SlideShare a Scribd company logo
1 of 84
11
.
Samudera Indonesia
U
T
S
B
PETA JAWA TENGAH
Salatig
a
Klaten
SR
K
Magela
ng
Banyumas
Bj
negara
Wonosobo
Temanggu
ng
Kendal
Cilaca
p
WNGR
Blora
KDS
Grobogan
Pekalongan
Batang
Demak
Jepara
Sragen
Purblg
Kebumen
Purworejo
Skhj
Kr.anyar
Pati
RembangKota Pekalongan
Batan
g
Pekalongan
Pemalang
Brebe
s
Tegal
JATIM
Laut Jawa
Kota Semarangg
Magelang
Cilacap
Boyolali
Kab Semarang
JABAR
Kota
Tegal
Jepara
SRKT
Kota Mgl
DI. Yogyakarta
Kab. Mgl
22
Menjadi motor penggerak utama dan
pendorong terwujudnya Jawa Tengah
Sehat yang mandiri dan bertumpu pada
potensi daerah
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan,
meningkatkan kualitas lingkungan, mendorong
kemandirian dan keberdayaan masyarakat untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat.
2. Menggerakkan dan mendorong peningkatan pelayanan
kesehatan perorangan secara merata, terjangkau,
bermutu dan berkesinambungan bagi seluruh
masyarakat
3. Memantapkan kebijakan dan manajemen pembangunan
kesehatan dan ketersediaan sumber daya kesehatan
baik kuantitas maupun kualitas
44
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melaluiMeningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu,peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat yangmerata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat yang
tercermin sebagai berikut :tercermin sebagai berikut :
1.Terwujudnya pembangunan berwawasan kesehatan,1.Terwujudnya pembangunan berwawasan kesehatan,
kualitas lingkungan, perilaku hidup sehat sertakualitas lingkungan, perilaku hidup sehat serta
kemandirian individu, keluarga dan masyarakat dikemandirian individu, keluarga dan masyarakat di
bidang kesehatanbidang kesehatan
55
2.Terwujudnya kesehatan individu, keluarga dan2.Terwujudnya kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat melalui peningkatan pemerataan,masyarakat melalui peningkatan pemerataan,
pemanfaatan serta peningkatan kualitaspemanfaatan serta peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan masyarakat danpelayanan kesehatan masyarakat dan
perorangan yang berkesinambungan.perorangan yang berkesinambungan.
3.Terwujudnya upaya pencegahan dan3.Terwujudnya upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit melalui surveilans,pemberantasan penyakit melalui surveilans,
pengendalian faktor risiko dan penanganan sertapengendalian faktor risiko dan penanganan serta
penanggulangan KLB dan bencana.penanggulangan KLB dan bencana.
66
4.Terwujudnya kebijakan dan manajemen4.Terwujudnya kebijakan dan manajemen
pembangunan kesehatan yang terpadu, efisien,pembangunan kesehatan yang terpadu, efisien,
rasional dan akuntabel.rasional dan akuntabel.
5.Tersedianya sumber daya manusia kesehatan yang5.Tersedianya sumber daya manusia kesehatan yang
berkualitas, merata dan dapat didayagunakanberkualitas, merata dan dapat didayagunakan
secara optimal.secara optimal.
6.Tersedianya sediaan farmasi dan perbekalan6.Tersedianya sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau dankesehatan yang bermutu, merata, terjangkau dan
dimanfaatkan secara rasional.dimanfaatkan secara rasional.
77
1. Meningkatnya sarana, jaringan & kualitas pelayanan kesehatan,1. Meningkatnya sarana, jaringan & kualitas pelayanan kesehatan,
meningkatnya akses pelayanan kesehatan daerah sulit &meningkatnya akses pelayanan kesehatan daerah sulit &
terpencil, serta mendorong pelaksanaan SPM bidang kesehatan.terpencil, serta mendorong pelaksanaan SPM bidang kesehatan.
 Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yangSetiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang
bermutubermutu
 Setiap bayi, anak, ibu hamil, kelompok masyarakat risikoSetiap bayi, anak, ibu hamil, kelompok masyarakat risiko
tinggi terlindungi dari penyakit dan masalah kesehatan.tinggi terlindungi dari penyakit dan masalah kesehatan.
 Setiap desa mudah mengakses sarana pelayanan kesehatanSetiap desa mudah mengakses sarana pelayanan kesehatan
(PKD, Pustu, Puskesmas, sarana lainnya) dengan SDM(PKD, Pustu, Puskesmas, sarana lainnya) dengan SDM
kesehatan yang kompeten.kesehatan yang kompeten.
 Pelayanan kesehatan disetiap RS, Puskesmas & jaringannyaPelayanan kesehatan disetiap RS, Puskesmas & jaringannya
memenuhi standar mutumemenuhi standar mutu
 Berkembangnya sistem rujukan untuk berbagai masalahBerkembangnya sistem rujukan untuk berbagai masalah
kesehatan.kesehatan.
88
2.2. Meningkatnya upayaMeningkatnya upaya-upaya-upaya pencegahan &pencegahan &
penanggulangan penyakit menular/tidak menularpenanggulangan penyakit menular/tidak menular
(termasuk potensi KLB & bencana), atasi(termasuk potensi KLB & bencana), atasi
permasalahan kesehatan lintas batas.permasalahan kesehatan lintas batas.
 Masalah kesehatan, KLB & bencanaMasalah kesehatan, KLB & bencana
tertanggulangi secara cepat & tepat.tertanggulangi secara cepat & tepat.
 Terkendalinya faktor resiko masalah kesehatanTerkendalinya faktor resiko masalah kesehatan
termasuk pencemaran lingkungan.termasuk pencemaran lingkungan.
 Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepatSetiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat
pada kepala desa/ lurah untuk diteruskan kepada kepala desa/ lurah untuk diteruskan ke
instansi kes. terkaitinstansi kes. terkait
9
3. Terwujudnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), lingkungan sehat melalui promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
• Meningkatnya jumlah desa menjadi desa siaga
• Meningkatnya masyarakat berperilaku hidup
bersih dan sehat
• Meningkatnya kondisi kesehatan lingkungan
10
4. Terwujudnya manajemen pembangunan kesehatan
yang terpadu, efisien, rasional, akuntabel, dengan
mengembangkan sistem informasi.
• Meningkatnya keterpaduan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi, pengawasan dan akuntabilitas.
• Pemanfaatan data dan hasil penelitian dalam
perencanaan.
• Meningkatnya pencapaian Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan.
• Berkembangnya kesadaran hukum kesehatan.
11
5. Terwujudnya ketersediaan, pemerataan, mutu &
pelayanan obat & perbekalan kesehatan, serta
pengembangan & pemanfaatan Obat Asli Indonesia
(OAI)
• Meningkatnya manajemen mutu sediaan
farmasi, perbekalan kesehatan, termasuk
makanan minuman.
• Setiap ketersediaan farmasi, makanan &
perbekalan kesehatan memenuhi syarat
• Meningkatnya mutu pelayanan farmasi
12
6. Meningkatnya kualitas, pendayagunaan &
pemerataan tenaga kesehatan.
• Berkembangnya mutu Sumber Daya Manusia
(SDM ) Kesehatan melalui peningkatan
kualitas institusi pendidikan kesehatan.
• Penerapan registrasi dan sertifikasi SDM
Kesehatan
• Setiap desa ada tenaga kesehatan yang
kompeten.
13
7. Berkembangnya sistem pembiayaan kesehatan
termasuk berkembangnya jaminan pemeliharaan
kesehatan masyarakat
• Memberikan subsidi pembiayaan kesehatan
bagi masyarakat miskin dan rentan.
• Pembangunan kesehatan memperoleh
prioritas penganggaran pemerintah.
• Anggaran kesehatan Pemerintah utamakan
untuk upaya pencegahan & promosi
kesehatan.
1414
RESPONSRESPONS
MASYARAKATMASYARAKAT
YG TERKOORDINIRYG TERKOORDINIR
RESPONSRESPONS
MASYARAKATMASYARAKAT
YG TERKOORDINIRYG TERKOORDINIR
RESPONSRESPONS
PEMERINTAHPEMERINTAH
YG TERKOORDINIRYG TERKOORDINIR
RESPONSRESPONS
PEMERINTAHPEMERINTAH
YG TERKOORDINIRYG TERKOORDINIR
KEBIJAKAN PUBLIKKEBIJAKAN PUBLIK
(Jateng Sehat 2010)(Jateng Sehat 2010)
DER.
KES.
KETURUNAN /
KEPENDUDUKAN
YAN
KESLINGK
JATENG SEHAT 2010
yg mandiri & bertumpu
pd potensi daerah
Mayoritas penduduk
hidup dalam:
1. Lingkungan yg sehat
2. berperilaku hidup
sehat
3. terjangkau oleh
yankes
yg bermutu secara
adil
dan merata
PERILAKU
HIDUP
SEHAT
15
HUBUNGAN ANTAR SUB SISTEM DALAM SKP
INPUT PROSES OUTPUT/
OUT COME
IMPACT
PEMBIAYAAN
PEMBERDAYAA
N MASY
PEMBANGUNAN
KES YG BERMUTU
& BERKEADILAN
MANAJEMEN
KES
UPAYA
KESEHATAN
DERAJAD KES
MASY YG
SETINGGI-
TINGGINYA
SEDIAAN FARMASI &
PERBEKALAN KES
SDM KES
1616
SISTEMKESEHATAN DESASISTEMKESEHATAN DESA
LINTAS SEKTOR / LSMLINTAS SEKTOR / LSM
DESA SIAGADESA SIAGA
STRATA 1STRATA 1
STRATA 2STRATA 2
STRATA 3STRATA 3
KEG GOTONG
ROYONG MASY
UPAYA
KESEHATAN
SURVEILANS
PEMBIAYAAN
MASYARAKAT
LINTAS SEKTOR / LSMLINTAS SEKTOR / LSM
FORUM
KES.
DESA
DESA
SEHATDESA
SEHAT
P
U
S
K
E
S
M
A
S
D
I
N
K
E
S
K
A
B
P
R
O
V
I
N
S
I
PKD
PKD
UKBM :
-POSYANDU
- POSKESTREN
-DANA SEHAT
- UKS
- UKK
-POD
-dll
1717
PROGRAM BIDANGPROGRAM BIDANG
KESEHATANKESEHATANPROGRAM APBDPROGRAM APBD PROGRAM APBNPROGRAM APBN
1.1. Program Lingkungan Sehat, PerilakuProgram Lingkungan Sehat, Perilaku
Sehat dan PemberdayaanSehat dan Pemberdayaan
MasyarakatMasyarakat
2.2. ProgramProgram UpayaUpaya PelayananPelayanan
KesehatanKesehatan
3.3. ProgramProgram SumberSumber DDaya Kesehatanaya Kesehatan
4.4. Program Perbaikan Gizi MasyarakatProgram Perbaikan Gizi Masyarakat
5.5. Program Obat dan MakananProgram Obat dan Makanan
6.6. ProgramProgram KebijakanKebijakan && ManajemenManajemen
Pembangunan KesehatanPembangunan Kesehatan
1.1. Promosi KesehatanPromosi Kesehatan dandan
Pemberdayaan MasyarakatPemberdayaan Masyarakat
2.2. LLingkungan Sehatingkungan Sehat
3.3. ProgramProgram Upaya KesehatanUpaya Kesehatan
MasyarakatMasyarakat
4.4. Upaya Kesehatan PeroranganUpaya Kesehatan Perorangan
5.5. Pencegahan dan PemberantasanPencegahan dan Pemberantasan
PenyakitPenyakit
6.6. Perbaikan gizi masyarakatPerbaikan gizi masyarakat
7.7. Sumberdaya KesehatanSumberdaya Kesehatan
8.8. Obat dan Perbekalan KesehatanObat dan Perbekalan Kesehatan
9.9. KebijakanKebijakan && ManajemenManajemen
Pembangunan KesehatanPembangunan Kesehatan
1818
KEBIJAKAN OPERASIONALKEBIJAKAN OPERASIONAL (PROGRAM)(PROGRAM)
1.1. Program Lingkungan Sehat, Perilaku Sehat dan PemberdayaanProgram Lingkungan Sehat, Perilaku Sehat dan Pemberdayaan
MasyarakatMasyarakat
• Peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalamPeningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatan dan perubahan perilaku sehatmengatasi masalah kesehatan dan perubahan perilaku sehat
masyarakatmasyarakat
• Peningkatan kemitraan dalam mengatasi masalah kesehatanPeningkatan kemitraan dalam mengatasi masalah kesehatan
dan perubahan perilaku sehat masyarakatdan perubahan perilaku sehat masyarakat
• Peningkatan pemberdayaan dan penggerakan masyarakat dalamPeningkatan pemberdayaan dan penggerakan masyarakat dalam
rangka pengembangan Poliklinik Kesehatan Desa/PKD (Desarangka pengembangan Poliklinik Kesehatan Desa/PKD (Desa
Siaga)Siaga)
• Pengembangan sanitasi dasar daerah kumuh, miskin, pantai.Pengembangan sanitasi dasar daerah kumuh, miskin, pantai.
• Pengembangan lingkungan sehat pada masyarakat berpotensiPengembangan lingkungan sehat pada masyarakat berpotensi
penyakit.penyakit.
• Pengembangan kabupaten/kota sehatPengembangan kabupaten/kota sehat
1919
2.2. ProgramProgram UpayaUpaya PelayananPelayanan KesehatanKesehatan
• Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di semua unitMeningkatkan mutu pelayanan kesehatan di semua unit
pelayanan.pelayanan.
• Mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakatMendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat
terutama di pedesaan.terutama di pedesaan.
• Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin.Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin.
• Meningkatkan surveilans dalam rangka kewaspadaan dini,Meningkatkan surveilans dalam rangka kewaspadaan dini,
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidakpencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak
menular.menular.
• Meningkatkan pencegahan dan penanggulangan penyakitMeningkatkan pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular dan tidak menularmenular dan tidak menular
• Mengembangkan kesiapsiagaan dan penanganan bencanaMengembangkan kesiapsiagaan dan penanganan bencana
bagi petugas dan masyarakat.bagi petugas dan masyarakat.
KEBIJAKAN OPERASIONALKEBIJAKAN OPERASIONAL (PROGRAM)(PROGRAM)
2020
3.3. ProgramProgram SumberSumber DDaya Kesehatanaya Kesehatan
• Meningkatkan kualitas institusi pendidikan dan pelatihanMeningkatkan kualitas institusi pendidikan dan pelatihan
kesehatankesehatan
• Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) KesehatanMeningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan
melalui pendidikan dan pelatihan serta kerjasama denganmelalui pendidikan dan pelatihan serta kerjasama dengan
berbagai pihak.berbagai pihak.
• Peningkatan manajemen SDM Kesehatan.Peningkatan manajemen SDM Kesehatan.
3.3. Program Perbaikan Gizi MasyarakatProgram Perbaikan Gizi Masyarakat
• Meningkatkan surveilans dalam rangka kewaspadaan dini,Meningkatkan surveilans dalam rangka kewaspadaan dini,
pencegahan dan penanggulangan masalah gizi.pencegahan dan penanggulangan masalah gizi.
• Peningkatan kemitraan dalam mengatasi dan mencegahPeningkatan kemitraan dalam mengatasi dan mencegah
masalah gizi masyarakat.masalah gizi masyarakat.
• Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulanganMeningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan
gizi burukgizi buruk
KEBIJAKAN OPERASIONALKEBIJAKAN OPERASIONAL (PROGRAM)(PROGRAM)
2121
5.5. Program Obat dan MakananProgram Obat dan Makanan
• Peningkatan ketersediaan, mutu, pemerataanPeningkatan ketersediaan, mutu, pemerataan
obat dan perbekalan kesehatan.obat dan perbekalan kesehatan.
• Peningkatan penggunaan obat rasional danPeningkatan penggunaan obat rasional dan
generik.generik.
• Peningkatan mutu pelayanan kefarmasian.Peningkatan mutu pelayanan kefarmasian.
• Pengembangan dan pemanfaatan Obat AsliPengembangan dan pemanfaatan Obat Asli
Indonesia (OAI).Indonesia (OAI).
KEBIJAKAN OPERASIONALKEBIJAKAN OPERASIONAL (PROGRAM)(PROGRAM)
2222
6.6. ProgramProgram KebijakanKebijakan && Manajemen PembangunanManajemen Pembangunan
KesKesehatanehatan
• Peningkatan kesadaran hukum bagi semua pihakPeningkatan kesadaran hukum bagi semua pihak
yang terkait dengan kesehatan.yang terkait dengan kesehatan.
• Peningkatan sistem informasi kesehatan danPeningkatan sistem informasi kesehatan dan
pemanfaatan data dalam perencanaan kesehatanpemanfaatan data dalam perencanaan kesehatan
• Peningkatan keterpaduan program mulai dariPeningkatan keterpaduan program mulai dari
perencanaan, monitoring/evaluasi, pengawasanperencanaan, monitoring/evaluasi, pengawasan
dan akuntabilitas disetiap jenjang administrasi.dan akuntabilitas disetiap jenjang administrasi.
• Pemanfaatan penelitian dalam rangkaPemanfaatan penelitian dalam rangka
pengembangan program.
KEBIJAKAN OPERASIONALKEBIJAKAN OPERASIONAL (PROGRAM)(PROGRAM)
2323
• Letak Provinsi Jawa Tengah berbatasan :
Sebelah Barat : Provinsi Jawa Barat
Sebelah Timur : Provinsi Jawa Timur
Sebelah Selatan : Provinsi DI Yogyakarta dan
Samudera Indonesia
Sebelah Utara : Laut Jawa.
• Luas wilayah : 32.544,12 Km2.
• Secara administratif terbagi menjadi 29 kabupaten
dan 6 kota, 568 kecamatan, 8.574 desa/kelurahan.
2424
• Jumlah penduduk : 32.380.279 jiwa.
• Sex Rasio : 99.33 % ( jumlah wanita > pria )
• Kepadatan penduduk : 995 jiwa / Km2
• Proporsi tingkat pendidikan penduduk di atas 10 tahun :
 28,68 % tidak lulus SD,
 51,94 % lulus SD/MI - SLTP,
 15,07 % SLTA / SMK,
 4,30 % PT ( D1 – S2 )
• Penduduk >10 tahun melek huruf : 87,58 %
( Laki-laki : 91.22 %, Perempuan : 83.99 % )
25
Puskesmas : 851. (256 Rawat Inap.)
Puskesmas Pembantu : 1.835
Puskesmas Keliling : 950
Polindes : 4.322
PKD : 4.136
Posyandu : 46.932
RSU Pemerintah : 45
RSU TNI /POLRI : 10
RS Swasta : 101
RS Jiwa Pemerintah : 4
RS Jiwa Swasta : 3
RS Khusus lain Pemrth. : 2
RS Khusus lain Swasta : 68
Apotik : 1.560
26
Desa / kelurahan : 8.574
Target PKD : 4.322
Jumlah PKD : 4.136
Pelatihan PKD : 3.543
Alkes PKD : 3.850
Pelatihan Desi : 4.300
Desi Strata I : 52.77%
Desi Strata II : 17.03%
Desi Strata III : 7.84%
Rumah Tangga Sehat : 74%
ABJ : 81.9%
2727
.
Salatig
a
Klaten
SR
K
Magela
ng
Banyumas
Bj
negara
Wonosobo
Temanggu
ng
Kendal
Cilaca
p
WNGR
Blora
KDS
Grobogan
Pekalongan
Batan
g
Demak
Jepara
Sragen
Purblg
Kebumen
Purworejo
Skhj
Kr.anyar
Pati RembangKota Pekalongan
Batan
g
Pekalongan
Pemalang
Brebe
s
Tegal
JATIM
Laut Jawa
Samudera
Indonesia
Kota Semarangg
Magelang
Cilacap
Boyolal
i
Kab Semarang
JABAR
Kota
Tegal
Jepara
SRKT
Kota Mgl
DI.
Yogyakarta
KARESIDENAN
PEKALONGAN
KAB. BREBES
Jml. Kec. : 17
Jml. Desa/Kel : 292/5
Jml RSU Pem : 1
Jml RSU Swasta : 5
Jml. Pusk : 28 (RI 13)
KOTA TEGAL
Jml. Kec. : 4
Jml. Desa/Kel : -/ 27
Jml RSU Pem : 1
Jml RSU Swasta : 1
Jml. Pusk : 8 (RI 1)
KOTA PEKALONGAN
Jml. Kec. : 4
Jml. Kel : 47
Jml RSU Pem : 0
Jml RSU Swasta : 4
Jml. Pusk : 10 (RI 2)
KAB. BATANG
Jml. Kec. : 12
Jml. Desa/Kel : 239/ 9
Jml RSU Pem : 1
Jml RSU Swasta : 0
Jml. Pusk : 21 (RI 7)
KAB. PEKALONGAN
Jml. Kec. : 19
Jml. Desa/Kel :270/ 12
Jml RSU Pem : 2
Jml RSU Swasta : 1
Jml. Pusk : 26 (RI 6)
KAB. PEMALANG
Jml. Kec. : 14
Jml. Desa/Kel : 211/ 11
Jml RSU Pem : 1
Jml RSU Swasta : 2
Jml. Pusk : 22 (RI 3)
KAB. TEGAL
Jml. Kec. : 18
Jml. Desa/Kel : 281/ 6
Jml RSU Pem & TNI : 2
Jml RSU Swasta : 2
Jml. Pusk : 27 (RI 5)
2828
Salatig
a
Klaten
SR
K
Magela
ng
Banyumas
Bj
negara
Wonosobo
Temanggu
ng
Kendal
Cilaca
p
WNGR
Blora
KDS
Grobogan
Pekalongan
Batan
g
Demak
Jepara
Sragen
Purblg
Kebumen
Purworejo
Skhj
Kr.anyar
Pati RembangKota Pekalongan
Batan
g
Pekalongan
Pemalang
Brebe
s
Tegal
JATIM
Laut Jawa
Samudera
Indonesia
Kota Semarangg
Magelang
Cilacap
Boyolal
i
Kab Semarang
JABAR
Kota
Tegal
Jepara
SRKT
Kota Mgl
DI.
Yogyakarta
.
KARESIDENAN
BANYUMAS
KAB. BANYUMAS
Jml. Kec. : 27
Jml. Desa/Kel : 301/ 30
Jml RSU Pem & TNI : 4
Jml RSU Swasta : 7
Jml. Pusk : 39 (RI 15)
KAB.
PURBALINGGA
Jml. Kec. : 18
Jml. Desa/Kel : 224 /15
Jml RSU Pem : 1
Jml RSU Swasta : 3
Jml. Pusk : 22 (RI 11)
KAB.
BANJARNEGARA
Jml. Kec. : 20
Jml. Desa/Kel : 266 / 12
Jml RSU Pem : 1
Jml RSU Swasta : 3
Jml. Pusk : 35 (RI 12)
KAB. CILACAP
Jml. Kec. : 24
Jml. Desa/Kel : 269 / 15
Jml RSU Pem : 2
Jml RSU Swasta : 3
Jml. Pusk : 36 (RI 13)
2929
Salatiga
Klaten
SR
K
Magela
ng
Banyumas
Bj negara
Wonosobo
Temanggu
ng
Kendal
Cilaca
p
WNGR
Blora
KDS
Grobogan
Pekalongan
Batang
Demak
Jepara
Sragen
Purblg
Kebumen
Purworejo
Skhj
Kr.anyar
Pati RembangKota Pekalongan
Batang
Pekalongan
Pemalang
Brebes
Tegal
JATIM
Laut Jawa
Samudera
Indonesia
Kota Semarangg
Magelang
Cilacap
Boyolali
Kab Semarang
JABAR
Kota
Tegal
Jepara
SRKT
Kota Mgl
DI.
Yogyakarta
.
KARESIDENAN KEDU
KAB. KEBUMEN
Jml. Kec. : 26
Jml. Desa/Kel : 449 /11
Jml RSU Pem : 1
Jml RSU Swasta : 4
Jml. Pusk : 35 (RI 5)
KAB. WONOSOBO
Jml. Kec. : 15
Jml. Desa/Kel : 236 /29
Jml RSU Pem : 1
Jml RSU Swasta : 1
Jml. Pusk : 21 (RI 3)
KAB. TEMANGGUNG
Jml. Kec. : 20
Jml. Desa/Kel : 266 /23
Jml RSU Pem : 1
Jml RSU Swasta : 3
Jml. Pusk : 23 (RI 3)
KAB. MAGELANG
Jml. Kec. : 21
Jml. Desa/Kel : 367 /5
Jml RSU Pem : 1
Jml RSU Swasta : 1
Jml. Pusk : 29 (RI 4)KAB.
PURWOREJO
Jml. Kec. : 16
Jml. Desa/Kel : 469 /25
Jml RSU Pem : 1
Jml RSU Swasta : 3
Jml. Pusk : 25 (RI 7)
KOTA MAGELANG
Jml. Kec. : 3
Jml. Desa/Kel : - /17
Jml RSU Pem & TNI : 2
Jml RSU Swasta : 3
Jml. Pusk : 5 ( RI -)
Kab. Magelang
3030
Salatiga
Klaten
SR
K
Magela
ng
Banyumas
Bj negara
Wonosobo
Temanggun
g
Kendal
Cilaca
p
WNGR
Blora
KDS
Grobogan
Pekalongan
Batang
Demak
Jepara
Sragen
Purblg
Kebumen
Purworejo
Skhj
Kr.anyar
Pati RembangKota Pekalongan
Batang
Pekalongan
Pemalang
Brebes
Tegal
JATIM
Laut Jawa
Samudera
Indonesia
Kota Semarangg
Magelang
Cilacap
Boyolali
Kab Semarang
JABAR
Kota
Tegal
Jepara
SRKT
Kota Mgl
DI.
Yogyakarta
.
KARESIDENAN SEMARANG
KOTA SEMARANG
Jml. Kec. : 16
Jml. Desa/Kel : -/ 177
Jml RSU Pem &
TNI/POLRI : 6
Jml RSU Swasta : 9
Jml. Pusk : 37 (RI 11)
KAB. DEMAK
Jml. Kec. : 14
Jml. Desa/Kel : 243 / 6
Jml RSU Pem : 1
Jml RSU Swasta : 2
Jml. Pusk : 26 (RI 6)
KAB. GROBOGAN
Jml. Kec. : 19
Jml. Desa/Kel : 273 / 7
Jml RSU Pem : 1
Jml RSU Swasta : 4
Jml. Pusk : 30 (RI 12 )
KOTA SALATIGA
Jml. Kec. : 4
Jml. Desa/Kel : -/ 22
Jml RSU Pem & TNI : 2
Jml RSU Swasta : 2
Jml. Pusk : 6 (RI 1)
KAB. SEMARANG
Jml. Kec. : 18
Jml. Desa/Kel : 208 / 27
Jml RSU Pem : 2
Jml RSU Swasta : 1
Jml. Pusk : 25 (RI 8)
KAB. KENDAL
Jml. Kec. : 19
Jml. Desa/Kel : 265 / 20
Jml RSU Pem : 1
Jml RSU Swasta : 1
Jml. Pusk : 27 (RI 5)
3131
Salatiga
Klaten
SR
K
Magela
ng
Banyumas
Bj negara
Wonosobo
Temanggu
ng
Kendal
Cilaca
p
WNGR
Blora
KDS
Grobogan
Pekalongan
Batang
Demak
Jepara
Sragen
Purblg
Kebumen
Purworejo
Skhj
Kr.anyar
Pati RembangKota Pekalongan
Batang
Pekalongan
Pemalang
Brebes
Tegal
JATIM
Laut Jawa
Lautan Hindia
Kota Semarangg
Magelang
Cilacap
Boyolali
Kab Semarang
JABAR
Kota
Tegal
Jepara
SRKT
Kota Mgl
DI. Yogyakarta
.
KARESIDENAN SURAKARTA
KAB. KLATEN
Jml. Kec. : 26
Jml. Desa/Kel : 391 / 10
Jml RSU Pem : 1
Jml RSU Swasta : 3
Jml. Pusk : 34 ( RI 12)
KAB. SUKOHARJO
Jml. Kec. : 12
Jml. Desa/Kel : 150/ 17
Jml RSU Pem : 1
Jml RSU Swasta : 3
Jml. Pusk : 21 (RI 11)
KAB. BOYOLALI
Jml. Kec. : 19
Jml. Desa/Kel : 263 / 4
Jml RSU Pem : 3
Jml RSU Swasta : 4
Jml. Pusk : 26 (RI 10)
KAB. SURAKARTA
Jml. Kec. : 5
Jml. Desa/Kel : - / 51
Jml RSU Pem & TNI : 2
Jml RSU Swasta : 7
Jml. Pusk : 15 ( RI 3)
KAB. SRAGEN
Jml. Kec. : 20
Jml. Desa/Kel : 196 /12
Jml RSU Pem : 1
Jml RSU Swasta : 2
Jml. Pusk : 26 ( RI 11)
KAB. KARANGANYAR
Jml. Kec. : 17
Jml. Desa/Kel : 162 / 15
Jml RSU Pem & TNI : 2
Jml RSU Swasta : 3
Jml. Pusk : 21 (RI 13)
KAB. WONOGIRI
Jml. Kec. : 25
Jml. Desa/Kel : 251 /43
Jml RSU Pem : 1
Jml RSU Swasta : 3
Jml. Pusk : 34 (RI 5)
3232
Salatiga
Klaten
SR
K
Magela
ng
Banyumas
Bj negara
Wonosobo
Temanggu
ng
Kendal
Cilaca
p
WNGR
Blora
KDS
Grobogan
Pekalongan
Batang
Demak
Jepara
Sragen
Purblg
Kebumen
Purworejo
Skhj
Kr.anyar
Pati RembangKota Pekalongan
Batang
Pekalongan
Pemalang
Brebes
Tegal
JATIM
Laut Jawa
Samudera Indonesia
Kota Semarangg
Magelang
Cilacap
Boyolali
Kab Semarang
JABAR
Kota
Tegal
Jepara
SRKT
Kota Mgl
DI.
Yogyakarta
.
KAB. REMBANG
Jml. Kec. : 14
Jml. Desa/Kel : 287 / 7
Jml RSU Pem : 1
Jml RSU Swasta : 0
Jml. Pusk : 16 ( RI 9)
KAB. PATI
Jml. Kec. : 21
Jml. Desa/Kel : 401 / 5
Jml RSU Pem : 1
Jml RSU Swasta : 5
Jml. Pusk : 29 ( RI 4)
KAB. KUDUS
Jml. Kec. : 9
Jml. Desa/Kel : 123 / 9
Jml RSU Pem&TNI : 2
Jml RSU Swasta : 2
Jml. Pusk : 19 ( RI 5)
KAB. JEPARA
Jml. Kec. : 14
Jml. Desa/Kel : 183 / 11
Jml RSU Pem : 2
Jml RSU Swasta : 2
Jml. Pusk : 20 ( RI 11)
KAB. BLORA
Jml. Kec. : 16
Jml. Desa/Kel : 271 /24
Jml RSU Pem : 2
Jml RSU Swasta : 3
Jml. Pusk : 26 (RI 7)
3333
Dokter Umum : 3.712
Dokter Spesialis : 1.370
Dokter Gigi : 982
Bidan : 10.533
Perawat : 19.405
Apoteker : 700
Asisten Apoteker : 1.828
Sarjana Kes. Masy. : 1.107
Sanitarian : 1.231
Gizi : 1.180
3434
Dokter Umum : 11.5:100.000 (Standard 40:100.000)
Dokter Spesialis : 4.3: 100.000 (Standard 6:100.000)
Dokter Gigi : 3:100.000 (Standard 11:100.000)
Bidan : 32.7:100.000 (Standard 100:100.000)
Perawat : 60.3:100.000 (Standard 117.5:100.000)
Apoteker : 2.18 :100.000 (Standard 10:100.000)
Sarjana Kes. Masy. : 3.4:100.000 penduduk
35
PERTUMBUHAN EKONOMI
DI JAWA TENGAH TAHUN 2001 - 2006
0
1
2
3
4
5
6
Pertumbuhan
ekonomi ( %)
3.59 3.55 4.98 5.13 5.35 5.33
2001 2002 2003 2004 2005 2006
Sumber data : Jawa Tengah dalam Angka 2007
36
PETA BENCANAPETA BENCANA
DI JAWA TENGAHDI JAWA TENGAH
#
#
#
#
##
#
JENIS HAZARD
GEMPA BUMI
GUNUNG BERAPI
TANAH LONSOR
KERUSUHAN
BANJIR
GELOMBANG PASANG
KEBAKARAN
KECELAKAAN
TRANSPOTASI
3737
1.1. GEMPA BUMIGEMPA BUMI
• Kerusakan gedung,Kerusakan gedung,
jalan, fasilitas lainjalan, fasilitas lain
• KebakaranKebakaran
• KematianKematian
• Luka beratLuka berat
• Patah tulangPatah tulang
• Korban terkuburKorban terkubur
hidup- hiduphidup- hidup
2. BANJIR2. BANJIR
 Kerusakan gedung, infraKerusakan gedung, infra
struktur, pertanian,struktur, pertanian,
penyediaan air bersihpenyediaan air bersih
 LongsorLongsor
 Penyakit menularPenyakit menular
 DiareDiare
 Pelayanan kesehatanPelayanan kesehatan
tergangguterganggu
 KLB penyakit pascaKLB penyakit pasca
3838
3. GUNUNG MELETUS3. GUNUNG MELETUS
• KematianKematian
• Luka beratLuka berat
• Luka bakarLuka bakar
• Penyakit saluranPenyakit saluran
pernafasanpernafasan
• PengungsiPengungsi
4. TANAH LONGSOR4. TANAH LONGSOR
 Kerusakan gedung, jalan,Kerusakan gedung, jalan,
infrastrukturinfrastruktur
 KematianKematian
 Luka beratLuka berat
 Patah tulangPatah tulang
 Korban tertimbunKorban tertimbun
5. KONFLIK5. KONFLIK
 Kerusakan gedung,Kerusakan gedung,
infrastrukturinfrastruktur
 KebakaranKebakaran
 Luka Berat, KematianLuka Berat, Kematian
 PengungsiPengungsi
6. KECELAKAAN6. KECELAKAAN
TRANSPORTASITRANSPORTASI
 KematianKematian
 Luka beratLuka berat
3939
WILAYAH RAWAN BENCANAWILAYAH RAWAN BENCANA
DAN KECELAKAAN LALU LINTASDAN KECELAKAAN LALU LINTAS
Jenis Rawan Bencana &Jenis Rawan Bencana &
Kecelakaan Lalu LintasKecelakaan Lalu Lintas
WilayahWilayah
1.1. KekeringanKekeringan Sampai dengan akhir 2006 terjadiSampai dengan akhir 2006 terjadi
kekeringan di seluruh Kab/Kota dikekeringan di seluruh Kab/Kota di
Jateng, kecuali WonosoboJateng, kecuali Wonosobo
2. Banjir2. Banjir Sampai dengan akhir 2006 terjadiSampai dengan akhir 2006 terjadi
banjir di seluruh Kab/Kota dibanjir di seluruh Kab/Kota di
Jateng, kecuali WonosoboJateng, kecuali Wonosobo
3. Kebakaran3. Kebakaran 4 Kabupaten : Cilacap, Demak,4 Kabupaten : Cilacap, Demak,
Karanganyar, PurbalinggaKaranganyar, Purbalingga
4. Gunung berapi4. Gunung berapi 3 Kabupaten : Boyolali, Klaten,3 Kabupaten : Boyolali, Klaten,
Kab. MagelangKab. Magelang
4040
Jenis Rawan Bencana &Jenis Rawan Bencana &
Kecelakaan Lalu LintasKecelakaan Lalu Lintas
WilayahWilayah
5. Angin Topan5. Angin Topan 9 Kabupaten : Blora, Brebes,9 Kabupaten : Blora, Brebes,
Cilacap, Demak, Karanganyar,Cilacap, Demak, Karanganyar,
Klaten, Purbalingga,Klaten, Purbalingga,
Kab.Semarang, WonogiriKab.Semarang, Wonogiri
6. Tanah Longsor6. Tanah Longsor 14 Kab/ Kota : Banjarnegara,14 Kab/ Kota : Banjarnegara,
Banyumas, Batang, Blora, Brebes,Banyumas, Batang, Blora, Brebes,
Cilacap, Grobogan, Karanganyar,Cilacap, Grobogan, Karanganyar,
Kota Semarang, Purbalingga,Kota Semarang, Purbalingga,
Purworejo, Kab. Semarang, Sragen,Purworejo, Kab. Semarang, Sragen,
Temanggung, KebumenTemanggung, Kebumen
WILAYAH RAWAN BENCANAWILAYAH RAWAN BENCANA
DAN KECELAKAAN LALU LINTASDAN KECELAKAAN LALU LINTAS
4141
Jenis Rawan Bencana &Jenis Rawan Bencana &
Kecelakaan Lalu LintasKecelakaan Lalu Lintas
WilayahWilayah
7. Gempa Bumi7. Gempa Bumi 1 Kabupaten ( Klaten )1 Kabupaten ( Klaten )
8. Kecelakaan Lalu8. Kecelakaan Lalu
LintasLintas
28 Kabupaten / Kota28 Kabupaten / Kota
9. Tsunami9. Tsunami 15 Kabupaten / Kota15 Kabupaten / Kota
( pantai utara dan selatan )( pantai utara dan selatan )
WILAYAH RAWAN BENCANAWILAYAH RAWAN BENCANA
DAN KECELAKAAN LALU LINTASDAN KECELAKAAN LALU LINTAS
42
GAMBARAN KONDISI KESEHATANGAMBARAN KONDISI KESEHATAN
NoNo KONDISIKONDISI 20042004 20052005 20062006 20072007
11 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup ((thn)thn) 69,769,7 70,670,6 70,270,2 70,570,5
22 Angka Kematian IbuAngka Kematian Ibu
(per 100.000 kelahiran hidup)(per 100.000 kelahiran hidup)
115115 115,57115,57 101101,,3737 116,3116,3
33 Angka Kematian BayiAngka Kematian Bayi
(per 1.000 kelahiran hidup)(per 1.000 kelahiran hidup)
3333 2525 14,2314,23 10,910,9
44 Balita Gizi BurukBalita Gizi Buruk
BB/U *BB/U *
BB/TB **BB/TB **
5.3445.344
--
8.9128.912
--
115.5.662222
1.6521.652
--
1.9401.940
55 Kesakitan DBDKesakitan DBD
(per 10.000 penduduk)(per 10.000 penduduk)
2,722,72 2,02,0 3,373,37 6,256,25
66 Kesakitan MalariaKesakitan Malaria
(per 1.000 penduduk)(per 1.000 penduduk)
0,150,15 0,080,08 0,050,05 0,050,05
* Kewaspadaan Gizi Buruk di masyarakat
** Gizi Buruk dengan tanda klinis
43
NoNo KONDISIKONDISI 20042004 20052005 20062006 20072007
77 Kesembuhan TBCKesembuhan TBC
Paru (% CR)Paru (% CR)
82.182.1 85.2185.21 86,186,1 8585
88 Penemuan TB ParuPenemuan TB Paru
( % CDR )( % CDR )
39.44%39.44% 50,92%50,92% 49,8249,82
%%
47,4547,45
99 HIV / AIDSHIV / AIDS 130/19130/19 185/58185/58 287/13287/13
55
286/14286/14
22
1010 Avian InfluenzaAvian Influenza
(kasus/mati)(kasus/mati)
00 11 / 0/ 0 33 / 3/ 3 5 / 55 / 5
1111 PolioPolio 00 20 ks20 ks 00 00
GAMBARAN KONDISI KESEHATANGAMBARAN KONDISI KESEHATAN
4444
BEBERAPA ISSUE STRATEGISBEBERAPA ISSUE STRATEGIS
1.1. Kecenderungan meningkat / muncul / masih ada KLB untukKecenderungan meningkat / muncul / masih ada KLB untuk
penyakit menular:penyakit menular:
 DBDDBD
 Flu burungFlu burung
 TB Paru,TB Paru,
 Penyakit Campak & resiko Polio (PD3I)Penyakit Campak & resiko Polio (PD3I)
 HIV/AIDS , dllHIV/AIDS , dll
1.1. Masih ada kasus gizi buruk balita & masalah kesehatan ibuMasih ada kasus gizi buruk balita & masalah kesehatan ibu
2.2. Kepedulian & kesiap-siagaan masy. yang terkoordinasi dalamKepedulian & kesiap-siagaan masy. yang terkoordinasi dalam
mencegah & mengatasi masalah kesehatan & bencanamencegah & mengatasi masalah kesehatan & bencana 
Pengembangan Desa Siaga.Pengembangan Desa Siaga.
3.3. Kualitas pelayanan kesehatan di semua unit pelayananKualitas pelayanan kesehatan di semua unit pelayanan
pemerintah dan swasta.pemerintah dan swasta.
4545
JATIM
PETA INCIDENCE RATE DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)PETA INCIDENCE RATE DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
DI JAWA TENGAH TAHUN 2006DI JAWA TENGAH TAHUN 2006
= < 1/10.000 pendd ( Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Purworejo & Kab. Magelang )
= 1-2 / 10.000 pendd ( Brebes, Cilacap, Kebumen, Purbalingga, Pemalang, Kota Pekalongan,
Demak, Blora, Boyolali dan Wonogiri )
= > 2/ 10.000 pendd ( Banyumas, Kab. Tegal, Kota Tegal, Kab. Pekalongan, Batang, Kendal,
Kt Semarang, Kab. Semarang, Kt Salatiga, Klaten, Sukoharjo, Kt Surakarta, Karanganyar,
Sragen, Grobogan, Kudus, Jepara, Pati, Rembang )
JABAR
Salatiga
Klaten
S
R
K
Magel
ang
Banyum
as
Bj negara
Wonosobo
Temg
Kendal
Cilac
ap
WNGR
Blora
KDS
Grobog
anPekalonga
n
Demak
Jepara
SragenPurblg
Kebum
en
Purworej
o
Skhj
Kr.any
ar
Pati Remban
g
Kota Pekalongan
Batang
Pekalongan
Pemalang
Brebes
Tegal
Laut Jawa
Samudera Indonesia
Kota Semarangg
Magela
ng
Cilac
ap
Boyol
ali
Kab Semarang
Kota
Tegal
Jepar
a
SRKTKota
Mgl
DI.
Yogyakarta
4646
.
PETA INCIDENCE RATE DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)PETA INCIDENCE RATE DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
DI JAWA TENGAH TAHUN 200DI JAWA TENGAH TAHUN 200 77
= < 1/10.000 pendd (Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kab. Magelang, Kt. Pekalongan, Sukoharjo, Demak)
= 1-2 / 10.000 pendd ( Brebes, Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Boyolali, Wonogiri, Blora )
= > 2/ 10.000 pendd ( Kota Tegal, Kab. Tegal, Pemalang, Kab Pekalongan, Batang,, Kendal, Kt Semarang,
Kab. Semarang, Salatiga, Klaten, Karanganyar, Surakarta, Sragen, Grobogan, Kudus, Jepara, Pati, Rembang )
SLTG
Salatiga
Klaten
SR
K
Magela
ng
Banyumas
Bj negara
Wonosobo
Temg
Kendal
Cilaca
p
WNGR
Blora
KDS
Groboga
nPekalongan
Demak
Jepara
SragenPurblg
Kebume
n Purworejo
Skhj
Kr.anya
r
Pati Rembang
Batang
Pekalongan
Pemalang
Brebes
Tegal
JATIM
Laut Jawa
Samudera Indonesia
Kota Semarangg
Magelan
g
Cilaca
p
Boyola
li
Kab Semarang
JABAR
Kota
Tegal
Jepara
SRKTKota Mgl
DI. Yogyakarta
4747
.
Salatiga
Klaten
SR
K
MagelangBanyumas
Bj negara
Wonosobo
Temg
Kendal
Cilacap
WNGR
Blora
KDS
Grobogan
Pekalongan
Demak
Jepara
SragenPurblg
Kebumen
Purworejo
Skhj
Kr.anyar
Pati
Rembang
Kota Pekalongan
Batang
Pekalongan
Pemalang
Brebes
Tegal
JATIM
Laut Jawa
Samudera Indonesia
Kota Semarangg
Magelang
Cilacap
Boyolali
Kab Semarang
JABAR
Kota Tegal
Jepara
SRKTKota Mgl
DI. Yogyakarta
PETA PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE
(DBD)
DI PROVINSI JAWA TENGAH S.D. TAHUN 2007
DAERAH DBD ( ENDEMIS TINGGI )
DAERAH DBD ( ENDEMIS SEDANG)
4848
0
200
400
600
800
1000
1200
median
median 830 830 987 745 369 382 240 394 532 441 654 438
jan feb mrt apr mei jun jul agt sep okt nov des
GRAFIK KASUS MEDIAN DBD BULANANGRAFIK KASUS MEDIAN DBD BULANAN
DI JAWA TENGAH TAHUN 2007DI JAWA TENGAH TAHUN 2007
KASUS MULAI
MENINGKAT
PUNCAK KASUS
UPAYA
PENCEGAHA
N
UPAYA
PENANGGULANAN
4949
JUMLAH KASUS DBD YANG DIRAWAT DI RSJUMLAH KASUS DBD YANG DIRAWAT DI RS
MENURUT KELOMPOK UMURMENURUT KELOMPOK UMUR
DI KOTA SEMARANG TAHUN 2007DI KOTA SEMARANG TAHUN 2007
1-4 Tahun
53%
< 1 Tahun
12%
> 15 Tahun
2%
5-14 Tahun
33%
5050
KASUS DBD DI JAWA TENGAHKASUS DBD DI JAWA TENGAH
TAHUN 1990 – 2007TAHUN 1990 – 2007
0
5000
10000
15000
20000
25000
Kasus 4164 4181 4755 5017 5069 9628 14486 5512 9694 5230 6204 7779 6483 8670 9050 6586 1092420391
90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 "0 "01 "02 "03 "04 "05 "06 "07
5151
KEMATIAN KASUS DBD DI JAWA TENGAHKEMATIAN KASUS DBD DI JAWA TENGAH
TAHUN 1990 – 2007TAHUN 1990 – 2007
0
50
100
150
200
250
300
350
Mati 129 85 148 123 118 231 317 96 228 74 81 110 102 196 163 149 220 327
90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 "00 "01 "02 "03 "04 "05 "06 "07
5252
PENCAPAIAN CASE DETECTION RATE (CDR) TB PARUPENCAPAIAN CASE DETECTION RATE (CDR) TB PARU
DI JAWA TENGAH TAHUN 1999 – 2007DI JAWA TENGAH TAHUN 1999 – 2007
0
10
20
30
40
50
60
70
80
CDR (%) 15 14 13 22 28.72 39.44 50.92 49.82 47.5
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
TARGET 2003
TARGET 2004
TARGET 2005
TARGET 2006
5353
Kasus AI pada manusia (confirmed)Kasus AI pada manusia (confirmed)
Di Jawa Tengah Tahun 2005 -2007Di Jawa Tengah Tahun 2005 -2007
1
0
3 3
5 5
0
1
2
3
4
5
2005 2006 2007
Confirmed AI Meninggal
5454
.
DISTRIBUSI KASUSDISTRIBUSI KASUS CONFIRMCONFIRMED FLU BURUNGED FLU BURUNG
DI JAWA TENGAHDI JAWA TENGAH ((2005-2007)2005-2007)
Salatig
a
Klaten
S
R
K
Magel
ang
Banyuma
s
Bj
negara
Wonosob
o
Temangg
ung
Kendal
Cilac
ap
WNGR
Blora
KDS
Groboga
nPekalongan
Batan
g
Demak
Jepara
Sragen
Purblg
Kebume
n Purworejo
Sk
hj
Kr.anya
r
Pati RembangKota Pekalongan
Batan
g
Pekalongan
Pemalang
Brebe
s
Tegal
JATIM
Laut Jawa
Samudera Indonesia
Kota
Semara
ngg
Magelan
g
Cilaca
p
Boyola
li
Kab
Semaran
g
JABAR
Kota
Tegal
Jepara
SRKT
Kota Mgl
DI. Yogyakarta
Ditemukan kasus “confermed” AI pada manusia
( Kab. Banjarnegara, kendal, Kab. Semarang,
Grobogan Kab. Magelang, Boyolali, Sukoharjo,
Wonogiri )
5555
Peternak ayam
(4%
)
Pedagang (2%
)
Kontak unggas
mati
74%
Tdk jelas 13%
Pelihara unggas 7%
`
Pemelihara
unggas
RISIKO PENULARAN
AVIAN INFLUENZA (FLU
BURUNG)
DI PROVINSI JAWA TENGAH
5656
1 3 1 3 7 7 7 14
39
61
101
149
243
428422
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
HIV/AIDS 1 3 1 3 7 7 7 14 39 61 101 149 243 422 428
HIV 0 2 1 3 7 6 6 12 37 56 98 130 185 287 286
AIDS 1 1 0 0 0 1 1 2 2 5 3 19 58 135 142
93 94 95 96 97 98 99 '00 '01 '02 '03 '04 '05 '06 '07
GRAFIK KASUS HIV / AIDSGRAFIK KASUS HIV / AIDS
DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-
20072007
Jumlah kumulatif HIV / AIDS = 970
Jumlah kumulatif HIV =
777
Jumlah
kasus
5757
TahunTahun HIVHIV AidsAids TotalTotal
19931993 00 11 11
19941994 22 11 33
19951995 11 00 11
19961996 33 00 33
19971997 77 00 77
19981998 66 11 77
19991999 66 11 77
Jumlah kasus HIV / AIDS Tahun 1993 -2007 (Tribulan 4) : 1.184
(HIV : 921, Aids 263, meninggal 137). Secara rinci :
5858
TahunTahun HIVHIV AidsAids TotalTotal
20002000 1212 22 1414
20012001 3737 22 3939
20022002 5656 55 6161
20032003 9898 33 101101
20042004 130130 1919 149149
20052005 185185 5858 243243
20062006 287287 135135 422422
20072007 286286 142142 428428
5959
JUMLAH KASUS DAN KEMATIANJUMLAH KASUS DAN KEMATIAN
AIDSAIDS
DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-2007DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-2007
0
20
40
60
80
100
120
140
160
AIDS 1 1 0 0 0 1 1 2 2 5 3 19 58 135 142
Meninggal 1 1 0 0 0 1 1 2 2 5 2 16 26 53 33
93 94 95 96 97 98 99 0 '01 '02 '03 '04 '05 '06 '07
JUMLAH TOTAL KASUS AIDSJUMLAH TOTAL KASUS AIDS = 228 KASUS= 228 KASUS
JUMLAH TOTAL YANG MENINGGALJUMLAH TOTAL YANG MENINGGAL = 110 KASUS (48,25%)= 110 KASUS (48,25%)
6060
DISTRIBUSI KASUS AIDSDISTRIBUSI KASUS AIDS
MENURUT KELOMPOK UMURMENURUT KELOMPOK UMUR
DI JAWA TENGAH (TAHUN 1993-2007)DI JAWA TENGAH (TAHUN 1993-2007)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Jml 8 2 24 74 44 14 20 5 2
0-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-55
6161
Salatig
a
Klaten
SR
KT
Magela
ng
Banyumas
Bj
negara
wonosobo
Temanggu
ng0
Kendal
Cilaca
p
WNGR
Blora
K
DS
Grobogan
Pekalongan
Batang
Demak
Jepara
SRAGEN
Purblg
Kebumen
Purworejo Skhj
Kr.anyar
Pati
Remban
g
Kota Pekalongan
Batang
PekalonganPemalang
Brebes
Tegal
JATI
M
Laut Jawa
Samudera Indonesia
Kota Semarangg
Magelang
Cilacap
Boyolali
Semarang
JABAR
Jepara
Kota
Tegal
Kota
Magelang
DI. Yogyakarta
DISTRIBUSI KASUS HIV/AIDSDISTRIBUSI KASUS HIV/AIDS
DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-2007DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-2007
: HIV/AIDS >25 ( Cilacap, Banyumas, Kab. Tegal, Batang,
Kota Semarang, Kab. Semarang, Salatiga, Surakarta, Jepara, Pati )
: HIV/AIDS 11-25 ( Kendal, Temanggung, Demak, Kudus, Rembang, Blora, Grobogan,
Boyolali, Sragen, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri )
: HIV/AIDS 1-10 ( Brebes, Kota Tegal, Kab. Pemalang, Kab Pekalongan, Kt Pekalongan,
Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, Kt. Magelang, Kab. Magelang)
SRKT
6262
FAKTOR RISIKO PENULARAN KASUS AIDSFAKTOR RISIKO PENULARAN KASUS AIDS
DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-2007DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-2007
4.66
63.21
27.46
3.11 1.55
0
10
20
30
40
50
60
70
Homosex Heterosex IDU Perinatal Transfusi
Faktor Risiko
6363
Salatiga
Klaten
SR
KT
Magela
ng
Banyumas
Bj
negara
Wonosobo
Temanggu
ng
Kendal
Cilaca
p
WNGR
Blora
KD
S
Grobogan
Pekalongan
Batang
Demak
Jepara
SRAGEN
Purblg
Kebumen
Purworejo Skhj
Kr.anyar
Pati RembangKota Pekalongan
Batan
g
PekalonganPemalang
Brebes
Tegal
JATIM
Laut Jawa
Samudera Indonesia
Kota
Semaran
g
Magelang
Cilacap
Boyolali
Semarang
JABAR
Jepara
Kota
Tegal
KotaMagelang
DI. Yogyakarta
GIZI BURUK DI JAWA TENGAH S.D. TAHUNGIZI BURUK DI JAWA TENGAH S.D. TAHUN
20072007
> 0.5% ( Kab. Pekalongan, Kebumen, Purworejo, Kota Magelang, Kab.
Semarang, Grobogan Blora, Rembang )
0.1 – 0.3 %
< 0.1%
> 0.3 – 0.5 % ( Kab. Purbalingga, Kota Pekalongan, Batang, Temanggung, Wonosobo, Klaten,
Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Wonogiri )
6464
PERKEMBANGAN JUMLAH KASUS GIZIPERKEMBANGAN JUMLAH KASUS GIZI
BURUKBURUK
TAHUN 2003 S.D. 2007TAHUN 2003 S.D. 2007
NONO
..
TAHUNTAHUN JUMLAH KASUS GIZI BURUKJUMLAH KASUS GIZI BURUK
AWALAWAL BARUBARU SEMBUHSEMBUH MENINGGAMENINGGA
LL
AKHIRAKHIR
11 20032003 4.1724.172 3.6703.670 2.9432.943 107107 4.7924.792
22 20042004 4.7924.792 7.8137.813 7.1437.143 118118 5.3445.344
33 20052005 8.1298.129 14.68214.682 13.78113.781 118118 8.9128.912
44 20062006 6.4126.412 9.2109.210 5.9645.964 4848 15.62215.622
55 20072007 1.6551.655 2.1882.188 1.8651.865 3535 1.9431.943
6565
Salati
ga
Klaten
S
R
K
Magel
ang
Banyum
as
Bj
negaraWonosob
o
Temanggun
g
Kendal
Cilac
ap
WNGR
Blora
KDS
Grobog
an
Pekalonga
n
Bata
ng
Demak
Jepara
Sragen
Purblg
Kebume
n Purworej
o
Sk
hj
Kr.any
ar
Pati Remban
g
Kota Pekalongan
Bata
ng
Pekalongan
Pemalang
Brebes
Tegal
JATIM
Laut Jawa
Samudera Indonesia
Kota Semarangg
Magela
ng
Cilaca
p
Boyol
ali
Kab Semarang
JABAR
Kota
Tegal
Jepar
a
SRKT
Kota
Mgl
DI. Yogyakarta
.
12 KABUPATEN ENDEMIS MALARIA12 KABUPATEN ENDEMIS MALARIA
DI JAWA TENGAHDI JAWA TENGAH
Endemis Malaria Tinggi ( Kab. Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen,
Banjarnegara, Wonosobo, Purworejo, Kendal, Jepara )
6666
GRAFIK KASUS MALARIA DAN DESA HCI MALARIAGRAFIK KASUS MALARIA DAN DESA HCI MALARIA
DIDI JAWA TENGAH TAHUN 1999-2007JAWA TENGAH TAHUN 1999-2007
301
378
424
277
109
28 33
365
0.050.050.08
0.150.51
1.44
1.51
1.79
1.12
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
Desa HCI API
API /1000 Pendd
Desa
endemis
6767
PROPORSI KASUS MALARIA DI JAWAPROPORSI KASUS MALARIA DI JAWA
TENGAHTENGAH
TAHUN 2001-2007TAHUN 2001-2007
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Indigenous 95.85 92.93 95.56 94.58 54 65.3 53.78
Import 1.7 3.2 2.16 4.7 46 34.7 46.22
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
6868
KASUS MALARIA INDIGENOUS DANKASUS MALARIA INDIGENOUS DAN
IMPORTIMPORT
DI 12 KABUPATEN ENDEMIS TAHUNDI 12 KABUPATEN ENDEMIS TAHUN
20072007
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
P
w
rj
B
jng
r
M
gl
K
b
m
W
n
sb
P
blg
B
ym
s
C
lp
P
kl
Jpr
P
m
l
K
n
d
Indigenous Import
6969
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJAPENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
BIDANG KESEHATAN TAHUN 2004 - 2007BIDANG KESEHATAN TAHUN 2004 - 2007
No. INDIKATOR 2005 2006 2007
1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 84,65 % 88,14 % 87,78%
2. Cakupan pertolongan persalinan
Nakes 81,36 % 87,49 % 86,60%
3. Cakupan neonatal resti/komplikasi
yg ditangani 93,39% 79,14 % 66,34%
4. Cakupan kunjungan bayi 93,65 % 88,78 % 50,78%
5. Desa/Kelurahan UCI 77, 06 % 84,42 % 83.64%
6. Cakupan deteksi dini tumbuh
kembang anak balita dan
prasekolah
52,10 %
53,44 % 25%
7. Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI pada bayi BGM
dari keluarga miskin
52,56 % 48,76 % 59,5%
7070
No. INDIKATOR 2005 2006 2007
8 Cakupan balita gizi buruk mendapat
perawatan 51,52 % 49,73 % 46,65%
9. Penjaringan kesehatan siswa SD dan
setingkat 41,62 % 38,29 % 64,88%
10. Cakupan peserta KB aktif 78,24 % 77 % 77,79%
11. Cakupan rawat jalan 73,16 % 68,24 % *)
12. Cakupan rawat inap 3,98 % 4,18 % *)
13. Sarana kesehatan dengan
kemampuan pelayanan gawat darurat
yang dapat diakses oleh masyarakat
34,17 % 39,1 % *)
14. Desa/kelurahan mengalami KLB yang
ditangani <24 jam 96,71 % 99,47 % 97,57%
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJAPENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
BIDANG KESEHATAN TAHUN 2004 - 2007BIDANG KESEHATAN TAHUN 2004 - 2007
*) Dalam proses validasi
7171
No INDIKATOR 2005 2006 2007
15. Rumah sehat 70.63 % 60,32 % 73,19%
16. Penduduk yang memanfaatkan
jamban
70.49 % 70,53 % 70,53%
17. Rumah yang mempunyai SPAL 54.51 % 52 % 52%
18. Rumah/bangunan bebas jentik
nyamuk Aedes
86.11 % 83,59 % 81,9%
19. Tempat umum yang memenuhi
syarat
71.41 % 69,72 % 72,62%
20. Rumah tangga sehat 53.49 % 48,62 % 74%
21. Posyandu Purnama 33.51 % 32,96 % 33,29%
22. Posyandu Mandiri 6.10 % 5,8 % 5,68%
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJAPENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
BIDANG KESEHATAN TAHUN 2004 - 2007BIDANG KESEHATAN TAHUN 2004 - 2007
7272
BOR dan Kunjungan Rawat JalanBOR dan Kunjungan Rawat Jalan
Rumah Sakit tahun 2007Rumah Sakit tahun 2007
BOR :
RS Pemerintah : 67%
•BOR < 60% : 24%
•BOR 60 – 80 % : 52%
•BOR > 80% : 24%
RS Swasta : 53%
•BOR < 60% : 56%
•BOR 60 – 80 % : 25%
•BOR > 80% : 19%
Kunjungan Rawat Jalan:
•RS Pemerintah : 9.483 orang per hari
•RS Swasta : 39.610 orang per hari
7373
AKREDITASI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKITAKREDITASI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT
 - Tahun 2003 : 14 Puskesmas dari 7 Kabupaten ( Purbalingga,- Tahun 2003 : 14 Puskesmas dari 7 Kabupaten ( Purbalingga,
PurworejoPurworejo,, Batang, Demak,Batang, Demak, Blora, KaranganyarBlora, Karanganyar
dandan Rembang ) dengan Dana HP - VRembang ) dengan Dana HP - V
- Tahun 2004 : 12 Puskesmas dari 3 Kabupaten- Tahun 2004 : 12 Puskesmas dari 3 Kabupaten dandan 11 KotaKota
( Pati, Tegal, Magelang dan Kota( Pati, Tegal, Magelang dan Kota Surakarta )Surakarta )
dengandengan dana APBNdana APBN
- Tahun 2005 : 10 Puskesmas dari 5 Kabupaten (Sragen, Wonosobo,- Tahun 2005 : 10 Puskesmas dari 5 Kabupaten (Sragen, Wonosobo,
Pekalongan, Grobogan dan Semarang)Pekalongan, Grobogan dan Semarang) dengan ddengan danaana
APBNAPBN
A. Akreditasi Puskesmas di Provinsi
Jawa Tengah
7474
Jumlah Puskesmas yang telahJumlah Puskesmas yang telah teraterakreditasi sampai dengan tahunkreditasi sampai dengan tahun 20020077
sebanyaksebanyak 99 puskesmaspuskesmas ( Kab. Wonogiri 4 pusk, Klaten 3 pusk, Banjarnegara 2( Kab. Wonogiri 4 pusk, Klaten 3 pusk, Banjarnegara 2
pusk.). Sedangkan Puskesmas yang sudah ISO ada 6 puskesmas ( Kota Salatigapusk.). Sedangkan Puskesmas yang sudah ISO ada 6 puskesmas ( Kota Salatiga
3 pusk., Kota Pekalingan 2 Pusk., Kab.Magelang 1 pusk.)3 pusk., Kota Pekalingan 2 Pusk., Kab.Magelang 1 pusk.)
B. Akreditasi Rumah SakitB. Akreditasi Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum Pemerintah :
Dari total RSU Pemerintah di Jawa Tengah ( 45 RSU) yang terakreditasi :
 Terakreditasi 5 standart : 39 RSU
 Terakreditasi 12 standart : 26 RSU
 Terakreditasi 16 standart : 5 RSU
Rumah Sakit Umum Swasta :
Dari total RSU Swasta di Jawa Tengah ( 102 RS ) yang terakreditasi :
Terakreditasi 5 standart : 38 RS
Terakreditasi 12 standart : 18 RS
Terakreditasi 16 standart : 4 RS
7575
Rumah Sakit Khusus Pemerintah :Rumah Sakit Khusus Pemerintah :
Dari total RSK Pemerintah ( 6 RS) yang sudah terakreditasi :Dari total RSK Pemerintah ( 6 RS) yang sudah terakreditasi :
 Terakreditasi 5 standartTerakreditasi 5 standart :: 66 RSRS
 Terakreditasi 12 standartTerakreditasi 12 standart :: 22 RSRS
 Terakreditasi 16 standartTerakreditasi 16 standart :: 11 RSRS
Rumah Sakit Khusus Swasta :Rumah Sakit Khusus Swasta :
Dari total RSK Swasta ( 62 RS) , yang terakreditasi :Dari total RSK Swasta ( 62 RS) , yang terakreditasi :
 Terakreditasi 5 standart : 2 RSTerakreditasi 5 standart : 2 RS
ISO 9001 :ISO 9001 :
 RSU Dr Margono Soekarjo PurwokertoRSU Dr Margono Soekarjo Purwokerto
 RSU Tugurejo SemarangRSU Tugurejo Semarang
 RSU Dr Moewardi SurakartaRSU Dr Moewardi Surakarta
7676
 BapelBapel : Smg : 1 (Husada Mandiri: Smg : 1 (Husada Mandiri
Berbakti)Berbakti)
Klaten : 1 (Hatimas Setia )Klaten : 1 (Hatimas Setia )
 Pra BapelPra Bapel : Purbalingga,: Purbalingga,
Kota Pekalongan (3 BapelKota Pekalongan (3 Bapel
Sekolah),Sekolah),
Rembang,Rembang,
Pati,Pati,
Kudus,Kudus,
7777
POLIKLINIK KESEHATAN DESAPOLIKLINIK KESEHATAN DESA
DI JAWA TENGAHDI JAWA TENGAH
NO.NO. URAIANURAIAN TH.2004TH.2004 TH.TH.
20052005
TH.TH.
20062006
TH.TH.
20072007
JMLJML
11 REHAB FISIKREHAB FISIK 1.0001.000 1.0001.000 1.0801.080 1.0001.000 4.0804.080
22 PELATIHANPELATIHAN 6363 1.4501.450 1.1601.160 870870 3.5433.543
33 PKD KITPKD KIT 1.2001.200 1.7001.700 950950 3.8503.850
7878
PROGRAM KESEHATAN UNGGULANPROGRAM KESEHATAN UNGGULAN
S.D. TAHUN 2007S.D. TAHUN 2007
 Keputusan Gubernur No. 41 Tahun 2004 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota di
Provinsi Jawa Tengah
 Pergub No.47 Tahun 2006 tentang Sistem Kesehatan
Provinsi ( SKP )
 Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Prov. Jateng
No.22344/2005/6 Tentang Rencana Strategik Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 -2009
7979
 Meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan kesehaan
melalui pengembangan Poliklinik Kesehatan Desa ( PKD )
dengan Pergub No.90 Tahun 2005
 Pelayanan kesehatan berpihak kepada masyarakat miskin
melalui JPKMM dan alokasi pembiayaan tindakan operatif
 Pengembangan profesionalisme sumber daya tenaga
kesehatan melalui registrasi, lisensi, sertifikasi dan
pembentukan Majelis Tenga Kesehatan Provinsi (MTKP)
(Pergub. No 37 tahun 2007 tentang Majelis Tenaga Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah ) dan pendirian kelas Akselerasi di
PROGRAM KESEHATAN UNGGULANPROGRAM KESEHATAN UNGGULAN
S.D. TAHUN 2007S.D. TAHUN 2007
8080
 Pengembangan dan pemanfaatan Obat Asli Indonesia
(OAI) melalui kerjasama lintas sektor terkait yaitu antara
Pemerintah Provinsi Jawa tengah, terutama Dinas
Perkebunan dan Dinas Kesehatan Prov. Jateng dengan
Lembaga Penelitian UNDIP dengan mendirikan Institut
Obat Bahan Alam Indonesia (Diresmikan Gubernur Jawa
Tengah tanggal 29 Agustus 2007)
 Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui
pengembangan sistem kesehatan desa melalui desa siaga.
PROGRAM KESEHATAN UNGGULANPROGRAM KESEHATAN UNGGULAN
S.D. TAHUN 2007S.D. TAHUN 2007
8181
 Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan
evaluasi melalui Tim Perencanaan dan Evaluasi Program
Kesehatan Terpadu (PEPKT).
 Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan melalui
manajemen data dan informasi kesehatan satu pintu
(Keputusan Kadinkes No. 050/4741/2007/6).
 Peningkatan tim building melalui learning organization
(LO)
PROGRAM KESEHATAN UNGGULANPROGRAM KESEHATAN UNGGULAN
S.D. TAHUN 2007S.D. TAHUN 2007
8282
 Peningkatan peran serta masyarakat dalam
pemberantasan sarang nyamuk melalui kegiatan Juru
Pemantau Jentik (Jumantik)
 Pengembangan Voluntary Counselling and Testing (VCT)
di RS Dr Karyadi, RS Tugurejo Semarang, RSUD Kota
Semarang, RS Pantiwiloso Citarum Semarang, RS
Moewardi Surakarta , RS Dr Oen Surakarta, RS Margono
Soekarjo, RSUD Banyumas dalam rangka penanggulangan
HIV –AIDS
 Peningkatan mutu unit pelayanan dasar dan rujukan
PROGRAM KESEHATAN UNGGULANPROGRAM KESEHATAN UNGGULAN
S.D. TAHUN 2007S.D. TAHUN 2007
8383
 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006
 BPS Provinsi Jawa TengahBPS Provinsi Jawa Tengah
 Laporan Program di lingkungan Dinas KesehatanLaporan Program di lingkungan Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa TengahProvinsi Jawa Tengah
 Buku PDRB Jawa Tengah Tahun 2005Buku PDRB Jawa Tengah Tahun 2005
 SKP Provinsi Jawa Tengah, Standar Pelayanan MinimalSKP Provinsi Jawa Tengah, Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi JawaBidang Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
Tengah, Renstra Dinas Kesehatan Provinsi JawaTengah, Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2005-2009, Juknis Desa SiagaTengah Tahun 2005-2009, Juknis Desa Siaga
8484
Seksi Manajemen Informasi dan PengembanganSeksi Manajemen Informasi dan Pengembangan
KesehatanKesehatan
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAHDINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH
Tahun 2008Tahun 2008
INFORMASI INI DAPAT DIAKSES DI WEBSITE DINKES PROV. JATENG :
http://www.dinkesjatengprov.go.id/
PENYUSUN

More Related Content

What's hot

Pokok pokok hasil riskesdas 2013 provinsi jawa tengah
Pokok pokok hasil riskesdas 2013 provinsi jawa tengahPokok pokok hasil riskesdas 2013 provinsi jawa tengah
Pokok pokok hasil riskesdas 2013 provinsi jawa tengahrahasst
 
WARTA DITJEN P2P EDISI VIII TAHUN 2017
WARTA DITJEN P2P EDISI VIII TAHUN 2017WARTA DITJEN P2P EDISI VIII TAHUN 2017
WARTA DITJEN P2P EDISI VIII TAHUN 2017Ditjen P2P Kemenkes
 
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARAT
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI  SULAWESI BARATCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI  SULAWESI BARAT
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARATMuh Saleh
 
Arah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat
Arah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi BaratArah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat
Arah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
 
Riskesdas 2013
Riskesdas 2013Riskesdas 2013
Riskesdas 2013Muh Saleh
 
#6 kebijakan yankes di remote area pembekalan ns 2020
#6 kebijakan yankes di remote area pembekalan ns 2020#6 kebijakan yankes di remote area pembekalan ns 2020
#6 kebijakan yankes di remote area pembekalan ns 2020datasubditPuskesmas
 
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017Muh Saleh
 
WARTA DITJEN P2P EDISI XII TAHUN 2019
WARTA DITJEN P2P EDISI XII TAHUN 2019WARTA DITJEN P2P EDISI XII TAHUN 2019
WARTA DITJEN P2P EDISI XII TAHUN 2019Ditjen P2P Kemenkes
 
Data RISKESDAS 2013
Data RISKESDAS 2013Data RISKESDAS 2013
Data RISKESDAS 2013nanda yudip
 
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKStrategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKDokter Tekno
 
Profil kesehatan-indonesia-2013
Profil kesehatan-indonesia-2013Profil kesehatan-indonesia-2013
Profil kesehatan-indonesia-2013Kamu Aku
 
Pengertian, fungsi & program puskesmas
Pengertian, fungsi & program puskesmasPengertian, fungsi & program puskesmas
Pengertian, fungsi & program puskesmaspuskesmasmekarmukti
 
Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014
Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014
Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014Ditjen P2P Kemenkes
 
Riskesdas sulawesi barat tahun 2013
Riskesdas sulawesi barat tahun 2013Riskesdas sulawesi barat tahun 2013
Riskesdas sulawesi barat tahun 2013Muh Saleh
 
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015Muh Saleh
 
Dr.indrajid -upaya menurunkan aki & akb
Dr.indrajid -upaya menurunkan aki & akbDr.indrajid -upaya menurunkan aki & akb
Dr.indrajid -upaya menurunkan aki & akbOlga Divo
 

What's hot (20)

Pokok pokok hasil riskesdas 2013 provinsi jawa tengah
Pokok pokok hasil riskesdas 2013 provinsi jawa tengahPokok pokok hasil riskesdas 2013 provinsi jawa tengah
Pokok pokok hasil riskesdas 2013 provinsi jawa tengah
 
WARTA DITJEN P2P EDISI VIII TAHUN 2017
WARTA DITJEN P2P EDISI VIII TAHUN 2017WARTA DITJEN P2P EDISI VIII TAHUN 2017
WARTA DITJEN P2P EDISI VIII TAHUN 2017
 
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARAT
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI  SULAWESI BARATCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI  SULAWESI BARAT
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARAT
 
sex
sexsex
sex
 
Nl.edisi 4.2011
Nl.edisi 4.2011Nl.edisi 4.2011
Nl.edisi 4.2011
 
Arah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat
Arah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi BaratArah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat
Arah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat
 
Riskesdas 2013
Riskesdas 2013Riskesdas 2013
Riskesdas 2013
 
#6 kebijakan yankes di remote area pembekalan ns 2020
#6 kebijakan yankes di remote area pembekalan ns 2020#6 kebijakan yankes di remote area pembekalan ns 2020
#6 kebijakan yankes di remote area pembekalan ns 2020
 
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
 
WARTA DITJEN P2P EDISI XII TAHUN 2019
WARTA DITJEN P2P EDISI XII TAHUN 2019WARTA DITJEN P2P EDISI XII TAHUN 2019
WARTA DITJEN P2P EDISI XII TAHUN 2019
 
Bab i pendahuluan.
Bab i pendahuluan.Bab i pendahuluan.
Bab i pendahuluan.
 
Data RISKESDAS 2013
Data RISKESDAS 2013Data RISKESDAS 2013
Data RISKESDAS 2013
 
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKStrategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
 
Profil kesehatan-indonesia-2013
Profil kesehatan-indonesia-2013Profil kesehatan-indonesia-2013
Profil kesehatan-indonesia-2013
 
Pengertian, fungsi & program puskesmas
Pengertian, fungsi & program puskesmasPengertian, fungsi & program puskesmas
Pengertian, fungsi & program puskesmas
 
Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014
Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014
Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014
 
Riskesdas sulawesi barat tahun 2013
Riskesdas sulawesi barat tahun 2013Riskesdas sulawesi barat tahun 2013
Riskesdas sulawesi barat tahun 2013
 
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
 
Dr.indrajid -upaya menurunkan aki & akb
Dr.indrajid -upaya menurunkan aki & akbDr.indrajid -upaya menurunkan aki & akb
Dr.indrajid -upaya menurunkan aki & akb
 
Juknis revisi
Juknis revisiJuknis revisi
Juknis revisi
 

Similar to Bukusaku2008

3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes
3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes
3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkesGedhe Foundation
 
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptxKebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptxDian Kurnia Rabbani
 
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxPrinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxAndrianSenoputra
 
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxPrinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxRafliAidillah1
 
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfTransformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfMuh Saleh
 
Bahan kleideskop dinas kesehatan edisi 1
Bahan kleideskop dinas kesehatan   edisi 1  Bahan kleideskop dinas kesehatan   edisi 1
Bahan kleideskop dinas kesehatan edisi 1 indrasutanmudo
 
1.KONSEP POSYANDU_EMMA KHUMAIRAH OK (1)_MAKASSAR - Astri lekitoo Astri.pptx
1.KONSEP POSYANDU_EMMA KHUMAIRAH OK (1)_MAKASSAR - Astri lekitoo Astri.pptx1.KONSEP POSYANDU_EMMA KHUMAIRAH OK (1)_MAKASSAR - Astri lekitoo Astri.pptx
1.KONSEP POSYANDU_EMMA KHUMAIRAH OK (1)_MAKASSAR - Astri lekitoo Astri.pptxheni292343
 
Kebijakan kesehatan
Kebijakan kesehatanKebijakan kesehatan
Kebijakan kesehatanabu hanafie
 
PPT PROPILE PKM G.SITEMBER UNTUK 2018.pptx
PPT PROPILE PKM G.SITEMBER UNTUK 2018.pptxPPT PROPILE PKM G.SITEMBER UNTUK 2018.pptx
PPT PROPILE PKM G.SITEMBER UNTUK 2018.pptxSugiartoBanjarnahor
 
1 Jakstra Pk
1  Jakstra Pk1  Jakstra Pk
1 Jakstra Pkramli ma
 
Nakes teladan 2020 bu angga format baru
Nakes teladan 2020 bu angga format baruNakes teladan 2020 bu angga format baru
Nakes teladan 2020 bu angga format baruanggasarisiringoring
 
Dinas Kesehatan SulutTantangan dan Peluang Perdagangan Jasa Indonesia
Dinas Kesehatan SulutTantangan dan Peluang Perdagangan Jasa Indonesia Dinas Kesehatan SulutTantangan dan Peluang Perdagangan Jasa Indonesia
Dinas Kesehatan SulutTantangan dan Peluang Perdagangan Jasa Indonesia Samuel Hadjo
 
Md 2. kebijakan puskesmas
Md 2. kebijakan  puskesmasMd 2. kebijakan  puskesmas
Md 2. kebijakan puskesmasJoni Susanto
 
PHBS RUMAH TANGGA.pptx
PHBS RUMAH TANGGA.pptxPHBS RUMAH TANGGA.pptx
PHBS RUMAH TANGGA.pptxFfiqieza
 
LAPORAN TUNGGUL P2PTM-1.pptx
LAPORAN TUNGGUL P2PTM-1.pptxLAPORAN TUNGGUL P2PTM-1.pptx
LAPORAN TUNGGUL P2PTM-1.pptxUripKuduSabar
 

Similar to Bukusaku2008 (20)

3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes
3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes
3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes
 
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptxKebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
 
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxPrinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
 
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxPrinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
 
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfTransformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
 
Bahan kleideskop dinas kesehatan edisi 1
Bahan kleideskop dinas kesehatan   edisi 1  Bahan kleideskop dinas kesehatan   edisi 1
Bahan kleideskop dinas kesehatan edisi 1
 
1.KONSEP POSYANDU_EMMA KHUMAIRAH OK (1)_MAKASSAR - Astri lekitoo Astri.pptx
1.KONSEP POSYANDU_EMMA KHUMAIRAH OK (1)_MAKASSAR - Astri lekitoo Astri.pptx1.KONSEP POSYANDU_EMMA KHUMAIRAH OK (1)_MAKASSAR - Astri lekitoo Astri.pptx
1.KONSEP POSYANDU_EMMA KHUMAIRAH OK (1)_MAKASSAR - Astri lekitoo Astri.pptx
 
Kebijakan kesehatan
Kebijakan kesehatanKebijakan kesehatan
Kebijakan kesehatan
 
PPT PROPILE PKM G.SITEMBER UNTUK 2018.pptx
PPT PROPILE PKM G.SITEMBER UNTUK 2018.pptxPPT PROPILE PKM G.SITEMBER UNTUK 2018.pptx
PPT PROPILE PKM G.SITEMBER UNTUK 2018.pptx
 
1 Jakstra Pk
1  Jakstra Pk1  Jakstra Pk
1 Jakstra Pk
 
GERMAS Dalam Peran Remaja.ppt
GERMAS Dalam Peran Remaja.pptGERMAS Dalam Peran Remaja.ppt
GERMAS Dalam Peran Remaja.ppt
 
Konsep puskesmas
Konsep puskesmasKonsep puskesmas
Konsep puskesmas
 
PEMBUDAYAAN GERMAS
PEMBUDAYAAN GERMAS PEMBUDAYAAN GERMAS
PEMBUDAYAAN GERMAS
 
Ekspos pkpr 2014
Ekspos pkpr 2014Ekspos pkpr 2014
Ekspos pkpr 2014
 
Nakes teladan 2020 bu angga format baru
Nakes teladan 2020 bu angga format baruNakes teladan 2020 bu angga format baru
Nakes teladan 2020 bu angga format baru
 
Dinas Kesehatan SulutTantangan dan Peluang Perdagangan Jasa Indonesia
Dinas Kesehatan SulutTantangan dan Peluang Perdagangan Jasa Indonesia Dinas Kesehatan SulutTantangan dan Peluang Perdagangan Jasa Indonesia
Dinas Kesehatan SulutTantangan dan Peluang Perdagangan Jasa Indonesia
 
Md 2. kebijakan puskesmas
Md 2. kebijakan  puskesmasMd 2. kebijakan  puskesmas
Md 2. kebijakan puskesmas
 
12742250.ppt
12742250.ppt12742250.ppt
12742250.ppt
 
PHBS RUMAH TANGGA.pptx
PHBS RUMAH TANGGA.pptxPHBS RUMAH TANGGA.pptx
PHBS RUMAH TANGGA.pptx
 
LAPORAN TUNGGUL P2PTM-1.pptx
LAPORAN TUNGGUL P2PTM-1.pptxLAPORAN TUNGGUL P2PTM-1.pptx
LAPORAN TUNGGUL P2PTM-1.pptx
 

Bukusaku2008

  • 1. 11 . Samudera Indonesia U T S B PETA JAWA TENGAH Salatig a Klaten SR K Magela ng Banyumas Bj negara Wonosobo Temanggu ng Kendal Cilaca p WNGR Blora KDS Grobogan Pekalongan Batang Demak Jepara Sragen Purblg Kebumen Purworejo Skhj Kr.anyar Pati RembangKota Pekalongan Batan g Pekalongan Pemalang Brebe s Tegal JATIM Laut Jawa Kota Semarangg Magelang Cilacap Boyolali Kab Semarang JABAR Kota Tegal Jepara SRKT Kota Mgl DI. Yogyakarta Kab. Mgl
  • 2. 22 Menjadi motor penggerak utama dan pendorong terwujudnya Jawa Tengah Sehat yang mandiri dan bertumpu pada potensi daerah
  • 3. 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, meningkatkan kualitas lingkungan, mendorong kemandirian dan keberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. 2. Menggerakkan dan mendorong peningkatan pelayanan kesehatan perorangan secara merata, terjangkau, bermutu dan berkesinambungan bagi seluruh masyarakat 3. Memantapkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan dan ketersediaan sumber daya kesehatan baik kuantitas maupun kualitas
  • 4. 44 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melaluiMeningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu,peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat yangmerata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat yang tercermin sebagai berikut :tercermin sebagai berikut : 1.Terwujudnya pembangunan berwawasan kesehatan,1.Terwujudnya pembangunan berwawasan kesehatan, kualitas lingkungan, perilaku hidup sehat sertakualitas lingkungan, perilaku hidup sehat serta kemandirian individu, keluarga dan masyarakat dikemandirian individu, keluarga dan masyarakat di bidang kesehatanbidang kesehatan
  • 5. 55 2.Terwujudnya kesehatan individu, keluarga dan2.Terwujudnya kesehatan individu, keluarga dan masyarakat melalui peningkatan pemerataan,masyarakat melalui peningkatan pemerataan, pemanfaatan serta peningkatan kualitaspemanfaatan serta peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat danpelayanan kesehatan masyarakat dan perorangan yang berkesinambungan.perorangan yang berkesinambungan. 3.Terwujudnya upaya pencegahan dan3.Terwujudnya upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit melalui surveilans,pemberantasan penyakit melalui surveilans, pengendalian faktor risiko dan penanganan sertapengendalian faktor risiko dan penanganan serta penanggulangan KLB dan bencana.penanggulangan KLB dan bencana.
  • 6. 66 4.Terwujudnya kebijakan dan manajemen4.Terwujudnya kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan yang terpadu, efisien,pembangunan kesehatan yang terpadu, efisien, rasional dan akuntabel.rasional dan akuntabel. 5.Tersedianya sumber daya manusia kesehatan yang5.Tersedianya sumber daya manusia kesehatan yang berkualitas, merata dan dapat didayagunakanberkualitas, merata dan dapat didayagunakan secara optimal.secara optimal. 6.Tersedianya sediaan farmasi dan perbekalan6.Tersedianya sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau dankesehatan yang bermutu, merata, terjangkau dan dimanfaatkan secara rasional.dimanfaatkan secara rasional.
  • 7. 77 1. Meningkatnya sarana, jaringan & kualitas pelayanan kesehatan,1. Meningkatnya sarana, jaringan & kualitas pelayanan kesehatan, meningkatnya akses pelayanan kesehatan daerah sulit &meningkatnya akses pelayanan kesehatan daerah sulit & terpencil, serta mendorong pelaksanaan SPM bidang kesehatan.terpencil, serta mendorong pelaksanaan SPM bidang kesehatan.  Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yangSetiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutubermutu  Setiap bayi, anak, ibu hamil, kelompok masyarakat risikoSetiap bayi, anak, ibu hamil, kelompok masyarakat risiko tinggi terlindungi dari penyakit dan masalah kesehatan.tinggi terlindungi dari penyakit dan masalah kesehatan.  Setiap desa mudah mengakses sarana pelayanan kesehatanSetiap desa mudah mengakses sarana pelayanan kesehatan (PKD, Pustu, Puskesmas, sarana lainnya) dengan SDM(PKD, Pustu, Puskesmas, sarana lainnya) dengan SDM kesehatan yang kompeten.kesehatan yang kompeten.  Pelayanan kesehatan disetiap RS, Puskesmas & jaringannyaPelayanan kesehatan disetiap RS, Puskesmas & jaringannya memenuhi standar mutumemenuhi standar mutu  Berkembangnya sistem rujukan untuk berbagai masalahBerkembangnya sistem rujukan untuk berbagai masalah kesehatan.kesehatan.
  • 8. 88 2.2. Meningkatnya upayaMeningkatnya upaya-upaya-upaya pencegahan &pencegahan & penanggulangan penyakit menular/tidak menularpenanggulangan penyakit menular/tidak menular (termasuk potensi KLB & bencana), atasi(termasuk potensi KLB & bencana), atasi permasalahan kesehatan lintas batas.permasalahan kesehatan lintas batas.  Masalah kesehatan, KLB & bencanaMasalah kesehatan, KLB & bencana tertanggulangi secara cepat & tepat.tertanggulangi secara cepat & tepat.  Terkendalinya faktor resiko masalah kesehatanTerkendalinya faktor resiko masalah kesehatan termasuk pencemaran lingkungan.termasuk pencemaran lingkungan.  Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepatSetiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat pada kepala desa/ lurah untuk diteruskan kepada kepala desa/ lurah untuk diteruskan ke instansi kes. terkaitinstansi kes. terkait
  • 9. 9 3. Terwujudnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), lingkungan sehat melalui promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. • Meningkatnya jumlah desa menjadi desa siaga • Meningkatnya masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat • Meningkatnya kondisi kesehatan lingkungan
  • 10. 10 4. Terwujudnya manajemen pembangunan kesehatan yang terpadu, efisien, rasional, akuntabel, dengan mengembangkan sistem informasi. • Meningkatnya keterpaduan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, pengawasan dan akuntabilitas. • Pemanfaatan data dan hasil penelitian dalam perencanaan. • Meningkatnya pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan. • Berkembangnya kesadaran hukum kesehatan.
  • 11. 11 5. Terwujudnya ketersediaan, pemerataan, mutu & pelayanan obat & perbekalan kesehatan, serta pengembangan & pemanfaatan Obat Asli Indonesia (OAI) • Meningkatnya manajemen mutu sediaan farmasi, perbekalan kesehatan, termasuk makanan minuman. • Setiap ketersediaan farmasi, makanan & perbekalan kesehatan memenuhi syarat • Meningkatnya mutu pelayanan farmasi
  • 12. 12 6. Meningkatnya kualitas, pendayagunaan & pemerataan tenaga kesehatan. • Berkembangnya mutu Sumber Daya Manusia (SDM ) Kesehatan melalui peningkatan kualitas institusi pendidikan kesehatan. • Penerapan registrasi dan sertifikasi SDM Kesehatan • Setiap desa ada tenaga kesehatan yang kompeten.
  • 13. 13 7. Berkembangnya sistem pembiayaan kesehatan termasuk berkembangnya jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat • Memberikan subsidi pembiayaan kesehatan bagi masyarakat miskin dan rentan. • Pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah. • Anggaran kesehatan Pemerintah utamakan untuk upaya pencegahan & promosi kesehatan.
  • 14. 1414 RESPONSRESPONS MASYARAKATMASYARAKAT YG TERKOORDINIRYG TERKOORDINIR RESPONSRESPONS MASYARAKATMASYARAKAT YG TERKOORDINIRYG TERKOORDINIR RESPONSRESPONS PEMERINTAHPEMERINTAH YG TERKOORDINIRYG TERKOORDINIR RESPONSRESPONS PEMERINTAHPEMERINTAH YG TERKOORDINIRYG TERKOORDINIR KEBIJAKAN PUBLIKKEBIJAKAN PUBLIK (Jateng Sehat 2010)(Jateng Sehat 2010) DER. KES. KETURUNAN / KEPENDUDUKAN YAN KESLINGK JATENG SEHAT 2010 yg mandiri & bertumpu pd potensi daerah Mayoritas penduduk hidup dalam: 1. Lingkungan yg sehat 2. berperilaku hidup sehat 3. terjangkau oleh yankes yg bermutu secara adil dan merata PERILAKU HIDUP SEHAT
  • 15. 15 HUBUNGAN ANTAR SUB SISTEM DALAM SKP INPUT PROSES OUTPUT/ OUT COME IMPACT PEMBIAYAAN PEMBERDAYAA N MASY PEMBANGUNAN KES YG BERMUTU & BERKEADILAN MANAJEMEN KES UPAYA KESEHATAN DERAJAD KES MASY YG SETINGGI- TINGGINYA SEDIAAN FARMASI & PERBEKALAN KES SDM KES
  • 16. 1616 SISTEMKESEHATAN DESASISTEMKESEHATAN DESA LINTAS SEKTOR / LSMLINTAS SEKTOR / LSM DESA SIAGADESA SIAGA STRATA 1STRATA 1 STRATA 2STRATA 2 STRATA 3STRATA 3 KEG GOTONG ROYONG MASY UPAYA KESEHATAN SURVEILANS PEMBIAYAAN MASYARAKAT LINTAS SEKTOR / LSMLINTAS SEKTOR / LSM FORUM KES. DESA DESA SEHATDESA SEHAT P U S K E S M A S D I N K E S K A B P R O V I N S I PKD PKD UKBM : -POSYANDU - POSKESTREN -DANA SEHAT - UKS - UKK -POD -dll
  • 17. 1717 PROGRAM BIDANGPROGRAM BIDANG KESEHATANKESEHATANPROGRAM APBDPROGRAM APBD PROGRAM APBNPROGRAM APBN 1.1. Program Lingkungan Sehat, PerilakuProgram Lingkungan Sehat, Perilaku Sehat dan PemberdayaanSehat dan Pemberdayaan MasyarakatMasyarakat 2.2. ProgramProgram UpayaUpaya PelayananPelayanan KesehatanKesehatan 3.3. ProgramProgram SumberSumber DDaya Kesehatanaya Kesehatan 4.4. Program Perbaikan Gizi MasyarakatProgram Perbaikan Gizi Masyarakat 5.5. Program Obat dan MakananProgram Obat dan Makanan 6.6. ProgramProgram KebijakanKebijakan && ManajemenManajemen Pembangunan KesehatanPembangunan Kesehatan 1.1. Promosi KesehatanPromosi Kesehatan dandan Pemberdayaan MasyarakatPemberdayaan Masyarakat 2.2. LLingkungan Sehatingkungan Sehat 3.3. ProgramProgram Upaya KesehatanUpaya Kesehatan MasyarakatMasyarakat 4.4. Upaya Kesehatan PeroranganUpaya Kesehatan Perorangan 5.5. Pencegahan dan PemberantasanPencegahan dan Pemberantasan PenyakitPenyakit 6.6. Perbaikan gizi masyarakatPerbaikan gizi masyarakat 7.7. Sumberdaya KesehatanSumberdaya Kesehatan 8.8. Obat dan Perbekalan KesehatanObat dan Perbekalan Kesehatan 9.9. KebijakanKebijakan && ManajemenManajemen Pembangunan KesehatanPembangunan Kesehatan
  • 18. 1818 KEBIJAKAN OPERASIONALKEBIJAKAN OPERASIONAL (PROGRAM)(PROGRAM) 1.1. Program Lingkungan Sehat, Perilaku Sehat dan PemberdayaanProgram Lingkungan Sehat, Perilaku Sehat dan Pemberdayaan MasyarakatMasyarakat • Peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalamPeningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan dan perubahan perilaku sehatmengatasi masalah kesehatan dan perubahan perilaku sehat masyarakatmasyarakat • Peningkatan kemitraan dalam mengatasi masalah kesehatanPeningkatan kemitraan dalam mengatasi masalah kesehatan dan perubahan perilaku sehat masyarakatdan perubahan perilaku sehat masyarakat • Peningkatan pemberdayaan dan penggerakan masyarakat dalamPeningkatan pemberdayaan dan penggerakan masyarakat dalam rangka pengembangan Poliklinik Kesehatan Desa/PKD (Desarangka pengembangan Poliklinik Kesehatan Desa/PKD (Desa Siaga)Siaga) • Pengembangan sanitasi dasar daerah kumuh, miskin, pantai.Pengembangan sanitasi dasar daerah kumuh, miskin, pantai. • Pengembangan lingkungan sehat pada masyarakat berpotensiPengembangan lingkungan sehat pada masyarakat berpotensi penyakit.penyakit. • Pengembangan kabupaten/kota sehatPengembangan kabupaten/kota sehat
  • 19. 1919 2.2. ProgramProgram UpayaUpaya PelayananPelayanan KesehatanKesehatan • Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di semua unitMeningkatkan mutu pelayanan kesehatan di semua unit pelayanan.pelayanan. • Mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakatMendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat terutama di pedesaan.terutama di pedesaan. • Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin.Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin. • Meningkatkan surveilans dalam rangka kewaspadaan dini,Meningkatkan surveilans dalam rangka kewaspadaan dini, pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidakpencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular.menular. • Meningkatkan pencegahan dan penanggulangan penyakitMeningkatkan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menularmenular dan tidak menular • Mengembangkan kesiapsiagaan dan penanganan bencanaMengembangkan kesiapsiagaan dan penanganan bencana bagi petugas dan masyarakat.bagi petugas dan masyarakat. KEBIJAKAN OPERASIONALKEBIJAKAN OPERASIONAL (PROGRAM)(PROGRAM)
  • 20. 2020 3.3. ProgramProgram SumberSumber DDaya Kesehatanaya Kesehatan • Meningkatkan kualitas institusi pendidikan dan pelatihanMeningkatkan kualitas institusi pendidikan dan pelatihan kesehatankesehatan • Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) KesehatanMeningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan serta kerjasama denganmelalui pendidikan dan pelatihan serta kerjasama dengan berbagai pihak.berbagai pihak. • Peningkatan manajemen SDM Kesehatan.Peningkatan manajemen SDM Kesehatan. 3.3. Program Perbaikan Gizi MasyarakatProgram Perbaikan Gizi Masyarakat • Meningkatkan surveilans dalam rangka kewaspadaan dini,Meningkatkan surveilans dalam rangka kewaspadaan dini, pencegahan dan penanggulangan masalah gizi.pencegahan dan penanggulangan masalah gizi. • Peningkatan kemitraan dalam mengatasi dan mencegahPeningkatan kemitraan dalam mengatasi dan mencegah masalah gizi masyarakat.masalah gizi masyarakat. • Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulanganMeningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan gizi burukgizi buruk KEBIJAKAN OPERASIONALKEBIJAKAN OPERASIONAL (PROGRAM)(PROGRAM)
  • 21. 2121 5.5. Program Obat dan MakananProgram Obat dan Makanan • Peningkatan ketersediaan, mutu, pemerataanPeningkatan ketersediaan, mutu, pemerataan obat dan perbekalan kesehatan.obat dan perbekalan kesehatan. • Peningkatan penggunaan obat rasional danPeningkatan penggunaan obat rasional dan generik.generik. • Peningkatan mutu pelayanan kefarmasian.Peningkatan mutu pelayanan kefarmasian. • Pengembangan dan pemanfaatan Obat AsliPengembangan dan pemanfaatan Obat Asli Indonesia (OAI).Indonesia (OAI). KEBIJAKAN OPERASIONALKEBIJAKAN OPERASIONAL (PROGRAM)(PROGRAM)
  • 22. 2222 6.6. ProgramProgram KebijakanKebijakan && Manajemen PembangunanManajemen Pembangunan KesKesehatanehatan • Peningkatan kesadaran hukum bagi semua pihakPeningkatan kesadaran hukum bagi semua pihak yang terkait dengan kesehatan.yang terkait dengan kesehatan. • Peningkatan sistem informasi kesehatan danPeningkatan sistem informasi kesehatan dan pemanfaatan data dalam perencanaan kesehatanpemanfaatan data dalam perencanaan kesehatan • Peningkatan keterpaduan program mulai dariPeningkatan keterpaduan program mulai dari perencanaan, monitoring/evaluasi, pengawasanperencanaan, monitoring/evaluasi, pengawasan dan akuntabilitas disetiap jenjang administrasi.dan akuntabilitas disetiap jenjang administrasi. • Pemanfaatan penelitian dalam rangkaPemanfaatan penelitian dalam rangka pengembangan program. KEBIJAKAN OPERASIONALKEBIJAKAN OPERASIONAL (PROGRAM)(PROGRAM)
  • 23. 2323 • Letak Provinsi Jawa Tengah berbatasan : Sebelah Barat : Provinsi Jawa Barat Sebelah Timur : Provinsi Jawa Timur Sebelah Selatan : Provinsi DI Yogyakarta dan Samudera Indonesia Sebelah Utara : Laut Jawa. • Luas wilayah : 32.544,12 Km2. • Secara administratif terbagi menjadi 29 kabupaten dan 6 kota, 568 kecamatan, 8.574 desa/kelurahan.
  • 24. 2424 • Jumlah penduduk : 32.380.279 jiwa. • Sex Rasio : 99.33 % ( jumlah wanita > pria ) • Kepadatan penduduk : 995 jiwa / Km2 • Proporsi tingkat pendidikan penduduk di atas 10 tahun :  28,68 % tidak lulus SD,  51,94 % lulus SD/MI - SLTP,  15,07 % SLTA / SMK,  4,30 % PT ( D1 – S2 ) • Penduduk >10 tahun melek huruf : 87,58 % ( Laki-laki : 91.22 %, Perempuan : 83.99 % )
  • 25. 25 Puskesmas : 851. (256 Rawat Inap.) Puskesmas Pembantu : 1.835 Puskesmas Keliling : 950 Polindes : 4.322 PKD : 4.136 Posyandu : 46.932 RSU Pemerintah : 45 RSU TNI /POLRI : 10 RS Swasta : 101 RS Jiwa Pemerintah : 4 RS Jiwa Swasta : 3 RS Khusus lain Pemrth. : 2 RS Khusus lain Swasta : 68 Apotik : 1.560
  • 26. 26 Desa / kelurahan : 8.574 Target PKD : 4.322 Jumlah PKD : 4.136 Pelatihan PKD : 3.543 Alkes PKD : 3.850 Pelatihan Desi : 4.300 Desi Strata I : 52.77% Desi Strata II : 17.03% Desi Strata III : 7.84% Rumah Tangga Sehat : 74% ABJ : 81.9%
  • 27. 2727 . Salatig a Klaten SR K Magela ng Banyumas Bj negara Wonosobo Temanggu ng Kendal Cilaca p WNGR Blora KDS Grobogan Pekalongan Batan g Demak Jepara Sragen Purblg Kebumen Purworejo Skhj Kr.anyar Pati RembangKota Pekalongan Batan g Pekalongan Pemalang Brebe s Tegal JATIM Laut Jawa Samudera Indonesia Kota Semarangg Magelang Cilacap Boyolal i Kab Semarang JABAR Kota Tegal Jepara SRKT Kota Mgl DI. Yogyakarta KARESIDENAN PEKALONGAN KAB. BREBES Jml. Kec. : 17 Jml. Desa/Kel : 292/5 Jml RSU Pem : 1 Jml RSU Swasta : 5 Jml. Pusk : 28 (RI 13) KOTA TEGAL Jml. Kec. : 4 Jml. Desa/Kel : -/ 27 Jml RSU Pem : 1 Jml RSU Swasta : 1 Jml. Pusk : 8 (RI 1) KOTA PEKALONGAN Jml. Kec. : 4 Jml. Kel : 47 Jml RSU Pem : 0 Jml RSU Swasta : 4 Jml. Pusk : 10 (RI 2) KAB. BATANG Jml. Kec. : 12 Jml. Desa/Kel : 239/ 9 Jml RSU Pem : 1 Jml RSU Swasta : 0 Jml. Pusk : 21 (RI 7) KAB. PEKALONGAN Jml. Kec. : 19 Jml. Desa/Kel :270/ 12 Jml RSU Pem : 2 Jml RSU Swasta : 1 Jml. Pusk : 26 (RI 6) KAB. PEMALANG Jml. Kec. : 14 Jml. Desa/Kel : 211/ 11 Jml RSU Pem : 1 Jml RSU Swasta : 2 Jml. Pusk : 22 (RI 3) KAB. TEGAL Jml. Kec. : 18 Jml. Desa/Kel : 281/ 6 Jml RSU Pem & TNI : 2 Jml RSU Swasta : 2 Jml. Pusk : 27 (RI 5)
  • 28. 2828 Salatig a Klaten SR K Magela ng Banyumas Bj negara Wonosobo Temanggu ng Kendal Cilaca p WNGR Blora KDS Grobogan Pekalongan Batan g Demak Jepara Sragen Purblg Kebumen Purworejo Skhj Kr.anyar Pati RembangKota Pekalongan Batan g Pekalongan Pemalang Brebe s Tegal JATIM Laut Jawa Samudera Indonesia Kota Semarangg Magelang Cilacap Boyolal i Kab Semarang JABAR Kota Tegal Jepara SRKT Kota Mgl DI. Yogyakarta . KARESIDENAN BANYUMAS KAB. BANYUMAS Jml. Kec. : 27 Jml. Desa/Kel : 301/ 30 Jml RSU Pem & TNI : 4 Jml RSU Swasta : 7 Jml. Pusk : 39 (RI 15) KAB. PURBALINGGA Jml. Kec. : 18 Jml. Desa/Kel : 224 /15 Jml RSU Pem : 1 Jml RSU Swasta : 3 Jml. Pusk : 22 (RI 11) KAB. BANJARNEGARA Jml. Kec. : 20 Jml. Desa/Kel : 266 / 12 Jml RSU Pem : 1 Jml RSU Swasta : 3 Jml. Pusk : 35 (RI 12) KAB. CILACAP Jml. Kec. : 24 Jml. Desa/Kel : 269 / 15 Jml RSU Pem : 2 Jml RSU Swasta : 3 Jml. Pusk : 36 (RI 13)
  • 29. 2929 Salatiga Klaten SR K Magela ng Banyumas Bj negara Wonosobo Temanggu ng Kendal Cilaca p WNGR Blora KDS Grobogan Pekalongan Batang Demak Jepara Sragen Purblg Kebumen Purworejo Skhj Kr.anyar Pati RembangKota Pekalongan Batang Pekalongan Pemalang Brebes Tegal JATIM Laut Jawa Samudera Indonesia Kota Semarangg Magelang Cilacap Boyolali Kab Semarang JABAR Kota Tegal Jepara SRKT Kota Mgl DI. Yogyakarta . KARESIDENAN KEDU KAB. KEBUMEN Jml. Kec. : 26 Jml. Desa/Kel : 449 /11 Jml RSU Pem : 1 Jml RSU Swasta : 4 Jml. Pusk : 35 (RI 5) KAB. WONOSOBO Jml. Kec. : 15 Jml. Desa/Kel : 236 /29 Jml RSU Pem : 1 Jml RSU Swasta : 1 Jml. Pusk : 21 (RI 3) KAB. TEMANGGUNG Jml. Kec. : 20 Jml. Desa/Kel : 266 /23 Jml RSU Pem : 1 Jml RSU Swasta : 3 Jml. Pusk : 23 (RI 3) KAB. MAGELANG Jml. Kec. : 21 Jml. Desa/Kel : 367 /5 Jml RSU Pem : 1 Jml RSU Swasta : 1 Jml. Pusk : 29 (RI 4)KAB. PURWOREJO Jml. Kec. : 16 Jml. Desa/Kel : 469 /25 Jml RSU Pem : 1 Jml RSU Swasta : 3 Jml. Pusk : 25 (RI 7) KOTA MAGELANG Jml. Kec. : 3 Jml. Desa/Kel : - /17 Jml RSU Pem & TNI : 2 Jml RSU Swasta : 3 Jml. Pusk : 5 ( RI -) Kab. Magelang
  • 30. 3030 Salatiga Klaten SR K Magela ng Banyumas Bj negara Wonosobo Temanggun g Kendal Cilaca p WNGR Blora KDS Grobogan Pekalongan Batang Demak Jepara Sragen Purblg Kebumen Purworejo Skhj Kr.anyar Pati RembangKota Pekalongan Batang Pekalongan Pemalang Brebes Tegal JATIM Laut Jawa Samudera Indonesia Kota Semarangg Magelang Cilacap Boyolali Kab Semarang JABAR Kota Tegal Jepara SRKT Kota Mgl DI. Yogyakarta . KARESIDENAN SEMARANG KOTA SEMARANG Jml. Kec. : 16 Jml. Desa/Kel : -/ 177 Jml RSU Pem & TNI/POLRI : 6 Jml RSU Swasta : 9 Jml. Pusk : 37 (RI 11) KAB. DEMAK Jml. Kec. : 14 Jml. Desa/Kel : 243 / 6 Jml RSU Pem : 1 Jml RSU Swasta : 2 Jml. Pusk : 26 (RI 6) KAB. GROBOGAN Jml. Kec. : 19 Jml. Desa/Kel : 273 / 7 Jml RSU Pem : 1 Jml RSU Swasta : 4 Jml. Pusk : 30 (RI 12 ) KOTA SALATIGA Jml. Kec. : 4 Jml. Desa/Kel : -/ 22 Jml RSU Pem & TNI : 2 Jml RSU Swasta : 2 Jml. Pusk : 6 (RI 1) KAB. SEMARANG Jml. Kec. : 18 Jml. Desa/Kel : 208 / 27 Jml RSU Pem : 2 Jml RSU Swasta : 1 Jml. Pusk : 25 (RI 8) KAB. KENDAL Jml. Kec. : 19 Jml. Desa/Kel : 265 / 20 Jml RSU Pem : 1 Jml RSU Swasta : 1 Jml. Pusk : 27 (RI 5)
  • 31. 3131 Salatiga Klaten SR K Magela ng Banyumas Bj negara Wonosobo Temanggu ng Kendal Cilaca p WNGR Blora KDS Grobogan Pekalongan Batang Demak Jepara Sragen Purblg Kebumen Purworejo Skhj Kr.anyar Pati RembangKota Pekalongan Batang Pekalongan Pemalang Brebes Tegal JATIM Laut Jawa Lautan Hindia Kota Semarangg Magelang Cilacap Boyolali Kab Semarang JABAR Kota Tegal Jepara SRKT Kota Mgl DI. Yogyakarta . KARESIDENAN SURAKARTA KAB. KLATEN Jml. Kec. : 26 Jml. Desa/Kel : 391 / 10 Jml RSU Pem : 1 Jml RSU Swasta : 3 Jml. Pusk : 34 ( RI 12) KAB. SUKOHARJO Jml. Kec. : 12 Jml. Desa/Kel : 150/ 17 Jml RSU Pem : 1 Jml RSU Swasta : 3 Jml. Pusk : 21 (RI 11) KAB. BOYOLALI Jml. Kec. : 19 Jml. Desa/Kel : 263 / 4 Jml RSU Pem : 3 Jml RSU Swasta : 4 Jml. Pusk : 26 (RI 10) KAB. SURAKARTA Jml. Kec. : 5 Jml. Desa/Kel : - / 51 Jml RSU Pem & TNI : 2 Jml RSU Swasta : 7 Jml. Pusk : 15 ( RI 3) KAB. SRAGEN Jml. Kec. : 20 Jml. Desa/Kel : 196 /12 Jml RSU Pem : 1 Jml RSU Swasta : 2 Jml. Pusk : 26 ( RI 11) KAB. KARANGANYAR Jml. Kec. : 17 Jml. Desa/Kel : 162 / 15 Jml RSU Pem & TNI : 2 Jml RSU Swasta : 3 Jml. Pusk : 21 (RI 13) KAB. WONOGIRI Jml. Kec. : 25 Jml. Desa/Kel : 251 /43 Jml RSU Pem : 1 Jml RSU Swasta : 3 Jml. Pusk : 34 (RI 5)
  • 32. 3232 Salatiga Klaten SR K Magela ng Banyumas Bj negara Wonosobo Temanggu ng Kendal Cilaca p WNGR Blora KDS Grobogan Pekalongan Batang Demak Jepara Sragen Purblg Kebumen Purworejo Skhj Kr.anyar Pati RembangKota Pekalongan Batang Pekalongan Pemalang Brebes Tegal JATIM Laut Jawa Samudera Indonesia Kota Semarangg Magelang Cilacap Boyolali Kab Semarang JABAR Kota Tegal Jepara SRKT Kota Mgl DI. Yogyakarta . KAB. REMBANG Jml. Kec. : 14 Jml. Desa/Kel : 287 / 7 Jml RSU Pem : 1 Jml RSU Swasta : 0 Jml. Pusk : 16 ( RI 9) KAB. PATI Jml. Kec. : 21 Jml. Desa/Kel : 401 / 5 Jml RSU Pem : 1 Jml RSU Swasta : 5 Jml. Pusk : 29 ( RI 4) KAB. KUDUS Jml. Kec. : 9 Jml. Desa/Kel : 123 / 9 Jml RSU Pem&TNI : 2 Jml RSU Swasta : 2 Jml. Pusk : 19 ( RI 5) KAB. JEPARA Jml. Kec. : 14 Jml. Desa/Kel : 183 / 11 Jml RSU Pem : 2 Jml RSU Swasta : 2 Jml. Pusk : 20 ( RI 11) KAB. BLORA Jml. Kec. : 16 Jml. Desa/Kel : 271 /24 Jml RSU Pem : 2 Jml RSU Swasta : 3 Jml. Pusk : 26 (RI 7)
  • 33. 3333 Dokter Umum : 3.712 Dokter Spesialis : 1.370 Dokter Gigi : 982 Bidan : 10.533 Perawat : 19.405 Apoteker : 700 Asisten Apoteker : 1.828 Sarjana Kes. Masy. : 1.107 Sanitarian : 1.231 Gizi : 1.180
  • 34. 3434 Dokter Umum : 11.5:100.000 (Standard 40:100.000) Dokter Spesialis : 4.3: 100.000 (Standard 6:100.000) Dokter Gigi : 3:100.000 (Standard 11:100.000) Bidan : 32.7:100.000 (Standard 100:100.000) Perawat : 60.3:100.000 (Standard 117.5:100.000) Apoteker : 2.18 :100.000 (Standard 10:100.000) Sarjana Kes. Masy. : 3.4:100.000 penduduk
  • 35. 35 PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TENGAH TAHUN 2001 - 2006 0 1 2 3 4 5 6 Pertumbuhan ekonomi ( %) 3.59 3.55 4.98 5.13 5.35 5.33 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Sumber data : Jawa Tengah dalam Angka 2007
  • 36. 36 PETA BENCANAPETA BENCANA DI JAWA TENGAHDI JAWA TENGAH # # # # ## # JENIS HAZARD GEMPA BUMI GUNUNG BERAPI TANAH LONSOR KERUSUHAN BANJIR GELOMBANG PASANG KEBAKARAN KECELAKAAN TRANSPOTASI
  • 37. 3737 1.1. GEMPA BUMIGEMPA BUMI • Kerusakan gedung,Kerusakan gedung, jalan, fasilitas lainjalan, fasilitas lain • KebakaranKebakaran • KematianKematian • Luka beratLuka berat • Patah tulangPatah tulang • Korban terkuburKorban terkubur hidup- hiduphidup- hidup 2. BANJIR2. BANJIR  Kerusakan gedung, infraKerusakan gedung, infra struktur, pertanian,struktur, pertanian, penyediaan air bersihpenyediaan air bersih  LongsorLongsor  Penyakit menularPenyakit menular  DiareDiare  Pelayanan kesehatanPelayanan kesehatan tergangguterganggu  KLB penyakit pascaKLB penyakit pasca
  • 38. 3838 3. GUNUNG MELETUS3. GUNUNG MELETUS • KematianKematian • Luka beratLuka berat • Luka bakarLuka bakar • Penyakit saluranPenyakit saluran pernafasanpernafasan • PengungsiPengungsi 4. TANAH LONGSOR4. TANAH LONGSOR  Kerusakan gedung, jalan,Kerusakan gedung, jalan, infrastrukturinfrastruktur  KematianKematian  Luka beratLuka berat  Patah tulangPatah tulang  Korban tertimbunKorban tertimbun 5. KONFLIK5. KONFLIK  Kerusakan gedung,Kerusakan gedung, infrastrukturinfrastruktur  KebakaranKebakaran  Luka Berat, KematianLuka Berat, Kematian  PengungsiPengungsi 6. KECELAKAAN6. KECELAKAAN TRANSPORTASITRANSPORTASI  KematianKematian  Luka beratLuka berat
  • 39. 3939 WILAYAH RAWAN BENCANAWILAYAH RAWAN BENCANA DAN KECELAKAAN LALU LINTASDAN KECELAKAAN LALU LINTAS Jenis Rawan Bencana &Jenis Rawan Bencana & Kecelakaan Lalu LintasKecelakaan Lalu Lintas WilayahWilayah 1.1. KekeringanKekeringan Sampai dengan akhir 2006 terjadiSampai dengan akhir 2006 terjadi kekeringan di seluruh Kab/Kota dikekeringan di seluruh Kab/Kota di Jateng, kecuali WonosoboJateng, kecuali Wonosobo 2. Banjir2. Banjir Sampai dengan akhir 2006 terjadiSampai dengan akhir 2006 terjadi banjir di seluruh Kab/Kota dibanjir di seluruh Kab/Kota di Jateng, kecuali WonosoboJateng, kecuali Wonosobo 3. Kebakaran3. Kebakaran 4 Kabupaten : Cilacap, Demak,4 Kabupaten : Cilacap, Demak, Karanganyar, PurbalinggaKaranganyar, Purbalingga 4. Gunung berapi4. Gunung berapi 3 Kabupaten : Boyolali, Klaten,3 Kabupaten : Boyolali, Klaten, Kab. MagelangKab. Magelang
  • 40. 4040 Jenis Rawan Bencana &Jenis Rawan Bencana & Kecelakaan Lalu LintasKecelakaan Lalu Lintas WilayahWilayah 5. Angin Topan5. Angin Topan 9 Kabupaten : Blora, Brebes,9 Kabupaten : Blora, Brebes, Cilacap, Demak, Karanganyar,Cilacap, Demak, Karanganyar, Klaten, Purbalingga,Klaten, Purbalingga, Kab.Semarang, WonogiriKab.Semarang, Wonogiri 6. Tanah Longsor6. Tanah Longsor 14 Kab/ Kota : Banjarnegara,14 Kab/ Kota : Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Brebes,Banyumas, Batang, Blora, Brebes, Cilacap, Grobogan, Karanganyar,Cilacap, Grobogan, Karanganyar, Kota Semarang, Purbalingga,Kota Semarang, Purbalingga, Purworejo, Kab. Semarang, Sragen,Purworejo, Kab. Semarang, Sragen, Temanggung, KebumenTemanggung, Kebumen WILAYAH RAWAN BENCANAWILAYAH RAWAN BENCANA DAN KECELAKAAN LALU LINTASDAN KECELAKAAN LALU LINTAS
  • 41. 4141 Jenis Rawan Bencana &Jenis Rawan Bencana & Kecelakaan Lalu LintasKecelakaan Lalu Lintas WilayahWilayah 7. Gempa Bumi7. Gempa Bumi 1 Kabupaten ( Klaten )1 Kabupaten ( Klaten ) 8. Kecelakaan Lalu8. Kecelakaan Lalu LintasLintas 28 Kabupaten / Kota28 Kabupaten / Kota 9. Tsunami9. Tsunami 15 Kabupaten / Kota15 Kabupaten / Kota ( pantai utara dan selatan )( pantai utara dan selatan ) WILAYAH RAWAN BENCANAWILAYAH RAWAN BENCANA DAN KECELAKAAN LALU LINTASDAN KECELAKAAN LALU LINTAS
  • 42. 42 GAMBARAN KONDISI KESEHATANGAMBARAN KONDISI KESEHATAN NoNo KONDISIKONDISI 20042004 20052005 20062006 20072007 11 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup ((thn)thn) 69,769,7 70,670,6 70,270,2 70,570,5 22 Angka Kematian IbuAngka Kematian Ibu (per 100.000 kelahiran hidup)(per 100.000 kelahiran hidup) 115115 115,57115,57 101101,,3737 116,3116,3 33 Angka Kematian BayiAngka Kematian Bayi (per 1.000 kelahiran hidup)(per 1.000 kelahiran hidup) 3333 2525 14,2314,23 10,910,9 44 Balita Gizi BurukBalita Gizi Buruk BB/U *BB/U * BB/TB **BB/TB ** 5.3445.344 -- 8.9128.912 -- 115.5.662222 1.6521.652 -- 1.9401.940 55 Kesakitan DBDKesakitan DBD (per 10.000 penduduk)(per 10.000 penduduk) 2,722,72 2,02,0 3,373,37 6,256,25 66 Kesakitan MalariaKesakitan Malaria (per 1.000 penduduk)(per 1.000 penduduk) 0,150,15 0,080,08 0,050,05 0,050,05 * Kewaspadaan Gizi Buruk di masyarakat ** Gizi Buruk dengan tanda klinis
  • 43. 43 NoNo KONDISIKONDISI 20042004 20052005 20062006 20072007 77 Kesembuhan TBCKesembuhan TBC Paru (% CR)Paru (% CR) 82.182.1 85.2185.21 86,186,1 8585 88 Penemuan TB ParuPenemuan TB Paru ( % CDR )( % CDR ) 39.44%39.44% 50,92%50,92% 49,8249,82 %% 47,4547,45 99 HIV / AIDSHIV / AIDS 130/19130/19 185/58185/58 287/13287/13 55 286/14286/14 22 1010 Avian InfluenzaAvian Influenza (kasus/mati)(kasus/mati) 00 11 / 0/ 0 33 / 3/ 3 5 / 55 / 5 1111 PolioPolio 00 20 ks20 ks 00 00 GAMBARAN KONDISI KESEHATANGAMBARAN KONDISI KESEHATAN
  • 44. 4444 BEBERAPA ISSUE STRATEGISBEBERAPA ISSUE STRATEGIS 1.1. Kecenderungan meningkat / muncul / masih ada KLB untukKecenderungan meningkat / muncul / masih ada KLB untuk penyakit menular:penyakit menular:  DBDDBD  Flu burungFlu burung  TB Paru,TB Paru,  Penyakit Campak & resiko Polio (PD3I)Penyakit Campak & resiko Polio (PD3I)  HIV/AIDS , dllHIV/AIDS , dll 1.1. Masih ada kasus gizi buruk balita & masalah kesehatan ibuMasih ada kasus gizi buruk balita & masalah kesehatan ibu 2.2. Kepedulian & kesiap-siagaan masy. yang terkoordinasi dalamKepedulian & kesiap-siagaan masy. yang terkoordinasi dalam mencegah & mengatasi masalah kesehatan & bencanamencegah & mengatasi masalah kesehatan & bencana  Pengembangan Desa Siaga.Pengembangan Desa Siaga. 3.3. Kualitas pelayanan kesehatan di semua unit pelayananKualitas pelayanan kesehatan di semua unit pelayanan pemerintah dan swasta.pemerintah dan swasta.
  • 45. 4545 JATIM PETA INCIDENCE RATE DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)PETA INCIDENCE RATE DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI JAWA TENGAH TAHUN 2006DI JAWA TENGAH TAHUN 2006 = < 1/10.000 pendd ( Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Purworejo & Kab. Magelang ) = 1-2 / 10.000 pendd ( Brebes, Cilacap, Kebumen, Purbalingga, Pemalang, Kota Pekalongan, Demak, Blora, Boyolali dan Wonogiri ) = > 2/ 10.000 pendd ( Banyumas, Kab. Tegal, Kota Tegal, Kab. Pekalongan, Batang, Kendal, Kt Semarang, Kab. Semarang, Kt Salatiga, Klaten, Sukoharjo, Kt Surakarta, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Kudus, Jepara, Pati, Rembang ) JABAR Salatiga Klaten S R K Magel ang Banyum as Bj negara Wonosobo Temg Kendal Cilac ap WNGR Blora KDS Grobog anPekalonga n Demak Jepara SragenPurblg Kebum en Purworej o Skhj Kr.any ar Pati Remban g Kota Pekalongan Batang Pekalongan Pemalang Brebes Tegal Laut Jawa Samudera Indonesia Kota Semarangg Magela ng Cilac ap Boyol ali Kab Semarang Kota Tegal Jepar a SRKTKota Mgl DI. Yogyakarta
  • 46. 4646 . PETA INCIDENCE RATE DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)PETA INCIDENCE RATE DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI JAWA TENGAH TAHUN 200DI JAWA TENGAH TAHUN 200 77 = < 1/10.000 pendd (Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kab. Magelang, Kt. Pekalongan, Sukoharjo, Demak) = 1-2 / 10.000 pendd ( Brebes, Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Boyolali, Wonogiri, Blora ) = > 2/ 10.000 pendd ( Kota Tegal, Kab. Tegal, Pemalang, Kab Pekalongan, Batang,, Kendal, Kt Semarang, Kab. Semarang, Salatiga, Klaten, Karanganyar, Surakarta, Sragen, Grobogan, Kudus, Jepara, Pati, Rembang ) SLTG Salatiga Klaten SR K Magela ng Banyumas Bj negara Wonosobo Temg Kendal Cilaca p WNGR Blora KDS Groboga nPekalongan Demak Jepara SragenPurblg Kebume n Purworejo Skhj Kr.anya r Pati Rembang Batang Pekalongan Pemalang Brebes Tegal JATIM Laut Jawa Samudera Indonesia Kota Semarangg Magelan g Cilaca p Boyola li Kab Semarang JABAR Kota Tegal Jepara SRKTKota Mgl DI. Yogyakarta
  • 47. 4747 . Salatiga Klaten SR K MagelangBanyumas Bj negara Wonosobo Temg Kendal Cilacap WNGR Blora KDS Grobogan Pekalongan Demak Jepara SragenPurblg Kebumen Purworejo Skhj Kr.anyar Pati Rembang Kota Pekalongan Batang Pekalongan Pemalang Brebes Tegal JATIM Laut Jawa Samudera Indonesia Kota Semarangg Magelang Cilacap Boyolali Kab Semarang JABAR Kota Tegal Jepara SRKTKota Mgl DI. Yogyakarta PETA PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI PROVINSI JAWA TENGAH S.D. TAHUN 2007 DAERAH DBD ( ENDEMIS TINGGI ) DAERAH DBD ( ENDEMIS SEDANG)
  • 48. 4848 0 200 400 600 800 1000 1200 median median 830 830 987 745 369 382 240 394 532 441 654 438 jan feb mrt apr mei jun jul agt sep okt nov des GRAFIK KASUS MEDIAN DBD BULANANGRAFIK KASUS MEDIAN DBD BULANAN DI JAWA TENGAH TAHUN 2007DI JAWA TENGAH TAHUN 2007 KASUS MULAI MENINGKAT PUNCAK KASUS UPAYA PENCEGAHA N UPAYA PENANGGULANAN
  • 49. 4949 JUMLAH KASUS DBD YANG DIRAWAT DI RSJUMLAH KASUS DBD YANG DIRAWAT DI RS MENURUT KELOMPOK UMURMENURUT KELOMPOK UMUR DI KOTA SEMARANG TAHUN 2007DI KOTA SEMARANG TAHUN 2007 1-4 Tahun 53% < 1 Tahun 12% > 15 Tahun 2% 5-14 Tahun 33%
  • 50. 5050 KASUS DBD DI JAWA TENGAHKASUS DBD DI JAWA TENGAH TAHUN 1990 – 2007TAHUN 1990 – 2007 0 5000 10000 15000 20000 25000 Kasus 4164 4181 4755 5017 5069 9628 14486 5512 9694 5230 6204 7779 6483 8670 9050 6586 1092420391 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 "0 "01 "02 "03 "04 "05 "06 "07
  • 51. 5151 KEMATIAN KASUS DBD DI JAWA TENGAHKEMATIAN KASUS DBD DI JAWA TENGAH TAHUN 1990 – 2007TAHUN 1990 – 2007 0 50 100 150 200 250 300 350 Mati 129 85 148 123 118 231 317 96 228 74 81 110 102 196 163 149 220 327 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 "00 "01 "02 "03 "04 "05 "06 "07
  • 52. 5252 PENCAPAIAN CASE DETECTION RATE (CDR) TB PARUPENCAPAIAN CASE DETECTION RATE (CDR) TB PARU DI JAWA TENGAH TAHUN 1999 – 2007DI JAWA TENGAH TAHUN 1999 – 2007 0 10 20 30 40 50 60 70 80 CDR (%) 15 14 13 22 28.72 39.44 50.92 49.82 47.5 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 TARGET 2003 TARGET 2004 TARGET 2005 TARGET 2006
  • 53. 5353 Kasus AI pada manusia (confirmed)Kasus AI pada manusia (confirmed) Di Jawa Tengah Tahun 2005 -2007Di Jawa Tengah Tahun 2005 -2007 1 0 3 3 5 5 0 1 2 3 4 5 2005 2006 2007 Confirmed AI Meninggal
  • 54. 5454 . DISTRIBUSI KASUSDISTRIBUSI KASUS CONFIRMCONFIRMED FLU BURUNGED FLU BURUNG DI JAWA TENGAHDI JAWA TENGAH ((2005-2007)2005-2007) Salatig a Klaten S R K Magel ang Banyuma s Bj negara Wonosob o Temangg ung Kendal Cilac ap WNGR Blora KDS Groboga nPekalongan Batan g Demak Jepara Sragen Purblg Kebume n Purworejo Sk hj Kr.anya r Pati RembangKota Pekalongan Batan g Pekalongan Pemalang Brebe s Tegal JATIM Laut Jawa Samudera Indonesia Kota Semara ngg Magelan g Cilaca p Boyola li Kab Semaran g JABAR Kota Tegal Jepara SRKT Kota Mgl DI. Yogyakarta Ditemukan kasus “confermed” AI pada manusia ( Kab. Banjarnegara, kendal, Kab. Semarang, Grobogan Kab. Magelang, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri )
  • 55. 5555 Peternak ayam (4% ) Pedagang (2% ) Kontak unggas mati 74% Tdk jelas 13% Pelihara unggas 7% ` Pemelihara unggas RISIKO PENULARAN AVIAN INFLUENZA (FLU BURUNG) DI PROVINSI JAWA TENGAH
  • 56. 5656 1 3 1 3 7 7 7 14 39 61 101 149 243 428422 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 HIV/AIDS 1 3 1 3 7 7 7 14 39 61 101 149 243 422 428 HIV 0 2 1 3 7 6 6 12 37 56 98 130 185 287 286 AIDS 1 1 0 0 0 1 1 2 2 5 3 19 58 135 142 93 94 95 96 97 98 99 '00 '01 '02 '03 '04 '05 '06 '07 GRAFIK KASUS HIV / AIDSGRAFIK KASUS HIV / AIDS DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-DI JAWA TENGAH TAHUN 1993- 20072007 Jumlah kumulatif HIV / AIDS = 970 Jumlah kumulatif HIV = 777 Jumlah kasus
  • 57. 5757 TahunTahun HIVHIV AidsAids TotalTotal 19931993 00 11 11 19941994 22 11 33 19951995 11 00 11 19961996 33 00 33 19971997 77 00 77 19981998 66 11 77 19991999 66 11 77 Jumlah kasus HIV / AIDS Tahun 1993 -2007 (Tribulan 4) : 1.184 (HIV : 921, Aids 263, meninggal 137). Secara rinci :
  • 58. 5858 TahunTahun HIVHIV AidsAids TotalTotal 20002000 1212 22 1414 20012001 3737 22 3939 20022002 5656 55 6161 20032003 9898 33 101101 20042004 130130 1919 149149 20052005 185185 5858 243243 20062006 287287 135135 422422 20072007 286286 142142 428428
  • 59. 5959 JUMLAH KASUS DAN KEMATIANJUMLAH KASUS DAN KEMATIAN AIDSAIDS DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-2007DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-2007 0 20 40 60 80 100 120 140 160 AIDS 1 1 0 0 0 1 1 2 2 5 3 19 58 135 142 Meninggal 1 1 0 0 0 1 1 2 2 5 2 16 26 53 33 93 94 95 96 97 98 99 0 '01 '02 '03 '04 '05 '06 '07 JUMLAH TOTAL KASUS AIDSJUMLAH TOTAL KASUS AIDS = 228 KASUS= 228 KASUS JUMLAH TOTAL YANG MENINGGALJUMLAH TOTAL YANG MENINGGAL = 110 KASUS (48,25%)= 110 KASUS (48,25%)
  • 60. 6060 DISTRIBUSI KASUS AIDSDISTRIBUSI KASUS AIDS MENURUT KELOMPOK UMURMENURUT KELOMPOK UMUR DI JAWA TENGAH (TAHUN 1993-2007)DI JAWA TENGAH (TAHUN 1993-2007) 0 10 20 30 40 50 60 70 80 Jml 8 2 24 74 44 14 20 5 2 0-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-55
  • 61. 6161 Salatig a Klaten SR KT Magela ng Banyumas Bj negara wonosobo Temanggu ng0 Kendal Cilaca p WNGR Blora K DS Grobogan Pekalongan Batang Demak Jepara SRAGEN Purblg Kebumen Purworejo Skhj Kr.anyar Pati Remban g Kota Pekalongan Batang PekalonganPemalang Brebes Tegal JATI M Laut Jawa Samudera Indonesia Kota Semarangg Magelang Cilacap Boyolali Semarang JABAR Jepara Kota Tegal Kota Magelang DI. Yogyakarta DISTRIBUSI KASUS HIV/AIDSDISTRIBUSI KASUS HIV/AIDS DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-2007DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-2007 : HIV/AIDS >25 ( Cilacap, Banyumas, Kab. Tegal, Batang, Kota Semarang, Kab. Semarang, Salatiga, Surakarta, Jepara, Pati ) : HIV/AIDS 11-25 ( Kendal, Temanggung, Demak, Kudus, Rembang, Blora, Grobogan, Boyolali, Sragen, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri ) : HIV/AIDS 1-10 ( Brebes, Kota Tegal, Kab. Pemalang, Kab Pekalongan, Kt Pekalongan, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, Kt. Magelang, Kab. Magelang) SRKT
  • 62. 6262 FAKTOR RISIKO PENULARAN KASUS AIDSFAKTOR RISIKO PENULARAN KASUS AIDS DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-2007DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-2007 4.66 63.21 27.46 3.11 1.55 0 10 20 30 40 50 60 70 Homosex Heterosex IDU Perinatal Transfusi Faktor Risiko
  • 63. 6363 Salatiga Klaten SR KT Magela ng Banyumas Bj negara Wonosobo Temanggu ng Kendal Cilaca p WNGR Blora KD S Grobogan Pekalongan Batang Demak Jepara SRAGEN Purblg Kebumen Purworejo Skhj Kr.anyar Pati RembangKota Pekalongan Batan g PekalonganPemalang Brebes Tegal JATIM Laut Jawa Samudera Indonesia Kota Semaran g Magelang Cilacap Boyolali Semarang JABAR Jepara Kota Tegal KotaMagelang DI. Yogyakarta GIZI BURUK DI JAWA TENGAH S.D. TAHUNGIZI BURUK DI JAWA TENGAH S.D. TAHUN 20072007 > 0.5% ( Kab. Pekalongan, Kebumen, Purworejo, Kota Magelang, Kab. Semarang, Grobogan Blora, Rembang ) 0.1 – 0.3 % < 0.1% > 0.3 – 0.5 % ( Kab. Purbalingga, Kota Pekalongan, Batang, Temanggung, Wonosobo, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Wonogiri )
  • 64. 6464 PERKEMBANGAN JUMLAH KASUS GIZIPERKEMBANGAN JUMLAH KASUS GIZI BURUKBURUK TAHUN 2003 S.D. 2007TAHUN 2003 S.D. 2007 NONO .. TAHUNTAHUN JUMLAH KASUS GIZI BURUKJUMLAH KASUS GIZI BURUK AWALAWAL BARUBARU SEMBUHSEMBUH MENINGGAMENINGGA LL AKHIRAKHIR 11 20032003 4.1724.172 3.6703.670 2.9432.943 107107 4.7924.792 22 20042004 4.7924.792 7.8137.813 7.1437.143 118118 5.3445.344 33 20052005 8.1298.129 14.68214.682 13.78113.781 118118 8.9128.912 44 20062006 6.4126.412 9.2109.210 5.9645.964 4848 15.62215.622 55 20072007 1.6551.655 2.1882.188 1.8651.865 3535 1.9431.943
  • 65. 6565 Salati ga Klaten S R K Magel ang Banyum as Bj negaraWonosob o Temanggun g Kendal Cilac ap WNGR Blora KDS Grobog an Pekalonga n Bata ng Demak Jepara Sragen Purblg Kebume n Purworej o Sk hj Kr.any ar Pati Remban g Kota Pekalongan Bata ng Pekalongan Pemalang Brebes Tegal JATIM Laut Jawa Samudera Indonesia Kota Semarangg Magela ng Cilaca p Boyol ali Kab Semarang JABAR Kota Tegal Jepar a SRKT Kota Mgl DI. Yogyakarta . 12 KABUPATEN ENDEMIS MALARIA12 KABUPATEN ENDEMIS MALARIA DI JAWA TENGAHDI JAWA TENGAH Endemis Malaria Tinggi ( Kab. Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Banjarnegara, Wonosobo, Purworejo, Kendal, Jepara )
  • 66. 6666 GRAFIK KASUS MALARIA DAN DESA HCI MALARIAGRAFIK KASUS MALARIA DAN DESA HCI MALARIA DIDI JAWA TENGAH TAHUN 1999-2007JAWA TENGAH TAHUN 1999-2007 301 378 424 277 109 28 33 365 0.050.050.08 0.150.51 1.44 1.51 1.79 1.12 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 Desa HCI API API /1000 Pendd Desa endemis
  • 67. 6767 PROPORSI KASUS MALARIA DI JAWAPROPORSI KASUS MALARIA DI JAWA TENGAHTENGAH TAHUN 2001-2007TAHUN 2001-2007 0% 20% 40% 60% 80% 100% Indigenous 95.85 92.93 95.56 94.58 54 65.3 53.78 Import 1.7 3.2 2.16 4.7 46 34.7 46.22 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
  • 68. 6868 KASUS MALARIA INDIGENOUS DANKASUS MALARIA INDIGENOUS DAN IMPORTIMPORT DI 12 KABUPATEN ENDEMIS TAHUNDI 12 KABUPATEN ENDEMIS TAHUN 20072007 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 P w rj B jng r M gl K b m W n sb P blg B ym s C lp P kl Jpr P m l K n d Indigenous Import
  • 69. 6969 PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJAPENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA BIDANG KESEHATAN TAHUN 2004 - 2007BIDANG KESEHATAN TAHUN 2004 - 2007 No. INDIKATOR 2005 2006 2007 1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 84,65 % 88,14 % 87,78% 2. Cakupan pertolongan persalinan Nakes 81,36 % 87,49 % 86,60% 3. Cakupan neonatal resti/komplikasi yg ditangani 93,39% 79,14 % 66,34% 4. Cakupan kunjungan bayi 93,65 % 88,78 % 50,78% 5. Desa/Kelurahan UCI 77, 06 % 84,42 % 83.64% 6. Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan prasekolah 52,10 % 53,44 % 25% 7. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi BGM dari keluarga miskin 52,56 % 48,76 % 59,5%
  • 70. 7070 No. INDIKATOR 2005 2006 2007 8 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 51,52 % 49,73 % 46,65% 9. Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 41,62 % 38,29 % 64,88% 10. Cakupan peserta KB aktif 78,24 % 77 % 77,79% 11. Cakupan rawat jalan 73,16 % 68,24 % *) 12. Cakupan rawat inap 3,98 % 4,18 % *) 13. Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses oleh masyarakat 34,17 % 39,1 % *) 14. Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam 96,71 % 99,47 % 97,57% PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJAPENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA BIDANG KESEHATAN TAHUN 2004 - 2007BIDANG KESEHATAN TAHUN 2004 - 2007 *) Dalam proses validasi
  • 71. 7171 No INDIKATOR 2005 2006 2007 15. Rumah sehat 70.63 % 60,32 % 73,19% 16. Penduduk yang memanfaatkan jamban 70.49 % 70,53 % 70,53% 17. Rumah yang mempunyai SPAL 54.51 % 52 % 52% 18. Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 86.11 % 83,59 % 81,9% 19. Tempat umum yang memenuhi syarat 71.41 % 69,72 % 72,62% 20. Rumah tangga sehat 53.49 % 48,62 % 74% 21. Posyandu Purnama 33.51 % 32,96 % 33,29% 22. Posyandu Mandiri 6.10 % 5,8 % 5,68% PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJAPENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA BIDANG KESEHATAN TAHUN 2004 - 2007BIDANG KESEHATAN TAHUN 2004 - 2007
  • 72. 7272 BOR dan Kunjungan Rawat JalanBOR dan Kunjungan Rawat Jalan Rumah Sakit tahun 2007Rumah Sakit tahun 2007 BOR : RS Pemerintah : 67% •BOR < 60% : 24% •BOR 60 – 80 % : 52% •BOR > 80% : 24% RS Swasta : 53% •BOR < 60% : 56% •BOR 60 – 80 % : 25% •BOR > 80% : 19% Kunjungan Rawat Jalan: •RS Pemerintah : 9.483 orang per hari •RS Swasta : 39.610 orang per hari
  • 73. 7373 AKREDITASI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKITAKREDITASI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT  - Tahun 2003 : 14 Puskesmas dari 7 Kabupaten ( Purbalingga,- Tahun 2003 : 14 Puskesmas dari 7 Kabupaten ( Purbalingga, PurworejoPurworejo,, Batang, Demak,Batang, Demak, Blora, KaranganyarBlora, Karanganyar dandan Rembang ) dengan Dana HP - VRembang ) dengan Dana HP - V - Tahun 2004 : 12 Puskesmas dari 3 Kabupaten- Tahun 2004 : 12 Puskesmas dari 3 Kabupaten dandan 11 KotaKota ( Pati, Tegal, Magelang dan Kota( Pati, Tegal, Magelang dan Kota Surakarta )Surakarta ) dengandengan dana APBNdana APBN - Tahun 2005 : 10 Puskesmas dari 5 Kabupaten (Sragen, Wonosobo,- Tahun 2005 : 10 Puskesmas dari 5 Kabupaten (Sragen, Wonosobo, Pekalongan, Grobogan dan Semarang)Pekalongan, Grobogan dan Semarang) dengan ddengan danaana APBNAPBN A. Akreditasi Puskesmas di Provinsi Jawa Tengah
  • 74. 7474 Jumlah Puskesmas yang telahJumlah Puskesmas yang telah teraterakreditasi sampai dengan tahunkreditasi sampai dengan tahun 20020077 sebanyaksebanyak 99 puskesmaspuskesmas ( Kab. Wonogiri 4 pusk, Klaten 3 pusk, Banjarnegara 2( Kab. Wonogiri 4 pusk, Klaten 3 pusk, Banjarnegara 2 pusk.). Sedangkan Puskesmas yang sudah ISO ada 6 puskesmas ( Kota Salatigapusk.). Sedangkan Puskesmas yang sudah ISO ada 6 puskesmas ( Kota Salatiga 3 pusk., Kota Pekalingan 2 Pusk., Kab.Magelang 1 pusk.)3 pusk., Kota Pekalingan 2 Pusk., Kab.Magelang 1 pusk.) B. Akreditasi Rumah SakitB. Akreditasi Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Pemerintah : Dari total RSU Pemerintah di Jawa Tengah ( 45 RSU) yang terakreditasi :  Terakreditasi 5 standart : 39 RSU  Terakreditasi 12 standart : 26 RSU  Terakreditasi 16 standart : 5 RSU Rumah Sakit Umum Swasta : Dari total RSU Swasta di Jawa Tengah ( 102 RS ) yang terakreditasi : Terakreditasi 5 standart : 38 RS Terakreditasi 12 standart : 18 RS Terakreditasi 16 standart : 4 RS
  • 75. 7575 Rumah Sakit Khusus Pemerintah :Rumah Sakit Khusus Pemerintah : Dari total RSK Pemerintah ( 6 RS) yang sudah terakreditasi :Dari total RSK Pemerintah ( 6 RS) yang sudah terakreditasi :  Terakreditasi 5 standartTerakreditasi 5 standart :: 66 RSRS  Terakreditasi 12 standartTerakreditasi 12 standart :: 22 RSRS  Terakreditasi 16 standartTerakreditasi 16 standart :: 11 RSRS Rumah Sakit Khusus Swasta :Rumah Sakit Khusus Swasta : Dari total RSK Swasta ( 62 RS) , yang terakreditasi :Dari total RSK Swasta ( 62 RS) , yang terakreditasi :  Terakreditasi 5 standart : 2 RSTerakreditasi 5 standart : 2 RS ISO 9001 :ISO 9001 :  RSU Dr Margono Soekarjo PurwokertoRSU Dr Margono Soekarjo Purwokerto  RSU Tugurejo SemarangRSU Tugurejo Semarang  RSU Dr Moewardi SurakartaRSU Dr Moewardi Surakarta
  • 76. 7676  BapelBapel : Smg : 1 (Husada Mandiri: Smg : 1 (Husada Mandiri Berbakti)Berbakti) Klaten : 1 (Hatimas Setia )Klaten : 1 (Hatimas Setia )  Pra BapelPra Bapel : Purbalingga,: Purbalingga, Kota Pekalongan (3 BapelKota Pekalongan (3 Bapel Sekolah),Sekolah), Rembang,Rembang, Pati,Pati, Kudus,Kudus,
  • 77. 7777 POLIKLINIK KESEHATAN DESAPOLIKLINIK KESEHATAN DESA DI JAWA TENGAHDI JAWA TENGAH NO.NO. URAIANURAIAN TH.2004TH.2004 TH.TH. 20052005 TH.TH. 20062006 TH.TH. 20072007 JMLJML 11 REHAB FISIKREHAB FISIK 1.0001.000 1.0001.000 1.0801.080 1.0001.000 4.0804.080 22 PELATIHANPELATIHAN 6363 1.4501.450 1.1601.160 870870 3.5433.543 33 PKD KITPKD KIT 1.2001.200 1.7001.700 950950 3.8503.850
  • 78. 7878 PROGRAM KESEHATAN UNGGULANPROGRAM KESEHATAN UNGGULAN S.D. TAHUN 2007S.D. TAHUN 2007  Keputusan Gubernur No. 41 Tahun 2004 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah  Pergub No.47 Tahun 2006 tentang Sistem Kesehatan Provinsi ( SKP )  Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Prov. Jateng No.22344/2005/6 Tentang Rencana Strategik Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 -2009
  • 79. 7979  Meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan kesehaan melalui pengembangan Poliklinik Kesehatan Desa ( PKD ) dengan Pergub No.90 Tahun 2005  Pelayanan kesehatan berpihak kepada masyarakat miskin melalui JPKMM dan alokasi pembiayaan tindakan operatif  Pengembangan profesionalisme sumber daya tenaga kesehatan melalui registrasi, lisensi, sertifikasi dan pembentukan Majelis Tenga Kesehatan Provinsi (MTKP) (Pergub. No 37 tahun 2007 tentang Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi Jawa Tengah ) dan pendirian kelas Akselerasi di PROGRAM KESEHATAN UNGGULANPROGRAM KESEHATAN UNGGULAN S.D. TAHUN 2007S.D. TAHUN 2007
  • 80. 8080  Pengembangan dan pemanfaatan Obat Asli Indonesia (OAI) melalui kerjasama lintas sektor terkait yaitu antara Pemerintah Provinsi Jawa tengah, terutama Dinas Perkebunan dan Dinas Kesehatan Prov. Jateng dengan Lembaga Penelitian UNDIP dengan mendirikan Institut Obat Bahan Alam Indonesia (Diresmikan Gubernur Jawa Tengah tanggal 29 Agustus 2007)  Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan sistem kesehatan desa melalui desa siaga. PROGRAM KESEHATAN UNGGULANPROGRAM KESEHATAN UNGGULAN S.D. TAHUN 2007S.D. TAHUN 2007
  • 81. 8181  Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan evaluasi melalui Tim Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Terpadu (PEPKT).  Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan melalui manajemen data dan informasi kesehatan satu pintu (Keputusan Kadinkes No. 050/4741/2007/6).  Peningkatan tim building melalui learning organization (LO) PROGRAM KESEHATAN UNGGULANPROGRAM KESEHATAN UNGGULAN S.D. TAHUN 2007S.D. TAHUN 2007
  • 82. 8282  Peningkatan peran serta masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk melalui kegiatan Juru Pemantau Jentik (Jumantik)  Pengembangan Voluntary Counselling and Testing (VCT) di RS Dr Karyadi, RS Tugurejo Semarang, RSUD Kota Semarang, RS Pantiwiloso Citarum Semarang, RS Moewardi Surakarta , RS Dr Oen Surakarta, RS Margono Soekarjo, RSUD Banyumas dalam rangka penanggulangan HIV –AIDS  Peningkatan mutu unit pelayanan dasar dan rujukan PROGRAM KESEHATAN UNGGULANPROGRAM KESEHATAN UNGGULAN S.D. TAHUN 2007S.D. TAHUN 2007
  • 83. 8383  Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006  BPS Provinsi Jawa TengahBPS Provinsi Jawa Tengah  Laporan Program di lingkungan Dinas KesehatanLaporan Program di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa TengahProvinsi Jawa Tengah  Buku PDRB Jawa Tengah Tahun 2005Buku PDRB Jawa Tengah Tahun 2005  SKP Provinsi Jawa Tengah, Standar Pelayanan MinimalSKP Provinsi Jawa Tengah, Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi JawaBidang Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah, Renstra Dinas Kesehatan Provinsi JawaTengah, Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2009, Juknis Desa SiagaTengah Tahun 2005-2009, Juknis Desa Siaga
  • 84. 8484 Seksi Manajemen Informasi dan PengembanganSeksi Manajemen Informasi dan Pengembangan KesehatanKesehatan DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAHDINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Tahun 2008Tahun 2008 INFORMASI INI DAPAT DIAKSES DI WEBSITE DINKES PROV. JATENG : http://www.dinkesjatengprov.go.id/ PENYUSUN