2. Introduction 6K
• System 5S yaitu suatu system
untuk memelihara tempat kerja
secara visual (kontrol visual dan
sistem informasi). 6K juga
merupakan dasar/Pondasi untuk
Kaizen (perbaikan berkelanjutan)
.
• 5S Practice banyak digunakan
oleh perusahaan kelas dunia.
Dengan menerapkan 5S kita
dapat membuat visual workplace
untuk meningkatkan
productivity dengan membuat
pekerjaan lebih mudah
3. Dengan mengabaikan 6K, apakah bisa mencapai target
sempurna?
• Target zero Accident
Kenapa perlu menerapkan 6K?
kalau
begini
mana bisa
selamat
Kalau begini,
penanganan
pertama
kebakaran,
tidak lancar
• ZERO NC Quality & Claim (mutu)
Kalau begini
bagaimana
mutu nya
bagus
Barang repaire, dan
barang NC, harus
dipisahkan. Kalau tidak,
ada kemungkinan
mengalir kecustomer
4. • Target, waktu Waktu Sett up
Kenapa perlu menerapkan 6K?
Dengan mengabaikan 6K, apakah bisa bekerja dengan efisien?
Kalau begini, bagaimana
bisa sett up cepat jika
mencari alat saja lama
• Hemat material, hemat energi.
Walaupun sedikit, tapi kalau terus
menerus akan menjadi banyak
5. • Mesin seringTrouble
Kenapa perlu menerapkan 6K?
Dengan mengabaikan 6K, apakah bisa bekerja dengan efisien?
Mesin yang kotor
menandakan mesin ada
masalah dan akan banyak
trouble
• Minimalkan barang
Ditempat yang tidak kelihatan, masih
ada barang yang tidak ada status
banyak sekali
6. Overview 6K
• Untuk melakukan 6K, agak repot. Akan
tetapi 6K diperlukan sebagai tindakan
pencegahan Kerugian yang lebih besar.
• Umpamanya:
Karena malas membereskan secara benar
yang sebenarnya butuh waktuhanya 1 menit
saja, hari kemudian diambil waktu selama 40
menit, untuk mencari barang tersebut.
Karena malas bertindak untuk pencegahan
berkarat, ternyata produk menjadi berkarat
7. Suasana lapan gan kerja yang bersih
mempengaruhi (SegiPsikologis)
Kita menghabiskan banyak waktu dilapangan kerja.
Suasana lapangan kerja yang bersih, menyegarkan
perasaan membuat kita nyaman dan merasa tidak
capek, lalu dikatakan ada kaitan daya pikir juga
Overview 6K
9. Faktor Penggerak FP
Factor penggerak dibutuhkan sebagai motor dalam
implementasi 6K. Peran atasan / leader sangat penting dalam
faktor penggerak 6K.
Point Factor penggerak :
• AdanyaTarget dan Program 6K
disetiap Department.
• Internal audit 6K dijalankan untuk
setiap section.
• Ada pertemuan rutin yang membahas
6K secara berkesinambungan
• Penyediaan papan informasi 6K
sebagai sarana komunikasi visual yang
terupdate
10. Keringkasan
Dalam pabrik, ada banyak barang. Dalam kondisi tersebut,
membuat kita bingung karena tempatnya sempit.
Keringkasan:
Memilah barang yang perlu dan
barang yang tidak perlu.
K1
• Memiliki barang yang tidak perlu/ barang
berlebihan, menimbulkan pemborosan
sebagai berikut :
1. Tempat kerja, pabrik menjadi makin
sempit.
2. Penggunaan rak/ kabinet kelebihan.
3. Menjadi tidak jelas, barang yang
diperlukan ada atau tidak.
4. Memiliki barang berlebihan, sama
dengan membiarkan uang begitu
saja (tidak menghasilkan bunga dll.)
11. Keringkasan K1
Barang/
Peralatan
Tidak digunakan atau
ragu-ragu digunakan
Digunakan
Klasifikasi Tindakan
Jarang
digunakan
Kadang-kadang
digunakan
Sering
digunakan
Barang rusak, atau
tak terpakai (dead
inventory)
Masih ada nilai
namun tidak
digunakan
Digunakan sekitar 2x
setahun
Digunakan 1x atau 2x
dalam sebulan
Digunakan seminggu
sekali
Digunakan setiap jam
Dibuang
Simpan di TPS beri
PIC dan deadline
penyimpanan
Simpan
Simpan
Simpan
Simpan
12. Keringkasan K1
Principe of keeping:
• Hanya apa yang dibutuhkan
• Hanya jumlah yang dibutuhkan
• Hanya ketika dibutuhkan
Memilah item-item yang ada menurut
tingkat keperluan-nya:
• Diperlukan → Te m p a t kerja
• Ragu-ragu → TPS
• Tidak diperlukan, ada nilai → TPS
• Tidak diperlukan → Buang
13. • Dalam tahap ini (tahap awal Keringkasan), yang penting
adalah 2 hal sebagai berikut :
• Memutuskan apa yang tidak perlu
Pemilahan harus diputuskan dengan bernai, kata “sayang
dibuang “ harus dihindari.
• Pengecekan langsung dilapangan
Leader dan Supervisor sendiri, partikan GEMBA
(lapangan).
Pentingnya Pengawasan
Keringkasan K1
14. Kerapihan K2
A place for everything and everything is in its place
Semua barang yang dibutuhkan memiliki
tempat yang memadai dan barang
ditempatkan pada tempatnya.
15. Barang/
Peralatan
Tidak digunakan atau
ragu-ragu digunakan
Digunakan
Klasifikasi Tindakan
Jarang
digunakan
Kadang-kadang
digunakan
Sering
digunakan
Barang rusak, atau
tak terpakai (dead
inventory)
Masih ada nilai
namun tidak
digunakan
Digunakan sekitar 2x
setahun
Digunakan 1x atau 2x
dalam sebulan
Digunakan seminggu
sekali
Digunakan setiap jam
Dibuang
Simpan di TPS beri
PIC dan deadline
penyimpanan
Simpan di area
penyimpanan/
gudang
Simpan di dekat
proses yang
memerlukan barang
tsb
Simpan di dekat
operator yang
menggunakan
Simpan dalam
jangkauan tangan
Kerapihan K2
16. 1. Menyingkirkan barang yang tidak
perlu
Melakukan K1 terlebih dahulu
2. Menata tempat meletakkan
barang
Rak/ cabinet, dll. yang menjadi kosong
karena dilakukan K1 ditata kembali
dengan jumlah yang minimum
Mendalami cara
meletakkan barang
yang sesuai
Safety / Quality /
Efisien
Kerapihan K2
Tahap-tahap utama menerapkan K2 - KERAPIHAN
17. Yang sering digunakan
Kerapihan K2
Tahap-tahap utama menerapkan K2 - KERAPIHAN
3. Menentukan tempat
meletakan
• Tolong perhatikan:
Yang sering dipakai
diletakkan didekat.
Yang sering dipakai
diletakkan diketinggian
antara pinggul dan bahu.
Yang tidak begitu pakai
pindahkan ketempat lain
18. Kerapihan K2
Tahap-tahap utama menerapkan K2 - KERAPIHAN
4. Memberi tanda / label barang dan
di tempat meletakkan
• Salah satu manfaat memberi tanda Supaya
karyawan baru pun bisa mengerti, meletakkan
nomor dibagian depan.
5. Dengan cek/ evaluasi dan kembalikan
kekondisi semula supaya bisa menahan
kesinambungan
Dengan dikombinasikanlabel tempat dan
label barang, langsung diketahui kondisi yang
tidak beres.
19. RAK A RAK B
4
3
2
1
1 2 3 4 1 2 3 4
PERSONALI A
Nam a / Label Dokumen
MARKETING MARKETING
N a m a / Label Dokumen
Kerapihan K2
Contoh untuk Rak File
20. Contoh untuk Alat Kerja
Ditetapkan didekat tempa tyang
digunakan
Diberi tanda / marking
Kerapihan K2
21. Modifikasi tempat agar mudah
untuk mengembalikan alat
Contoh untuk Alat Kerja
Kerapihan K2
23. Contoh untuk Alat Ukur
Point ntuk alat / jig pengukur
• Mencegah getaran
• Mencegah tabrakan
• Mencegah kotor dan berkarat
Kerapihan K2
24. Kebersihan K3
salah satu manfaat nyata dari kebersihan harian adalah
tempat kerja berubah menjadi tempat yang cerah dan
menyenangkan bagi semua orang. dengan demikian
akan memiliki dampak positif, langsung atau moral,
safety dan Quality.
Kebersihan menekankan bahwa Sampah,
kotoran dan debu harus dihilangkan dari
tempat kerja untuk membuat pekerjaan lebih
aman, lebih mudah dan lebih menyenangkan
25. Kebersihan K3
Penerapan kebersihan dalam 6K yaitu:
• Membersihkan sambil
memeriksa
• Mengeliminasi /
menghilangkan sumber
kontaminasi
• Tentukan daftar area atau daftar mesin yang
harus dibersihkan
• Buat standar pembersihan (dilap, disapu, dll)
• Bagi Penanggung Jawab
• Siapkan Peralatan
• Laksanakan!
Tahap untuk menerapkan “KEBERSIHAN”
27. Kemantapan K4
Konsep Kemantapan adalah Simplify dan Standardise
• Penerapan K1-K3 dijadikan standard
kerja kemudian dilakukan secara
konsisten
• Penambahan kesadaran terhadap K1-
dan K3 operator dengan secara rutin
memberikan briefing/training
pemahaman 6K
• Gembawalk dilakukan untuk
memastikan pelaksanaan 3K
• Tugas dan tanggung jawab terkait 6K
disusun secara jelas
28. Kedisiplinan K5
Kedisiplinanan merupakan
Pembudayaan etika,
Pembelajaran dan Kaizen.
• Evaluasi penerapan 6K dilakukan
secara rutin.
• Tidak ada pelanggalaran aturan
yang berlaku di area Pindo deli
• Ada improvement / kaizen yang
dilakukan di area kerja yang
berkaitan dengan Sasaran 6K
secara berkesinambungan
29. Kewaspadaan K6
• Sistem keselamatan dalam bekerja, telah
dilakukan RiskAssessment , ada PIC yg
memonitor dan ada program dan target
pengendalian
• Semua karyawan telah menggunakan APD
sesuai kebutuhan & petunjuk K
• Kesiapan menangani keadaan darurat,
tersedia sarana & petunjuk keadaan darurat
yang mudah didapat dan penempatan jelas
• Kondisi mesin, peralatan, istalasi listrik,
bangunan, lingkungan, dll dalam kondisi
aman ( tidak ada kondisi yang berpotensi
bahaya)
Menghilangkan Unsafe Condition, Unsafe Action dan mengelola
emergency Response.
30. Mari Kita Menuju Perusahaan
kelas Dunia dengan
menerapkan dan menjadikan 6K
sebagai BUDAYA
TERIMA KASIH