3. PECAHAN BIASA
PECAHAN MURNI; PEMBILANG LEBIH
KECIL DARI PENYEBUT
=> CONTOH
1
2
5
10
15
25
45
90
PECAHAN TIDAK MURNI;
PEMBILANG LEBIH BESAR DARI
PENYEBUT
=> CONTOH
3
2
10
5
25
15
90
45
4. PECAHAN CAMPURAN
Pecahan Campuran: Pecahan Tidak Murni (Biasa)
Pembilang dibentuk dari bilangan bulat pada pecahan campuran yang dikalikan dengan
penyebut, lalu ditambahkan pembilang pada pecahan campuran.
=> CONTOH
3
2
= 1
1
2
19
10
= 1
9
10
26
8
= 3
2
8
46
9
= 5
1
9
2
5
10
=
25
10
6
5
7
=
47
7
1
5
9
=
14
9
2
7
8
=
23
8
5. PECAHAN DESIMAL
Pecahan desimal adalah bentuk pecahan dari bilangan desimal dengan konsep pembagian
sepersepuluh. Pembagian pada pecahan desimal disesuaikan dengan jumlah angka di belakang
koma dari bilangan desimal yang diubahnya, mulai dari 10, 100, 1000, dan seterusnya.
=> CONTOH
1
10
= 0,1
2
10
= 0,2
1
100
= 0,01
4
1000
= 0,004
1
2
=
1 𝑥 50
2 𝑥 50
=
50
100
= 0,50= 0,5
3
4
=
3 𝑥 25
4 𝑥 25
=
75
100
= 0,75
6. PERSEN = %
Bilangan persen adalah bilangan dalam bentuk pecahan perseratus. 5 persen artinya sama
dengan
5
100
, 65 persen artinya sama dengan
65
100
, dan seterusnya. 100 persen artinya sama
dengan
100
100
= 1. Penulisan bilangan persen menggunakan simbol %
=> CONTOH
65
100
= 65%
98
100
= 98%
3
5
=
3 𝑋 20
5 𝑋 20
=
60
100
= 60%
5
25
=
5 𝑋 4
25 𝑋 4
=
20
100
= 20%
9
20
=
9 𝑋 5
20 𝑋 5
=
45
100
= 45%