SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
KELOMPOK 7
pembelajaran dan transfer dalam pelatihan
Oleh:
A. A Gede Wimanta Wari Bawantu
(2007521257)
Bremaba Tuahta S Meliala (1907521205)
Pengertian
Pembelajaran
Topik Pembahasan
Teori teori Pembelajaran
SDM dalam perushaan
Pola dan pelatihan dalam
belajar
Defenisi Transfer dan pelatihan
01
02
03
04
Pengertian Pembelajaran
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20
“Pembelajaran proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.
Pembelajaran dalam makna kompleks adalah usaha sadar dari seorang pengajar atau trainer untuk membelajarkan peserta
didik atau peserta pelatihan, mengarahkan interaksi antara peserta pelatihan dengan sumber belajar lainnya dalam rangka mencapai
tujuan yang diharapkan.
Untuk memperoleh pengertian yang objektif tentang belajar, perlu durumuskan secara jelas pengertian belajar. Kata dasar
pembelajaran adalah belajar. Menurut Arifin (2012, hlm.10) adalah Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku karena
interaksi individu dengan lingkungan dan pengalaman. Dalam arti sempit pembelajaran adalah suatu proses atau cara yang
dilakukan agar seseorang dapat melakukan kegitan belajar.
Teori-teori pembelajaran SDM dalam Perusahaan
Teroi teori pembelajaran SDM ada 4 konsep :
1) Behavioristik
Konseling behavior merupakan suatu teknik terapi dalam konseling yang berlandaskan teori belajar
yang berfokus pada tingkah laku individu untuk membantu konseli mempelajari tingkah laku baru dalam
memecahkan masalahnya melalui teknik-teknik yang berorientasi pada tindakan. Behavior
berpandangan, pada hakikatnya kepribadian manusia adalah perilaku. Dimana perilaku tersebut
merupakan hasil dari bentukan pengalaman interaksi individu dengan lingkungan sekitarnya.
2) Pendekatan konseling Gestalt
berpandangan bahwa manusia dalam kehidupannya selalu aktif sebagai suatu keseluruhan. Setiap individu bukan
semata-mata merupakan penjumlahan dari bagian-bagian organ-organ seperti hati, jantung, otak, dan sebagainya,
melainkan merupakan suatu koordinasi semua bagian tersebut. Manusia aktif terdorong kearah keseluruhan dan
integrasi pemikiran, perasaan, dan tingkah lakunya
Dalam pendekatan gestalt terdapat konsep tentang urusan yang tak selesai (unfinished business), yakni mencakup
perasaan-perasaan yang tidak terungkapkan seperti dendam, kemarahan, kebencian, sakit hati, kecemasan, kedudukan,
rasa berdosa, rasa diabaikan. Meskipun tidak bisa diungkapkan, perasaan-perasaan itu diasosiasikan dengan ingatan-
ingatan dan fantasi-fantasi tertentu. Karena tidak terungkapkan di dalam kesadaran, perasaan-perasaan itu tetap tinggal
pada latar belakang dan di bawa pada kehidupan sekarang dengan cara-cara yang menghambat hubungan yang efektif
dengan dirinya sendiri dan orang lain. Urusan yang tak selesai itu akan bertahan sampai ia menghadapi dan menangani
perasaan-perasaan yang tak terungkapkan itu.
3) Pendekatana Kognitif
Kognitif adalah semua aktivitas mental yang membuat suatu individu mampu menghubungkan,
menilai, dan mempertimbangkan suatu peristiwa, sehingga individu tersebut mendapatkan
pengetahuan setelahnya.
Kognitif ini erat sekali dengan tingkat kecerdasan seseorang. Contoh kognitif bisa ditunjukkan
ketika seseorang sedang belajar, membangun sebuah ide, dan memecahkan masalah.
4) Pendekatan pembelajaran humanistik
Adalah memandang manusia sebagai subyek yang bebas untuk menentukan arah hidupnya. Manusia
bertanggung jawab atas hidupnya sendiri dan atas hidupnya orang lain. Teori belajar yang humanistik pada
dasarnya memiliki tujuan belajar untuk memanusiakan manusia. Oleh karena itu proses belajar dapat dianggap
berhasil apabila si pembelajar telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Dengan kata lain, si
pembelajar dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri
dengan sebaik baiknya, belajarnya senang, berkompeten, berketerampilan, berguna bagi lingkungan
masyarakatnya.
Pola Dan Latihan Dalam Belajar
hal ini Ada pula pola pelatihan dan pembelajaran Menurut Silbermen & Carol Auerbach (2013), peserta pelatihan
memiliki gaya dalam belajar mereka yang berbeda beda:
1) Peserta pelatihan visual (penglihatan), lebih menyukai presentasi informasi yang dirangkai dengan seksama dengan
penyajian berupa video, slide, dan demonstrasi.
2) (kinestetik) gerak, mereka membutuhkan kegiatan bersumber pada pengalaman (eksperiensial) seperti bermain peran,
game, dan latihan kelompok.
3) Peserta pelatihan auditori (pendengaran) menyukai ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Artinya, dengan gaya belajar
peserta pelatihan yang berbeda, widyaiswara harus mampu merancang metode dan media yang bervariasi sehingga semua
peserta pelatihan ikut terlibat aktif dalam pembelajaran.
Defenisi transfer dan pelatihan
Dalam pendapatnya dari (Baldwin dan Ford, 1988), defenisi pelatihan yang efektif dan dikatakan berhasil
apabila karyawan yang dilatih dapat melakukan transfer of training pada saat melaksanakan pekerjaannya
sehari-hari. Menurut Holton et al., (1997) mengatakan bahwa transfer of training adalah penerapan pengetahuan,
keterampilan, perilaku, dan sikap karyawan dalam konteks pekerjaan nyata. Transfer of training didefinisikan
sebagai sebuah proses penerapan pengetahuan, keterampilan, perilaku, dan sikap ke dalam dunia kerja oleh
karyawan, yang memerlukan generalisasi hasil pelatihan terhadap konteks pekerjaan dan ketekunan dari waktu
ke waktu dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai (Velada et al., 2007).
Model transfer pelatihan
Dari gambar di atas maka dapat menunjukkan bahwa untuk mencapai kondisi transfer of training
(yaitu generalisasi dan pemeliharaan), terdapat tiga faktor yang harus diperhatikan sebagai input
pelatihan. Ketiga faktor tersebut yaitu :
1) karakteristik individu
2) desain pelatihan
3) lingkungan kerja.
SESI DISKUSI
THANK
YOU!

More Related Content

Similar to Materi PPT kelompok 7.pptx

IMPLEMENTASI MODEL INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI (FAISAL).docx
IMPLEMENTASI MODEL INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI (FAISAL).docxIMPLEMENTASI MODEL INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI (FAISAL).docx
IMPLEMENTASI MODEL INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI (FAISAL).docx
FaisalFaiz19
 
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptxKELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
DedeApriyanto2687
 
Belajar dan pembelajaran or
Belajar dan pembelajaran orBelajar dan pembelajaran or
Belajar dan pembelajaran or
Ijal Mustofa
 
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaranTeori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
Atika Aziz
 
Apakah itu pengajaran
Apakah itu pengajaranApakah itu pengajaran
Apakah itu pengajaran
Didie Patient
 
Psikologi Belajar & Mengajar
Psikologi Belajar & MengajarPsikologi Belajar & Mengajar
Psikologi Belajar & Mengajar
dewiratnasari18
 
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptxGrant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Leli85
 
Ppt teknologi pendidikan
Ppt teknologi pendidikanPpt teknologi pendidikan
Ppt teknologi pendidikan
Lhya Baha
 
Perencanaan pembelajaran tik
Perencanaan pembelajaran tikPerencanaan pembelajaran tik
Perencanaan pembelajaran tik
Ade Rifai Kolot
 

Similar to Materi PPT kelompok 7.pptx (20)

Tekhnologi pembelajaran
Tekhnologi pembelajaranTekhnologi pembelajaran
Tekhnologi pembelajaran
 
Tekhnologi pembelajaran
Tekhnologi pembelajaranTekhnologi pembelajaran
Tekhnologi pembelajaran
 
IMPLEMENTASI MODEL INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI (FAISAL).docx
IMPLEMENTASI MODEL INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI (FAISAL).docxIMPLEMENTASI MODEL INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI (FAISAL).docx
IMPLEMENTASI MODEL INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI (FAISAL).docx
 
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptxKELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
 
Belajar dan pembelajaran or
Belajar dan pembelajaran orBelajar dan pembelajaran or
Belajar dan pembelajaran or
 
asas pedagogi
asas pedagogiasas pedagogi
asas pedagogi
 
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaranTeori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
 
Tugas kuis spte
Tugas kuis spteTugas kuis spte
Tugas kuis spte
 
Apakah itu pengajaran
Apakah itu pengajaranApakah itu pengajaran
Apakah itu pengajaran
 
Apakah itu pengajaran
Apakah itu pengajaranApakah itu pengajaran
Apakah itu pengajaran
 
Psikologi Belajar & Mengajar
Psikologi Belajar & MengajarPsikologi Belajar & Mengajar
Psikologi Belajar & Mengajar
 
KPS 3014 PENGURUSAN PEMBELAJARAN (UPSI)
KPS 3014 PENGURUSAN PEMBELAJARAN (UPSI)KPS 3014 PENGURUSAN PEMBELAJARAN (UPSI)
KPS 3014 PENGURUSAN PEMBELAJARAN (UPSI)
 
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptxGrant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
 
Ppt teknologi pendidikan
Ppt teknologi pendidikanPpt teknologi pendidikan
Ppt teknologi pendidikan
 
MANAGING TRAINING AND DEVELOPMENT
MANAGING TRAINING AND DEVELOPMENTMANAGING TRAINING AND DEVELOPMENT
MANAGING TRAINING AND DEVELOPMENT
 
Tekno pdf
Tekno pdfTekno pdf
Tekno pdf
 
Ppt ltp
Ppt ltpPpt ltp
Ppt ltp
 
Learning theory kognitif
Learning theory kognitifLearning theory kognitif
Learning theory kognitif
 
Perencanaan pembelajaran tik
Perencanaan pembelajaran tikPerencanaan pembelajaran tik
Perencanaan pembelajaran tik
 
Prinsip belajar dan pembelajaran
Prinsip belajar dan pembelajaran Prinsip belajar dan pembelajaran
Prinsip belajar dan pembelajaran
 

Materi PPT kelompok 7.pptx

  • 1. KELOMPOK 7 pembelajaran dan transfer dalam pelatihan Oleh: A. A Gede Wimanta Wari Bawantu (2007521257) Bremaba Tuahta S Meliala (1907521205)
  • 2. Pengertian Pembelajaran Topik Pembahasan Teori teori Pembelajaran SDM dalam perushaan Pola dan pelatihan dalam belajar Defenisi Transfer dan pelatihan 01 02 03 04
  • 3. Pengertian Pembelajaran UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20 “Pembelajaran proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Pembelajaran dalam makna kompleks adalah usaha sadar dari seorang pengajar atau trainer untuk membelajarkan peserta didik atau peserta pelatihan, mengarahkan interaksi antara peserta pelatihan dengan sumber belajar lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk memperoleh pengertian yang objektif tentang belajar, perlu durumuskan secara jelas pengertian belajar. Kata dasar pembelajaran adalah belajar. Menurut Arifin (2012, hlm.10) adalah Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku karena interaksi individu dengan lingkungan dan pengalaman. Dalam arti sempit pembelajaran adalah suatu proses atau cara yang dilakukan agar seseorang dapat melakukan kegitan belajar.
  • 4. Teori-teori pembelajaran SDM dalam Perusahaan Teroi teori pembelajaran SDM ada 4 konsep : 1) Behavioristik Konseling behavior merupakan suatu teknik terapi dalam konseling yang berlandaskan teori belajar yang berfokus pada tingkah laku individu untuk membantu konseli mempelajari tingkah laku baru dalam memecahkan masalahnya melalui teknik-teknik yang berorientasi pada tindakan. Behavior berpandangan, pada hakikatnya kepribadian manusia adalah perilaku. Dimana perilaku tersebut merupakan hasil dari bentukan pengalaman interaksi individu dengan lingkungan sekitarnya.
  • 5. 2) Pendekatan konseling Gestalt berpandangan bahwa manusia dalam kehidupannya selalu aktif sebagai suatu keseluruhan. Setiap individu bukan semata-mata merupakan penjumlahan dari bagian-bagian organ-organ seperti hati, jantung, otak, dan sebagainya, melainkan merupakan suatu koordinasi semua bagian tersebut. Manusia aktif terdorong kearah keseluruhan dan integrasi pemikiran, perasaan, dan tingkah lakunya Dalam pendekatan gestalt terdapat konsep tentang urusan yang tak selesai (unfinished business), yakni mencakup perasaan-perasaan yang tidak terungkapkan seperti dendam, kemarahan, kebencian, sakit hati, kecemasan, kedudukan, rasa berdosa, rasa diabaikan. Meskipun tidak bisa diungkapkan, perasaan-perasaan itu diasosiasikan dengan ingatan- ingatan dan fantasi-fantasi tertentu. Karena tidak terungkapkan di dalam kesadaran, perasaan-perasaan itu tetap tinggal pada latar belakang dan di bawa pada kehidupan sekarang dengan cara-cara yang menghambat hubungan yang efektif dengan dirinya sendiri dan orang lain. Urusan yang tak selesai itu akan bertahan sampai ia menghadapi dan menangani perasaan-perasaan yang tak terungkapkan itu.
  • 6. 3) Pendekatana Kognitif Kognitif adalah semua aktivitas mental yang membuat suatu individu mampu menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu peristiwa, sehingga individu tersebut mendapatkan pengetahuan setelahnya. Kognitif ini erat sekali dengan tingkat kecerdasan seseorang. Contoh kognitif bisa ditunjukkan ketika seseorang sedang belajar, membangun sebuah ide, dan memecahkan masalah.
  • 7. 4) Pendekatan pembelajaran humanistik Adalah memandang manusia sebagai subyek yang bebas untuk menentukan arah hidupnya. Manusia bertanggung jawab atas hidupnya sendiri dan atas hidupnya orang lain. Teori belajar yang humanistik pada dasarnya memiliki tujuan belajar untuk memanusiakan manusia. Oleh karena itu proses belajar dapat dianggap berhasil apabila si pembelajar telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Dengan kata lain, si pembelajar dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik baiknya, belajarnya senang, berkompeten, berketerampilan, berguna bagi lingkungan masyarakatnya.
  • 8. Pola Dan Latihan Dalam Belajar hal ini Ada pula pola pelatihan dan pembelajaran Menurut Silbermen & Carol Auerbach (2013), peserta pelatihan memiliki gaya dalam belajar mereka yang berbeda beda: 1) Peserta pelatihan visual (penglihatan), lebih menyukai presentasi informasi yang dirangkai dengan seksama dengan penyajian berupa video, slide, dan demonstrasi. 2) (kinestetik) gerak, mereka membutuhkan kegiatan bersumber pada pengalaman (eksperiensial) seperti bermain peran, game, dan latihan kelompok. 3) Peserta pelatihan auditori (pendengaran) menyukai ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Artinya, dengan gaya belajar peserta pelatihan yang berbeda, widyaiswara harus mampu merancang metode dan media yang bervariasi sehingga semua peserta pelatihan ikut terlibat aktif dalam pembelajaran.
  • 9. Defenisi transfer dan pelatihan Dalam pendapatnya dari (Baldwin dan Ford, 1988), defenisi pelatihan yang efektif dan dikatakan berhasil apabila karyawan yang dilatih dapat melakukan transfer of training pada saat melaksanakan pekerjaannya sehari-hari. Menurut Holton et al., (1997) mengatakan bahwa transfer of training adalah penerapan pengetahuan, keterampilan, perilaku, dan sikap karyawan dalam konteks pekerjaan nyata. Transfer of training didefinisikan sebagai sebuah proses penerapan pengetahuan, keterampilan, perilaku, dan sikap ke dalam dunia kerja oleh karyawan, yang memerlukan generalisasi hasil pelatihan terhadap konteks pekerjaan dan ketekunan dari waktu ke waktu dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai (Velada et al., 2007).
  • 11. Dari gambar di atas maka dapat menunjukkan bahwa untuk mencapai kondisi transfer of training (yaitu generalisasi dan pemeliharaan), terdapat tiga faktor yang harus diperhatikan sebagai input pelatihan. Ketiga faktor tersebut yaitu : 1) karakteristik individu 2) desain pelatihan 3) lingkungan kerja.