Dokumen tersebut membahas tentang kondisi sumber daya manusia di Indonesia, termasuk masalah struktural SDM, indeks pembangunan manusia, anggaran pendidikan, dan ketenagakerjaan. Dibahas pula berbagai indikator terkait kualitas pendidikan dan tenaga kerja di Indonesia."
3. • New Growth Theory adalah sebuah gagasan/pandangan ekonomi
yang menyatukan dua aspek penting yaitu menjadikan kemajuan
teknologi sebagi produk kegiatan ekonomi serta pengetahuan dan
teknologi sebagai variabel ekonomi, yang ditandai dengan
peningkatanhasilsehinggamembuatperekonomiantumbuh.(Paul
Romer)
• Salah satu hal penting yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
adalah investasi. Menurut Lucas investasi
disini ditekankan dalam bidang
pendidikan sehingga tujuan dari investasi
itu adalah membentuk sumber daya
manusia yang lebih baik. (Robert Lucas)
6. INDEKSPEMBANGUNANMANUSIA(IPM)/
HUMANDEVELOPMENTINDEX(HDI)?
KONDISI PERBANDINGAN INDONESIA DENGAN
NEGARA LAINNYA ?
KONDISI PERBANDINGAN
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA ?
HDI digunakan untuk mengklasifikasikan apakah
sebuah negara adalah negara maju, negara
berkembang, atau negara terbelakang.
Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) terdapat 3
indikator utama, yaitu indikator kesehatan, tingkat
pendidikan dan indikator ekonomi.
7. IPM
Tahun 2020
Indonesia menduduki peringkat ke 107 dari 189 negara yang negaranya dianalisis oleh
UNDP. Peringkat 5 se Asia Tenggara. Urutan pertama diduduki oleh Singapura dengan
angka indeks 0.938 (peringkat ke-11 dunia), lalu Brunei Darussalam dengan angka indeks
0.838 (peringkat ke-47 dunia), Malaysia dengan angka indeks 0.810 (peringkat ke-62 dunia),
dan Thailand dengan angka indeks 0.777 (peringkat ke-79 dunia)
8.
9. PRIORITASANGGARAN
PENDIDIKAN ???
Anggaran Pendidikan tercatat
2014 sejumlah Rp. 375.4 trilliun dan
tahun 2019 naik jadi 492.5 trilliun
atau 20 % dari APBN. Tahun 2021
dana pendidikan 20 persen dari
APBN sekitar Rp550 triliun dengan
14,8 persen atau sekitar Rp81,5
triliun dikelola KEMENDIKBUD
Hasil evaluasi Komisi X DPR Tahun 2020, kewajiban
mengalokasikan anggaran 20 persen untuk pendidikan,
baru terealisasi rata-rata 8-9 persen
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 49 ayat 1
mengatur dana pendidikan selain gaji pendidikan dan
biaya pendidikan kedinasan minimal dialokasikan
sebesar 20 persen dari APBD dan APBN.
UUD Pasal 31 ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia 1945 (UUD NRI) mengamanatkan
pengalokasian anggaran pendidikan sebesar 20 persen
10. Angka Partisipasi Murni (APM)
Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Nilai (Angka Partisipasi Kasar) APK ????
Rasio antara rombongan belajar (rombel) dengan
jumlah ruang kelas yang tersedia. Rasio ruang kelas
masih di atas 1 secara nasional (Kemendikbud 2018
Tingkat disparitas antar wilayah yang tinggi. ketersediaan
perpustakaan dan sekolah pada wilayah Maluku, Nusa Tenggara
dan Papua menunjukan tingkat disparitas dengan wilayah Jawa dan
Sumatera. Pada wilayah Timur rasio ketersediaan perpusatkaan
dengan sekolah masih di bawah angka 1. Pada jenjang SD 0,36 dan
SMP 0,67 serta SMA/SMK 0,76. Papua sendiri masih mencapai 0,36
artinya terdapat 70 persen sekolah yang belum memiliki perpustakan
sebagai faktor penunjang proses pembelajaraan
13. Ketenagakerjaan
A. “Economically Active Population”
Penduduk dikelompokkan 2 bagian
Penduduk yang aktif secara
ekonomi /Tenaga Kerja :
besarnya bagian dari
penduduk yang dapat
diikutsertakan dlm proses
ekonomi (aktif bekerja & aktif
mencari pekerj)
Penduduk yang tidak aktif secara ekonomi,
hanya mengkonsumsi barang yang
diproduksi orang lain (tdk bekerja & tdk
sedang mencari pekerja)
14.
15. Bukan Angkatan Kerja
Bukan Angkatan kerja: bagian dari tenaga kerja
● yg tidak bekerja atau mencari pekerjaan atau
● mereka adalah bagian dari tenaga kerja yg
sesungguh
● nya tidak terlibat/ tidak berusaha untuk terlibat dlm
● kegiatan produktif yaitu memproduksi barang & jasa.
Kelompok Bukan Angkatan Kerja:
● * Sekolah
● * ibu rumahtangga (hanya di rumah)
16.
17. UKURANDASARKETENAGAKERJAAN
1. Angka/Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Angka yg menunjukan besarnya angkatan kerja
(kelompok bekerja dan mencari pekerjaan) dalam
suatu kelompok sebagai persentase penduduk
dalam kelompok umur itu.
Disebut: APAK (Angka Partisipasi Angkatan
Kerja)
Rumus:
Angkatan kerja
18. 2. Angka Aktivitas Menurut Umur & Jenis Kelamin
* Angka ini paling banyak dipakai sbg “basic rate”
dlm analisis “economically active population”
* Disebut juga APAK menurut umur & jenis
kelamin
Contoh:
= Angkatan kerja laki-laki umur tertt X 100%
Seluruh laki-laki umur tertt
20. 3. Tingkat Aktivitas Menurut Jenis Kelamin
* Pola antara laki-laki dan perempuan
* Rumus:
Angkatan kerja laki-laki X 100%
Tenaga kerja laki-laki
4. Angka aktivitas kasar (Crude Activity Rate)
* Jumlah penduduk yang aktif secara ekonomi
dibagi jumlah seluruh penduduk (%)
21. 5. Angka Pengangguran (Un-Employment Rate)
* Adalah angka yg menunjukan berapa banyak
dari jumlah angkatan kerja yg sedang aktif
mencari pekerjaan
* Sering disebut: Tingkat Pengangguran Terbuka
* Rumus:
= Jml orang yg mencari pekerjaan X 100%
Jumlah angkatan kerja
22. 7. Tingkat Bekerja Tidak Penuh (UnderEmployed)
* Rumus:
= Jml org “under-employed” X 100%
Jumlah angkatan kerja
6. Tingkat Bekerja Penuh (Fully--Employed)
* Rumus:
= Jml yg bekerja – “under-employed” X 100%
Jumlah angkatan kerja
28. Karakteristik Penganggur
● Penganggur berpendidikan sekolah menengah
● Penganggur umumnya di kota, meskipun ada tren
menurun
● Penganggur usia muda meningkat, mayoritas
berusia muda 15-24 tahun
● Penganggur sebagian besar perempuan
! Kelompok yang rentan di pasar kerja !
29. Angka Pengangguran Menurut Pendidikan
0
10
20
30
40
50
60
1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004
Primary or less Junior secondary
Senior secondary Tertiary
32. Angka Pengangguran Di Kalangan
Perempuan
30
35
40
45
50
55
60
1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004
National Urban Rural
33. Pekerja Formal vs. Informal
● Setelah krisis terlihat penurunan proporsi tenaga kerja formal
○ Dari sekitar 37% di tahun 1997, menjadi 32% di tahun 2001, dan 30% di tahun 2005
● Pekerja informal merupakan marginalized workers.
34. Lanjutan ……… PENDUDUK dan TENAGA KERJA
PENDUDUK USIA KERJA
(Manpower)
ANGKATAN KERJA
(Labor Force)
BUKAN ANGKATAN KERJA
(Not in the Labor Force)
SEDANG MENCARI
PEKERJAAN
MENGANGGUR/MEMPUNYAI PEKERJ
TETAPI SEMENTARA TDK BEKERJA
(Unemployed)
BEKERJA
(Employed)
SETENGAH
MENGANGGUR
(Under Employed)
BEKERJA PENUH
(Fully Employed)
SETENGAH MENGANGGUR
KENTARA
(Visible Underemployed)
SETENGAH MENGANGGUR
TIDAK KENTARA
(Invisible or Disguises Underemployed)
35. Lanjutan ……… PENDUDUK dan TENAGA KERJA
SETENGAH
MENGANGGUR
(Under Employed)
SETENGAH MENGANGGUR
KENTARA
(Visible Underemployed)
SETENGAH MENGANGGUR
TIDAK KENTARA
(Invisible or Disguises Underemployed)
SETENGAH
MENGANGGUR
MENURUT
PRODUKTIVITAS
LAIN-LAIN
SETENGAH
MENGANGGUR MENURUT
PENDIDIKAN DAN JENIS
PEKERJAAN
SETENGAH
MENGANGGUR
MENURUT PENDAPATAN
(Visible Underemployed)