Dokumen tersebut menjelaskan metode pelaksanaan pembangunan mushalla SDN 1 Rantau Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun anggaran 2020. Metode tersebut mencakup persiapan lapangan, pengukuran, pemasangan bowplank, administrasi, dan manajemen keselamatan kerja. Tujuannya agar pembangunan dapat berjalan sesuai rencana dan spesifikasi.
Metode pelaksanaan pembangunan mushalla sdn 1 rantau kec. rantau kab. aceh tamiang
1. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
1 | P a g e
NAMA PAKET : PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB.
ACEH TAMIANG
LOKASI : KAB. ACEH TAMIANG
TAHUN
ANGGARAN
: 2020
URAIAN SINGKAT
Metode pelaksanaan adalah merupakan acuan untuk melaksanakan
pekerjaan di lapangan agar dapat menghasilkan mutu pekerjaan yang
ditetapkan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan dalam dokumen lelang.
Adapun metode pelaksanaan untuk pekerjaan PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN
1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG adalah sebagai berikut :
KEADAAN LOKASI PEKERJAAN
Pekerjaan PEMBANGUNAN ASRAMA SMKN 1 LHOKSUKON KAB. ACEH
UTARA, dalam kondisi yang dapat dicapai dengan transportasi darat dengan
kata lain lokasi ini tergolong mudah, sehingga menurut kami tidak ada
kendala Terhadap proses pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
PERSONEL MANAJERIAL
Untuk menjamin kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan ini kami
menyediakan tenaga ahli di lapangan sesuai dengan keahlianya masing-
masing yang telah mempunyai pengalaman dalam bidang pekerjaan, sehingga
dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
2. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
2 | P a g e
No Jabatan
Pendidikan
Minimal
Pengalaman
(Tahun)
Sertifikat
1 Site
Manager
S1 Teknik
Sipil
4 Tahun SKT Pelaksana
Bangunan
Gedung/Pekerjaan
Gedung (TS051)
2 Pelaksana
Lapangan
S1 Teknik
Sipil
3 Tahun SKT Pelaksana
Lapangan
Bangunan Gedung
(TS052)
3 Petugas K3 D III
Teknik
2 Tahun Sertifikat /
Petugas K3
4 Tenaga
Adminstrasi
D III
Ekonomi
4 Tahun
PENGADAAN PERALATAN
Sebagian besar peralatan yang digunakan dalam kegiatan ini
merupakan peralatan milik sendiri,sehingga dalam pengadaan peralatan
tidak mengalami kesulitan.
No Nama Jumlah Ukuran
Kapasitas
atau Daya
Ket
Dapat
1 Dump Truck 1 Unit 6 Ton menunjukkan
2 Mobil Pick Up 1`Unit 1 M3 bukti-bukti
surat
3 Concrete Mixer 1 Unit 500 Liter kepemilikan
/
4 Generator Set 1 Unit Perjanjian
sewa
5 Kereta Sorong 5 Unit peralatan
pada
6 Alat Ukur 2 Set saat
diperlukan
KONDISI CUACA
Kondisi cuaca diperkirakan memasuki masa transisi dimana cuaca
hujan dan kemarau akan datang bergantian, yang selanjutnya diperkirakan
akan didominasi hujan
3. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
3 | P a g e
JAM KERJA
Jam kerja di lapangan adalah mulai pukul 08.00 sampai dengan 17.00.
Dalam hal terdapat kebutuhankhusus yang tidak dapat ditunda pada esok
harinya, maka diadakan kerja lembur/malam dengan sepengetahuan dan ijin
Pengawas Lapangan.
Pekerjaan ini terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan Lapangan
2 Papan Nama Proyek
3 Pek. Pengukuran & Pemasangan bowplank
4 Administrasi dan Dokumentasi
5 Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SM-K3)
1. Pembersihan Lapangan
Kontraktor Pelaksana harus membersihkan lokasi pekerjaan dari segala sesuatu yang
dapat menggangu pelaksanaan pekerjaan seperti bangunan lama, hasil bongkaran
bangunan lama, pagar, saluran, pepohonan, semak belukar, dan tanah humus.
Sebelum memulai pekerjaan pokok terlebih dahulu harus dilakukan peninjauan
lapangan atau Orientasi lapangan yang bertujuan untuk dapat membuat langkah -
langkah awal pekerjaan. Terutama yang menyangkut dengan Jalan Masuk Lokasi
Pekerjaan. Jalan Masuk diperlukan untuk pengangkutan alat-alat dan material yang
dibutuhkan pada pekerjaan konstruksi.
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara
Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Menginjak benda-benda tajam, terluka terkena palu saat pembersihan dan
memasang Bowplank, terkena debu dan benda tajam ketika pembersihan lapangan,
tertimpa papan nama proyek, terkena serpihan material ke mata, tertimbun material
tanah dan batu, Kontak Fisik dengan peralatan kerja (parang, cangkul) antar pekerja,
tertimpa, terjepit material, terkena pohon atau ranting kau yang tajam pada area
kerja.
4. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
4 | P a g e
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan
pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa
mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu para pekerja akan
dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan
menyediakan helm, sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker.
2. Papan Nama Proyek
Pemasang papan nama proyek yang di buat oleh Owner yang di tulis berisikan
Nomor kontrak, nama Proyek, lokasi proyek, jumlah harga yang sudah ditawarkan,
dan sumber dana proyek.
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara
Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Menginjak benda-benda tajam, terluka terkena palu saat pembersihan dan
memasang Bowplank, terkena debu dan benda tajam ketika pembersihan lapangan,
tertimpa papan nama proyek, terkena serpihan material ke mata, tertimbun material
tanah dan batu, Kontak Fisik dengan peralatan kerja (parang, cangkul) antar pekerja,
tertimpa, terjepit material, terkena pohon atau ranting kau yang tajam pada area
kerja.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam
pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan menyediakan peralatan
untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju
rompi safety, sepatu safety, masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik
karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug kemudian fasilitas sarana kesehatan
kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan kerja untuk
tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan
peringantan.
3. Pek. Pengukuran & Pemasangan bowplank
5. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
5 | P a g e
Pada tahap ini, terlebih dahulu membersihkan pada lokasi pekerjaan dari segala
kotoran/sampah dan berkas - berkas, Setelah lokasi bersih baru kemudian
menyediakan keperluan pekerjaan dan membuat gudang-gudang los kerja dan
kantor Pengawas.
Personil Manajerial yang dibutuhkan :
Site Manager = 1 Orang
Pelaksana Lapangan = 1 Orang
Juru Ukur = 1 Orang
Petugas K3 = 1 Orang
• Uraian jumlah pekerja yang digunakan adalah sebagai berikut :
Kepala Tukang = 1 Orang
Pekerja = 3 Orang
• Uraian jumlah peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Theodolite = 1 Set
Meteran = 1 Set
Salah satu pekerjaan persiapan yang penting adalah pekerjaan pengukuran dan
pemasangan bouplank Adapun kegunaan survey awal (field engineer) adalah untuk
mengestimasi volume pekerjaan, apakah sesuai dengan volume rencana dan sebagai
data awal dalam pelaksanaan serta menyiapkan job mix formula sebagai bahan
persiapan (pedoman) dalam rangka pemakaian material yang dipakai untuk setiap
pekerjaan. Pekerjaan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan pada proyek ini.
Agar didapatkan hasil yang akurat, maka setiap alat survey harus sudah dikalibrasi.
Surveyor dipilih tenaga yang berpengalaman. Kemudian akan dilakukan
pemasangan bouwplank dengan menggunakan kayu yang kuat dengan ukuran patok
5 / 7 cm dan untuk papan 2 / 20 cm, papan bouwplank tersebut harus diketam halus
dan lurus. Dalam pemasangan bowplank akan dilakukan dengan disaksikan oleh
pemilik proyek dan konsultan pengawas dan konsultan perencana sehingga akan
didapatkan sesuai dengan yang telah direncanakan dan harus mendapat persetujuan
dari konsultan pengawas bahwa pemasangan tersebut sudah benar, dan baru akan
dilakukan pekerjaan selanjutnya.
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara
Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
6. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
6 | P a g e
Menginjak benda-benda tajam, terluka terkena palu saat pembersihan dan
memasang Bowplank, terkena debu dan benda tajam ketika pembersihan lapangan,
tertimpa papan nama proyek, terkena serpihan material ke mata, tertimbun material
tanah dan batu, Kontak Fisik dengan peralatan kerja (parang, cangkul) antar pekerja,
tertimpa, terjepit material, terkena pohon atau ranting kau yang tajam pada area
kerja.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan
pekerjaan. Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa
mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang. Oleh karena itu kami selaku
pelaksana akan menyediakan peralatan untuk para pekerja yang akan dilengkapi
dengan alat pelindung kerja yaitu tali keselamatan kemudian alat pelindung diri
(APD) diantaranya : helm safety, baju rompi safety, sepatu safety, masker dustmask,
kacamata safety, sarung tangan bitnik karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug
kemudian fasilitas sarana kesehatan kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga
kerjaan dan kesehatan kerja untuk tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu
diantaranya rambu larangan dan peringantan.
4. Administrasi dan Dokumentasi
Pekerjaan administrasi dan dokumentasi yang dilakukan oleh pelaksana termasuk
pelaporan, Shop Drawing dan Asbuilt Drawing yang harus diberikan kepada direksi
pekerjaan, yang berupa laporan mingguan dan laporan bulanan. Untuk membuat
Shop Drawing terlebih dahulu dilaksanakan pengukuran dengan menggunkan alat
survey equipment. System Pengukuran yang digunakan dengan system Koordinat
sehingga meminimalkan tingkat kesalahan pada penentuan titik-titik pancang dan
penentuan sudut-sudut konstruksi bangunan. Hasil dari Pengukuran kemudian
diterapkan dalam gambar dan dijadikan sebagai acuan untuk pelaksanaan pekerjaan
ini (Shop Drawing).
a. Membuat Laporan Harian yang berisi :
- Jenis kegiatan yang dikerjakan
- Bahan – bahan yang digunakan
- Alat – alat yang didatangkan
7. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
7 | P a g e
- Jumlah tukang / tenaga kerja
- Keadaan cuaca
- Besarnya prestasi pekerjaan
- Menyediakan Buku Harian sesuai dengan petunjuk Direksi dan direkap
dalam Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan
b. Membuat pemotretan :
Dokumentasi pemotretan dilakukan minimal 1 (satu) kali setiap perubahan progress
pekerjaan harian sejak dimulainya proyek sampai selesai proyek. Foto foto harus
berwarna dan berukuran post card. Foto ini merupakan bukti otentik pekerjaan
yang dilakukan pelaksana dan akan diserahkan kepada direksi pekerjaan dalam
bentuk laporan seperti disebut diatas.
Personil Manajerial :
Site Manager
Pelaksana Lapangan
Tenaga Administrasi
Juru Gambar
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam
pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan menyediakan peralatan
untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju
rompi safety, sepatu safety, masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik
karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug kemudian fasilitas sarana kesehatan
kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan kerja untuk
tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan
peringantan.
5. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SM-K3)
8. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
8 | P a g e
Pekerjaan keamanan dan keselamatan kerja (BPJS) akan di kerjakan dengan cara
mendaftarkan semua orang yang terlibat dalam pekerjaan ke BPJS agar nantinya jika
ada kecelakaan kerja para tenaga kerja mendapat jaminan atas keamanan dan
kesalamatan kerja.
adalah salah satu Alat Pelindung Diri (APD) yang harus dipakai oleh seseorang ketika
bekerja guna menghindari resiko kecelakaan. Bukan sekedar membuat perlindungan
bagian tubuh pekerja pada adanya resiko kecelakaan saja, tetapi dengan memakai
sepatu Safety pekerja akan lebih leluasa bergerak hingga dapat meningkatkan
efektivitas dan hasil produksi yang diharapkan.
Sepatu ini terbuat dari kulit dipadukan dengan metal, di bagian bawahnya terbuat
dari karet yang tebal. Dengan bahan itu, pekerja akan aman dari berbagai kecelakaan
pada kakinya. Sangat banyak manfaat yang diperoleh dengan memakai sepatu
Safety, berikut ulasannya.
Helm/Safety Shoes
Helm Safety adalah alat untuk melindungi kepala dari kejadian yang tak
diinginkan sewaktu bekerja. Biasanya helm ini digunakan di area pabrik,
kilang minyak, proyek pembangunan dan proyek yang lainnya.
Cara menggunakannya pun haruslah benar supaya bisa memberikan
perlindungan yang maksimal untuk kepala. Sebab banyak sekali potensi
bahaya yang datang dari atas kepala seperti kejatuhan benda berat, tajam
dan lainnya. Apabila menggunakan helm ini, maka ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, yaitu :
Sebelum menggunakan helm Safety, pastikanlah bahwa helm bisa dipakai
dengan nyaman di kepala secara bebas. Jangan sampai terlalu ketat.
Pastikan bahwa helm tak rusak maupun cacat. Jangan menggunakan helm
Safety walaupun kerusakannya hanya kecil. Gunakanlah dengan benar,
tidak miring, tidak menutupi pandangan Anda.
9. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
9 | P a g e
Apabila Anda tengah berada di area yang tinggi serta berangin, maka
rantai stripnya mesti digunakan. Hal ini bertujuan supaya helm tidak
terbang karena tertiup angin.
Biasanya umur helm Safety ini sekitar 5 tahun. Namun bisa pula lebih dari
lima tahun, itu semua tergantung pada bahan pembuatan helm tersebut.
Setiap perusahaan pembuat helm Safety mencantumkan batas maksimal
pemakaian pada setiap helm yang dibuatnya. Sebelum menggunakannya
periksalah terlebih dahulu batas penggunaannya. Setelah digunakan,
jangan lupa bersihkan helm. Hal ini bertujuan untuk mencegah kerusakan.
Kacamata/Savety eyeglasses
Kacamata safety adalah kacamata safety equipment yang didesain khusus
bagi para penggunanya yang bekerja diarea resiko tinggi dan juga standar
kesehatan keselamaan kerja (K3). Kacamata ini dapat melindungi mata
dari bahan cairan berbahaya, partikel micro, dan juga bahan lain yang
dapat membahayakan mata. Bahan dari kacamata ini mempunyai
ketahanan yang tinggi guna melindungi mata dengan lensa yang tahan
oleh benturan dan frame dari palstik atau logam.
Bok Obat K3/Savety eyeglasses
Kecelakaan dapat terjadi dimana dan kapanpun saja yang dapat
menimpa siapapun. Tanpa bisa kita prediksi seblelumnya kapan
kecelakaan akan terjadi. Khususnya di tempat kerja dengan resiko bahaya
yang lebih besar, dapat menimpa siapa saja yang kurang memperhatikan
kewaspadaannya.
Pertolongan Pertama adalah Langkah awal kepada setiap orang yang mengalami
kecelakaan, Pertolongan pertama diberikan sebelum tenaga medis datang, untuk
menghindari terjadinya infeksi yang dapat membahayakan korban. Kecelakaan
dapat terjadi dimana dan kapanpun saja yang dapat menimpa siapapun. Tanpa bisa
kita prediksi seblelumnya kapan kecelakaan akan terjadi. Khususnya di tempat kerja
dengan resiko bahaya yang lebih besar, dapat menimpa siapa saja yang kurang
memperhatikan kewaspadaannya.
10. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
10 | P a g e
Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
No. Per.15/Men/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di
Tempat Kerja. yang mewajibkan di setiap Perusahaan untuk menyediakan Kotak
P3K. Sebagaimana Kita ketahui bahwa Resiko Kecelakaan di tempat kerja lebih
berbahaya, maka diperlukan kewaspadaan pada setiap karyawan yang bekerja.
Pertolongan Pertama adalah Langkah awal kepada setiap orang yang mengalami
kecelakaan, Pertolongan pertama diberikan sebelum tenaga medis datang, untuk
menghindari terjadinya infeksi yang dapat membahayakan korban.
Petugas P3K di Tempat Kerja :
- Memberikan Pertolongan pertama pada setiap karyawan yang mengalami
kecelakaan kerja, supaya dapat meringankan rasa sakit yang dialami oleh
korban.
- Melakukan Pemeliharaan rutin terhadap fasilitas-fasilitas P3K di tempat
kerja.
- Membuat Laporan Peralatan / Obat-obatan apa saja yang dibutuhkan dan
harus disediakan di Kotak P3K agar selalu terpenuhi.
Selalu Gunakan Alat Pelindung Diri di tempat kerja dan Selalu Waspada dimanapun
kamu berada, Sayangi Tubuhmu, Karna Sehat Itu Mahal.
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara
Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Menginjak benda-benda tajam, terluka terkena palu saat pembersihan dan
memasang Bowplank, terkena debu dan benda tajam ketika pembersihan lapangan,
tertimpa papan nama proyek, terkena serpihan material ke mata, tertimbun material
tanah dan batu, Kontak Fisik dengan peralatan kerja (parang, cangkul) antar pekerja,
tertimpa, terjepit material, terkena pohon atau ranting kau yang tajam pada area
kerja.
11. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
11 | P a g e
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam
pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan menyediakan peralatan
untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju
rompi safety, sepatu safety, masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik
karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug kemudian fasilitas sarana kesehatan
kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan kerja untuk
tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan
peringantan.
B. PEKERJAAN GEDUNG
I PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
1 Galian Tanah Pondasi Menerus
2 Galian Tanah Pondasi Tapak 80 x 80
3 Galian Tanah Pondasi Selasar
4 Galian Tanah Pondasi Menerus Anak
Tangga
5 Urugan Kembali Bekas Galian
6 Urugan Pasir Alas Pondasi
7 Pasangan Batu Kosong
9 Pondasi Cyclopen
10 Pondasi Selasar
11 Pondasi Anak Tangga
12 Pasangan Dinding 1 Pc : 2 PP (Trasraam)
Selasar & Tangga
13 Plesteran Dinding Bata 1 Pc : 2 PP
(Trasraam) Selasar & Tangga
B. PEKERJAAN GEDUNG
I PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
1 Galian Tanah Pondasi Menerus
Pekerjaan galian tanah pada proyek ini meliputi galian untuk pekerjaan pondasi.
Galian dilakukan dengan langkah – langkah yang sedemikian rupa, sehingga tidak
terjadi kerusakan ekologi tanah setempat, dan perlu diperhatikan dari segi
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, serta dijaga terhadap dampak lingkungan
(Environmental Aspect) pada saat pelaksanaan galian dan transportasi pembuangan
tanah ke disposal area.
Volume Pekerjaan :
12. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
12 | P a g e
21,53 M3
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
Site Manager
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Metode kerja :
Pekejaan galian dilaksanakan secara open cut. Surveyor akan memberikan patok –
patok panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai. Pekerja
melakukan penggalian sesuai dengan urutan dan panduan dari surveyor dan diawasi
oleh pelaksana dan pengawas. Material hasil galian sebagian ditempatkan / distok
disamping galian untuk timbunan kembali, jarak penempatan hasil galian untuk
timbunan harus aman, tidak akan terjadi longsor dan masuk kedalam lubang galian.
Hasil galian yang berlebih, atau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan kembali
dimuat langsung di buang menggunakan dump truck ke disposal area. Bak dump
truck harus ditutupi dengan terpal / plastik agar tanah yang dibawa tidak
berceceran. Kesemuanya ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak
lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat aktifitas pekerjaan galian.
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara
Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
13. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
13 | P a g e
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Tertimpa material
yang jatuh, Kaki terkena cangkul, pacul, sekop, Kepala kejatuhan Tanah atau batu.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam
pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan menyediakan peralatan
untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju
rompi safety, sepatu safety, masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik
karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug kemudian fasilitas sarana kesehatan
kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan kerja untuk
tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan
peringantan.
2 Galian Tanah Pondasi Tapak 80 x 80
Pekerjaan galian tanah pada proyek ini meliputi galian untuk pekerjaan pondasi.
Galian dilakukan dengan langkah – langkah yang sedemikian rupa, sehingga tidak
terjadi kerusakan ekologi tanah setempat, dan perlu diperhatikan dari segi
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, serta dijaga terhadap dampak lingkungan
(Environmental Aspect) pada saat pelaksanaan galian dan transportasi pembuangan
tanah ke disposal area.
Volume Pekerjaan :
13,61 M3
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
Site Manager
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
Tenaga Kerja
14. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
14 | P a g e
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Metode kerja :
Pekejaan galian dilaksanakan secara open cut. Surveyor akan memberikan patok –
patok panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai. Pekerja
melakukan penggalian sesuai dengan urutan dan panduan dari surveyor dan diawasi
oleh pelaksana dan pengawas. Material hasil galian sebagian ditempatkan / distok
disamping galian untuk timbunan kembali, jarak penempatan hasil galian untuk
timbunan harus aman, tidak akan terjadi longsor dan masuk kedalam lubang galian.
Hasil galian yang berlebih, atau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan kembali
dimuat langsung di buang menggunakan dump truck ke disposal area. Bak dump
truck harus ditutupi dengan terpal / plastik agar tanah yang dibawa tidak
berceceran. Kesemuanya ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak
lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat aktifitas pekerjaan galian.
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara
Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Tertimpa material
yang jatuh, Kaki terkena cangkul, pacul, sekop, Kepala kejatuhan Tanah atau batu.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam
pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan menyediakan peralatan
untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju
rompi safety, sepatu safety, masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik
karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug kemudian fasilitas sarana kesehatan
kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan kerja untuk
tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan
peringantan.
3 Galian Tanah Pondasi Selasar
15. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
15 | P a g e
Pekerjaan galian tanah pada proyek ini meliputi galian untuk pekerjaan pondasi.
Galian dilakukan dengan langkah – langkah yang sedemikian rupa, sehingga tidak
terjadi kerusakan ekologi tanah setempat, dan perlu diperhatikan dari segi
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, serta dijaga terhadap dampak lingkungan
(Environmental Aspect) pada saat pelaksanaan galian dan transportasi pembuangan
tanah ke disposal area.
Volume Pekerjaan :
2,40 M3
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
Site Manager
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Metode kerja :
Pekejaan galian dilaksanakan secara open cut. Surveyor akan memberikan patok –
patok panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai. Pekerja
melakukan penggalian sesuai dengan urutan dan panduan dari surveyor dan diawasi
oleh pelaksana dan pengawas. Material hasil galian sebagian ditempatkan / distok
disamping galian untuk timbunan kembali, jarak penempatan hasil galian untuk
timbunan harus aman, tidak akan terjadi longsor dan masuk kedalam lubang galian.
Hasil galian yang berlebih, atau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan kembali
dimuat langsung di buang menggunakan dump truck ke disposal area. Bak dump
16. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
16 | P a g e
truck harus ditutupi dengan terpal / plastik agar tanah yang dibawa tidak
berceceran. Kesemuanya ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak
lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat aktifitas pekerjaan galian.
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara
Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Tertimpa material
yang jatuh, Kaki terkena cangkul, pacul, sekop, Kepala kejatuhan Tanah atau batu.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam
pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan menyediakan peralatan
untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju
rompi safety, sepatu safety, masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik
karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug kemudian fasilitas sarana kesehatan
kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan kerja untuk
tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan
peringantan.
4 Galian Tanah Pondasi Menerus Anak Tangga
Pekerjaan galian tanah pada proyek ini meliputi galian untuk pekerjaan pondasi.
Galian dilakukan dengan langkah – langkah yang sedemikian rupa, sehingga tidak
terjadi kerusakan ekologi tanah setempat, dan perlu diperhatikan dari segi
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, serta dijaga terhadap dampak lingkungan
(Environmental Aspect) pada saat pelaksanaan galian dan transportasi pembuangan
tanah ke disposal area.
Volume Pekerjaan :
0,48 M3
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
• Cangkul
• Sekop
17. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
17 | P a g e
Personil Manajerial :
Site Manager
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Metode kerja :
Pekejaan galian dilaksanakan secara open cut. Surveyor akan memberikan patok –
patok panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai. Pekerja
melakukan penggalian sesuai dengan urutan dan panduan dari surveyor dan diawasi
oleh pelaksana dan pengawas. Material hasil galian sebagian ditempatkan / distok
disamping galian untuk timbunan kembali, jarak penempatan hasil galian untuk
timbunan harus aman, tidak akan terjadi longsor dan masuk kedalam lubang galian.
Hasil galian yang berlebih, atau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan kembali
dimuat langsung di buang menggunakan dump truck ke disposal area. Bak dump
truck harus ditutupi dengan terpal / plastik agar tanah yang dibawa tidak
berceceran. Kesemuanya ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak
lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat aktifitas pekerjaan galian.
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara
Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Tertimpa material
yang jatuh, Kaki terkena cangkul, pacul, sekop, Kepala kejatuhan Tanah atau batu.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam
pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan menyediakan peralatan
untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
18. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
18 | P a g e
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju
rompi safety, sepatu safety, masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik
karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug kemudian fasilitas sarana kesehatan
kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan kerja untuk
tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan
peringantan.
5 Urugan Kembali Bekas Galian
Pekerjaan urugan kembali bekas galian pada proyek ini meliputi timbunan yang
digunakan dari hasil galian. Dalam pelaksanaannya pekerjaan timbunan ini perlu
diperhatikan dari segi kesehatan dan keselamatan kerja dan dampak lingkungan
(environmental aspect).
Volume Pekerjaan :
5,38 M3
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
Manager/ General Superintendent
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Metode kerja :
- Tanah stok dari samping lubang dihampar ke lokasi timbunan dengan tenaga
orang.
- Dengan menggunankan alat pemadat, pemadatan dilakukan lapis demi lapis.
- Demikian seterusnya sampai dicapai elevasi yang diinginkan.
19. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
19 | P a g e
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara
Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Tertimpa material
yang jatuh, Kaki terkena cangkul, pacul, sekop, Kepala kejatuhan Tanah atau batu.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam
pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan menyediakan peralatan
untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju
rompi safety, sepatu safety, masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik
karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug kemudian fasilitas sarana kesehatan
kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan kerja untuk
tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan
peringantan.
6 Urugan Pasir Alas Pondasi
Pekerjaan Pasir Urug Bawah Pondasi pada proyek ini meliputi timbunan yang
digunakan dari pasir yang didatangkan. Dalam pelaksanaannya pekerjaan timbunan
ini perlu diperhatikan dari segi kesehatan dan keselamatan kerja dan dampak
lingkungan (environmental aspect).
Volume Pekerjaan :
1,44 M3
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
Manager/ General Superintendent
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
20. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
20 | P a g e
Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Metode kerja :
- Pemadatan pasir bawah lantai dikerjakan setelah pekerjaan timbunan tanah
bawah lantai,
- Pasir yang didatangkan ke lokasi akan ditimbunan bawah lantai dengan tenaga
orang.
- Dengan menggunankan alat pemadat, pemadatan dilakukan lapis demi lapis,
sehingga benar benar padat, karena berisiko penurunan lantai pada kemudian
hari
Demikian seterusnya sampai dicapai elevasi yang diinginkan.
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara
Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Tertimpa material
yang jatuh, Kaki terkena cangkul, pacul, sekop, Kepala kejatuhan Tanah atau batu.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam
pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan menyediakan peralatan
untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju
rompi safety, sepatu safety, masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik
karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug kemudian fasilitas sarana kesehatan
kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan kerja untuk
tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan
peringantan.
7 Pasangan Batu Kosong
21. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
21 | P a g e
Pekerjaan pasangan batu kali sesuai dengan gambar. Bahan batu kali yang
digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
Bahan batu adalah sejenis batu yang keras, berat, dan berwarna kehitam-hitaman.
Batu harus bersih dari tanah / Lumpur dan kotoran lainnya.
Pemasangan pondasi batu kali harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
- Adukan / spesi yang digunakan minimal 1 PC : 4 PS.
- Sebelum pemasangan, dibuat profil yang ukuran sesuai dengan gambar yang
dimaksud.
- Sebelum pasangan batu, dasar galian pondasi diberi lapisan pasir pasangan dan
batu kosong yang ketebalannya masing-masing sesuai gambar.
- Permukaan bagian atas pondasi batu kali harus rata (water pass), diberi spesi
dan dilaksanakan (digaris-garis silang). Pada tempat-tempat yang akan dipasang
kolom praktis harus diberi stick besi beton.
Volume Pekerjaan :
2,87 M3
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
• Concrate Mixer
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
Manager/ General Superintendent
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
22. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
22 | P a g e
• Pekerja
• Tukang
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara
Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Tertimpa material
yang jatuh, Kaki terkena cangkul, pacul, sekop, Kepala kejatuhan Tanah atau batu.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam
pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan menyediakan peralatan
untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju
rompi safety, sepatu safety, masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik
karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug kemudian fasilitas sarana kesehatan
kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan kerja untuk
tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan
peringantan.
9 Pondasi Cyclopen
Pondasi sumuran (cyclop beton) adalah pondasi berbentuk bulat yang
menggunakan beton pada kedalaman 0,4 meter di dalam tanah. Setelah itu, pondasi
cyclopen diisi coran beton yang dicampur dengan batu kali dengan tambahan elemen
pembesian di atasnya. Dari sekian banyak jenis jenis pondasi rumah, biasanya
pondasi ini yang dipakai untuk tanah yang tak stabil dengan ukuran sigma lebih kecil
yaitu sekitar 1,5 kg/cm2.
23. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
23 | P a g e
Volume Pekerjaan :
11,07 M3
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
• Concrate Mixer
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
Manager/ General Superintendent
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
24. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
24 | P a g e
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara
Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Tertimpa material
yang jatuh, Kaki terkena cangkul, pacul, sekop, Kepala kejatuhan Tanah atau batu.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam
pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan menyediakan peralatan
untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju
rompi safety, sepatu safety, masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik
karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug kemudian fasilitas sarana kesehatan
kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan kerja untuk
tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan
peringantan.
10 Pondasi Selasar
Pekerjaan pondasi selasar, Adapun metode pekerjaannya adalah pertama-tama kami
kerjakan pekerjaan pembesian, bersamaan dengan pekerjaan pembesian kami akan
membuat bekisting pada setelah pekerjaan ini selesai kami laksanakan, kami akan
memasang bekisting. Setelah mendapat persetujuan dari konsultan pengawas.
Kemudian kami akan melaksankan pengecoran.
Volume Pekerjaan :
1,68 M3
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
• Concrate Mixer
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
Manager/ General Superintendent
25. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
25 | P a g e
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara
Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Tertimpa material
yang jatuh, Kaki terkena cangkul, pacul, sekop, Kepala kejatuhan Tanah atau batu.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam
pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan menyediakan peralatan
untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju
rompi safety, sepatu safety, masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik
karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug kemudian fasilitas sarana kesehatan
kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan kerja untuk
tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan
peringantan.
11 Pondasi Anak Tangga
Pekerjaan pondasi selasar, Adapun metode pekerjaannya adalah pertama-tama kami
kerjakan pekerjaan pembesian, bersamaan dengan pekerjaan pembesian kami akan
membuat bekisting pada setelah pekerjaan ini selesai kami laksanakan, kami akan
memasang bekisting. Setelah mendapat persetujuan dari konsultan pengawas.
Kemudian kami akan melaksankan pengecoran.
Volume Pekerjaan :
26. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
26 | P a g e
0,48 M3
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
• Concrate Mixer
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
Manager/ General Superintendent
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara
Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Tertimpa material
yang jatuh, Kaki terkena cangkul, pacul, sekop, Kepala kejatuhan Tanah atau batu.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam
pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan menyediakan peralatan
untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju
rompi safety, sepatu safety, masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik
karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug kemudian fasilitas sarana kesehatan
kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan kerja untuk
27. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
27 | P a g e
tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan
peringantan.
12 Pasangan Dinding 1 Pc : 2 PP (Trasraam) Selasar & Tangga
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan estetika dari sebuah bangunan, hal yang paling
berperan dari pekerjaan ini adalah kerapian ketepatan pengukuran. Pada
pemasangan bata standar pemasangan dan pengukuran kemiringan harus tercapai.
Bagian dari pekerjaan ini adalah :
Adukan
Adukan pasangan kami buat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu yang
memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering
yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah
mengering akibat tidak habis digunakan sebelumnya, tidak kami dicampur lagi
dengan adukan yang baru.Pengukuran (Uit-zet) harus dilakukan secara teliti dan
sesuai gambar, dengan syarat:
pasangan dinding kami buat rata (horizontal), dan pengukuran kami dilakukan
dengan benang. Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang
tidak melebihi 30 cm, dari pasangan yang telah selesai
Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda setengah
panjang bata. Bata setengah tidak digunakan ditengah pasangan bata, kecuali
pasangan pada sudut.Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat
bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian
hari. Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom–kolom praktis,
Kusen Pintu, Jendela, Ventilasi, dan Balok Latai yang ukurannya disesuaikan dengan
tebal dinding. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding,
harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester). Pahatan
tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan plesteran yang
dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh
bidang tembok. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu
hujan lebat akan kami diberi perlindungan dengan sesuatu penutup yang sesuai
(plastik). Dinding yang telah terpasang harus deiberi perawatan dengan cara
28. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
28 | P a g e
membasahi secara terus menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.
Meterial yang digunakan sesuai dengan spesifikasi dan telah disetujui oleh konsultan
pengawas dan pengerjaannya mengacu pada gambar kerja.
Item Pekerjaan :
Pasangan Dinding 1 Pc : 2 Ps
Volume Pekerjaan : 21,64 M2
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
• Sekop
• Concrate Mixer
• Water Pass
Personil Manajerial :
Manager/ General Superintendent
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
Tenaga Kerja
Kepala Tukang
Pekerja
Tukang
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara
Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Kaki terkena besi
dan paku, Tangan lecet dan iritasi, Terjatuh dari ketinggian, Kepala terkena benda
tumpul / tajam, Mata terkena debu dan spesi, Sesak napas akibat debu material
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam
pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan menyediakan peralatan
untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
29. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
29 | P a g e
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju
rompi safety, sepatu safety, masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik
karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug kemudian fasilitas sarana kesehatan
kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan kerja untuk
tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan
peringantan.
13 Plesteran Dinding Bata 1 Pc : 2 PP (Trasraam) Selasar & Tangga
Pekerjaan ini dikerjakan setelah pekerjaan pasangan selesai dikerjakan dengan
campuran 1 : 2 , sebelum pekerjaan plateran dimulai , celah-celah dan permukaan
pasangan batu bata harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum adukan dipasang
sesuai dengan petunjuk teknis dan diakui oleh pemilik proyek dan konsultan
supervisi.
Metode Pelaksanaan:
- Periksa semua permukaan yang akan diplester dan pekerjaan yang berhubungan
sebelum melakukan pekerjaan plesteran. Berikan laporan kepada
Pengawas/Kuasa Pengguna Anggran semua kondisi yang tidak memungkinkan
terlaksananya pekerjaan tersebut dengan baik.
- Setelah itu kami minta persetujuan konsultan pengawas untuk melaksanakan
pekerjaan plasteran.
- Persiapan dinding yang akan di plester
- Semua siar dipermukaan dinding batu bata kami dikerok sedalam 9 - 10 mm.
- Permukaan dinding beton yang diplesteran kami /diketrik (dibuat kasar) agar
bahan plesterannya dapat merekat.
- Mencampur plesteran kai laksanakan sesuia dengan spesifikasi dan di setujui
oleh konsultan pengawas
Item Pekerjaan :
Plasteran Dinding Bata
Volume Pekerjaan : 43,28 M2
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
• Sekop
30. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
30 | P a g e
• Concrate Mixer
• Water Pass
Personil Manajerial :
Manager/ General Superintendent
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
Tenaga Kerja
Kepala Tukang
Pekerja
Tukang
Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara
Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Kaki terkena besi
dan paku, Tangan lecet dan iritasi, Terjatuh dari ketinggian, Kepala terkena benda
tumpul / tajam, Mata terkena debu dan spesi, Sesak napas akibat debu material
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam
pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan menyediakan peralatan
untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju
rompi safety, sepatu safety, masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik
karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug kemudian fasilitas sarana kesehatan
kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan kerja untuk
tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan
peringantan.
II PEKERJAAN BETON BERTULANG
1 Pondasi Tapak 80 x 80
2 Sloof Beton 20/25 cm
3 Kolom Beton Induk 20/20 cm
4 Kolom Praktis 13 x 13 cm
31. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
31 | P a g e
5 Balok Latai 11/15 cm
6 Ring Balok 20/25 cm
II PEKERJAAN BETON BERTULANG
1 Pondasi Tapak 80 x 80
Pekerjaan pondasi tapak ini di laksanakan sebelum memulai pekerjaan kolom Poor
Pondasi Tapak. Adapun metode pekerjaannya adalah pertama-tama kami kerjakan
pekerjaan pembesian, bersamaan dengan pekerjaan pembesian kami akan membuat
bekisting pada setelah pekerjaan ini selesai kami laksanakan, kami akan memasang
bekisting. Setelah mendapat persetujuan dari konsultan pengawas. Kemudian kami
akan melaksankan pengecoran.
Volume Pekerjaan :
2,56 M3
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
• Kakatua
• Tang
• Sekop
• Concrate Mixer
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
Site Manager
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
32. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
32 | P a g e
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai dengan
standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk bahan lain
yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan lain yang tidak
diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan kepada direksi
untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk mencampur
(pencampuran adukan digunakan mesin molen ataupun dengan menggunakan ready
mix) adalah air yang bebas dari lumpur, minyak, asam dan kotoran – kotoran lain.
Pencampuran dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku untuk
mendapatkan mutu yang bagus dan diinginkan. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah
besi beton terangkai dan papan bekisting terpasang.
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat tekan
dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi
kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi
dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum
pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran sesuai
dengan ketentuan yang dilakukan.
33. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
33 | P a g e
Pencampuran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat
kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan guna
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
- Beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh dan
telah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila ada
sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap sumbu
memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
- Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis dan dapat menyatu. Dibersihkan
dari bahan yang lepas dan rapuh dan disiram dengan air hingga jenuh.
- Beton akan dipadatkan dengan alat penggetar mekanis. Penggetaran disertai
dengan penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin
pemadatan yang tepat.
Perawatan
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan oleh
tenaga terampil.
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis
terendah hingga garis tertinggi.
34. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
34 | P a g e
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu
beton yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana
konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak
bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak
penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan bawah.
Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat beton 1.6
mm, ujung – ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar tidak
mencuat keluar dari beton. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan dijamin
terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip – klip yang
cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau logam
sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang cukup
untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada pelenturan dari
pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan digunakan untuk
permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang tidak berkarat.
Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan beton yang dicor
sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar dengan ukuran 5 -
7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat lainnya dan di dalam
balok harus ditopang dengan logam. Jarak minimum antara batang yang sejajar
harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara batang tidak kurang
dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar. Pada permukaan
pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor secara langsung.
Bekisting
Cetakan / bekisting akan dibuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang,
batas – batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada
gambar atau seperti ditetapkan direksi. Permukaan acuan / cetakan akan dibuat
rata, sambungan – sambungan papan atau sudut – sudut dibuat rapat agar tidak
bocor yang dapat berakibat lolosnya air semen dan terjadi sarang kerikil / keropos.
Bahan untuk cetakan kayu (bekisting) berkualitas baik dan diserut sehingga
permukaan cetakan beton halus. Semua cetakan dibuat teduh dan aman pada
35. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
35 | P a g e
kedudukanya sehingga mencegah pergerakan selama pengecoran beton berlangsung.
Bekisting akan dipasang pada besi tulangan yang telah di tempatkan pada posisi
yang akan di lakukan pengecoran.
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah
mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan
dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan
pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man
power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang. Proses
pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat – alat
bantu yang akan digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual
(manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan
terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di
lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
memenuhi persyaratan teknis dan akan di hentikan penyiraman jika sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara
Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Tertimpa material
yang jatuh, Kaki terkena cangkul, pacul, sekop, Kepala kejatuhan Tanah atau batu.
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam
pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan menyediakan peralatan
untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju
rompi safety, sepatu safety, masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik
karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug kemudian fasilitas sarana kesehatan
kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan kerja untuk
tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan
peringantan.
36. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
36 | P a g e
2 Sloof Beton 20/25 cm
Pekerjaan Sloof ini di laksanakan sebelum memulai pekerjaan kolom. Adapun
metode pekerjaannya adalah pertama-tama kami kerjakan pekerjaan pembesian,
bersamaan dengan pekerjaan pembesian kami akan membuat bekisting pada setelah
pekerjaan ini selesai kami laksanakan, kami akan memasang bekisting. Setelah
mendapat persetujuan dari konsultan pengawas. Kemudian kami akan melaksankan
pengecoran.
Item Pekerjaan :
2,05 M3
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
• Kakatua
• Tang
• Sekop
• Concrate Mixer
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
Manager/ General Superintendent
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
37. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
37 | P a g e
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai dengan
standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk bahan lain
yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan lain yang tidak
diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan kepada direksi
untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk mencampur
(pencampuran adukan digunakan mesin molen ataupun dengan menggunakan ready
mix) adalah air yang bebas dari lumpur, minyak, asam dan kotoran – kotoran lain.
Pencampuran dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku untuk
mendapatkan mutu yang bagus dan diinginkan. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah
besi beton terangkai dan papan bekisting terpasang.
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat tekan
dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi
kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi
dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum
pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran sesuai
dengan ketentuan yang dilakukan.
Pencampuran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat
kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan guna
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
- Beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh dan
telah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
38. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
38 | P a g e
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila ada
sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap sumbu
memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
- Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis dan dapat menyatu. Dibersihkan
dari bahan yang lepas dan rapuh dan disiram dengan air hingga jenuh.
- Beton akan dipadatkan dengan alat penggetar mekanis. Penggetaran disertai
dengan penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin
pemadatan yang tepat.
Perawatan
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan oleh
tenaga terampil.
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis
terendah hingga garis tertinggi.
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu
beton yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana
konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak
bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak
penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan bawah.
Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat beton 1.6
mm, ujung – ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar tidak
39. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
39 | P a g e
mencuat keluar dari beton. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan dijamin
terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip – klip yang
cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau logam
sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang cukup
untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada pelenturan dari
pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan digunakan untuk
permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang tidak berkarat.
Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan beton yang dicor
sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar dengan ukuran 5 -
7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat lainnya dan di dalam
balok harus ditopang dengan logam. Jarak minimum antara batang yang sejajar
harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara batang tidak kurang
dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar. Pada permukaan
pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor secara langsung.
Bekisting
Cetakan / bekisting akan dibuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang,
batas – batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada
gambar atau seperti ditetapkan direksi. Permukaan acuan / cetakan akan dibuat
rata, sambungan – sambungan papan atau sudut – sudut dibuat rapat agar tidak
bocor yang dapat berakibat lolosnya air semen dan terjadi sarang kerikil / keropos.
Bahan untuk cetakan kayu (bekisting) berkualitas baik dan diserut sehingga
permukaan cetakan beton halus. Semua cetakan dibuat teduh dan aman pada
kedudukanya sehingga mencegah pergerakan selama pengecoran beton berlangsung.
Bekisting akan dipasang pada besi tulangan yang telah di tempatkan pada posisi
yang akan di lakukan pengecoran.
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah
mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan
dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan
pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man
40. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
40 | P a g e
power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang. Proses
pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat – alat
bantu yang akan digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual
(manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan
terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di
lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
memenuhi persyaratan teknis dan akan di hentikan penyiraman jika sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara
Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Kaki terkena besi
dan paku, Tangan lecet dan iritasi, Terjatuh dari ketinggian, Kepala terkena benda
tumpul / tajam, Mata terkena debu dan spesi, Sesak napas akibat debu material
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam
pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan menyediakan peralatan
untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju
rompi safety, sepatu safety, masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik
karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug kemudian fasilitas sarana kesehatan
kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan kerja untuk
tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan
peringantan.
3 Kolom Beton Induk 20/20 cm
Pekerjaan kolom beton di laksanakan sesudah pekerjaan sloff. Adapun metode
pekerjaannya adalah pertama-tama kami kerjakan pekerjaan pembesian, bersamaan
dengan pekerjaan pembesian kami akan membuat bekisting pada setelah pekerjaan
ini selesai kami laksanakan, kami akan memasang bekisting. Setelah mendapat
persetujuan dari konsultan pengawas. Kemudian kami akan melaksankan
pengecoran.
Volume Pekerjaan :
41. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
41 | P a g e
2,63 M3
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
• Kakatua
• Tang
• Sekop
• Concrate Mixer
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
Manager/ General Superintendent
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai dengan
standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk bahan lain
yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan lain yang tidak
diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan kepada direksi
untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk mencampur
(pencampuran adukan digunakan mesin molen ataupun dengan menggunakan ready
mix) adalah air yang bebas dari lumpur, minyak, asam dan kotoran – kotoran lain.
Pencampuran dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku untuk
mendapatkan mutu yang bagus dan diinginkan. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah
besi beton terangkai dan papan bekisting terpasang.
42. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
42 | P a g e
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat tekan
dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi
kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi
dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum
pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran sesuai
dengan ketentuan yang dilakukan.
Pencampuran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat
kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan guna
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
- Beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh dan
telah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila ada
sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap sumbu
memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
- Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis dan dapat menyatu. Dibersihkan
dari bahan yang lepas dan rapuh dan disiram dengan air hingga jenuh.
- Beton akan dipadatkan dengan alat penggetar mekanis. Penggetaran disertai
dengan penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin
pemadatan yang tepat.
43. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
43 | P a g e
Perawatan
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan oleh
tenaga terampil.
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis
terendah hingga garis tertinggi.
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu
beton yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana
konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak
bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak
penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan bawah.
Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat beton 1.6
mm, ujung – ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar tidak
mencuat keluar dari beton. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan dijamin
terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip – klip yang
cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau logam
sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang cukup
untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada pelenturan dari
pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan digunakan untuk
permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang tidak berkarat.
Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan beton yang dicor
sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar dengan ukuran 5 -
7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat lainnya dan di dalam
44. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
44 | P a g e
balok harus ditopang dengan logam. Jarak minimum antara batang yang sejajar
harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara batang tidak kurang
dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar. Pada permukaan
pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor secara langsung.
Bekisting
Cetakan / bekisting akan dibuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang,
batas – batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada
gambar atau seperti ditetapkan direksi. Permukaan acuan / cetakan akan dibuat
rata, sambungan – sambungan papan atau sudut – sudut dibuat rapat agar tidak
bocor yang dapat berakibat lolosnya air semen dan terjadi sarang kerikil / keropos.
Bahan untuk cetakan kayu (bekisting) berkualitas baik dan diserut sehingga
permukaan cetakan beton halus. Semua cetakan dibuat teduh dan aman pada
kedudukanya sehingga mencegah pergerakan selama pengecoran beton berlangsung.
Bekisting akan dipasang pada besi tulangan yang telah di tempatkan pada posisi
yang akan di lakukan pengecoran.
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah
mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan
dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan
pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man
power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang. Proses
pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat – alat
bantu yang akan digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual
(manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan
terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di
lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
memenuhi persyaratan teknis dan akan di hentikan penyiraman jika sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara
Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
45. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
45 | P a g e
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Kaki terkena besi
dan paku, Tangan lecet dan iritasi, Terjatuh dari ketinggian, Kepala terkena benda
tumpul / tajam, Mata terkena debu dan spesi, Sesak napas akibat debu material
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam
pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan menyediakan peralatan
untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju
rompi safety, sepatu safety, masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik
karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug kemudian fasilitas sarana kesehatan
kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan kerja untuk
tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan
peringantan.
4 Kolom Praktis 13 x 13 cm
Pekerjaan kolom beton di laksanakan sesudah pekerjaan sloff. Adapun metode
pekerjaannya adalah pertama-tama kami kerjakan pekerjaan pembesian, bersamaan
dengan pekerjaan pembesian kami akan membuat bekisting pada setelah pekerjaan
ini selesai kami laksanakan, kami akan memasang bekisting. Setelah mendapat
persetujuan dari konsultan pengawas. Kemudian kami akan melaksankan
pengecoran.
Volume Pekerjaan :
0,28 M3
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
• Kakatua
• Tang
• Sekop
• Concrate Mixer
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
46. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
46 | P a g e
Manager/ General Superintendent
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai dengan
standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk bahan lain
yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan lain yang tidak
diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan kepada direksi
untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk mencampur
(pencampuran adukan digunakan mesin molen ataupun dengan menggunakan ready
mix) adalah air yang bebas dari lumpur, minyak, asam dan kotoran – kotoran lain.
Pencampuran dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku untuk
mendapatkan mutu yang bagus dan diinginkan. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah
besi beton terangkai dan papan bekisting terpasang.
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat tekan
dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi
kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi
dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
47. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
47 | P a g e
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum
pencampuran. Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum
pencampuran telah berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran sesuai
dengan ketentuan yang dilakukan.
Pencampuran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat
kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan guna
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau diolesi
minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
- Beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh dan
telah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila ada
sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap sumbu
memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
- Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis dan dapat menyatu. Dibersihkan
dari bahan yang lepas dan rapuh dan disiram dengan air hingga jenuh.
- Beton akan dipadatkan dengan alat penggetar mekanis. Penggetaran disertai
dengan penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin
pemadatan yang tepat.
Perawatan
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan oleh
tenaga terampil.
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
48. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
48 | P a g e
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis
terendah hingga garis tertinggi.
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu
beton yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana
konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak
bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak
penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan bawah.
Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat beton 1.6
mm, ujung – ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar tidak
mencuat keluar dari beton. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan dijamin
terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip – klip yang
cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau logam
sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang cukup
untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada pelenturan dari
pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan digunakan untuk
permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang tidak berkarat.
Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan beton yang dicor
sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar dengan ukuran 5 -
7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat lainnya dan di dalam
balok harus ditopang dengan logam. Jarak minimum antara batang yang sejajar
harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara batang tidak kurang
dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar. Pada permukaan
pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor secara langsung.
Bekisting
Cetakan / bekisting akan dibuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang,
batas – batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada
gambar atau seperti ditetapkan direksi. Permukaan acuan / cetakan akan dibuat
rata, sambungan – sambungan papan atau sudut – sudut dibuat rapat agar tidak
49. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
49 | P a g e
bocor yang dapat berakibat lolosnya air semen dan terjadi sarang kerikil / keropos.
Bahan untuk cetakan kayu (bekisting) berkualitas baik dan diserut sehingga
permukaan cetakan beton halus. Semua cetakan dibuat teduh dan aman pada
kedudukanya sehingga mencegah pergerakan selama pengecoran beton berlangsung.
Bekisting akan dipasang pada besi tulangan yang telah di tempatkan pada posisi
yang akan di lakukan pengecoran.
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah
mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan
dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan
pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man
power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang. Proses
pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat – alat
bantu yang akan digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual
(manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan
terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di
lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
memenuhi persyaratan teknis dan akan di hentikan penyiraman jika sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara
Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Kaki terkena besi
dan paku, Tangan lecet dan iritasi, Terjatuh dari ketinggian, Kepala terkena benda
tumpul / tajam, Mata terkena debu dan spesi, Sesak napas akibat debu material
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam
pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan menyediakan peralatan
untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju
rompi safety, sepatu safety, masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik
50. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
50 | P a g e
karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug kemudian fasilitas sarana kesehatan
kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan kerja untuk
tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan
peringantan.
5 Balok Latai 11/15 cm
Pekerjaan Balok Lantai Uk. 13/13. Adapun metode pekerjaannya adalah pertama-
tama kami kerjakan pekerjaan pembesian, bersamaan dengan pekerjaan pembesian
kami akan membuat bekisting pada setelah pekerjaan ini selesai kami laksanakan,
kami akan memasang bekisting. Setelah mendapat persetujuan dari konsultan
pengawas. Kemudian kami akan melaksankan pengecoran.
VolumePekerjaan :
0,40 M3
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
• Kakatua
• Tang
• Sekop
• Concrate Mixer
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
Manager/ General Superintendent
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
51. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
51 | P a g e
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai dengan
standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk bahan lain
yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan lain yang tidak
diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan kepada direksi
untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk mencampur
(pencampuran adukan digunakan mesin molen ataupun dengan menggunakan ready
mix) adalah air yang bebas dari lumpur, minyak, asam dan kotoran – kotoran lain.
Pencampuran dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku untuk
mendapatkan mutu yang bagus dan diinginkan. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah
besi beton terangkai dan papan bekisting terpasang.
Persiapan
- Seluruh beton yang akan digunakan dalam pekerjaan akan memenuhi kuat tekan
dan slump yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan.
- Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya, dengan tidak melebihi
kapasitas alat pencampur.
- Pencampuran beton akan dilakukan dengan mesin yang dijalankan secara mekanis
dari jenis dan ukuran yang disetujui. Pencampuran akan dilengkapi dengan tangki
air yang memadai dan alat ukur yang akurat.
- Air yang akan dimasukkan kedalam campuran akan diukur sebelum pencampuran.
Seluruh air yang diperlukan akan dimasukkan sebelum pencampuran telah
berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran sesuai dengan ketentuan yang
dilakukan.
Pencampuran
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, terlebih dahulu akan dipersiapkan tempat
kerja, peralatan yang cukup serta material telah tersedia dilokasi pekerjaan guna
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
- Segera sebelum pengecoran dimulai, acuan akan dibasahi dengan air atau
diolesi minyak di sisi dalam dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
52. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
52 | P a g e
- Beton cor dari mesin pengaduk dituangkan kedalam cetakan sampai penuh
dan telah mencapai elevasi yang diinginkan. Beton dicor sedemikian rupa agar
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila
ada sambungan maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap
sumbu memanjang dan diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
- Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga
campuran beton yang telah dicor masih plastis dan dapat menyatu. Dibersihkan dari
bahan yang lepas dan rapuh dan disiram dengan air hingga jenuh.
- Beton akan dipadatkan dengan alat penggetar mekanis. Penggetaran disertai
dengan penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin
pemadatan yang tepat.
Perawatan
Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan
temperature yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapt
menyerap air. Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram
permukaan beton setiap hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan oleh
tenaga terampil.
Pengendalian mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap takaran beton yang dihasilkan
dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Dalam hal pengendalian pengujian kuat tekan akan dibagi dalam beberapa
kelompok kecil dengan menggunakan grafik kontrol yang terdiri dari garis terendah
hingga garis tertinggi.
- Apabila hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi, maka akan dilakukan upaya perbaikan mutu beton sampai mutu beton
yang diharapkan tercapai.
Pembesian
Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana
konstruksi / detail, kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak
53. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
53 | P a g e
bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak
penempatan penulangan tidak boleh terbalik antara lapisan atas dan lapisan bawah.
Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat beton 1.6
mm, ujung – ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar tidak
mencuat keluar dari beton. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan dijamin
terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip – klip yang
cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau logam
sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang cukup
untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada pelenturan dari
pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan digunakan untuk
permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang tidak berkarat.
Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan beton yang dicor
sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar dengan ukuran 5 -
7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat lainnya dan di dalam
balok harus ditopang dengan logam. Jarak minimum antara batang yang sejajar
harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara batang tidak kurang
dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar. Pada permukaan
pondasi, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor secara langsung.
Bekisting
Cetakan / bekisting akan dibuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang,
batas – batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada
gambar atau seperti ditetapkan direksi. Permukaan acuan / cetakan akan dibuat
rata, sambungan – sambungan papan atau sudut – sudut dibuat rapat agar tidak
bocor yang dapat berakibat lolosnya air semen dan terjadi sarang kerikil / keropos.
Bahan untuk cetakan kayu (bekisting) berkualitas baik dan diserut sehingga
permukaan cetakan beton halus. Semua cetakan dibuat teduh dan aman pada
kedudukanya sehingga mencegah pergerakan selama pengecoran beton berlangsung.
Bekisting akan dipasang pada besi tulangan yang telah di tempatkan pada posisi
yang akan di lakukan pengecoran.
Lain – lain
Pekerjaan lain – lain meliputi pembongkaran bekisting akan dilakukan setelah beton
mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah
54. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
54 | P a g e
mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan
dilakukan dengan hati – hati. Setelah pekerjaan beton cor dilakukan dilakukan
pembongkaran bekisting. Pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia (man
power). Pembongkaran ini dikerjakan dengan membuka bekisting terpasang. Proses
pembongkaran bertujuan untuk dilakukan pekerjaan pasangan yang baru. Alat – alat
bantu yang akan digunakan pada saat membongkar dengan tenaga manual
(manusia) dan alat bantu (pertukangan) pekerjaan ini dilakukan / dikerjakan
terhadap beton yang telah mempunyai kekuatan yang cukup. Setelah itu akan di
lakukan penyiramanan dengan menggunakan selang air hingga umur beton sudah
memenuhi persyaratan teknis dan akan di hentikan penyiraman jika sudah
mendapatkan rekomendasi dari konsultan pengawas.
- Berikut Identifikasi jenis bahaya yang di akibatkan dan cara
Pengendalian Resiko Kerja RK3 :
Terluka akibat terkena alat kerja, Menginjak benda-benda tajam, Kaki terkena besi
dan paku, Tangan lecet dan iritasi, Terjatuh dari ketinggian, Kepala terkena benda
tumpul / tajam, Mata terkena debu dan spesi, Sesak napas akibat debu material
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Resiko bahaya dalam
pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka berat / lecet,
patah tulang. Oleh karena itu kami selaku pelaksana akan menyediakan peralatan
untuk para pekerja yang akan dilengkapi dengan alat pelindung kerja yaitu tali
keselamatan kemudian alat pelindung diri (APD) diantaranya : helm safety, baju
rompi safety, sepatu safety, masker dustmask, kacamata safety, sarung tangan bitnik
karet, sarung tangan teknisi listrik dan earplug kemudian fasilitas sarana kesehatan
kotak p3k, kemudian asuransi BPJS ketenaga kerjaan dan kesehatan kerja untuk
tenaga kerja harian proyek dan rambu-rambu diantaranya rambu larangan dan
peringantan.
6 Ring Balok 20/25 cm
Pekerjaan Ring Balok Uk. 20/30. Adapun metode pekerjaannya adalah pertama-
tama kami kerjakan pekerjaan pembesian, bersamaan dengan pekerjaan pembesian
kami akan membuat bekisting pada setelah pekerjaan ini selesai kami laksanakan,
55. METODE PELA KSA NAA N TAHUN ANGGARA N 2020
PEMBANGUNAN MUSHALLA SDN 1 RANTAU KEC. RANTAU KAB. ACEH TAMIANG
55 | P a g e
kami akan memasang bekisting. Setelah mendapat persetujuan dari konsultan
pengawas. Kemudian kami akan melaksankan pengecoran.
Item Pekerjaan :
2,05 M3
Peralatan yang digunakan :
• Alat Pertukangan
• Kakatua
• Tang
• Sekop
• Concrate Mixer
• Cangkul
• Sekop
Personil Manajerial :
Manager/ General Superintendent
Pelaksana Lapangan
Quantity dan Quality Engineer
Juru Ukur
Petugas K3
Tenaga Kerja
• Kepala Tukang
• Pekerja
• Tukang
Beton
Pekerjaan beton dilakukan dengan tulangan besi sebagai beton bertulang. Material
untuk pekerjaan ini terdiri dari bahan – bahan yang sesuai dengan ketentuan –
ketentuan. Untuk bahan semen akan digunakan semen portland yang sesuai dengan
standar indonesia S.N.I. 8 yang disimpan secara baik digudang, untuk bahan lain
yang digunakan telah bersih dari kotoran dan kotoran lain dan bahan lain yang tidak
diinginkan, lokasi pengambilan pasir terlebih dahulu dilaporkan kepada direksi
untuk mendapatkan izin, adapun air yang digunakan untuk mencampur