1. Konfigurasi dan Cara Kerja Access Point
(Viky Arina Suryani, 1102412054)
Access Point adalah sebuah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver dan antena
untuk transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote. Dengan access points (AP)
clients wireless bisa dengan cepat dan mudah untuk terhubung kepada jaringan LAN kabel
secara wireless.
Access point sering disingkat dengan AP. Suatu tempat yang menjadi pusat dari beberapa
koneksi terhubung. Alat ini juga dikenal dengan Cross Box. Jika dilihat dari sudut pandang
koneksi telepon, Access Point adalah suatu box tempat dimana kabel telepon dari pelanggan
telepon terkoneksi. Begitu juga kalau dilihat dari jaringan komputer tanpa kabel (wireless),
access point ini adalah pemancar yang menghubungkan komputer-komputer yang terpaut
dengan jaringannya untuk menuju jaringan yang lebih besar (internet). Untuk jaringan dalam
kota, Access Point ini biasanya di tempatnya di ISP berada pada tower dengan ketinggian 20
meter atau lebih.
Access Point dalam jaringan komputer, sebuah jalur akses nirkabel (Wireless Access
Point atau AP) adalah perangkat komunikasi nirkabel yang memungkinkan antar perangkat
untuk terhubung ke jaringan nirkabel dengan menggunakan Wi-Fi, Bluetooth atau standar
terkait. WAP biasanya yang terhubung ke jaringan kabel, dan dapat relay data antara
perangkat nirkabel (seperti komputer atau printer) dan kabel pada perangkat jaringan.
Fungsi Access Point
Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak
Client dapat saling terhubung melalui jaringan (Network). Sebagai Hub/Switch yang
bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel, di access
point inilah koneksi data/internet dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran
kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin besar
kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.
Perangkat Accsess Point
Ada dua macam perangkat access point, yaitu :
a. Dedicated Hardware Access Point
Merupakan suatu perangkat yang khusus dibuat untuk bekerja sebagai access
point.
b. Software Access Point
2. Merupakan suatu komputer yang dilengkapi dengan wireless NIC dan software
access point yang dibuat untuk bertindak sebagai access point.
Langkah-langkah konfigurasi Access Point
1. Memilih Access Point dengan feature yang tepat
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah membeli sebuah Access Point yang
akan dipasang pada jaringan kabel yang sudah ada. Tentu saja sampai tahap ini, diharapkan
Anda memiliki jaringan kabel yang sudah bekerja dengan baik. Direkomendasikan, sebaiknya
anda menggunakan Access Point yang telah mendukung standar 802.11g dengan kecepatan 54
Mbps. Akan lebih baik lagi jika Access Point Anda mendukung standar yang lebih tinggi (108
Mbps). Melihat feature bisa dengan mengunjungi website dan mengumpulkan brosur harus
dilakukan sebelum membeli suatu produk. Feature lain juga harus Anda perhatikan seperti
adanya fungsi DHCP Server, MAC Filtering, dan WEP minimal 128 bit. Fungsi tambahan
lain seperti dukungan WPA dan konektor antena eksternal bisa menjadi nilai tambah.
2. Memasang Access Point pada Hub atau Switch
Langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah memasang Access Point pada hub
atau switch dalam jaringan Anda. Seharusnya, Anda akan menemukan sebuah kabel RJ45
pada paket penjualannya. Kabel ini bisa digunakan untuk menghubungkan Access Point ke
hub atau switch Anda. Anda juga harus menghubungkan adaptor yang merupakan sumber
daya untuk Access Point. Disarankan untuk me-reset pada Access Point. Tombol reset
biasanya terletak dekat tombol power (periksa buku manual yang ada dalam paket penjualan).
Hal ini berguna untuk mengembalikan konfigurasi Access Point ke kondisi default. Cara ini
tidak harus dilakukan, karena hanya digunakan untuk memastikan Access Point berada dalam
konfigurasi default.
3. Saatnya membuka buku manual
Langkah ini sangat penting untuk Anda lakukan, karena setiap Access Point biasanya
harus dikonfigurasikan dengan cara yang berbeda-beda. Ada Access Point menyediakan
software yang secara otomatis bisa mendeteksi keberadaan Access Point dalam jaringan,
namun ada juga Access Point yang mengharuskan Anda menyamakan network komputer
terlebih dahulu. Hal ini biasanya diinformasikan dalam buku manual, sehingga Anda wajib
untuk membacanya terlebih dahulu.
Pada umumnya, Anda harus mengganti IP komputer yang akan digunakan untuk
mengkonfigurasikan Access Point. IP komputer harus berada pada network yang sama dengan
IP Access Point agar Access Point bisa dikonfigurasi. Periksalah buku manual untuk
mengetahui IP address default dari Access Point.
3. Selanjutnya, ubah IP komputer Anda ke alamat IP yang kosong dan berdekatan dengan
alamat IP Access Point. Misalkan IP default Access Point adalah 192.168.1.1, maka Anda
bisa menggunakan IP 192.168.1.2 untuk IP komputer.
Setelah PC dan Access Point berada dalam network yang sama, maka Anda bisa langsung
mengkonfigurasikan Access Point tersebut. Periksa lagi buku manual Access Point dan lihat
apakah Access Point Anda mendukung web based management. Jika ya, maka Anda hanya
perlu memasukkan alamat IP Access Point pada web browser di PC (contohnya:
http://192.168.1.1). Seharusnya, browser akan menampilkan interface login untuk
mengkonfigurasikan Access Point. Informasi user name dan password default bisa Anda lihat
pada buku manual.
Kasus lain yang mungkin terjadi adalah Access Point Anda tidak mendukung web based
management. Jika ya, maka Anda harus menggunakan software khusus yang biasanya
disediakan dalam CD pada paket penjualan. Install aplikasi tersebut dan untuk melakukan
konfigurasi awal Access Point Anda.
4. Langkah ganti password.
Ketika menggunakan pertama kali kita akan diminta untuk memasukkan username dan
password. Informasi username dan password biasanya mudah ditemukan di buku manual yang
ada di dalam access point. Password yang biasanya digunakan sangat mudah ditebak, karena
password yang digunakan masih standard. Oleh karena itu password dan username tersebut
harus segera diganti karena jika tidak akan berbahaya. Gantilah username dan password
dengan kata kunci yang unik dan terdiri dari kombinasi angka dan huruf. Lakukan hal tersebut
sebelum melakukan langkah konfigurasi.
5. Member nama pengenal jaringan wireless.
Jaringan wireless biasanya diberi nama khusus yang unik. Nama unik atau yang biasanya
dikenal dengan istilah Extended Service Set Identifier (ESSID) ini bisa diberikan bebas
tergantung keinginan Anda.
6. Mengaktifkan DHCP server pada access point.
Dynamic Host Control Protocol atau DHCP merupakan suatu protokol dalam jaringan
yang bertugas untuk memberikan alamat IP kepada client yang terkoneksi ke dalam jaringan
tersebut. Tanpa adanya DHCP server, kita harus memasukkan alamat IP secara manual untuk
setiap client yang akan terkoneksi.
Feature DHCP server juga biasanya menjadi standar pada Access Point dan Router.
Syarat penting: Sebelum mengaktifkan fungsi DHCP server pada Access Point, sebaiknya
Anda memastikan bahwa dalam jaringan belum ada device lain yang juga berfungsi sebagai
DHCP server.
4. Proses mengaktifkan feature DHCP server ini juga cukup mudah. Masuklah ke interface
konfigurasi dari Access Point dan ubah pilihan DHCP server menjadi “enabled”. Biasanya,
Anda juga harus memasukkan range alamat IP yang akan di-reserved atau dialokasikan
Access Point kepada client yang terkoneksi. Jumlah ini juga bisa digunakan untuk membatasi
client yang bisa terkoneksi. Misalkan Anda memasukkan range IP antara 10.15.33.34 sampai
10.15.33.40, maka maksimal hanya akan ada tujuh IP yang akan dialokasikan Access Point
kepada client. Jika client yang masuk lebih dari tujuh, maka client ini harus
mengkonfigurasikan alamat IP-nya secara manual.
7. Mengaktifkan fasilitas enkripsi.
Enkripsi datayaitu melindungi data dari kemungkinan penyadapan.Keamanan data dalam
sebuah jaringan wireless merupakan hal yang sangat penting. Komunikasi data dikirim
menggunakan gelombang udara yang tentunya sangat rentan akan penyadapan. Fasilitas
enkripsi untuk mengamankan data yang dikirim menjadi hal yang sangat penting.
8. Mengaktifkan feature MAC filtering.
MAC Filtering merupakan feature keamanan yang juga cukup efektif untuk mencegah
para penyusup. Feature ini memungkinkan kita untuk membatasi client yang akan bergabung
ke dalam jaringan berdasarkan Media Access Control (MAC) Address dari network card
client. MAC Address ini unik untuk setiap network card. Jadi, setiap network card pasti
memiliki MAC Address yang berbeda.
Kita harus mengetahui MAC Address dari setiap client yang akan diperbolehkan untuk
mengakses jaringan dan memasukkannya secara manual ke dalam konfigurasi Access Point.
Client yang MAC Address-nya belum didaftarkan tidak akan bisa mengakses jaringan.
Informasi MAC Address ini biasanya bisa Anda temukan dengan menggunakan software
ataupun melihat kotak/manual dari network card.
9. Setting Access point.
a. Reset Akses Point(AP). Reset dulu itu APnya dengan memencet tombol reset di
bagian belakang akses poin selama 15 detik pake paper clip, biar kita yakin
settingannya kembali ke default.
b. Kasih IP statis pada Laptop/Notebook/PC. Laptop/Notebook/PC kita kasih ip statis
dengan alamat 192.168.1.* (bintang bisa diisi apa aja asal bukan 245 dan di bawah
255).
c. Sambungkan Laptop dengan AP pake kabel UTP kalau sudah sambungkan kabel
UTP dari Laptop/PC ini ke akses poin secara langsung.
5. d. Cek koneksi ke AP. Cek kualitas koneksi ke AP dengan menggunakan perintah Ping
ke alamat 192.168.1.245, kalau ada reply lanjutkan langkah berikutnya.
e. Buka web administrator AP. Buka browser trus ketikkan alamat diatas
(192.168.1.245) di address bar. Kalau keluar kotak dialog user password isikan
“admin” (ini adalah default password AP) pada kotak password, sedangkan username
biarkan kosong. Klik OK dan anda akan menemukan halaman setting berbasis web
dari akses poin ini.
Cara kerja Access Point.
Ada dua buah perangkat wireless, satu buah jenis wireless Access Point (AP) dan sebuah
lagi Wireless Cable/DSL Router. Interface untuk mengatur setting AP dilakukan dengan
memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan,
diantaranya dengan: mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server, mencoba
fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access (WPA), mengatur akses
berdasarkan MAC Address device pengakses, dsb.Beberapa konfigurasi yang dibuat tidak
bekerja dengan baik, misalnya meski DHCP server telah diatur, AP tidak memberikan IP
sesuai dengan alokasi yang ditentukan.
6. d. Cek koneksi ke AP. Cek kualitas koneksi ke AP dengan menggunakan perintah Ping
ke alamat 192.168.1.245, kalau ada reply lanjutkan langkah berikutnya.
e. Buka web administrator AP. Buka browser trus ketikkan alamat diatas
(192.168.1.245) di address bar. Kalau keluar kotak dialog user password isikan
“admin” (ini adalah default password AP) pada kotak password, sedangkan username
biarkan kosong. Klik OK dan anda akan menemukan halaman setting berbasis web
dari akses poin ini.
Cara kerja Access Point.
Ada dua buah perangkat wireless, satu buah jenis wireless Access Point (AP) dan sebuah
lagi Wireless Cable/DSL Router. Interface untuk mengatur setting AP dilakukan dengan
memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan,
diantaranya dengan: mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server, mencoba
fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access (WPA), mengatur akses
berdasarkan MAC Address device pengakses, dsb.Beberapa konfigurasi yang dibuat tidak
bekerja dengan baik, misalnya meski DHCP server telah diatur, AP tidak memberikan IP
sesuai dengan alokasi yang ditentukan.