2. • Kita biasanya mempunyai kesan berlainan
mengenai lingkungan kita: benda, situasi, orang,
ataupun peristiwa di sekitar kita, meskipun kita
memiliki informasi yang sama mengenai hal itu.
• Kita sebenenarnya tidak mengetahui dunia di
sekeliling kita sesederhana yang kita duga. Alih-
alih, kita mengkonstruksi suatu “gambar”
mengenai dunia tersebut melalui suatu proses
aktif dan kreatif yang kita sebut persepsi.
• Persepsi adalah proses internal yang
memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan,
dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita,
dan proses tersebut memengaruhi perilaku kita.
PERSEPSI
Komunikasi
“Persepsi dapat didefinisikan sebagai cara
organisme memberi makna” (John R. Wenburg
dan William W. Wilmot)
• “Persepsi adalah proses menafsirkan
informasi indrawi” (Rudolph F. Verderber)
“Persepsi adalah pengetahuan yang tampak
mengenai apa yang ada di luar sana” (J. Cohen)
• “Persepsi adalah sarana yang
memungkinkan kita memperoleh kesadaran
akan sekeliling dan lingkungan kita”
(Kenneth K. Sereno dan Edward M.
Bodaken)
3. • Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita
tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan
efektif.
• Persepsilah yang mementukan kita memilih suatu pesan
dan mengabaikan pesan yang lain.
• Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antarindividu,
semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi,
dan sebagai konsekuensinya semakin cenderung
membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas.
• Persepsi meliputi pengindraan (sensasi) melalui alat-alat
indra, atensi, dan interpretasi.
• Sensasi merujuk pada pesan yang dikirimkan ke otak lewat
penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, dan
pengecapan. Reseptor indrawi adalah penghubung antara
otak manusia dan lingkungan sekitar.
• Mata bereaksi terhadap gelombang cahaya, telinga
terhadap gelombang suara, kulit terhadap temperature,
hidung terhadap bau-bauan, dan lidah terhadap rasa.
4. PERSEPSI SOSIAL
Persepsi sosial adalah proses
menangkap arti objek-objek
sosial dan kejadian-kejadian
yang kita alami dalam
lingkungan kita.
• Persepsi ditafsirkan berdasarkan
pengalaman. Jika tidak, maka ia
dikatakan hanya berdasarkan dugaan
semata.
• Persepsi bersifat selektif yang
dipengaruhi oleh atensi kita pada suatu
rangsangan.
• Persepsi bersifat dugaan. Data yang
kita peroleh mengenai objek lewat
pengindraan tidak pernah lengkap.
Kita merancang data lain untuk
melengkapinya.
• Persepsi bersifat kontekstual. Ketika
kita melihat seseorang, suatu objek
atau suatu kejadian, konteks
rangsangan sangat memengaruhi
struktur kognitif, pengharapan dan
oleh karenanya juga persepsi kita.
5. PERSEPSI DAN BUDAYA
KEPERCAYAAN, NILAI,
DAN SIKAP
PANDANGAN DUNIA
ORIENTASI KEGIATAN
TABIAT MANUSIA
PERSEPSI TENTANG DIRI
DAN ORANG LAIN
ORGANISASI SOSIAL
Larry A. Samovar dan Richard E. Porter
mengemukakan enam unsur budaya yang secara
langsung memengaruhi persepsi kita Ketika
berkomunikasi dengan orang dari budaya lain
6. KEKELIRUAN DAN KEGAGALAN PERSEPSI
Persepsi sering
tidak cermat.
Salah satu
penyebabnya
adalah asumsi
atau pengharap
an kita.
Menggeneralisasikan orang-
orang berdasarkan sedikit
informasi dan membentuk
asumsi mengenai mereka
berdasarkan keanggotaan
mereka dalam suatu kelompok.
STEREOTIP
Atribusi: proses internal dalam diri
kita untuk memahami penyebab
perilaku orang lain. Kesalahan
atribusi bisa terjadi Ketika kita
salah menaksir makna pesan atau
maksud perilaku si pembicara.
KESALAHAN ATRIBUSI
Ketika kita membentuk kesan
menyeluruh mengenai seseorang,
kesan tersebut cenderung
menimbulkan efek yang kuat atas
penilaian kita akan sifatnya yang
lain.
EFEK HALO
Suatu bentuk ketidakmampuan
menyesuaikan diri yang
merupakan reaksi terhadap
upaya sementara yang gagal
untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan dan orang-
orang baru.
GEGAR BUDAYA
Suatu kekeliruan persepsi terhadap
orang yang berbeda adalah
prasangka, suatu konsep yang
sangat dekat dengan stereotip.
PRASANGKA