1. Mahasiswa Ilmu Hukum mengunjungi kantor Notaris/PPAT Desmalinda untuk memenuhi tugas kuliah tentang Hak Atas Tanah.
2. Mereka berdiskusi tentang peran PPAT dan hubungannya dengan BPN, perbedaan PPAT dan Notaris, serta kendala di lapangan.
3. Kunjungan ini memberi pengetahuan berharga bagi mahasiswa dan motivasi untuk terus belajar.
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Kunjungan Ke Kantor Notaris.pdf
1. Kunjungan Ke Kantor Notaris&PPAT Desmalinda, S.H., M.Kn
Pada hari Sabtu, 18 November 2023 Pukul 10:00-11:00 WIB. Kami yaitu Rahmat Al Fathir
Samosir (B1A122128), Adithya Erlangga (B1A122116), Ahmad Ridho Fahlevi (B1A122121),
Yoel Nathan Imanuel (B1A122125), dan Danu Pranata Andora (B1A122149) merupakan
Mahasiswa Kelas C Semester 3 Angkata 2022 Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum
mengunjungi Kantor Notaris&PPAT Desmalinda, S.H., M.Kn yang berada di Jl. Prof. Dr. Hamka
No. 19b, Murni, Kec. Telanaipura, Kota Jambi. Kunjungan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
yang diberikan Dosen Pengampu Mata Kuliah Hukum Agraria yaitu, Prof. Dr. Elita Rahmi, S.H.,
M.Hum, sehubungan dengan materi perkuliahan tentang Hak-Hak Atas Tanah.
Sebelumnya kami telah mengatur jadwal pertemuan untuk kunjungan Bersama Ibu Desmalinda,
saat sampai disana kami disambut dengan baik oleh salah satu Staff Kantor, kami mengutarakan
maksud dan tujuan kedatangan kami untuk berkunjung dan bertemu dengan Ibu Desmalinda, S.H.,
M.Kn yang merupakan Notaris/PPAT. Selanjutny kami diarahkan langsung memasuki ruang kerja
Ibu Desmalinda yang didalamnya sudah ada Ibu Desmalinda yang telah menunggu kedatangan
kami dan kami dipersilahkan duduk. Kami langsung melakukan perkenalan diri dan menjelaskan
tujuan kedatangan kami untuk sedikit menanyakan mengenai permasalahan apa saja yang diatur
oleh Notaris/PPAT dan Tata Cara Sistem dari Notaris/PPAT itu sendiri. Kami juga berdiskusi
dengan seksama Bersama Ibu Desmalinda mengenai Hak-Hak Atas Tanah.
2. Berikut merupakan hasil diskusi Bersama Ibu Desmalinda, S.H., M.Kn :
“Adek-Adek mau menanyakan seputar mengenai apa itu PPAT. PPAT(Pejabat Pembuat Akta
Tanah), kami sebagai PPAT bersinergi dengan BPN karena kami yang membuat aktanya dan BPN
yang memproses peralihan haknya. PPAT sebagai mitra daripada BPN” Kata Ibu Desmalinda,
S.H., M.Kn
1. Bagaimana hubungan PPAT dengan BPN?
Hubungan PPAT dengan BPN yaitu sebagai mitra BPN terkait dengan pembuatan akta dan
peralihan haknya. Ada 7 peralihan hak terdiri dari 1. jual beli, 2. tukar menukar, 3. hibah, 4.
pemasukan ke dalam perusahaan (inbreng), 5. pembagian hak bersama, 6. pemberian hak guna
bangunan/hak pakai atas tanah hak milik, 7. pemberian hak tanggungan, 8. pemberian kuasa
membebankan hak tanggungan (Mengenai Tugas Pokok dan Kewenangan PPAT dalam PP No. 37
Tahun 1998 tentang Pejabat Pembuat Akta Tanah Pasal 2).
2. Kenapa ada perbedaan antara PPAT dengan Notaris? Kenapa kewenangannya harus dipisahkan?
Karena PPAT dan Notaris berbeda Kementerian, kalau PPAT itu kementerian ATR/BPN
sedangkan Notaris itu Kementerian Hukum dan HAM. Notaris memiliki UU No. 2 Tahun 2014
disitulah aturan yang mengatur kewenangan kami sebagai Notaris sedangkan PPAT belum ada
UU yang mengaturnya hanya ada Peraturan Pemerintah. PPAT diatur dalam UUPA, PP No. 24
Tahun 1997, PP No. 37 Tahun 1998.
3. 3. Apa saja keunggulan PPAT? Kenapa oramg lebih memilih menggunakan jasa PPAT
dibandingkan dengan mengurus sendiri?
Keunggulan dari PPAT itu supaya para pihak yang menggunakan jasa PPAT percaya berkasnya
diproses oleh pejabat yang berwenang karena terkadang banyak calo calo yang menggunakan label
PPAT padahal bukan pejabat yang berwenang. Jadi kalo menggunakan jasa PPAT, pihak dan
PPAT dapat bertatap muka di kantor untuk membuktikan bahwa kami ini memang berwenang
mengurusi masalah Tanah. Mengenai banyak orang yang memakai jasa PPAT yaitu 1. mereka
tidak mau ribet, 2. Banyak ketentuan yang harus disiapkan untuk mengurusi masalah tanah seperti
balik nama. Jadi dibanding orang mengurus sendiri nanti di BPN itu ada kendala kendala seperti
kekurangan berkas atau kesalahan dalam pengetikan, seperti itu.
4. Apa saja kendala-kendala di lapangan selama Ibu bekerja sebagaj Notaris/PPAT dan Bagaimana
solusinya?
Kendala-kendalanya seperti pihak-pihak itu pengen urusannya cepat selesai padahal urusan itu
mempunyai tahap-tahap dan tahap akhirnya itu di BPN. Kalau SOP dari BPN sendiri itu 7 hari
selesai setelah pengecekan tanpa ada masalah apapun. Selain itu kendalanya seperti belum
membayar Pajak dan ketidaklengkapan berkas. Ketidaklengkapan berkas ada banyak macamnya
misalnya ketidaksesuaian antara data fisik tanah dan sertifikat tanah, pihak(siapa) yang menghadap
mengenai pemberian klausul mutlak dalam Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli bertentangan
dengan hukum yang berlaku dll.
Setelah kami menanyakan kepada Ibu Desmalinda, S.H., M.Kn mengenai permasalahan apa-apa
saja yang diatur PPAT dan tata cara sistem dari Notaris/PPAT itu sendiri, Kami telah mengetahui
dan memahami mengenai pertanyaan-pertanyaan tersebut berkat penjelasan Ibu Desmalinda.
4. Ibu Desmalinda juga menanyakan kepada kami apa yang akan kami lakukan setelah lulus kuliah
dan memberikan nasihat kepada masing masing dari kami untuk tetap terus semangat belajar dan
fokus pada kuliah agar meraih cita-cita dan harapan orang tua kami. Kami juga tidak lupa untuk
berfoto Bersama Ibu Desmalinda, S.H., M.Kn sebelum pulang dari kantor tersebut untuk bukti
bahwa kami telah melakukan kunjungan ke Kantor Notari&PPAT Desmalinda, S.H., M.Kn.
Dengan melakukan kunjungan dan diskusi Bersama pada kesempatan ini, Kami mendapatkan ilmu
pengetahuan yang berharga serta memiliki motivasi untuk terus meraih apa yang kami cita-citakan.