SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
METODE TRANSPORTASI
1.METODE STEPPING STONE
Metode stepping stone ini adalah metode yang
plaing sederhana, tetapi untuk mencapai
pemecahan optimal sangat lama.
Caranya dengan menyusun data ke dalam tabel
alokasi, kemudian secara coba-coba kita ubah
alokasi itu agar biaya alokasinya bisa lebih murah.
Untuk mempermudah menjelaskan metode ini maka
akan digunakan contoh sebagai berikut :
CONTOH :
Suatu perusahaan menjual barang hasil produksinya di 3 daerah
penjualan, yaitu Yogyakarta, Semarang dan Bandung. Perusahaan itu
memiliki 3 buah pabrik, yang menghasilkan barang tersebut, yaitu di
Magelang, Pati dan di Kediri. Kebutuhan barang di tiap-tiap gudang
penjualan sebagai berikut :
yogyakarta (Y) = 60 ton
semarang (S) = 40 ton
bandung (B) = 20 ton
Kapasitas produksi tiap-tiap pabrik sebagai berikut :
magelang (M) = 30 ton
pati (P) = 40 ton
Kediri (K) = 50 ton
Biaya pengangkutan dari tiap-tiap gudang penjualan setiap ton sebagai
berikut (dalam ribuan Rp).
Biaya pengangkutan barang setiap ton sebagai berikut :
Tentukan alokasi barang hasil produksinya ke gudang –
gudang penjualan secara optimal !
KE
DARI
YOGYAKARTA
( Y )
SEMARANG
( S )
BANDUNG
( B )
MAGELANG
( M ) 15 3 18
PATI
( P ) 17 8 30
KEDIRI
( K ) 18 10 24
KAPASITAS
KEBUTUHAN
Y S B KAPASITAS
M
15
30
3 18
30
P
17
30
8
10
30
40
K
18 10
30
24
20
50
KEBUTUHAN 60 40 20 120
Biaya trasportasi :
= 30 (15) + 30 (17) + 10 (8) + 30 (10) + 20
(24)
= 450 + 510 + 80 + 300 + 480
= 1820
METODE VOGEL
Metode vogel adalah metode alokasi yang paling mudah, tetapi
kadang-kadang hasilnya kurang optimal.
Prosedur untuk mengerjakannya sederhana sekali :
a. Susunlah data yang ada ke dalam tabel alokasi, seperti
tabel awal dalam metode stepping stone.
b. Carilah indeks dari tiap-tiap baris dan tiap-tiap kolom.
Dimana Indeks didapat dari selisih antara biaya terkecil
pertama dan biaya terkecil kedua dari masing-masing baris
/kolom tersebut.
Indeks baris M : 15 – 3 = 12 Indeks kolom Y : 17 – 15 = 2
Indeks baris P : 17 – 8 = 9 Indeks kolom S : 8 – 3 = 5
Indeks baris K : 18 – 10 = 8 Indeks kolom B : 24 – 18 = 6
Kapasitas
Kebutuhan Y S B Kapasit
as
M
15
X
3
30
18
X 30
P
17 8 30
40
K
18 10 24
50
Kebutuh
an
60 40 20 120
Indeks
:
Indeks
:
12
9
8
6
5
2
c. Mengisi Satu Segi Empat
Pertama-tama kita pilih baris atau kolom yang
indeksnya terbesar. Ternyata baris M memiliki
indeks terbesar sebesar 12. kemudian lihat baris
M, cari kotak yang memiliki biaya angkut terkecil.
Ternyata kotak MS mempunyai biaya angkut
terkecil yaitu sebesar 3. maka kotak MS dipilih
sebagai titik awal alokasi. Isi sebesar 30, karena
meskipun permintaan di S ada 40, tetapi kapasitas
di M hanya 30. karena kapasitas baris M sudah
terpakai seluruhnya, maka baris itu tidak bisa diisi
lagi, sehingga semua kotak yang masih kosong di
baris M, kita beri tanda silang.
d. Memperbaiki Indeks
Setelah diadakan pengisian berarti salah satu dari baris
atau kolom sudah tidak bisa diisi lagi. Dalam contoh kita
baris M sudah terpenuhi seluruhnya, maka baris itu kita
lupakan. Akibatnya indeks kolom Y, S dan B berubah,
karena dalam pencarian indeks adalah dicari dari selisih
biaya angkut dari kotak yang masih belum terisi.
Kolom Y , S, dan B berubah.
Indeks kolom Y = 18 – 17 = 1
Indeks kolom S = 10 – 8 = 2
Indeks kolom B = 30 – 24 = 6
Indeks kolom B tetap 6 tetapi dihitung berdasarkan angka
yang berbeda.
Kapasitas
Kebutuhan Y S B Kapasit
as
M
15
X
3
30
18
X 30
P
17 8
10
30
40
K
18 10
X
24
50
Kebutuh
an
60 40 20 120
Indeks
:
Indeks
:
12
9
8
2 5 6
1 2 6
e. Mengisi satu Segi Empat lagi
Dengan prosedur yang sama seperti langkah c, kita isi
salah satu segi empat. Pada baris p (indeks terbesar)
kita isi segi empat PS sebanyak 10, karena permintaan
di S yang belum terpenuhi tinggal 10 meskipun kapasitas
di P ada 40. setelah pengisian itu maka permintaan di S
sudah terpenuhi semua maka kolom S tidak bisa di isi
lagi, segi empat yang kosong diberi tanda silang.
f. Melanjutkan alokasi
Dengan prosedur yang sama
dilakukan perbaikan indeks, hasilnya
seperti pada tabel berikut :
Kapasitas
Kebutuhan Y S B Kapasit
as
M
15
X
3
30
18
X 30
P
17
30
8
10
30
X
40
K
18
30
10
X
24
20 50
Kebutuh
an
60 40 20 120
Indeks
:
12
9
8
Indeks
:
2 5
2
6
6
13
6
1
Dalam isian terakhir tinggal 2 kotak yang
belum terisi. Untuk mengisinya tidak usah
menghitung indeks yang baru, tetapi
dialokasikan secara langsung, dimulai dari
segi empat termurah.
Kemudian hitung biaya transportasinya :
= 30 (3) + 30 (17) + 10 (8) + 30 (18) + 20 (24)
= 90 + 510 + 80 + 540 + 480
= 1700
c. Metode MODI
Istilah MODI disini singkatan dari “Modified Distrubtion”.
Dalam metode ini kita juga melakukan perubahan alokasi
secara bertahap, tetapi dasar untuk melakukan perubahan
itu cukup jelas. Adapun tahap untuk mencari alokasi yang
optimal sebagai berikut :
a. Mengisi alokasi dari sudut kiri atas
Mula-mula data disusun ke dalam tabel,
kemudian di isi dari sudut kiri atas. Andaikata
data dari contoh 1 di depan kita susun dalam
tabel dan di isi dari sudut kiri atas ke kanan
bawah maka hasilnya seperti terlihat pada tabel
berikut, dengan jumlah biaya transportasi = 1820.
b. Mencari nilai baris dan kolom
Nilai baris dan kolom harus dicari terlebih dahulu. Untuk
baris pertama selalu diberi nilai 0 sedang baris yang lain
serta kolom kita cari dengan persamaan :
Ri + Kj = Cij
Ri adalah nilai baris i
Kj adalah nilai kolom j
Cij dalah biaya angkut dari i ke j
Untuk mencari nilai suatu kolom atau baris menggunakan
rumus diatas dengan syarat :
1. Antara baris i dengan kolom j dihubungkan oleh segi
empat yang berisi alokasi
2. Nilai salah satu (kolom i atau baris j) harus sudah
diketahui.
Nilai baris M = RM = 0 (baris pertama selalu bernilai 0).
Nilai kolom Y dengan rumus sebagai berikut :
RM + KY = CMY RM = 0 CMY = 15
0 + KY = 15
KY = 15
Setelah nilai kolom Y diketahui maka bisa dicari nilai kolom P,
karena dihubungkan oleh kotak PY.
RP + KY = CPY
RP + 15 = 17
RP = 2
Kemudian kita cari nilai-nilai baris dan kolom yang lain :
RP + KS = CPS
2 + KS = 8
KS = 6
RK + KS = CKS
RK + 6 = 10
RK = 4
RK + KB = CKB
4 + KB = 24
KB = 20
c. Menghitung Indeks perbaikan
Untuk menentukan titik awal perubahan maka harus
dihitung dulu indeks perbaikan untuk kotak yang masih
belum terisi, dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Indeks kotak ij = Cij – Ri – Kj
Pada tabel berikut memiliki 4 kotak yang belum terisi,
yaitu :
MS : CMS – RM – KS = 3 – 0 – 6 = -3
MB : CMB – RM – KB = 18 – 0 – 20 = -2
PB : CPB – RP – KB = 30 – 2 – 20 = 8
KY : CKY –RK – KY = 18 – 4 – 15 = -1
Diantara kotak yang belum terisi itu dipilih kotak yang
indeks perbaikannya paling negatif sebagai titik tolak
perbaikan. Kita lihat kotak MS memiliki indeks perbaikan
d. Merubah Memperbaiki Alokasi
Untuk memperbaiki alokasi, mula-mula kotak yang
terpilih pada langkah c, (dalam contoh kotak MS
diberi tanda positif (+). Artinya kotak itu akan kita
isi. Disamping itu kalau ada kotak isi yang terdekat
dan letaknya sebaris dan sekolom kita beri tanda
negatif (-), sedangkan kotak yang letaknya
bertolak belakang dan sebaris / sekolom dengan
kotak yang bertanda negatif tadi. Pada contoh kita
terlihat bahwa yang bertanda negatif adalah kotak
MY dan kotak PS, sedangkan yang bertanda
positif di samping kotak MS dan juga kotak PY.
Dalam mencari nilai kolom S sebaiknya digunakan nilai baris
P bukan baris M, kecuali kalau terpaksa tidak ada nilai baris
lain yang bisa digunakan.
Pindahkan alokasi (isian) dari kotak yang bertanda negatif ke
kotak yang bertanda positif sebesar isian terkecil dari kotak
yang bertanda negatif. Dalam contoh kita pindahkan 10 ton
dari kotak MY ke kotak PY dan juga kita pindahkan 10 ton
dari kotak PS ke kotak MS, sehingga isian di tempat kotak itu
berubah.
Alokasi yang baru pada kotak MY sebanyak 20 , kotak MS =
10, kotak PY = 40 dan kotak PS tidak berisi lagi.
Biaya transportasinya :
= 20 (15) + 10 (3) + 40 (17) + 30 (10) + 20 (24)
= 300 + 30 + 680 + 300 + 480
= 1790
KAPASITAS
KEBUTUHAN
Y
15
S
6
B
20
KAPASITAS
M
0
15
30
3 18
30
P
2
17
30
8
10
30
40
K
4
18 10
30
24
20
50
KEBUTUHAN 60 40 20 120
+
+
-
-
10
20
40
e. Melanjutkan Proses perbaikan / perubahan
Setelah diperoleh hasil alokasi yang baru maka dilakukan
perbaikan lagi, dengan proses sama seperti langkah a
sampai dengan d di atas. Selama indeks perbaikan masih
ada yang bernilai negatif maka tabel itu masih bisa
diperbaiki. Tabel optimal kita peroleh kalau indeks
perbaikannya sudah positif semua. Untuk contoh diatas,
perubahan tabel-tabel alokasi sampai dengan alokasi
optimal sebagai berikut :
MB : 18 – 0 – 17 = 1
PS : 8 – 2 – 3 = 3
PB : 30 – 2 – 17 = 11
KY : 18 – 7 15 = -4
Biaya transportasi :
= 20 (15) + 10 (3) + 10 (17) + 30 (8) + 30 (18) + 20 (24)
KAPASITAS
KEBUTUHAN
Y
15
S
3
B
17
KAPASITAS
M
0
15
20
3
10
18
30
P
2
17
10
8
30
30
40
K
7
18
30
10
30
24
20
50
KEBUTUHAN 60 40 20 120
40
+
-
+
-
KAPASITAS
KEBUTUHAN
Y
15
S
6
B
21
KAPASITAS
M
0
15
20
3
10
18
30
P
2
17
10
8
30
30
40
K
3
18
30
10 24
20
50
KEBUTUHAN 60 40 20 120
+
_
+
_
20
50
MB : 18 – 0 – 21 = - 3
PB : 30 – 2 – 21 = 7
KS : 10 – 3 – 6 = 1
Kita pilih kotak KB diberi tanda negatif karena satu-satunya
yang isi dalam kolom itu, disamping itu juga kotak MY yang
bertanda negatif bukan kotak MS karena akan bisa
menghemat biaya lebih besar.
Bisa dicoba dulu satu unit (1 ton) alokasi, kemudian dipindah
dalam jumlah besar seperti pada metode stepping stone.
Biaya transportasi :
= 10 (3) + 20 (18) + 10 (17) + 30 (8) + 50 (18)
= 30 + 360 + 170 + 240 + 900
= 1700
KAPASITAS
KEBUTUHAN
Y
12
S
3
B
18
KAPASITAS
M
0
15 3
10
18
20 30
P
5
17
10
8
30
30
40
K
6
18
50
10 24
50
KEBUTUHAN 60 40 20 120
MY : 15 – 0 – 12 = 3
PB : 30 – 5 – 18 = 7
KS : 10 – 6 – 3 = 1
KB : 24 – 6 – 18 = 0
Karena tidak dimiliki indeks perbaikan yang negatif
maka tabel alokasi tersebut diatas sudah optimal.
LATIHAN 1 :
Suatu perusahaan memiliki 3 buah pabrik dan 3
gudang penjualan. Kebutuhan tiap gudang
penjualan sebagai berikut :
Jakarta 300 ton
Surabaya 400 ton
Bandung 500 ton
Kapasitas ketiga pabrik sebagai berikut :
Semarang 200 ton
Yogyakarta 650 ton
Solo 350 ton
Biaya pengangkutan tiap ton (dalam ribuan Rp).
KE
DARI JAKARTA SURABAYA BANDUNG
SEMARANG 30 25 40
YOGYAKARTA 35 40 30
SOLO 40 15 25
Buatlah alokasi optimal dari data diatas dengan
metode stepping stone, vogel dan metode
MODI.!
LATIHAN 2 :
AMD company, telah menerima kontrak untuk memasok
kerikil untuk tiga proyek jalan baru yang terletak di kota
Greenville, Fountain dan Ayden. Ahli konstruksi telah
memperkirakan jumlah kerikil yang dibutuhkan ketiga proyek
konstruksi jalan itu :
Kebutuhan Proyek
Proyek Lokasi
Kebutuha
n (truk)
A Fountain 102
B Greenville 72
C Ayden 41
Total 215
AMD mempunyai tiga tambang baru kerikil yang
terletak di kota Kinston, Wilson dan Bethel. Kerikil
yang dibutuhkan untuk proyek konstruksi itu
dipasok oleh ketiga tambang tersebut. Kepala
pengiriman AMD telah menghitung jumlah kerikil
yang dapat dipasok oleh tiap tambang :
Persediaan Tambang
Tambang Lokasi
Persediaa
n (truk)
W Kinston 56
H Wilson 82
P Bethel 77
Total 215
Biaya pengangkutan dari tambang ke proyek :
Dari Biaya per muatan truk ($)
Ke
Proyek A
Ke
Proyek B
Ke
Proyek C
Tambang
W
8 4 7
Tambang
X
24 15 16
Tambang
Y
16 9 24
Buatlah alokasi optimal dengan metode stepping
stone, vogel dan MODI !
LATIHAN 3 :
Hasil panen bijih gandum disimpan dalam beberapa
gudang yang lokasinya di Kansas City, Omaha dan
Des Moines. Gudang Gandum ini mensuplai tiga
pabrik pengolahan di Chicago, St. Louis da n
Cincinnati. Masing-masing gudang bisa mensuplai
dengan kapasitas penyimpanan gandum per bulan
seperti ditunjukkan pada tabel berikut :
kapasitas Gudang
Tambang Lokasi
Kebutuhan
(ton)
A Kansas City 150
B Omaha 175
C Des Moines 275
Total 600
Kebutuhan Pabrik
Gudang Lokasi
kebutuhan
(ton)
1 Chicago 200
2 St. Luis 100
3 Cincinnati 300
Total 600
Biaya transportasi satu ton dari setiap gudang
(sumber) ke masing-masing pabrik (tujuan)
ditunjukkan sebagai berikut :
Gudang Pabrik
Chicago St. Luis Cincinnat
i
Kansas
City
6 8 10
Omaha 7 11 11
Des
Moines
4 5 12
Biaya Pengangkutan dari gudang ke pabrik
Buatlah alokasi optimal dengan metode
stepping stone, vogel dan MODI !
Latihan 4 :
Susan Helms Manufacturing Co telah
memperkerjakan anda untuk mengevaluasi biaya
pengirimannya. Tabel berikut menunjukkan
permintaan saat ini, kapasitas, dan biaya pengiriman
antar setiap pabrik ke setiap gudang. Temukan pola
pengiriman pola dengan biaya yang paling rendah
dengan metode stepping stone, vogels dan MODI !
Ke
Gudang
1
Gudang
2
Gudang
3
Gudang
4
kapasita
s
Pabrik 1 $ 4 $ 7 $ 10 $ 12 2.000
Pabrik 2 $ 7 $ 5 $ 8 $ 11 2.500
Pabrik 3 $ 9 $ 8 $ 6 $ 9 2.200
Kebutuha
n
1.000 2.000 2.000 1.200
Latihan 5 :
Untuk data karen-Reifsteck Corp, di bawah,
temukan solusi awal dan biaya awal dengan
menggunakan metode north west corner, vogels dan
MODI. Apakah yang harus dilakukan untuk membuat
masalah ini menjadi seimbang ?
Dari
Ke
Pasokan
W X Y Z
A $ 132 $ 116 $ 250 $ 110 220
B $ 220 $ 230 $ 180 $ 178 300
C $ 152 $ 173 $ 196 $ 164 435
perminta
an
160 120 200 230

More Related Content

Similar to 2 METODE TRANSPORTASI.pptx

Fungsi objektif
Fungsi objektifFungsi objektif
Fungsi objektifDasri Saf
 
Pertemuan 6 Model Transportasi teknik industri
Pertemuan 6 Model Transportasi teknik industriPertemuan 6 Model Transportasi teknik industri
Pertemuan 6 Model Transportasi teknik industridhimasusahid20230520
 
Teori Bilangan Bulat.pptx.ppt
Teori Bilangan Bulat.pptx.pptTeori Bilangan Bulat.pptx.ppt
Teori Bilangan Bulat.pptx.pptSellySitio
 
Matematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksMatematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksReski Aprilia
 
Metode transportasi
Metode transportasiMetode transportasi
Metode transportasihazhiyah
 
Pertemuan 9 pemutaran kembali flowchart
Pertemuan 9   pemutaran kembali flowchartPertemuan 9   pemutaran kembali flowchart
Pertemuan 9 pemutaran kembali flowchartRhezaNaufal1
 
Bidang dan garis dalam d3
Bidang dan garis dalam d3Bidang dan garis dalam d3
Bidang dan garis dalam d3Yulian Sari
 

Similar to 2 METODE TRANSPORTASI.pptx (9)

Bilangan bulat
Bilangan bulatBilangan bulat
Bilangan bulat
 
Fungsi objektif
Fungsi objektifFungsi objektif
Fungsi objektif
 
Pertemuan 6 Model Transportasi teknik industri
Pertemuan 6 Model Transportasi teknik industriPertemuan 6 Model Transportasi teknik industri
Pertemuan 6 Model Transportasi teknik industri
 
Teori Bilangan Bulat.pptx.ppt
Teori Bilangan Bulat.pptx.pptTeori Bilangan Bulat.pptx.ppt
Teori Bilangan Bulat.pptx.ppt
 
Matematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksMatematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - Matriks
 
Metode transportasi
Metode transportasiMetode transportasi
Metode transportasi
 
Metode modi
Metode modiMetode modi
Metode modi
 
Pertemuan 9 pemutaran kembali flowchart
Pertemuan 9   pemutaran kembali flowchartPertemuan 9   pemutaran kembali flowchart
Pertemuan 9 pemutaran kembali flowchart
 
Bidang dan garis dalam d3
Bidang dan garis dalam d3Bidang dan garis dalam d3
Bidang dan garis dalam d3
 

Recently uploaded

Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMRiniGela
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 

Recently uploaded (20)

Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 

2 METODE TRANSPORTASI.pptx

  • 2. 1.METODE STEPPING STONE Metode stepping stone ini adalah metode yang plaing sederhana, tetapi untuk mencapai pemecahan optimal sangat lama. Caranya dengan menyusun data ke dalam tabel alokasi, kemudian secara coba-coba kita ubah alokasi itu agar biaya alokasinya bisa lebih murah. Untuk mempermudah menjelaskan metode ini maka akan digunakan contoh sebagai berikut :
  • 3. CONTOH : Suatu perusahaan menjual barang hasil produksinya di 3 daerah penjualan, yaitu Yogyakarta, Semarang dan Bandung. Perusahaan itu memiliki 3 buah pabrik, yang menghasilkan barang tersebut, yaitu di Magelang, Pati dan di Kediri. Kebutuhan barang di tiap-tiap gudang penjualan sebagai berikut : yogyakarta (Y) = 60 ton semarang (S) = 40 ton bandung (B) = 20 ton Kapasitas produksi tiap-tiap pabrik sebagai berikut : magelang (M) = 30 ton pati (P) = 40 ton Kediri (K) = 50 ton Biaya pengangkutan dari tiap-tiap gudang penjualan setiap ton sebagai berikut (dalam ribuan Rp).
  • 4. Biaya pengangkutan barang setiap ton sebagai berikut : Tentukan alokasi barang hasil produksinya ke gudang – gudang penjualan secara optimal ! KE DARI YOGYAKARTA ( Y ) SEMARANG ( S ) BANDUNG ( B ) MAGELANG ( M ) 15 3 18 PATI ( P ) 17 8 30 KEDIRI ( K ) 18 10 24
  • 5. KAPASITAS KEBUTUHAN Y S B KAPASITAS M 15 30 3 18 30 P 17 30 8 10 30 40 K 18 10 30 24 20 50 KEBUTUHAN 60 40 20 120
  • 6. Biaya trasportasi : = 30 (15) + 30 (17) + 10 (8) + 30 (10) + 20 (24) = 450 + 510 + 80 + 300 + 480 = 1820
  • 7. METODE VOGEL Metode vogel adalah metode alokasi yang paling mudah, tetapi kadang-kadang hasilnya kurang optimal. Prosedur untuk mengerjakannya sederhana sekali : a. Susunlah data yang ada ke dalam tabel alokasi, seperti tabel awal dalam metode stepping stone. b. Carilah indeks dari tiap-tiap baris dan tiap-tiap kolom. Dimana Indeks didapat dari selisih antara biaya terkecil pertama dan biaya terkecil kedua dari masing-masing baris /kolom tersebut. Indeks baris M : 15 – 3 = 12 Indeks kolom Y : 17 – 15 = 2 Indeks baris P : 17 – 8 = 9 Indeks kolom S : 8 – 3 = 5 Indeks baris K : 18 – 10 = 8 Indeks kolom B : 24 – 18 = 6
  • 8. Kapasitas Kebutuhan Y S B Kapasit as M 15 X 3 30 18 X 30 P 17 8 30 40 K 18 10 24 50 Kebutuh an 60 40 20 120 Indeks : Indeks : 12 9 8 6 5 2
  • 9. c. Mengisi Satu Segi Empat Pertama-tama kita pilih baris atau kolom yang indeksnya terbesar. Ternyata baris M memiliki indeks terbesar sebesar 12. kemudian lihat baris M, cari kotak yang memiliki biaya angkut terkecil. Ternyata kotak MS mempunyai biaya angkut terkecil yaitu sebesar 3. maka kotak MS dipilih sebagai titik awal alokasi. Isi sebesar 30, karena meskipun permintaan di S ada 40, tetapi kapasitas di M hanya 30. karena kapasitas baris M sudah terpakai seluruhnya, maka baris itu tidak bisa diisi lagi, sehingga semua kotak yang masih kosong di baris M, kita beri tanda silang.
  • 10. d. Memperbaiki Indeks Setelah diadakan pengisian berarti salah satu dari baris atau kolom sudah tidak bisa diisi lagi. Dalam contoh kita baris M sudah terpenuhi seluruhnya, maka baris itu kita lupakan. Akibatnya indeks kolom Y, S dan B berubah, karena dalam pencarian indeks adalah dicari dari selisih biaya angkut dari kotak yang masih belum terisi. Kolom Y , S, dan B berubah. Indeks kolom Y = 18 – 17 = 1 Indeks kolom S = 10 – 8 = 2 Indeks kolom B = 30 – 24 = 6 Indeks kolom B tetap 6 tetapi dihitung berdasarkan angka yang berbeda.
  • 11. Kapasitas Kebutuhan Y S B Kapasit as M 15 X 3 30 18 X 30 P 17 8 10 30 40 K 18 10 X 24 50 Kebutuh an 60 40 20 120 Indeks : Indeks : 12 9 8 2 5 6 1 2 6
  • 12. e. Mengisi satu Segi Empat lagi Dengan prosedur yang sama seperti langkah c, kita isi salah satu segi empat. Pada baris p (indeks terbesar) kita isi segi empat PS sebanyak 10, karena permintaan di S yang belum terpenuhi tinggal 10 meskipun kapasitas di P ada 40. setelah pengisian itu maka permintaan di S sudah terpenuhi semua maka kolom S tidak bisa di isi lagi, segi empat yang kosong diberi tanda silang. f. Melanjutkan alokasi Dengan prosedur yang sama dilakukan perbaikan indeks, hasilnya seperti pada tabel berikut :
  • 13. Kapasitas Kebutuhan Y S B Kapasit as M 15 X 3 30 18 X 30 P 17 30 8 10 30 X 40 K 18 30 10 X 24 20 50 Kebutuh an 60 40 20 120 Indeks : 12 9 8 Indeks : 2 5 2 6 6 13 6 1
  • 14. Dalam isian terakhir tinggal 2 kotak yang belum terisi. Untuk mengisinya tidak usah menghitung indeks yang baru, tetapi dialokasikan secara langsung, dimulai dari segi empat termurah. Kemudian hitung biaya transportasinya : = 30 (3) + 30 (17) + 10 (8) + 30 (18) + 20 (24) = 90 + 510 + 80 + 540 + 480 = 1700
  • 15. c. Metode MODI Istilah MODI disini singkatan dari “Modified Distrubtion”. Dalam metode ini kita juga melakukan perubahan alokasi secara bertahap, tetapi dasar untuk melakukan perubahan itu cukup jelas. Adapun tahap untuk mencari alokasi yang optimal sebagai berikut : a. Mengisi alokasi dari sudut kiri atas Mula-mula data disusun ke dalam tabel, kemudian di isi dari sudut kiri atas. Andaikata data dari contoh 1 di depan kita susun dalam tabel dan di isi dari sudut kiri atas ke kanan bawah maka hasilnya seperti terlihat pada tabel berikut, dengan jumlah biaya transportasi = 1820.
  • 16. b. Mencari nilai baris dan kolom Nilai baris dan kolom harus dicari terlebih dahulu. Untuk baris pertama selalu diberi nilai 0 sedang baris yang lain serta kolom kita cari dengan persamaan : Ri + Kj = Cij Ri adalah nilai baris i Kj adalah nilai kolom j Cij dalah biaya angkut dari i ke j Untuk mencari nilai suatu kolom atau baris menggunakan rumus diatas dengan syarat : 1. Antara baris i dengan kolom j dihubungkan oleh segi empat yang berisi alokasi 2. Nilai salah satu (kolom i atau baris j) harus sudah diketahui.
  • 17. Nilai baris M = RM = 0 (baris pertama selalu bernilai 0). Nilai kolom Y dengan rumus sebagai berikut : RM + KY = CMY RM = 0 CMY = 15 0 + KY = 15 KY = 15 Setelah nilai kolom Y diketahui maka bisa dicari nilai kolom P, karena dihubungkan oleh kotak PY. RP + KY = CPY RP + 15 = 17 RP = 2
  • 18. Kemudian kita cari nilai-nilai baris dan kolom yang lain : RP + KS = CPS 2 + KS = 8 KS = 6 RK + KS = CKS RK + 6 = 10 RK = 4 RK + KB = CKB 4 + KB = 24 KB = 20
  • 19. c. Menghitung Indeks perbaikan Untuk menentukan titik awal perubahan maka harus dihitung dulu indeks perbaikan untuk kotak yang masih belum terisi, dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Indeks kotak ij = Cij – Ri – Kj Pada tabel berikut memiliki 4 kotak yang belum terisi, yaitu : MS : CMS – RM – KS = 3 – 0 – 6 = -3 MB : CMB – RM – KB = 18 – 0 – 20 = -2 PB : CPB – RP – KB = 30 – 2 – 20 = 8 KY : CKY –RK – KY = 18 – 4 – 15 = -1 Diantara kotak yang belum terisi itu dipilih kotak yang indeks perbaikannya paling negatif sebagai titik tolak perbaikan. Kita lihat kotak MS memiliki indeks perbaikan
  • 20. d. Merubah Memperbaiki Alokasi Untuk memperbaiki alokasi, mula-mula kotak yang terpilih pada langkah c, (dalam contoh kotak MS diberi tanda positif (+). Artinya kotak itu akan kita isi. Disamping itu kalau ada kotak isi yang terdekat dan letaknya sebaris dan sekolom kita beri tanda negatif (-), sedangkan kotak yang letaknya bertolak belakang dan sebaris / sekolom dengan kotak yang bertanda negatif tadi. Pada contoh kita terlihat bahwa yang bertanda negatif adalah kotak MY dan kotak PS, sedangkan yang bertanda positif di samping kotak MS dan juga kotak PY.
  • 21. Dalam mencari nilai kolom S sebaiknya digunakan nilai baris P bukan baris M, kecuali kalau terpaksa tidak ada nilai baris lain yang bisa digunakan. Pindahkan alokasi (isian) dari kotak yang bertanda negatif ke kotak yang bertanda positif sebesar isian terkecil dari kotak yang bertanda negatif. Dalam contoh kita pindahkan 10 ton dari kotak MY ke kotak PY dan juga kita pindahkan 10 ton dari kotak PS ke kotak MS, sehingga isian di tempat kotak itu berubah. Alokasi yang baru pada kotak MY sebanyak 20 , kotak MS = 10, kotak PY = 40 dan kotak PS tidak berisi lagi. Biaya transportasinya : = 20 (15) + 10 (3) + 40 (17) + 30 (10) + 20 (24) = 300 + 30 + 680 + 300 + 480 = 1790
  • 23. e. Melanjutkan Proses perbaikan / perubahan Setelah diperoleh hasil alokasi yang baru maka dilakukan perbaikan lagi, dengan proses sama seperti langkah a sampai dengan d di atas. Selama indeks perbaikan masih ada yang bernilai negatif maka tabel itu masih bisa diperbaiki. Tabel optimal kita peroleh kalau indeks perbaikannya sudah positif semua. Untuk contoh diatas, perubahan tabel-tabel alokasi sampai dengan alokasi optimal sebagai berikut : MB : 18 – 0 – 17 = 1 PS : 8 – 2 – 3 = 3 PB : 30 – 2 – 17 = 11 KY : 18 – 7 15 = -4 Biaya transportasi : = 20 (15) + 10 (3) + 10 (17) + 30 (8) + 30 (18) + 20 (24)
  • 26. MB : 18 – 0 – 21 = - 3 PB : 30 – 2 – 21 = 7 KS : 10 – 3 – 6 = 1 Kita pilih kotak KB diberi tanda negatif karena satu-satunya yang isi dalam kolom itu, disamping itu juga kotak MY yang bertanda negatif bukan kotak MS karena akan bisa menghemat biaya lebih besar. Bisa dicoba dulu satu unit (1 ton) alokasi, kemudian dipindah dalam jumlah besar seperti pada metode stepping stone. Biaya transportasi : = 10 (3) + 20 (18) + 10 (17) + 30 (8) + 50 (18) = 30 + 360 + 170 + 240 + 900 = 1700
  • 28. MY : 15 – 0 – 12 = 3 PB : 30 – 5 – 18 = 7 KS : 10 – 6 – 3 = 1 KB : 24 – 6 – 18 = 0 Karena tidak dimiliki indeks perbaikan yang negatif maka tabel alokasi tersebut diatas sudah optimal.
  • 29. LATIHAN 1 : Suatu perusahaan memiliki 3 buah pabrik dan 3 gudang penjualan. Kebutuhan tiap gudang penjualan sebagai berikut : Jakarta 300 ton Surabaya 400 ton Bandung 500 ton Kapasitas ketiga pabrik sebagai berikut : Semarang 200 ton Yogyakarta 650 ton Solo 350 ton Biaya pengangkutan tiap ton (dalam ribuan Rp).
  • 30. KE DARI JAKARTA SURABAYA BANDUNG SEMARANG 30 25 40 YOGYAKARTA 35 40 30 SOLO 40 15 25 Buatlah alokasi optimal dari data diatas dengan metode stepping stone, vogel dan metode MODI.!
  • 31. LATIHAN 2 : AMD company, telah menerima kontrak untuk memasok kerikil untuk tiga proyek jalan baru yang terletak di kota Greenville, Fountain dan Ayden. Ahli konstruksi telah memperkirakan jumlah kerikil yang dibutuhkan ketiga proyek konstruksi jalan itu : Kebutuhan Proyek Proyek Lokasi Kebutuha n (truk) A Fountain 102 B Greenville 72 C Ayden 41 Total 215
  • 32. AMD mempunyai tiga tambang baru kerikil yang terletak di kota Kinston, Wilson dan Bethel. Kerikil yang dibutuhkan untuk proyek konstruksi itu dipasok oleh ketiga tambang tersebut. Kepala pengiriman AMD telah menghitung jumlah kerikil yang dapat dipasok oleh tiap tambang : Persediaan Tambang Tambang Lokasi Persediaa n (truk) W Kinston 56 H Wilson 82 P Bethel 77 Total 215
  • 33. Biaya pengangkutan dari tambang ke proyek : Dari Biaya per muatan truk ($) Ke Proyek A Ke Proyek B Ke Proyek C Tambang W 8 4 7 Tambang X 24 15 16 Tambang Y 16 9 24 Buatlah alokasi optimal dengan metode stepping stone, vogel dan MODI !
  • 34. LATIHAN 3 : Hasil panen bijih gandum disimpan dalam beberapa gudang yang lokasinya di Kansas City, Omaha dan Des Moines. Gudang Gandum ini mensuplai tiga pabrik pengolahan di Chicago, St. Louis da n Cincinnati. Masing-masing gudang bisa mensuplai dengan kapasitas penyimpanan gandum per bulan seperti ditunjukkan pada tabel berikut : kapasitas Gudang Tambang Lokasi Kebutuhan (ton) A Kansas City 150 B Omaha 175 C Des Moines 275 Total 600
  • 35. Kebutuhan Pabrik Gudang Lokasi kebutuhan (ton) 1 Chicago 200 2 St. Luis 100 3 Cincinnati 300 Total 600 Biaya transportasi satu ton dari setiap gudang (sumber) ke masing-masing pabrik (tujuan) ditunjukkan sebagai berikut :
  • 36. Gudang Pabrik Chicago St. Luis Cincinnat i Kansas City 6 8 10 Omaha 7 11 11 Des Moines 4 5 12 Biaya Pengangkutan dari gudang ke pabrik Buatlah alokasi optimal dengan metode stepping stone, vogel dan MODI !
  • 37. Latihan 4 : Susan Helms Manufacturing Co telah memperkerjakan anda untuk mengevaluasi biaya pengirimannya. Tabel berikut menunjukkan permintaan saat ini, kapasitas, dan biaya pengiriman antar setiap pabrik ke setiap gudang. Temukan pola pengiriman pola dengan biaya yang paling rendah dengan metode stepping stone, vogels dan MODI ! Ke Gudang 1 Gudang 2 Gudang 3 Gudang 4 kapasita s Pabrik 1 $ 4 $ 7 $ 10 $ 12 2.000 Pabrik 2 $ 7 $ 5 $ 8 $ 11 2.500 Pabrik 3 $ 9 $ 8 $ 6 $ 9 2.200 Kebutuha n 1.000 2.000 2.000 1.200
  • 38. Latihan 5 : Untuk data karen-Reifsteck Corp, di bawah, temukan solusi awal dan biaya awal dengan menggunakan metode north west corner, vogels dan MODI. Apakah yang harus dilakukan untuk membuat masalah ini menjadi seimbang ? Dari Ke Pasokan W X Y Z A $ 132 $ 116 $ 250 $ 110 220 B $ 220 $ 230 $ 180 $ 178 300 C $ 152 $ 173 $ 196 $ 164 435 perminta an 160 120 200 230