5. berdasarkan IMT, indeks laki-laki tsb :
98 kg/(1,7x1,7) = 33,91
Termasuk OBESITAS tingkat ii
DPM FK UNTAR
6. DPM FK UNTAR
LO 2 : MEMAHAMI STRUKTUR DAN
METABOLISME KARBOHIDRAT,
PROTEIN & LEMAK
7. A. Klasifikasi & Struktur Karbohidrat
Berdasarkan jumlah rantai karbon :
1. Monosakarida
Bentuk yang paling sederhana, tidak dapat dihidrolisis
Dikelompokkan berdasarkan jumlah atom karbonnya, cth :
3C (Triosa) : Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton
4C (Tetrosa): threosa, Eritrosa, xylulosa
5C (Pentosa): Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, Ribulosa
6C (Heksosa): Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosa
Macam monosakarida :
Aldosa punya gugus aldehid, cth : gliseraldehid
Ketosa punya gugus keton, cth : dihidroksiaseton
DPM FK UNTAR
8. Beberapa jenis monosakarida :
Glukosa terbentuk dari hidrolisis pati,
glikogen, dan maltosa
Galaktosa bentuk aldoheksosa,
berikatan dengan glukosa dalam susu
Fruktosa gula termanis, terdapat di buah
dan madu
DPM FK UNTAR
9. 2. Disakarida
terdiri dari 2 monosakarida dengan ikatan
glikosidik
bbrp disakarida yg sering dijumpai :
Matosa hasil hidrolisis parsial pati
Sukrosa terdapat dalam gula tebu
Laktosa terdapat dalam air susu
DPM FK UNTAR
10. 3. Oligosakarida
mengandung 3-10 unit monosakarida
contoh : fructo-oligosaccharides, galacto-oligosaccharides,
mannan olligosaccharides
4. Polisakarida
mengadung lebih dari 10 unit monosakarida
dibagi menjadi : homopolisakarida (menghasilkan 1 jenis
monosakarida jika dihidrolisis) & heteropolisakarida
(menghasilkan lebih dari 1 jenis monosakarida)
beberapa jenis polisakarida
- Selulosa rantai panjang dari beta glukosa, tidak dapat
dicerna manusia
- Glikogen bentuk simpanan polisakarida di hati dan otot,
mirip dengan amilopektin
- Pati/amilum karbo yg tidak larut air, tawar, putih, tidak
berbau
DPM FK UNTAR
12. • Isomer dan Epimer
Isomer rumus kimia sama, struktur beda, cth : glukosa,
galaktosa, dan manosa
Epimer isomer karbohidrat dengan perbedaan
konfigurasi pd atom spesifik, cth : glukosa dan
galaktosa epimer pd atom C-4, perbedaan hanya pd
posisi -OH
• Enansiomer
jenis isomer yang merupakan pasangan struktur yang
bersifat spt bayangan cermin, jika isomernya bukan
bayangan cermin disebut diastereomer
• Cincin monosakarida
bentuk yang tidak alifatik/siklik, akan terbentuk karbon
anomerik/asimetri dari gugus aldehid ataupun gugus
keto. Konfigurasi dapat berupa α % β
DPM FK UNTAR
13. • Gula Pereduksi
terbentuk dari gugus aldehid dari rantai asiklik
yang teroksidasi sebagai agen kromogenik
mengalami reduksi, semua monosakarida adlh gula
pereduksi. Bisa bereaksi dengan reagen Benedict
& gugus Fehling
• Ikatan Glikosidik
ikatan yg menghubungkan glukosa yg dibentuk o/
enzim glikosiltransferase yg menggunakan gula
nukleotida sbg substrat
• Karbohidrat kompleks
rangkaian struktur karbohidrat dengan non-
karbohidrat, spt : basa purin-pirimidin, cincin
aromatik, lipid, dan protein
DPM FK UNTAR
14. • Pencernaan Karbohidrat
Amilase-α saliva memecah polisakarida jd
oligosakarida
Amilase-α pankreas memecah oligosakarida jadi
disakarida dan netralisis cairan lambung oleh
bikarbonat
Disakarase usus halus pemecahan disakarida jadi
monosakarida, terjadi di permukaan mukosa
jejunum bag. Atas
Absorbsi monosakarasi o/sel mukosa usus halus
tiap gula punya proses absorbsi yg beda, spt
glukosa yg menggunakan transpor aktif (butuh
energi & ion natrium), fruktosa menggunakan
transporter monosakarida (GLUT-5)
DPM FK UNTAR
15. B. MEKANISME METABOLISME
KARBOHIDRAT
1. Glikolisis
.
Proses pemecahan glukosa menjadi piruvat (kondisi aerobik) atau
laktat (kondisi anaerobik), trjd di sitosol
.
Dibagi menjadi fase penggunaan energi/ATP dan fase penghasil
energi/ATP
.
Di fase penggunaan energi, terjadi fosforilasi glukosa o/heksokinase
& glukokinase (di hati & pankreas), dengan menggunakan 2 ATP
.
Dihasilkan 4 molekul ATP dan 2 NADH
.
Glikolisis anaerob mereoksidasi NADH menjadi NAD+ & koversi
piruvat jd asam laktat
.
Piruvat dapat menjalani : dekarboksilasi oksidatif, karboksilasi jd
oksaloasetat, atau reduksi jd etanol
DPM FK UNTAR
18. 2. Dekarboksilasi Oksidatif & Siklus Asam Sitrat
Terjadi di membran luar mitokondria
Dekarboksilasi Oksidatif mengubah piruvat jadi asetil
Ko-A dengan menghasilkan 2 NADH & 2 CO2
D. oksidatif perlu 5 koenzim : tiamin pirofsfat, asam
lipoat, FAD, NAD+, FAD, & koenzim A
Sitrat disintesis o/oksaloasetat & asetil KoA u/masuk
dalam siklus asam sitrat
Siklus a.sitrat menghasilkan 6 NADH, 2 FADH2, 2 ATP,
dan 4 CO2
Sistem transpor elektron di membran dalam mitokondria
mengubah NADH jd 3 ATP, dan FADH2 jd 2 ATP.
Sehingga pemecahan 1 glukosa menghasilkan 38 ATP,
tetapi pengangkutan glukosa ke mitokondria butuh 2
ATP sehingga total hanya dihasilkan 36 ATP
DPM FK UNTAR
22. 4. Glikogenesis (sintesis glikogen)
glikogen digunakan sebagai cadangan energi
utama di hati (u/mempertahankan glukosa darah)
dan otot (u/kontraksi otot)
glikogen disintesis dr α-D-glukosa yg terikat pd
uridin difosfat (UDP), trjd di sitosol & perlu ATP
glikogenin bekerja sbg penerima residu glukosa
dari UDP-glukosa menghasilkan rantai glukosil
pendek, rantai ini berfungsi sebagai “primer”
primer menjd awal perpanjangan glikogen o/
glikogen sintase
dibentuk percabangan di glikogen o/ enzim
glikosil 4:6 transferase
DPM FK UNTAR
23. 5. Glikogenolisis (pemecahan glikogen)
glikogen fosforilase memotong ikatan
glikosidikmelalui fosforolisis sederhana sampai
tertinggal 4 unit glukosil (dekstrin limit)
3 unit glukosil terluar dipindahkan o/ glukosil 4:4
transferase u/ diubah jd glukosa-1-fosfat, sisa unit
glukosil dibebaskan sbg glukosa bebas
glukosa-1-fosfat diubah jd glukosa-6-fosfat o/
fosfoglukomutase
di otot, glukosa-6-fosfat mengalami glikolisis, di hati
glukosa-6-fosfat diubah jd glukosa & dikeluarkan dri
hati
insulin menyebabkan glikogenesis>glikogenolisis,
sedangkan glukagon menyebabkan
glikogenesis<glikogenolisis
DPM FK UNTAR
25. 6. Metabolisme Monosakarida & Disakarida
Fruktosa difosforilasi menjadi fruktosa-1-fosfat
o/fruktokinase, selanjutnya dipecah jd DHAP &
gliseraldehid o/aldose B. DHAP dpt lgsng masuk ke
glikolisis dan glukoneogesis
Manosa difosforilasi jd manosa-6-fosfat o/heksokinase &
terisomer jd fruktosa 6-fosfat o/fosfomanosa isomerase
Glukosa dapat diubah jd sorbitol o/aldosa reduktase, sorbitol
diubah jd fruktosa o/sorbitol dehidrogenase
Galaktosa difosforilasi o/galaktokinase jd galaktosa-1-
fosfat, diubah jd UDP-galaktosa, dan selanjtny diisomer jd
UDP-glukosa u/ masuk ke glikolisis/ glukoneogesis
Laktosa disintesis o/ laktosa sintase yg memindhkan
galaktosa dr UDP-galaktosa ke glukosa
DPM FK UNTAR
26. 7. Jalur Pentosa Fosfat
Terjd di sitosol, tidak ada ATP yg digunakan/dihasilkan,
produk akhir berupa ribosa-5-fosfat, NADPH, dan CO2
Bagian reaksi oksidatif irreversibel menghasilkan
NADPH yg pnting u/ biosintesis reduktif , detoksifikasi,
sistem sitokromP450, fagositosis leukosit, dan sistesis
NO
Terjadi konversi glukosa-6-fosfat jd ribulosa-5-fosfat,
dikatalasis o/ enzim G6PD
Bagian reaksi non-oksidatif reversibel mengubah
ribulosa-5-fosfat jd ribosa-5-fosfat, atau jd fruktosa-6-
fosfat dan gliseraldehid-3-fosfat sbg zat antara glikolisis
Ribosa-5-fosfat digunakan u/ sintesis nukleotida &
a.nukleat DPM FK UNTAR
28. A. Klasifikasi & struktur protein
Protein terdiri dari kompleks asam amino yang diikat oleh
ikatan peptida (umunya > 100 a.amino)
AA esensial tdk dapat diproduksi tubuh, non-essential dpt
diproduksi tbh
struktur 20 asam amino yg lazim ditemukan :
A. Aspartat dan Asparagin
DPM FK UNTAR
35. Struktur Arsitektur Protein :
1. Struktur primer
Atom C, H, N pada satu bidang datar
Urutan aa membentuk rantai polipeptida
Sifat kovalen ikatan peptida stabil, tak dipengaruhi
pH/pelarut
DPM FK UNTAR
36. 2. Struktur Sekunder
Terbentuk karena ikatan hidrogen, sifatnya reguler,
lipatan berulang
Pola terbanyak adalah alpha helix dan beta sheet
Gugus karbonil dari tiap aa berikatan H dengan
gugus amino dari aa ke tiga di sepanjang rantai
polipeptida
DPM FK UNTAR
37. 3. Struktur Tersier
Lipatan keseluruhan dari rantai polipeptida
sehingga membuat suatu struktur 3D tertentu (dari
interaksi gugur R aa)
Contoh: struktur tersier enzim sering padat,
berbentuk globuler
DPM FK UNTAR
38. 4. Struktur Kuartener
Menggambar sub-sub unit yang berbeda dipakai bersama
membentuk struktur protein.
Contoh: struktur hemoglobin manusia yang tersusun atas
4 subunit
DPM FK UNTAR
39. Klasifikasi berdasarkan bentuk :
1. Protein bentuk serat/fibrous
Bentuk memanjang seperti serabut/spiral
Tidak larut dalam air/berbagai larutan lainnya
Kekuatan mekanis tinggi, tahan thdp enzim
Cth: kolagen pada tulang rawan, miosin pada otot,
keratin pada rambut,
fibrin dalam darah
DPM FK UNTAR
40. 2. Protein bentuk bola/globular
Seperti bola, mudah larut dalam air dan larutan
garam tertentu
Mudah terdenaturasi, menyebabkan sifat fisik
serta fungsinya berubah
Cth: albumin dan globulin plasma, enzim,
insulin
DPM FK UNTAR
41. Klasifikasi berdasarkan komposisi penyusun
1. Protein sederhan
hanya disusun o/protein saja
Cth : albumin, globulin, histon
2. Protein Konjugasi/kompleks
dibentuk antara protein dengan molekul non-
protein, spt : fosfat, sulfur, gula, dsb
Cth : Fosfoprotein, Khromoprotein
,Glikoprotein Lipoprotein, Nukleoprotein
DPM FK UNTAR
42. B. Mekanisme metabolisme protein
1. Transaminasi
pemindahan gugus α-amino ke α-ketoglutarat
menghasilkan asam α-keto & glutamat.
glutamat dpt digunakan u/ deaminasi oksidatif
ata sbg donor aa pd pembentukan aa non-
essensial.
pemindahan gugus aa dikatalis o/ enzim
aminotransferase dengan koenzim piridoksin
fosfat.
DPM FK UNTAR
46. 3. Siklus Urea
urea adlh bentuk pembuangan utama gugus
amino, dihasilkan di hati, kmudian disekret ke
ginjal u/ dibuang bersama urin
Tahapan dlm siklus urea :
Pembentukan karbamoil fosfat
Pembentukan sitrulin (dibw ke sitosol)
Sintesis arginosuksinat (dr sitrulin + aspartat)
Pemecahan arginosuksinat (jd arginin + fumarat)
Pemecahan arginin jd ornitin & urea (di hati)
Urea dari hati diangkut ke ginjal, sebagian
dipecah jd CO2 & NH3
DPM FK UNTAR
48. 4. Degradasi & Sintesis AA
AA yg katabolismenya mnghasilkan piruvat disebut
glukogenik, yg dpt meningktkan p’bentukan glukosa
AA glukogenik : glutamin, glutamat, prolin, arginin,
histidin, alanin, serin, glisin, sistein, treonin, metionin,
valin, aspartat, & asparagin
AA yg katabolismeny menghasilkan asetoasetat
(perkusor asetil KoA) disebut ketogenik
AA ketogenik : Tirosin, fenilalanin, triptofan, isoleusin,
leusin, lisin
AA non-essensial dpt disintesis dr zat antara
metabolisme atau dr rangka karbon aa essensial
DPM FK UNTAR
49. A. Klasifikasi & struktur lemak
• Klasifikasi menurut Bloor
1. Lipid sederhana : ester as lemah dengan berbagai alkohol
Lemak : ester asam lemak dengan gliserol (trigliserida)
lemak cair dikenal sbg minyak
Malam/wax : ester as lemak dengan alkohol mono hidrat BM tinggi
2. Lipid kompleks : ester as lemak yang mengandung gugus lain
disamping alkohol dan as lemak
Fosfolipid : mengandung residu as fosfat, cth : gliserofosfo lipid
Glukolipid : mengandung karbohidrat, cth : sfingosin
Lipid komplek lainnya, cth : sulfo lipid, aminolipid,lipoprotein
3. Derivat lipid /prekursor lipid
Bentuk ini mencakup : as lemak, gliserol, steroid, aldehid lemak,
benda-benda keton, vitamin larut lemak, hormon
DPM FK UNTAR
50. • Ada 2 bentuk asam lemak :
1. Asam lemak jenuh (tidak ada ikatan rangkap)
Jumlah atom C genap
Diklasifikasikan menjadi:
Asam lemak rantai pendek dan medium SCFA: C2-6 and MCFA: C8-
14
Asam Palmitat (C16) and Stearat (C18)
Asam rantai panjang (C20-30)
2. Asam lemak tak jenuh (ada ikatan rangkap)
a. mono enoat ( 1 ikatan rangkap )
Satu pusat ikatan rangkap
Konfigurasi cis(Z)
Ikatan rangkap ada pada posisi tertentu
Δ9 = atom C ke -9 dari gugus karboksil pada asam oleat
ω-9 atau n-9 = atom C ke-9 dari gugus metil pada asam oleat
DPM FK UNTAR
51. Asam Oleat
b. Asam lemak banyak ikatan rangkap (polyunsaturated
fatty acids)
Konfigurasi ikatan rangkap cis(Z)
Terutama asam poliolefinat dengan pola interupsi metilen
yaitu ikatan rangkap dipisahkan oleh gugus metilen (CH2)
Pola 1,4 merupakan karakteristik asam lemak alami
DPM FK UNTAR
52. B. Mekanisme metabolisme lemak
1. Pencernaan, penyerapan, & transpor lemak
Penggunaan lemak sbgi sumber energi berhubungan dengan
metabolisme lipoprotein dan kolesterol.
Mammal mempunyai 5 – 25% / lebih lipid dan 90% dlm bentuk
lemak (TAG) yg disimpan di dalam jaringan adipose
Lemak ,diemulsi oleh garam empedu – disintesis oleh liver &
disimpan dlm empedu - mudah dicerna & diserap
Transportasi - membentuk kompleks dg protein -lipoprotein
Garam empedu terdiri dr asam empedu yg berasal dari kolesterol
Garam empedu bersifat amfifatik mengemulsi lemak
membentuk misel
Lemak dipecah oleh lipase pankreasas.lemak & gliserol
DPM FK UNTAR
53. 1 (lanjutan)
Penyerapan oleh sel mukosa usus halus
Asam lemak yg diserap disintesis kembali mjd lemak dalam badan golgi dan
retikulum endoplasma sel mukosa usus halus
TAG masuk ke sistem limfa membentuk kompleks dgn protein chylomicrons
Chylomicron kmdn membawa TAG dari sel mukosa usus halus ke organ lain
seperti jantung, otot, dan jaringan lemak.
untuk TAG yg disintesis dr hati, akan dibawa oleh VLDL ke organ lain
setelah mencapai organ target di kapiler TAG akan dihidrolisis menjadi
gliserol dan asam lemak
Asam lemak bebas diserap, sisanya dibawa oleh serum albumin ke sel lain
Asam lemak yg telah masuk ke dalam sel
Diubah menjadi energi
Diubah menjadi TAG untuk disimpan di adiposa
DPM FK UNTAR
54. 2. Oksidasi β-asam lemak
Hidrolisis TG/fosfolipid untuk membebaskan asam lemak
Oksidasi asam lemak (oksidasi beta)
Terjadi oksidasi /dehidrogenasi pertama kali pada atom karbon
posisi & pembuangan 2C dr ujung karboksil
Proses Oksidasi beta
• Tahap Pertama : Aktivasi asam lemak (sitoplasma) menjadi Asil-
KoA dikatalisis enzim tiokinase
• Tahap Kedua : Dalam mitokondria, terjadi pemindahan Asil-KoA
dr sitoplasma ke dalam mitokondria oleh “Sistem Transporter
Karnitin”
Sistem Transporter Karnitin, terdiri dari :
- Enzim Karnitin asil transferase I (A)
- Enzim Karnitin asil transferase II (B)
- Enzim Karnitin asil karnitin translokase (C)
DPM FK UNTAR
56. • 2 (lanjutan)
Elektron dr proses oksidasi FA melewati rantai respirasi
mitokondria menghasilkan ATP
(asetil ko A hasil oksidasi FA dioksidasi sempurna
menjadi CO2 mll TCA ATP sintesis)
Pada bbrp vertebrata Asetil ko A hsl β oksidasi diubah
menjadi badan keton di hati (larut dlm air) dan di transpor
ke otak dan jaringan lain pd saat gula tidak tersedia
setelah memasuki sel FA masuk ke matriks mitokondria
degradasi lebih lanjut.
FA diaktivasi dgn ensim fatty acyl – CoA ligase atau Acyl
CoA synthase / thiokinase
Ensim ini spesifik utk tiap jenis asam lemak (MCFA, SCFA
beda dgn LCFA)
DPM FK UNTAR
58. 3. Metabolisme lipoprotein
Fungsi :
• Pengangkut lipid eksogen (Khilomikron)
• Pengangkut lipid endogen (VLDL, IDL, LDL)
• Pengangkut balik kholesterol jaringan ke hati
HDL, VLDL, LDL)
VLDL = Very Low Density Lipoprotein
IDL = Intermediate Density Lipoprotein
LDL = Low Density Lipoprotein
HDL = High Density Lipoprotein
Lipoprotein Lipase (LPL) pada pembuluh darah kapiler akan menghidrolisis TG dari
Khilomikron menjadi :
- Asam lemak : Oksidasi (Ekstrahepatik)
Reesterifikasi (Jar.Lemak)
- Gliserol : ke hati
Akibat hidrolisis oleh LPL menyebabkan partikel khilomikron menyusut, TG
berkurang, Kholesterol, Fosfolipid, protein relatip meningkat
DPM FK UNTAR
60. 4. Sintesis A.Lemak (Lipogenesis)
Terjadi terutama di dalam hati (sitosol) dibawa
dan disimpan dalam jaringan lemak (sbg TG)
Tahapan sintesis de novo (Lipogenesis)
- Pembentukan Malonil-KoA
- Sintesis Palmitat dari Asetil-KoA
Asetil KoA, Malonil KoA, Asil KoA dan
senyawa antara terikat pd ACP ( Acyl
Carrying Protein ) pd komplek Sintetase
Asam Lemak
Pada akhir proses ,Palmitil KoA dihidolisis
dari ACP
DPM FK UNTAR
61. 5. Sintesis Triasilgliserol
Untuk disimpan (dalam jaringan lemak)
Untuk ditransport dalam lipoprotein (epitel mukosa usus dan sel hati)
Untuk dikeluarkan dalam air susu (gl. Mammae) pada masa laktasi
Di otot & ginjal relatif sedikit jumlahnya
Aktivasi Gliserol gliserol-3P
Asam LemakAsil Ko-ABahan Dasar Sintesis TG
Gliserol-3-P, berasal dari :
• - Glikolisis
• - Dihidroksi Aseton-Phosfat (DHAP)
• - Fosforilasi gliserol oleh ATP (pada jaringan yang banyak
mengandung enzim gliserolkinase, contoh : hati, usus,
ginjal)
Asil-KoA, berasal dari :
• - Absorbsi asam lemak dari usus
• - Hidrolisis TG lipoprotein oleh LPL di jar.lemak
• - Sintesis dlm tubuh (hati, Gl. Mammae, ginjal)
DPM FK UNTAR
62. 7. Sintesis Fosfolipid
Pada hati dan usus :
- untuk menyusun lipoprotein jaringan tubuh lain
- untuk bahan penyusun membran sel
Macam Fosfolipid :
I. Fosfotidil Cholin/Fosfotidil Etanolamin
- Choline/Etaholamin harus diaktifkan dulu
- Oleh ATP dan CTP baru berikatan dengan
gliserol
II. Fosfotidil Serin/Fosfotidil Inositol
- Kerangka gliserol (Fosfatidat=1,2
diasilgliserol fosfat)harus diaktifkan dulu oleh
CDP
DPM FK UNTAR
64. 9. Ketogenesis
Proses pembentukan senyawa keton di dalam tubuh, terdiri dari :
- Asetoasetat
- β-Hidroksi butirat
- Aseton
Tempat sintesis : Hati
Ketosis : Ketonuria & Ketonemia
Hati tidak memiliki enzim utk memecah senyawa keton menjadi
Asetil-KoA
Senyawa keton digunakan di jaringan ekstrahepatik (otot, otak,
jantung dll)
Senyawa aseton tdk dapat digunakan oleh jaringan ekstrahepatik,
karena itu dikeluarkan melalui paru-paru
DPM FK UNTAR
67. Air beserta unsur-unsur di dalamnya yang
diperlukan untuk kesehatan sel.
Dibagi:
Cairan Intraselular
Cairan Ekstraselular (intravaskuler, interstisial,
limfe)
Cairan Transelular (cairan otak, sendi, mata,
pleura)
DPM FK UNTAR
68. CAIRAN TUBUH
Kehilangan 20-22% cairan = kematian.
Orang dewasa = 60% berat tubuh =
cairan. Dari total jumlah cairan itu:
40% cairan intraselular
20% cairan ekstraselular
5% plasma darah
15% cairan intravaskuler
DPM FK UNTAR
71. • (lanjutan)
perubahan osmositas CES dideteksi o/ sistem yg
bertanggung jwb u/ mempertahankan
keseimbangan H2O
Kelebihan H2O di CES hiponitas CES yg
mendorong air masuk ke CIS kondisi hipotonik
defisit air di CES memekatkan CES, air keluar
dari CIS kondisi hipertonik
keseimbangan cairan diatur melalui sekresi
vasopresin & rasa haus yg diatur o/ osmoreseptor
hipotalamus
jumlah vasopresin menentukan volume urin yang
dikeluarkan
DPM FK UNTAR
72. LO 4 : MEMAHAMI FISIOLOGI
PENGATURAN ENERGI & SUHU TUBUH
DPM FK UNTAR
73. Pengaturan energi
pemasukan energi dalam bentuk makanan harus setara
dgn pengeluaran energi krn energi tdk dpt dicptkan &
dimusnahkan
penggunaan energi meliputi :
1. kerja eksternal o/otot rangka
2. kerja internal semua kerja yg tdk termasuk k.
eksternal, spt : transpor aktif, kontraksi o. jantung, dsb
hanya 25% dr total energi yg diubah jd energi kimia,
sisanya diubah jd panas
DPM FK UNTAR
74. • (lanjutan)
apabila makanan yg dikomsumsi > energi yg
dipakai kelebihan energi disimpan di jaringan
adiposa berat badan bertambah. Dan
sebaliknya
BB relatif konstan pd periode yg relatif lama krn
pemasukan makanan disesuaikan u/mengimbangi
pengeluaran energi j.panjang
Rasa lapar diatur o/hipotalamus melalui
mekanisme regulatorik kompleks, dg rasa
kenyang & lapar sbg komponen yg penting
DPM FK UNTAR
75. • Suhu Tubuh
tubuh dianggap sbg inti penghasil panas (o.dalam, SSP,
otot rangka) yg dikelilingi o/lapisan pelindung yg
kapasitas insulatifny berupa, yi : kulit
4 cara fisik pertukaran panas antara tubuh dg lingkungan
eksternal, yi : radiasi, konduksi, konveksi, evaporasi
pertukaran panas bergantung pd kondisi suhu eksteral
(lebih panas/dingin)
suhu inti dipertahankan pd 37,8 C dngn cra pengeluaran
& produksi panas scr terus menerus
keseimbangan termoregulatorik dikontrol o/
hipotalamus, dg termoreseptor perifer u/informas suhu
kulit dan termoreseptor sentral u/ suhu inti
DPM FK UNTAR
76. • (lanjutan)
cara utama penambahan panas adlh proses metabolik,
terutama kontraksi o.rangka
pengeluaran panas dg berkeringat & pengaturan gradien
suhu antara kulit & lingkungan sekitar
Vasokontriksi pembuluh kulit mengurangi aliran darah
ke kulit, suhu kulit turun
Vasodilatasi kulit mengalirkan darah hangat ke kulit,
suhu kulit meningkat
demam menyebabkan peningkatan titik patokan suhu
hipotalamus suhu inti meningkt krn hipotalamus
mengawali mekanisme respon dingin u/ meningkatkan
suhu ke titik patokan baru.
DPM FK UNTAR
77. LO 5 : MENJELASKAN KANDUNGAN
GIZI DALAM MAKANAN
DPM FK UNTAR
78. 1. Karbohidrat, fungsi :
• bahan bakar energi utama
• cadangan energi
• komponen membran sel
• kerangka struktural organisme
• membantu sintesis protein dan lemak
• membantu pengeluaran feses
• sumber : Nasi, jagung, kentang, singkong, ubi,
roti, mie, pasta.
DPM FK UNTAR
79. 2. Protein, fungsi :
membantu & mengganti sel/jaringan t. manusia
Pembentukan ikatan essensial tubuh
Mengatur keseimbangan air
Menjaga netralitas tubuh
Pembentuk antibodi
Mengangkut zat-zat gizi
Sumber energi
Sumber : Daging sapi, daging ayam, telur
ayam, tahu, tempe, kacang merah.
DPM FK UNTAR
80. 3. Lemak, fungsi :
Sumber energi setelah karbohidrat
lapisan lemak di bawah kulit berfungsi sbg isolator
yg mmpertahankan suhu tubuh normal
bantal u/melindungi organ vital, spt mata & ginjal
pelarut vitamin A,D,E,K
memberi tekstur serta rasa gurih di makanan
memperkecil volume makanan sumber energi
Sumber : Margarin, daging, keju, kacang.
DPM FK UNTAR
87. Enzim merupakan senyawa organik bermolekul
besar yg berfungsi u/ mempercepat jalannya
reaksi metabolisme di dalam tubuh tanpa
mempengaruhi keseimbangan reaksi
Enzim tidak ikut bereaksi, struktur enzim tidak
berubah baik sebelum dan sesudah reaksi tetap
Enzim sebagai biokatalisator
Bagian enzim yang aktif adalah sisi aktif dari
enzim
DPM FK UNTAR
88. Tata nama enzim
• Enzim diberi nama sesuai dengan nama substrat dan
reaksi yang dikatalisis
• Biasanya ditambah akhiran -ase
• Enzim dibagi ke dalam 7 golongan besar
DPM FK UNTAR
89. Kelas Tipe reaksi
Oksidoreduktase
(nitrat reduktase) memisahkan dan menambahkan elektron atau hidrogen
Transferase
(Kinase)
memindahkan gugus senyawa kimia
Hidrolase
(protease, lipase,
amilase)
memutuskan ikatan kimia dengan penambahan air
Liase
(fumarase) membentuk ikatan rangkap dengan melepaskan satu gugus kimia
Isomerase
(epimerase)
mengkatalisir perubahan isomer
Ligase/sintetase
(tiokinase) menggabungkan dua molekul yang disertai dengan hidrolisis ATP
Polimerase
(tiokinase) menggabungkan monomer-monomer sehingga terbentuk polimer
DPM FK UNTAR
90. Susunan enzim
• Komponen utama enzim adalah protein
• Protein yang sifatnya fungsional, bukan
protein struktural
• Tidak semua protein bertindak sebagai enzim
DPM FK UNTAR
91. Enzim
Protein Enzim protein
sederhana
Protein +
Bukan Protein
Protein = apoenzim
Enzim Konjugasi
Bukan protein =
Gugus prostetik
Organik =
Koenzim
Anorganik = kofaktor
DPM FK UNTAR
92. Contoh koenzim
1. NAD (koenzim 1)
2. NADP (koenzim 2)
3. FMN dan FAD
4. Cytokrom: cytokrom a, a3, b, b6, c, dan f
5. Plastoquinon, plastosianin, feredoksin
6. ATP: senyawa organik berenergi tinggi,
mengandung 3 gugus P dan adenin ribose
DPM FK UNTAR
93. Sifat enzim
• Enzim dibentuk dalam protoplasma sel
• Enzim beraktifitas di dalam sel tempat
sintesisnya (disebut endoenzim) maupun di
tempat yang lain diluar tempat sintesisnya
(disebut eksoenzim)
• Sebagian besar enzim bersifat endoenzim
DPM FK UNTAR
94. 1. Enzim bersifat koloid, luas permukaan besar, bersifat
hidrofil
2. Dapat bereaksi dengan senyawa asam maupun basa, kation
maupun anion
3. Enzim sangat peka terhadap faktor-faktor yang
menyebabkan denaturasi protein misalnya suhu, pH dll
4. Enzim dapat dipacu maupun dihambat aktifitasnya
5. Enzim merupakan biokatalisator yang dalam jumlah sedikit
memacu laju reaksi tanpa merubah keseimbangan reaksi
6. Enzim tidak ikut terlibat dalam reaksi, struktur enzim tetap
baik sebelum maupun setelah reaksi berlangsung
7. Enzim bermolekul besar
8. Enzim bersifat khas/spesifik, hanya cocok untuk satu
macam substrat saja atau sekelompok kecil substrat yang
susunanya hampir sama dan fungsinya sama
DPM FK UNTAR
95. • Suhu: optimum 300C, minimum 0 0C, maksimum 400C
• Logam, memacu aktifitas enzim: Mg, Mn, Co, Fe
• Logam berat, menghambat aktivitas enzim: Pb, Cu, Zn, Cd,
Ag
• pH, tergantung pada jenis enzimnya (pepsin aktif kondisi
masam, amilase kondisi netral, tripsin kondisi basa)
• Konsentrasi substrat, substrat yang banyak mula-mula
memacu aktifitas enzim, tetapi kemudian menghambat
karena: penumpukan produk (feed back effect)
• Konsentrasi enzim, peningkatan konsentrasi enzim memacu
aktifitasnya
• Air, memacu aktifitas enzim
• Vitamin, memacu aktifitas enzim
DPM FK UNTAR
96. Penghambatan aktifitas enzim ada dua tipe:
1. Kompetitif: zat penghambat mempunyai
struktur yang mirip dengan substrat sehingga
dapat bergabung dengan sisi aktif enzim.
Terjadi kompetisi antara substrat dengan
inhibitor untuk bergabung dengan sisi aktif
enzim (misal : feed back effect)
2. Non kompetitif: zat penghambat
menyebabkan struktur enzim rusak sehingga
sisi aktifnya tidak cocok lagi dengan substrat
DPM FK UNTAR