2. PENDAHULUAN Bioteknologi merupakan cabang ilmu yang relatif baru dibanding disiplin ilmu lainnya yang sudah lama berkembang. Meskipun demikian, penelitian bioteknologi berkembang pesat terutama setelah ditemukannya teknik dan peralatan modern. Pemanfaatan bioteknologi berkembang pada berbagai bidang, seperti pertanian, perikanan, kelautan, peternakan, farmasi, kedokteran, dan bidang lain yang berhubungan atau memanfaatkan agens hayati
3. Ciri utama bioteknologi yakni adanya agen biologi berupa mikroorganisme, tumbuhan atau hewan, adanya pendayagunsan secara teknologi dan industri, dan produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian
4. Bioteknologi mulai berkembang tahun 1970-an dengan pemanfaatan bioteknologi untuk industri farmasi. Teknologi DNA rekombinan yang dikembangkan, digunakan untuk memproduksi protein rekombinan yang sangat penting untuk kedokteran seperti insulin, hormon pertumbuhan, dan lainnya. Setelah melewati fase awal pembuatan protein rekombinan, bioindustri farmasi berkembang ke arah pembuatan antibodi dari yang poliklonal sampai monoklonal dengan teknologi yang diawali dari hibridoma sampai rekayasa antibodi. Antibodi ini memperluas jangkauan aplikasi bioindustri farmasi dari terapi ke diagnostik.
5. REKAYASA GENETIKA Rekayasa genetika adalah Proses pembentukan rekombinan baru dari material genetik dengan cara penyisipan suatu molekul asam nukleat asing ( yang dihasilkan di luar sel ) ke dalam suatu vektor, sehingga memungkinkan penggabungan dan kelanjutan berkembang/diperbanyak di dalam sel inang yang baru. Klonadalah Organisme identik yang terbentuk secara genetik dan membawa seluruh potongan DNA yang telah disisipkan, dan memperbanyak molekul yang baru.
6.
7. Prinsip yang mendasari penggunaan rekayasa genetik adalah bahwa satu atau sejumlah gen patogen dimasukkan ke dalam vektor untuk kemudian dipindahkan ke dalam pembawa yang cocok. Teknik pertama adalah memanipulasikan DNA, yaitu DNA dari suatu organisme digabungkan kembali dengan DNA dari organisme yang lain dalam sebuah tabung dan membentuk DNA rekombinan. DNA rekombinan ini dapat ditambahkan pada organisme yang hidup. Dengan jalan ini gen dari satu bakteri dapat ditambahkan kepada bakteri lain untuk meng- gabungkan. sifat-sifat yang berguna dari kedua bakteri itu.
8. Teknik kedua adalah memanipulasikan sel. Teknologi sel ini mempunyai beberapa aspek yang berbeda; pertama ialah merubah isi bagian dalam dari sel, menanam gen baru ke dalam sel atau menambah protein dan bahan-bahan lain untuk melihat sifat-sifatnya. Bahan-bahan asing disuntikkan dengan hati-hati ke dalam sitoplasma atau ke dalam inti sel dengan cara yang amat canggih. Teknik peleburan dua sel membentuk sel hibrida. Teknik hibrida ini menghasilkan antibodi monoklonal. Antibodi monoklonal ini sangat berguna untuk mengembangkan produk diagnostik, immunoterapetik dan uji kehamilan
9. Pembentukan antibodi monoklonal dapat dilakukan pada kelinci atau tikus. Prosedurnya sebagai berikut (Waldatuljanah, 2009): Antigen diinjeksi ke dalam tubuh kelinci atau tikus percobaan untuk menghasilkan antibodi. Isolasi terhadap limfosit sel B sel yang memiliki respons berbeda terhadap antigen. Limfosit sel B dileburkan dengan sel mieloma. Sel Mieloma adalah sel-sel kanker yang terbentuk dari jaringan mieloid ketika pembentukan limfosit. Peleburan sel mieloma dan limfosit B menghasilkan hibridoma. Tiap hibridoma diklon sehingga menghasilkan antibodi yang unik. Antibodi dikelompokkan berdasarkan jenisnya. Oleh karena antibodi yang dihasilkan berasal dari pengklonan satu sel hibridoma, antibodi tersebut disebut sebagai antibodi monoklonal. Setlah itu, dilakukan pengklonan berikutnya.