SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
KEPUTUSAN 
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA 
NOMOR : 005 TAHUN 1989 
TENTANG 
PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA SATUAN GERAKAN PRAMUKA 
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 
Menimbang : 1. bahwa Gerakan Pramuka dalam melaksanakan kegiatannya menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, diantaranya Sistem Beregu dan Sistem Satuan Terpisah ; 
2. bahwa untuk mengenal satuan-satuan dalam Gerakan Pramuka, sebagai perwujudan penggunaan sistem tersebut di atas, digunakanlah tanda pengenal yang dapat membedakan satuan-satuan tersebut ; 
3. bahwa untuk metertibkan dan menyeragamkan penggunaan tanda satuan termaksud, dianggap perlu untuk menerbitkan petunjuk penyelenggaraan yang mengatur tanda satuan. 
Mengingat : 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961, juncto Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1988 tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. 
2. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 194 Tahun 1984 tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. 
3. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 055 Tahun 1982 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka. 
MEMUTUSKAN : 
Menetapkan : 
Pertama : Mencabut semua keputusan, instruksi, dan surat edaran Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mengenai Tanda Satuan Gerakan Pramuka yang pernah diterbitkan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka sebelum dikeluarkannya keputusan ini. 
Kedua : Menetapkan Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Satuan Gerakan Pramuka seperti tercantum dalam lampiran Keputusan ini. 
Ketiga : Menginstruksikan kepada semua kwartir dan satuan Gerakan Pramuka, untuk melaksanakan isi petunjuk penyelenggaraan ini dengan sebaik-baiknya. 
Keempat : Apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya. 
Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan. 
Ditetapkan di Jakarta 
Pada tanggal 9 Januari 1989 
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 
Ketua, 
Letjen TNI (Purn) Mashudi.
LAMPIRAN I KEPUTUSAN 
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA 
NOMOR : 005 TAHUN 1989 
TENTANG 
PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA SATUAN GERAKAN PRAMUKA 
BAB I 
PENDAHULUAN 
1. Umum 
a. Gerakan Pramuka dalam melaksanakan kegiatannya mendidik anak-anak dan pemuda, menggunalan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, diantaranya Sistem Beregu dan Sistem Satuan Terpisah antara putera dan puteri. 
b. Sebagai perwujudan digunakannya prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan itu, dibentuklah satuan-satuan Gerakan Pramuka, mulai dari satuan terkecil di gugusdepan masing-masing untuk putera dan puteri secara terpisah sampai satuan tingkat nasional. 
c. Untuk membedakan anggota satuan yang satu dengan satuan lainnya, perlulah digunakan Tanda Satuan Gerakan Pramuka. 
d. Untuk menertibkan dan menyeragamkan penggunaan tanda satuan termaksud, dianggap perlu untuk menerbitkan petunjuk penyelenggaraan yang mengatur tanda satuan tersebut. 
e. Maksud petunjuk penyelenggaraan ini adalah untuk memberi pedoman bagi kwartir dan satuan Pramuka, dalam usaha penertiban pemakaian Tanda Satuan Gerakan Pramuka. 
f. Tujuan petunjuk penyelenggaraan ini adalah untuk mengatur pemakaian dan pemberian tanda pengenal itu, agar dilaksanakan secara benar dan tepat, oleh mereka yang berhak memberi atau memakainya. 
2. Dasar 
Petunjuk Penyelenggaraan ini disusun berdasar atas : 
a. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Bab II Pasal 6 dan Bab III Pasal 8. 
b. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Bab Pasal dan Bab Pasal 
c. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 055 Tahun 1982 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka. 
3. Dasar 
Petunjuk Penyelenggaraan ini meliputi : 
a. Pendahuluan 
b. Maksud, tujuan dan fungsi 
c. Macam dan kelompok 
d. Bentuk, ukuran, gambar dan warna 
e. Pemberian dan pemakaian 
f. Pengaturan pengadaan dan perubahan 
g. Penutup. 
4. Pengertian 
a. Tanda Satuan adalah Tanda Pengenal yang dapat menunjukkan bahwa seorang anggota Gerakan Pramuka tergabung dalam satuan atau kwartir tertentu, mulai dari satuan terkecil di gugusdepan sampai satuan tingkat nasional. 
b. Lencana Wilayah adalah lencana yang dapat memperlihatkan lambing atau tanda dari kwartir daerahnya. 
c. Pita Wilayah (Lokasi) adalah pita kecil yang bertuliskan nama wilayah kwartir cabang atau tulisan KWARTIR DAERAH, atau tulisan KWARTIR NASIONAL dan lain-lain. 
d. Pita Nomor adalah pita kecil yang memuat angka yang menunjukkan nomor kwartir ranting dan nomor gugusdepan. 
e. Tanda Satuan Terkecil adalah tanda yang menunjukkan Barung, Regu, Sangga, dan Reka, tempat Pramuka yang bersangkutan bergabung. 
f. Tanda Satuan Karya Pramuka (disingkat Tanda Saka), adalah tanda yang menunjukkan seorang anggota Gerakan Pramuka aktif dalam Satuan Karya Pramuka tertentu. 
BAB II 
MAKSUD, TUJUAN DAN FUNGSI
5. Maksud dan Tujuan 
a. Tanda satuan dimaksudkan untuk mempermudah mengenal satuan atau wilayah tempat anggota Gerakan Pramuka tergabung. 
b. Tujuan penggunaan tanda satuan yaitu : 
1) menanamkan jiwa kesatuan diantara sesame rekan dalam satu satuan atau kwartir. 
2) menanamkan kesadaran pada tiap anggota Gerakan Pramuka untuk menjaga nama baik satuan atau kwartirnya, dan berusaha untuk ikut mencapai keberhasilan usaha melaksanakan rencana kerja satuan atau kwartirnya. 
6. Fungsi Tanda Satuan 
Tanda satuan berfungsi sebagai : 
a. alat untuk mengenal satuan atau kwartir, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka tergabung. 
b. alat pendidikan dalam usaha menanamkan jiwa kesatuan dan rasa tanggung jawab atas keadaan dan kemajuan satuan atau kwartirnya. 
c. Tanda pengakuan bahwa seorang anggota Gerakan Pramuka diakui sah sebagai anggota satuan atau kwartir yang bersangkutan. 
BAB III 
KELOMPOK DAN MACAM 
7. Kelompok Tanda Satuan 
Tanda satuan dapat dikelompokkan sebagai berikut : 
a. Lencana wilayah 
b. Pita wilayah 
c. Pita nomor 
d. Tanda satuan terkecil 
e. Tanda saka 
8. Macam Tanda Satuan 
a. Lencana wilayah terdiri atas dua macam : 
1) Lencana tingkat nasional 
2) Lencana tingkat daerah, yang disediakan untuk semua anggota Gerakan Pramuka di wilayah kwartir daerah yang bersangkutan. 
Catatan : 
Tidak diadakan lencana tingkat cabang, ranting dan gugusdepan. 
b. Pita wilayah terdiri atas tiga macam, yaitu : 
1) Pita wilayah tingkat nasional 
2) Pita wilayah tingkat daerah 
3) Pita wilayah tingkat cabang 
Catatan : 
Tidak diadakan pita wilayah tingkat ranting dan gugusdepan. 
c. Pita nomor terdiri atas dua macam, yaitu : 
1) Pita nomor tingkat ranting 
2) Pita nomor tingkat gugusdepan 
d. Tanda satuan terkecil terdiri atas empat macam, yaitu : 
1) Tanda Barung Siaga 
2) Tanda Regu Penggalang 
3) Tanda Sangga Penegak 
4) Tanda Reka Pandega 
e. Tanda saka terdiri atas beberapa macam, antara lain : 
1) Tanda Saka Bhayangkara dengan beberapa macam kridanya 
2) Tanda Saka Dirgantara dengan beberapa macam kridanya 
3) Tanda Saka Bahari dengan beberapa macam kridanya 
4) Tanda Saka Tarunabumi dengan beberapa macam kridanya 
5) Tanda Saka Wanabakti dengan beberapa macam kridanya 
6) Tanda Saka Bakti Husada dengan beberapa macam kridanya 
7) Tanda Saka Kencana dengan beberapa macam kridanya
BAB IV 
BENTUK, UKURAN, GAMBAR DAN WARNA 
9. Lencana Wilayah 
a. Lencana wilayah untuk tingkat nasional berbentuk perisai, berwana dasar hitam, bergambar lambang Garuda Pancasila, yang warnanya sesuai dengan ketentuan warna dan perbandingan ukuran gambar lambing Garuda Pancasila. Pada bagian atas lencana wilayah tingkat nasional ini terdapat tulisan INDONESIA di atas lambing Garuda Pancasila. 
b. Lencana wilayah tingkat nasional dan tingkat daerah berbentuk perisai, dengan panjang sisi lurus mendatar 6 cm, panjang garis tinggi 8 cm. Bagian yang melengkung berjari-jari kelengkungan 4,2 cm, dengan pusat kelengkungan berjarak 4 cm dari sisi mendatar dan 1,8 cm dari sisi kiri/kanan. 
c. Gambar, warna dan arti lencana wilayah untuk semua kwartir daerah, dikeluarkan dengan keputusan kwartir nasional, daerah yang bersangkutan. 
d. Gambar lencana wilayah untuk semua kwartir daerah diusahakan : 
1) cukup menarik, sederhana, serasi, dan indah, tidak terlalu penuh gambar 
2) memberi gambaran cirri khas daerah atau lambing daerahnya 
3) diberi warna yang cukup serasi/selaras, dan tidak terlalu banyak menggunakan warna, sebanyak- banyaknya 4 warna tidak termasuk warna putih. 
e. Pada sisi atas lencana wilayah untuk semua kwartir daerah, dicantumkan nama daerahnya, tanpa menyebut daerah istimewa atau daerah khusus ibukota berwarna merah. 
f. Tidak digunakan lencana tingkat cabang, lencana tingkat ranting dan lencana tingkat gugusdepan, agar tidak terlalu banyak menggunakan lencana wilayah pada pakaian seragam Pramuka. 
10. Pita Wilayah 
a. Pita wilayah berbentuk segi empat dilengkungkan, dengan panjang sisi lengkung terluar maksimum 8 cm, jari-jari kelengkungan 10 cm, tinggi segi empat 1,5 cm, atau maksimum 2 cm untuk pita wilayah yang menggunakan dua baris kata-kata. 
b. Pita wilayah berwarna dasar putih dengan tulisan berwarna merah. Tinggi huruf maksimum 8 cm, disesuaikan dengan banyaknya baris dan panjangnya kata. 
c. Pita wilayah untuk tingkat : 
1) Nasional, bertuliskan kata : KWARTIR NASIONAL atau MABINAS. 
2) Daerah, bertuliskan kata : KWARTIR DAERAH (tanpa nomor kwartir daerahnya) dan MABIDA. 
3) Cabang, ranting, desa dan gugusdepan, bertuliskan kata nama wilayah cabangnya secara lengkap. 
4) Tidak digunakan pita wilayah lainnya, selain tersebut di atas. 
Contoh : KOTAWARINGIN TIMUR, BALIKPAPAN, OGAN KOMERING ULU, dan lain-lain. 
d. Dalam menyebut nama wilayah daerah atau cabang, tidak perlu menyebutkan kata-kata : Daerah Tingkat I Propinsi, Daerah Tingkat II/Kabupaten, atau Kotamadya, Kota Administratif, Daerah Istimewa, Daerah Khusus Ibukota, dan nomor kwartir daerah serta nomor kwartir cabangnya. 
e. Untuk wilayah Kabupaten dan Kotamadya yang mempunyai nama sama, maka di muka nama wilayah dapat dibenarkan menggunakan singkatan KAB untuk Kabupaten dan KODYA untuk Kotamadya, contoh : KAB. BOGOR dan KODYA BOGOR, KAB. SEMARANG dan KODYA SEMARANG. 
11. Pita Nomor 
a. Pita nomor berbentuk segi empat, dengan tinggi 1,5 cm, dan panjang 3 cm. 
b. Dalam segi empat tersebut terdapat angka yang diatur sebagai berikut : 
1) Dua angka terdepan merupakan angka kode ranting, yaitu angka 01, 02, 03, 04, dan seterusnya. 
2) Dua angka atau lebih dibelakangnya, yaitu : 
a) angka 00 untuk Andalan, Majelis Pembimbing, dan Staf Kwartir Ranting 
b) angka 01, 02, 03, 04 dan seterusnya, menunjukkan nomor urut gugusdepan di wilayah ranting yang bersangkutan, untuk para anggota gugusdepan dan majelis pembimbing gugusdepan yang bersangkutan. 
c) tinggi angka maksimum 1 cm. 
3) Nomor kode ranting dan gugus depan diatur oleh kwartir cabang yang bersangkutan. 
4) Nomor ganjil untuk gugusdepan putera dan nomor genap untuk gugusdepan puteri. 
c. Pita nomor berwarna dasar putih dengan angka merah. 
d. Andalan, staf kwartir, pamong satuan karya dan majelis pembimbing di tingkat cabang, daerah dan nasional tidak menggunakan pita nomor. 
12. Tanda Barung Siaga 
a. Tanda Barung berbentuk segi tiga sama sisi, dengan puncak di atas. Panjang sisi segi tiga itu 4 cm. 
b. Tanda Barung tidak bergambar, polos, berwarna menurut pilihan anggota barung yang bersangkutan.
c. Warna tanda barung diutamakan mengambil warna dari Garuda Pancasila, yaitu merah, putih, kuning, hijau dan hitam. Bila diperlukan dapat mengambil warna lainnya. 
13. Tanda Regu Penggalang 
a. Tanda regu berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap sisinya 4 cm. 
b. Tanda regu bergambar sesuai dengan pilihan anggota regu yang bersangkutan. 
c. Tanda regu untuk : 
1) Regu putera bergambar binatang atau siluet (bayangan) binatang. 
2) Regu puteri bergambar bunga atau siluet (bayangan) bunga. 
Warna dasar dan warna gambar diatur sehingga tampak sederhana, indah dan menarik. 
14. Tanda Sangga Penegak 
a. Tanda sangga berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap sisinya 4 cm. 
b. Tanda sangga bergambar sesuai dengan pilihan anggota sangga yang bersangkutan. 
c. Tanda sangga dapat mengambil : 
1) nama tahap perjuangan bangsa Indonesia, seperti Perintis, Pencoba, Penegas, Pendobrak dan Pelaksana, dengan gambar dan warna seperti contoh terlampir. 
2) angka romawi sebagai nomor sangga, berwarna hitam diatas dasar berwarna kuning. 
3) gambar siluet bunga berwarna hitam di atas dasar berwarna kuning (khusus untuk sangga puteri). 
4) gambar lain yang diciptakan sendiri oleh sangga yang bersangkutan. 
15. Tanda Reka Pandega 
a. Tanda Reka Pandega, berbentuk bujur sangkar, dengan panjang sisi 4 cm. 
b. Tanda reka sama dengan tanda sangga tersebut pada butir 14 di atas, warna dasar coklat muda. 
16. Tanda Saka 
a. Tanda saka berbentuk segi lima beraturan, dengan panjang tiap sisi luarnya 5 cm, dengan bingkai selebar 2mm. 
b. Gambar, tulisan dan warna pada tanda satuan karya ditetapkan dengan keputusan tersendiri. 
c. Bentuk gambar lambing tunas kelapa pada tanda satuan karya harus sesuai dengan ketentuan mengenai lambang tunas kelapa dan tidak dibenarkan diubah. 
d. Gambar, tulisan dan warna pada tanda satuan karya diusahakan agar menarik, serasi, indah, dan tidak terlalu banyak menggunakan warna, maksimum 4 warna tidak termasuk warna putih. 
e. Contoh gambar tanda tatuan karya, periksa lampiran. 
17. Tanda Krida 
a. Tanda krida berbentuk bujur sangkar, dengan panjang sisinya 4 cm. 
b. Gambar, tulisan dan warna pada tanda krida ditetapkan dengan keputusan tersendiri. 
c. Tanda krida, diusahakan : 
1) cukup menarik, sederhana, serasi dan indah, tidak terlalu penuh gambar. 
2) memberi gambaran cirri khas bidang kegiatan krida yang bersangkutan. 
3) diberi warna yang cukup serasi (harmonis). 
BAB V 
PEMBERIAN DAN PEMAKAIAN 
18. Pemberian Tanda Satuan 
a. Pemberian tanda satuan dilakukan dengan upacara, yaitu : 
1) Lencana wilayah, pita wilayah dan pita nomor diberikan pada saat seseorang dilantik menjadi anggota Gerakan Pramuka. 
2) Tanda satuan terkecil (Barung, Regu, Sangga dan Reka) diberikan pada saat seorang Pramuka diterima dalam satuan terkecil yang bersangkutan. 
3) Tanda Saka Pramuka diberikan pada saat seorang anggota Gerakan Pramuka diterima sebagai anggota Saka Pramuka yang bersangkutan. 
b. Tanda saka diberikan kepada seorang yang telah memenuhi syarat sebagai anggota Gerakan Pramuka atau syarat lain yang ditentukan oleh satuan yang bersangkutan. 
19. Pemakaian Tanda Satuan 
a. Lencana wilayah dipasang di tengah lengan baju sebelah kanan, di bawah pita wilayah dan pita nomor.
b. Pita wilayah dipasang di bagian atas lengan baju sebelah kanan, kira-kira 1,5 cm di bawah jahitan lengan atas. 
c. Pita nomor dipasang di bawah pita wilayah. 
d. Tanda satuan terkecil dipasang pada bagian atas lengan baju sebelah kiri. 
e. Tanda saka dipasang di tengah lengan baju sebelah kiri pada jarak  7 cm dari jahitan lengan atas. 
f. Tanda krida dipasang di bawah tanda saka di lengan baju sebelah kiri. 
20. Ketentuan Pemakaian 
a. Tanda satuan dipakai pada saat seseorang melakukan tugas sebagai anggota satuan yang bersangkutan. 
b. Pemakaian tanda satuan disertai dengan tanggung jawab untuk menjaga nama baik satuan yang bersangkutan, dan melakukan kegiatan sesuai dengan satuan yang diikutinya. 
c. Seseorang tidak dibenarkan mengenakan tanda satuan tertentu, apabila yang bersangkutan sudah tidak terlibat dengan satuan tersebut, dan tidak lagi melakukan tugas sebagai anggota satuan tersebut. 
d. Pemakaian tanda satuan diatur dan ditentukan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. 
21. Wewenang pemberian dan penarikan kembali 
a. Yang berhak memberi dan menarik kembali tanda satuan adalah pimpinan satuan yang bersangkutan. 
b. Penarikan kembali hanya dilakukan bila : 
1) Anggota yang bersangkutan telah menyatakan mengundurkan diri dari keanggotaan satuannya. 
2) Anggota yang bersangkutan tidak lagi aktif menjadi anggota dan tidak lagi melakukan tugas sebagai anggota satuan yang bersangkutan. 
3) Karena sesuatu hal pimpinan satuan yang bersangkutan menyatakan bahwa seseorang tidak dibenarkan mengenakan tanda satuan untuk sementara/selamanya, berdasar pertimbangan dari Dewan Kehormatan satuan yang bersangkutan. 
BAB VI 
PENGATURAN, PENGADAAN DAN PERUBAHAN 
22. a. Pengaturan, pengadaan dan perubahan tanda satuan ada pada Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. 
b. Wewenang pengadaan tanda satuan dapat dilimpahkan kepada kwartir atau badan lain, atas dasar pertimbangan tertentu, dan atas nama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. 
c. Pelimpahan wewenang tersebut dilaksanakan secara tertulis menurut tata cara yang telah ditentukan. 
BAB VI 
PENUTUP 
23. Hal-hal yang belum diatur dalam Petunjuk Penyelenggaraan ini akan diatur kemudian oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. 
Jakarta, 9 Januari 1989 
Ketua Kwartir Nasional, 
Letjen TNI (Purn) Mashudi.

More Related Content

What's hot

1989 005 PP Tanda Satuan Gerakan Pramuka
1989 005 PP Tanda Satuan Gerakan Pramuka1989 005 PP Tanda Satuan Gerakan Pramuka
1989 005 PP Tanda Satuan Gerakan Pramukaastozone
 
Jukran pramuka garuda (2008)
Jukran pramuka garuda (2008)Jukran pramuka garuda (2008)
Jukran pramuka garuda (2008)Hari Wibowo
 
411587 jukran td.penghargaan (2012)
411587 jukran td.penghargaan (2012)411587 jukran td.penghargaan (2012)
411587 jukran td.penghargaan (2012)Mifi Nesa
 
Seragam pramuka Indonesia
Seragam pramuka IndonesiaSeragam pramuka Indonesia
Seragam pramuka Indonesiasumantri aulia
 
PP Gugusdepan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. ...
PP Gugusdepan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. ...PP Gugusdepan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. ...
PP Gugusdepan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. ...Dudi Aprillianto
 
PETUNJUK TEKNIS PERKEMAHAN MA.MASMUR ROVER SCOUT CAMP 2014
PETUNJUK TEKNIS PERKEMAHAN MA.MASMUR ROVER SCOUT CAMP 2014PETUNJUK TEKNIS PERKEMAHAN MA.MASMUR ROVER SCOUT CAMP 2014
PETUNJUK TEKNIS PERKEMAHAN MA.MASMUR ROVER SCOUT CAMP 2014Putra Riau
 
1986 Tanda Pengenal Nama Diri
1986 Tanda Pengenal Nama Diri1986 Tanda Pengenal Nama Diri
1986 Tanda Pengenal Nama Diriastozone
 
Jukran pakaian seragam pramuka (2012)
Jukran pakaian seragam pramuka (2012)Jukran pakaian seragam pramuka (2012)
Jukran pakaian seragam pramuka (2012)Alpuan Alpuan
 
PP Kwarcab Gerakan Pramuka
PP Kwarcab Gerakan PramukaPP Kwarcab Gerakan Pramuka
PP Kwarcab Gerakan PramukaPAKLONG PRADANA
 
Musyawarah gugusdepan
Musyawarah gugusdepanMusyawarah gugusdepan
Musyawarah gugusdepanNas Rulloh
 
Petunjuk penyelenggaraan gugus darma pramuka
Petunjuk penyelenggaraan gugus darma pramukaPetunjuk penyelenggaraan gugus darma pramuka
Petunjuk penyelenggaraan gugus darma pramukaAndi Darussalam
 
Petunjuk penyelenggaraan pokok pokok organisasi gerakan pramuka
Petunjuk penyelenggaraan pokok pokok organisasi gerakan pramukaPetunjuk penyelenggaraan pokok pokok organisasi gerakan pramuka
Petunjuk penyelenggaraan pokok pokok organisasi gerakan pramukaAndi Darussalam
 
Materi pramuka penegak dan pandega
Materi pramuka penegak dan pandegaMateri pramuka penegak dan pandega
Materi pramuka penegak dan pandegaDody Cris
 

What's hot (16)

1989 005 PP Tanda Satuan Gerakan Pramuka
1989 005 PP Tanda Satuan Gerakan Pramuka1989 005 PP Tanda Satuan Gerakan Pramuka
1989 005 PP Tanda Satuan Gerakan Pramuka
 
Jukran pramuka garuda (2008)
Jukran pramuka garuda (2008)Jukran pramuka garuda (2008)
Jukran pramuka garuda (2008)
 
411587 jukran td.penghargaan (2012)
411587 jukran td.penghargaan (2012)411587 jukran td.penghargaan (2012)
411587 jukran td.penghargaan (2012)
 
Seragam pramuka Indonesia
Seragam pramuka IndonesiaSeragam pramuka Indonesia
Seragam pramuka Indonesia
 
PP Gugusdepan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. ...
PP Gugusdepan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. ...PP Gugusdepan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. ...
PP Gugusdepan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. ...
 
Tata tertib
Tata tertibTata tertib
Tata tertib
 
PETUNJUK TEKNIS PERKEMAHAN MA.MASMUR ROVER SCOUT CAMP 2014
PETUNJUK TEKNIS PERKEMAHAN MA.MASMUR ROVER SCOUT CAMP 2014PETUNJUK TEKNIS PERKEMAHAN MA.MASMUR ROVER SCOUT CAMP 2014
PETUNJUK TEKNIS PERKEMAHAN MA.MASMUR ROVER SCOUT CAMP 2014
 
1986 Tanda Pengenal Nama Diri
1986 Tanda Pengenal Nama Diri1986 Tanda Pengenal Nama Diri
1986 Tanda Pengenal Nama Diri
 
JUKLAK PPMN
JUKLAK PPMNJUKLAK PPMN
JUKLAK PPMN
 
Jukran pakaian seragam pramuka (2012)
Jukran pakaian seragam pramuka (2012)Jukran pakaian seragam pramuka (2012)
Jukran pakaian seragam pramuka (2012)
 
PP Kwarcab Gerakan Pramuka
PP Kwarcab Gerakan PramukaPP Kwarcab Gerakan Pramuka
PP Kwarcab Gerakan Pramuka
 
Musyawarah gugusdepan
Musyawarah gugusdepanMusyawarah gugusdepan
Musyawarah gugusdepan
 
Petunjuk penyelenggaraan gugus darma pramuka
Petunjuk penyelenggaraan gugus darma pramukaPetunjuk penyelenggaraan gugus darma pramuka
Petunjuk penyelenggaraan gugus darma pramuka
 
Pp pramuka garuda
Pp pramuka garudaPp pramuka garuda
Pp pramuka garuda
 
Petunjuk penyelenggaraan pokok pokok organisasi gerakan pramuka
Petunjuk penyelenggaraan pokok pokok organisasi gerakan pramukaPetunjuk penyelenggaraan pokok pokok organisasi gerakan pramuka
Petunjuk penyelenggaraan pokok pokok organisasi gerakan pramuka
 
Materi pramuka penegak dan pandega
Materi pramuka penegak dan pandegaMateri pramuka penegak dan pandega
Materi pramuka penegak dan pandega
 

Viewers also liked

Arti dan sejarah sangga Pramuka Penegak
Arti dan sejarah sangga Pramuka PenegakArti dan sejarah sangga Pramuka Penegak
Arti dan sejarah sangga Pramuka PenegakAchmad Badawi
 
Anggaran dasar pemuda pancasila
Anggaran dasar pemuda pancasilaAnggaran dasar pemuda pancasila
Anggaran dasar pemuda pancasilaRofiq Nie
 
Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Umum Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasiona...
Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Umum Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasiona...Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Umum Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasiona...
Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Umum Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasiona...Dudi Aprillianto
 
PP Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan...
PP Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan...PP Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan...
PP Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan...Dudi Aprillianto
 

Viewers also liked (8)

Pramuka penegak
Pramuka penegakPramuka penegak
Pramuka penegak
 
Arti dan sejarah sangga Pramuka Penegak
Arti dan sejarah sangga Pramuka PenegakArti dan sejarah sangga Pramuka Penegak
Arti dan sejarah sangga Pramuka Penegak
 
Anggaran dasar pemuda pancasila
Anggaran dasar pemuda pancasilaAnggaran dasar pemuda pancasila
Anggaran dasar pemuda pancasila
 
Ad Art Organisasi
Ad Art OrganisasiAd Art Organisasi
Ad Art Organisasi
 
AD-ART Pemuda Pancasila
AD-ART Pemuda PancasilaAD-ART Pemuda Pancasila
AD-ART Pemuda Pancasila
 
Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Umum Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasiona...
Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Umum Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasiona...Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Umum Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasiona...
Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Umum Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasiona...
 
PP Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan...
PP Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan...PP Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan...
PP Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan...
 
10 Karya Tulis Ilmiah
10 Karya Tulis Ilmiah10 Karya Tulis Ilmiah
10 Karya Tulis Ilmiah
 

More from Dudi Aprillianto

SILABUS Kompetisi Sains Nasional (KSN) Sekolah Menengah Pertama Tahun 2020
SILABUS Kompetisi Sains Nasional (KSN) Sekolah Menengah Pertama Tahun 2020SILABUS Kompetisi Sains Nasional (KSN) Sekolah Menengah Pertama Tahun 2020
SILABUS Kompetisi Sains Nasional (KSN) Sekolah Menengah Pertama Tahun 2020Dudi Aprillianto
 
Siaran Pers - Kemdikbud Terus Dorong Edukasi Perubahan Perilaku Lawan Covid 1...
Siaran Pers - Kemdikbud Terus Dorong Edukasi Perubahan Perilaku Lawan Covid 1...Siaran Pers - Kemdikbud Terus Dorong Edukasi Perubahan Perilaku Lawan Covid 1...
Siaran Pers - Kemdikbud Terus Dorong Edukasi Perubahan Perilaku Lawan Covid 1...Dudi Aprillianto
 
Petunjuk Penyelenggaraan Organisasi dan Tata Kerja Kwartir Cabang GP Keputus...
Petunjuk Penyelenggaraan Organisasi dan Tata Kerja Kwartir Cabang GP  Keputus...Petunjuk Penyelenggaraan Organisasi dan Tata Kerja Kwartir Cabang GP  Keputus...
Petunjuk Penyelenggaraan Organisasi dan Tata Kerja Kwartir Cabang GP Keputus...Dudi Aprillianto
 
Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir ...
Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir ...Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir ...
Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir ...Dudi Aprillianto
 
Pedoman Penggunaan Tongkat Pramuka dalam Baris-berbaris
Pedoman Penggunaan Tongkat Pramuka dalam Baris-berbarisPedoman Penggunaan Tongkat Pramuka dalam Baris-berbaris
Pedoman Penggunaan Tongkat Pramuka dalam Baris-berbarisDudi Aprillianto
 
Fitriandi Dudi Aprillianto Kepramukaan[Sandi-menyandi]
Fitriandi Dudi Aprillianto   Kepramukaan[Sandi-menyandi]Fitriandi Dudi Aprillianto   Kepramukaan[Sandi-menyandi]
Fitriandi Dudi Aprillianto Kepramukaan[Sandi-menyandi]Dudi Aprillianto
 
Undang-undang Republik Indonesia No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Undang-undang Republik Indonesia No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan AnakUndang-undang Republik Indonesia No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Undang-undang Republik Indonesia No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan AnakDudi Aprillianto
 
Peraturan pemerintah republik indonesia no. 43 tahun 1958 tentang pengguanaan...
Peraturan pemerintah republik indonesia no. 43 tahun 1958 tentang pengguanaan...Peraturan pemerintah republik indonesia no. 43 tahun 1958 tentang pengguanaan...
Peraturan pemerintah republik indonesia no. 43 tahun 1958 tentang pengguanaan...Dudi Aprillianto
 
Undang-undang Republik Indonesia No. 012 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
Undang-undang Republik Indonesia No. 012 Tahun 2010 tentang Gerakan PramukaUndang-undang Republik Indonesia No. 012 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
Undang-undang Republik Indonesia No. 012 Tahun 2010 tentang Gerakan PramukaDudi Aprillianto
 
Undang-undang Republik Indonesia No. 024 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, ...
Undang-undang Republik Indonesia No. 024 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, ...Undang-undang Republik Indonesia No. 024 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, ...
Undang-undang Republik Indonesia No. 024 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, ...Dudi Aprillianto
 
Petunjuk Penyelenggaraan Kebijakan Manajamen Resiko dalam Gerakan Pramuka Kep...
Petunjuk Penyelenggaraan Kebijakan Manajamen Resiko dalam Gerakan Pramuka Kep...Petunjuk Penyelenggaraan Kebijakan Manajamen Resiko dalam Gerakan Pramuka Kep...
Petunjuk Penyelenggaraan Kebijakan Manajamen Resiko dalam Gerakan Pramuka Kep...Dudi Aprillianto
 
Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Kepu...
Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Kepu...Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Kepu...
Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Kepu...Dudi Aprillianto
 
Lampiran Surat Keputusan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kepulauan Bangk...
Lampiran Surat Keputusan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kepulauan Bangk...Lampiran Surat Keputusan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kepulauan Bangk...
Lampiran Surat Keputusan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kepulauan Bangk...Dudi Aprillianto
 
Petunjuk Penyelenggaraan Melintasi Halang Rintang
Petunjuk Penyelenggaraan Melintasi Halang RintangPetunjuk Penyelenggaraan Melintasi Halang Rintang
Petunjuk Penyelenggaraan Melintasi Halang RintangDudi Aprillianto
 

More from Dudi Aprillianto (14)

SILABUS Kompetisi Sains Nasional (KSN) Sekolah Menengah Pertama Tahun 2020
SILABUS Kompetisi Sains Nasional (KSN) Sekolah Menengah Pertama Tahun 2020SILABUS Kompetisi Sains Nasional (KSN) Sekolah Menengah Pertama Tahun 2020
SILABUS Kompetisi Sains Nasional (KSN) Sekolah Menengah Pertama Tahun 2020
 
Siaran Pers - Kemdikbud Terus Dorong Edukasi Perubahan Perilaku Lawan Covid 1...
Siaran Pers - Kemdikbud Terus Dorong Edukasi Perubahan Perilaku Lawan Covid 1...Siaran Pers - Kemdikbud Terus Dorong Edukasi Perubahan Perilaku Lawan Covid 1...
Siaran Pers - Kemdikbud Terus Dorong Edukasi Perubahan Perilaku Lawan Covid 1...
 
Petunjuk Penyelenggaraan Organisasi dan Tata Kerja Kwartir Cabang GP Keputus...
Petunjuk Penyelenggaraan Organisasi dan Tata Kerja Kwartir Cabang GP  Keputus...Petunjuk Penyelenggaraan Organisasi dan Tata Kerja Kwartir Cabang GP  Keputus...
Petunjuk Penyelenggaraan Organisasi dan Tata Kerja Kwartir Cabang GP Keputus...
 
Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir ...
Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir ...Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir ...
Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir ...
 
Pedoman Penggunaan Tongkat Pramuka dalam Baris-berbaris
Pedoman Penggunaan Tongkat Pramuka dalam Baris-berbarisPedoman Penggunaan Tongkat Pramuka dalam Baris-berbaris
Pedoman Penggunaan Tongkat Pramuka dalam Baris-berbaris
 
Fitriandi Dudi Aprillianto Kepramukaan[Sandi-menyandi]
Fitriandi Dudi Aprillianto   Kepramukaan[Sandi-menyandi]Fitriandi Dudi Aprillianto   Kepramukaan[Sandi-menyandi]
Fitriandi Dudi Aprillianto Kepramukaan[Sandi-menyandi]
 
Undang-undang Republik Indonesia No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Undang-undang Republik Indonesia No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan AnakUndang-undang Republik Indonesia No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Undang-undang Republik Indonesia No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
 
Peraturan pemerintah republik indonesia no. 43 tahun 1958 tentang pengguanaan...
Peraturan pemerintah republik indonesia no. 43 tahun 1958 tentang pengguanaan...Peraturan pemerintah republik indonesia no. 43 tahun 1958 tentang pengguanaan...
Peraturan pemerintah republik indonesia no. 43 tahun 1958 tentang pengguanaan...
 
Undang-undang Republik Indonesia No. 012 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
Undang-undang Republik Indonesia No. 012 Tahun 2010 tentang Gerakan PramukaUndang-undang Republik Indonesia No. 012 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
Undang-undang Republik Indonesia No. 012 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
 
Undang-undang Republik Indonesia No. 024 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, ...
Undang-undang Republik Indonesia No. 024 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, ...Undang-undang Republik Indonesia No. 024 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, ...
Undang-undang Republik Indonesia No. 024 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, ...
 
Petunjuk Penyelenggaraan Kebijakan Manajamen Resiko dalam Gerakan Pramuka Kep...
Petunjuk Penyelenggaraan Kebijakan Manajamen Resiko dalam Gerakan Pramuka Kep...Petunjuk Penyelenggaraan Kebijakan Manajamen Resiko dalam Gerakan Pramuka Kep...
Petunjuk Penyelenggaraan Kebijakan Manajamen Resiko dalam Gerakan Pramuka Kep...
 
Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Kepu...
Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Kepu...Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Kepu...
Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Kepu...
 
Lampiran Surat Keputusan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kepulauan Bangk...
Lampiran Surat Keputusan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kepulauan Bangk...Lampiran Surat Keputusan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kepulauan Bangk...
Lampiran Surat Keputusan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kepulauan Bangk...
 
Petunjuk Penyelenggaraan Melintasi Halang Rintang
Petunjuk Penyelenggaraan Melintasi Halang RintangPetunjuk Penyelenggaraan Melintasi Halang Rintang
Petunjuk Penyelenggaraan Melintasi Halang Rintang
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Satuan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 005 Tahun 1989

  • 1. KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 005 TAHUN 1989 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA SATUAN GERAKAN PRAMUKA Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Menimbang : 1. bahwa Gerakan Pramuka dalam melaksanakan kegiatannya menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, diantaranya Sistem Beregu dan Sistem Satuan Terpisah ; 2. bahwa untuk mengenal satuan-satuan dalam Gerakan Pramuka, sebagai perwujudan penggunaan sistem tersebut di atas, digunakanlah tanda pengenal yang dapat membedakan satuan-satuan tersebut ; 3. bahwa untuk metertibkan dan menyeragamkan penggunaan tanda satuan termaksud, dianggap perlu untuk menerbitkan petunjuk penyelenggaraan yang mengatur tanda satuan. Mengingat : 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961, juncto Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1988 tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. 2. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 194 Tahun 1984 tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. 3. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 055 Tahun 1982 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka. MEMUTUSKAN : Menetapkan : Pertama : Mencabut semua keputusan, instruksi, dan surat edaran Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mengenai Tanda Satuan Gerakan Pramuka yang pernah diterbitkan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka sebelum dikeluarkannya keputusan ini. Kedua : Menetapkan Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Satuan Gerakan Pramuka seperti tercantum dalam lampiran Keputusan ini. Ketiga : Menginstruksikan kepada semua kwartir dan satuan Gerakan Pramuka, untuk melaksanakan isi petunjuk penyelenggaraan ini dengan sebaik-baiknya. Keempat : Apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya. Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 9 Januari 1989 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Ketua, Letjen TNI (Purn) Mashudi.
  • 2. LAMPIRAN I KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 005 TAHUN 1989 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA SATUAN GERAKAN PRAMUKA BAB I PENDAHULUAN 1. Umum a. Gerakan Pramuka dalam melaksanakan kegiatannya mendidik anak-anak dan pemuda, menggunalan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, diantaranya Sistem Beregu dan Sistem Satuan Terpisah antara putera dan puteri. b. Sebagai perwujudan digunakannya prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan itu, dibentuklah satuan-satuan Gerakan Pramuka, mulai dari satuan terkecil di gugusdepan masing-masing untuk putera dan puteri secara terpisah sampai satuan tingkat nasional. c. Untuk membedakan anggota satuan yang satu dengan satuan lainnya, perlulah digunakan Tanda Satuan Gerakan Pramuka. d. Untuk menertibkan dan menyeragamkan penggunaan tanda satuan termaksud, dianggap perlu untuk menerbitkan petunjuk penyelenggaraan yang mengatur tanda satuan tersebut. e. Maksud petunjuk penyelenggaraan ini adalah untuk memberi pedoman bagi kwartir dan satuan Pramuka, dalam usaha penertiban pemakaian Tanda Satuan Gerakan Pramuka. f. Tujuan petunjuk penyelenggaraan ini adalah untuk mengatur pemakaian dan pemberian tanda pengenal itu, agar dilaksanakan secara benar dan tepat, oleh mereka yang berhak memberi atau memakainya. 2. Dasar Petunjuk Penyelenggaraan ini disusun berdasar atas : a. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Bab II Pasal 6 dan Bab III Pasal 8. b. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Bab Pasal dan Bab Pasal c. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 055 Tahun 1982 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka. 3. Dasar Petunjuk Penyelenggaraan ini meliputi : a. Pendahuluan b. Maksud, tujuan dan fungsi c. Macam dan kelompok d. Bentuk, ukuran, gambar dan warna e. Pemberian dan pemakaian f. Pengaturan pengadaan dan perubahan g. Penutup. 4. Pengertian a. Tanda Satuan adalah Tanda Pengenal yang dapat menunjukkan bahwa seorang anggota Gerakan Pramuka tergabung dalam satuan atau kwartir tertentu, mulai dari satuan terkecil di gugusdepan sampai satuan tingkat nasional. b. Lencana Wilayah adalah lencana yang dapat memperlihatkan lambing atau tanda dari kwartir daerahnya. c. Pita Wilayah (Lokasi) adalah pita kecil yang bertuliskan nama wilayah kwartir cabang atau tulisan KWARTIR DAERAH, atau tulisan KWARTIR NASIONAL dan lain-lain. d. Pita Nomor adalah pita kecil yang memuat angka yang menunjukkan nomor kwartir ranting dan nomor gugusdepan. e. Tanda Satuan Terkecil adalah tanda yang menunjukkan Barung, Regu, Sangga, dan Reka, tempat Pramuka yang bersangkutan bergabung. f. Tanda Satuan Karya Pramuka (disingkat Tanda Saka), adalah tanda yang menunjukkan seorang anggota Gerakan Pramuka aktif dalam Satuan Karya Pramuka tertentu. BAB II MAKSUD, TUJUAN DAN FUNGSI
  • 3. 5. Maksud dan Tujuan a. Tanda satuan dimaksudkan untuk mempermudah mengenal satuan atau wilayah tempat anggota Gerakan Pramuka tergabung. b. Tujuan penggunaan tanda satuan yaitu : 1) menanamkan jiwa kesatuan diantara sesame rekan dalam satu satuan atau kwartir. 2) menanamkan kesadaran pada tiap anggota Gerakan Pramuka untuk menjaga nama baik satuan atau kwartirnya, dan berusaha untuk ikut mencapai keberhasilan usaha melaksanakan rencana kerja satuan atau kwartirnya. 6. Fungsi Tanda Satuan Tanda satuan berfungsi sebagai : a. alat untuk mengenal satuan atau kwartir, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka tergabung. b. alat pendidikan dalam usaha menanamkan jiwa kesatuan dan rasa tanggung jawab atas keadaan dan kemajuan satuan atau kwartirnya. c. Tanda pengakuan bahwa seorang anggota Gerakan Pramuka diakui sah sebagai anggota satuan atau kwartir yang bersangkutan. BAB III KELOMPOK DAN MACAM 7. Kelompok Tanda Satuan Tanda satuan dapat dikelompokkan sebagai berikut : a. Lencana wilayah b. Pita wilayah c. Pita nomor d. Tanda satuan terkecil e. Tanda saka 8. Macam Tanda Satuan a. Lencana wilayah terdiri atas dua macam : 1) Lencana tingkat nasional 2) Lencana tingkat daerah, yang disediakan untuk semua anggota Gerakan Pramuka di wilayah kwartir daerah yang bersangkutan. Catatan : Tidak diadakan lencana tingkat cabang, ranting dan gugusdepan. b. Pita wilayah terdiri atas tiga macam, yaitu : 1) Pita wilayah tingkat nasional 2) Pita wilayah tingkat daerah 3) Pita wilayah tingkat cabang Catatan : Tidak diadakan pita wilayah tingkat ranting dan gugusdepan. c. Pita nomor terdiri atas dua macam, yaitu : 1) Pita nomor tingkat ranting 2) Pita nomor tingkat gugusdepan d. Tanda satuan terkecil terdiri atas empat macam, yaitu : 1) Tanda Barung Siaga 2) Tanda Regu Penggalang 3) Tanda Sangga Penegak 4) Tanda Reka Pandega e. Tanda saka terdiri atas beberapa macam, antara lain : 1) Tanda Saka Bhayangkara dengan beberapa macam kridanya 2) Tanda Saka Dirgantara dengan beberapa macam kridanya 3) Tanda Saka Bahari dengan beberapa macam kridanya 4) Tanda Saka Tarunabumi dengan beberapa macam kridanya 5) Tanda Saka Wanabakti dengan beberapa macam kridanya 6) Tanda Saka Bakti Husada dengan beberapa macam kridanya 7) Tanda Saka Kencana dengan beberapa macam kridanya
  • 4. BAB IV BENTUK, UKURAN, GAMBAR DAN WARNA 9. Lencana Wilayah a. Lencana wilayah untuk tingkat nasional berbentuk perisai, berwana dasar hitam, bergambar lambang Garuda Pancasila, yang warnanya sesuai dengan ketentuan warna dan perbandingan ukuran gambar lambing Garuda Pancasila. Pada bagian atas lencana wilayah tingkat nasional ini terdapat tulisan INDONESIA di atas lambing Garuda Pancasila. b. Lencana wilayah tingkat nasional dan tingkat daerah berbentuk perisai, dengan panjang sisi lurus mendatar 6 cm, panjang garis tinggi 8 cm. Bagian yang melengkung berjari-jari kelengkungan 4,2 cm, dengan pusat kelengkungan berjarak 4 cm dari sisi mendatar dan 1,8 cm dari sisi kiri/kanan. c. Gambar, warna dan arti lencana wilayah untuk semua kwartir daerah, dikeluarkan dengan keputusan kwartir nasional, daerah yang bersangkutan. d. Gambar lencana wilayah untuk semua kwartir daerah diusahakan : 1) cukup menarik, sederhana, serasi, dan indah, tidak terlalu penuh gambar 2) memberi gambaran cirri khas daerah atau lambing daerahnya 3) diberi warna yang cukup serasi/selaras, dan tidak terlalu banyak menggunakan warna, sebanyak- banyaknya 4 warna tidak termasuk warna putih. e. Pada sisi atas lencana wilayah untuk semua kwartir daerah, dicantumkan nama daerahnya, tanpa menyebut daerah istimewa atau daerah khusus ibukota berwarna merah. f. Tidak digunakan lencana tingkat cabang, lencana tingkat ranting dan lencana tingkat gugusdepan, agar tidak terlalu banyak menggunakan lencana wilayah pada pakaian seragam Pramuka. 10. Pita Wilayah a. Pita wilayah berbentuk segi empat dilengkungkan, dengan panjang sisi lengkung terluar maksimum 8 cm, jari-jari kelengkungan 10 cm, tinggi segi empat 1,5 cm, atau maksimum 2 cm untuk pita wilayah yang menggunakan dua baris kata-kata. b. Pita wilayah berwarna dasar putih dengan tulisan berwarna merah. Tinggi huruf maksimum 8 cm, disesuaikan dengan banyaknya baris dan panjangnya kata. c. Pita wilayah untuk tingkat : 1) Nasional, bertuliskan kata : KWARTIR NASIONAL atau MABINAS. 2) Daerah, bertuliskan kata : KWARTIR DAERAH (tanpa nomor kwartir daerahnya) dan MABIDA. 3) Cabang, ranting, desa dan gugusdepan, bertuliskan kata nama wilayah cabangnya secara lengkap. 4) Tidak digunakan pita wilayah lainnya, selain tersebut di atas. Contoh : KOTAWARINGIN TIMUR, BALIKPAPAN, OGAN KOMERING ULU, dan lain-lain. d. Dalam menyebut nama wilayah daerah atau cabang, tidak perlu menyebutkan kata-kata : Daerah Tingkat I Propinsi, Daerah Tingkat II/Kabupaten, atau Kotamadya, Kota Administratif, Daerah Istimewa, Daerah Khusus Ibukota, dan nomor kwartir daerah serta nomor kwartir cabangnya. e. Untuk wilayah Kabupaten dan Kotamadya yang mempunyai nama sama, maka di muka nama wilayah dapat dibenarkan menggunakan singkatan KAB untuk Kabupaten dan KODYA untuk Kotamadya, contoh : KAB. BOGOR dan KODYA BOGOR, KAB. SEMARANG dan KODYA SEMARANG. 11. Pita Nomor a. Pita nomor berbentuk segi empat, dengan tinggi 1,5 cm, dan panjang 3 cm. b. Dalam segi empat tersebut terdapat angka yang diatur sebagai berikut : 1) Dua angka terdepan merupakan angka kode ranting, yaitu angka 01, 02, 03, 04, dan seterusnya. 2) Dua angka atau lebih dibelakangnya, yaitu : a) angka 00 untuk Andalan, Majelis Pembimbing, dan Staf Kwartir Ranting b) angka 01, 02, 03, 04 dan seterusnya, menunjukkan nomor urut gugusdepan di wilayah ranting yang bersangkutan, untuk para anggota gugusdepan dan majelis pembimbing gugusdepan yang bersangkutan. c) tinggi angka maksimum 1 cm. 3) Nomor kode ranting dan gugus depan diatur oleh kwartir cabang yang bersangkutan. 4) Nomor ganjil untuk gugusdepan putera dan nomor genap untuk gugusdepan puteri. c. Pita nomor berwarna dasar putih dengan angka merah. d. Andalan, staf kwartir, pamong satuan karya dan majelis pembimbing di tingkat cabang, daerah dan nasional tidak menggunakan pita nomor. 12. Tanda Barung Siaga a. Tanda Barung berbentuk segi tiga sama sisi, dengan puncak di atas. Panjang sisi segi tiga itu 4 cm. b. Tanda Barung tidak bergambar, polos, berwarna menurut pilihan anggota barung yang bersangkutan.
  • 5. c. Warna tanda barung diutamakan mengambil warna dari Garuda Pancasila, yaitu merah, putih, kuning, hijau dan hitam. Bila diperlukan dapat mengambil warna lainnya. 13. Tanda Regu Penggalang a. Tanda regu berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap sisinya 4 cm. b. Tanda regu bergambar sesuai dengan pilihan anggota regu yang bersangkutan. c. Tanda regu untuk : 1) Regu putera bergambar binatang atau siluet (bayangan) binatang. 2) Regu puteri bergambar bunga atau siluet (bayangan) bunga. Warna dasar dan warna gambar diatur sehingga tampak sederhana, indah dan menarik. 14. Tanda Sangga Penegak a. Tanda sangga berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap sisinya 4 cm. b. Tanda sangga bergambar sesuai dengan pilihan anggota sangga yang bersangkutan. c. Tanda sangga dapat mengambil : 1) nama tahap perjuangan bangsa Indonesia, seperti Perintis, Pencoba, Penegas, Pendobrak dan Pelaksana, dengan gambar dan warna seperti contoh terlampir. 2) angka romawi sebagai nomor sangga, berwarna hitam diatas dasar berwarna kuning. 3) gambar siluet bunga berwarna hitam di atas dasar berwarna kuning (khusus untuk sangga puteri). 4) gambar lain yang diciptakan sendiri oleh sangga yang bersangkutan. 15. Tanda Reka Pandega a. Tanda Reka Pandega, berbentuk bujur sangkar, dengan panjang sisi 4 cm. b. Tanda reka sama dengan tanda sangga tersebut pada butir 14 di atas, warna dasar coklat muda. 16. Tanda Saka a. Tanda saka berbentuk segi lima beraturan, dengan panjang tiap sisi luarnya 5 cm, dengan bingkai selebar 2mm. b. Gambar, tulisan dan warna pada tanda satuan karya ditetapkan dengan keputusan tersendiri. c. Bentuk gambar lambing tunas kelapa pada tanda satuan karya harus sesuai dengan ketentuan mengenai lambang tunas kelapa dan tidak dibenarkan diubah. d. Gambar, tulisan dan warna pada tanda satuan karya diusahakan agar menarik, serasi, indah, dan tidak terlalu banyak menggunakan warna, maksimum 4 warna tidak termasuk warna putih. e. Contoh gambar tanda tatuan karya, periksa lampiran. 17. Tanda Krida a. Tanda krida berbentuk bujur sangkar, dengan panjang sisinya 4 cm. b. Gambar, tulisan dan warna pada tanda krida ditetapkan dengan keputusan tersendiri. c. Tanda krida, diusahakan : 1) cukup menarik, sederhana, serasi dan indah, tidak terlalu penuh gambar. 2) memberi gambaran cirri khas bidang kegiatan krida yang bersangkutan. 3) diberi warna yang cukup serasi (harmonis). BAB V PEMBERIAN DAN PEMAKAIAN 18. Pemberian Tanda Satuan a. Pemberian tanda satuan dilakukan dengan upacara, yaitu : 1) Lencana wilayah, pita wilayah dan pita nomor diberikan pada saat seseorang dilantik menjadi anggota Gerakan Pramuka. 2) Tanda satuan terkecil (Barung, Regu, Sangga dan Reka) diberikan pada saat seorang Pramuka diterima dalam satuan terkecil yang bersangkutan. 3) Tanda Saka Pramuka diberikan pada saat seorang anggota Gerakan Pramuka diterima sebagai anggota Saka Pramuka yang bersangkutan. b. Tanda saka diberikan kepada seorang yang telah memenuhi syarat sebagai anggota Gerakan Pramuka atau syarat lain yang ditentukan oleh satuan yang bersangkutan. 19. Pemakaian Tanda Satuan a. Lencana wilayah dipasang di tengah lengan baju sebelah kanan, di bawah pita wilayah dan pita nomor.
  • 6. b. Pita wilayah dipasang di bagian atas lengan baju sebelah kanan, kira-kira 1,5 cm di bawah jahitan lengan atas. c. Pita nomor dipasang di bawah pita wilayah. d. Tanda satuan terkecil dipasang pada bagian atas lengan baju sebelah kiri. e. Tanda saka dipasang di tengah lengan baju sebelah kiri pada jarak  7 cm dari jahitan lengan atas. f. Tanda krida dipasang di bawah tanda saka di lengan baju sebelah kiri. 20. Ketentuan Pemakaian a. Tanda satuan dipakai pada saat seseorang melakukan tugas sebagai anggota satuan yang bersangkutan. b. Pemakaian tanda satuan disertai dengan tanggung jawab untuk menjaga nama baik satuan yang bersangkutan, dan melakukan kegiatan sesuai dengan satuan yang diikutinya. c. Seseorang tidak dibenarkan mengenakan tanda satuan tertentu, apabila yang bersangkutan sudah tidak terlibat dengan satuan tersebut, dan tidak lagi melakukan tugas sebagai anggota satuan tersebut. d. Pemakaian tanda satuan diatur dan ditentukan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. 21. Wewenang pemberian dan penarikan kembali a. Yang berhak memberi dan menarik kembali tanda satuan adalah pimpinan satuan yang bersangkutan. b. Penarikan kembali hanya dilakukan bila : 1) Anggota yang bersangkutan telah menyatakan mengundurkan diri dari keanggotaan satuannya. 2) Anggota yang bersangkutan tidak lagi aktif menjadi anggota dan tidak lagi melakukan tugas sebagai anggota satuan yang bersangkutan. 3) Karena sesuatu hal pimpinan satuan yang bersangkutan menyatakan bahwa seseorang tidak dibenarkan mengenakan tanda satuan untuk sementara/selamanya, berdasar pertimbangan dari Dewan Kehormatan satuan yang bersangkutan. BAB VI PENGATURAN, PENGADAAN DAN PERUBAHAN 22. a. Pengaturan, pengadaan dan perubahan tanda satuan ada pada Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. b. Wewenang pengadaan tanda satuan dapat dilimpahkan kepada kwartir atau badan lain, atas dasar pertimbangan tertentu, dan atas nama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. c. Pelimpahan wewenang tersebut dilaksanakan secara tertulis menurut tata cara yang telah ditentukan. BAB VI PENUTUP 23. Hal-hal yang belum diatur dalam Petunjuk Penyelenggaraan ini akan diatur kemudian oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Jakarta, 9 Januari 1989 Ketua Kwartir Nasional, Letjen TNI (Purn) Mashudi.