SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Penentuan Kandungan Bijih Emas Dari Batuan 
Dengan Metode Sianidasi Dan Pemurnian Secara 
Elektrolisis 
By: Bolo Kurowo 
Anggi, Adin, Bayu, Fahri, 
Sya’roni 
Sumber: Simanjuntak, 
Frans N (USU)
Ringkasan 
• Sampel Batuan dengan ukuran 200 mesh diekstraksi 
dengan larutan sianida 0,3% yang akan membentuk 
senyawa kompleks [Au(CN) 2]-. 
• Emas dari larutan tersebut dipisahkan secara elektrolisis 
menggunakan katoda besi dan anoda aluminium dengan 
arus listrik 6 A, tegangan 2 V selama 6 jam. 
• Emas yang terdeposit pada katoda besi dipisahkan dengan 
melarutkannya menggunakan HCl(pekat). Katoda besi akan 
larut sehingga diperoleh deposit emas. 
• Kadar emas yang diperoleh selanjutnya diuji dengan AAS. 
Dari 1 kg sampel batuan diperoleh kandungan emas 
sebesar 0,0715 gram atau 7,15 mg/L.
Mengapa Menggunakan Sianida dan 
Pemurnian Secara Elektrolisis??? 
• Ada 2 metode isolasi emas: 
• 1. Metode Amalgamasi 
• 2. Metode Sianida 
Amalgamasi Sianida 
Limbah Hg(berbahaya) mudah terdegradasi 
Logam Berat lainnya dinetralkan dengan 
Sodium Metabisulfat 
Kadar ≥ 40 % Kadar > 95 %
Pengambilan Sampel 
• Sampel batuan berupa barang tambang yang 
mengandung bijih emas diperoleh dari Desa 
Beuteung Daerah Simpang Empat Kabupaten 
Nagan Raya-Aceh yang dihaluskan dengan 
ukuran 200 mesh sehingga diperoleh sample 
berupa bubuk
Preparasi Sampel 
• Sampel emas yang diperoleh ditimbang secara 
teliti dengan mengunakan neraca analitis. 
• Sampel didestruksi dengan menggunakan aqua 
regia (campuran HCl pekat dan HNO3 pekat 
berturut-turut 3:1) sebanyak 50 mL. 
• Campuran dipanaskan sampai mendidih selama 
30 menit. Campuran kemudian disaring dan 
dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL sampai 
tanda batas menggunakan air. Larutan ini siap 
untuk diukur kadar emasnya dengan AAS.
Pengukuran Kadar Emas dengan AAS 
• Penentuan kadar emas dimulai dengan 
membuat kurva kalibrasi. Larutan standar 
emas dibuat beberapa seri konsentrasi 0,5 
ppm;1 ppm;2 ppm;3ppm;4 ppm;5 ppm; 
kemudian diukur serpannya pada λ= 242, 8 
nm dengan menggunakan AAS. Kurva kalibrasi 
dibuat dengan cara mengalurkan nilai 
absorbansi terhadap konsentrasi standar.
Pemisahan Bijih Emas dari Batuan 
Secara Ekstraksi Menggunakan NaCN 
0,3 % (b/v) 
• Sampel sebanyak 1 kg dimasukkan ke dalam 
Bejana volume 5 mL lalu dilarutkan dengan 1000 
mL NaCN 
• Diaduk sekama 5 menit 
• Ditambah NaOH sampai pH 10-10,5 
• Ditambah 10 mL Pb(NO3)2 0,05 % 
• Diaerasi dengan aerator selama 24 jam 
• Disaring 
• Ekstrak emsa di dalam larutan sianida yg 
diperoleh selanjutnya dielektrolisis
Perolehan Emas dan Perak dengan 
Elektrolisis 
• Ekstrak emas di dalam larutan sianida yang diperoleh dimasukkan 
kedalam gelas Beaker 2000 mL. 
• Dirangkai alat elektrolisis dengan katoda besi dan anoda aluminium 
• Ekstrak emas dielektrolisis dengan menggunakan arus listrik I= 6 A dan 
tegangan V=2 volt selam 6 jam 
• Di katoda logam emas akan terdeposit 
• Katoda yg terlapisi emas dipindahkan ke dalam gelas beker 500 mL 
• Selanjutnya ditambah HCl pelkat dan dipanaskan sehingga katoda larut 
• Didinginkan 
• Disring dengan kertas saring whatman 41 
• Kertas saring dicuci dengan akuaddes 
• Kertas saring didkeringkan pada suhu 1050 C 
• Ditimbang
Pengukuran Sampel dengan AAS 
• Emas yang diperoleh sebanyak 0,0715 gram 
dimasukkan ke dalam gelas beaker 1 L lalu 
ditambahkan 50 ml Aquaregia. 
• Diaduk selama 5 menit 
• Didestruksi dengan pemanasan 2000 C selama 20 menit 
• Larutan emas tersebut dimasukkan kedalam labu takar 
100 ml lalu dipaskan sampai tanda batas dengan 
aquades. 
• Larutan tersebut diukur dengan AAS pada panjang 
gelombang λ=242,8 nm 
• Dicatat absorbansi yang diperoleh
Hasil Perolehan Emas dan Perak dari 
Ekstraksi 
• No A (gram) B (gram) C (gram) 
• 1 1,0986 1,2270 0,1284 
• 2 1,0972 1,2197 0,1225 
• 3 1,0980 1,2226 0,1246 
• Perolehan rata-rata emas dan perak 0,1252 
Keterangan : 
• A : Berat awal kertas saring setelah pengeringan pada 
suhu 1050 C (gram) 
• B : Berat akhir kertas saring setelah penyaringan dan 
setelah pengeringan pada suhu 1050 C (gram) 
• C : Berat perolehan emas dan perak (gram
Perhitungan 
Berat Perolehan Emas dan Perak = Berat akhir 
kertas saring – Berat awal kertas 
• Hasil Perolehan Emas Setelah Pemisahan Perak (Gravimetri) 
• No A (gram) B (gram) C (gram) 
• 1 1,2270 1,1538 0,0732 
• 2 1,2197 1,1488 0,0709 
• 3 1,2226 1,1522 0,0704 
• Perolehan rata-rata emas 0,0715 
• Keterangan : 
• A : Berat awal kertas saring setelah pengeringan pada suhu 1050 C 
(gram) 
• B : Berat akhir kertas saring setelah penyaringan dan setelah 
pengeringan pada suhu 1050 C(gram) 
• C : Berat perolehan emas (gram)
Perhitungan 
• Berat Perolehan Emas = Berat awal kertas saring – 
Berat akhir kertas saring 
• No Kadar Au (mg/l) Absorbansi (A) 
• 1 0,50 0,020 
• 2 1,00 0,036 
• 3 2,00 0,067 
• 4 3,00 0,106 
• 5 4,00 0,146 
• 6 5,00 0,176
Penentuan Kadar Emas 
• Kadar Au dapat ditentukan dengan 
menggunakan metode kurva kalibrasi dengan 
mensubtitusi nilai Y (absorbansi) yang 
diperoleh dari hasil pengukuran terhadap garis 
regresi dan kurva kalibrasinya Y = 0,0357X + 
0,0004 sehingga diperoleh konsentrasi Au.
Kadar Emas dalam Sampel 
• Sampel Absorbansi (A) Konsentrasi sampel 
• Sampel A1 0,2573 7,147 mg/L 
• Sampel A2 0,2574 7,150 mg/L 
• Sampel A3 0,2576 7,155 mg/L 
• Rata-rata 0,2574 7,150 mg/L
• Trimong Geunaseh….

More Related Content

What's hot

Tetapan Kesetimbangan dan Energi Bebas
Tetapan Kesetimbangan dan Energi BebasTetapan Kesetimbangan dan Energi Bebas
Tetapan Kesetimbangan dan Energi Bebasninisbanuwati96
 
Spektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan AtomSpektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan AtomSyarif Hamdani
 
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyalaCara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyalaUIN Alauddin Makassar
 
Atomic absorption spectrophotometry (aas)
Atomic absorption spectrophotometry (aas)Atomic absorption spectrophotometry (aas)
Atomic absorption spectrophotometry (aas)Ridwan Efendi
 
laporan prakktikum_hplc2
laporan prakktikum_hplc2laporan prakktikum_hplc2
laporan prakktikum_hplc2Dimaz Febrianto
 
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basaAnalisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basaMeiseti Awan
 
Paper instrumen ssa
Paper instrumen ssa Paper instrumen ssa
Paper instrumen ssa jimmy taopan
 
Sesar turun
Sesar turunSesar turun
Sesar turunlassak
 
KROMATOGRAFI GAS PPT
KROMATOGRAFI GAS PPTKROMATOGRAFI GAS PPT
KROMATOGRAFI GAS PPTNida Faradisa
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografioriza13
 
Atomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption SpectrophotometerAtomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption SpectrophotometerYusrizal Azmi
 
Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin CarlosEnvious
 
Interpretasi spektra inframerah
Interpretasi spektra inframerahInterpretasi spektra inframerah
Interpretasi spektra inframerahyusbarina
 
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR HASIL KALI KELARUTAN (KSP)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR HASIL KALI KELARUTAN (KSP)LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR HASIL KALI KELARUTAN (KSP)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR HASIL KALI KELARUTAN (KSP)MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
 
Isi laporan kalsinasi
Isi laporan kalsinasiIsi laporan kalsinasi
Isi laporan kalsinasiIrwin Maulana
 
Diktat praktikum-kimia-analisis
Diktat praktikum-kimia-analisisDiktat praktikum-kimia-analisis
Diktat praktikum-kimia-analisismeiwulandari24
 

What's hot (20)

Astronomi fisika bab vi
Astronomi fisika bab viAstronomi fisika bab vi
Astronomi fisika bab vi
 
Tetapan Kesetimbangan dan Energi Bebas
Tetapan Kesetimbangan dan Energi BebasTetapan Kesetimbangan dan Energi Bebas
Tetapan Kesetimbangan dan Energi Bebas
 
Spektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan AtomSpektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan Atom
 
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyalaCara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
 
Atomic absorption spectrophotometry (aas)
Atomic absorption spectrophotometry (aas)Atomic absorption spectrophotometry (aas)
Atomic absorption spectrophotometry (aas)
 
laporan prakktikum_hplc2
laporan prakktikum_hplc2laporan prakktikum_hplc2
laporan prakktikum_hplc2
 
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basaAnalisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
 
Paper instrumen ssa
Paper instrumen ssa Paper instrumen ssa
Paper instrumen ssa
 
Sesar turun
Sesar turunSesar turun
Sesar turun
 
KROMATOGRAFI GAS PPT
KROMATOGRAFI GAS PPTKROMATOGRAFI GAS PPT
KROMATOGRAFI GAS PPT
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografi
 
Spektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan AtomSpektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan Atom
 
Tugas akhir m6
Tugas akhir m6Tugas akhir m6
Tugas akhir m6
 
Atomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption SpectrophotometerAtomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption Spectrophotometer
 
Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin
 
Interpretasi spektra inframerah
Interpretasi spektra inframerahInterpretasi spektra inframerah
Interpretasi spektra inframerah
 
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR HASIL KALI KELARUTAN (KSP)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR HASIL KALI KELARUTAN (KSP)LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR HASIL KALI KELARUTAN (KSP)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR HASIL KALI KELARUTAN (KSP)
 
Isi laporan kalsinasi
Isi laporan kalsinasiIsi laporan kalsinasi
Isi laporan kalsinasi
 
Analisa material spektrofotometer FTIR
Analisa material spektrofotometer FTIRAnalisa material spektrofotometer FTIR
Analisa material spektrofotometer FTIR
 
Diktat praktikum-kimia-analisis
Diktat praktikum-kimia-analisisDiktat praktikum-kimia-analisis
Diktat praktikum-kimia-analisis
 

AAS

  • 1. Penentuan Kandungan Bijih Emas Dari Batuan Dengan Metode Sianidasi Dan Pemurnian Secara Elektrolisis By: Bolo Kurowo Anggi, Adin, Bayu, Fahri, Sya’roni Sumber: Simanjuntak, Frans N (USU)
  • 2. Ringkasan • Sampel Batuan dengan ukuran 200 mesh diekstraksi dengan larutan sianida 0,3% yang akan membentuk senyawa kompleks [Au(CN) 2]-. • Emas dari larutan tersebut dipisahkan secara elektrolisis menggunakan katoda besi dan anoda aluminium dengan arus listrik 6 A, tegangan 2 V selama 6 jam. • Emas yang terdeposit pada katoda besi dipisahkan dengan melarutkannya menggunakan HCl(pekat). Katoda besi akan larut sehingga diperoleh deposit emas. • Kadar emas yang diperoleh selanjutnya diuji dengan AAS. Dari 1 kg sampel batuan diperoleh kandungan emas sebesar 0,0715 gram atau 7,15 mg/L.
  • 3. Mengapa Menggunakan Sianida dan Pemurnian Secara Elektrolisis??? • Ada 2 metode isolasi emas: • 1. Metode Amalgamasi • 2. Metode Sianida Amalgamasi Sianida Limbah Hg(berbahaya) mudah terdegradasi Logam Berat lainnya dinetralkan dengan Sodium Metabisulfat Kadar ≥ 40 % Kadar > 95 %
  • 4. Pengambilan Sampel • Sampel batuan berupa barang tambang yang mengandung bijih emas diperoleh dari Desa Beuteung Daerah Simpang Empat Kabupaten Nagan Raya-Aceh yang dihaluskan dengan ukuran 200 mesh sehingga diperoleh sample berupa bubuk
  • 5. Preparasi Sampel • Sampel emas yang diperoleh ditimbang secara teliti dengan mengunakan neraca analitis. • Sampel didestruksi dengan menggunakan aqua regia (campuran HCl pekat dan HNO3 pekat berturut-turut 3:1) sebanyak 50 mL. • Campuran dipanaskan sampai mendidih selama 30 menit. Campuran kemudian disaring dan dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL sampai tanda batas menggunakan air. Larutan ini siap untuk diukur kadar emasnya dengan AAS.
  • 6. Pengukuran Kadar Emas dengan AAS • Penentuan kadar emas dimulai dengan membuat kurva kalibrasi. Larutan standar emas dibuat beberapa seri konsentrasi 0,5 ppm;1 ppm;2 ppm;3ppm;4 ppm;5 ppm; kemudian diukur serpannya pada λ= 242, 8 nm dengan menggunakan AAS. Kurva kalibrasi dibuat dengan cara mengalurkan nilai absorbansi terhadap konsentrasi standar.
  • 7. Pemisahan Bijih Emas dari Batuan Secara Ekstraksi Menggunakan NaCN 0,3 % (b/v) • Sampel sebanyak 1 kg dimasukkan ke dalam Bejana volume 5 mL lalu dilarutkan dengan 1000 mL NaCN • Diaduk sekama 5 menit • Ditambah NaOH sampai pH 10-10,5 • Ditambah 10 mL Pb(NO3)2 0,05 % • Diaerasi dengan aerator selama 24 jam • Disaring • Ekstrak emsa di dalam larutan sianida yg diperoleh selanjutnya dielektrolisis
  • 8. Perolehan Emas dan Perak dengan Elektrolisis • Ekstrak emas di dalam larutan sianida yang diperoleh dimasukkan kedalam gelas Beaker 2000 mL. • Dirangkai alat elektrolisis dengan katoda besi dan anoda aluminium • Ekstrak emas dielektrolisis dengan menggunakan arus listrik I= 6 A dan tegangan V=2 volt selam 6 jam • Di katoda logam emas akan terdeposit • Katoda yg terlapisi emas dipindahkan ke dalam gelas beker 500 mL • Selanjutnya ditambah HCl pelkat dan dipanaskan sehingga katoda larut • Didinginkan • Disring dengan kertas saring whatman 41 • Kertas saring dicuci dengan akuaddes • Kertas saring didkeringkan pada suhu 1050 C • Ditimbang
  • 9. Pengukuran Sampel dengan AAS • Emas yang diperoleh sebanyak 0,0715 gram dimasukkan ke dalam gelas beaker 1 L lalu ditambahkan 50 ml Aquaregia. • Diaduk selama 5 menit • Didestruksi dengan pemanasan 2000 C selama 20 menit • Larutan emas tersebut dimasukkan kedalam labu takar 100 ml lalu dipaskan sampai tanda batas dengan aquades. • Larutan tersebut diukur dengan AAS pada panjang gelombang λ=242,8 nm • Dicatat absorbansi yang diperoleh
  • 10. Hasil Perolehan Emas dan Perak dari Ekstraksi • No A (gram) B (gram) C (gram) • 1 1,0986 1,2270 0,1284 • 2 1,0972 1,2197 0,1225 • 3 1,0980 1,2226 0,1246 • Perolehan rata-rata emas dan perak 0,1252 Keterangan : • A : Berat awal kertas saring setelah pengeringan pada suhu 1050 C (gram) • B : Berat akhir kertas saring setelah penyaringan dan setelah pengeringan pada suhu 1050 C (gram) • C : Berat perolehan emas dan perak (gram
  • 11. Perhitungan Berat Perolehan Emas dan Perak = Berat akhir kertas saring – Berat awal kertas • Hasil Perolehan Emas Setelah Pemisahan Perak (Gravimetri) • No A (gram) B (gram) C (gram) • 1 1,2270 1,1538 0,0732 • 2 1,2197 1,1488 0,0709 • 3 1,2226 1,1522 0,0704 • Perolehan rata-rata emas 0,0715 • Keterangan : • A : Berat awal kertas saring setelah pengeringan pada suhu 1050 C (gram) • B : Berat akhir kertas saring setelah penyaringan dan setelah pengeringan pada suhu 1050 C(gram) • C : Berat perolehan emas (gram)
  • 12. Perhitungan • Berat Perolehan Emas = Berat awal kertas saring – Berat akhir kertas saring • No Kadar Au (mg/l) Absorbansi (A) • 1 0,50 0,020 • 2 1,00 0,036 • 3 2,00 0,067 • 4 3,00 0,106 • 5 4,00 0,146 • 6 5,00 0,176
  • 13.
  • 14. Penentuan Kadar Emas • Kadar Au dapat ditentukan dengan menggunakan metode kurva kalibrasi dengan mensubtitusi nilai Y (absorbansi) yang diperoleh dari hasil pengukuran terhadap garis regresi dan kurva kalibrasinya Y = 0,0357X + 0,0004 sehingga diperoleh konsentrasi Au.
  • 15. Kadar Emas dalam Sampel • Sampel Absorbansi (A) Konsentrasi sampel • Sampel A1 0,2573 7,147 mg/L • Sampel A2 0,2574 7,150 mg/L • Sampel A3 0,2576 7,155 mg/L • Rata-rata 0,2574 7,150 mg/L