SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
1. Organisasi kurikulum tertentu sangat mempengaruhi bentuk-bentuk pengalaman apakah yang
disajikan kepada anak-anak, bagaimanakah seorang guru mengorganisasikan kurikulum
secara moderen?
Jawaban :
POLA MODERN ORGANISASI KURIKULUM
Separated Subject Curriculum Sebutan separated subject curriculum dikarenakan bahan
pelajaran yang disajikan dalam subject atau mata pelajaran yang terpisah - pisah, yang satu pisah
dari yang lain. Organisasi separated subject curriculum dianggap berasal dari zaman Yunani
kuno. Orang Yunani telah mengajarkan berbagai bidang studi seperti kesusateraan, matematika,
filsafat dan ilmu pengetahuan ditambah dengan musik. Mereka mengadakan dua
trivium(gramatika, retorika dan logika) dan kuadrivium(arithmetika, geometri,astronomi, dan
musik) yang kemudian dikenal sebagai “the seven liberal arts ” yang diberikan pada pendidikan
umum. Pada abad pertengahan tujuan pendidikan praktis menjadi vokasional. Di universitas
misalnya dipelajari tiga bidang utama, yakni teknologi, kedokteran dan hukum. Tidak jelas apa
yang terjadi dengan “the seven liberal arts” itu. Yang diketahui ialah bahwa bahasa Latin
menjadi mata pelajaran yang sangat penting. Baru pada abad ke 19 mulai berkembang berbagai
mata pelajaran dengan pesatnya. Setiap mata pelajaran harus lebih dulu berjuang sebelum
diakuinya dan diterima sebagai mata pelajaran di sekolah seperti bahasa ibu, bahasa asing, fisika,
biologi dan sebagainya. Juga timbul sebagai mata pelajaran yang dianggap non akademik seperti
tata buku, pekerjaan tangan, pertanian, pendidikan jasmani, pendidikan kesejahtran keluarga dan
sebagainya.Untuk sekarang telah mengalami perkembangan yang sangat drastis di setiap satuan
lembaga pendidikan, baik di tingkat Perguruan Tinggi dan lembaga satuan pendidikan sekolah.
Demikianlah model kurikulum yang berkembang dan digunakan oleh banyak negara dan
Indonesia merupa kan salah satu negara yang menggunakan model kurukum seperti ini, baik di
tingkat sekolah dasar maupun sekolah tingkat menengah.
Correlated Curriculum
Pada dasarnya organisasi kurikulum ini menghendaki agar mata pelajaran itu satu sama lain ada
hubungan, bersangkut paut (correlated) walaupun mungkin batas batas yang satu dengan yang
lain masih dipertahankan. Correlated curriculum adalah pola organisasi materi atau konsep-
konsep yang dipelajari dalam suatu pelajaran dikorelasikan dengan pelajaran lainnya. Model
kurikulum mengintegrasikan semua bidang ilmu, jadi antara satu bidang ilmu dengan ilmu yang
lain saling berhubungan atau mata pelajaran disajikan saling berhubungan antara satu dengan
yang lain, sehingga pada model kurikulum ini bisa dilihat keterpaduan antara semua mata
pelajaran.
Integrated Curriculum
Integrated Curriculum
meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam
bentuk unit atau keseluruhan. Dengan kebulatan bahan pelajaran diharapkan mampu membentuk
murid yang integral, selaras dengan kehidupan sekitarnya, apa yang diajarkan di sekolah
disesuaikan dengan kehidupan anak di luar sekolah. Apa yang disajikan di sekolah, disesuaikan
dengan kehidupan anak di luar sekolah. Pelajaran di sekolah membantu siswa dalam menghadapi
berbagai persoalan di luar sekolah, biasanya bentuk kurikulum semacam ini dilaksanakan
melalui pelajaran unit. Dimana satu mempunyai tujuan yang mengandung makna bagi siswa
yang dituangkan dalam bentuk masalah (Sulaiman.2013:70-71).
2. Bagaimanakah Implikasi Psikologi terhadap Konsep Pendidikan sebagian besar dalam
bidang kurikulum?
Jawaban:
implikasi itu sebagian besar dalam bidang kurikulum. I Made Pidarta menyebutkan implikasi
tersebut sebagai berikut:
1. Psikologi perkembangan yang bersifat umum, yang berorientasi pada kognisi, afeksi, dan
psikomotor memberi petunjuk pada pendidik untuk menyiapkan dan mengorganisasikan
materi pendidikan serta bagaimana dapat membina dan mengembangkan kemampuan
anak secara optimal.
2. Psikologi belajar berimplikasi pada proses pembelajaran. Teori belajar klasik masih
sering digunakan walaupun umumnya sudah lama. Teori belajar disiplin mental
bermanfaat untuk menghafal dan melatih soal - soal. Teori behaviorisme lebih cocok
untuk membentuk perilaku nyata, seperti mau menyumbang, giat bekerja dan lain
sebagainya, sedangkan teori Kognitifisme untuk mempelajari pelajaran yang lebih rumit
yang membutuhkan pemahaman, untuk memecahkan masalah dan berkreasi menciptakan
bentuk ide baru.
3. Psikologi social
a. Konsep tentang diri sendiri atau persepsi diri bersumber dari persepsi kita tentang
lingkungan dan banyak dipengaruhi oleh sikap serta perasaan kita sehingga pendidik
diharapkan dapat mengembangkan sikap serta perasaan yang positif karena konsep
diri yang keliru dapat merusak perkembangan anak.
b. Pembentukan sikap bisa secara alami, dikondisi dan meniru sikap para tokoh.
Pendidik perlu membentuk sikap anak yang positif dalam banyak hal dengan cara
merencanakan dan melaksanakannya dalam waktu dan situasi yang tepat. Dan juga
perlu dikembangkan motivasinya dengan cara memenuhi minat dan kebutuhannya,
memberikan tugas-tugas yang menantang dan menanamkan harapan-harapan yang
sukses.
c. Pendidik perlu membendung perilaku agresif anti sosial, tetapi mengembangkan
agresif prososial dan sanksi dengan cara menerapkan ketertiban dan kedisiplinan dan
berupaya agar anak tidak mengalami rasa putus asa. Dan hubungannnya dengan
kelompok kemampuan memimpin anak perlu dikembangkan karena kepemimpinan
sangat besar peranannya dalam mencapai sukses belajar bersama, sukses
berorganisasi yang dapat dijadikan bekal kelak jika sudah dewasa.
d. Wujud perkembangan seutuhnya dapat dikatakan jika meliputi tiga kriteria sebagai
berikut:
1) Semua potensi berkembang secara proporsional atau berkembang harmonis dan
berimbang
2) Potensi-potensi itu berkembang optimal.
3) Potensi-potensi itu berkembang secara integrative (Ulwiyah,N.2015:91-91)
Sumber
Ulwiyah,N.2015. Landasan Psikologi Dan Aktualisasinya Dalam Pendidikan Islam. Jurnal Studi
Islam. Volume 6, Nomor ; ISSN: 1978-306X; 76-99
Sulaiman.2013. Pola Modern Organisasi Pengembangan Kurikulum. Jurnal Ilmiah Didaktika.
Vol. XIV No. 1. ISSN 1411–612x

More Related Content

What's hot

Posisi transmisi dalam pengembangan kurikulum
Posisi transmisi dalam pengembangan kurikulumPosisi transmisi dalam pengembangan kurikulum
Posisi transmisi dalam pengembangan kurikulumZulkarnainBarus
 
power point aliran progresivisme dalam pengembangan pendidikan di Indonesia
power point aliran progresivisme dalam pengembangan pendidikan di Indonesiapower point aliran progresivisme dalam pengembangan pendidikan di Indonesia
power point aliran progresivisme dalam pengembangan pendidikan di Indonesialina_maulidina
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikansha_macc
 
jenis-jenis Kurikulum di INDONESIA
jenis-jenis Kurikulum di INDONESIAjenis-jenis Kurikulum di INDONESIA
jenis-jenis Kurikulum di INDONESIAmerlin monim
 
pengembangan kurikulum pai
pengembangan kurikulum paipengembangan kurikulum pai
pengembangan kurikulum paiRoisMansur
 
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanPendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanHendun Budiyani
 
Pengembangan kurikulum pai nissa
Pengembangan kurikulum pai nissaPengembangan kurikulum pai nissa
Pengembangan kurikulum pai nissaKhairun Nissa
 
RPP Blended Learning - Lilik Sriwahyuni
RPP Blended Learning - Lilik SriwahyuniRPP Blended Learning - Lilik Sriwahyuni
RPP Blended Learning - Lilik SriwahyuniBang Jon
 
Konsep Pendidikan
Konsep PendidikanKonsep Pendidikan
Konsep Pendidikanfiro HAR
 
Model Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)
Model Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)Model Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)
Model Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)Rofiani Intan
 

What's hot (20)

As5
As5As5
As5
 
materi IPS SD
materi IPS SDmateri IPS SD
materi IPS SD
 
Posisi transmisi dalam pengembangan kurikulum
Posisi transmisi dalam pengembangan kurikulumPosisi transmisi dalam pengembangan kurikulum
Posisi transmisi dalam pengembangan kurikulum
 
power point aliran progresivisme dalam pengembangan pendidikan di Indonesia
power point aliran progresivisme dalam pengembangan pendidikan di Indonesiapower point aliran progresivisme dalam pengembangan pendidikan di Indonesia
power point aliran progresivisme dalam pengembangan pendidikan di Indonesia
 
Kd sd 2013
Kd sd 2013Kd sd 2013
Kd sd 2013
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Progres n eksistensialisme
Progres n eksistensialismeProgres n eksistensialisme
Progres n eksistensialisme
 
Teori Posisi Kurikulum
Teori Posisi KurikulumTeori Posisi Kurikulum
Teori Posisi Kurikulum
 
jenis-jenis Kurikulum di INDONESIA
jenis-jenis Kurikulum di INDONESIAjenis-jenis Kurikulum di INDONESIA
jenis-jenis Kurikulum di INDONESIA
 
pengembangan kurikulum pai
pengembangan kurikulum paipengembangan kurikulum pai
pengembangan kurikulum pai
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanPendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
 
Dasar pendidikan iii
Dasar pendidikan iiiDasar pendidikan iii
Dasar pendidikan iii
 
Pengembangan kurikulum pai nissa
Pengembangan kurikulum pai nissaPengembangan kurikulum pai nissa
Pengembangan kurikulum pai nissa
 
Ips terpadu
Ips terpaduIps terpadu
Ips terpadu
 
RPP Blended Learning - Lilik Sriwahyuni
RPP Blended Learning - Lilik SriwahyuniRPP Blended Learning - Lilik Sriwahyuni
RPP Blended Learning - Lilik Sriwahyuni
 
Filsafat 7
Filsafat 7Filsafat 7
Filsafat 7
 
07 materi inti 3 proses pengembangan kurikulum
07 materi inti 3 proses pengembangan kurikulum07 materi inti 3 proses pengembangan kurikulum
07 materi inti 3 proses pengembangan kurikulum
 
Konsep Pendidikan
Konsep PendidikanKonsep Pendidikan
Konsep Pendidikan
 
Model Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)
Model Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)Model Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)
Model Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)
 

Similar to IMPLIKASI PSIKOLOGI

Maksud kurikulum
Maksud kurikulumMaksud kurikulum
Maksud kurikulumshahrul93
 
Soal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasanSoal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasanAndriani Widi Astuti
 
nota SPP Bab 5
nota SPP Bab 5nota SPP Bab 5
nota SPP Bab 5Rainne Lee
 
Beberapa definisi kurikulum
Beberapa definisi kurikulumBeberapa definisi kurikulum
Beberapa definisi kurikulumId Id Sabiq
 
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064iik30
 
Psikologi Pendidikan Pertemuan 1
Psikologi Pendidikan Pertemuan 1Psikologi Pendidikan Pertemuan 1
Psikologi Pendidikan Pertemuan 1Risdiana Hidayat
 
Tugasan soalan 1 Type Of Curriculum
Tugasan soalan 1 Type Of CurriculumTugasan soalan 1 Type Of Curriculum
Tugasan soalan 1 Type Of Curriculumaloysiusapat
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualRomi Afrizal
 
Tematik makalah Sekolah Dasar
Tematik makalah Sekolah DasarTematik makalah Sekolah Dasar
Tematik makalah Sekolah Dasarfatimahsyahfistp
 
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdfTUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdfDesiiRahmawatii1
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
tugas individu paket 2 (tematik)
tugas individu paket 2 (tematik)tugas individu paket 2 (tematik)
tugas individu paket 2 (tematik)Nastiti Rahajeng
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualputri-uki
 

Similar to IMPLIKASI PSIKOLOGI (20)

UTS Semester Ganjil Kurikulum dan Pembelajaran
UTS Semester Ganjil Kurikulum dan PembelajaranUTS Semester Ganjil Kurikulum dan Pembelajaran
UTS Semester Ganjil Kurikulum dan Pembelajaran
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Andi alfina ulandari dpkb
Andi alfina ulandari dpkbAndi alfina ulandari dpkb
Andi alfina ulandari dpkb
 
Maksud kurikulum
Maksud kurikulumMaksud kurikulum
Maksud kurikulum
 
Soal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasanSoal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasan
 
nota SPP Bab 5
nota SPP Bab 5nota SPP Bab 5
nota SPP Bab 5
 
Desain kurikulum
Desain kurikulumDesain kurikulum
Desain kurikulum
 
Beberapa definisi kurikulum
Beberapa definisi kurikulumBeberapa definisi kurikulum
Beberapa definisi kurikulum
 
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
 
Psikologi Pendidikan Pertemuan 1
Psikologi Pendidikan Pertemuan 1Psikologi Pendidikan Pertemuan 1
Psikologi Pendidikan Pertemuan 1
 
Tugasan soalan 1 Type Of Curriculum
Tugasan soalan 1 Type Of CurriculumTugasan soalan 1 Type Of Curriculum
Tugasan soalan 1 Type Of Curriculum
 
Pembelajaran Holistik
Pembelajaran HolistikPembelajaran Holistik
Pembelajaran Holistik
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstual
 
Kurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaranKurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaran
 
Tematik makalah SD
Tematik makalah SDTematik makalah SD
Tematik makalah SD
 
Tematik makalah Sekolah Dasar
Tematik makalah Sekolah DasarTematik makalah Sekolah Dasar
Tematik makalah Sekolah Dasar
 
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdfTUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
tugas individu paket 2 (tematik)
tugas individu paket 2 (tematik)tugas individu paket 2 (tematik)
tugas individu paket 2 (tematik)
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 

IMPLIKASI PSIKOLOGI

  • 1. 1. Organisasi kurikulum tertentu sangat mempengaruhi bentuk-bentuk pengalaman apakah yang disajikan kepada anak-anak, bagaimanakah seorang guru mengorganisasikan kurikulum secara moderen? Jawaban : POLA MODERN ORGANISASI KURIKULUM Separated Subject Curriculum Sebutan separated subject curriculum dikarenakan bahan pelajaran yang disajikan dalam subject atau mata pelajaran yang terpisah - pisah, yang satu pisah dari yang lain. Organisasi separated subject curriculum dianggap berasal dari zaman Yunani kuno. Orang Yunani telah mengajarkan berbagai bidang studi seperti kesusateraan, matematika, filsafat dan ilmu pengetahuan ditambah dengan musik. Mereka mengadakan dua trivium(gramatika, retorika dan logika) dan kuadrivium(arithmetika, geometri,astronomi, dan musik) yang kemudian dikenal sebagai “the seven liberal arts ” yang diberikan pada pendidikan umum. Pada abad pertengahan tujuan pendidikan praktis menjadi vokasional. Di universitas misalnya dipelajari tiga bidang utama, yakni teknologi, kedokteran dan hukum. Tidak jelas apa yang terjadi dengan “the seven liberal arts” itu. Yang diketahui ialah bahwa bahasa Latin menjadi mata pelajaran yang sangat penting. Baru pada abad ke 19 mulai berkembang berbagai mata pelajaran dengan pesatnya. Setiap mata pelajaran harus lebih dulu berjuang sebelum diakuinya dan diterima sebagai mata pelajaran di sekolah seperti bahasa ibu, bahasa asing, fisika, biologi dan sebagainya. Juga timbul sebagai mata pelajaran yang dianggap non akademik seperti tata buku, pekerjaan tangan, pertanian, pendidikan jasmani, pendidikan kesejahtran keluarga dan sebagainya.Untuk sekarang telah mengalami perkembangan yang sangat drastis di setiap satuan lembaga pendidikan, baik di tingkat Perguruan Tinggi dan lembaga satuan pendidikan sekolah. Demikianlah model kurikulum yang berkembang dan digunakan oleh banyak negara dan Indonesia merupa kan salah satu negara yang menggunakan model kurukum seperti ini, baik di tingkat sekolah dasar maupun sekolah tingkat menengah. Correlated Curriculum Pada dasarnya organisasi kurikulum ini menghendaki agar mata pelajaran itu satu sama lain ada hubungan, bersangkut paut (correlated) walaupun mungkin batas batas yang satu dengan yang lain masih dipertahankan. Correlated curriculum adalah pola organisasi materi atau konsep- konsep yang dipelajari dalam suatu pelajaran dikorelasikan dengan pelajaran lainnya. Model
  • 2. kurikulum mengintegrasikan semua bidang ilmu, jadi antara satu bidang ilmu dengan ilmu yang lain saling berhubungan atau mata pelajaran disajikan saling berhubungan antara satu dengan yang lain, sehingga pada model kurikulum ini bisa dilihat keterpaduan antara semua mata pelajaran. Integrated Curriculum Integrated Curriculum meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan. Dengan kebulatan bahan pelajaran diharapkan mampu membentuk murid yang integral, selaras dengan kehidupan sekitarnya, apa yang diajarkan di sekolah disesuaikan dengan kehidupan anak di luar sekolah. Apa yang disajikan di sekolah, disesuaikan dengan kehidupan anak di luar sekolah. Pelajaran di sekolah membantu siswa dalam menghadapi berbagai persoalan di luar sekolah, biasanya bentuk kurikulum semacam ini dilaksanakan melalui pelajaran unit. Dimana satu mempunyai tujuan yang mengandung makna bagi siswa yang dituangkan dalam bentuk masalah (Sulaiman.2013:70-71). 2. Bagaimanakah Implikasi Psikologi terhadap Konsep Pendidikan sebagian besar dalam bidang kurikulum? Jawaban: implikasi itu sebagian besar dalam bidang kurikulum. I Made Pidarta menyebutkan implikasi tersebut sebagai berikut: 1. Psikologi perkembangan yang bersifat umum, yang berorientasi pada kognisi, afeksi, dan psikomotor memberi petunjuk pada pendidik untuk menyiapkan dan mengorganisasikan materi pendidikan serta bagaimana dapat membina dan mengembangkan kemampuan anak secara optimal. 2. Psikologi belajar berimplikasi pada proses pembelajaran. Teori belajar klasik masih sering digunakan walaupun umumnya sudah lama. Teori belajar disiplin mental bermanfaat untuk menghafal dan melatih soal - soal. Teori behaviorisme lebih cocok untuk membentuk perilaku nyata, seperti mau menyumbang, giat bekerja dan lain sebagainya, sedangkan teori Kognitifisme untuk mempelajari pelajaran yang lebih rumit
  • 3. yang membutuhkan pemahaman, untuk memecahkan masalah dan berkreasi menciptakan bentuk ide baru. 3. Psikologi social a. Konsep tentang diri sendiri atau persepsi diri bersumber dari persepsi kita tentang lingkungan dan banyak dipengaruhi oleh sikap serta perasaan kita sehingga pendidik diharapkan dapat mengembangkan sikap serta perasaan yang positif karena konsep diri yang keliru dapat merusak perkembangan anak. b. Pembentukan sikap bisa secara alami, dikondisi dan meniru sikap para tokoh. Pendidik perlu membentuk sikap anak yang positif dalam banyak hal dengan cara merencanakan dan melaksanakannya dalam waktu dan situasi yang tepat. Dan juga perlu dikembangkan motivasinya dengan cara memenuhi minat dan kebutuhannya, memberikan tugas-tugas yang menantang dan menanamkan harapan-harapan yang sukses. c. Pendidik perlu membendung perilaku agresif anti sosial, tetapi mengembangkan agresif prososial dan sanksi dengan cara menerapkan ketertiban dan kedisiplinan dan berupaya agar anak tidak mengalami rasa putus asa. Dan hubungannnya dengan kelompok kemampuan memimpin anak perlu dikembangkan karena kepemimpinan sangat besar peranannya dalam mencapai sukses belajar bersama, sukses berorganisasi yang dapat dijadikan bekal kelak jika sudah dewasa. d. Wujud perkembangan seutuhnya dapat dikatakan jika meliputi tiga kriteria sebagai berikut: 1) Semua potensi berkembang secara proporsional atau berkembang harmonis dan berimbang 2) Potensi-potensi itu berkembang optimal. 3) Potensi-potensi itu berkembang secara integrative (Ulwiyah,N.2015:91-91) Sumber Ulwiyah,N.2015. Landasan Psikologi Dan Aktualisasinya Dalam Pendidikan Islam. Jurnal Studi Islam. Volume 6, Nomor ; ISSN: 1978-306X; 76-99
  • 4. Sulaiman.2013. Pola Modern Organisasi Pengembangan Kurikulum. Jurnal Ilmiah Didaktika. Vol. XIV No. 1. ISSN 1411–612x