2. Aksi massa merupakan salah satu metode
perjuangan yang mengandalkan kekuatan
massa dalam menekan penguasa atas dasar
kebijakan yang menyalahi dan atau tidak
sesuai dengan kehendak massa. Dalam hal ini
aksi massa akan mendorong terjadinya
perubahan sosial secara cepat (revolusi
sosial)
3. 1.Aksi massa (unjuk rasa) merupakan suatu bentuk
partisipasi politik nonkonvensional. Aksi massa
dalam konteks ini, dapat dikategorikan sebagai
bentuk ekspresi atau aktualisasi nilai dan
kepentingan politik masyarakat yang dibenturkan
dengan nilai dan kepentingan politik negara.
2.Aksi massa merupakan satu bentuk ekspresi
politik masyarakat yang semestinya diterima dan
diakomodasikan dalam proses politik
pemerintahan (demokrasi).
3. Konstitusi, Pasal 28 UUD 1945 menjadi
akomodasi adanya aksi massa.
4. Aksi massa dilatarbelakangi karena
adanya penyelewengan hak oleh penguasa,
kesewenang-wenangan, ketidakadilan,
kesembrautan sosial, dan lain-lain yang pada
akhirnya mengahasilkan keinginan untuk
mewujudkan perubahan dari orang-orang
yang paham dan peduli atau merasa
dicurangi.
5. Mahasiswa seharusnya berani memposisikan
dirinya sebagai pelopor perubahan.
Tridarma Perguruan tinggi: Pembelajaran,
Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat
Mahasiswa mempunyai kekuatan ilmu
pengetahuan dan semangat untuk memenuhi
kewajibannya, yaitu menjawab permasalahan
yang ada
6. 1966
Permasalahan: Pro-kontra PKI (pertarungan
idelogi), kesemrautan politik, ekonomi,
sosial-budaya.
Metode : Aksi massa progresif (revolusi)
Organisasi : KAMI
Hasil : Mahasiswa menang (PKI bubar,
presiden mundur)
7. 1998
Permasalahan : pro-kontra dwi fungsi ABRI,
ketidakpuasan terhadap rezim.
Metode : Aksi Massa progresif
organisasi : PRD (Partai Rakyat Demokratik)
Hasil : Massa menang (presiden mundur,
agenda reformasi)
8. Penelitian dan Pengkajian
Penelitian dan pengkajian dimaksudkan
untuk memperoleh data konkret terkait
suatu isu/permasalahan dan hubungan sebab-
akibatnya ;
pengumpulan data primer atau
sekunder,mengamati gejala yang ada
Penentuan sikap dan tindakan
Dalam tahap ini diperoleh suatu respon
(tuntutan) terkait masalah berdasarkan
indikator yang ditentukan
9. Propaganda
Tahap ini dilakukan untuk mempengaruhi
orang/kelompok lain, agar punya keresahan
bersama (usaha memperbanyak massa) atau
menyebarluaskan sikap dan pandangan kepada
publik.
Cth: Tulisan, film, karikatur, poster
Momentum
Menentukan waktu yang tepat untuk
melakukan aksi. Momentum aksi yang baik adalah
ketika permasalahan yang diangkat sudah menjadi
sorotan utama publik.
10. Konsep aksi
Menentukan konsep dan strategi dalam
pelaksanaan aksi (aksi statis atau dinamis).
Teknis Lapangan
Tahap ini dilakukan sebagai persiapan
umum dalam melakukan aksi. Mulai dari
agenda acara, waktu dan tempat, jumlah
massa, press release, nama komite aksi,
tema aksi, surat ijin, rute, perlengkapan,
dan jaringan media massa. Dalam tahap ini
juga penting untuk menentukan perangkat
aksi.
11. Koordinator Umum
Bertanggung jawab secara kelembagaan terkait sikap,
tuntutan, dan tindakan
Koordinator Lapangan
Bertugas memimpin aksi dilapangan, berhak
memberikan instruksi kepada massa, memulai dan
mengakhiri aksi, bertindak sebagai agitator dan
orator dilapangan.
Orator dan Agitator
bertugas membakar semangat peserta aksi dan
menyampaikan tuntutan dengan bahasa orasi.
Humas
Bertugas menyebarluaskan perihal aksi kepada pihak-
pihak berkepentingan (pers).
12. Asisten teritorial/keamanan/sweaper/dinamisator lapangan
Bertugas mencegah terjadinya penyusupan oleh pihak luar
yang bertujuan memperkeruh suasana. Tugasnya mengamati
kondisi massa. Selain itu juga aster berfungsi mengagitasi
massa dengan yel-yel dan lagu-lagu perjuangan agar aksi
massa tetap tampil semangat.
Negosiator
Bertugas untuk kepentingan negosiasi dan diplomasi terhadap
pihak luar terkait sasaran dan target aksi.
Kurir
Bertugas untuk menghindari kesalahpahaman antara
beberapa komite aksi jika dalam waktu bersamaan terdapat
komite aksi yang lain yang sedang menggelar aksi massa.
Dokumentasi
Bertugas untuk mengabadikan penyelenggaraan aksi
13. Aksi massa bukanlah suatu hal yang tabu,
bukanlah sebagai perbuatan yang kosong,
bukan pula suatu hal yang sengaja dibuat
sebagai bentuk kericuhan dan keributan,
tetapi aksi massa itu terlahir sendiri sebagai
jawaban atas kenyataan;kenyataan yang
menyakitkan.
14. Jika kamu diberi mata, maka gunakanlah mata itu
untuk melihat kebenaran. Jika kamu diberi kaki, maka gunakanlah
kakimu untuk berjalan diatas kebenaran. Jika kamu diberikan mulut,
gunakanlah mulutmu untuk meneriakkan kebenaran. Jika kamu diberi
perasaan, maka rasakanlah empati untuk sesamamu, dan jika kamu
diberikan otak dan pikiran, maka gunakanlah pikiranmu untuk mencari
solusi masalah bangsamu.
HIDUP MAHASISWA INDONESIA!