Dokumen tersebut merangkum bab Hukum Benda dari buku yang ditulis oleh Sri Soedewi Masjchon Sofwan. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian benda menurut KUH Perdata, membedakan jenis-jenis benda, dan jenis-jenis hak kebendaan seperti hak milik, hak guna usaha, dan hak memungut hasil. Dokumen tersebut juga membahas asas-asas umum Hukum Benda.
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum Benda Bab 1
1. TUGAS STRUKTUR 1
“MATA KULIAH HUKUM PERDATA BAB HUKUM BENDA”
MERESUM DARI BUKU : SRI SOEDEWI
MASJCHON SOFWAN
HALAMAN : DIANTARA HALAMAN 12 SAMPAI DENGAN
HALAMAN 40
NAMA : FITRI YULIANI
NIM : 125010101111109
2. HUKUM PERDATA TUGAS STRUKTUR 1
BAB HUKUM BENDA
Sistem pengaturan hukum benda itu adalah sistem tertutup.Artinya orang
tidak dapat mengadakan hak-hak kebendaan baru selain yang sudah ditetapkan
dalam undang-undang.Hukum Benda mengatur pengertian dari benda,pembedaan
macam-macam benda dan selanjutnya bagian yang terbesar mengatur mengenai
macam-macam hak kebendaan.
Pengertian benda secara yuridis adalah segala sesuatu yang dapat menjadi
objek eigendom (hak milik) pasal 499 KUH Perdata. Dalam KUHPerdata zaak
dipakai tidak hanya dalam arti barang yang berwujud saja.misalnya pasal 580
KUHPerdata menentukan bahwa beberapa hak yang disebut dalam pasal itu
merupakan “Benda tak bergerak”.Pasal 511 KUHPerdata juga menyebut beberapa
hak ,bunga uang,perutangan dan penagihan sebagai benda bergerak.Didalam
ketentuan-ketentuan itu zaak dipakai tidak dalam arti barang yang
berwujud,melainkan dalam arti “bagian daripada harta kekayaan” (Vermogens
bestanddeel) pasal 499 KUHPerdata : Oleh Undang-undang dengan zaken diartikan
semua barang dan hak yang dapat dijadikan object dari hak milik. Jadi di dalam
sistem hukum perdata KUHPerdata kata zaak dipakai dalam dua arti.Menurut
sistem hukum perdata Barat diatur dalam KUHPerdata benda dapat dibedakan
sebagai barang-barang yang berwujud (lichamelijk) dan barang-barang tak berwujud
(onlichamelijk).Benda dibedakan menjadi dua macam yaitu:
A. Menurut KUHPerdata pasal (503-505)
Benda bertubuh dan tidak bertubuh
Benda bergerak dan tidak bergerak
B. Menurut berbagai literatur macam benda
Hak kebendaan
- Hubungan orang dengan benda
- Bisa dipertahankan terhadap semua orang
Hak perorangan
- Hubungan orang dengan orang
- Hanya orang-orang yang punya hubungan hukum saja
3. Selain itu didalam KUHPerdata terdapat juga perkataan zaak yang tidak berarti
benda,tetapi dipakai dalam arti yang lain lagi.disini zaak mempunyai arti :
1. Perbuatan hukum
Dalam pasal 1792 KUHPerdata
2. Kepentingan
Dalam pasal 1354 KUHPerdata
3. Kenyataan hukum
Dalam pasal 1263 KUHPerdata
Barang yang akan ada dibedakan antara yang absolut dan yang relatif.Barang-
barang yang ada yang absolut yaitu barang-barang yang pada suatu saat sama
sekali belum ada,misal panen yang akan datang. Barang-barang yang akan ada
yang relatif yaitu barang-barang pada saat itu sudah ada tapi bagi orang-orang yang
tertentu belum ada,misal barang yang sudah dibeli belum diserahkan.Barang-barang
yang dalam perdagangan (zaken in de handel) dan barang-barang yang diluar
perdagangan(zaken buiten de handel).Barang-barang yang dapat dibagi dan yang
tak dapat dibagi.
Perbedaan yang terpenting adalah pembedaan antara barang bergerak dan
barang tak bergerak.Pembedaan antara benda bergerak dan tak bergerak ini
penting artinya karena berhubungan dengan 4 hal :
1. Bezit
2. Levering (penyerahan)
3. Verjaring (kadaluarsa)
4. Bezwaring (pembebanan)
HAK KEBENDAAN
Hak kebendaan (Zaklijkrecht) adalah hak mutlak atas sesuatu benda dimana
hak itu memberikan kekuasaan langsung atas sesuatu benda dan dapat
dipertahankan terhadapm siapapun juga.Jadi hak kebendaan itu adalah hak mutlak
(hak absolut),lawannya adalah hak yang nisbi (hak persoonlijk) atau hak
4. relatif.Keduanya merupakan bagian dari hak perdata. Hak perdata itu diperinci atas
dua hal :
1. Hak mutlak (hak absolut) terdiri dari : Hak kepribadian,hak-hak yang terletak
dalam hukum keluarga,hak mutlak atas sesuatu benda.
2. Hak nisbi (hak relatif) atau hak persoonlijk yaitu semua hak yang timbul
karena adanya hubungan perutangan sedangkan perutangan itu timbul dari
perjanjian,undang-undang dan lain-lain.
Ciri-ciri atau sifat dari hak kebendaan :
Perbedaan-perbedaan antara hak kebendaan dan hak perorangan (hak persoonlijk)
1. Hak kebendaan merupakan hak yang mutlak yaitu dapat dipertahankan
terhadap siapapun juga.
2. Hak kebendaan itu mempunyai Zaakgevolg atau Droit de suit (hak yang
mengikuti) artinya : hak itu terus mengikuti bendanya dimanapun juga (dalam
tangan siapapun juga) barang itu berada.Sedangkan hak perseorangan
hanya dapat melakukan (mempertahankan) hak tersebut terhadap
seseorang,dengan adanya pemindahan hak atas benda tersebut maka
lenyaplah,berhentilah hak perorangan itu.
3. Hak kebendaan mempunyai droit de preference (hak terlebih dahulu)
4. Kemungkinan untuk mengadakan gugat itu juga berlainan pada hak
kebendaan gugatnya itu disebut gugat kebendaan.
5. Kemungkinan untuk memindahkan itu juga berlainan (terbatas)
Orang yang mempunyai hak kebendaan yang secara jujur atas barang-barang
yang bergerak itu diperlindungi,misalnya : Ketentuan pasal 1977 KUHPerdata.Hak
bezitter atas barang-barang bergerak itu diperlindungi.Tidak halnya orang yang
mempunyai hak perorangan.Dalam praktek kita jumpai hak-hak perorangan yang
mempunyai sifat hak kebendaan :
1. Mempunyai sifat absolut dapat dilindungi terhadap setiap gangguan dari pihak
ketiga misalnya hak penyewa,mendapat perlindungan berdasarkan pasal
1365 KUHPerdata setelah adanya Arrest HR 1919.
5. 2. Mempunyai sifat mengikuti bendanya,misalnya hak sewa senantiasa
mengikuti bendanya.Perjanjian sewa tidak akan putus dengan berpindahnya
/dijualnya barang yang disewa.
3. Mempunyai sifat prioritas yaitu pada hak perorangan kita jumpai adanya hak
yang lebih dahulu terjadinya dimenangkan dengan hak yang terjadi
kemudian,misalnya pembeli/penyewa pertama berhadapan dengan
pembeli/penyewa kedua.
PEMBEDAAN HAK-HAK KEBENDAAN
Didalam buku II KUHPerdata diatur macam-macam hak kebendaan akan tetapi
dalam membicarakan macam-macamnya hak kebendaan dalam buku II itu harus
diingat berlakunya Undang-undang No. 5 tahun 1960 yaitu Undang-undang Pokok
Agraria.Karena di dalam Undang –undang Pokok Agraria itu ditentukan bahwa
semua hak yang bertalian dengan bumi,air dan segala kekayaan alam yang ada
didalamnya kecuali ketentuan-ketentuan mengenai hipotik,dicabut berlakunya dari
buku II KUHPerdata.Dalam UUPA kita jumpai hak-hak yang bertalian dengan tanah
dan disebut dengan istilah-istilah :
- Hak milik
- Hak guna usaha
- Hak guna bangunan
- Hak pakai yaitu untuk menggunakan memungut hasil dari tanah
dari orang lain
- Hak sewa untuk bangunan
- Dll.
Hak-hak kebendaan yang diatur dalam buku II KUHPerdata dapat dibedakan sbb
(dengan sudah mengingat berlakunya UUPA) :
Hak-hak kebendaan yang bersifat memberi kenikmatan (zakelijk
genotsrecht) benda sendiri atau benda milik orang lain.
Hak kebendaan yang bersifat memberi jaminan (zakelijk
zakerheidsrecht)
6. Asas - asas Umum dari Hukum Benda :
1. Merupakan hukum pemaksa
Berlakunya aturan itu dapat disimpangi oleh para pihak.
2. Dapat dipindahkan
Kecuali isinya oleh undang-undang juga ditentukan sifat-sifatnyab hak
kebendaan.
3. Asas individualiteit
Object dari hak kebendaan selalu salah adalah barang yang individueel
bepaald yaitu suatu barang yang dapat ditentukan artinya oreng hanya dapat
sebagai pemilik dari barang yang berwujud yang merupakan kesatuan :
rumah,meubel,hewan.Tidak dapat atas barang yang ditentukan menurut jenis
dan jumlahnya.
4. Asas totaliteit
Hak kebendaan selalu meletak atas keseluruhan objectnya (500,588,606,dsb)
5. Asas tak dapat dipisahkan (onsplitsbaarheid) yang berhak tak dapat
memindah tangankan sebagian daripada wewenang yang termasuk suatu
hak kebendaan yang ada padanya.
6. Asas prioriteit
Semua hak kebendaan memberi wewenang yang sejenis dengan wewenang-
wewenang dari eigendom,sekalipun luasnya berbeda-beda.Dus perlu diatur
urutannya.Ius in realiena meletak sebagai beban atas eigendom.Sifat ini
membawa serta bahwa iura un realiena didahulukan (674,711,720,756,1150)
KUHPerdata.
7. Asas Percanpuran (Vermenging)
Hak kebendaan yang terbatas,jadi selainnya hak milik hanya mungkin atas
benda orang lain.Tidak dapat orang itu untuk kepentingannya sendiri
memperoleh hak gadai (menerima gadai) hak memungut hasil atas
barangnya sendiri.Jika hak yang membebani dan yang dibebani itu terkumpul
dalam satu tangan maka hak yang membebani itu lenyap
(706,718,736,724,807 KUHPerdata)
8. Perlakuan terhadap benda bergerak dan tak bergerak itu berlainan.
9. Asas Publiciteit
7. Mengenai penyerahan dan pembebanannya berlaku asas ini yaitu dengan
pendaftaran didalam register umum.sedang mengenai benda yang bergerak
cukup dengan penyerahan nyata,tanpa pendaftaran dalam register umum.
10.Sifat Perjanjiannya
Perjanjian yang zakerlijk orang mengadakan hak kebendaan itu yaitu
misalnya mengadakan hak memungut hasil,gadai,hipotik,dll.
Hak-hak kebendaan lain :
1. Hak memungut hasil (Vruchtgebruik)
Hak memungut hasilnya atau buahnya barag
Hak untuk memakai barang tersebut.
a. Cara terjadinya hak memungut hasil
- Dengan adanya titel : karena perjanjian,penghadiahan,surat wasiat.
- Terjadi karena Verjaring
b. Kewajiban daripada orang mempunyai hak memungut hasil
- Mengadakan inventarisasi
- Mengadakan jaminan-jaminan
- Mengadakan perbaikan reparasi atas benda tersebut
- Mengembalikan benda seperti keadaan semula pada waktu
terjadinya hak memungut hasil.
c. Hapusnya hak memungut hasil
- Meninggal.
- Habisnya waktu yang diberikan untuk hak itu.
- Percampuran.
- Adanya pelepasan hak oleh orang yang mempunyai hak itu.
- Karena Verjaring .
- Karena binasanya benda.