2. Penganggaran:
Prosesmengalokasikan sumber-sumber
yang ada (yang jumlahnya terbatas) untuk
memenuhi permintaan yang tidak terbatas,
dalam satuan moneter
Anggaran:
Adalah
rencana operasional dalam satuan
moneter untuk satu periode tertentu
4. Pentingnya anggaran sektor publik:
1. Sebagai alat untuk mengarahkan
pembangunan ekonomi
2. Sebagai alat untuk mengalokasikan sumber
daya
3. Sebagai instrumen pelaksanaan
akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga
publik yang ada
5. Fungsi anggaran sektor publik
1. Alat perencanaan
2. Alat pengendalian
3. Alat kebijakan fiskal
4. Alat politik
5. Alat koordinasi & komunikasi
6. Alat penilaian kinerja
7. Alat motivasi
8. Alat menciptakan ruang publik
6. Jenis-jenis anggaran sektor publik
Anggaran Operasional:
digunakan untuk merencanakan
kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan
pemerintahan.
Anggaran Modal/ Investasi:
menunjukkan rencana jangka
panjang & pembelajaan atas aktiva tetap.
7. Tahap dalam siklus anggaran:
Tahap persiapan anggaran (preparation)
Tahap ratifikasi (approval/ ratification)
Tahap implementasi (implementation)
Tahap pelaporan & evaluasi (reporting &
evaluation)
8. Jenis-jenis Anggaran Sektor Publik:
Berdasar pendekatan utama perencanaan
dan penyusunan anggaran, anggaran sektor
publik terdiri dari:
a. Anggaran tradisional
b. Anggaran publik dengan pendekatan NPM
(New Public Management)
9. Karakteristik Anggaran Tradisional:
Sentralistis
Berorientasi input
Tidak terkait dengan perencanaan jangka panjang
Line-item dan incrementalism
Rigid department
Menggunakan aturan klasik
Prinsip anggaran bruto
Bersifat tahunan
Spesifik
10. Karakteristik anggaran dengan
pendekatan NPM:
Komprehensif/ Komparatif
Berorientasi pada input, output, dan outcome (value for money)
Utuh & komprehensif dengan perencanaan jangka panjang
Terintegrasi & Lintas departemen
Sistematik dan rasional
Bottom-up budgeting
Proses pengambilan keputusan rasional
Zero-Base Budgeting, Planning Programming Budgeting
System
Berdasarkan sasaran kinerja
12. Anggaran Kinerja
Anggaran dengan pendekatankinerja
Menekankan konsep value for money dan
pengawasan kinerja output
Dominasi pemerintah dapat diawasi & dikendalikan
melalui internal cost awareness, audit keuangan &
audit kinerja, serta evaluasi kinerja eksternal
Sistemnya mencakup penyusunan program dan
tolok ukur kinerja sebagai instrumen untuk
mencapai tujuan dan sasaran
13. Zero Based Budgeting (ZBB)
Penentuan anggaran didasarkan kebutuhan
saat ini, tidak berdasar anggaran tahun lalu.
Proses Implementasi ZBB:
a. identifikasi unit-unit keputusan
b. penentuan paket keputusan
c. meranking & mengevaluasi paket
keputusan
14. Zero Based Budgeting (ZBB)
Keunggulan:
– Menghasilkan alokasi sumber daya secara lebih efisien
– Berfokus pada value for money
– Mudah mengidentifikasi inefisiensi & ketidakefektifan biaya
– Meningkatkan pengetahuan & motivasi staf dan manajer
– Meningkatkan partisipasi dalam penyusunan anggaran
– Cara yang sistematik menggusur status quo
15. Zero Based Budgeting (ZBB)
Kelemahan:
– Prosesnya memakan waktu lama, terlalu teoritis/ tidak
praktis, perlu biaya besar, menghasilkan kertas kerja yang
menunpuk karena pembuatan paket keputusan
– Menekankan manfaat jangka pendek
– Perlu teknologi maju dalam implementasinya
– Masalah dalam meranking & mereview paket keputusan
– Diperlukan staf ahli.
– Munculnya kesan keliru bahwa semua paket keputusan
pasti didanai
– Menimbulkan masalah keperilakuan dalam organisasi
16. Planning, Programming, & Budgeting
System
Orientasi pada aoutput & tujuan
Penekanan utama pada alokasi sumber
daya berdasarkan analisis ekonomi
17. Planning, Programming, & Budgeting
System
Proses implementasi PPBS:
1. Menentukan tujuan umum organisasi & tujuan unit
organisasi dengan jelas
2. Mengidentifikasi program-program & kegiatan untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan
3. Mengevaluasi berbagai alternatif program dengan
menghitung cost-benefit dari masing-masing program
4. Pemilihan program yang memiliki manfaat besar dengan
biaya yang kecil
5. Alokasi sumber daya ke masing-masing program yang
disetujui
18. Planning, Programming, & Budgeting
System
Kelebihan:
– Memudahkan pendelegasian tanggung jawab
– Dalam jangka panjang dapat mengurangi beban kerja
– Memperbaiki kulaitas pelayanan melalui pendekatan sadar
biaya
– Lintas departemen
– Menghilangkan program yang overlapping
– Mendorong alokasi sumber daya secara optimal, karena
menggunakan teori marginal utility