SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Setelah lahir, neonatus mengalami beberapa perubahan fisiologis sehingga dapat beradaptasi
dari kehidupan intrauteri yang bersifat parasitik ke ekstrauteri yang bersifat mandiri. Setelah
tali pusat dipotong tidak ada lagi aliran darah yang mengandung oksigen dan nutrien dari ibu
ke bayinya. Pada janin yang normal dapat melalui masa transisi ini dengan baik dan tidak
menimbulkan masalah. Selama proses persalinan dan segera setelah lahir bayi menerima
berbagai rangsang seperti termal, mekanik, kimiawi.dengan kehidupan di luar uterus. Dan
perubahan utama mempengaruhi fungsi pernafasan, kardiovaskular dan traktus digestivus.

B.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan sistem pernapasan pada neonatus dari intra uterus dan
ekstra uterus?
2. Bagaimana perkembangan sistem sirkulasi pada neonatus dari intra uterus dan ekstra
uterus?
3. Bagaimana perkembangan sistem traktus digestivus pada neonatus dari intra uterus
dan ekstra uterus?

C.

Tujuan Penulisan
1. Mengetahui perkembangan sistem pernapasan pada neonatus dari intra uterus dan
ekstra uterus
2. Mengetahui perkembangan sistem sirkulasi pada neonatus dari intra uterus dan ekstra
uterus
3. Mengetahui perkembangan sistem traktus digestivus pada neonatus dari intra uterus
dan ekstra uterus

D.

Manfaat Penulisan

Untuk mengetahui perkembangan dan persiapan kehidupan pada neonatus dari segi sistem
respirasi, sirkulasi dan traktus digestivus.

ii
BAB II
PEMBAHASAN

Perkembangan Dan Persiapan Kehidupan Neonatus Dari Intra Ke Ekstra Uterus

A.

Sistem Pernapasan

Skema permulaan pernapasan

ii
Sistem pernapasan merupakan sistem yang paling besar mengalami perubahan dari fase intra
uterus menuju ekstra uterus karena bayi baru lahir harus segera melakukan respirasi. Organ
yang berperan dalam respirasi janin sebelum lahir adalah plasenta. Alveoli kemudian
berkembang sepanjang proses gestasi, demikian pula kemampuan janin untuk memproduksi
surfaktan, fosfolipid yang menurunkan tegangan permukan bidang temu alveoli udara, bayi
baru lahir harus mengatur dengan baik kemampuan-kemampuan ini menjadi sebuah pola
napas yang serasi. (Sumiaty.2011)

Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 30 detik setelah kelahirann.
Pernapasan ini timbul akibat aktivitas normal susunan saraf pusat dan perifer yang dibantu
oleh beberapa rangsangan lainnya seperti kemoreseptor carotid yang peka terhadap
kekurangan O2, rangsangan hipoksemia, sentuhan dan perubahan suhu dalam uterus dan di
luar uterus. (Sumiaty.2011)
1.

Intra Uterus

Pertukaran O2 dan CO2 dilakukan oleh plasenta, karena oksigen diberikan kepada janin
melalui plasenta maka paru-paru tidak berisi udara. Alveoli berisi cairan yang dibentuk di
dalam paru-paru itu sendiri, maka paru-paru yang berisi cairan tidak dipakai. (Sumiaty.2011)
Janin dalam kandungan memang telah mengadakan gerakan-gerakan pernapasan, yang
dipantau dengan ultrasonografi, akan tetapi likuonamnii tidak sampai masuk ke dalam alveoli
paru-paru. Pusat pernapasan ini dipengaruhi oleh konsentrasi oksigen dan karbondioksida di
dalam tubuh janin itu. Apabila saturitas oksigen meningkat hingga melebihi 50% maka
terjadi apnoe, tidak tergantung pada konsentrasi karbondioksida. Bila saturasi oksigen
menurun, maka pusat pernapasan menjadi sensitif terhadap rangsangan karbondioksida. Pusat
ii
itu menjadi lebih sensitif bila kadar oksigen turun dan saturasi oksigen mencapai 25%.
Keadaan ini dipengaruhi oleh sirkulasi utero-plasenter (pengaliran darah antara uterus dan
plasenta). Apabila terdapat gangguan pada sirkulasi utero plasenter sehingga saturasi oksigen
lebih menurun, misalnya pada kontraksi uterus yang tidak sempurna, eklampsia,dan
sebagainya maka terdapatlah gangguan-gangguan dalam keseimbangan asam dan basa pada
janin tersebut, dengan akibat dapat melumpuhkan pusat pernapasan janin. Pada permukaan
paru-paru yang telah matur ditemukan lipoprotein yang berfungsi untuk mengurangi tahanan
pada permukaan alveoli dan memudahkan paru-paru berkembang pada penarikan nafas
pertama oleh janin. Pengembangan paru-paru disebabkan oleh adanya tekanan negatif di
dalam dada.

2.

Ekstra uterus

Saat bayi menarik nafas pertama, paru-paru berkembang sambil terisi udara, cairan paru-paru
janin keluar dari alveoli. Pada saat bersamaan arterioli di paru-paru mulai membuka,
terjadilah peningkatan aliran darah yang masuk ke dalam jaringan paru-paru sehingga duktus
arteriosus menciut bersama-sama dengan terjadinya peningkatan oksigen di dalam darah
sehingga aliran darah yang sebelumnya melalui duktus arteriosus sekarang dialirkan melalui
paru-paru dimana oksigen akan diambil untuk dibawa ke jaringan di seluruh tubuh.
(Sumiaty.2011)
Meskipun selama masa janin sudah ada masa pernapasan, tarikan napas pertama dan
selanjutnya mendorong cairan dalam alveolur keluar dan diserap oleh sistem limfatik.
Selanjutnya terjadi pertukaran gas di alveolus. Oksigen yang masuk ke pembuluh darah paru
menyebabkan pembuluh darah paru dari vasokonstriksi menjadi vasodilatasi. Vasodilatasi
menurunkan tahanan pembuluh darah paru, sehingga aliran darah ke paru meningkat.
ii
Pernapasan timbul sebagai akibat normal susunan saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh
beberapa rangsang seperti kemoreseptor karotid yang sangat peka terhadap kekurangan
oksigen, rangsang hipoksemia, taktil dan perubahan suhu di dalam uterus dan di luar uterus.
Semua ini menyebabkan perangsangan pusat pernapasan dalam otak yang melanjutkan
rangsangan tersebut untuk menggerakkan diafragma serta otot – otot pernapasan lainnya.
(Siswosudarmo, R dan Ova Emilia.2008)

3.

Sebab-Sebab Yang Menimbulkan Pernafasan Pertama

Pada menit-menit terakhir kelahirannya, janin semakin menjadi hipoksik karena kekurangan
oksigen, sebagai akibat kurangnya sirkulasi darah melalui plasenta karena kontraksi uterus
yang kuat. Derajat hipoksia yang ringan ini merangsang usaha bernapas pertama kali pada
neonatus setelah dilahirkan. Dengan usaha bernapas pertama ini, cairan yang menempati
jalan napas didorong kedalam alveoli yang mengembang, sehingga cairan ini dapat diabsorpsi
dengan cepat ke dalam pembuluh dan sirkulasi limfe paru. Dalam 15 menit setelah lahir,
cairan ini telah hilang dan alveoli mengembang karena udara. Jika keadaan ini tidak terjadi,
akan timbul masalah. Sekali terjadi pernapasan, irama pernapasan akan dipertahankan oleh
kemoreseptor-kemoreseptor yang bertanggung jawab atas respon ventilasi terhadap karbon
dioksida dan hipoksia. (Liewellyn, D dan Jones.2002)
Secara rinci sebab-sebab yang menimbulkan pernafasan pertama dijelaskan sbb:
(Sumiaty.2011)
a.

Telah terjadi adanya pernapasan intrauterine

Janin sudah mengadakan pergerakan pernafasan di dalam rahim, pernafasan di luar rahim
merupakan kelanjutan dari gerakan pernapasan di dalam rahim.
b.

Adanya tekanan di dalam dada (thorax) sebelum bayi lahir

Kompresi dinding dada selama persalinan pervaginam yang diikuti oleh penekunan elastic
dari thorax saat tubuh dilahirkan akan merangsang reseptor pengembangn di dalam paruparu. Tekanan intra thoracic negative sangat besar akan timbul pada waktu nafas ditarik.
Keberhasilan nafas pertama ini akan diperkuat oleh reflex pulmoner yang merangsang upaya
inspiratori tambahan sebelum penghembusan keluar. Tekanan ini akan menghilangngkan 1/3
dari 80-100 ml cairan yang ada di paru-paru hingga 5 cm tekanan air saja yang diperlukan
untuk mengempeskan paru-paru. Sesudah bayi lahir cairan yang hilang diganti dengan udara,
paru-paru berkembang sehingga rongga dada kembali pada bentuk semula.
c.

Adanya kompresi dan dekompresi pada kepala bayi

ii
Kompresi dan dekompresi pada kepala bayi selama persalinan akan merangsang pusat
pernapasan di dalam otak yang pada gilirannya mempertahankan rangsangan tersebut pada
upaya bernafas.
d.

Adanya penimbunan CO2 dan pengurangan O2

Setelah anak lahir, kadar CO2 dalam darah naik dan O2 turun, hal ini merangsang terjadinya
pernapasan.
e.

Adanya rangsangan taktil pada tubuh bayi

Rangsangan taktil seperti perabaan punggung bayi baru lahir dengan lembut, mengetuk atau
mengelus telapak kaki dan mengeringkan bayi yang basah cukup merangsang timbulnya
respon awal pernafasan.
Pernapasan yang teratur dan terus bertahan normal akan menjadi mantap dalam 60 detik
setelah kelahiran bayi.

B.

Sistem Sirkulasi

Saat paru-paru berkembang, tekanan O2 dalam vebtrikel kiri meningkat, sebaliknya Co2
menurun. Hal tersebut menimbulkan resistansi pembuluh-pembuluh darah paru, sehingga
aliran darah kea lat tersebut meningkat, ini menyebabkan darah dari arteri polmunalis
mengalir ke paru-paru dan duktus arteriosus menutup, dengan menutup dan menciutnya vena
umbilikalis dan kemudian di potong ali pusatnya, aliran darah dari plasenta melalui vena cava
inferior dan foramen oval eke atrium kiri terhenti. Dengan diterimanya darah oleh atrium kiri
dari paru-paru, tekanan di atrium kiri menjadi lebih tinggi daripada di atrium kanan, ini
menyebabkan foramen ovale menutup. Sirkulasi janin berubah menjadi sirkulasi bayi yang
hidup di luar tubuh ibu. (Sumiaty.2011)
Pengalihan arah aliran darah setelah terhentinya aliran darah yang tinggi melalui arteri
umbilikalis untuk memberikan perfusi ke villi plasenta, dan volume darah yang besar yang
kembali melalui vena umbulikalis dan vena kava. Tekanan vena di vena kava menurun
sehingga duktus venosus menutup. Paru mengembang pada saat pernapasan pertama dan
tekanan vaskular paru turun secara tiba-tiba. Dalam waktu yang sama, tekanan darah sistemik
bayi sedikit meningkat. Ini mengakibatkan pembangkitan arah aliran sementara melalui
duktus arteriosus. Ketika bayi bernapas, tegangan oksigen ini di dalam darah meningkat dan
dinding muskular duktus ini berkontraksi, sehingga aliran darah yang melaluinya berhenti.
Pada saat yang sama, tekanan di dalam atrium kanan menurun. Terjadi peningkatan serentak
aliran darah di seluruh paru. Darah masuk ke dalam atrium dan mengakibatkan peningkatan
tekanan di dalam atrium kiri. (Liewellyn, D dan Jones.2002)
ii
Dengan kata lain, menciutnya arteria dan vena umbilikalis dan kemudian dipotongnya tali
pusat, maka aliran darah dari plasenta terhenti. Tekanan di ventrikel kanan dan atrium kanan
menurun sebagai akibat meningkatnya aliran darah dari ventrikel kanan ke paru melewati
arteria pulmonalis. Sementara itu aliran balik ke atrium kiri meningkat yang menyebabkan
tekanan di atrium kiri meningkat. Peningkatan tekanan atrium kiri dan penurunan tekanan
atrium kanan menyebabkan menutupnya foramen ovale. Sementara itu, oksigen
menyebabkan menutupnya duktus arteriosus. Ini merupakan perubahan sirkulasi fetal ke
sirkulasi dewasa. (Siswosudarmo, R dan Ova Emilia.2008)

1. Intra uteri
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta, melalui vena
umbikalis, masuk ke dalam tubuh janin. Sebagian besar darah tersebut melalui duktus
venosus arantii akan mengalir ke vena kava inferior pula. Di dalam atrium dekstra sebagian
besar darah ini akan mengalir secara fisiologik ke atrium sinistra, melalui foramen yang
terletak diantara atrium dekstra dan atrium sinista. Dari atrium sinistra selanjutnya darah ini
mengalir ke ventrikel kiri yang kemudian dipompakan ke aorta. Hanya sebagian kecil dari
darah atrium kanan mengatur ke ventrikel kanan bersama-sama dan darah yang berasal dari
paru-paru yang belum berkembang, sebagian besar darah dari ventrikel kanan ini, yang
seyogyanya megnalir melalui arteria pulmoralis darah di aorta akan mengalir ke seluruh
tubuh untuk memberi nutrisi dan oksigenasi pada sel-sel tubuh darah dari sel-sel tubuh yang
miskin oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran dan sebagainya akan dialirkan ke
plasenta melalui 2 arteria umbilikalis. Seterusnya diteruskan ke peredaran darah di koteledon
dan jonjot-jonjot dan kembali melalui vena umbilikalis ke janin. Demikian seterusnya
sirkulasi janin ini berlangsung ketika janin berada di dalam uterus.
Ketika janin dilahirkan, segera bayi mengisap udara dan menangis kuat. Dengan dengan
demikian, paru-parunya akan berkembang, tekanan dalam paru-paru mengecil dan seolaholah darah terisap ke dalam paru-paru. Dengan demikian, duktus botalli tidak berfungsi lagi.
Demikian pula, karena tekanan dalam atrium kiri meningkat, foramen ovale akan tertutup,
sehingga foramen tersebut selanjutnya tidak berfungsi lagi. Dengan dipotong dan diikatnya
tali pusat, arteri umbilikalis dan duktus vengsus arantii akan mengalami obiliterasi dengan
demikian, setelah bayi lahir maka kebutuhan oksigen dipenuhi oleh udara yang diisap ke
paru-paru dan kebutuhan nutrisi dipenuhi oleh makanan yang dicerna sistem pencernaan
sendiri. Dewasa ini, dapat dipantau peredaran darah janin dan denyutan-denyutan di tali
pusat.
ii
(http://ilmu-pasti-pengungkap-kebenaran.blogspot.com/2011/12/makalahperkembangan-danpersiapan.html)
a.
o

Karakteristik sirkulasi janin secara rinci adalah sebagai berikut: (Sumiaty.2011)
Terdapat pirau (shunt) intra kardial (foramen ovale) maupun ekstra kardial (duktus
arteriosus dan venosus).

o

Ventrikel kanan dan ventrikel kiri bergerak secara serentak.

o

Vebtrikel kanan memompa darah ke tempat tahanan yang lebih tinggi dari ventrikel kiri.

o

Darah yang dipompa ventrikel kanan sebagian besar menuju aorta melalui duktus
arteriosus dan hanya sebagian kecil menuju paru-paru.
Paru-paru mengambil O2 dari darah , bukan sebaliknya dan darah memperoleh O2 dari

o

plasenta.
o

Paru-paru secara terus menerus mensekresi cairan ke dalam saluran nafas.

o

Hati sebagai organ pertama yang menerima bahan makanan (O2, glukosa, asam amino).

o

Plasenta sebaga tempat utama pertukaran gas. Makanan/ bahan esensial janin dan
ekskresi.

o

Plasenta mnejamin berjalannya sirkulasi pertahanan rendah.

b.

Perjalan sirkulasi darah janin (Sumiaty.2011)

Sirkulasi janin dimulai dari plasenta, menukar hasil metabolism (O2, glukosa, asam amino,
asam lemak, cairan dan elektrolit) bahkan makan di ambil dari vena umbilikalis ke janin.
50% aliran darah masuk ke parenkim hati., kemudian melalui vena hepatica ke vena cava
inferior, sebagian lainnya melalui duktus venosus langsung ke vena cava inferior.
ii
Pemantauan darah ke hati diatur oleh vasokontriksi dan dilatasi duktus venosus. Darah dari
vena cava inferior masuk ke atrium kanan, 2/3 meunju ke artim kiri melalui foramen ovale,
selanjutnya dari ventrikel kiri menuju ke aorta dan sisa 1/3 darah mengalir ke ventrikel kanan
dan dipompakan ke arteri pulmonalis.
Sebagian berasal darah dari bagian atas tubuh masuk ke atrium kanan melalui vena cava
suferior dan sebagian besar terus ke ventrikel kanan dan arteri pulmonalis, dari vebtrikel
kanan sebagian darah menuju paru dan sebagian besar menyebrang melalui duktus arteriosus
menuju aorta.
2.

Eksta uteri (Sumiaty.2011)

a.

Dua kejadian besar segra setelah bayi lahir:
a. Terjadi pernafasan pertama kali
b. Terputus hubuungan dengan plasenta

b.

Segra setelah lahir terjadi perubahan sebagai berikut:
a.

Tahanan vaskuler paru menurun sehingga aliran paru meningkat

b.

Tahanan sistematik meningkat

c.

Duktus arteriosus menutup

d.

Foramen ovale menutup

e.

Duktus venosus menutup

Kejadian ini merupakan perubahan sirkulasi neonatus secara drastic yang berbeda dengan
dewasa sehingga disebut “Sirkulasi Neonatus” atau “Sirkulasi Transisi”.

ii
C.

Sistem Traktus Digestivus

Sebelum lahir janin cukup bulan mulai menghisap dan menelan. Kemampuan menelan dan
mencerna ASI pada bayi baru lahir cukup bulan masih terbatas. Hubungan antara esophagus
dan lambung masih belum sempurna yang menyebabkan gumoh pada bayi baru lahir dan
neonatus. Kapasitas lambung sangat terbatas, kurang dari 30 cc untuk bayi baru lahir cukup
bulan. Walau pengosongan lambung 2,5-3 jam, itulah sebabnya bayi memerlukan ASi
sesering mungkin. Pada saat makanan masuk ke lambung, terjadilah gerakan peristaltik cepat.
Ini berarti pemberian makanan diikuti dengan reflex pengosongan lambung. Bayi yang diberi
ASI dapat bertinja 8-10 kali sehari atau paling sedikit 2-3 kali sehari. Bayi yang diberi minum
Pasi bertinja 4-6 kali sehari, tetapi kecendrungan dapat mengalami konstipasi. Untuk
membantu bayi dalam mengatasi gastrointestinal adalah dengan memberika ASI segra setelah
bayi lahir. (Sumiaty.2011)

Beberapa organ saluran pencernaan mengalami perubahan dimasa kecil, yaitu:
· Mulut
Ada beberapa ciri yang normal pada bayi abru lahir yaitu pada daerah mulut ; bibir bayi
kemerahan, lidah rata dan simetris, tidak memanjag atau menjulur di antara bibir. Frenulum
(jaringan di bawah lidah) tidak membatasi gerakan ujung lidah. Gusi sebagian besar
memperlihatkan bakal gigi dan langit-langit tertutup. (Sumiaty.2011)
· Lambung
Pada saat lahir kapasitas lambung bayi adalah sekitar 1-2 ounces (30-60 ml) dan meningkat
dengan cepat. Karena bayi menghisap putting, udara juga mungkin akan terhisap, hal ini akan
menimbulkan rasa kenyang yang palsu karena lambung penuh, bila udara tidak dapat keluar,
ii
hal ini akan menyebabkan bayi mengalami regurgitasi. Reflex gumoh dan reflex batuk yang
matang sudah terbentuk dengan baik saat bayi lahir. Hubungan antara esophagus dan
lambung masih belum sempurna yang mengakibatkan “gumoh” pada BBL dan neonatus.
(Sumiaty.2011)

· Pankreas
Pankreas telah mulai berfungsi meskipun amat terbatas. Insulin telah dapat ditemukan pada
kehamilan 13 minggu dan produksinya meningkat dengan tuanya kehamilan. Pada ibu
dengan diabetes mellitus tampak adanya hipertrofi sel-sel longerhons. Akan tetapi, bukti
bahwa insulin janin membantu ibunya dalam hal diabetes melitus belum ada.
(http://ilmu-pasti-pengungkap-kebenaran.blogspot.com/2011/12/makalahperkembangan-danpersiapan.html)

· Usus
Pada usia kehamilan 4 bulan alat pencernaan ini telah cukup terbentuk, janin dapat menelan
air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak, sehingga dengan demikian, janin membantu
pula perputaran air ketuban. Absorbsi air ketuban terjadi melalui mukosa seluruh traktus
digestivus. Janin menelan air ketuban, dapat dibuktikan dengan feses pertamanya setelah
dilahirkan. Feses pertama bayi adalah kehijauan, tidak berbau dan kental, dikenal dengan
mekonium. Feses ini mengandung sejumlah cairan amnion, verniks, sekresi saluran
pencernaan, empedu, lanugo dan sisa zat jaringan tubuh lainnya. (Sumiaty.2011)

Warna hijau tua mekonium disebabkan oleh pemecahan bilirubin. Marconium dapat keluar
per anum bila timbul hipoksia berat, sehingga usus-usus mengadakan peristaltik, sedangkan
muskulus sfingter ani dalam keadaan lumpuh. Dengan demikian mekonium mencampuri
likuor amnii, yang kemudian berwarna kehijau-hijauan. Juga bila ada tekanan di dalam uterus
yang meningkat hingga menekan isi abdomen janin, umpamanya pada janin dalam letak
sungsang, mekonilum secara mekanik keluar dari anus. Juga obat yang meningkatkan
mekanisme peristaltik pada ibu, dapat pula melalui plasenta dan memberi akibat yang sama
pada janin. Pada umumnya janin menelan rata-rata 450 ml air ketuban setiap harinya. Hepar
janin pada kehamilan empat bulan mempunyai peranan dalam hemopoesis. Pula dalam
metabolisme hidrat arang mulai berperan. Glikogen mulai disimpan dalam hati, yang pada
akhir triwulan makin meningkat. Sesudah bayi dilahirkan, simpanan glikogen ini cepat
terpakai. Vitamin A dan D disimpan juga dalam hati. Bahwa hepar janin masih imatur dalam
ii
fungsinya selama dalam kandungan dan pula sesudah dilahirkan, dinyatakan oleh
ketidakmampuannya untuk meniadakan bekas penghancuran darah dari peredaran darah,
plasenta dan hati ibu menyelesaikan ini. Akan tetapi, sebagian kecil bilirubin diolah oleh
hepar janin dan disalurkan ke usus melalui saluran empedu dimana dialami oksidasi dijadikan
biliverdin. Pigmen inilah yang membuat warna mekonium kehijau-hijauan. Pada umumnya
plasenta dapat meniadakan dengan cepat bekas-bekas metabolisme bilirubin. Akan tetapi
pada keadaan dimana hemadisit darah terlalu cepat, umpamanya dalam hal eritroblastosis
fetalis, mekanisme di plasenta tidak dapat mengetahuinya. Akan timbul hiperbilirubinemia
dengan pigmen yang akibatnya dapat ditemukan di dalam air ketuban. Adanya pigmen
tersebut dalam likuor amnii dipakai untuk membuat diagnosis dan mengadakan penilaian
mengenai kehamilan demikian itu imaturitas hepar yang menyangkut fungsinya dalam sistem
enzim ialah mengenai kekurangan enzim glukorunil transferase, yang terjadi hingga dalam
masa neonatus dan dalam waktu yang berbeda-beda. Terutama ini terjadi pada bayi prematur
yang tidak mudah meniadakan hasil pengolahan hemoglobin melalui heparnya. Timbulnya
ikterus neonatorum dalam hal ini agaknya disebabkan oleh hal tersebut di atas.
(Prawirohardjo, S. 2006.)
Feses dari bayi yang menyusu ASI adalah hijau kekuningan, berair dan bereaksi terhadap
asam . sedangkan feses bayi yang minum susu formula biasanya berwarna kekuningan terang,
bebentuk, kurang frekuensinya, netral sampai sedikit alkali (asam). (Sumiaty.2011)

ii
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah lahir, neonatus mengalami beberapa perubahan fisiologis sehingga dapat beradaptasi
dari kehidupan intrauteri yang bersifat parasitik ke ekstrauteri yang bersifat mandiri. Setelah
tali pusat dipotong tidak ada lagi aliran darah yang mengandung oksigen dan nutrien dari ibu
ke bayinya. Pada janin yang normal dapat melalui masa transisi ini dengan baik dan tidak
menimbulkan masalah. Selama proses persalinan dan segera setelah lahir bayi menerima
berbagai rangsang seperti termal, mekanik, kimiawi.dengan kehidupan di luar uterus. Dan
perubahan utama mempengaruhi fungsi pernafasan, kardiovaskular dan traktus digestivus.

B.

Saran

Dalam pelayanan kebidanan, sangat penting bagi seorang bidan untuk mengetahui
perkembangan dan persiapan kehidupan pada neonatus dari segi sistem respirasi, sirkulasi
dan traktus digestivus. Hal ini berguna agar bidan dapat membedakan normal atau tidaknya
keadaan pada neonatus baik intra maupun ekstra uterus.

ii
DAFTAR PUSTAKA
 Liewellyn, D dan Jones.2002.Dasar-Dasar OBstetri dan Ginekologi (terjemahan)
.Jakarta: Penerbit Hipokates
 Siswosudarmo, R dan Ova Emilia.2008.Obstetri Fisiologi.Yogyakarta:Pustaka
Cendikia
 http://tiyalestarisaid.blogspot.com/2012/10/perkembangan-dan-persiapan
kehidupan_26.html

ii
TUGAS : BIOLOGI REPRODUKSI
DOSEN : SITI DHIA UL HAQ, S.ST
MAKALAH
PERKEMBANGAN DAN PERSIAPAN KEHIDUPAN NEONATUS
DARI INTRA KE EKSTRA UTERUS (PERNAPASAN, SIRKULASI,
DAN TRAKTUS DIGESTIVUS)

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK III
1. RATMA NINGSIH
2. RARI FATIMAH
3. RASNI
4. RIJA
5. SAFIA
6. SALMIA WATI
7. SINAR HASRI
8. SITI AISAH
9. SITI CHOIROTIN
10. SITTI ALMA FINDRA
11. SITI FATIMAH
12. SITI SARIANDI
13. SITTI MAYAN SARI

AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2014
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyusun makalah tentang “Perkembangan
Dan Persiapan Kehidupan Neonatus Dari Intra Ke Ekstra Uterus (Pernapasan, Sirkulasi, Dan
Traktus Digestivus)”.

Makalah ini merupakan tugas mata kuliah BIOLOGI REPRODUKSI Penulis
memaklumi dengan penuh kesadaran akan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun untuk
perbaikan makalah ini pada masa yang akan datang.

Dalam penulisan makalah ini penulis, mengucapkan terima kasih karena tidak terlepas
dari kerja sama yang baik dari berbagai pihak yang telah membantu selesainya makalah ini,
sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua dan khususnya bagi mahasiswa Akbid Paramata Raha
Kab. Muna

Raha, 21 Februari 2014

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. ............ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
1.3 Tujuan penulisan........................................................................................... 1
1.4 Manfaat penulisan.......................................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN................................................................................................. 2

A. Sistem Pernapasan...................................................................................... 2
B. Sistem sirkulasi..................................................................................... 6
C. Sistem Traktus Digestivus.................................................................... 10
BAB III : PENUTUP............................................................................................................ 13
3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 13
3.2 Saran............................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 14

ii

More Related Content

What's hot

Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi
Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomiFaktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi
Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomipjj_kemenkes
 
presentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaspresentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaswayan suarni Quetz
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVpjj_kemenkes
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamilOperator Warnet Vast Raha
 
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUSSISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUSJihan Nabilah
 
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinyaAlat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinyafitri fitriani
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilHetty Astri
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Septian Muna Barakati
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASPERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASpjj_kemenkes
 
Kb1 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembangan
Kb1 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembanganKb1 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembangan
Kb1 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembanganpjj_kemenkes
 
PPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLPPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLChiyapuri
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinOperator Warnet Vast Raha
 
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilHetty Astri
 
PSIKOSOSIAL PERSALINAN
PSIKOSOSIAL PERSALINANPSIKOSOSIAL PERSALINAN
PSIKOSOSIAL PERSALINANLydia Febri
 
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan KebidananModel Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan Kebidananevianamsaputri
 
Konseling dalam Asuhan Kebidanan
Konseling dalam Asuhan Kebidanan Konseling dalam Asuhan Kebidanan
Konseling dalam Asuhan Kebidanan pjj_kemenkes
 
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananCara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidananpjj_kemenkes
 
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali PusatStruktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali PusatDedee Puteri
 

What's hot (20)

Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi
Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomiFaktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi
Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi
 
presentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaspresentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifas
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
 
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUSSISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
 
Adaptasi bbl
Adaptasi bbl Adaptasi bbl
Adaptasi bbl
 
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinyaAlat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASPERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
 
Kb1 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembangan
Kb1 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembanganKb1 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembangan
Kb1 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembangan
 
PPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLPPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBL
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
 
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
 
PSIKOSOSIAL PERSALINAN
PSIKOSOSIAL PERSALINANPSIKOSOSIAL PERSALINAN
PSIKOSOSIAL PERSALINAN
 
Standar praktik kebidanan
Standar praktik kebidananStandar praktik kebidanan
Standar praktik kebidanan
 
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan KebidananModel Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
 
Konseling dalam Asuhan Kebidanan
Konseling dalam Asuhan Kebidanan Konseling dalam Asuhan Kebidanan
Konseling dalam Asuhan Kebidanan
 
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananCara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
 
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali PusatStruktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
 

Similar to Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem

Asuhan Neonatus
Asuhan NeonatusAsuhan Neonatus
Asuhan NeonatusMeniFuzi
 
Kelompok 1 — Pernafasan.pptx
Kelompok 1 — Pernafasan.pptxKelompok 1 — Pernafasan.pptx
Kelompok 1 — Pernafasan.pptx6zz6mhbks2
 
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir maya
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir mayaLaporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir maya
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir mayaakuyohoyo
 
SISTEM PERNAFASAN KELOMPOK 1.pptx
SISTEM PERNAFASAN KELOMPOK 1.pptxSISTEM PERNAFASAN KELOMPOK 1.pptx
SISTEM PERNAFASAN KELOMPOK 1.pptxdianrizki21
 
100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksiaWarnet Raha
 
Makalah perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ke ekstra ut...
Makalah perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ke ekstra ut...Makalah perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ke ekstra ut...
Makalah perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ke ekstra ut...Operator Warnet Vast Raha
 
IPA Kelas 8 BAB 9 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 8 BAB 9 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 8 BAB 9 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 8 BAB 9 - www.ilmuguru.org.pptxKhairulIlhamSaf
 
BIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASAN
BIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASANBIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASAN
BIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASANdikiiiey
 
IPA Kelas 8 BAB 9.pptx
IPA Kelas 8 BAB 9.pptxIPA Kelas 8 BAB 9.pptx
IPA Kelas 8 BAB 9.pptxssuserbf4165
 
PPT SIST. PERNAPASAN Biologi kelas XI.pptx
PPT SIST. PERNAPASAN Biologi kelas XI.pptxPPT SIST. PERNAPASAN Biologi kelas XI.pptx
PPT SIST. PERNAPASAN Biologi kelas XI.pptxNurfaniIndahP
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)pjj_kemenkes
 
Adaptasi bayi baru lahir
Adaptasi bayi baru lahirAdaptasi bayi baru lahir
Adaptasi bayi baru lahirRully Hevrialni
 
Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Ade Irma Suryani
 

Similar to Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem (20)

Asuhan Neonatus
Asuhan NeonatusAsuhan Neonatus
Asuhan Neonatus
 
Kelompok 1 — Pernafasan.pptx
Kelompok 1 — Pernafasan.pptxKelompok 1 — Pernafasan.pptx
Kelompok 1 — Pernafasan.pptx
 
Askep asfiksia AKPER PEMDA MUNA
Askep asfiksia AKPER PEMDA MUNA Askep asfiksia AKPER PEMDA MUNA
Askep asfiksia AKPER PEMDA MUNA
 
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir maya
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir mayaLaporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir maya
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir maya
 
Adaptasi fisiologi neonatus
Adaptasi fisiologi neonatusAdaptasi fisiologi neonatus
Adaptasi fisiologi neonatus
 
ANATOMI SISTEM RESPIRASI
ANATOMI SISTEM RESPIRASIANATOMI SISTEM RESPIRASI
ANATOMI SISTEM RESPIRASI
 
SISTEM PERNAFASAN KELOMPOK 1.pptx
SISTEM PERNAFASAN KELOMPOK 1.pptxSISTEM PERNAFASAN KELOMPOK 1.pptx
SISTEM PERNAFASAN KELOMPOK 1.pptx
 
100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia
 
100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia
 
100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia
 
Makalah perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ke ekstra ut...
Makalah perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ke ekstra ut...Makalah perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ke ekstra ut...
Makalah perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari intra ke ekstra ut...
 
IPA Kelas 8 BAB 9 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 8 BAB 9 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 8 BAB 9 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 8 BAB 9 - www.ilmuguru.org.pptx
 
100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia
 
BIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASAN
BIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASANBIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASAN
BIOLOGI KELAS 11 IPA - SISTEM PERNAPASAN
 
IPA Kelas 8 BAB 9.pptx
IPA Kelas 8 BAB 9.pptxIPA Kelas 8 BAB 9.pptx
IPA Kelas 8 BAB 9.pptx
 
PPT SIST. PERNAPASAN Biologi kelas XI.pptx
PPT SIST. PERNAPASAN Biologi kelas XI.pptxPPT SIST. PERNAPASAN Biologi kelas XI.pptx
PPT SIST. PERNAPASAN Biologi kelas XI.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
 
Adaptasi bayi baru lahir
Adaptasi bayi baru lahirAdaptasi bayi baru lahir
Adaptasi bayi baru lahir
 
Sistem Pernafasan Pada Manusia
Sistem Pernafasan Pada ManusiaSistem Pernafasan Pada Manusia
Sistem Pernafasan Pada Manusia
 
Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxRIMA685626
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 

Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setelah lahir, neonatus mengalami beberapa perubahan fisiologis sehingga dapat beradaptasi dari kehidupan intrauteri yang bersifat parasitik ke ekstrauteri yang bersifat mandiri. Setelah tali pusat dipotong tidak ada lagi aliran darah yang mengandung oksigen dan nutrien dari ibu ke bayinya. Pada janin yang normal dapat melalui masa transisi ini dengan baik dan tidak menimbulkan masalah. Selama proses persalinan dan segera setelah lahir bayi menerima berbagai rangsang seperti termal, mekanik, kimiawi.dengan kehidupan di luar uterus. Dan perubahan utama mempengaruhi fungsi pernafasan, kardiovaskular dan traktus digestivus. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana perkembangan sistem pernapasan pada neonatus dari intra uterus dan ekstra uterus? 2. Bagaimana perkembangan sistem sirkulasi pada neonatus dari intra uterus dan ekstra uterus? 3. Bagaimana perkembangan sistem traktus digestivus pada neonatus dari intra uterus dan ekstra uterus? C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui perkembangan sistem pernapasan pada neonatus dari intra uterus dan ekstra uterus 2. Mengetahui perkembangan sistem sirkulasi pada neonatus dari intra uterus dan ekstra uterus 3. Mengetahui perkembangan sistem traktus digestivus pada neonatus dari intra uterus dan ekstra uterus D. Manfaat Penulisan Untuk mengetahui perkembangan dan persiapan kehidupan pada neonatus dari segi sistem respirasi, sirkulasi dan traktus digestivus. ii
  • 2. BAB II PEMBAHASAN Perkembangan Dan Persiapan Kehidupan Neonatus Dari Intra Ke Ekstra Uterus A. Sistem Pernapasan Skema permulaan pernapasan ii
  • 3. Sistem pernapasan merupakan sistem yang paling besar mengalami perubahan dari fase intra uterus menuju ekstra uterus karena bayi baru lahir harus segera melakukan respirasi. Organ yang berperan dalam respirasi janin sebelum lahir adalah plasenta. Alveoli kemudian berkembang sepanjang proses gestasi, demikian pula kemampuan janin untuk memproduksi surfaktan, fosfolipid yang menurunkan tegangan permukan bidang temu alveoli udara, bayi baru lahir harus mengatur dengan baik kemampuan-kemampuan ini menjadi sebuah pola napas yang serasi. (Sumiaty.2011) Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 30 detik setelah kelahirann. Pernapasan ini timbul akibat aktivitas normal susunan saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa rangsangan lainnya seperti kemoreseptor carotid yang peka terhadap kekurangan O2, rangsangan hipoksemia, sentuhan dan perubahan suhu dalam uterus dan di luar uterus. (Sumiaty.2011) 1. Intra Uterus Pertukaran O2 dan CO2 dilakukan oleh plasenta, karena oksigen diberikan kepada janin melalui plasenta maka paru-paru tidak berisi udara. Alveoli berisi cairan yang dibentuk di dalam paru-paru itu sendiri, maka paru-paru yang berisi cairan tidak dipakai. (Sumiaty.2011) Janin dalam kandungan memang telah mengadakan gerakan-gerakan pernapasan, yang dipantau dengan ultrasonografi, akan tetapi likuonamnii tidak sampai masuk ke dalam alveoli paru-paru. Pusat pernapasan ini dipengaruhi oleh konsentrasi oksigen dan karbondioksida di dalam tubuh janin itu. Apabila saturitas oksigen meningkat hingga melebihi 50% maka terjadi apnoe, tidak tergantung pada konsentrasi karbondioksida. Bila saturasi oksigen menurun, maka pusat pernapasan menjadi sensitif terhadap rangsangan karbondioksida. Pusat ii
  • 4. itu menjadi lebih sensitif bila kadar oksigen turun dan saturasi oksigen mencapai 25%. Keadaan ini dipengaruhi oleh sirkulasi utero-plasenter (pengaliran darah antara uterus dan plasenta). Apabila terdapat gangguan pada sirkulasi utero plasenter sehingga saturasi oksigen lebih menurun, misalnya pada kontraksi uterus yang tidak sempurna, eklampsia,dan sebagainya maka terdapatlah gangguan-gangguan dalam keseimbangan asam dan basa pada janin tersebut, dengan akibat dapat melumpuhkan pusat pernapasan janin. Pada permukaan paru-paru yang telah matur ditemukan lipoprotein yang berfungsi untuk mengurangi tahanan pada permukaan alveoli dan memudahkan paru-paru berkembang pada penarikan nafas pertama oleh janin. Pengembangan paru-paru disebabkan oleh adanya tekanan negatif di dalam dada. 2. Ekstra uterus Saat bayi menarik nafas pertama, paru-paru berkembang sambil terisi udara, cairan paru-paru janin keluar dari alveoli. Pada saat bersamaan arterioli di paru-paru mulai membuka, terjadilah peningkatan aliran darah yang masuk ke dalam jaringan paru-paru sehingga duktus arteriosus menciut bersama-sama dengan terjadinya peningkatan oksigen di dalam darah sehingga aliran darah yang sebelumnya melalui duktus arteriosus sekarang dialirkan melalui paru-paru dimana oksigen akan diambil untuk dibawa ke jaringan di seluruh tubuh. (Sumiaty.2011) Meskipun selama masa janin sudah ada masa pernapasan, tarikan napas pertama dan selanjutnya mendorong cairan dalam alveolur keluar dan diserap oleh sistem limfatik. Selanjutnya terjadi pertukaran gas di alveolus. Oksigen yang masuk ke pembuluh darah paru menyebabkan pembuluh darah paru dari vasokonstriksi menjadi vasodilatasi. Vasodilatasi menurunkan tahanan pembuluh darah paru, sehingga aliran darah ke paru meningkat. ii
  • 5. Pernapasan timbul sebagai akibat normal susunan saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa rangsang seperti kemoreseptor karotid yang sangat peka terhadap kekurangan oksigen, rangsang hipoksemia, taktil dan perubahan suhu di dalam uterus dan di luar uterus. Semua ini menyebabkan perangsangan pusat pernapasan dalam otak yang melanjutkan rangsangan tersebut untuk menggerakkan diafragma serta otot – otot pernapasan lainnya. (Siswosudarmo, R dan Ova Emilia.2008) 3. Sebab-Sebab Yang Menimbulkan Pernafasan Pertama Pada menit-menit terakhir kelahirannya, janin semakin menjadi hipoksik karena kekurangan oksigen, sebagai akibat kurangnya sirkulasi darah melalui plasenta karena kontraksi uterus yang kuat. Derajat hipoksia yang ringan ini merangsang usaha bernapas pertama kali pada neonatus setelah dilahirkan. Dengan usaha bernapas pertama ini, cairan yang menempati jalan napas didorong kedalam alveoli yang mengembang, sehingga cairan ini dapat diabsorpsi dengan cepat ke dalam pembuluh dan sirkulasi limfe paru. Dalam 15 menit setelah lahir, cairan ini telah hilang dan alveoli mengembang karena udara. Jika keadaan ini tidak terjadi, akan timbul masalah. Sekali terjadi pernapasan, irama pernapasan akan dipertahankan oleh kemoreseptor-kemoreseptor yang bertanggung jawab atas respon ventilasi terhadap karbon dioksida dan hipoksia. (Liewellyn, D dan Jones.2002) Secara rinci sebab-sebab yang menimbulkan pernafasan pertama dijelaskan sbb: (Sumiaty.2011) a. Telah terjadi adanya pernapasan intrauterine Janin sudah mengadakan pergerakan pernafasan di dalam rahim, pernafasan di luar rahim merupakan kelanjutan dari gerakan pernapasan di dalam rahim. b. Adanya tekanan di dalam dada (thorax) sebelum bayi lahir Kompresi dinding dada selama persalinan pervaginam yang diikuti oleh penekunan elastic dari thorax saat tubuh dilahirkan akan merangsang reseptor pengembangn di dalam paruparu. Tekanan intra thoracic negative sangat besar akan timbul pada waktu nafas ditarik. Keberhasilan nafas pertama ini akan diperkuat oleh reflex pulmoner yang merangsang upaya inspiratori tambahan sebelum penghembusan keluar. Tekanan ini akan menghilangngkan 1/3 dari 80-100 ml cairan yang ada di paru-paru hingga 5 cm tekanan air saja yang diperlukan untuk mengempeskan paru-paru. Sesudah bayi lahir cairan yang hilang diganti dengan udara, paru-paru berkembang sehingga rongga dada kembali pada bentuk semula. c. Adanya kompresi dan dekompresi pada kepala bayi ii
  • 6. Kompresi dan dekompresi pada kepala bayi selama persalinan akan merangsang pusat pernapasan di dalam otak yang pada gilirannya mempertahankan rangsangan tersebut pada upaya bernafas. d. Adanya penimbunan CO2 dan pengurangan O2 Setelah anak lahir, kadar CO2 dalam darah naik dan O2 turun, hal ini merangsang terjadinya pernapasan. e. Adanya rangsangan taktil pada tubuh bayi Rangsangan taktil seperti perabaan punggung bayi baru lahir dengan lembut, mengetuk atau mengelus telapak kaki dan mengeringkan bayi yang basah cukup merangsang timbulnya respon awal pernafasan. Pernapasan yang teratur dan terus bertahan normal akan menjadi mantap dalam 60 detik setelah kelahiran bayi. B. Sistem Sirkulasi Saat paru-paru berkembang, tekanan O2 dalam vebtrikel kiri meningkat, sebaliknya Co2 menurun. Hal tersebut menimbulkan resistansi pembuluh-pembuluh darah paru, sehingga aliran darah kea lat tersebut meningkat, ini menyebabkan darah dari arteri polmunalis mengalir ke paru-paru dan duktus arteriosus menutup, dengan menutup dan menciutnya vena umbilikalis dan kemudian di potong ali pusatnya, aliran darah dari plasenta melalui vena cava inferior dan foramen oval eke atrium kiri terhenti. Dengan diterimanya darah oleh atrium kiri dari paru-paru, tekanan di atrium kiri menjadi lebih tinggi daripada di atrium kanan, ini menyebabkan foramen ovale menutup. Sirkulasi janin berubah menjadi sirkulasi bayi yang hidup di luar tubuh ibu. (Sumiaty.2011) Pengalihan arah aliran darah setelah terhentinya aliran darah yang tinggi melalui arteri umbilikalis untuk memberikan perfusi ke villi plasenta, dan volume darah yang besar yang kembali melalui vena umbulikalis dan vena kava. Tekanan vena di vena kava menurun sehingga duktus venosus menutup. Paru mengembang pada saat pernapasan pertama dan tekanan vaskular paru turun secara tiba-tiba. Dalam waktu yang sama, tekanan darah sistemik bayi sedikit meningkat. Ini mengakibatkan pembangkitan arah aliran sementara melalui duktus arteriosus. Ketika bayi bernapas, tegangan oksigen ini di dalam darah meningkat dan dinding muskular duktus ini berkontraksi, sehingga aliran darah yang melaluinya berhenti. Pada saat yang sama, tekanan di dalam atrium kanan menurun. Terjadi peningkatan serentak aliran darah di seluruh paru. Darah masuk ke dalam atrium dan mengakibatkan peningkatan tekanan di dalam atrium kiri. (Liewellyn, D dan Jones.2002) ii
  • 7. Dengan kata lain, menciutnya arteria dan vena umbilikalis dan kemudian dipotongnya tali pusat, maka aliran darah dari plasenta terhenti. Tekanan di ventrikel kanan dan atrium kanan menurun sebagai akibat meningkatnya aliran darah dari ventrikel kanan ke paru melewati arteria pulmonalis. Sementara itu aliran balik ke atrium kiri meningkat yang menyebabkan tekanan di atrium kiri meningkat. Peningkatan tekanan atrium kiri dan penurunan tekanan atrium kanan menyebabkan menutupnya foramen ovale. Sementara itu, oksigen menyebabkan menutupnya duktus arteriosus. Ini merupakan perubahan sirkulasi fetal ke sirkulasi dewasa. (Siswosudarmo, R dan Ova Emilia.2008) 1. Intra uteri Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta, melalui vena umbikalis, masuk ke dalam tubuh janin. Sebagian besar darah tersebut melalui duktus venosus arantii akan mengalir ke vena kava inferior pula. Di dalam atrium dekstra sebagian besar darah ini akan mengalir secara fisiologik ke atrium sinistra, melalui foramen yang terletak diantara atrium dekstra dan atrium sinista. Dari atrium sinistra selanjutnya darah ini mengalir ke ventrikel kiri yang kemudian dipompakan ke aorta. Hanya sebagian kecil dari darah atrium kanan mengatur ke ventrikel kanan bersama-sama dan darah yang berasal dari paru-paru yang belum berkembang, sebagian besar darah dari ventrikel kanan ini, yang seyogyanya megnalir melalui arteria pulmoralis darah di aorta akan mengalir ke seluruh tubuh untuk memberi nutrisi dan oksigenasi pada sel-sel tubuh darah dari sel-sel tubuh yang miskin oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran dan sebagainya akan dialirkan ke plasenta melalui 2 arteria umbilikalis. Seterusnya diteruskan ke peredaran darah di koteledon dan jonjot-jonjot dan kembali melalui vena umbilikalis ke janin. Demikian seterusnya sirkulasi janin ini berlangsung ketika janin berada di dalam uterus. Ketika janin dilahirkan, segera bayi mengisap udara dan menangis kuat. Dengan dengan demikian, paru-parunya akan berkembang, tekanan dalam paru-paru mengecil dan seolaholah darah terisap ke dalam paru-paru. Dengan demikian, duktus botalli tidak berfungsi lagi. Demikian pula, karena tekanan dalam atrium kiri meningkat, foramen ovale akan tertutup, sehingga foramen tersebut selanjutnya tidak berfungsi lagi. Dengan dipotong dan diikatnya tali pusat, arteri umbilikalis dan duktus vengsus arantii akan mengalami obiliterasi dengan demikian, setelah bayi lahir maka kebutuhan oksigen dipenuhi oleh udara yang diisap ke paru-paru dan kebutuhan nutrisi dipenuhi oleh makanan yang dicerna sistem pencernaan sendiri. Dewasa ini, dapat dipantau peredaran darah janin dan denyutan-denyutan di tali pusat. ii
  • 8. (http://ilmu-pasti-pengungkap-kebenaran.blogspot.com/2011/12/makalahperkembangan-danpersiapan.html) a. o Karakteristik sirkulasi janin secara rinci adalah sebagai berikut: (Sumiaty.2011) Terdapat pirau (shunt) intra kardial (foramen ovale) maupun ekstra kardial (duktus arteriosus dan venosus). o Ventrikel kanan dan ventrikel kiri bergerak secara serentak. o Vebtrikel kanan memompa darah ke tempat tahanan yang lebih tinggi dari ventrikel kiri. o Darah yang dipompa ventrikel kanan sebagian besar menuju aorta melalui duktus arteriosus dan hanya sebagian kecil menuju paru-paru. Paru-paru mengambil O2 dari darah , bukan sebaliknya dan darah memperoleh O2 dari o plasenta. o Paru-paru secara terus menerus mensekresi cairan ke dalam saluran nafas. o Hati sebagai organ pertama yang menerima bahan makanan (O2, glukosa, asam amino). o Plasenta sebaga tempat utama pertukaran gas. Makanan/ bahan esensial janin dan ekskresi. o Plasenta mnejamin berjalannya sirkulasi pertahanan rendah. b. Perjalan sirkulasi darah janin (Sumiaty.2011) Sirkulasi janin dimulai dari plasenta, menukar hasil metabolism (O2, glukosa, asam amino, asam lemak, cairan dan elektrolit) bahkan makan di ambil dari vena umbilikalis ke janin. 50% aliran darah masuk ke parenkim hati., kemudian melalui vena hepatica ke vena cava inferior, sebagian lainnya melalui duktus venosus langsung ke vena cava inferior. ii
  • 9. Pemantauan darah ke hati diatur oleh vasokontriksi dan dilatasi duktus venosus. Darah dari vena cava inferior masuk ke atrium kanan, 2/3 meunju ke artim kiri melalui foramen ovale, selanjutnya dari ventrikel kiri menuju ke aorta dan sisa 1/3 darah mengalir ke ventrikel kanan dan dipompakan ke arteri pulmonalis. Sebagian berasal darah dari bagian atas tubuh masuk ke atrium kanan melalui vena cava suferior dan sebagian besar terus ke ventrikel kanan dan arteri pulmonalis, dari vebtrikel kanan sebagian darah menuju paru dan sebagian besar menyebrang melalui duktus arteriosus menuju aorta. 2. Eksta uteri (Sumiaty.2011) a. Dua kejadian besar segra setelah bayi lahir: a. Terjadi pernafasan pertama kali b. Terputus hubuungan dengan plasenta b. Segra setelah lahir terjadi perubahan sebagai berikut: a. Tahanan vaskuler paru menurun sehingga aliran paru meningkat b. Tahanan sistematik meningkat c. Duktus arteriosus menutup d. Foramen ovale menutup e. Duktus venosus menutup Kejadian ini merupakan perubahan sirkulasi neonatus secara drastic yang berbeda dengan dewasa sehingga disebut “Sirkulasi Neonatus” atau “Sirkulasi Transisi”. ii
  • 10. C. Sistem Traktus Digestivus Sebelum lahir janin cukup bulan mulai menghisap dan menelan. Kemampuan menelan dan mencerna ASI pada bayi baru lahir cukup bulan masih terbatas. Hubungan antara esophagus dan lambung masih belum sempurna yang menyebabkan gumoh pada bayi baru lahir dan neonatus. Kapasitas lambung sangat terbatas, kurang dari 30 cc untuk bayi baru lahir cukup bulan. Walau pengosongan lambung 2,5-3 jam, itulah sebabnya bayi memerlukan ASi sesering mungkin. Pada saat makanan masuk ke lambung, terjadilah gerakan peristaltik cepat. Ini berarti pemberian makanan diikuti dengan reflex pengosongan lambung. Bayi yang diberi ASI dapat bertinja 8-10 kali sehari atau paling sedikit 2-3 kali sehari. Bayi yang diberi minum Pasi bertinja 4-6 kali sehari, tetapi kecendrungan dapat mengalami konstipasi. Untuk membantu bayi dalam mengatasi gastrointestinal adalah dengan memberika ASI segra setelah bayi lahir. (Sumiaty.2011) Beberapa organ saluran pencernaan mengalami perubahan dimasa kecil, yaitu: · Mulut Ada beberapa ciri yang normal pada bayi abru lahir yaitu pada daerah mulut ; bibir bayi kemerahan, lidah rata dan simetris, tidak memanjag atau menjulur di antara bibir. Frenulum (jaringan di bawah lidah) tidak membatasi gerakan ujung lidah. Gusi sebagian besar memperlihatkan bakal gigi dan langit-langit tertutup. (Sumiaty.2011) · Lambung Pada saat lahir kapasitas lambung bayi adalah sekitar 1-2 ounces (30-60 ml) dan meningkat dengan cepat. Karena bayi menghisap putting, udara juga mungkin akan terhisap, hal ini akan menimbulkan rasa kenyang yang palsu karena lambung penuh, bila udara tidak dapat keluar, ii
  • 11. hal ini akan menyebabkan bayi mengalami regurgitasi. Reflex gumoh dan reflex batuk yang matang sudah terbentuk dengan baik saat bayi lahir. Hubungan antara esophagus dan lambung masih belum sempurna yang mengakibatkan “gumoh” pada BBL dan neonatus. (Sumiaty.2011) · Pankreas Pankreas telah mulai berfungsi meskipun amat terbatas. Insulin telah dapat ditemukan pada kehamilan 13 minggu dan produksinya meningkat dengan tuanya kehamilan. Pada ibu dengan diabetes mellitus tampak adanya hipertrofi sel-sel longerhons. Akan tetapi, bukti bahwa insulin janin membantu ibunya dalam hal diabetes melitus belum ada. (http://ilmu-pasti-pengungkap-kebenaran.blogspot.com/2011/12/makalahperkembangan-danpersiapan.html) · Usus Pada usia kehamilan 4 bulan alat pencernaan ini telah cukup terbentuk, janin dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak, sehingga dengan demikian, janin membantu pula perputaran air ketuban. Absorbsi air ketuban terjadi melalui mukosa seluruh traktus digestivus. Janin menelan air ketuban, dapat dibuktikan dengan feses pertamanya setelah dilahirkan. Feses pertama bayi adalah kehijauan, tidak berbau dan kental, dikenal dengan mekonium. Feses ini mengandung sejumlah cairan amnion, verniks, sekresi saluran pencernaan, empedu, lanugo dan sisa zat jaringan tubuh lainnya. (Sumiaty.2011) Warna hijau tua mekonium disebabkan oleh pemecahan bilirubin. Marconium dapat keluar per anum bila timbul hipoksia berat, sehingga usus-usus mengadakan peristaltik, sedangkan muskulus sfingter ani dalam keadaan lumpuh. Dengan demikian mekonium mencampuri likuor amnii, yang kemudian berwarna kehijau-hijauan. Juga bila ada tekanan di dalam uterus yang meningkat hingga menekan isi abdomen janin, umpamanya pada janin dalam letak sungsang, mekonilum secara mekanik keluar dari anus. Juga obat yang meningkatkan mekanisme peristaltik pada ibu, dapat pula melalui plasenta dan memberi akibat yang sama pada janin. Pada umumnya janin menelan rata-rata 450 ml air ketuban setiap harinya. Hepar janin pada kehamilan empat bulan mempunyai peranan dalam hemopoesis. Pula dalam metabolisme hidrat arang mulai berperan. Glikogen mulai disimpan dalam hati, yang pada akhir triwulan makin meningkat. Sesudah bayi dilahirkan, simpanan glikogen ini cepat terpakai. Vitamin A dan D disimpan juga dalam hati. Bahwa hepar janin masih imatur dalam ii
  • 12. fungsinya selama dalam kandungan dan pula sesudah dilahirkan, dinyatakan oleh ketidakmampuannya untuk meniadakan bekas penghancuran darah dari peredaran darah, plasenta dan hati ibu menyelesaikan ini. Akan tetapi, sebagian kecil bilirubin diolah oleh hepar janin dan disalurkan ke usus melalui saluran empedu dimana dialami oksidasi dijadikan biliverdin. Pigmen inilah yang membuat warna mekonium kehijau-hijauan. Pada umumnya plasenta dapat meniadakan dengan cepat bekas-bekas metabolisme bilirubin. Akan tetapi pada keadaan dimana hemadisit darah terlalu cepat, umpamanya dalam hal eritroblastosis fetalis, mekanisme di plasenta tidak dapat mengetahuinya. Akan timbul hiperbilirubinemia dengan pigmen yang akibatnya dapat ditemukan di dalam air ketuban. Adanya pigmen tersebut dalam likuor amnii dipakai untuk membuat diagnosis dan mengadakan penilaian mengenai kehamilan demikian itu imaturitas hepar yang menyangkut fungsinya dalam sistem enzim ialah mengenai kekurangan enzim glukorunil transferase, yang terjadi hingga dalam masa neonatus dan dalam waktu yang berbeda-beda. Terutama ini terjadi pada bayi prematur yang tidak mudah meniadakan hasil pengolahan hemoglobin melalui heparnya. Timbulnya ikterus neonatorum dalam hal ini agaknya disebabkan oleh hal tersebut di atas. (Prawirohardjo, S. 2006.) Feses dari bayi yang menyusu ASI adalah hijau kekuningan, berair dan bereaksi terhadap asam . sedangkan feses bayi yang minum susu formula biasanya berwarna kekuningan terang, bebentuk, kurang frekuensinya, netral sampai sedikit alkali (asam). (Sumiaty.2011) ii
  • 13. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Setelah lahir, neonatus mengalami beberapa perubahan fisiologis sehingga dapat beradaptasi dari kehidupan intrauteri yang bersifat parasitik ke ekstrauteri yang bersifat mandiri. Setelah tali pusat dipotong tidak ada lagi aliran darah yang mengandung oksigen dan nutrien dari ibu ke bayinya. Pada janin yang normal dapat melalui masa transisi ini dengan baik dan tidak menimbulkan masalah. Selama proses persalinan dan segera setelah lahir bayi menerima berbagai rangsang seperti termal, mekanik, kimiawi.dengan kehidupan di luar uterus. Dan perubahan utama mempengaruhi fungsi pernafasan, kardiovaskular dan traktus digestivus. B. Saran Dalam pelayanan kebidanan, sangat penting bagi seorang bidan untuk mengetahui perkembangan dan persiapan kehidupan pada neonatus dari segi sistem respirasi, sirkulasi dan traktus digestivus. Hal ini berguna agar bidan dapat membedakan normal atau tidaknya keadaan pada neonatus baik intra maupun ekstra uterus. ii
  • 14. DAFTAR PUSTAKA  Liewellyn, D dan Jones.2002.Dasar-Dasar OBstetri dan Ginekologi (terjemahan) .Jakarta: Penerbit Hipokates  Siswosudarmo, R dan Ova Emilia.2008.Obstetri Fisiologi.Yogyakarta:Pustaka Cendikia  http://tiyalestarisaid.blogspot.com/2012/10/perkembangan-dan-persiapan kehidupan_26.html ii
  • 15. TUGAS : BIOLOGI REPRODUKSI DOSEN : SITI DHIA UL HAQ, S.ST MAKALAH PERKEMBANGAN DAN PERSIAPAN KEHIDUPAN NEONATUS DARI INTRA KE EKSTRA UTERUS (PERNAPASAN, SIRKULASI, DAN TRAKTUS DIGESTIVUS) DI SUSUN OLEH: KELOMPOK III 1. RATMA NINGSIH 2. RARI FATIMAH 3. RASNI 4. RIJA 5. SAFIA 6. SALMIA WATI 7. SINAR HASRI 8. SITI AISAH 9. SITI CHOIROTIN 10. SITTI ALMA FINDRA 11. SITI FATIMAH 12. SITI SARIANDI 13. SITTI MAYAN SARI AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2014 ii
  • 16. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyusun makalah tentang “Perkembangan Dan Persiapan Kehidupan Neonatus Dari Intra Ke Ekstra Uterus (Pernapasan, Sirkulasi, Dan Traktus Digestivus)”. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah BIOLOGI REPRODUKSI Penulis memaklumi dengan penuh kesadaran akan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan makalah ini pada masa yang akan datang. Dalam penulisan makalah ini penulis, mengucapkan terima kasih karena tidak terlepas dari kerja sama yang baik dari berbagai pihak yang telah membantu selesainya makalah ini, sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan khususnya bagi mahasiswa Akbid Paramata Raha Kab. Muna Raha, 21 Februari 2014 Penulis ii
  • 17. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................. ............ i DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii BAB I : PENDAHULUAN................................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 1 1.3 Tujuan penulisan........................................................................................... 1 1.4 Manfaat penulisan.......................................................................................... 1 BAB II : PEMBAHASAN................................................................................................. 2 A. Sistem Pernapasan...................................................................................... 2 B. Sistem sirkulasi..................................................................................... 6 C. Sistem Traktus Digestivus.................................................................... 10 BAB III : PENUTUP............................................................................................................ 13 3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 13 3.2 Saran............................................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 14 ii