1. Dokumen tersebut membahas peran penata anestesi sebagai care provider dalam memberikan asuhan keperawatan anestesi pada perianestesi di ruang operasi.
2. Penata anestesi bertugas memberikan pelayanan asuhan keperawatan anestesi pada tahap pra-anestesi, intra-anestesi, dan pasca-anestesi.
3. Penata anestesi harus mampu menjadi care provider, pengelola, komunikator, edukator, kolaborator, dan melakukan
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
PPT NYERI KEL.5-2.pptx
1.
2. 2
1. Fadilla Agustari (190106048)
2. Seketsa Area D (190106141)
3. Eni Fathatun Nisa (190106047)
4. Sofiatul Aulia (190106142)
5. Ayunda Frisqi Herlianingsih (190106023)
3.
4. Perawat anestesi merupakan tenaga profesional
kesehatan yang mempunyai kemampuan
khusus berperan merawat, memelihara, membantu dan
melindungi seseorang karena sakit, yang menjalani
prosedur diagnostik atau terapeutik, yang bekerja sama
dengan ahli anestesi untuk mengelola dan
memantau pasien sebelum, selama dan setelah prosedur
anestesi. Kondisi lahan praktik saat ini penata
anestesi mengalami kesimpangsiuran peran dalam
memberikan asuhan keperawatan anestesi kepada
pasien yang tidak mampu menolong dirinya sendiri pada
tindakan anestesi terutama pada perianestesi.
Maka dari itu sangat penting melakukan penelitian peran
penata anestesi sebagai care provider pada
perianestesi di ruang operasi
5. 5
Penata anestesi adalah Tenaga Kesehatan yang telah diberi
pendidikan formal secara teoritis dan praktek dalam bidang
anestesi dan berkompetensi untuk melakukan pelayanan
dalam pelayanan anestesi. Penata anestesi memberikan
pelayanan dalam 4 (empat) katagori umum yaitu : persiapan
dan evaluasi pra anestesi, Induksi, pemeliharaan, dan
emergence anestesi, Penataan pasca anestesi, dan fungsi
bantuan klinis perianestesi.
6. Tujuan penelitian ini adalah mengidetifikasi
peran penata anestesi sebagai care provider
pada perianestesi di kamar operasi.
7. Metodologi pada penelitian ini dengan rancangan
penelitian ini adalah deskriptif eksploiratif menggunakan
pendekatan kulaitatif. Penelitian ini terdiri dari dua tahap
penelitian. Pengumpulan data pada tahap pertama
dilakukan dengan wawancara mendalam (in-depth
interview) pada penata anestesi yang bekerja di kamar
operasi RSUD Wangaya Denpasar, Tahap kedua
peneliti melakukan triangulasi untuk memperoleh data
dari dokter spesialis anestesi sebagai pembuat
keputusan atau dokter penanggung jawab pasien yang
mengatur kegiatan pelayanan anestesi sehingga data
yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti.
Analisis data kualitatif bersifat induktif yaitu suatu
analisis berdasarkan data yang diperoleh, dan
selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang
dengan teknik triangulasi dan penulisan dengan metode
naratif
8. 8
1. Sebelum Pembedahan
a. Melakukan kunjungan pra anesthesia untuk menilai status fisik pasien.
b. Menerima pasien di ruang penerimaan kamar operasi.
c. Menyiapkan Obat anestesi
d. Menyiapkan kelengkapan alat dan mesin anasthesi.
e. Menyiapkan kelengkapan meja anesthesia.
f. Memonitor kondisi dan tanda vital pasien.
g. Memindahkan pasien ke meja operasi.
9. 9
2. Saat Pembedahan
• Membebaskan jalan napas dengan mengatur posisi pasien dan
ETT/LMA.
• Memenuhi keseimbangan gas medis.
• Mengatur keseimbangan cairan dengan menghitung input dan
output.
• Memantau tanda - tanda vital.
• Memberikan obat - obatan sesuai dengan program dokter
anesthesia.
• Memantau efek obat anesthesia.
10. 10
3. Setelah Pembedahan
• Mempertahankan jalan napas pasien.
• Memantau tingkat kesadaran pasien.
• Memantau dan mencatat perkembangan pasien post operasi.
• Memantau pasien terhadap efek obat anesthhesi.
• Memindahkan pasien ke ruang pulih sadar.
• Memantau tingkat kesadaran pasien sampai dengan serah terima
dengan perawat rawat inap atau unit khusus lainnya.
11. 11
1. Care Provider (pemberi asuhan Keperawatan Anestesi)
2. Pengelola (MANAGER)
3. Komunikator (COMMUNICATOR)
4. Edukator (EDUCATOR)
5. COLLABORATOR
6. RESEARCHER
7. Melaksanakan tugas pelayanan asuhan kepenataan anestesi di bawah pengawasan dan/atau atas pelimpahan wewenang
secara mandat dari dokter spesialis anestesiologi atau dokter lain
12. 12
8. Melaksanakan tugas pelayanan asuhan kepenataan anestesi berdasarkan
penugasan pemerintah sesuai kebutuhan
9. Ikut serta memberikan andil bagi pengembangan dan peningkatan derajat
kesehatan rakyat indonesia
10.Aktif membantu pemerintah dalam pengembangan ilmu kepenataan anestesi.
11.Memelihara, memupuk dan meningkatkan kualitas pelayanan anestesi.
12.Bekerja sama dengan organisasi profesi tenaga kesehatan lain baik secara
regional, bilateral, multilateral dan internasional.
13.Melakukan kegiatan pengabdian masyarakat sesuai dengan kompetensinya
baik secara mandiri maupun kolaborasi dengan pihak terkait
13. 13
1. Penata Anestesi adalah setiap orang
yang telah lulus pendidikan bidang
Keperawatan Anestesi atau Penata
Anestesi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(Permenkes No.18 Tahun 2016)
2. Penata Anestesi dalam menjalankan
praktik keprofesiannya berwenang untuk
melakukan pelayanan asuhan k
epenataan anestesi pada:
• Praanestesi;
• Intraanestesi; dan
• Pascaanestesi.
3. Penata Anestesi harus mampu
sebagai :
• Care Provider (pemberi asuhan
Keperawatan Anestesi)
• Pengelola (MANAGER)
• Komunikator (COMMUNICATOR)
• Edukator (EDUCATOR)
• COLLABORATOR
• RESEARCHER