42. Laba dari penjualan
mis: laba 20% x Price $20 =$4, unit cost atau HPP = $16
0.2 atau 20 laba dari penjualan =$4
Harga pkk =$16
Harga jual= $20
Laba = $4 (20% dari penjualan)
45. Pricing
• Full Costing : Cost + margin
• Marginal cost pricing
• Contribution margin
• Break even poin
46. TOTAL COST (TC)
• TC = FC + VCQ
• FC ; biaya terkait dengan waktu atau tidak terkait dengan volume
produksi atau penjualan
• VC ; biaya yang terkait dengan volume produksi atau penjualan
50. HUBUNGAN BIAYA, VOLUME & PENDAPATAN
(a) BEP
TC = FC + VCQ
TR = PQ
TR = TC BEP
PQ = FC + VCQ
(PQ – VCQ) = FC
Q (P-VC) = FC
Q = FC / (P-VC) BEP
Atau :
TR = TC
PQ = FC + VCQ
P = (FC + VCQ) / Q BEP
(b) Marjin Kontribusi (MK)
MK = P - VC
>0 : tiap pertambahan Q akan menambah keuntungan atau mengurangi kerugian
51. Break Even Point (BEP)
Contoh :
FC =Rp 50.000 perthun
VC = Rp 100 perunit
P = Rp 200 perunit
Q =......? BEP
BEP = FC / (P-VC)
BEP = 50.000 / (200 – 100)
BEP = 50.000 / 100 = 500 unit
52. BEP
Q = 500
Laba(Rugi)
TR = 500 x 200 = 100.000
Cost :
- FC : 50.000
- VC , 500 x 100 : 50.000
- Total cost = 100.000
- Laba (Rugi)................. = 0
53. Q < BEP
Q = 499
Laba(Rugi)
TR = 499 x 200 = 99.800
Cost :
- FC : 50.000
- VC , 499 x 100 : 49.900
- Total cost = 99.900
- Rugi .......................... = (100)
54. Q > BEP
Q = 501
Laba(Rugi)
TR = 500 x 200 = 100.200
Cost :
- FC : 50.000
- VC , 501 x 100 : 50.100
- Total cost = 100.100
- Laba .......................... = 100
55. Break Even Point (BEP) - 1
FC
TC
Q
Rp
0
400 600
50.000
100.000
500
TR
BEP
90.000
120.000
80.000
110.000
Laba
Rugi
56. Break Even Point (BEP) - 2
FC
TC1
Q
Rp
0
400
50.000
100.000
500
TR
BEP1
Catatan :
BEP = FC / (P – VC)
BEP = 50.000/ (200-75) =400 unit
TR = 400 x Rp 200 = Rp 80.000
TC = 50.000 + (400 x Rp 100) = Rp 80.000
TC2
BEP2
80.000
Catatan :
- Pangsa Pasar < 500 unit
- Solusinya , VC ditekan
dari Rp Rp 100 perunit
menjadi Rp Rp 75 per unit
57. Break Even Point (BEP) - 3
FC1
TC1
Q
Rp
0
400
50.000
100.000
500
TR
BEP1
Catatan :
BEP = FC / (P – VC)
BEP = 40.000/ (200-100) =400 unit
TR = 400 x Rp 200 = Rp 80.000
TC = 40.000 + (400 x Rp 100) = Rp 80.000
TC2
BEP2
80.000
Catatan :
- Pangsa Pasar < 500 unit
- Solusinya , FC ditekan
dari Rp Rp 50.000 pertahun
menjadi Rp Rp 40.000 pertahun
FC2
40.000
58. Break Even Point (BEP) - 4
TC
Q
Rp
0
400
50.000
100.000
500
TR1
BEP1
Catatan :
BEP = FC / (P – VC)
BEP = 50.000/ (225-100) =400 unit
TR = 400 x Rp 225= Rp 90.000
TC = 50.000 + (400 x Rp 100) = Rp 90.000
TR2
BEP2
90.000
Catatan :
- Pangsa Pasar < 500 unit
- Solusinya , P dinaikkan
dari Rp Rp 200 perunit
menjadi Rp 225 perunit
FC
59. BEP (Q dan Rp)
BEP Q =
F
P−VC
=
50.000
200−100
= 500 unit
BEP Rp =
F
P − VC
x P =
50.000
200 − 100
x 200 = 500 x 200 = Rp 100.000
BEP Rp =
F x P
P−VC
=
50.000 x 200
200−100
= 10.000.000 / 100 = Rp 100.000
BEP Rp =
P
P−VC
x F =
200
200−100
x 50.000 = 2 x 50.000 = Rp 100.000
BEP Rp =
F
P−VC
P
=
50.000
200 −100
200
=
50.000
0,5
= 𝑅𝑝 100.000
BEP Rp =
F
P/P − VC/P
=
50.000
200/200 − 100/200
=
50.000
1 − 0,5
=
50.000
0,5
= 𝑅𝑝 100.000
BEP Rp =
F
1−VC/P
=
50.000
1−100/200
= 50.000/ 1 − 0,5 = 50.000/0,5 = 𝑅𝑝 100.000
60. Q pada Target Laba (Dgn Pajak)
Q =
F+ π / (1−t)
P−VC
Q =
50.000 + 10.000 / (1 − 0,20)
200 − 100
Q =
50.000 + 12.500
100
Q =
62.500
100
= 625 unit
Atau
Q =
F
P−VC
+
π / (1−t)
P−VC
Q = BEP +
π / (1 − t)
P − VC
Q = BEP +
π
1 − t (P − VC)
Q = 500 +
10.000
1 − 0,20 (200 − 100)
Q = 500 +
10.000
80
= 500 + 125 = 625 unit
61. Q pada Target Laba (Dgn Pajak)
Q =
F+ π / (1−t)
P−VC
Q =
50.000 + 10.000 / (1 − 0,20)
200 − 100
Q =
50.000 + 12.500
100
Q =
62.500
100
= 625
L/R (Q = 625)
TR = 625 x 200 = Rp 125.000
Cost :
- FC = 50.000
- VC = 62.500
TC = Rp 112.500
Laba = Rp 12.500
Tax 20% = Rp 2.500
Laba = Rp 10.000 (Sesuai Target)
62. Margin Kontribusi (MK)
MARGIN KONTRIBUSI (MK)
MK = P – VC
MK > 0 atau posisitif, tiap pertambahan volume penjualan akan
menambah laba atau mengurangi kerugian
Mis :
Q1 = 1.000, VC = 100, FC = 50.000, P = 200
Tambahan Q2 = 1.000 dengan P = 110
63. Margin Kontribusi
Laba (Rugi)
Q1 = 1.000 unit
TR = 1.000 x 200 .................. = 200.000
Cost :
- FC : 50.000
- VC , 1.000 x 100 : 100.000
- Total cost ........................ = 150.000
- Laba .................................. = 50.000
Averga Cost (HPP) = 150.000 / 1000 = Rp 150 perunit
64. Margin Kontribusi
Laba (Rugi)
Q1 = 1.000 unit (P=Rp 200)
Q2 = 1.000 unit (P=Rp 110)
TR = (1000 x 200) + (1000 x 110) = 310.000
Cost :
- FC : 50.000
- VC ( 2.000 x 100) : 200.000
- Total cost ............................. = 250.000
- Laba ....................................... = 60.000
Averga Cost (HPP) = 250.000 / 2000 = Rp 120 perunit
87. Fungsi Teori Ekonomi
• Skema model ekonomi sederhana
PERUSAHAAN
BISNIS
RUMAH
TANGGA
PENGELUARAN KONSUMSI
BARANG DAN JASA
SUMBERDAYA EKONOMI
PENDAPATAN BERBENTUK UANG
94. (3) PENGUKURAN ELASTISITAS
1. Elastisitas harga dari permintaan
• Elatisitas busur (arc elasticity)
• Elastisitas titik (point elasticity)
2. Elastisitas titik dan pengeluaran total
3. Elastisitas pendapatan dari permintaan
4. Elastisitas silang dari permintaan
5. Elastisitas harga dari penawaran
95. (3) PENGUKURAN ELASTISITAS (2)
1. Elastisitas harga dari permintaan
e = - (dQ/Q) /(dP/P) = -(dQ/dP)(P/Q)
elastis jika e> 1, inelastis jika e<1 dan elastis uniter jika e=1
D
Q
P
B
A
C
2000
1000 3000
7
5
3
-Dari C ke A = - (1000/-2)/(7/1000) = 3,5
-Dari A ke C = -(-1000/2)/(5/2000) = 1,25
-Dari A ke B = -(1000/-2)/(5/2000)= 1,25
-Dari B ke A = -(-1000/2)(3/3000) = 0,5
Utk menghindarkan perbedaan, digunakan rata-rata :
Titik A ke B :
e= -(dQ/dP)x(PA+PB)/(QA+QB)
e= -(1000/-2)x(5+3)/(2000+3000) = 0,8
96. (3) PENGUKURAN ELASTISITAS (3)
(1.1) Elastisitas busur (arc elaticity), koefisien elastisitas antara dua titik pada suatu kurva
permintaan seperti contoh diatas. Elastisitas ini hanya sebagai perkiraan, dan semakin tepat
bila busur itu semakin kecil dan mendekati suatu titik.
(1.2) Elastisitas titik (point elasticity), secara geometrik diperoleh :
N
0 M
D
C
Garis singgung
P
Q
e= -(dQ/dp)(P/Q)
e=(NM/NC)(NC/ON) = (NM)/(ON)
e= 4000/2000 =2
6000
2000
D
N M
0
P
Q
8000
4000
A =1
2000 5000
B =3000/5000 = 0,6 atau < 1
C =6000/2000 =3 atau > 1
97. (3) PENGUKURAN ELASTISITAS (4)
2. Elastisitas titik dan pengeluaran total
C
A
B
Q
P
5
4
3
5000
4000
3000
A=pengeluaran 5x3000=15000
B=pengeluaran 4x4000=16000
C=pengeluaran 3x5000=15000
Elastisitas diatas titik tengan e>1,
dibawah titik tengan e<
Titik A, e=(8000-3000)/3000=5/3
Titik B, e=(8000-4000)/4000=1
Titik C, e=(8000-5000)/5000=3/5
8000
e>1
e=1
e<1
98. (3) PENGUKURAN ELASTISITAS (5)
3. Elastisitas pendapatan dari permintaan
eM = (dQ/Q)/(dM/M) =(dQ/dM)(M/Q)
eM negatif, barang bermutu rendah (inferior)
eM positif, barang normal atau kebutuhan pokok (necessity)
eM > 1, barang mewah (luxury)
Contoh :
1) Pendapatan Rp 8000 menjadi 12000 (naik 50%), permintaan 5 unit menjadi 10 unit
(100%)
eM = (5/4000)/(8000/5) = 2 atau
eM =100% / 50% = 2 (barang lux)
2) Pendapatan Rp 16000 menjadi 20000(naik 25%), permintaan 15 unit menjadi 18
unit (naik 20%)
eM = 20% / 25% =0,8 (kebutuhan pokok)
-3) Pendapatan Rp 24000 menjadi Rp 28000 (naik 16,67%), permintaan
20 unit menjadi 19 unit (turun 5%)
eM = -5% / 16,67 % = - 0,3 (bermutu rendah)
99. (3) PENGUKURAN ELASTISITAS (6)
4. Elastisitas silang dari permintaan (cross elasticity of demand)
exy = (dQx/Qx)/(dPy/Py) = (dQx/dPy)(Py/Qx)
exy positif, X dan Y barang subtitusi
exy negatif, X dan Y barang komplementer
exy=0, X dan Y tidak berhubungan
Contoh :
1) Harga Y, Rp 40 menjadi Rp 60 (naik Rp 20), permintaan X 40 unit menjadi 50 unit (naik 10)
exy = (10/20)(40/40) = + 0,5 (subtitusi)
2) Harga Z, Rp 10 menjadi Rp 20 (naik Rp10), permintaan X 40 unit manjadi 35 unit (turun 5 unit)
exz = (5/10)(10/40) = - 0,125 (komplementer)
100. (3) PENGUKURAN ELASTISITAS (7)
5. Elastisitas harga dari penawaran
Elastis bila e >1, inelastis bila e<1, elastis uniter bila e=1
e = (dq/Q)/(dP/P) = (dQ/dP)(P/Q)
S
P
Q
E
F
4000
6
4
8000
Titik E ke F
e=(4000/2)(4/4000)= 2
Titik F ke E
e=(4000/2)(6/8000)= 1,5
101. ELASTISITAS P TERHADAP Q
• Inelastis sempurna:
• Elastis sempurna :
e = - (dQ/dP) (P/Q)
e = - (0/10)(10/100) = kecil
P
Q
P
Q
D
D
100
10
20
e = - (dQ/dP) (P/Q)
e = - (50/0)(10/100) = ∞
100 150
10
123. Sales Promotion dan Personal selling
Sales promotion atau promosi penjualan adalah salah satu tipe marketing yang biasanya digunakan untuk
memperkenalkan produk baru, menghabiskan produk lama, dan tentu saja menaikkan angka penjualan.
Umumnya, sales promotion berlangsung sementara, ditujukan untuk menaikkan minat pembeli terhadap
produk dan dilakukan oleh perusahaan saat momen-momen tertentu saja.
Personal Selling atau Penjualan Perorangan adalah sebuah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual
dan calon pembeli.
Sales management adalah proses menyusun sebuah tim sales, mengoordinasi operasi penjualan, dan
mengimplementasi teknik sales agar bisnis bisa terus mencapai target dan bahkan melampauinya. Sales
management atau manajemen penjualan adalah bagian dari marketing mix yang memiliki peran penting
dalam persaingan perusahaan, penurunan biaya, serta peningkatan keuntungan. Saat ini, manajemen
penjualan merupakan salah satu fungsi yang tidak bisa dianggap remeh oleh bisnis manapun.