Dokumen tersebut membahas pentingnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) untuk membentuk karakter warga negara Indonesia yang baik sesuai dengan Pancasila, mempertahankan NKRI, dan menegakkan Bhinneka Tunggal Ika. PKN bertujuan untuk membekali siswa dengan pengetahuan tentang hak dan kewajiban warga negara serta menganalisis peristiwa penyerangan terhadap penganut Syiah berdasarkan prinsip-

1. PKN

2. MENGAPA SETIAP NEGARA
PERLU PKN?
• NATIONAL
CHARACTER
BUILDING
• BELA NEGARA

3. REFORMASI
• KEMANA
PANCASILA ?
• BAGAIMANA NKRI ?
• BAGAIMANA
BHINEKA TUNGGAL
IKA?

4. BAGI BANGSA INDONESIA
• PANCASILA SUDAH FINAL
• NKRI HARGA MATI
• BHINEKA TUNGGAL IKA SUDAH
TIDAK BISA DITAWAR LAGI

5. PANCASILA
• PALING COCOK BAGI BANGSA INDONESIA,
MENGAPA?

6. NKRI
• NKRI PALING COCOK BAGI BANGSA
INDONESIA, MENGAPA?

7. BHINEKA TINGGAL IKA
• SEMBOYAN BHINEKA TUNGGAL IKA SANGAT
PENTING BAGI BANGSA INDONESIA,
MENGAPA?

8. PENGERTIAN
• Istilah KN merupakan terjemahan
civics
• Menurut Soemantri (1967)
Pendidikan Kewargaan Negara
(PKN) merupakan mata pelajaran
sosial yang bertujuan untuk
membentuk atau membina warga
negara yang baik, yaitu
warganegara yang tahu, mau dan

9. Warga negara yang baik
itu yang bagaimana?
• adalah warga negara yang
mengetahui dan menyadari serta
melaksanakan hak dan
kewajibannya sebagai warga negara
(Winata Putra 1978).

10. • SUDAHKAN WARGA NEGARA
INDONESIA MENJADI WARGA
NEGARA YANG BAIK?

11. HAK WARGA NEGARA?
1.
2.
3.
4. DST

12. KEWAJIBAN WARGA NEGARA
1.
2.
3.
4. DST

13. TUGAS I
• Pada bulan agustus-september 2012 terjadi peristiwa
penyerangan terhadap pemukiman penganut Syiah,
peristiwa ini merupakan peristiwa yang kedua. Ternyata
respon masyarakat terhadap peristiwa tersebut
berbeda-beda. Bahkan MUI saat itu langsung
memberikan respon dengan menyatakan aliran Syiah
adalah sesat. Dari hasil investigasi awal yang dilakukan
POLDA Jatim ternyata ada indikasi kuat peristiwa
tersebut dilatar belakangi masalah keluarga. Buat
analisis terhadap kasus tersebut dengan mendasarkan
pada Pendidikan Kewargaan Negara sebagai pendidikan
karakter bangsa?