SD Inpres Oeoko
Delan Solukh
Siswa Kelas 6
SD Inpres Oeoko
Sangat beruntung sekali Desa Kuli
ada Indonesia Mengajar. Ada
perubahan bagi anak-anak
terutama tentang karakter dan
minat baca. Pendidikan di Kuli
masih ada yang memerhatikan.
Belajar sambil bermain dan
bernyanyi. Bisa bergaul dan
berbaur dengan masyarakat.
Indonesia Mengajar bisa menjadi
mitra untuk mengembangkan
pendidikan dan pemberdayaan
ekonomi masyarakat.
Pdt. Deby Kasie, STh.
dari Desa Kuli
kata
Dengan keberadaan salah satu utusan
Pengajar Muda dari Indonesia Mengajar
di Desa Oenitas, ada suatu pembaruan
dan kemajuan yang saya rasakan, bukan
saja untuk pendidikan tetapi juga untuk
gereja. Dalam hal ini, sumbangan-
sumbangan pikiran khususnya untuk
anak-anak dan pemuda gereja. Semoga
apa yang sudah Pak Darul lakukan
selama ada bersama masyarakat di Desa
Oenitas tetap dipertahankan. Tetap
menjadi inspirasi bagi anak-anak
Oenitas.
Pdt. Sukeni Anace, STh.
dari Desa Oenitas
Ima Saba
Siswa Kelas 5 SDN Daepapan
22. Kenangan akan Rote
“Satu tahun adalah tawa dan air mata yang
telah membawa saya pada sebuah
perjalanan memahami arti kehidupan yaitu
bahwa Bahagia itu Sederhana. Sederhana
seperti saat saya mensyukuri nikmat-Nya.”
Anggun Piputri
PM di SD Inpres Oeoko
“Memandangi indahnya Samudera Hindia
melalui pekarangan rumah, berkubang di
mata Air Oemau, dan bergumul dengan
abu hitam kayu bakar saat memasak
terong goreng tepung. Sungguh sebuah
petualangan yang hanya bisa didapat di
BumiTi’ilangga.”
Muhammad Akbar
PM di SDN Hurulai
“Rote Ndao secuil tanah di taman
Firdaus jatuh ke Bumi, dihuni manusia
unik yang menegaskan kebhinekaan
Republik ini dalam bingkaiTunggal Ika
bernama NKRI.”
Lucky Irawan
PM di SD GMIT Oeulu
“Setahun yang punya
sejuta makna, semoga
bisa berbuat lebih baik
lagi untuk Indonesia.”
Darul Syahdanul
PM di SD Inpres Oenitas
“Pride and originality.”
Nalikoy InsowibinderiSarwom
PM di SD Inpres Onatali
“Setahun di Rote,
seumur hidup tak akan
terlupakan.”
Rady Raziman Dypatra
PM di SD Inpres Bandu
“Setahun ini seperti
mimpi. Namun setahun
ini menyadarkan akan
artinya perjuangan,
kesabaran, dan terlebih
lagi kasih. Untuk Rote
yang tercinta.”
Kristia Davina Sianipar
PM di SDN Daepapan
“Banyak yang bilang bahwa
orang Rote ini ‘jahat’, karena
selain punya otak kanan dan
otak kiri, mereka juga punya
otak tambahan, yaitu ‘otak
rote’. Namun, sesungguhnya
apapun yang terjadi, pada
dasarnya manusia memiliki hati
yang baik.”
Sekar Ratnaningtyas
PM di SDN Tesabela
“Senyum adalah obat hati
yang paling murah.
Setahun di Rote menjadi
lebih kreatif untuk
membuat menu masakan
yang tak terlupakan.”
Anies Wahyu Nurmayanti
PM di SD Inpres Batulai