2. Perawatan
Perawatan itu apa
Jenis2 perawatan
Waktu untuk melakukan perawatan
Pengoperasian dan perawatan alat serta mesin
3. Apa itu Perawatan/Maintenance?
Asal kata: to maintain
Memelihara
Merawat
Menjaga
Apa yang di maintain?
Mesin/peralatan: supaya tidak rusak
performance (kualitas, kuantitas, efisiensi): supaya memenuhi kriteria
aspek keselamatan: supaya tidak membahayakan personil
aspek lingkungan: supaya tidak mencemari lingkungan
6. Perawatan/Maintenance
Unplanned maintenance: kegiatan perawatan tidak terjadwal karena keadaan darurat.
Planned maintenance: kegiatan perawatan terjadwal (biasanya jangka panjang/tahunan). Seringkali mesin
produksi tidak dapat dihentikan begitu saja untuk maintenance.
Breakdown maintenance (RTF = Run To Failure): strategi perawatan dimana mesin dibiarkan saja
beroperasi sampai kerusakan terjadi.
Preventive maintenance: strategi perawatan (cleaning, inspection, small repair, lubrication) untuk
mencegah konsekuensi kegagalan pada tingkat komponen maupun tingkat pabrik.
Corrective maintenance: adalah strategi untuk memperbaiki komponen yang mengalami kegagalan.
Running maintenance: kegiatan maintenance yang dapat dikerjakan ketika mesin sedang beroperasi
Shutdown maintenance: kegiatan maintenance yang hanya dapat dikerjakan ketika mesin sedang tidak
beroperasi
8. Kerusakan/kegagalan/failure
Wajar:
Aus (wear): scuffing, galling, fretting, abrasion
Lelah (fatigue)
Karat (corrosion)
Erosi (erosion)
Penuaan (aging)
Prematur;
Pelumasan tidak bagus (kualitas, kuantitas pelumas,
periode penggantian pelumas tidak benar)
Kotor/kontaminasi
Overheated
Misalignment (pada kopling, bearing, belt, rantai)
9. Kategori Mesin/Peralatan Produksi
Ditinjau dari tingkat kerumitan, harga, peranan dan resiko dalam suatu mata rantai produksi, mesin
digolongkan atas.
Critical
Essential (Potentially critical)
General Purpose (Non critical)
Kategori ini untuk menentukan strategi perawatan yang cocok.
10. Mesin “Critical”
Kalau rusak dapat membahayakan
Kalau rusak proses produksi terganggu
Investasi mahal
Biaya perbaikannya mahal (misal: high speed turbine)
Waktu untuk perbaikan lama
11. Mesin “General Purpose”
Kalau rusak tidak membahayakan
Kalau rusak tidak mengganggu proses produksi
Investasi tidak mahal
Biaya perbaikan tidak mahal
Mempunyai unit cadangan
Tidak mengakibatkan kerusakan sekunder
15. PERKEMBANGAN FILOSOFI PERAWATAN
Break down (run to failure) maintenance : mesin dioperasikan tanpa perawatan sampai kerusakan
terjadi. Kerusakan primer hampir selalu menimbulkan kerusakan sekunder.
Preventive maintenance (PM) atau time base maintenance: mesin di”maintain” secara terjadwal
setelah beroperasi dalam jangka waktu tertentu.
Predictive (on condition based) maintenance (PdM): kondisi mesin dipantau secara menerus. Bila
terdeteksi adanya ketidak normalan baru diambil tindakan.
Proactive (prevention) maintenance: kerusakan yang terjadi dicari penyebabnya untuk mencegah
kerusakan yang sama berulang.
17. Run to failure maintenance
Biasa disebut “crisis maintenance”
Bentuk perawatan yang telah diterapkan sejak dulu.
Biasanya biaya yang dikeluarkan untuk RtF relative tinggi (kerusakan mesin, waktu downtime yang
tidak terencana, biaya lembur, dll)
Reactive:
Trouble/Breakdown/RTF (“Fix it when it breaks”)
18. Preventive Maintenance
Preventive maintenance adalah suatu tindakan untuk menjaga agar peralatan tetap dapat
beroperasi dengan cara inspeksi, deteksi dan pencegahan kerusakan.
Semua kegiatan perawatan dijadwal berdasar waktu (mingguan, bulanan, triwulanan, 1000 jam,
3000 jam dlsb)
Pelaksanaan mudah, tinggal mengikuti jadwal: pembersihan, pengecatan, pelumasan, pemeriksaan,
perbaikan.(Rencana dan jadwal tahunan harus disiapkan).
Penganggaran mudah: anggaran umumnya dibuat tahunan.
19. Preventive Maintenance
Murphy Law: Kerusakan biasanya terjadi pada waktu peralatan sangat dibutuhkan.
Contoh: Pada saat banyak order, peralatan produksi rusak. Perbaikan dapat memakan waktu
beberapa jam atau beberapa hari.
Hal yang tidak menguntungkan ini dapat dicegah dengan PM.
Alasan lain: keselamatan, penghematan biaya perbaikan karena kerusakan sekunder.
20. Preventive Maintenance
Peralatan apa yang cocok untuk di PM?
Peralatan yang menyebabkan :
“major shut down”,
penurunan kualitas produk,
kerusakan terhadap komponen terkait,
bahaya kepada karyawan
Penerangan, lantai, plafon yang dapat mengganggu kualitas produksi atau menimbulkan kondisi
kerja yang buruk.
21. Preventive Maintenance
Peralatan apa yang tidak perlu di PM? (cukup dg RTF)
Peralatan yang mempunyai cadangan
Peralatan yang harganya lebih rendah dari biaya PM
Peralatan yang umur harapannya cukup panjang tanpa PM
27. Preventive Maintenance Task
Inspection
Memastikan performansi peralatan sesuai perancangan
Mengevaluasi semua komponen terhadap masalah yang potensial menimbulkan kerusakan
Mengidentifikasi komponen yang dapat menyebabkan kerusakan dan mengestimasi waktu sampai
kerusakan terjadi.
Inspeksi dilakukan
Karena tuntutan peraturan: Pressure vessel harus diinspeksi secara berkala sesuai dengan peraturan
pemerintah tentang keselamatan kerja.
Karena mesin tidak dilengkapi dengan cadangan dan beresiko terhadap keberlangsungan proses
produksi.
Pada peralatan yang sedang rusak
• #1: terlalu banyak PM, menghamburkan tenaga, suku
cadang dan uang.
• #2: sangat kurang, akan terjadi banyak kerusakan
• #3: sangat optimum, tapi jarang tercapai. Indikasinya
20% peralatan mengalami kerusakan sebelum
diperbaiki.
• Bila tidak terjadi kerusakan sebelum diperbaiki berarti
PM terlalu banyak.
• #1: terlalu banyak PM, menghamburkan tenaga, suku
cadang dan uang.
• #2: sangat kurang, akan terjadi banyak kerusakan
• #3: sangat optimum, tapi jarang tercapai. Indikasinya
20% peralatan mengalami kerusakan sebelum
diperbaiki.
• Bila tidak terjadi kerusakan sebelum diperbaiki berarti
PM terlalu banyak.