1. 11
.
Samudera Indonesia
U
T
S
B
PETA JAWA TENGAH
Salatig
a
Klaten
SR
K
Magela
ng
Banyumas
Bj
negara
Wonosobo
Temanggu
ng
Kendal
Cilaca
p
WNGR
Blora
KDS
Grobogan
Pekalongan
Batang
Demak
Jepara
Sragen
Purblg
Kebumen
Purworejo
Skhj
Kr.anyar
Pati
RembangKota Pekalongan
Batan
g
Pekalongan
Pemalang
Brebe
s
Tegal
JATIM
Laut Jawa
Kota Semarangg
Magelang
Cilacap
Boyolali
Kab Semarang
JABAR
Kota
Tegal
Jepara
SRKT
Kota Mgl
DI. Yogyakarta
Kab. Mgl
2. 22
Menjadi motor penggerak utama dan
pendorong terwujudnya Jawa Tengah
Sehat yang mandiri dan bertumpu pada
potensi daerah
3. 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan,
meningkatkan kualitas lingkungan, mendorong
kemandirian dan keberdayaan masyarakat untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat.
2. Menggerakkan dan mendorong peningkatan pelayanan
kesehatan perorangan secara merata, terjangkau,
bermutu dan berkesinambungan bagi seluruh
masyarakat
3. Memantapkan kebijakan dan manajemen pembangunan
kesehatan dan ketersediaan sumber daya kesehatan
baik kuantitas maupun kualitas
4. 44
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melaluiMeningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu,peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat yangmerata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat yang
tercermin sebagai berikut :tercermin sebagai berikut :
1.Terwujudnya pembangunan berwawasan kesehatan,1.Terwujudnya pembangunan berwawasan kesehatan,
kualitas lingkungan, perilaku hidup sehat sertakualitas lingkungan, perilaku hidup sehat serta
kemandirian individu, keluarga dan masyarakat dikemandirian individu, keluarga dan masyarakat di
bidang kesehatanbidang kesehatan
5. 55
2.Terwujudnya kesehatan individu, keluarga dan2.Terwujudnya kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat melalui peningkatan pemerataan,masyarakat melalui peningkatan pemerataan,
pemanfaatan serta peningkatan kualitaspemanfaatan serta peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan masyarakat danpelayanan kesehatan masyarakat dan
perorangan yang berkesinambungan.perorangan yang berkesinambungan.
3.Terwujudnya upaya pencegahan dan3.Terwujudnya upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit melalui surveilans,pemberantasan penyakit melalui surveilans,
pengendalian faktor risiko dan penanganan sertapengendalian faktor risiko dan penanganan serta
penanggulangan KLB dan bencana.penanggulangan KLB dan bencana.
6. 66
4.Terwujudnya kebijakan dan manajemen4.Terwujudnya kebijakan dan manajemen
pembangunan kesehatan yang terpadu, efisien,pembangunan kesehatan yang terpadu, efisien,
rasional dan akuntabel.rasional dan akuntabel.
5.Tersedianya sumber daya manusia kesehatan yang5.Tersedianya sumber daya manusia kesehatan yang
berkualitas, merata dan dapat didayagunakanberkualitas, merata dan dapat didayagunakan
secara optimal.secara optimal.
6.Tersedianya sediaan farmasi dan perbekalan6.Tersedianya sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau dankesehatan yang bermutu, merata, terjangkau dan
dimanfaatkan secara rasional.dimanfaatkan secara rasional.
7. 77
1. Meningkatnya sarana, jaringan & kualitas pelayanan kesehatan,1. Meningkatnya sarana, jaringan & kualitas pelayanan kesehatan,
meningkatnya akses pelayanan kesehatan daerah sulit &meningkatnya akses pelayanan kesehatan daerah sulit &
terpencil, serta mendorong pelaksanaan SPM bidang kesehatan.terpencil, serta mendorong pelaksanaan SPM bidang kesehatan.
Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yangSetiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang
bermutubermutu
Setiap bayi, anak, ibu hamil, kelompok masyarakat risikoSetiap bayi, anak, ibu hamil, kelompok masyarakat risiko
tinggi terlindungi dari penyakit dan masalah kesehatan.tinggi terlindungi dari penyakit dan masalah kesehatan.
Setiap desa mudah mengakses sarana pelayanan kesehatanSetiap desa mudah mengakses sarana pelayanan kesehatan
(PKD, Pustu, Puskesmas, sarana lainnya) dengan SDM(PKD, Pustu, Puskesmas, sarana lainnya) dengan SDM
kesehatan yang kompeten.kesehatan yang kompeten.
Pelayanan kesehatan disetiap RS, Puskesmas & jaringannyaPelayanan kesehatan disetiap RS, Puskesmas & jaringannya
memenuhi standar mutumemenuhi standar mutu
Berkembangnya sistem rujukan untuk berbagai masalahBerkembangnya sistem rujukan untuk berbagai masalah
kesehatan.kesehatan.
8. 88
2.2. Meningkatnya upayaMeningkatnya upaya-upaya-upaya pencegahan &pencegahan &
penanggulangan penyakit menular/tidak menularpenanggulangan penyakit menular/tidak menular
(termasuk potensi KLB & bencana), atasi(termasuk potensi KLB & bencana), atasi
permasalahan kesehatan lintas batas.permasalahan kesehatan lintas batas.
Masalah kesehatan, KLB & bencanaMasalah kesehatan, KLB & bencana
tertanggulangi secara cepat & tepat.tertanggulangi secara cepat & tepat.
Terkendalinya faktor resiko masalah kesehatanTerkendalinya faktor resiko masalah kesehatan
termasuk pencemaran lingkungan.termasuk pencemaran lingkungan.
Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepatSetiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat
pada kepala desa/ lurah untuk diteruskan kepada kepala desa/ lurah untuk diteruskan ke
instansi kes. terkaitinstansi kes. terkait
9. 9
3. Terwujudnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), lingkungan sehat melalui promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
• Meningkatnya jumlah desa menjadi desa siaga
• Meningkatnya masyarakat berperilaku hidup
bersih dan sehat
• Meningkatnya kondisi kesehatan lingkungan
10. 10
4. Terwujudnya manajemen pembangunan kesehatan
yang terpadu, efisien, rasional, akuntabel, dengan
mengembangkan sistem informasi.
• Meningkatnya keterpaduan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi, pengawasan dan akuntabilitas.
• Pemanfaatan data dan hasil penelitian dalam
perencanaan.
• Meningkatnya pencapaian Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan.
• Berkembangnya kesadaran hukum kesehatan.
11. 11
5. Terwujudnya ketersediaan, pemerataan, mutu &
pelayanan obat & perbekalan kesehatan, serta
pengembangan & pemanfaatan Obat Asli Indonesia
(OAI)
• Meningkatnya manajemen mutu sediaan
farmasi, perbekalan kesehatan, termasuk
makanan minuman.
• Setiap ketersediaan farmasi, makanan &
perbekalan kesehatan memenuhi syarat
• Meningkatnya mutu pelayanan farmasi
12. 12
6. Meningkatnya kualitas, pendayagunaan &
pemerataan tenaga kesehatan.
• Berkembangnya mutu Sumber Daya Manusia
(SDM ) Kesehatan melalui peningkatan
kualitas institusi pendidikan kesehatan.
• Penerapan registrasi dan sertifikasi SDM
Kesehatan
• Setiap desa ada tenaga kesehatan yang
kompeten.
13. 13
7. Berkembangnya sistem pembiayaan kesehatan
termasuk berkembangnya jaminan pemeliharaan
kesehatan masyarakat
• Memberikan subsidi pembiayaan kesehatan
bagi masyarakat miskin dan rentan.
• Pembangunan kesehatan memperoleh
prioritas penganggaran pemerintah.
• Anggaran kesehatan Pemerintah utamakan
untuk upaya pencegahan & promosi
kesehatan.
14. 1414
RESPONSRESPONS
MASYARAKATMASYARAKAT
YG TERKOORDINIRYG TERKOORDINIR
RESPONSRESPONS
MASYARAKATMASYARAKAT
YG TERKOORDINIRYG TERKOORDINIR
RESPONSRESPONS
PEMERINTAHPEMERINTAH
YG TERKOORDINIRYG TERKOORDINIR
RESPONSRESPONS
PEMERINTAHPEMERINTAH
YG TERKOORDINIRYG TERKOORDINIR
KEBIJAKAN PUBLIKKEBIJAKAN PUBLIK
(Jateng Sehat 2010)(Jateng Sehat 2010)
DER.
KES.
KETURUNAN /
KEPENDUDUKAN
YAN
KESLINGK
JATENG SEHAT 2010
yg mandiri & bertumpu
pd potensi daerah
Mayoritas penduduk
hidup dalam:
1. Lingkungan yg sehat
2. berperilaku hidup
sehat
3. terjangkau oleh
yankes
yg bermutu secara
adil
dan merata
PERILAKU
HIDUP
SEHAT
15. 15
HUBUNGAN ANTAR SUB SISTEM DALAM SKP
INPUT PROSES OUTPUT/
OUT COME
IMPACT
PEMBIAYAAN
PEMBERDAYAA
N MASY
PEMBANGUNAN
KES YG BERMUTU
& BERKEADILAN
MANAJEMEN
KES
UPAYA
KESEHATAN
DERAJAD KES
MASY YG
SETINGGI-
TINGGINYA
SEDIAAN FARMASI &
PERBEKALAN KES
SDM KES
16. 1616
SISTEMKESEHATAN DESASISTEMKESEHATAN DESA
LINTAS SEKTOR / LSMLINTAS SEKTOR / LSM
DESA SIAGADESA SIAGA
STRATA 1STRATA 1
STRATA 2STRATA 2
STRATA 3STRATA 3
KEG GOTONG
ROYONG MASY
UPAYA
KESEHATAN
SURVEILANS
PEMBIAYAAN
MASYARAKAT
LINTAS SEKTOR / LSMLINTAS SEKTOR / LSM
FORUM
KES.
DESA
DESA
SEHATDESA
SEHAT
P
U
S
K
E
S
M
A
S
D
I
N
K
E
S
K
A
B
P
R
O
V
I
N
S
I
PKD
PKD
UKBM :
-POSYANDU
- POSKESTREN
-DANA SEHAT
- UKS
- UKK
-POD
-dll
17. 1717
PROGRAM BIDANGPROGRAM BIDANG
KESEHATANKESEHATANPROGRAM APBDPROGRAM APBD PROGRAM APBNPROGRAM APBN
1.1. Program Lingkungan Sehat, PerilakuProgram Lingkungan Sehat, Perilaku
Sehat dan PemberdayaanSehat dan Pemberdayaan
MasyarakatMasyarakat
2.2. ProgramProgram UpayaUpaya PelayananPelayanan
KesehatanKesehatan
3.3. ProgramProgram SumberSumber DDaya Kesehatanaya Kesehatan
4.4. Program Perbaikan Gizi MasyarakatProgram Perbaikan Gizi Masyarakat
5.5. Program Obat dan MakananProgram Obat dan Makanan
6.6. ProgramProgram KebijakanKebijakan && ManajemenManajemen
Pembangunan KesehatanPembangunan Kesehatan
1.1. Promosi KesehatanPromosi Kesehatan dandan
Pemberdayaan MasyarakatPemberdayaan Masyarakat
2.2. LLingkungan Sehatingkungan Sehat
3.3. ProgramProgram Upaya KesehatanUpaya Kesehatan
MasyarakatMasyarakat
4.4. Upaya Kesehatan PeroranganUpaya Kesehatan Perorangan
5.5. Pencegahan dan PemberantasanPencegahan dan Pemberantasan
PenyakitPenyakit
6.6. Perbaikan gizi masyarakatPerbaikan gizi masyarakat
7.7. Sumberdaya KesehatanSumberdaya Kesehatan
8.8. Obat dan Perbekalan KesehatanObat dan Perbekalan Kesehatan
9.9. KebijakanKebijakan && ManajemenManajemen
Pembangunan KesehatanPembangunan Kesehatan
18. 1818
KEBIJAKAN OPERASIONALKEBIJAKAN OPERASIONAL (PROGRAM)(PROGRAM)
1.1. Program Lingkungan Sehat, Perilaku Sehat dan PemberdayaanProgram Lingkungan Sehat, Perilaku Sehat dan Pemberdayaan
MasyarakatMasyarakat
• Peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalamPeningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatan dan perubahan perilaku sehatmengatasi masalah kesehatan dan perubahan perilaku sehat
masyarakatmasyarakat
• Peningkatan kemitraan dalam mengatasi masalah kesehatanPeningkatan kemitraan dalam mengatasi masalah kesehatan
dan perubahan perilaku sehat masyarakatdan perubahan perilaku sehat masyarakat
• Peningkatan pemberdayaan dan penggerakan masyarakat dalamPeningkatan pemberdayaan dan penggerakan masyarakat dalam
rangka pengembangan Poliklinik Kesehatan Desa/PKD (Desarangka pengembangan Poliklinik Kesehatan Desa/PKD (Desa
Siaga)Siaga)
• Pengembangan sanitasi dasar daerah kumuh, miskin, pantai.Pengembangan sanitasi dasar daerah kumuh, miskin, pantai.
• Pengembangan lingkungan sehat pada masyarakat berpotensiPengembangan lingkungan sehat pada masyarakat berpotensi
penyakit.penyakit.
• Pengembangan kabupaten/kota sehatPengembangan kabupaten/kota sehat
19. 1919
2.2. ProgramProgram UpayaUpaya PelayananPelayanan KesehatanKesehatan
• Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di semua unitMeningkatkan mutu pelayanan kesehatan di semua unit
pelayanan.pelayanan.
• Mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakatMendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat
terutama di pedesaan.terutama di pedesaan.
• Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin.Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin.
• Meningkatkan surveilans dalam rangka kewaspadaan dini,Meningkatkan surveilans dalam rangka kewaspadaan dini,
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidakpencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak
menular.menular.
• Meningkatkan pencegahan dan penanggulangan penyakitMeningkatkan pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular dan tidak menularmenular dan tidak menular
• Mengembangkan kesiapsiagaan dan penanganan bencanaMengembangkan kesiapsiagaan dan penanganan bencana
bagi petugas dan masyarakat.bagi petugas dan masyarakat.
KEBIJAKAN OPERASIONALKEBIJAKAN OPERASIONAL (PROGRAM)(PROGRAM)
20. 2020
3.3. ProgramProgram SumberSumber DDaya Kesehatanaya Kesehatan
• Meningkatkan kualitas institusi pendidikan dan pelatihanMeningkatkan kualitas institusi pendidikan dan pelatihan
kesehatankesehatan
• Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) KesehatanMeningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan
melalui pendidikan dan pelatihan serta kerjasama denganmelalui pendidikan dan pelatihan serta kerjasama dengan
berbagai pihak.berbagai pihak.
• Peningkatan manajemen SDM Kesehatan.Peningkatan manajemen SDM Kesehatan.
3.3. Program Perbaikan Gizi MasyarakatProgram Perbaikan Gizi Masyarakat
• Meningkatkan surveilans dalam rangka kewaspadaan dini,Meningkatkan surveilans dalam rangka kewaspadaan dini,
pencegahan dan penanggulangan masalah gizi.pencegahan dan penanggulangan masalah gizi.
• Peningkatan kemitraan dalam mengatasi dan mencegahPeningkatan kemitraan dalam mengatasi dan mencegah
masalah gizi masyarakat.masalah gizi masyarakat.
• Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulanganMeningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan
gizi burukgizi buruk
KEBIJAKAN OPERASIONALKEBIJAKAN OPERASIONAL (PROGRAM)(PROGRAM)
21. 2121
5.5. Program Obat dan MakananProgram Obat dan Makanan
• Peningkatan ketersediaan, mutu, pemerataanPeningkatan ketersediaan, mutu, pemerataan
obat dan perbekalan kesehatan.obat dan perbekalan kesehatan.
• Peningkatan penggunaan obat rasional danPeningkatan penggunaan obat rasional dan
generik.generik.
• Peningkatan mutu pelayanan kefarmasian.Peningkatan mutu pelayanan kefarmasian.
• Pengembangan dan pemanfaatan Obat AsliPengembangan dan pemanfaatan Obat Asli
Indonesia (OAI).Indonesia (OAI).
KEBIJAKAN OPERASIONALKEBIJAKAN OPERASIONAL (PROGRAM)(PROGRAM)
22. 2222
6.6. ProgramProgram KebijakanKebijakan && Manajemen PembangunanManajemen Pembangunan
KesKesehatanehatan
• Peningkatan kesadaran hukum bagi semua pihakPeningkatan kesadaran hukum bagi semua pihak
yang terkait dengan kesehatan.yang terkait dengan kesehatan.
• Peningkatan sistem informasi kesehatan danPeningkatan sistem informasi kesehatan dan
pemanfaatan data dalam perencanaan kesehatanpemanfaatan data dalam perencanaan kesehatan
• Peningkatan keterpaduan program mulai dariPeningkatan keterpaduan program mulai dari
perencanaan, monitoring/evaluasi, pengawasanperencanaan, monitoring/evaluasi, pengawasan
dan akuntabilitas disetiap jenjang administrasi.dan akuntabilitas disetiap jenjang administrasi.
• Pemanfaatan penelitian dalam rangkaPemanfaatan penelitian dalam rangka
pengembangan program.
KEBIJAKAN OPERASIONALKEBIJAKAN OPERASIONAL (PROGRAM)(PROGRAM)
23. 2323
• Letak Provinsi Jawa Tengah berbatasan :
Sebelah Barat : Provinsi Jawa Barat
Sebelah Timur : Provinsi Jawa Timur
Sebelah Selatan : Provinsi DI Yogyakarta dan
Samudera Indonesia
Sebelah Utara : Laut Jawa.
• Luas wilayah : 32.544,12 Km2.
• Secara administratif terbagi menjadi 29 kabupaten
dan 6 kota, 568 kecamatan, 8.574 desa/kelurahan.
24. 2424
• Jumlah penduduk : 32.380.279 jiwa.
• Sex Rasio : 99.33 % ( jumlah wanita > pria )
• Kepadatan penduduk : 995 jiwa / Km2
• Proporsi tingkat pendidikan penduduk di atas 10 tahun :
28,68 % tidak lulus SD,
51,94 % lulus SD/MI - SLTP,
15,07 % SLTA / SMK,
4,30 % PT ( D1 – S2 )
• Penduduk >10 tahun melek huruf : 87,58 %
( Laki-laki : 91.22 %, Perempuan : 83.99 % )
25. 25
Puskesmas : 851. (256 Rawat Inap.)
Puskesmas Pembantu : 1.835
Puskesmas Keliling : 950
Polindes : 4.322
PKD : 4.136
Posyandu : 46.932
RSU Pemerintah : 45
RSU TNI /POLRI : 10
RS Swasta : 101
RS Jiwa Pemerintah : 4
RS Jiwa Swasta : 3
RS Khusus lain Pemrth. : 2
RS Khusus lain Swasta : 68
Apotik : 1.560
26. 26
Desa / kelurahan : 8.574
Target PKD : 4.322
Jumlah PKD : 4.136
Pelatihan PKD : 3.543
Alkes PKD : 3.850
Pelatihan Desi : 4.300
Desi Strata I : 52.77%
Desi Strata II : 17.03%
Desi Strata III : 7.84%
Rumah Tangga Sehat : 74%
ABJ : 81.9%
27. 2727
.
Salatig
a
Klaten
SR
K
Magela
ng
Banyumas
Bj
negara
Wonosobo
Temanggu
ng
Kendal
Cilaca
p
WNGR
Blora
KDS
Grobogan
Pekalongan
Batan
g
Demak
Jepara
Sragen
Purblg
Kebumen
Purworejo
Skhj
Kr.anyar
Pati RembangKota Pekalongan
Batan
g
Pekalongan
Pemalang
Brebe
s
Tegal
JATIM
Laut Jawa
Samudera
Indonesia
Kota Semarangg
Magelang
Cilacap
Boyolal
i
Kab Semarang
JABAR
Kota
Tegal
Jepara
SRKT
Kota Mgl
DI.
Yogyakarta
KARESIDENAN
PEKALONGAN
KAB. BREBES
Jml. Kec. : 17
Jml. Desa/Kel : 292/5
Jml RSU Pem : 1
Jml RSU Swasta : 5
Jml. Pusk : 28 (RI 13)
KOTA TEGAL
Jml. Kec. : 4
Jml. Desa/Kel : -/ 27
Jml RSU Pem : 1
Jml RSU Swasta : 1
Jml. Pusk : 8 (RI 1)
KOTA PEKALONGAN
Jml. Kec. : 4
Jml. Kel : 47
Jml RSU Pem : 0
Jml RSU Swasta : 4
Jml. Pusk : 10 (RI 2)
KAB. BATANG
Jml. Kec. : 12
Jml. Desa/Kel : 239/ 9
Jml RSU Pem : 1
Jml RSU Swasta : 0
Jml. Pusk : 21 (RI 7)
KAB. PEKALONGAN
Jml. Kec. : 19
Jml. Desa/Kel :270/ 12
Jml RSU Pem : 2
Jml RSU Swasta : 1
Jml. Pusk : 26 (RI 6)
KAB. PEMALANG
Jml. Kec. : 14
Jml. Desa/Kel : 211/ 11
Jml RSU Pem : 1
Jml RSU Swasta : 2
Jml. Pusk : 22 (RI 3)
KAB. TEGAL
Jml. Kec. : 18
Jml. Desa/Kel : 281/ 6
Jml RSU Pem & TNI : 2
Jml RSU Swasta : 2
Jml. Pusk : 27 (RI 5)
35. 35
PERTUMBUHAN EKONOMI
DI JAWA TENGAH TAHUN 2001 - 2006
0
1
2
3
4
5
6
Pertumbuhan
ekonomi ( %)
3.59 3.55 4.98 5.13 5.35 5.33
2001 2002 2003 2004 2005 2006
Sumber data : Jawa Tengah dalam Angka 2007
36. 36
PETA BENCANAPETA BENCANA
DI JAWA TENGAHDI JAWA TENGAH
#
#
#
#
##
#
JENIS HAZARD
GEMPA BUMI
GUNUNG BERAPI
TANAH LONSOR
KERUSUHAN
BANJIR
GELOMBANG PASANG
KEBAKARAN
KECELAKAAN
TRANSPOTASI
37. 3737
1.1. GEMPA BUMIGEMPA BUMI
• Kerusakan gedung,Kerusakan gedung,
jalan, fasilitas lainjalan, fasilitas lain
• KebakaranKebakaran
• KematianKematian
• Luka beratLuka berat
• Patah tulangPatah tulang
• Korban terkuburKorban terkubur
hidup- hiduphidup- hidup
2. BANJIR2. BANJIR
Kerusakan gedung, infraKerusakan gedung, infra
struktur, pertanian,struktur, pertanian,
penyediaan air bersihpenyediaan air bersih
LongsorLongsor
Penyakit menularPenyakit menular
DiareDiare
Pelayanan kesehatanPelayanan kesehatan
tergangguterganggu
KLB penyakit pascaKLB penyakit pasca
38. 3838
3. GUNUNG MELETUS3. GUNUNG MELETUS
• KematianKematian
• Luka beratLuka berat
• Luka bakarLuka bakar
• Penyakit saluranPenyakit saluran
pernafasanpernafasan
• PengungsiPengungsi
4. TANAH LONGSOR4. TANAH LONGSOR
Kerusakan gedung, jalan,Kerusakan gedung, jalan,
infrastrukturinfrastruktur
KematianKematian
Luka beratLuka berat
Patah tulangPatah tulang
Korban tertimbunKorban tertimbun
5. KONFLIK5. KONFLIK
Kerusakan gedung,Kerusakan gedung,
infrastrukturinfrastruktur
KebakaranKebakaran
Luka Berat, KematianLuka Berat, Kematian
PengungsiPengungsi
6. KECELAKAAN6. KECELAKAAN
TRANSPORTASITRANSPORTASI
KematianKematian
Luka beratLuka berat
39. 3939
WILAYAH RAWAN BENCANAWILAYAH RAWAN BENCANA
DAN KECELAKAAN LALU LINTASDAN KECELAKAAN LALU LINTAS
Jenis Rawan Bencana &Jenis Rawan Bencana &
Kecelakaan Lalu LintasKecelakaan Lalu Lintas
WilayahWilayah
1.1. KekeringanKekeringan Sampai dengan akhir 2006 terjadiSampai dengan akhir 2006 terjadi
kekeringan di seluruh Kab/Kota dikekeringan di seluruh Kab/Kota di
Jateng, kecuali WonosoboJateng, kecuali Wonosobo
2. Banjir2. Banjir Sampai dengan akhir 2006 terjadiSampai dengan akhir 2006 terjadi
banjir di seluruh Kab/Kota dibanjir di seluruh Kab/Kota di
Jateng, kecuali WonosoboJateng, kecuali Wonosobo
3. Kebakaran3. Kebakaran 4 Kabupaten : Cilacap, Demak,4 Kabupaten : Cilacap, Demak,
Karanganyar, PurbalinggaKaranganyar, Purbalingga
4. Gunung berapi4. Gunung berapi 3 Kabupaten : Boyolali, Klaten,3 Kabupaten : Boyolali, Klaten,
Kab. MagelangKab. Magelang
40. 4040
Jenis Rawan Bencana &Jenis Rawan Bencana &
Kecelakaan Lalu LintasKecelakaan Lalu Lintas
WilayahWilayah
5. Angin Topan5. Angin Topan 9 Kabupaten : Blora, Brebes,9 Kabupaten : Blora, Brebes,
Cilacap, Demak, Karanganyar,Cilacap, Demak, Karanganyar,
Klaten, Purbalingga,Klaten, Purbalingga,
Kab.Semarang, WonogiriKab.Semarang, Wonogiri
6. Tanah Longsor6. Tanah Longsor 14 Kab/ Kota : Banjarnegara,14 Kab/ Kota : Banjarnegara,
Banyumas, Batang, Blora, Brebes,Banyumas, Batang, Blora, Brebes,
Cilacap, Grobogan, Karanganyar,Cilacap, Grobogan, Karanganyar,
Kota Semarang, Purbalingga,Kota Semarang, Purbalingga,
Purworejo, Kab. Semarang, Sragen,Purworejo, Kab. Semarang, Sragen,
Temanggung, KebumenTemanggung, Kebumen
WILAYAH RAWAN BENCANAWILAYAH RAWAN BENCANA
DAN KECELAKAAN LALU LINTASDAN KECELAKAAN LALU LINTAS
41. 4141
Jenis Rawan Bencana &Jenis Rawan Bencana &
Kecelakaan Lalu LintasKecelakaan Lalu Lintas
WilayahWilayah
7. Gempa Bumi7. Gempa Bumi 1 Kabupaten ( Klaten )1 Kabupaten ( Klaten )
8. Kecelakaan Lalu8. Kecelakaan Lalu
LintasLintas
28 Kabupaten / Kota28 Kabupaten / Kota
9. Tsunami9. Tsunami 15 Kabupaten / Kota15 Kabupaten / Kota
( pantai utara dan selatan )( pantai utara dan selatan )
WILAYAH RAWAN BENCANAWILAYAH RAWAN BENCANA
DAN KECELAKAAN LALU LINTASDAN KECELAKAAN LALU LINTAS
42. 42
GAMBARAN KONDISI KESEHATANGAMBARAN KONDISI KESEHATAN
NoNo KONDISIKONDISI 20042004 20052005 20062006 20072007
11 Umur Harapan HidupUmur Harapan Hidup ((thn)thn) 69,769,7 70,670,6 70,270,2 70,570,5
22 Angka Kematian IbuAngka Kematian Ibu
(per 100.000 kelahiran hidup)(per 100.000 kelahiran hidup)
115115 115,57115,57 101101,,3737 116,3116,3
33 Angka Kematian BayiAngka Kematian Bayi
(per 1.000 kelahiran hidup)(per 1.000 kelahiran hidup)
3333 2525 14,2314,23 10,910,9
44 Balita Gizi BurukBalita Gizi Buruk
BB/U *BB/U *
BB/TB **BB/TB **
5.3445.344
--
8.9128.912
--
115.5.662222
1.6521.652
--
1.9401.940
55 Kesakitan DBDKesakitan DBD
(per 10.000 penduduk)(per 10.000 penduduk)
2,722,72 2,02,0 3,373,37 6,256,25
66 Kesakitan MalariaKesakitan Malaria
(per 1.000 penduduk)(per 1.000 penduduk)
0,150,15 0,080,08 0,050,05 0,050,05
* Kewaspadaan Gizi Buruk di masyarakat
** Gizi Buruk dengan tanda klinis
44. 4444
BEBERAPA ISSUE STRATEGISBEBERAPA ISSUE STRATEGIS
1.1. Kecenderungan meningkat / muncul / masih ada KLB untukKecenderungan meningkat / muncul / masih ada KLB untuk
penyakit menular:penyakit menular:
DBDDBD
Flu burungFlu burung
TB Paru,TB Paru,
Penyakit Campak & resiko Polio (PD3I)Penyakit Campak & resiko Polio (PD3I)
HIV/AIDS , dllHIV/AIDS , dll
1.1. Masih ada kasus gizi buruk balita & masalah kesehatan ibuMasih ada kasus gizi buruk balita & masalah kesehatan ibu
2.2. Kepedulian & kesiap-siagaan masy. yang terkoordinasi dalamKepedulian & kesiap-siagaan masy. yang terkoordinasi dalam
mencegah & mengatasi masalah kesehatan & bencanamencegah & mengatasi masalah kesehatan & bencana
Pengembangan Desa Siaga.Pengembangan Desa Siaga.
3.3. Kualitas pelayanan kesehatan di semua unit pelayananKualitas pelayanan kesehatan di semua unit pelayanan
pemerintah dan swasta.pemerintah dan swasta.
45. 4545
JATIM
PETA INCIDENCE RATE DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)PETA INCIDENCE RATE DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
DI JAWA TENGAH TAHUN 2006DI JAWA TENGAH TAHUN 2006
= < 1/10.000 pendd ( Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Purworejo & Kab. Magelang )
= 1-2 / 10.000 pendd ( Brebes, Cilacap, Kebumen, Purbalingga, Pemalang, Kota Pekalongan,
Demak, Blora, Boyolali dan Wonogiri )
= > 2/ 10.000 pendd ( Banyumas, Kab. Tegal, Kota Tegal, Kab. Pekalongan, Batang, Kendal,
Kt Semarang, Kab. Semarang, Kt Salatiga, Klaten, Sukoharjo, Kt Surakarta, Karanganyar,
Sragen, Grobogan, Kudus, Jepara, Pati, Rembang )
JABAR
Salatiga
Klaten
S
R
K
Magel
ang
Banyum
as
Bj negara
Wonosobo
Temg
Kendal
Cilac
ap
WNGR
Blora
KDS
Grobog
anPekalonga
n
Demak
Jepara
SragenPurblg
Kebum
en
Purworej
o
Skhj
Kr.any
ar
Pati Remban
g
Kota Pekalongan
Batang
Pekalongan
Pemalang
Brebes
Tegal
Laut Jawa
Samudera Indonesia
Kota Semarangg
Magela
ng
Cilac
ap
Boyol
ali
Kab Semarang
Kota
Tegal
Jepar
a
SRKTKota
Mgl
DI.
Yogyakarta
46. 4646
.
PETA INCIDENCE RATE DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)PETA INCIDENCE RATE DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
DI JAWA TENGAH TAHUN 200DI JAWA TENGAH TAHUN 200 77
= < 1/10.000 pendd (Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kab. Magelang, Kt. Pekalongan, Sukoharjo, Demak)
= 1-2 / 10.000 pendd ( Brebes, Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Boyolali, Wonogiri, Blora )
= > 2/ 10.000 pendd ( Kota Tegal, Kab. Tegal, Pemalang, Kab Pekalongan, Batang,, Kendal, Kt Semarang,
Kab. Semarang, Salatiga, Klaten, Karanganyar, Surakarta, Sragen, Grobogan, Kudus, Jepara, Pati, Rembang )
SLTG
Salatiga
Klaten
SR
K
Magela
ng
Banyumas
Bj negara
Wonosobo
Temg
Kendal
Cilaca
p
WNGR
Blora
KDS
Groboga
nPekalongan
Demak
Jepara
SragenPurblg
Kebume
n Purworejo
Skhj
Kr.anya
r
Pati Rembang
Batang
Pekalongan
Pemalang
Brebes
Tegal
JATIM
Laut Jawa
Samudera Indonesia
Kota Semarangg
Magelan
g
Cilaca
p
Boyola
li
Kab Semarang
JABAR
Kota
Tegal
Jepara
SRKTKota Mgl
DI. Yogyakarta
48. 4848
0
200
400
600
800
1000
1200
median
median 830 830 987 745 369 382 240 394 532 441 654 438
jan feb mrt apr mei jun jul agt sep okt nov des
GRAFIK KASUS MEDIAN DBD BULANANGRAFIK KASUS MEDIAN DBD BULANAN
DI JAWA TENGAH TAHUN 2007DI JAWA TENGAH TAHUN 2007
KASUS MULAI
MENINGKAT
PUNCAK KASUS
UPAYA
PENCEGAHA
N
UPAYA
PENANGGULANAN
49. 4949
JUMLAH KASUS DBD YANG DIRAWAT DI RSJUMLAH KASUS DBD YANG DIRAWAT DI RS
MENURUT KELOMPOK UMURMENURUT KELOMPOK UMUR
DI KOTA SEMARANG TAHUN 2007DI KOTA SEMARANG TAHUN 2007
1-4 Tahun
53%
< 1 Tahun
12%
> 15 Tahun
2%
5-14 Tahun
33%
50. 5050
KASUS DBD DI JAWA TENGAHKASUS DBD DI JAWA TENGAH
TAHUN 1990 – 2007TAHUN 1990 – 2007
0
5000
10000
15000
20000
25000
Kasus 4164 4181 4755 5017 5069 9628 14486 5512 9694 5230 6204 7779 6483 8670 9050 6586 1092420391
90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 "0 "01 "02 "03 "04 "05 "06 "07
51. 5151
KEMATIAN KASUS DBD DI JAWA TENGAHKEMATIAN KASUS DBD DI JAWA TENGAH
TAHUN 1990 – 2007TAHUN 1990 – 2007
0
50
100
150
200
250
300
350
Mati 129 85 148 123 118 231 317 96 228 74 81 110 102 196 163 149 220 327
90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 "00 "01 "02 "03 "04 "05 "06 "07
52. 5252
PENCAPAIAN CASE DETECTION RATE (CDR) TB PARUPENCAPAIAN CASE DETECTION RATE (CDR) TB PARU
DI JAWA TENGAH TAHUN 1999 – 2007DI JAWA TENGAH TAHUN 1999 – 2007
0
10
20
30
40
50
60
70
80
CDR (%) 15 14 13 22 28.72 39.44 50.92 49.82 47.5
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
TARGET 2003
TARGET 2004
TARGET 2005
TARGET 2006
53. 5353
Kasus AI pada manusia (confirmed)Kasus AI pada manusia (confirmed)
Di Jawa Tengah Tahun 2005 -2007Di Jawa Tengah Tahun 2005 -2007
1
0
3 3
5 5
0
1
2
3
4
5
2005 2006 2007
Confirmed AI Meninggal
54. 5454
.
DISTRIBUSI KASUSDISTRIBUSI KASUS CONFIRMCONFIRMED FLU BURUNGED FLU BURUNG
DI JAWA TENGAHDI JAWA TENGAH ((2005-2007)2005-2007)
Salatig
a
Klaten
S
R
K
Magel
ang
Banyuma
s
Bj
negara
Wonosob
o
Temangg
ung
Kendal
Cilac
ap
WNGR
Blora
KDS
Groboga
nPekalongan
Batan
g
Demak
Jepara
Sragen
Purblg
Kebume
n Purworejo
Sk
hj
Kr.anya
r
Pati RembangKota Pekalongan
Batan
g
Pekalongan
Pemalang
Brebe
s
Tegal
JATIM
Laut Jawa
Samudera Indonesia
Kota
Semara
ngg
Magelan
g
Cilaca
p
Boyola
li
Kab
Semaran
g
JABAR
Kota
Tegal
Jepara
SRKT
Kota Mgl
DI. Yogyakarta
Ditemukan kasus “confermed” AI pada manusia
( Kab. Banjarnegara, kendal, Kab. Semarang,
Grobogan Kab. Magelang, Boyolali, Sukoharjo,
Wonogiri )
55. 5555
Peternak ayam
(4%
)
Pedagang (2%
)
Kontak unggas
mati
74%
Tdk jelas 13%
Pelihara unggas 7%
`
Pemelihara
unggas
RISIKO PENULARAN
AVIAN INFLUENZA (FLU
BURUNG)
DI PROVINSI JAWA TENGAH
56. 5656
1 3 1 3 7 7 7 14
39
61
101
149
243
428422
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
HIV/AIDS 1 3 1 3 7 7 7 14 39 61 101 149 243 422 428
HIV 0 2 1 3 7 6 6 12 37 56 98 130 185 287 286
AIDS 1 1 0 0 0 1 1 2 2 5 3 19 58 135 142
93 94 95 96 97 98 99 '00 '01 '02 '03 '04 '05 '06 '07
GRAFIK KASUS HIV / AIDSGRAFIK KASUS HIV / AIDS
DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-
20072007
Jumlah kumulatif HIV / AIDS = 970
Jumlah kumulatif HIV =
777
Jumlah
kasus
57. 5757
TahunTahun HIVHIV AidsAids TotalTotal
19931993 00 11 11
19941994 22 11 33
19951995 11 00 11
19961996 33 00 33
19971997 77 00 77
19981998 66 11 77
19991999 66 11 77
Jumlah kasus HIV / AIDS Tahun 1993 -2007 (Tribulan 4) : 1.184
(HIV : 921, Aids 263, meninggal 137). Secara rinci :
59. 5959
JUMLAH KASUS DAN KEMATIANJUMLAH KASUS DAN KEMATIAN
AIDSAIDS
DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-2007DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-2007
0
20
40
60
80
100
120
140
160
AIDS 1 1 0 0 0 1 1 2 2 5 3 19 58 135 142
Meninggal 1 1 0 0 0 1 1 2 2 5 2 16 26 53 33
93 94 95 96 97 98 99 0 '01 '02 '03 '04 '05 '06 '07
JUMLAH TOTAL KASUS AIDSJUMLAH TOTAL KASUS AIDS = 228 KASUS= 228 KASUS
JUMLAH TOTAL YANG MENINGGALJUMLAH TOTAL YANG MENINGGAL = 110 KASUS (48,25%)= 110 KASUS (48,25%)
60. 6060
DISTRIBUSI KASUS AIDSDISTRIBUSI KASUS AIDS
MENURUT KELOMPOK UMURMENURUT KELOMPOK UMUR
DI JAWA TENGAH (TAHUN 1993-2007)DI JAWA TENGAH (TAHUN 1993-2007)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Jml 8 2 24 74 44 14 20 5 2
0-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-55
62. 6262
FAKTOR RISIKO PENULARAN KASUS AIDSFAKTOR RISIKO PENULARAN KASUS AIDS
DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-2007DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-2007
4.66
63.21
27.46
3.11 1.55
0
10
20
30
40
50
60
70
Homosex Heterosex IDU Perinatal Transfusi
Faktor Risiko
66. 6666
GRAFIK KASUS MALARIA DAN DESA HCI MALARIAGRAFIK KASUS MALARIA DAN DESA HCI MALARIA
DIDI JAWA TENGAH TAHUN 1999-2007JAWA TENGAH TAHUN 1999-2007
301
378
424
277
109
28 33
365
0.050.050.08
0.150.51
1.44
1.51
1.79
1.12
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
Desa HCI API
API /1000 Pendd
Desa
endemis
67. 6767
PROPORSI KASUS MALARIA DI JAWAPROPORSI KASUS MALARIA DI JAWA
TENGAHTENGAH
TAHUN 2001-2007TAHUN 2001-2007
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Indigenous 95.85 92.93 95.56 94.58 54 65.3 53.78
Import 1.7 3.2 2.16 4.7 46 34.7 46.22
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
68. 6868
KASUS MALARIA INDIGENOUS DANKASUS MALARIA INDIGENOUS DAN
IMPORTIMPORT
DI 12 KABUPATEN ENDEMIS TAHUNDI 12 KABUPATEN ENDEMIS TAHUN
20072007
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
P
w
rj
B
jng
r
M
gl
K
b
m
W
n
sb
P
blg
B
ym
s
C
lp
P
kl
Jpr
P
m
l
K
n
d
Indigenous Import
69. 6969
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJAPENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
BIDANG KESEHATAN TAHUN 2004 - 2007BIDANG KESEHATAN TAHUN 2004 - 2007
No. INDIKATOR 2005 2006 2007
1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 84,65 % 88,14 % 87,78%
2. Cakupan pertolongan persalinan
Nakes 81,36 % 87,49 % 86,60%
3. Cakupan neonatal resti/komplikasi
yg ditangani 93,39% 79,14 % 66,34%
4. Cakupan kunjungan bayi 93,65 % 88,78 % 50,78%
5. Desa/Kelurahan UCI 77, 06 % 84,42 % 83.64%
6. Cakupan deteksi dini tumbuh
kembang anak balita dan
prasekolah
52,10 %
53,44 % 25%
7. Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI pada bayi BGM
dari keluarga miskin
52,56 % 48,76 % 59,5%
70. 7070
No. INDIKATOR 2005 2006 2007
8 Cakupan balita gizi buruk mendapat
perawatan 51,52 % 49,73 % 46,65%
9. Penjaringan kesehatan siswa SD dan
setingkat 41,62 % 38,29 % 64,88%
10. Cakupan peserta KB aktif 78,24 % 77 % 77,79%
11. Cakupan rawat jalan 73,16 % 68,24 % *)
12. Cakupan rawat inap 3,98 % 4,18 % *)
13. Sarana kesehatan dengan
kemampuan pelayanan gawat darurat
yang dapat diakses oleh masyarakat
34,17 % 39,1 % *)
14. Desa/kelurahan mengalami KLB yang
ditangani <24 jam 96,71 % 99,47 % 97,57%
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJAPENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
BIDANG KESEHATAN TAHUN 2004 - 2007BIDANG KESEHATAN TAHUN 2004 - 2007
*) Dalam proses validasi
71. 7171
No INDIKATOR 2005 2006 2007
15. Rumah sehat 70.63 % 60,32 % 73,19%
16. Penduduk yang memanfaatkan
jamban
70.49 % 70,53 % 70,53%
17. Rumah yang mempunyai SPAL 54.51 % 52 % 52%
18. Rumah/bangunan bebas jentik
nyamuk Aedes
86.11 % 83,59 % 81,9%
19. Tempat umum yang memenuhi
syarat
71.41 % 69,72 % 72,62%
20. Rumah tangga sehat 53.49 % 48,62 % 74%
21. Posyandu Purnama 33.51 % 32,96 % 33,29%
22. Posyandu Mandiri 6.10 % 5,8 % 5,68%
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJAPENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
BIDANG KESEHATAN TAHUN 2004 - 2007BIDANG KESEHATAN TAHUN 2004 - 2007
72. 7272
BOR dan Kunjungan Rawat JalanBOR dan Kunjungan Rawat Jalan
Rumah Sakit tahun 2007Rumah Sakit tahun 2007
BOR :
RS Pemerintah : 67%
•BOR < 60% : 24%
•BOR 60 – 80 % : 52%
•BOR > 80% : 24%
RS Swasta : 53%
•BOR < 60% : 56%
•BOR 60 – 80 % : 25%
•BOR > 80% : 19%
Kunjungan Rawat Jalan:
•RS Pemerintah : 9.483 orang per hari
•RS Swasta : 39.610 orang per hari
73. 7373
AKREDITASI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKITAKREDITASI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT
- Tahun 2003 : 14 Puskesmas dari 7 Kabupaten ( Purbalingga,- Tahun 2003 : 14 Puskesmas dari 7 Kabupaten ( Purbalingga,
PurworejoPurworejo,, Batang, Demak,Batang, Demak, Blora, KaranganyarBlora, Karanganyar
dandan Rembang ) dengan Dana HP - VRembang ) dengan Dana HP - V
- Tahun 2004 : 12 Puskesmas dari 3 Kabupaten- Tahun 2004 : 12 Puskesmas dari 3 Kabupaten dandan 11 KotaKota
( Pati, Tegal, Magelang dan Kota( Pati, Tegal, Magelang dan Kota Surakarta )Surakarta )
dengandengan dana APBNdana APBN
- Tahun 2005 : 10 Puskesmas dari 5 Kabupaten (Sragen, Wonosobo,- Tahun 2005 : 10 Puskesmas dari 5 Kabupaten (Sragen, Wonosobo,
Pekalongan, Grobogan dan Semarang)Pekalongan, Grobogan dan Semarang) dengan ddengan danaana
APBNAPBN
A. Akreditasi Puskesmas di Provinsi
Jawa Tengah
74. 7474
Jumlah Puskesmas yang telahJumlah Puskesmas yang telah teraterakreditasi sampai dengan tahunkreditasi sampai dengan tahun 20020077
sebanyaksebanyak 99 puskesmaspuskesmas ( Kab. Wonogiri 4 pusk, Klaten 3 pusk, Banjarnegara 2( Kab. Wonogiri 4 pusk, Klaten 3 pusk, Banjarnegara 2
pusk.). Sedangkan Puskesmas yang sudah ISO ada 6 puskesmas ( Kota Salatigapusk.). Sedangkan Puskesmas yang sudah ISO ada 6 puskesmas ( Kota Salatiga
3 pusk., Kota Pekalingan 2 Pusk., Kab.Magelang 1 pusk.)3 pusk., Kota Pekalingan 2 Pusk., Kab.Magelang 1 pusk.)
B. Akreditasi Rumah SakitB. Akreditasi Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum Pemerintah :
Dari total RSU Pemerintah di Jawa Tengah ( 45 RSU) yang terakreditasi :
Terakreditasi 5 standart : 39 RSU
Terakreditasi 12 standart : 26 RSU
Terakreditasi 16 standart : 5 RSU
Rumah Sakit Umum Swasta :
Dari total RSU Swasta di Jawa Tengah ( 102 RS ) yang terakreditasi :
Terakreditasi 5 standart : 38 RS
Terakreditasi 12 standart : 18 RS
Terakreditasi 16 standart : 4 RS
75. 7575
Rumah Sakit Khusus Pemerintah :Rumah Sakit Khusus Pemerintah :
Dari total RSK Pemerintah ( 6 RS) yang sudah terakreditasi :Dari total RSK Pemerintah ( 6 RS) yang sudah terakreditasi :
Terakreditasi 5 standartTerakreditasi 5 standart :: 66 RSRS
Terakreditasi 12 standartTerakreditasi 12 standart :: 22 RSRS
Terakreditasi 16 standartTerakreditasi 16 standart :: 11 RSRS
Rumah Sakit Khusus Swasta :Rumah Sakit Khusus Swasta :
Dari total RSK Swasta ( 62 RS) , yang terakreditasi :Dari total RSK Swasta ( 62 RS) , yang terakreditasi :
Terakreditasi 5 standart : 2 RSTerakreditasi 5 standart : 2 RS
ISO 9001 :ISO 9001 :
RSU Dr Margono Soekarjo PurwokertoRSU Dr Margono Soekarjo Purwokerto
RSU Tugurejo SemarangRSU Tugurejo Semarang
RSU Dr Moewardi SurakartaRSU Dr Moewardi Surakarta
77. 7777
POLIKLINIK KESEHATAN DESAPOLIKLINIK KESEHATAN DESA
DI JAWA TENGAHDI JAWA TENGAH
NO.NO. URAIANURAIAN TH.2004TH.2004 TH.TH.
20052005
TH.TH.
20062006
TH.TH.
20072007
JMLJML
11 REHAB FISIKREHAB FISIK 1.0001.000 1.0001.000 1.0801.080 1.0001.000 4.0804.080
22 PELATIHANPELATIHAN 6363 1.4501.450 1.1601.160 870870 3.5433.543
33 PKD KITPKD KIT 1.2001.200 1.7001.700 950950 3.8503.850
78. 7878
PROGRAM KESEHATAN UNGGULANPROGRAM KESEHATAN UNGGULAN
S.D. TAHUN 2007S.D. TAHUN 2007
Keputusan Gubernur No. 41 Tahun 2004 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota di
Provinsi Jawa Tengah
Pergub No.47 Tahun 2006 tentang Sistem Kesehatan
Provinsi ( SKP )
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Prov. Jateng
No.22344/2005/6 Tentang Rencana Strategik Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 -2009
79. 7979
Meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan kesehaan
melalui pengembangan Poliklinik Kesehatan Desa ( PKD )
dengan Pergub No.90 Tahun 2005
Pelayanan kesehatan berpihak kepada masyarakat miskin
melalui JPKMM dan alokasi pembiayaan tindakan operatif
Pengembangan profesionalisme sumber daya tenaga
kesehatan melalui registrasi, lisensi, sertifikasi dan
pembentukan Majelis Tenga Kesehatan Provinsi (MTKP)
(Pergub. No 37 tahun 2007 tentang Majelis Tenaga Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah ) dan pendirian kelas Akselerasi di
PROGRAM KESEHATAN UNGGULANPROGRAM KESEHATAN UNGGULAN
S.D. TAHUN 2007S.D. TAHUN 2007
80. 8080
Pengembangan dan pemanfaatan Obat Asli Indonesia
(OAI) melalui kerjasama lintas sektor terkait yaitu antara
Pemerintah Provinsi Jawa tengah, terutama Dinas
Perkebunan dan Dinas Kesehatan Prov. Jateng dengan
Lembaga Penelitian UNDIP dengan mendirikan Institut
Obat Bahan Alam Indonesia (Diresmikan Gubernur Jawa
Tengah tanggal 29 Agustus 2007)
Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui
pengembangan sistem kesehatan desa melalui desa siaga.
PROGRAM KESEHATAN UNGGULANPROGRAM KESEHATAN UNGGULAN
S.D. TAHUN 2007S.D. TAHUN 2007
81. 8181
Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan
evaluasi melalui Tim Perencanaan dan Evaluasi Program
Kesehatan Terpadu (PEPKT).
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan melalui
manajemen data dan informasi kesehatan satu pintu
(Keputusan Kadinkes No. 050/4741/2007/6).
Peningkatan tim building melalui learning organization
(LO)
PROGRAM KESEHATAN UNGGULANPROGRAM KESEHATAN UNGGULAN
S.D. TAHUN 2007S.D. TAHUN 2007
82. 8282
Peningkatan peran serta masyarakat dalam
pemberantasan sarang nyamuk melalui kegiatan Juru
Pemantau Jentik (Jumantik)
Pengembangan Voluntary Counselling and Testing (VCT)
di RS Dr Karyadi, RS Tugurejo Semarang, RSUD Kota
Semarang, RS Pantiwiloso Citarum Semarang, RS
Moewardi Surakarta , RS Dr Oen Surakarta, RS Margono
Soekarjo, RSUD Banyumas dalam rangka penanggulangan
HIV –AIDS
Peningkatan mutu unit pelayanan dasar dan rujukan
PROGRAM KESEHATAN UNGGULANPROGRAM KESEHATAN UNGGULAN
S.D. TAHUN 2007S.D. TAHUN 2007
83. 8383
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006
BPS Provinsi Jawa TengahBPS Provinsi Jawa Tengah
Laporan Program di lingkungan Dinas KesehatanLaporan Program di lingkungan Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa TengahProvinsi Jawa Tengah
Buku PDRB Jawa Tengah Tahun 2005Buku PDRB Jawa Tengah Tahun 2005
SKP Provinsi Jawa Tengah, Standar Pelayanan MinimalSKP Provinsi Jawa Tengah, Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi JawaBidang Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
Tengah, Renstra Dinas Kesehatan Provinsi JawaTengah, Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2005-2009, Juknis Desa SiagaTengah Tahun 2005-2009, Juknis Desa Siaga
84. 8484
Seksi Manajemen Informasi dan PengembanganSeksi Manajemen Informasi dan Pengembangan
KesehatanKesehatan
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAHDINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH
Tahun 2008Tahun 2008
INFORMASI INI DAPAT DIAKSES DI WEBSITE DINKES PROV. JATENG :
http://www.dinkesjatengprov.go.id/
PENYUSUN