Proposal ini membahas upaya meningkatkan keakraban teman sebaya siswa SMP Negeri 21 Malang dengan teknik cangkruk'an (halaqah). Peneliti bermaksud mengetahui apakah penerapan teknik cangkruk'an dapat meningkatkan hubungan pertemanan siswa dengan melakukan observasi dan evaluasi sebelum dan sesudah pelaksanaan teknik tersebut.
TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN
Ptk bimbingan (varizal amir)
1. UPAYA MENINGKATKAN KEAKRABAN TEMAN SEBAYA SISWA
SMP NEGERI 21 MALANG DENGAN TEKNIK CANGKRUK’AN
(HALAQAH)
PROPOSAL
Oleh
Nama : Varizal Amir
NIM : 123112000102
Email : varizal@gmail.com
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
2. A. Latar Belakang
Keberhasilan belajar siswa di Sekolah ditentukan oleh faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal diantaranya adalah tingkat
intelegensi, minat, motivasi belajar dan tingkah laku, sedangkan faktor
eksternal dipengaruhi oleh lingkungan dan hubungan sosial. Hubungan
sosial dengan teman-teman yang seumuran bisa disebut hubungan teman
sebaya. Terciptanya lingkungan belajar yang kondusif bisa dipengaruhi
oleh tingkat keakraban teman sebaya, dengan suasana akrab kita bisa
saling bertukar pendapat, berbagi pengalaman, dan memecahkan solusi
permasalahan tentang belajar.
Berdasarkan pengalaman saya saat mengikuti program SM-3T
mengajar di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, dan
berdasarkan observasi di SMP Negeri 21 Malang ditemukan masalah
hubungan sosial. Permasalahan yang umum dialami siswa ketidak
cocokan karena perbedaan pendapat, adanya pemisah antar kelompok atau
geng, dan sering tejadi perkelahian dengan temannya sendiri.
Kenyataanya di lapangan meskipun program BK banyak
difokuskan pada layanan bimbingan, seperti bimbingan pribadi dan
bimbingan sosial belum ada prioritas dan penanganan yang intensif
tentang cara meningkatkan keakraban teman sebaya. Meskipun telah
diberikan layanan bimbingan di kelas hanya sebatas pemahaman saja.
Bangsa Indonesia memiliki beragam budaya, terutama di daerah
Jawa. Bila kita amati dalam kehidupan sehari-hari proses interaksi sosial
bisa dilihat dari kebiasaan cangkruk’an. Kebudayaan merupakan
keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-
kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat
(Edward B. Taylor).
Istilah cangkruk’an dapat diartikan suatu kegiatan duduk-duduk
yang dilakukan dengan teman-temannya dan berbincang-berbincang
mengenai suatu topik tertentu. Berdasarkan pengamatan saya mulai dari
anak-anak, para pemuda, dan kalangan orang dewasa sering berkumpul
3. disuatu tempat, baik itu di pinggir jalan, di tempat tongkrongan anak
muda, dan di sekolah-pun bisa dijadikan tempat untuk cangruk’an. Kalau
di sekolah biasanya dilakukan pada saat-saat jam istirahat, banyak kita
jumpai siswa-siswi duduk-duduk ditaman sekolah, di aula, dan tempat
lainnya yang dianggap mereka nyaman untuk saling ngobrol.
Dikalangan masyarakat masih ada yang menilai bahwa
cangkruk’an itu negatif, identik dengan pergaulan urak-urakan tetapi
cangruk’an disini tidak seperti itu, tidak semuanya buruk. Kegiatan ini
sangat positif dilakukan dikalangan masyarakat, sebagai wadah untuk
mempererat tali silaturahmi. Cangkru'an istilah bahasa arabnya Halaqah
yang berarti proses kegiatan tarbiyah dalam dinamika kelompok yang
betujuan untuk membentuk persaudaran antar peserta halaqah.
Cangkruk’an atau halqah sepertinya cocok diterapkan kepada siswa untuk
mempererat hubungan pertemanan.
Fakta yang muncul saat cangkruk’an, mereka sangat akrab sekali
dengan satu sama lainnya, cangkruk’an ini sangat cocok dilakukan untuk
siswa-siswi yang kurang akrab, kurang pandai begaul, dan yang berselisih
paham dengan teman-temannya. Maka dari itu peneliti berkeinginan untuk
melakukan penelitian tentang upaya meningkatkan keakraban dengan
teknik cangkru’an dengan tujuan untuk mengetahui apakah teknik
cangkruk’an cocok diterapakan untuk siswa.
Berdasar uraian di atas maka peneliti mengambil judul :
“ UPAYA MENINGKATKAN KEAKRABAN TEMAN SEBAYA
DENGAN TEKNIK CANGKRUK’AN”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas adalah :
1. Bagaimana pelaksanann teknik cangruk’an diterapkan untuk
meningkatkan keakraban teman sebaya?
(Bagaimana penerapan teknik cangkruk’an dapat meningkatkan
keakraban teman sebaya ?)
4. 2. Apakah terjadi peningkatan keakaraban siswa setelah diterapkan
teknik cangkruk’an?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut bahwa tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pelaksanaan teknik cangkruk’an untuk meningkatkan
keakraban teman sebaya.
2. Mengetahui peningkatan keakraban siswa setelah diterapkan teknik
cangkruk’an.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian tindakan kelas tentang upaya meningkatkan
keakraban dengan teknik cangkruk’an adalah :
1. Bagi Siswa
Dengan diadakannya penelitian ini setidaknya mereka sudah
belajar bagaimana cara meningkatkan keakraban dengan teman-
temanya.
2. Bagi peneliti
Penelitian tindakan kelas ini untuk mengetahui apakah layanan
bimbingan yang diberikan kepada siswa sudah tepat atau belum.
E. Batasan Penelitian
Batasan penelitian tindakan kelas tentang upaya meningkatkan
tingkat keakraban siswa dengan teknik cangkruk’an akan berakir sampai
teknik cangkruk’an diuji cobakan dan dilihat hasilnya.
F. Definisi Operasional
1. Budaya
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang
didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
oleh seseorang sebagai anggota masyarakat
5. 2. Keakraban
Keakraban adalah suatu bentuk hubugan pertemanan yang sangat
dekat, dan seolah-olah seperti keluarga sendiri.
3. Teman sebaya
Teman sebaya adalah hubungan individu dengan teman-temannya
dengan tingkat usia yang sama serta melibatkan keakraban yang relatif
besar dalam kelompoknya.
4. Cangkruk’an
Cangkruk’an adalah istilah dari budaya Jawa yang artinya duduk-
duduk sambil ngobrol-ngobrol membahas beberapa topik.
5. Halaqah
Halaqah adalah proses kegiatan tarbiyah dalam dinamika
kelompok yang betujuan untuk membentuk persaudaran antar peserta
halaqah.
G. Kajian Teori
Pengertian Cangkru’an
Cangkruk’an adalah istilah dari budaya Jawa yang artinya duduk-
duduk sambil ngobrol-ngobrol membahas beberapa topik, karena
merupakan salah satu peninggalan budaya Bangsa Indonesia cangkru’an
ini perlu dilestarikan. Sedangkan budaya sendiri dapat diartikan
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang
sebagai anggota masyarakat (Edward B. Taylor).
Istilah cangkruk’an daam bahasa Arabnya Halaqah yang berati
proses kegiatan tarbiyah dalam dinamika kelompok yang betujuan untuk
membentuk persaudaran antar peserta halaqah. Inti dari halaqah adalah
saling mengenal dan berkasih sayang dalam ridho Allah SWT (QS, Al-
Hujurat: 13).
Pengertian Keakraban Teman Sebaya
6. Keakraban adalah suatu bentuk hubugan pertemanan yang sangat
dekat, dan seolah-olah seperti keluarga sendiri (Kamus besar bahasa
Indoenesia).
Teman sebaya adalah hubungan individu dengan teman-temannya
dengan tingkat usia yang sama serta melibatkan keakraban yang relatif
besar dalam kelompoknya (Kamus besar bahasa Indonesia).
Berdasarkan penjelasa tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian
keakraban teman sebaya adalah sutu bentuk hubungan yang sangat dekat
dengan teman-temannya dengan usia yang relatif hampir sama.
H. Daftar Pustaka
- Kamus Besar Bahasa Indonesia
- AL-Qur’an
- Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (PPKI)
I. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
tindakan kelas kelas ini mengarah kepada penelitian kualitatif. Hal ini perlu
dikemukakan karena penelitian tindakan kelas menunjukkan karakteristik
penelitian kualitatif yang cukup kuat, terutama pada proses pemaknaan apa
yang terjadi dalam proses pembelajaran, dalam hal ini proses meningkatkan
hubungan teman sebaya dengan teknik cangkru’an.
J. Subyek Penelitian
Tempat yang dijadikan subyek penelitian adalah SMP Negeri 21
Malang, dan subyek yang dijadikan penelitian adalah siwa kelas VIII A,
dengan sampel 10 siswa.
K. Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan kata-
kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan
lain-lain. Sumber data yang diteliti adalah proses selama mengikuti
7. cangkruk’an atau halaqah yang berupa kata-kata, tindakan subjek yang
diteliti.
L. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Objek penelitian yang diobservasi meliputi dua komponen yaitu pelaku,
dan aktifitas. Tempat dimana interaksi dalam situasi sosial itu berlangsung
yaitu di kelas VIII A yang disetting dalam situasi cangkruk’an.
Alat pengumpul data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah lebar
observasi, alat tulis, dan handycam.
M. Prosedur Pelaksanaan
Prosedur pelaksanaan yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas
upaya meningkatkan hubungan teman sebaya dengan teknik cangkru’an
sebagai berikut:
1. Memilih 10 siswa yang dijadikan penelitian
2. Mengarahkan mereka kedalam situasi cangkru’an dengan mencari tempat
dilingkungan Sekolah yang nyaman dijadikan tempat cangkruk’an
3. Mengarahkan kepada salah satu anggota kelompok dalam cangruk’an
untuk menjadi ketua suku atau pemimpin
4. Ketua kelompok menjelaskan topik yang akan dibicarakan pada pertemuan
5. Semua anggota kelompok diminta aktif dalam proses kegiatan ini.
N. Analisis Data, Evaluasi dan Refleksi
Analisis data dilakukan untuk menjelaskan tentang waktu analisis data,
langkah-langkah analisis data, dan teknik yang diganakan untuk analisis
tersebut. Evaluasi mengacu pada teknik yang digunakan yaitu teknik
cangkruk’an apakah efektif digunakan untuk mneningkatkan keakraban
thubungan teman sebaya, sedangkan refleksi untuk peneliti sendiri
berdasarkan uji coba lapangan.