Broshure Sosialisasi dan Pengamatan Hilal 1 Ramadhan 1438 H / 2017 M
1. Visi dan Misi
LAPAN
Visi
Pusat unggulan
penerbangan dan
antariksa untuk
mewujudkan Indonesia
yang maju dan mandiri
Misi
1. Meningkatkan litbang
penerbangan dan
antariksa bertaraf
internasional.
2. Meningkatkan kualitas
produk teknologi dan
informasi di bidang
penerbangan dan
antariksa dalam
memecahkan
permasalahan
nasional.
3. Melaksanakan dan
mengatur
penyelenggaraan
keantariksaan untuk
kepentingan nasional.
SOSIALISASI DAN
PENGAMATAN HILAL
1 RAMADHAN
1438 H /2017 M
26 MEI 2017
DI
BALAI UJI TEKNOLOGI DAN
PENGAMATAN ANTARIKSA
DAN ATMOSFER GARUT
2. Intro
Hilal adalah bulan sabit muda
pertama yang dapat dilihat setelah
terjadinya konjungsi (ijtimak, bulan
baru) pada arah dekat matahari
terbenam yang menjadi acuan
permulaan bulan dalam kalender
Islam. Biasanya hilal diamati pada
hari ke-29 dari bulan Islam untuk
menentukan apakah hari berikutnya
sudah terjadi pergantian bulan atau
belum.
Peta Ketinggian Hilal
Adapun peta ketinggian Hilal untuk
pengamat di Indonesia yang lebih
detail untuk tanggal 26 Mei 2017
dapat dilihat pada Gambar.
Ketinggian Hilal di Indonesia saat
Matahari terbenam pada 26 Mei 2017
berkisar antara 6,81O
di Jayapura,
Papua sampai dengan 8,36oO
di Tua
Pejat, Sumatera Barat.
"Pada Hari Jumat, Tanggal 26
Mei 2017 di sekitar Garut,
Matahari Terbenam Pada Jam
17.38 WIB dan Bulan Terbenam
Pada Jam 18.17 WIB, dan
Ketinggian Bulan 8O
, Maka
Prediksi 1 Ramadhan 1438 H
Jatuh Pada Hari Sabtu, Tanggal
27 Mei 2017.”
Peta Umur Bulan
Pada Peta Umur Bualan ditampilkan
peta umur Bulan saat Matahari
terbenam tanggal 26 Mei 2017. Umur
Bulan di Indonesia pada tanggal 26
Mei 2017 berkisar antara 12,69,25
jam di Merauke, Papua sampai
dengan 16,07 jam di Sabang, Aceh.
Objek Astronomis yang
Berpotensi Mangacaukan Rukyat
Hilal
Dalam perencanaan rukyat Hilal,
perlu diperkirakan juga objek-objek
astronomis selain Hilal dan Matahari
yang posisinya berdekatan dengan
Bulan dan kecerlangannya tidak
berbeda jauh dengan Hilal atau lebih
lebih cerlang daripada Hilal. Objek
astronomis ini bisa berupa planet,
misalnya Venus atau Merkurius, atau
berupa bintang yang cerlang, seperti
Sirius. Adanya objek astronomis
lainnya ini berpotensi menjadikan
pengamat menganggapnya sebagai
Hilal.
Pada tanggal 26 Mei 2017, dari sejak
Matahari terbenam hingga Bulan
terbenam di seluruh Indonesia
terdapat bintang terang Aldebaran
dengan jarak sudut lebih kecil dari
pada 5O
dari Bulan.