2. Bambang Hari Nugroho, S.T
Welding Instructor &Welding Inspector at BBPVPSerang
expertlas.com
081327901293
Bambang H’ Nugroho
Bebegeadja
bambangnugrohomail@gmail.com
Kompetensi :
2015 : Juru Las SMAW 3G
2017 : Juru Las Kombinasi 6G SMAW – FCAW
2017 :Welding Inspector MIGAS
2018 : Juru Las 3G GTAW
2020 :TWI Welder 6G (GTAW ; GMAW ; SMAW)
2020 : CSWIP 3.0
Penghargaan :
2017 : Juara 1 Kompetisi Ketrampilan Instruktur NasionalVI
2018 :TimTeknis ASC IX Regional Banten Bidang Las
2018 :TimTeknisTC Welding Indonesia “ASC IX Bangkok”
2019 : Juri ASC Regional JATIM
2019 : Juri KKIN Regional JATIM
Pekerjaan :
2015 – 2017 : Instruktur Las di BLK Sorong
: Instruktur AutoCAD di BLK Sorong
2017 - Sekarang : Instruktur Las di BBPLK Serang
3.
4. _____according to AWS
4
Penting untuk diketahui bahwa pengelasan harus memenuhi
persyaratan perusahaan dan / atau kode standar. Penting juga
untuk memastikan kualitas dan kekuatan pengelasan.
Untuk memenuhi tuntutan tersebut, diperlukan pengujian untuk
mengukur sejauh mana kemampuan welder dan melakukan
inspeksi terhadap hasil pengelasan yang dibuat, apakah
memenuhi kriteria atau TIDAK.
A
P
E
R
S
E
P
S
I
Expertlas.com
5. 5
TUJUAN DAN MANFAAT
setelah melakukan pelatihan ini maka siswa akan mampu menjelaskan :
1 2 3 4 5
Reference : The basics you can find anywhere 5 Steps To Successful Storytelling Published on April 5, 2014 Featured in: Marketing & Advertising
6. QC QUALITY CONTROL
Setelah memilih kode atau standar yang
digunakan , maka ada 2 metode yang
digunakan untuk memastikan bahwa produk
memenuhi spesifikasi dan WELDER memenuhi
kualifikasi. Metode yang digunakan adalah
bersifat merusak dan tidak merusak. Atau
dikenal dengan DT/NDT.
Metode ini bisa digunakan secara individual,
atau secara kombinasi. Tujuan utamanya adalah
untuk mengetahui kualifikasi seorang tukang las
(welder) apakah melakukan pekerjaan sesuai
dengan prosedur pengelasan (WPS).
Expertlas.com
7. 7 7
CODES
#Pressure vessel > ASME sect. VIII div 1&2
#Power Boiler > ASME sect. I
#Power Piping > ASME B31.1
#Process Piping > ASME B31.3
#Pipe Line > API 1104
#Gas Distribution > ASME B31.8
#Hydrocarbon > ASME B31.4
#Slury > B31.11
#Structural > AWS D1.1
#Ship Building ABS > AWS D1.1 step structure
#Oil Storage Tank > API 650
Expertlas.com
8. 8 8
Visual Inspection (VT)
Inspeksi visual adalah metode pengujian tak
merusak yang paling sering digunakan dan
merupakan langkah pertama sebelum dilakukan
proses pengujian lainnya.
Dalam metode ini, jika hasil pengelasan bagus
maka diterima dan jika buruk maka ditolak.
Inspeksi visual dapat dengan mudah digunakan
untuk memeriksa fit up, interpass acceptance,
welder technique dan variable lainnya yang
mempengaruhi kualitas las.
Inspeksi visual digunakan untuk memastikan
tidak ada jenis cacat las dibawah ini :
■ Cracks atau incomplete fusion.
■ Incomplete penetration disambungan groove.
■ Undercut tidak lebih dari 10% pengelasan.
■ Porosity
■ Overlap.
Expertlas.com
16. 1
Penyebab retakan:
Kecepatan pengelasan tinggi tetapi arus rendah.
Tidak ada preheat sebelum memulai pengelasan.
Desain sambungan yang buruk.
Kandungan sulfur dan karbon yang tinggi pada logam.
Penggunaan elektroda yang tidak sesuai dengan base
metal
Solusi:
Lakukan preheat dan berikan pendinginan yang tepat pada
area pengelasan.
Gunakan desain sambungan yang tepat.
Hilangkan kotoran pada base metal.
Gunakan logam bahan tambah yang sesuai.
Gunakan kecepatan pengelasan dan arus ampere yang
tepat.
Untuk mencegah retakan kawah, pastikan kawah terisi
dengan benar.
Expertlas.com
17. HOT CRACKS
Ini dapat terjadi selama
proses pengelasan
dengan suhu lebih dari
10000C.
COLD CRACKS
Retakan ini muncul selama proses pendinginan setelah pengelasan
selesai. Sering terjadi saat mengelas baja dan biasanya
disebabkan oleh kelainan bentuk pada struktur baja.
CRATER CRACKS
Ini terjadi pada akhir proses pengelasan di dekat ujung lasan. Saat kolam
las mendingin dan mengeras, diperlukan volume yang cukup untuk
mengatasi penyusutan logam las. Jika tidak maka akan terbentuk retakan
kawah.
Expertlas.com
19. Surface breaking porosity
Fine cluster porosity
Blow hole > 1.6 mm Ø
Hollow root bead An isolated internal porosity
Coarse cluster porosity
Shrinkage cavity*
19
2 Gas pores and Porosity Penyebab porositas:
Jarak busur api terlalu jauh.
Adanya kelembaban pada elektroda atau base
metal.
Pelindung gas yang tidak tepat.
Penggunaan aliran gas yang terlalu tinggi.
Permukaan base metal yang terkontaminasi
minyak/cat.
Solusi:
Bersihkan bahan sebelum Anda mulai
mengelas.
Gunakan jarak busur yang benar.
Periksa meteran aliran gas dan pastikan bahwa
itu dioptimalkan sesuai kebutuhan dengan
pengaturan tekanan dan aliran yang tepat.
Kurangi kecepatan gerak busur, yang akan
memungkinkan gas keluar.
Gunakan teknik pengelasan yang tepat.
Expertlas.com
22. 22
Penyebab:
Kecepatan ayunan pengelasan terlalu cepat.
Tidak membersihkan jalur pengelasan
sebelum memulai.
Sudut pengelasan salah.
Arus pengelasan terlalu rendah.
3 Internal solid inclusion causing
a lack of sidewall fusion
Surface breaking solid inclusion
Internal solid inclusion causing
a lack of inter-run fusion*
Solid inclusions caused by
undercut in the previous weld run
Internal solid inclusion
Solusi:
Naikkan ampere.
Sesuaikan sudut elektroda.
Hapus slag apa pun dari manik sebelumnya.
Sesuaikan kecepatan pengelasan.
Expertlas.com
25. 4
Lack of root fusion
Lack of inter-run fusion Lack of sidewall fusion
Lack of sidewall fusion &
incompletely filled grove*
Penyebab:
o Ampere kurang.
o Permukaan base metal kurang bersih.
o Sudut elektroda salah.
o Diameter elektroda salah untuk ketebalan
material yang anda las.
o Kecepatan ayunan terlalu cepat.
o Kolam las terlalu lebar.
Solusi:
Gunakan arus pengelasan yang cukup tinggi
dengan tegangan busur yang sesuai.
Sebelum Anda mulai mengelas, bersihkan
logamnya.
Gunakan diameter dan sudut elektroda yang
benar.
Kurangi laju pengelasan.
Expertlas.com
28. Penyebab:
Anda menggunakan setelan ampere terlalu rendah,
yang mengakibatkan arus tidak cukup kuat untuk
melelehkan logam dengan benar.
Diameter elektroda terlalu besar.
Misalignment atau high-low.
Solusi:
Gunakan geometri sambungan yang tepat.
Gunakan elektroda dengan ukuran yang sesuai.
Kurangi kecepatan perjalanan busur.
Pilih arus pengelasan yang tepat.
Periksa keselarasan yang benar.
Expertlas.com
31. Sebab :
1. Improper welding technique.
2. By using large electrodes this defect may occur.
3. High welding current
Solusi :
1. Using a proper technique for welding.
2. Use small electrode.
3. Less welding current.
Expertlas.com
34. 7
Penyebab retakan:
Welder yang kurang konsentrasi
Kurang skill dalam penyalaan elektroda
Arc strike menunjukkan benturan busur yang tidak
disengaja atau busur di tempat yang salah dan / atau
dengan koneksi ground yang salah.
Meskipun serangan busur sedikit, tapi itu tidak bisa
dihilangkan. Bintik-bintik ini akan selalu muncul jika
menggunakan alat uji etsa.
Merupakan cacat yang sangat rawan karena dapat
menjadi zona kekerasan lokal atau titik awal untuk retak
dan membuat lubang kecil.
Expertlas.com
35. 8
Linear misalignment measured in mm
3 mm
Angular misalignment measured in degrees*
15
Excess weld metal height
Lowest plate to highest point
Linear
Angular
Expertlas.com
36. Masalah yang terkait dengan
LAMINATIONS, DELAMINATIONS
DAN LAMELLAR TEARS tidak
mudah diperbaiki. Solusi yang
efektif adalah mengelas laminasi
untuk menutupnya. Solusi yang
lebih baik adalah mengganti baja.
Disebabkan oleh material yang
kurang bagus dari pabrikan.
Delamination
s
Laminations
9
Expertlas.com
37. TIP
UNTUK MEMBUAT PENGELASAN
BERKUALITAS
Analisa setiap terjadi defect pada pengelasan dan lakukan perubahan
KESIMPULAN :
“ HASIL PENGELASAN YANG BAIK ADALAH PENGELASAN TANPA CACAT DAN
SESUAI KODE STANDART “
!
Expertlas.com
38. “
— TUGAS INDIVIDU DILUAR RUANGAN
TUGAS!!!
CARI PENGELASAN DISEKITARMU YANG
MENGINDIKASIKAN TERDAPAT CACAT PENGELASAN
KEMUDIAN FOTO.
Expertlas.com
39. “
39
— BBG & HYK
JANGAN MENGULANG KESALAHAN YANG SAMA,
KARENA MASIH BANYAK KESALAHAN YANG LAIN
DAN PATUT DICOBA.
Expertlas.com
To use this title animation slide with a new image simply 1) move the top semi-transparent shape to the side, 2) delete placeholder image, 3) click on the picture icon to add a new picture, 4) Move semi-transparent shape back to original position, 5) Update text on slide.
Tip:
When using complex image as full-bleed background add a transparency (70%-90%) fill layer to give contrast to text.
Tip:
When using complex image as full-bleed background add a transparency (70%-90%) fill layer to give contrast to text.
Tip:
When using complex image as full-bleed background add a transparency (70%-90%) fill layer to give contrast to text.
Combine an image and multiple key statements with a strong grid.