SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE
CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL) PADA KELAS VII. C DI MTs. AL-
MAZIYYAH
TAHUN AJARAN 2011 / 2012
Deuis Susanti
d_shuzantye@yahoo.co.id
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP Siliwangi Bandung
ABSTRAK
Judul skripsi ini adalah “ Model Pembelajaran Menulis Kreatif Puisi Dengan Menggunakan Metode
Contexstual Teaching And Learning ( CTL ) Pada Kelas VII. C di MTs. Al-Maziyyah Ciharashas Cilaku
Cianjur”. Menulis adalah mengungkapkan ide gagasan dalam pikiran dan rasa melalui bahasa. Berlatih terus
dalam menulis adalah berlatih intens dalam mengkreasikan bahasa yang digunakan sebagai medium karya
sastra. Ruang lingkup pembelajaran sastra Indonesia mencakup komponen-komponen kemampuan bersastra,
yang meliputi aspek- aspek sebagai berikut: berbicara, menyimak, menulis, dan membaca.
Aspek menulis paling sulit untuk dipahami siswa dalam menuangkan ide, gagasan, dan pokok pikiran.
Menulis merupakan wujud kemahiran yang memiliki manfaat besar bagi kehidupan manusia, khususnya
peserta didik. Untuk memudahkan penelitian ini dan sesuai dengan batasan masalah yang telah diungkapkan
penulis tidak mengaburkan apa yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini, maka penulis merumuskan
masalah pada persoalan berikut : 1) bagaimana kemampuan siswa dalam menulis kreatif puisi dengan
menggunakan pendekatan CTL ? 2) bagaimana peningkatan siswa dalam menulis kreatif puisi jika
menggunakan pendekatan CTL ? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Model Pebelajaran
(Contextual Teaching And Learning) CTL dalam peningkatan pembelajaran Bahasa Indonesia.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, untuk menguji hipotesis yang telah
ditentukan dengan menggunakan cara yang telah ditentukan pula. Melalui penentuan ini penulis ingin
mengetahui sejauh mana keberhasilan metode Contextual Teaching and Learning. Dalam pembelajaran
menulis kreatif puisi pada siswa kelas VII.C MTs. Al-Maziyyah Ciharashas Cilaku Cianjur. Adapun yang
menjadi populasi pada penelitian ini adalah seluruh hasil menulis kreatif puisi siswa kelas VII.C MTs. Al-
Maziyyah Ciharashas Cilaku Cianjur, sebanyak 45 siswa terdiri dari 29 orang laki-laki dan 16 orang
perempuan.
Kata Kunci : Meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas VII. C MTs. Al-Maziyyah Ciharashas
Cilaku Cianjur.
PENDAHULUAN
Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan
untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk
berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik
dan benar, baik secara lisan maupun tulisan. Selain
meningkatkan kemampuan siswa untuk mampu
berkomunikasi, pembelajaran Bahasa Indonesia
bertujuan agar siswa mampu memahami Bahasa
Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif. Siswa diharapkan juga untuk mampu
menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk
memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti,
serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa. Terlebih lagi siswa mempunyai sikap
menghargai dan membanggakan sastra Indonesia
sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia
Indonesia.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas
terdapat salah satu model pembelajaran Contextual
Teaching And Learning (CTL) seperti yang di
kemukakan oleh Wina Sanjaya (2002 : 110) sebagai
berikut :
Contextual Teaching And Learning (CTL)
suatu pendekatan pembelajaran yang mendekatkan
kepada proses ketertiban siswa secara penuh untuk
dapat menemukan materi yang dipelajari dan yang
menghubungan dengan situasi kehidupan nyata
sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkan
dalam kehidupan mereka.
Menulis adalah persoalan pilihan eksistensi,
yaitu kesadaran untuk berproses secara aktif kreatif
yang terus menerus. Karena itu, yang dibutuhkan
dalam kreatifitas menulis bukanlah teknik yang
instan, tetapi lebih dari pada semangat dan ikrar yang
kuat, yang dimulai dari diri sendiri. Semangat untuk
terus menulis dan hidup dengan menulis. Semangat
adalah modal utama untuk menulis. Jika itu kita
sudah punya maka kelolalah semangat itu agar terus
membara, bergejolak, dan membuat segala aktivitas
kita memang diorientasikan untuk menulis.
Mengingat pentingnya metode pembelajaran
dalam menangani masalah ini, sehingga siswa dapat
terbiasa dengan permasalahan dalam pelajaran
bahasa Indonesia. Oleh karena itu seorang guru perlu
menciptakan suasana belajar sedemikian rupa
sehingga siswa dapat bekerjasama salah satunya
dengan cara Metode Pembelajaran Contextual
Teaching And Learning (CTL)
CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang
ada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk
dapat menemukan materi yang dipelajari dan
menghubungkannya situasi kehidupan nyata sehingga
mendorong siswa untuk dapat menerapkannya.
KAJIAN TEORI DAN METODE
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses
penambahan informasi dan kemampuan baru. Ketika
kita berpikir informasi dan kemampuan apa yang
harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga
kita semestinya berpikir strategi apa yang harus
dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif
dan efisien. Di samping itu, Bab IV pasal 19
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 dikatakan
bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memonivasi peserta
didik untuk berpartisifasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik
(Wina Sanjaya 2006 :131). Menurut Heru Kurniawan
Sutardi (2012;2) Menulis adalah persoalan pilihan
eksistensi, yaitu kesadaran untuk berproses secara
aktif-kreatif yang terus menerus. Karena itu, yang
dibutuhkan karena kreativitas menulis bukanlah
teknik yang instan, tetapi lebih pada semangat dan
ikrar yang kuat, yang dimulai dari diri sendiri.
Semangat untuk terus menulis dan hidup dengan
menulis.Semangat adalah modal utama untuk
menulis. Jika itu sudah kita punya maka kelolalah
semangat itu agar terus membara, bergejolak, dan
membuat segala aktivitas kita memang diorientasikan
untuk menulis.Secara etimologis, kata puisi dalam
bahasa Yunani berasal dari poesis yang artinya berati
penciptaan.
Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini
adalah poetry yang erat dengan –poet dan -poem.
Mengenai kata poet, Coulter (dalam Tarigan, 1986:4)
menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani
yang berarti membuat atau mencipta. Dalam bahasa
Yunani sendiri, kata poet berarti orang yang mencipta
melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir
menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-
dewa. Dia adalah orang yang berpenglihatan tajam,
orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf,
negarawan, guru, orang yang dapat menebak
kebenaran yang tersembunyi.Shahnon Ahmad (dalam
Pradopo, 1993:6) mengumpulkan definisi puisi yang
pada umumnya dikemukakan oleh para penyair
romantik Inggris sebagai berikut. 1) Samuel Taylor
Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata
yang terindah dalam susunan terindah.
Penyair memilih kata-kata yang setepatnya
dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya
seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur
lain sangat erat berhubungannya, dan sebagainya. 2)
carlyle mengatakan bahwa puisi merupakan
pemikiran yang bersifat musikal.
Penyair menciptakan puisi itu memikirkan
bunyi-bunyi yang merdu seperti musik dalam
puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang
menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu
seperti musik, yaitu dengan mempergunakan orkestra
bunyi. 3) wordsworth mempunyai gagasan bahwa
puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif,
yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan.
Adapun Auden mengemukakan bahwa puisi itu lebih
merupakan pernyataan perasaan yang bercampur-
baur. 4) dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi
itu merupakan pemikiran manusia secara konkret dan
artistik dalam bahasa emosional serta berirama.
Misalnya, dengan kiasan, dengan citra-citra, dan
disusun secara artistik (misalnya selaras, simetris,
pemilihan kata-katanya tepat, dan sebagainya), dan
bahasanya penuh perasaan, serta berirama seperti
musik (pergantian bunyi kata-katanya berturu-turut
secara teratur). 5) shelley mengemukakan bahwa
puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah
dalam hidup. Misalnya saja peristiwa-peristiwa yang
sangat mengesankan dan menimbulkan keharuan
yang kuat seperti kebahagiaan, kegembiraan yang
memuncak, percintaan, bahkan kesedihan karena
kematian orang yang sangat dicintai. Semuanya
merupakan detik-detik yang paling indah untuk
direkam.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
metode deskriptif, untuk menguji hipotesis yang telah
ditentukan dengan menggunakan cara yang telah
ditentukan pula. Melalui penentuan ini penulis ingin
mengetahui sejauh mana keberhasilan metode
Contextual Teaching and Learning. Dalam
pembelajaran menulis kreatif puisi pada siswa kelas
VII.C MTs. Al-Maziyyah Ciharashas Cilaku Cianjur.
Penulis melaksanakan proses belajar
mengajar untuk mengetahui hasil belajar siswa pada
kelas VII.C MTs. Al-Maziyyah Ciharashas Cilaku
Cianjur. Mengenai pembelajaran menulis kreatif
puisi dengan menggunakan pendekatan
ContextualTeaching and Learning. Cara yang
digunakan oleh penulis adalah test pembuatan puisi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil tes menunjukan bahwa menulis
puisi mengunakan Konstektual lebih baik di
bandingkan dengan tes hasil menulis puisi yang tidak
menggunakan pembelajaran Konstektual , ini berarti
pendekatan Konstektual dapat meningkatkan
keterampilan menulis siswa. Dengan demikian ,
maka hipotesis yang bebunyi “ pendekatan
Konstektual dapat di manfaatkan untuk
meningkatkan keterampilan menulis siswa ’’
Pada bagian ini penulis sajikan
penganalisaan hasil test menulis puisi. Langkah
pertama yang akan penulis sajikan adalah menyajikan
data hasil penelitian penulis puisi siswa yang terdiri
dari 45 orang. Penganalisaan test menulis puisi
mencakup diksi, pengimajinasian, gaya bahasa, tema
dan amanat.
Itulah data perolehan skor data dari hasil
analisis test pertama, untuk mengetahui nilai berapa
dari skor tersebut, maka skor-skor tersebut harus
dirubah kedalam nilai, dengan menggunakan rumus :
Nilai = Skor Siswa x 100
Skor total
Skor siswa jumlah skor yang diperoleh
siswa, skor total dalam penulisan test menulis puisi
pertama adalah 25, merupakan hasil kali 5x5. Angka
5 adalah jumah aspek yang dinilai dalam karangan
siswa, yaitu dua aspek bangun struktur puisi dan 3
aspek lapis makna puisi, sedangkan angka 5 adalah
nilai total atau nilai ideal untuk detiap aspek tadi.
Untuk standar nilai menggunakan angka 100.
Itulah data perolehan skor data dari hasil
analisis test kedua, untuk mengetahui nilai berapa
dari skor tersebut, maka skor-skor tersebut harus
dirubah kedalam nilai, dengan menggunakan rumus :
Nilai = Skor Siswa x 100
Skor total
Skor siswa jumlah skor yang diperoleh
siswa, skor total dalam penulisan test menulis puisi
pertama adalah 25, merupakan hasil kali 5x5. Angka
5 adalah jumah aspek yang dinilai dalam karangan
siswa, yaitu dua aspek bangun struktur puisi dan 3
aspek lapis makna puisi, sedangkan angka 5 adalah
nilai total atau nilai ideal untuk detiap aspek tadi.
Untuk standar nilai menggunakan angka 100.
Data yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan data primer yang diperoleh dari test
menulis puisi terhadap siswa kelas VII.C MTs. Al-
Maziyyah Ciharashas Cilaku Cianjur. Teknik tersebut
dilakukan melalui dua tahap sebagai berikut; a) tes
awal yaitu tes yang diberikan sebelum pembelajaran
dimuali, bertujuan untuk mengetahui kemampuan
menulis puisi siswa kelas VII.C MTs. Al-Maziyyah
Ciharashas Cilaku Cianjur dengan menggunakan
pembelajaran Contextual Teaching and Learning. B)
melalukan pelaksanaan pembelajaran Menulis Kreatif
Puisi di kelas VII.C MTs. Al-Maziyyah Ciharashas
Cilaku Cianjur Contextual Teaching and Learning.
C) tes akhir, yaitu test yang diberikan setelah
pembelajaran selesai. Tuajuannya untuk mengetahui
kemampuan menulis kreatif puisi siswa kelas VII.C
Ciharashas Cilaku Cianjur. Subjek dipilih atas
pertimbangan sebagai berikut : a) berdasarkan
kurikulum SMP (KTSP) menulis puisi diberikan
dikelas VII.C MTs. Al-Maziyyah semester II. B)
subjek penelitian yaitu VII.C MTs. Al-Maziyyah
Ciharashas Cilaku Cianjur letaknya yang strategis.
Gambar 1 : Penelitian Menulis Kreatif Puisi
Tabel 1
Dalam melakukan pengolahan data, diperoleh data
melalui tahapan-tahapan pengumpulan data, setelah
data terkumpul maka selanjutnya data tersebut
diolah. Adapun pengolahan datanya melalui langkah-
langkah sebagai berikut. a) menginterventasasi dan
menyeleksi data teks awal dan teks akhir. b)
menjumlahkan skor siswa bedasarkan aspek
penelitian dan bobotnya. c) pengujian normalits data
tes awal dan tes akhir. Rumus rata-rata hitung
𝑥 =
𝑓𝑥𝑖
𝑛
X = Angka rata-rata yang dicari
Xi = Angka rata-rata terduga yang dicari
I = Panjang interval
∑fd = Jumlah hasil f x dM = Jumlah skor atau sampl
Rumus menghitung simpang baku untuk data yang
dikelompokan :pd=
𝑓𝑥 2
𝑛−1
variannya dihitung dengan
rumus
S2 =
𝑓𝑥2
𝑛−1
Data
Untuk menguji yang berbunyi “ ada perbedaan
signifikan menulis puisi menggunakan pembelajaran
Konstektual dengan tes menulis puisi yang tidak
menggunakan pembelajaran Konstektual . Hasil tes
menunjukan bahwa menulis puisi mengunakan
Konstektual lebih baik di bandingkan dengan tes
hasil menulis puisi yang tidak menggunakan
pembelajaran Konstektual , ini berarti pendekatan
Konstektual dapat meningkatkan keterampilan
menulis siswa.
Dengan demikian , maka hipotesis yang bebunyi “
pendekatan Konstektual dapat di manfaatkan untuk
meningkatkan keterampilan menulis siswa ’’
Diterima (Terjawab).
No
Aspek yang dinilai
Jumlah
SkorDiksi Imajinasi
Gaya
Bahasa
Te
ma
Am
anat
1 4 3 3 3 3 16
2 3 3 3 3 2 14
3 4 4 3 3 4 18
4 3 3 2 3 3 14
5 3 3 4 2 4 16
6 3 3 3 3 2 14
7 4 4 3 3 4 18
8 3 3 2 3 3 14
9 3 3 2 3 3 14
10 3 3 4 2 4 16
11 3 3 4 2 4 16
12 3 3 3 3 2 14
13 4 4 3 3 4 18
14 3 3 2 3 3 14
15 3 3 2 3 3 14
16 3 3 4 2 4 16
17 3 3 3 3 2 14
18 4 4 3 3 4 18
19 3 3 2 3 3 14
20 3 3 2 3 3 14
21 4 3 3 3 3 16
22 3 3 3 3 2 14
23 4 4 3 3 4 18
24 3 3 2 3 3 14
25 3 3 4 2 4 16
26 3 3 3 3 2 14
27 4 4 3 3 4 18
28 3 3 2 3 3 14
29 3 3 3 3 2 14
30 4 4 3 3 4 18
31 3 3 2 3 3 14
32 3 3 4 2 4 16
33 3 3 2 3 3 14
34 3 3 4 2 4 16
35 3 3 3 3 2 14
36 3 3 4 2 4 16
37 3 3 3 3 2 14
38 4 4 3 4 4 18
39 3 3 2 3 3 14
40 3 3 2 3 3 14
41 3 3 4 2 4 16
42 3 3 3 3 2 14
43 4 4 3 3 4 18
44 3 3 2 3 3 14
45 3 3 4 2 4 16
SIMPULAN
Apa yang dijelaskan diatas berkaitan dengan
hidup atau kebiasaan (Habits) yang harus dijalani,
jika semua sudah dijalankan dengan baik maka dasar
teoretis-filosofis menulis sebagai kegiatan kreatif,
karena kenyataannya menulis sastra bukanlah
aktivitas impresi, tetapi aktivitas sistematis,
universal, yaitu suatu aktivitas-aktivitas yang bersifat
umum karena semua manusia pada saat menulis
selalu melalui tahap kreatif ini.
Berdasar kan deskripsi analisis pada bab IV
dapat di temukan bahwa penulisan puisi pada tahap
menulis puisi tanpa mengunkan pembelajaran
Konstektual Teaching Learning dengan aspek yang
dianalisis meliputi : Imajinasi, Gaya bahasa,
Tema dan amanat. Berdasarkan analisa data,
ternyata: 1) pembelajaran menulis puisi dengan
menggunakan pendekatan Contextual Teaching And
Learning (CTL) lebih efektif dibandingkan dengan
tanpa menggunakan CTL, karena di media yang bisa
di jadikan inspirasi buat siswa ketika menulis puisi.
2) pendekatan Contextual Teaching And Learning
(CTL) dalam menulis puisi dapat meningkatkan
kemampuan pembelajaran menulis puisi, ini terbukti
dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa setelah
menulis menggunakan pendekatan konstekstual.
Hasil pembelajaran menulis puisi dengan
pendekatan Contextual Teaching And Learning
(CTL) meningkat cukup signifikan, ini bisa dilihat
dari nilai tertinggi yang didapat siswa hampir
mencapai sempurna yaitu 92.
DAFTAR PUSTAKA
Heru Kurniawan Sutardi (2012) Penulisan Sastra
Kreatif Edisi Pertama Yogyakata Graha Ilmu
Dharma, Dody, “et al” (2010) Contextual Teaching
And Learning Cetakan 1
Elaini B. Johnson (2009) Contextual Teaching &
Learning Edisi Lama diterbitkan Oleh
Penerbit MLC Cetakan VIII, Juni
Herman J. Waluyo (1987) Teori dan Apresiasi
Puisi Surakarta
Wina Sanjaya (2005) Pembelajaran Dalam
Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi Edisi Pertama, Cetakan Ke-3
Wina Sanjaya (2006) Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan
Edisi Pertama, Cetakan Ke-6
Arikunto, Suharsimin (2010) Prosedur
Penelitian Jakarta : PT. Rineka Cipta

More Related Content

What's hot

Teks Eksposisi - Integrasi ASEAN dalam Plurilingualisme
Teks Eksposisi - Integrasi ASEAN dalam PlurilingualismeTeks Eksposisi - Integrasi ASEAN dalam Plurilingualisme
Teks Eksposisi - Integrasi ASEAN dalam Plurilingualismeshafirahany22
 
K11 bs bhs_indo_sm1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K11 bs bhs_indo_sm1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K11 bs bhs_indo_sm1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K11 bs bhs_indo_sm1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
Tatabahasa wacana
Tatabahasa wacanaTatabahasa wacana
Tatabahasa wacanaAza Bella
 
Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2
Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2
Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2noviasaridgp
 
Buku bahasa indonesia_sma_13_maret2013
Buku bahasa indonesia_sma_13_maret2013Buku bahasa indonesia_sma_13_maret2013
Buku bahasa indonesia_sma_13_maret2013riezouane
 
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)Eny Suningsih
 
3. silabus b.ind smk
3. silabus b.ind smk3. silabus b.ind smk
3. silabus b.ind smkEKO SUPRIYADI
 
7 bahasa indonesia buku guru
7 bahasa indonesia buku guru7 bahasa indonesia buku guru
7 bahasa indonesia buku gurusmbbgb
 
Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Randy Ikas
 
BUKU GURU KURIKULUM 2013 KELAS10 BAHASA INDONESIA
BUKU GURU KURIKULUM 2013 KELAS10 BAHASA INDONESIABUKU GURU KURIKULUM 2013 KELAS10 BAHASA INDONESIA
BUKU GURU KURIKULUM 2013 KELAS10 BAHASA INDONESIAEndang Pristiawaty
 

What's hot (15)

KOMSAS
KOMSASKOMSAS
KOMSAS
 
Teks Eksposisi - Integrasi ASEAN dalam Plurilingualisme
Teks Eksposisi - Integrasi ASEAN dalam PlurilingualismeTeks Eksposisi - Integrasi ASEAN dalam Plurilingualisme
Teks Eksposisi - Integrasi ASEAN dalam Plurilingualisme
 
2 model pembelajaran
2 model pembelajaran2 model pembelajaran
2 model pembelajaran
 
K11 bs bhs_indo_sm1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K11 bs bhs_indo_sm1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K11 bs bhs_indo_sm1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K11 bs bhs_indo_sm1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Tatabahasa wacana
Tatabahasa wacanaTatabahasa wacana
Tatabahasa wacana
 
Taklimat komsas tingkatan 3 zon1
Taklimat komsas tingkatan 3 zon1Taklimat komsas tingkatan 3 zon1
Taklimat komsas tingkatan 3 zon1
 
Anekdot 3
Anekdot 3Anekdot 3
Anekdot 3
 
Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2
Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2
Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2
 
Buku bahasa indonesia_sma_13_maret2013
Buku bahasa indonesia_sma_13_maret2013Buku bahasa indonesia_sma_13_maret2013
Buku bahasa indonesia_sma_13_maret2013
 
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)
 
10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru
 
3. silabus b.ind smk
3. silabus b.ind smk3. silabus b.ind smk
3. silabus b.ind smk
 
7 bahasa indonesia buku guru
7 bahasa indonesia buku guru7 bahasa indonesia buku guru
7 bahasa indonesia buku guru
 
Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
 
BUKU GURU KURIKULUM 2013 KELAS10 BAHASA INDONESIA
BUKU GURU KURIKULUM 2013 KELAS10 BAHASA INDONESIABUKU GURU KURIKULUM 2013 KELAS10 BAHASA INDONESIA
BUKU GURU KURIKULUM 2013 KELAS10 BAHASA INDONESIA
 

Similar to Ctl 1

Apresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnalApresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnalbuwarnisutopo
 
Contoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baruContoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baruMarliena An
 
Buku pegangan siswa bahasa indonesia sma kelas 12 kurikulum 2013 semester 1 w...
Buku pegangan siswa bahasa indonesia sma kelas 12 kurikulum 2013 semester 1 w...Buku pegangan siswa bahasa indonesia sma kelas 12 kurikulum 2013 semester 1 w...
Buku pegangan siswa bahasa indonesia sma kelas 12 kurikulum 2013 semester 1 w...Lalu Cahyadi Cahyadi
 
10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guruAkio Hiba
 
10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guruSakurai Harada
 
10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guruAndie Irawan
 
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
B.indo bg kelas 10
B.indo bg kelas 10B.indo bg kelas 10
B.indo bg kelas 10Siti Halimah
 
Bab iv.rumus baru
Bab iv.rumus baruBab iv.rumus baru
Bab iv.rumus baruNikmon Amal
 
Proposal skripsi
Proposal skripsiProposal skripsi
Proposal skripsiDeju Salju
 
Buku pegangan guru bahasa indonesia sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi ...
Buku pegangan guru bahasa indonesia sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi ...Buku pegangan guru bahasa indonesia sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi ...
Buku pegangan guru bahasa indonesia sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi ...purwantaka
 
10 bahasa indonesia buku_guru (1)
10 bahasa indonesia buku_guru (1)10 bahasa indonesia buku_guru (1)
10 bahasa indonesia buku_guru (1)teguh indriawan
 
Buku pegangan siswa bahasa indonesia sma kelas 12 kurikulum 2013 semester 2 w...
Buku pegangan siswa bahasa indonesia sma kelas 12 kurikulum 2013 semester 2 w...Buku pegangan siswa bahasa indonesia sma kelas 12 kurikulum 2013 semester 2 w...
Buku pegangan siswa bahasa indonesia sma kelas 12 kurikulum 2013 semester 2 w...Lalu Cahyadi Cahyadi
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase FModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase FModul Guruku
 

Similar to Ctl 1 (20)

Apresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnalApresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnal
 
Contoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baruContoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baru
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Buku pegangan siswa bahasa indonesia sma kelas 12 kurikulum 2013 semester 1 w...
Buku pegangan siswa bahasa indonesia sma kelas 12 kurikulum 2013 semester 1 w...Buku pegangan siswa bahasa indonesia sma kelas 12 kurikulum 2013 semester 1 w...
Buku pegangan siswa bahasa indonesia sma kelas 12 kurikulum 2013 semester 1 w...
 
10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru
 
10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru
 
10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru
 
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
B.indo bg kelas 10
B.indo bg kelas 10B.indo bg kelas 10
B.indo bg kelas 10
 
Rony husniah fak.sastra um
Rony husniah fak.sastra umRony husniah fak.sastra um
Rony husniah fak.sastra um
 
Artikel PTK
Artikel PTKArtikel PTK
Artikel PTK
 
10 bahasa indonesia buku_siswa
10 bahasa indonesia buku_siswa10 bahasa indonesia buku_siswa
10 bahasa indonesia buku_siswa
 
10 bahasa indonesia buku_siswa
10 bahasa indonesia buku_siswa10 bahasa indonesia buku_siswa
10 bahasa indonesia buku_siswa
 
Bab iv.rumus baru
Bab iv.rumus baruBab iv.rumus baru
Bab iv.rumus baru
 
Proposal skripsi
Proposal skripsiProposal skripsi
Proposal skripsi
 
Buku pegangan guru bahasa indonesia sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi ...
Buku pegangan guru bahasa indonesia sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi ...Buku pegangan guru bahasa indonesia sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi ...
Buku pegangan guru bahasa indonesia sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi ...
 
10 bahasa indonesia buku_guru (1)
10 bahasa indonesia buku_guru (1)10 bahasa indonesia buku_guru (1)
10 bahasa indonesia buku_guru (1)
 
Buku pegangan siswa bahasa indonesia sma kelas 12 kurikulum 2013 semester 2 w...
Buku pegangan siswa bahasa indonesia sma kelas 12 kurikulum 2013 semester 2 w...Buku pegangan siswa bahasa indonesia sma kelas 12 kurikulum 2013 semester 2 w...
Buku pegangan siswa bahasa indonesia sma kelas 12 kurikulum 2013 semester 2 w...
 
Annisa
Annisa Annisa
Annisa
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase FModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F
 

Ctl 1

  • 1. MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL) PADA KELAS VII. C DI MTs. AL- MAZIYYAH TAHUN AJARAN 2011 / 2012 Deuis Susanti d_shuzantye@yahoo.co.id Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Judul skripsi ini adalah “ Model Pembelajaran Menulis Kreatif Puisi Dengan Menggunakan Metode Contexstual Teaching And Learning ( CTL ) Pada Kelas VII. C di MTs. Al-Maziyyah Ciharashas Cilaku Cianjur”. Menulis adalah mengungkapkan ide gagasan dalam pikiran dan rasa melalui bahasa. Berlatih terus dalam menulis adalah berlatih intens dalam mengkreasikan bahasa yang digunakan sebagai medium karya sastra. Ruang lingkup pembelajaran sastra Indonesia mencakup komponen-komponen kemampuan bersastra, yang meliputi aspek- aspek sebagai berikut: berbicara, menyimak, menulis, dan membaca. Aspek menulis paling sulit untuk dipahami siswa dalam menuangkan ide, gagasan, dan pokok pikiran. Menulis merupakan wujud kemahiran yang memiliki manfaat besar bagi kehidupan manusia, khususnya peserta didik. Untuk memudahkan penelitian ini dan sesuai dengan batasan masalah yang telah diungkapkan penulis tidak mengaburkan apa yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini, maka penulis merumuskan masalah pada persoalan berikut : 1) bagaimana kemampuan siswa dalam menulis kreatif puisi dengan menggunakan pendekatan CTL ? 2) bagaimana peningkatan siswa dalam menulis kreatif puisi jika menggunakan pendekatan CTL ? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Model Pebelajaran (Contextual Teaching And Learning) CTL dalam peningkatan pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan dengan menggunakan cara yang telah ditentukan pula. Melalui penentuan ini penulis ingin mengetahui sejauh mana keberhasilan metode Contextual Teaching and Learning. Dalam pembelajaran menulis kreatif puisi pada siswa kelas VII.C MTs. Al-Maziyyah Ciharashas Cilaku Cianjur. Adapun yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah seluruh hasil menulis kreatif puisi siswa kelas VII.C MTs. Al- Maziyyah Ciharashas Cilaku Cianjur, sebanyak 45 siswa terdiri dari 29 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Kata Kunci : Meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas VII. C MTs. Al-Maziyyah Ciharashas Cilaku Cianjur.
  • 2. PENDAHULUAN Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan. Selain meningkatkan kemampuan siswa untuk mampu berkomunikasi, pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa mampu memahami Bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif. Siswa diharapkan juga untuk mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Terlebih lagi siswa mempunyai sikap menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut diatas terdapat salah satu model pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) seperti yang di kemukakan oleh Wina Sanjaya (2002 : 110) sebagai berikut : Contextual Teaching And Learning (CTL) suatu pendekatan pembelajaran yang mendekatkan kepada proses ketertiban siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan yang menghubungan dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkan dalam kehidupan mereka. Menulis adalah persoalan pilihan eksistensi, yaitu kesadaran untuk berproses secara aktif kreatif yang terus menerus. Karena itu, yang dibutuhkan dalam kreatifitas menulis bukanlah teknik yang instan, tetapi lebih dari pada semangat dan ikrar yang kuat, yang dimulai dari diri sendiri. Semangat untuk terus menulis dan hidup dengan menulis. Semangat adalah modal utama untuk menulis. Jika itu kita sudah punya maka kelolalah semangat itu agar terus membara, bergejolak, dan membuat segala aktivitas kita memang diorientasikan untuk menulis. Mengingat pentingnya metode pembelajaran dalam menangani masalah ini, sehingga siswa dapat terbiasa dengan permasalahan dalam pelajaran bahasa Indonesia. Oleh karena itu seorang guru perlu menciptakan suasana belajar sedemikian rupa sehingga siswa dapat bekerjasama salah satunya dengan cara Metode Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang ada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya. KAJIAN TEORI DAN METODE Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan kemampuan baru. Ketika kita berpikir informasi dan kemampuan apa yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga kita semestinya berpikir strategi apa yang harus dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif dan efisien. Di samping itu, Bab IV pasal 19 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memonivasi peserta didik untuk berpartisifasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik (Wina Sanjaya 2006 :131). Menurut Heru Kurniawan Sutardi (2012;2) Menulis adalah persoalan pilihan eksistensi, yaitu kesadaran untuk berproses secara aktif-kreatif yang terus menerus. Karena itu, yang dibutuhkan karena kreativitas menulis bukanlah teknik yang instan, tetapi lebih pada semangat dan ikrar yang kuat, yang dimulai dari diri sendiri. Semangat untuk terus menulis dan hidup dengan menulis.Semangat adalah modal utama untuk menulis. Jika itu sudah kita punya maka kelolalah semangat itu agar terus membara, bergejolak, dan membuat segala aktivitas kita memang diorientasikan untuk menulis.Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini adalah poetry yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter (dalam Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani yang berarti membuat atau mencipta. Dalam bahasa Yunani sendiri, kata poet berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa- dewa. Dia adalah orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi.Shahnon Ahmad (dalam Pradopo, 1993:6) mengumpulkan definisi puisi yang pada umumnya dikemukakan oleh para penyair romantik Inggris sebagai berikut. 1) Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat berhubungannya, dan sebagainya. 2) carlyle mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal.
  • 3. Penyair menciptakan puisi itu memikirkan bunyi-bunyi yang merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu dengan mempergunakan orkestra bunyi. 3) wordsworth mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Adapun Auden mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan perasaan yang bercampur- baur. 4) dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama. Misalnya, dengan kiasan, dengan citra-citra, dan disusun secara artistik (misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya tepat, dan sebagainya), dan bahasanya penuh perasaan, serta berirama seperti musik (pergantian bunyi kata-katanya berturu-turut secara teratur). 5) shelley mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah dalam hidup. Misalnya saja peristiwa-peristiwa yang sangat mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat seperti kebahagiaan, kegembiraan yang memuncak, percintaan, bahkan kesedihan karena kematian orang yang sangat dicintai. Semuanya merupakan detik-detik yang paling indah untuk direkam. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan dengan menggunakan cara yang telah ditentukan pula. Melalui penentuan ini penulis ingin mengetahui sejauh mana keberhasilan metode Contextual Teaching and Learning. Dalam pembelajaran menulis kreatif puisi pada siswa kelas VII.C MTs. Al-Maziyyah Ciharashas Cilaku Cianjur. Penulis melaksanakan proses belajar mengajar untuk mengetahui hasil belajar siswa pada kelas VII.C MTs. Al-Maziyyah Ciharashas Cilaku Cianjur. Mengenai pembelajaran menulis kreatif puisi dengan menggunakan pendekatan ContextualTeaching and Learning. Cara yang digunakan oleh penulis adalah test pembuatan puisi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil tes menunjukan bahwa menulis puisi mengunakan Konstektual lebih baik di bandingkan dengan tes hasil menulis puisi yang tidak menggunakan pembelajaran Konstektual , ini berarti pendekatan Konstektual dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa. Dengan demikian , maka hipotesis yang bebunyi “ pendekatan Konstektual dapat di manfaatkan untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa ’’ Pada bagian ini penulis sajikan penganalisaan hasil test menulis puisi. Langkah pertama yang akan penulis sajikan adalah menyajikan data hasil penelitian penulis puisi siswa yang terdiri dari 45 orang. Penganalisaan test menulis puisi mencakup diksi, pengimajinasian, gaya bahasa, tema dan amanat. Itulah data perolehan skor data dari hasil analisis test pertama, untuk mengetahui nilai berapa dari skor tersebut, maka skor-skor tersebut harus dirubah kedalam nilai, dengan menggunakan rumus : Nilai = Skor Siswa x 100 Skor total Skor siswa jumlah skor yang diperoleh siswa, skor total dalam penulisan test menulis puisi pertama adalah 25, merupakan hasil kali 5x5. Angka 5 adalah jumah aspek yang dinilai dalam karangan siswa, yaitu dua aspek bangun struktur puisi dan 3 aspek lapis makna puisi, sedangkan angka 5 adalah nilai total atau nilai ideal untuk detiap aspek tadi. Untuk standar nilai menggunakan angka 100. Itulah data perolehan skor data dari hasil analisis test kedua, untuk mengetahui nilai berapa dari skor tersebut, maka skor-skor tersebut harus dirubah kedalam nilai, dengan menggunakan rumus : Nilai = Skor Siswa x 100 Skor total Skor siswa jumlah skor yang diperoleh siswa, skor total dalam penulisan test menulis puisi pertama adalah 25, merupakan hasil kali 5x5. Angka 5 adalah jumah aspek yang dinilai dalam karangan siswa, yaitu dua aspek bangun struktur puisi dan 3 aspek lapis makna puisi, sedangkan angka 5 adalah nilai total atau nilai ideal untuk detiap aspek tadi. Untuk standar nilai menggunakan angka 100. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dari test menulis puisi terhadap siswa kelas VII.C MTs. Al- Maziyyah Ciharashas Cilaku Cianjur. Teknik tersebut dilakukan melalui dua tahap sebagai berikut; a) tes awal yaitu tes yang diberikan sebelum pembelajaran dimuali, bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis puisi siswa kelas VII.C MTs. Al-Maziyyah Ciharashas Cilaku Cianjur dengan menggunakan pembelajaran Contextual Teaching and Learning. B) melalukan pelaksanaan pembelajaran Menulis Kreatif Puisi di kelas VII.C MTs. Al-Maziyyah Ciharashas Cilaku Cianjur Contextual Teaching and Learning. C) tes akhir, yaitu test yang diberikan setelah pembelajaran selesai. Tuajuannya untuk mengetahui kemampuan menulis kreatif puisi siswa kelas VII.C Ciharashas Cilaku Cianjur. Subjek dipilih atas pertimbangan sebagai berikut : a) berdasarkan kurikulum SMP (KTSP) menulis puisi diberikan
  • 4. dikelas VII.C MTs. Al-Maziyyah semester II. B) subjek penelitian yaitu VII.C MTs. Al-Maziyyah Ciharashas Cilaku Cianjur letaknya yang strategis. Gambar 1 : Penelitian Menulis Kreatif Puisi Tabel 1 Dalam melakukan pengolahan data, diperoleh data melalui tahapan-tahapan pengumpulan data, setelah data terkumpul maka selanjutnya data tersebut diolah. Adapun pengolahan datanya melalui langkah- langkah sebagai berikut. a) menginterventasasi dan menyeleksi data teks awal dan teks akhir. b) menjumlahkan skor siswa bedasarkan aspek penelitian dan bobotnya. c) pengujian normalits data tes awal dan tes akhir. Rumus rata-rata hitung 𝑥 = 𝑓𝑥𝑖 𝑛 X = Angka rata-rata yang dicari Xi = Angka rata-rata terduga yang dicari I = Panjang interval ∑fd = Jumlah hasil f x dM = Jumlah skor atau sampl Rumus menghitung simpang baku untuk data yang dikelompokan :pd= 𝑓𝑥 2 𝑛−1 variannya dihitung dengan rumus S2 = 𝑓𝑥2 𝑛−1 Data Untuk menguji yang berbunyi “ ada perbedaan signifikan menulis puisi menggunakan pembelajaran Konstektual dengan tes menulis puisi yang tidak menggunakan pembelajaran Konstektual . Hasil tes menunjukan bahwa menulis puisi mengunakan Konstektual lebih baik di bandingkan dengan tes hasil menulis puisi yang tidak menggunakan pembelajaran Konstektual , ini berarti pendekatan Konstektual dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa. Dengan demikian , maka hipotesis yang bebunyi “ pendekatan Konstektual dapat di manfaatkan untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa ’’ Diterima (Terjawab). No Aspek yang dinilai Jumlah SkorDiksi Imajinasi Gaya Bahasa Te ma Am anat 1 4 3 3 3 3 16 2 3 3 3 3 2 14 3 4 4 3 3 4 18 4 3 3 2 3 3 14 5 3 3 4 2 4 16 6 3 3 3 3 2 14 7 4 4 3 3 4 18 8 3 3 2 3 3 14 9 3 3 2 3 3 14 10 3 3 4 2 4 16 11 3 3 4 2 4 16 12 3 3 3 3 2 14 13 4 4 3 3 4 18 14 3 3 2 3 3 14 15 3 3 2 3 3 14 16 3 3 4 2 4 16 17 3 3 3 3 2 14 18 4 4 3 3 4 18 19 3 3 2 3 3 14 20 3 3 2 3 3 14 21 4 3 3 3 3 16 22 3 3 3 3 2 14 23 4 4 3 3 4 18 24 3 3 2 3 3 14 25 3 3 4 2 4 16 26 3 3 3 3 2 14 27 4 4 3 3 4 18 28 3 3 2 3 3 14 29 3 3 3 3 2 14 30 4 4 3 3 4 18 31 3 3 2 3 3 14 32 3 3 4 2 4 16 33 3 3 2 3 3 14 34 3 3 4 2 4 16 35 3 3 3 3 2 14 36 3 3 4 2 4 16 37 3 3 3 3 2 14 38 4 4 3 4 4 18 39 3 3 2 3 3 14 40 3 3 2 3 3 14 41 3 3 4 2 4 16 42 3 3 3 3 2 14 43 4 4 3 3 4 18 44 3 3 2 3 3 14 45 3 3 4 2 4 16
  • 5. SIMPULAN Apa yang dijelaskan diatas berkaitan dengan hidup atau kebiasaan (Habits) yang harus dijalani, jika semua sudah dijalankan dengan baik maka dasar teoretis-filosofis menulis sebagai kegiatan kreatif, karena kenyataannya menulis sastra bukanlah aktivitas impresi, tetapi aktivitas sistematis, universal, yaitu suatu aktivitas-aktivitas yang bersifat umum karena semua manusia pada saat menulis selalu melalui tahap kreatif ini. Berdasar kan deskripsi analisis pada bab IV dapat di temukan bahwa penulisan puisi pada tahap menulis puisi tanpa mengunkan pembelajaran Konstektual Teaching Learning dengan aspek yang dianalisis meliputi : Imajinasi, Gaya bahasa, Tema dan amanat. Berdasarkan analisa data, ternyata: 1) pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) lebih efektif dibandingkan dengan tanpa menggunakan CTL, karena di media yang bisa di jadikan inspirasi buat siswa ketika menulis puisi. 2) pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) dalam menulis puisi dapat meningkatkan kemampuan pembelajaran menulis puisi, ini terbukti dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa setelah menulis menggunakan pendekatan konstekstual. Hasil pembelajaran menulis puisi dengan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) meningkat cukup signifikan, ini bisa dilihat dari nilai tertinggi yang didapat siswa hampir mencapai sempurna yaitu 92. DAFTAR PUSTAKA Heru Kurniawan Sutardi (2012) Penulisan Sastra Kreatif Edisi Pertama Yogyakata Graha Ilmu Dharma, Dody, “et al” (2010) Contextual Teaching And Learning Cetakan 1 Elaini B. Johnson (2009) Contextual Teaching & Learning Edisi Lama diterbitkan Oleh Penerbit MLC Cetakan VIII, Juni Herman J. Waluyo (1987) Teori dan Apresiasi Puisi Surakarta Wina Sanjaya (2005) Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Edisi Pertama, Cetakan Ke-3 Wina Sanjaya (2006) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Edisi Pertama, Cetakan Ke-6 Arikunto, Suharsimin (2010) Prosedur Penelitian Jakarta : PT. Rineka Cipta