SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
KESEHATAN TRADISIONAL
DISKES PROVINSI JAMBI
2013
 Pengobatan Tradisional : adalah salah satu upaya pengobatan dan atau
perwatan cara lain diluar ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan, mencakup
cara (methode) obat dan pengobatannya, yang mengacu kepada pengetahuan,
pengalaman dan ketrampilan yang diperoleh secara turun menurun, berguru,
magang atau pendidikan/pelatihan baik yang asli maupun yang berasal dari luar
negeri dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat.
 Upaya kesehatan tradisonal : adalah cara menanggulangi masalah (gangguan)
kesehatan individu, keluarga dan masyarakat dengan perawatan dan
pengobatan tradisonal yang diselenggarakan secara komperhensif, mencakup
upaya promotif (peningkatan kesehatan), upaya preventif (pencegahan), kuratif
(pengobatan) penyakit dan upaya rehabilitatif (pemulihan).
 Obat tradisonal adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sari (gelenik) atau campuran
dari bahan tersebut yang secara turun menurun telah digunakan untuk
pengaoabatan berdasarkan pengalaman (UU Kes No.23/1992)
Pengobat Tradisonal (Batra) adalah seseorang yang diakui dan dimanfaatkan
oleh masyarakat sebagai orang yang mampu melakukan pengobatan
secara tradisonal (Kepmenkes Nomor 1076/SK/Menkes/VII/2003).
Ada 2 (KEPMENKES No. 36 tahun 2009) macam pengobat tradisonal ditinjau
dari cara pengeobatannya.
1. Pengobatan dengan Ketrampilan
2. Pengobatan dengan ramuan
Macam-macam pengobatan tradisional yang ada di masyarakat :
a. Pelayanan oleh batar (pengobat tradisional), bisa perorangan atau
berkelompok
b. Sebagai bentuk UKBM al :TOGA, Posyankestrad,
c. Pengobatan sendiri (self care).
d. Pengobatan tradisional pada pusat-pusat pengemban pengobatan
tradisional,organisasi pengobat/institusi swasta : Merpati putih, Satria
Nusantara dll.
Untuk mengantisipasi perkembangan pengobat tradisonal di masyarakat maka
pemerintah harus intensif melaukan pendataan, pengawasan dan
pembinaan.
KENDALA dalam melakukan pengawasan dan pembinaan :
1. Belum cukupnya peraturan yang mendudukung.
2. Maisih kurang/belum meratanya pemahaman para petugas kesehatan tentang
selukbeluk kestrad
3. Belum terwujudnya pembakuan methode pengobat tradisional secara jelas dan
tegas.
4. Belum dilakukan secara intensif pembinaan peningkatan mutu pelayanan.
5. Belum adanya standarisasi pendidikan dan pelatihan pengobat tradisional.
6. Belum termonitornya secara seksama (jumlah dan fungsi wadah/organisasi.
7. Belum adanya koordinasi LS dan LP dalam hal pembinaan dan pengembangan
khususnya penelitian dan pengembangan.
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan umum : Meningkatnya pendayagunaan pengobatan tradisional baik secara
tersendi ri atau terpadu pada sistim pelayanan kesehatan paripurna, dalam rangka
mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Tujuan khusus :
1. Meningkatnya mutu pelayanan pengobat tradisional, sehingga masyarakat
terhindar dari dampak negatif.
2. Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan dengan upaya pengobatan tradsional.
3. Terbinanya berbagai tenaga pengobat tradisional dalam pelayanan
kesehatan.
4. Terintegrasinya upaya pengobatan tradisional dalam program pelayanan
kesehatan paripurna, mulai dari tingkat rumah tangga, puskesmas
sampai dengan rujukan.
SASARAN :
1. Pengobat Tradisional.
2. Petugas Kesehatan.
3. Masyrakat.
KEGIATAN YANG TELAH DILAKUKAN OLEH PROV JAMBI
1. rapat koordinasi
2. Pelatihan self care tahun 2006
3. Penyebarluasan informasi TOGA.
4. Melakukan Pembinaan dan pengawasan Pengobat Tradisional.
5. Melakuakn inventarisasi.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MASING-MASING UNIT/SEKTORTUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MASING-MASING UNIT/SEKTOR
 Mengkoordinir pembinaan pengobat tradisional termasuk
TOGA
 Menyelenggarakan forum komunikasi lintas program dan lintas
sektor terkait dalam pembinaan pengobat tradisional
 Merencanakan pelaksanaan operasional pembinaan
pengobatan tradisional
 Menyusun jadwal supervisi terpadu, dengan upaya
pendanaan bersama’
 Memantau, mengendalikan, pelasanaan pembinaan
pengobatan tradisional sendiri di rumah
 Mengolah, menganalisa data inventarisasi pengobat
tradisional
 Mengkoordinir pembinaan pengobat tradisional termasuk
TOGA
 Menyelenggarakan forum komunikasi lintas program dan lintas
sektor terkait dalam pembinaan pengobat tradisional
 Merencanakan pelaksanaan operasional pembinaan
pengobatan tradisional
 Menyusun jadwal supervisi terpadu, dengan upaya
pendanaan bersama’
 Memantau, mengendalikan, pelasanaan pembinaan
pengobatan tradisional sendiri di rumah
 Mengolah, menganalisa data inventarisasi pengobat
tradisional
1. DINAS KESEHATAN PROVINSI1. DINAS KESEHATAN PROVINSI
Lanjutan ......Lanjutan ......
 Memantau pengobat tradisional psikosupra-natural
 Memberikan rekomendasi kepada pengobat tradisional
supranatural yang akan melaksanakan wajib daftar
 Aktif dalam forum komunikasi
 Memantau pengobat tradisional psikosupra-natural
 Memberikan rekomendasi kepada pengobat tradisional
supranatural yang akan melaksanakan wajib daftar
 Aktif dalam forum komunikasi
2. Kejaksaan Tinggi2. Kejaksaan Tinggi
3. Kanwil Departemen Agama3. Kanwil Departemen Agama
 Memberikan rekomenadsi kepada para pengobat
tradisional supranatural yang akan melaksanakan wajib
daftar
 Aktif dalam forum komunikasi lintas program dan lintas
sektor pembinaan pengobat tradisional
 Memberikan rekomenadsi kepada para pengobat
tradisional supranatural yang akan melaksanakan wajib
daftar
 Aktif dalam forum komunikasi lintas program dan lintas
sektor pembinaan pengobat tradisional
Lanjutan ......Lanjutan ......
 Membina kursus pendidikan luar sekolah rumpun kesehatan
 Mengkoordinir pembinaan TOGA di kebun sekolah
 Mengkoordinir upaya pengobatan tradisional berkaitan
dengan kebudayaan dan aliran kepercayaan setempat
 Aktif dalam forum komunikasi
 Membina kursus pendidikan luar sekolah rumpun kesehatan
 Mengkoordinir pembinaan TOGA di kebun sekolah
 Mengkoordinir upaya pengobatan tradisional berkaitan
dengan kebudayaan dan aliran kepercayaan setempat
 Aktif dalam forum komunikasi
4. Dinas Pendidikan Provinsi4. Dinas Pendidikan Provinsi
5. Bappeda Provinsi5. Bappeda Provinsi
 Memberikan dukungan politis, pendanaan bagi
program pengembangan pengobatan tradisional
 Dukungan politis dan pendanaan bagi pengembangan
Sentra P3T
 Aktif dalam forum komunikasi
 Memberikan dukungan politis, pendanaan bagi
program pengembangan pengobatan tradisional
 Dukungan politis dan pendanaan bagi pengembangan
Sentra P3T
 Aktif dalam forum komunikasi
Lanjutan ......Lanjutan ......
 Memberikan dukungan politis, pendanaan bagi program
pengembangan pengobatan tradisional
 Dukungan politis dan pendanaan bagi pengembangan
Sentra P3T
 Memantau, membina organisasi pengobatan tradisional
 Aktif dalam forum komunikasi
 Memberikan dukungan politis, pendanaan bagi program
pengembangan pengobatan tradisional
 Dukungan politis dan pendanaan bagi pengembangan
Sentra P3T
 Memantau, membina organisasi pengobatan tradisional
 Aktif dalam forum komunikasi
6. Biro Kesra dan Kemasyarakatan Setda Provinsi6. Biro Kesra dan Kemasyarakatan Setda Provinsi
7. Balai POM7. Balai POM
 Membina dan mengawasi khasiat dan efek samping
obat tradisional
 Melakukan sampling pemeriksaa ramuan obat
tradisional
 Membina dan mengawasi khasiat dan efek samping
obat tradisional
 Melakukan sampling pemeriksaa ramuan obat
tradisional
Lanjutan ......Lanjutan ......
 Membina dan mengawasi periklanan pengobatan tradisional
 Membina dan mengawasi berita-berita pengobatan
tradisional di media massa
 Aktif dalam forum komunikasi
 Membina dan mengawasi periklanan pengobatan tradisional
 Membina dan mengawasi berita-berita pengobatan
tradisional di media massa
 Aktif dalam forum komunikasi
8. Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Jambi8. Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Jambi
9. Satpol PP9. Satpol PP
 Mengawasi pelaksana pengobatan tradisional Mengawasi pelaksana pengobatan tradisional
9. Kepolisian9. Kepolisian
 Menindak pelanggaran yang dilakukan oleh pengobat
tradisional
 Menindak pelanggaran yang dilakukan oleh pengobat
tradisional
Lanjutan ......Lanjutan ......
 Menseleksi periklanan pengobatan tradisional yang akan
dimuat atau ditanyangkan
 Mengawasi periklanan pengobat tradisional
 Menseleksi periklanan pengobatan tradisional yang akan
dimuat atau ditanyangkan
 Mengawasi periklanan pengobat tradisional
11. Media elektronik dan cetak11. Media elektronik dan cetak
12. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi12. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi
 Koordinasi dan inventarisasi bahan baku obat alam
 Mengkordinir pembinaan teknis budidaya tanaman
obat
 Mengkoordinir penyediaan bibit tanaman obat
 Aktif dalam forum komunikasi
 Koordinasi dan inventarisasi bahan baku obat alam
 Mengkordinir pembinaan teknis budidaya tanaman
obat
 Mengkoordinir penyediaan bibit tanaman obat
 Aktif dalam forum komunikasi
Lanjutan ......Lanjutan ......
 Mengkoordinir pembinaan TOGA
 Pengembangan pengobatan sendiri di rumah (self care)
tradisional
 Mengkoordinir penggalian pengobatan tradisional di tempat
 Koordinasi dan pembiaan kelompok Dasa Wisma dalam
budidaya dan pemanfaatan TOGA sebagai tanaman
pekarangannya serta pengolahan dan pemasaran hasil TOGA
 Aktif dalam forum komunikasi
 Mengkoordinir pembinaan TOGA
 Pengembangan pengobatan sendiri di rumah (self care)
tradisional
 Mengkoordinir penggalian pengobatan tradisional di tempat
 Koordinasi dan pembiaan kelompok Dasa Wisma dalam
budidaya dan pemanfaatan TOGA sebagai tanaman
pekarangannya serta pengolahan dan pemasaran hasil TOGA
 Aktif dalam forum komunikasi
13. Tim Penggerak PKK Tingkat Provinsi13. Tim Penggerak PKK Tingkat Provinsi
14. Organisasi Profesi Kesehatan Provinsi14. Organisasi Profesi Kesehatan Provinsi
 Membina anggota organisasi dalam mitra kerja pelayanan
kesehatan modern dan tradisional
 Membina profesionalisme pengobat tradisional sesuai jenisnya
 Aktif dalam forum komunikasi pembinaan dan
pengembangan penobatan tradisional, memantau
malpraktek pengobatan tradisional
 Aktif berperan dalam tim penilaian Sentra P3T terhadap
pengobat tradisional yang telah terbukti aman dan
bermanfaat dan yang akan diintegrasikan dalam pelayanan
kesehatan/medik
 Membina anggota organisasi dalam mitra kerja pelayanan
kesehatan modern dan tradisional
 Membina profesionalisme pengobat tradisional sesuai jenisnya
 Aktif dalam forum komunikasi pembinaan dan
pengembangan penobatan tradisional, memantau
malpraktek pengobatan tradisional
 Aktif berperan dalam tim penilaian Sentra P3T terhadap
pengobat tradisional yang telah terbukti aman dan
bermanfaat dan yang akan diintegrasikan dalam pelayanan
kesehatan/medik
Lanjutan ......Lanjutan ......
15. Organisasi Profesi Pengobat Tradisional Provinsi15. Organisasi Profesi Pengobat Tradisional Provinsi
 Membina kelembagaan dan profesionalisme pengobat
tradisional
 Memantau malpraktek pengobat tradisional
 Aktif dalam forum komunikasi
 Menggali dan inventarisasi pengobatan tradisional (obat,
cara maupun alat pengobat) baik yang asli indonesia maupun
yang berasal dari luar negeri
 Membina kelembagaan dan profesionalisme pengobat
tradisional
 Memantau malpraktek pengobat tradisional
 Aktif dalam forum komunikasi
 Menggali dan inventarisasi pengobatan tradisional (obat,
cara maupun alat pengobat) baik yang asli indonesia maupun
yang berasal dari luar negeri
MENIMBANG :
MENGINGAT :
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENGAN PENYELENG
GARAAN PENGOBATAN TRADISIONAL.
BAB I
KETENTUAN UMUM
1. PENGOBAT TRADISIONAL
2. OBAT TRADISONAL.
3. PENGOBAT TRADISIONAL
4.PENGOBAT TRADISIONAL ASING
5.SURAT TERDAFTAR PENGOBAT TRADISIONAL (STPT)
6.SURAT IZIN PENGOBAT TRADISIONAL (SIPT)
7.TOKO OBAT TRADISIONAL.
BAB II
TUJUAN
1. MEMBINA UPAYA PENGOBATAN TRADISIONAL.
2. MEMBERIKAN PERLINDUNGAN
3. MENGINVESTASIKAN JUMLAH PENGOBAT TRADISIONAL, JENIS DAN CARA
PENGOBATANNYA.
BAB III
PENDAFTARAN
Pasal 3
1. KLASIFIKASI PENGOBAT TRADISIONAL.
2. KLASIFIKASI DAN JENISNYA :
A. PENGOBAT TRADISIONAL KETRAMPILAN
B. PENGOBAT TRADISIONAL RAMUAN
Pasal 4
1.SEMUA PENGOBAT TRADISIONAL YANG MENJALANKAN PEKERJAAN PENG
OBATAN TRADISIONAL WAJIB MENDAFTARKAN DIRI KEPADA KEPALA DINAS
KESEHATAN KABUPATEN / KOTA SETEMPAT UNTUK MEMPEROLEH SURAT
TERDAFTAR PENGOBAT TRADISIONAL (STPT).
2.PENGOBAT TRADISIONAL DENGAN CARA SUPRANATURAL HARUS MENDA-
PAT REKOMENDASI TERLEBIH DAHULU DARI KEJAKSAAN KABUPATEN / KO
TA SETEMPAT.
3. PENGOBAT TRADISIONAL DENGAN CARA PENDEKATAN AGAMA HARUS ME
NDAPAT REKOMENDASI TERLEBIH DAHULU DARI KANTOR DEPARTEMEN -
AGAM KABUPATEN/KOTA SETEMPAT.
Pasal 5
TATA CARA MEMPEROLEH STPT :
A. PENGOBAT TRADISIONAL MENGAJUKAN PERMOHONAN KE DINKES KAB /
KOTA SEPERTI FORM A.
B. SYARAT KELENGKAPAN SBB :
1. BIODATA PENGOBAT TRADISIONAL (FORM B).
2. FOTO COPY ktp.
3. SURAT KETERANGAN DARI DESA/LURAH.
4. REKOMENDASI DARI ASOSIASI/ORAGANISASI.
5. FOTO COPY SERTIFIKAT/IJAZAH PENGOBAT TRADISIONAL YG DIMILIKI.
6. SURAT PENGANTAR PUSKESMAS SETEMPAT.
7. PAS FOTO UKURAN 4 X 6CM SEBANYAK 2 (DUA) LEMBAR.
8. REKOMENASI KEJAKSAAN/KANTOR DEPARTEMEN AGAMA.
Pasal 6
1. KEPALA DINAS KESEHATAN/KOTA MELAKUKAN PENDAFTARAN BERDASAR
KAN PERMOHONAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 5 UNTUK ME
NERBITKAN SURAT TERDAFTAR PENGOBAT TRADISIONAL (STPT).
2. SURAT TERDAFTAR PENGOBAT TRADISIONAL (STPT) DI TERBITKAN OLEH
KEPALA DINAS KESEHATAN DALAM WAKTU SELAMBAT-LAMBATNYA 1 (SA
TU) BULAN SEJAK PERMOHONAN DAN KELENGKAPAN DITERIMA.
3. BENTUK STPT ADALAH FORMULIR C
Pasal 7
1. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA HARUS MEMBUAT PEMBU
KUAN PENDAFTARAN MENGENAI STPT YANG TELAH DITERBITKAN
2. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA MENYAMPAIKAN LAPORAN
SECARA BERKALA KEPADA BUPATI/WALIKOTA SETEMPAT DENGAN TEMB
USAN KE DINKES PROVINSI.
Pasal 8
1. STPT BERLAKU SELAMA PENGOBAT TRADISIONAL MELAKUKAN PEKERJA
AN DI KAB/KOTA TEMPAT PENDAFTARAN.
2. STPT BERLAKU UNTUK 1 KAB/KOTA.
3. PEMBAHARUAN STPT DILAKSANAKAN SESUAI PASAL 5
BAB IV
PERIZINAN
BABV
PENYELENGGARAAN
(DIBACA SENDIRI)
Pasal 14
2. PENGOBAT TRADISIONAL SEBAGAIMANA DIMASUD BERKEWAJIBAN ME
NYEDIAKAN :
A. RUANG KERJA DENGAN UKURAN 2 X 2,5 M 2
B. RUANG TUNGGU.
C. PAPAN NAMA DENGAN MENCATUKAN SURAT STPT/SIPT UKURAN 1 X 1,5
D. KAMAR KECIL YG TERPISAH DR RUANG PENGOBATAN.
E. PENERANGAN YG BAIK SEHINGGA DAPAT MEMBEDAKAN WARNA.
F. SARANA DAN PRASARANA YG MEMENUHI SYARAT HYGIENIE & SANITASI
G. RAMUAN/OBAT HARUS MEMENUHI PERSYARATAN.
H. PENCATATAN SESUAI KEBUTUHAN.
Pasal 15
1. PENGOBAT TRADISIONAL HARUS MEMBERIKAN INFORMASI YANG JELAS
DAN TEPAT KEPADA PASIEN TENTANG TINDAKAN PENGOBATAN YG DILA
KUKAN.
2. INFORMASI TERSEBUT DAPAT DIBERIKAN SECARA LISAN TENTANG UN –
TUNG RUGI TINDAKAN.
3. SEMUA TINDAKAN HARUS MENDAPAT PERSETUJUAN DARI PASIEN DAN
KELUARAGANYA.
4. PERSETUJUAN DAPAT SECARA TERTULIS MAUPUN LISAN.
 Pasal 20
 1. PENGOBAT TRADISIONAL DILARANG MEMBERIKAN DAN ATAU TENGGUNA
 KAN OBAT MODERN, OBAT KERAS, NARKOBA DAN BAHAN BERBAHAYA.
 2. PENGOBAT TRADISIONAL DILARANG MENGGUNAKAN PRODUK OBAT TRA
 DISIONAL YG TIDAK TERDAFTAR DAN RACIKAN BAHAN BAKU YG TIDAK
 MEMENUHI SYARAT KESEHATAN.
 Pasal 21
 1. PENGOBAT TRADISIONAL WAJIB MELAPORKAN KEGIATANNYA TIAP 4 BU
 LAN SEKALI KEPADA KADINKES KAB/KOTA.
 2. LAPORAN MELIPUTI JUMLAH JENIS KELAMIN PASIEN, JENIS PENYAKIT, ME
 TODE DAN CARA MENGOBATANNYA.
 Pasal 22
 PENGOBATAN TRADISIONAL YANG TIDAK MAMPU MENGOBATI PASIENNYA
 DALAM KEADAAN DARURAT, HARUS DIRUJUK KE SARANA PELAYANAN KE-
 HATAN TERDEKAT.
 Pasal 23
 1. PENGOBAT TRADISIONAL DILARANG MEMPROMOSIKAN DIRI SECARA BER
 LEBIHAN DAN MEMBERIKAN INFORMASI YG MENYESATKAN
 2. IFORMASI MENYESATKAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD ADALAH :
 A. PENGGUNAAN GELAR TANPA MELALUI JENJANG PENDIDIKAN.
 B. MENGINFORMASIKAN BAHWA PENGOBAT DAPAT MENYEMBUHKAN SEMUA
 PENYAKIT.
 C. MENGINFORMASIKAN TELAH MEMILIKI SURAT TERDAFTAR/SURAT IZIN
SEBAGAI PENGOBAT TRADISIONAL YANG KENYATAANNYA TIDAK DIMILIKI
3. PENGOBAT TRADISIONAL HANYA DAPAT MENGINFORMASIKAN GAN KEPADA
MASYARAKAT BERKAITAN DENGAN TEMPAT USAHA, JAM PRAKTEK, KEAHLIAN
DAN GELAR YANG SESUAI STPT DAN SIPT.
Pasal 25
1.TOKO OBAT TRADISIONAL DILARANG MENYIMPAN, MELAYANI DAN MENJUAL
OBAT YG DIPRODUKSI OLEH PABRIK TIDAK DIREGRISTRASI.
2. BAHAN OBAT TRADISIONAL HARUS AMAN, MANFAAT DAN BERMUTU.
3. TOKO OBAT TRADISIONAL BOLEH MEMBIKIN RESEP DARI PENGOBAT TRADISIONAL.
4. TOKO OBAT HARUS MEMBUAT CATATAN.
5. TOKO OBAT TRADISIONAL BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP KEAMANAN,
MUTU DAN KEABSAHAN OBAT TRADISIONAL YG DIKELOLA.
LAINNYA BACA SENDIRI.
 Pasal 33
 1. DALAM RANGKA PENGAWASAN, KEPALA DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
 DAPAT MELAKUKAN TINDAKAN ADMINISTRASIF TERHADAP PENGOBAT
 TRADISIONAL YG MELAKSANAKAN KEGIATAN YANG TDK SESUAI DENGAN
 KETENTUAN INI.
 2 TINDAKAN ADMINISTRATIF ADALAH :
 A. TEGURAN LISAN.
 B. TEGURAN TERTULIS.
 C. PENCABUTAN STPT / SIPT
 D. PENGHENTIAN SEMENTARA KEGIATAN.
 E. LARANGAN MELAKUKAN PEKERJAAN SEBAGAI PENGOBAT
 Pasal 34
 DALAM MELAKSANAKAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN SEBAGAIMANA
DIMAKSUD DALAM PASAL 31 AYAT 1 KEPALA DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
 MEMPUNYAI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB :
 A. INVENITARISASI
 B. PEMBINAAN.
 C. MEMBINA DAN MENGEMBANGKAN SELF CARE.
 D. PEMANTAUAN PEKERJAAN PENGOBAT TRADISIONAL.
 E. PENCATATAN DAN PELAPORAN.
BAB IX
SANKSI
Pasal 35
DENGAN TIDAK MENGURANGI KETENTUAN PIDANA SEBAGAIMANA DITETAP
KAN DALAM KTAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP),
YANG LAIN BISA DIBACA SENDIRI.
SENTRA P3T DISKES PROVINSI JAMBI 2013

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
 
Manajemen-puskesmas-ppt dr. devi.ppt
Manajemen-puskesmas-ppt dr. devi.pptManajemen-puskesmas-ppt dr. devi.ppt
Manajemen-puskesmas-ppt dr. devi.ppt
 
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kbMonitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
 
SKDN
SKDNSKDN
SKDN
 
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAPUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
 
Makalah puskesmas
Makalah  puskesmasMakalah  puskesmas
Makalah puskesmas
 
Materi Sosialisasi Desa Siaga
Materi Sosialisasi Desa SiagaMateri Sosialisasi Desa Siaga
Materi Sosialisasi Desa Siaga
 
Sistem rujukan
Sistem rujukanSistem rujukan
Sistem rujukan
 
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KES. IBU BERSALIN DAN NIFAS
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KES. IBU BERSALIN DAN NIFASUPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KES. IBU BERSALIN DAN NIFAS
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KES. IBU BERSALIN DAN NIFAS
 
4. program kespro (1)
4. program kespro (1)4. program kespro (1)
4. program kespro (1)
 
BS Patient Centred Care 2022.pptx
BS Patient Centred Care 2022.pptxBS Patient Centred Care 2022.pptx
BS Patient Centred Care 2022.pptx
 
Indikator kinerja ukm
Indikator kinerja ukmIndikator kinerja ukm
Indikator kinerja ukm
 
P4 k
P4 kP4 k
P4 k
 
Ppt jajanan sehat
Ppt jajanan sehatPpt jajanan sehat
Ppt jajanan sehat
 
ppt pws
ppt pwsppt pws
ppt pws
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
 
12. contoh kuesioner smd
12. contoh kuesioner smd12. contoh kuesioner smd
12. contoh kuesioner smd
 
Posyandu
PosyanduPosyandu
Posyandu
 
Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasContoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitas
 
09.KAK Posyandu.docx
09.KAK Posyandu.docx09.KAK Posyandu.docx
09.KAK Posyandu.docx
 

Similar to Pengobatan Tradisional

MAKALAH OBAT TRADISIONAL KELOMPOK.pdf
MAKALAH OBAT TRADISIONAL KELOMPOK.pdfMAKALAH OBAT TRADISIONAL KELOMPOK.pdf
MAKALAH OBAT TRADISIONAL KELOMPOK.pdfMaretta Simanunsong
 
materi ASPEK LEGAL ETIK KOMPLEMENTER.pptx
materi ASPEK LEGAL ETIK KOMPLEMENTER.pptxmateri ASPEK LEGAL ETIK KOMPLEMENTER.pptx
materi ASPEK LEGAL ETIK KOMPLEMENTER.pptxVipAisyah
 
Pengobatan Tradisional dan Komplementer
Pengobatan Tradisional dan KomplementerPengobatan Tradisional dan Komplementer
Pengobatan Tradisional dan Komplementerpjj_kemenkes
 
PEDOMAN KESEHATAN TRADISIONAL DI PUSKESMAS
PEDOMAN KESEHATAN TRADISIONAL DI PUSKESMASPEDOMAN KESEHATAN TRADISIONAL DI PUSKESMAS
PEDOMAN KESEHATAN TRADISIONAL DI PUSKESMASayat735795
 
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18SiLvi Fata
 
Penyuluhan-dan-konsultasi.pptx
Penyuluhan-dan-konsultasi.pptxPenyuluhan-dan-konsultasi.pptx
Penyuluhan-dan-konsultasi.pptxSyahrilSyamsuddin3
 
Askep transkultural
Askep transkulturalAskep transkultural
Askep transkulturalmei rianita
 
Sistem informasi kesehatan
Sistem informasi kesehatanSistem informasi kesehatan
Sistem informasi kesehatanNurRachmi2
 
Kesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat Tradisional
Kesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat TradisionalKesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat Tradisional
Kesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat TradisionalSyifa Pythia Dewi
 
Slide akreditasi ppk
Slide akreditasi ppkSlide akreditasi ppk
Slide akreditasi ppkdike1
 
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdhaPembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdhaMahzar Wahyudi
 
Salinan PPT MI 1.pptx
Salinan PPT MI 1.pptxSalinan PPT MI 1.pptx
Salinan PPT MI 1.pptxSriMartini25
 
PPT MI 1.pptx
PPT MI 1.pptxPPT MI 1.pptx
PPT MI 1.pptxrery3
 
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaituKesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaituheri damanik
 

Similar to Pengobatan Tradisional (20)

MAKALAH OBAT TRADISIONAL KELOMPOK.pdf
MAKALAH OBAT TRADISIONAL KELOMPOK.pdfMAKALAH OBAT TRADISIONAL KELOMPOK.pdf
MAKALAH OBAT TRADISIONAL KELOMPOK.pdf
 
materi ASPEK LEGAL ETIK KOMPLEMENTER.pptx
materi ASPEK LEGAL ETIK KOMPLEMENTER.pptxmateri ASPEK LEGAL ETIK KOMPLEMENTER.pptx
materi ASPEK LEGAL ETIK KOMPLEMENTER.pptx
 
Konsep dasar KPP
Konsep dasar KPPKonsep dasar KPP
Konsep dasar KPP
 
Pengobatan Tradisional dan Komplementer
Pengobatan Tradisional dan KomplementerPengobatan Tradisional dan Komplementer
Pengobatan Tradisional dan Komplementer
 
PEDOMAN KESEHATAN TRADISIONAL DI PUSKESMAS
PEDOMAN KESEHATAN TRADISIONAL DI PUSKESMASPEDOMAN KESEHATAN TRADISIONAL DI PUSKESMAS
PEDOMAN KESEHATAN TRADISIONAL DI PUSKESMAS
 
Home visit fix
Home visit fixHome visit fix
Home visit fix
 
Promosi kesehatan
Promosi kesehatanPromosi kesehatan
Promosi kesehatan
 
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
 
Kedudukan Farmasi dalam KOTRANAS
Kedudukan Farmasi dalam KOTRANASKedudukan Farmasi dalam KOTRANAS
Kedudukan Farmasi dalam KOTRANAS
 
Penyuluhan-dan-konsultasi.pptx
Penyuluhan-dan-konsultasi.pptxPenyuluhan-dan-konsultasi.pptx
Penyuluhan-dan-konsultasi.pptx
 
Ukbm di puskesmas
Ukbm di puskesmasUkbm di puskesmas
Ukbm di puskesmas
 
Askep transkultural
Askep transkulturalAskep transkultural
Askep transkultural
 
Sistem informasi kesehatan
Sistem informasi kesehatanSistem informasi kesehatan
Sistem informasi kesehatan
 
Kesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat Tradisional
Kesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat TradisionalKesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat Tradisional
Kesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat Tradisional
 
Slide akreditasi ppk
Slide akreditasi ppkSlide akreditasi ppk
Slide akreditasi ppk
 
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdhaPembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
 
Salinan PPT MI 1.pptx
Salinan PPT MI 1.pptxSalinan PPT MI 1.pptx
Salinan PPT MI 1.pptx
 
Homecare lansia
Homecare lansiaHomecare lansia
Homecare lansia
 
PPT MI 1.pptx
PPT MI 1.pptxPPT MI 1.pptx
PPT MI 1.pptx
 
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaituKesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
 

Pengobatan Tradisional

  • 2.  Pengobatan Tradisional : adalah salah satu upaya pengobatan dan atau perwatan cara lain diluar ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan, mencakup cara (methode) obat dan pengobatannya, yang mengacu kepada pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan yang diperoleh secara turun menurun, berguru, magang atau pendidikan/pelatihan baik yang asli maupun yang berasal dari luar negeri dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat.  Upaya kesehatan tradisonal : adalah cara menanggulangi masalah (gangguan) kesehatan individu, keluarga dan masyarakat dengan perawatan dan pengobatan tradisonal yang diselenggarakan secara komperhensif, mencakup upaya promotif (peningkatan kesehatan), upaya preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan) penyakit dan upaya rehabilitatif (pemulihan).  Obat tradisonal adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sari (gelenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun menurun telah digunakan untuk pengaoabatan berdasarkan pengalaman (UU Kes No.23/1992)
  • 3. Pengobat Tradisonal (Batra) adalah seseorang yang diakui dan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai orang yang mampu melakukan pengobatan secara tradisonal (Kepmenkes Nomor 1076/SK/Menkes/VII/2003). Ada 2 (KEPMENKES No. 36 tahun 2009) macam pengobat tradisonal ditinjau dari cara pengeobatannya. 1. Pengobatan dengan Ketrampilan 2. Pengobatan dengan ramuan Macam-macam pengobatan tradisional yang ada di masyarakat : a. Pelayanan oleh batar (pengobat tradisional), bisa perorangan atau berkelompok b. Sebagai bentuk UKBM al :TOGA, Posyankestrad, c. Pengobatan sendiri (self care). d. Pengobatan tradisional pada pusat-pusat pengemban pengobatan tradisional,organisasi pengobat/institusi swasta : Merpati putih, Satria Nusantara dll. Untuk mengantisipasi perkembangan pengobat tradisonal di masyarakat maka pemerintah harus intensif melaukan pendataan, pengawasan dan pembinaan.
  • 4. KENDALA dalam melakukan pengawasan dan pembinaan : 1. Belum cukupnya peraturan yang mendudukung. 2. Maisih kurang/belum meratanya pemahaman para petugas kesehatan tentang selukbeluk kestrad 3. Belum terwujudnya pembakuan methode pengobat tradisional secara jelas dan tegas. 4. Belum dilakukan secara intensif pembinaan peningkatan mutu pelayanan. 5. Belum adanya standarisasi pendidikan dan pelatihan pengobat tradisional. 6. Belum termonitornya secara seksama (jumlah dan fungsi wadah/organisasi. 7. Belum adanya koordinasi LS dan LP dalam hal pembinaan dan pengembangan khususnya penelitian dan pengembangan. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan umum : Meningkatnya pendayagunaan pengobatan tradisional baik secara tersendi ri atau terpadu pada sistim pelayanan kesehatan paripurna, dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang optimal. Tujuan khusus : 1. Meningkatnya mutu pelayanan pengobat tradisional, sehingga masyarakat terhindar dari dampak negatif.
  • 5. 2. Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan dengan upaya pengobatan tradsional. 3. Terbinanya berbagai tenaga pengobat tradisional dalam pelayanan kesehatan. 4. Terintegrasinya upaya pengobatan tradisional dalam program pelayanan kesehatan paripurna, mulai dari tingkat rumah tangga, puskesmas sampai dengan rujukan. SASARAN : 1. Pengobat Tradisional. 2. Petugas Kesehatan. 3. Masyrakat. KEGIATAN YANG TELAH DILAKUKAN OLEH PROV JAMBI 1. rapat koordinasi 2. Pelatihan self care tahun 2006 3. Penyebarluasan informasi TOGA. 4. Melakukan Pembinaan dan pengawasan Pengobat Tradisional. 5. Melakuakn inventarisasi.
  • 6. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MASING-MASING UNIT/SEKTORTUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MASING-MASING UNIT/SEKTOR  Mengkoordinir pembinaan pengobat tradisional termasuk TOGA  Menyelenggarakan forum komunikasi lintas program dan lintas sektor terkait dalam pembinaan pengobat tradisional  Merencanakan pelaksanaan operasional pembinaan pengobatan tradisional  Menyusun jadwal supervisi terpadu, dengan upaya pendanaan bersama’  Memantau, mengendalikan, pelasanaan pembinaan pengobatan tradisional sendiri di rumah  Mengolah, menganalisa data inventarisasi pengobat tradisional  Mengkoordinir pembinaan pengobat tradisional termasuk TOGA  Menyelenggarakan forum komunikasi lintas program dan lintas sektor terkait dalam pembinaan pengobat tradisional  Merencanakan pelaksanaan operasional pembinaan pengobatan tradisional  Menyusun jadwal supervisi terpadu, dengan upaya pendanaan bersama’  Memantau, mengendalikan, pelasanaan pembinaan pengobatan tradisional sendiri di rumah  Mengolah, menganalisa data inventarisasi pengobat tradisional 1. DINAS KESEHATAN PROVINSI1. DINAS KESEHATAN PROVINSI
  • 7. Lanjutan ......Lanjutan ......  Memantau pengobat tradisional psikosupra-natural  Memberikan rekomendasi kepada pengobat tradisional supranatural yang akan melaksanakan wajib daftar  Aktif dalam forum komunikasi  Memantau pengobat tradisional psikosupra-natural  Memberikan rekomendasi kepada pengobat tradisional supranatural yang akan melaksanakan wajib daftar  Aktif dalam forum komunikasi 2. Kejaksaan Tinggi2. Kejaksaan Tinggi 3. Kanwil Departemen Agama3. Kanwil Departemen Agama  Memberikan rekomenadsi kepada para pengobat tradisional supranatural yang akan melaksanakan wajib daftar  Aktif dalam forum komunikasi lintas program dan lintas sektor pembinaan pengobat tradisional  Memberikan rekomenadsi kepada para pengobat tradisional supranatural yang akan melaksanakan wajib daftar  Aktif dalam forum komunikasi lintas program dan lintas sektor pembinaan pengobat tradisional
  • 8. Lanjutan ......Lanjutan ......  Membina kursus pendidikan luar sekolah rumpun kesehatan  Mengkoordinir pembinaan TOGA di kebun sekolah  Mengkoordinir upaya pengobatan tradisional berkaitan dengan kebudayaan dan aliran kepercayaan setempat  Aktif dalam forum komunikasi  Membina kursus pendidikan luar sekolah rumpun kesehatan  Mengkoordinir pembinaan TOGA di kebun sekolah  Mengkoordinir upaya pengobatan tradisional berkaitan dengan kebudayaan dan aliran kepercayaan setempat  Aktif dalam forum komunikasi 4. Dinas Pendidikan Provinsi4. Dinas Pendidikan Provinsi 5. Bappeda Provinsi5. Bappeda Provinsi  Memberikan dukungan politis, pendanaan bagi program pengembangan pengobatan tradisional  Dukungan politis dan pendanaan bagi pengembangan Sentra P3T  Aktif dalam forum komunikasi  Memberikan dukungan politis, pendanaan bagi program pengembangan pengobatan tradisional  Dukungan politis dan pendanaan bagi pengembangan Sentra P3T  Aktif dalam forum komunikasi
  • 9. Lanjutan ......Lanjutan ......  Memberikan dukungan politis, pendanaan bagi program pengembangan pengobatan tradisional  Dukungan politis dan pendanaan bagi pengembangan Sentra P3T  Memantau, membina organisasi pengobatan tradisional  Aktif dalam forum komunikasi  Memberikan dukungan politis, pendanaan bagi program pengembangan pengobatan tradisional  Dukungan politis dan pendanaan bagi pengembangan Sentra P3T  Memantau, membina organisasi pengobatan tradisional  Aktif dalam forum komunikasi 6. Biro Kesra dan Kemasyarakatan Setda Provinsi6. Biro Kesra dan Kemasyarakatan Setda Provinsi 7. Balai POM7. Balai POM  Membina dan mengawasi khasiat dan efek samping obat tradisional  Melakukan sampling pemeriksaa ramuan obat tradisional  Membina dan mengawasi khasiat dan efek samping obat tradisional  Melakukan sampling pemeriksaa ramuan obat tradisional
  • 10. Lanjutan ......Lanjutan ......  Membina dan mengawasi periklanan pengobatan tradisional  Membina dan mengawasi berita-berita pengobatan tradisional di media massa  Aktif dalam forum komunikasi  Membina dan mengawasi periklanan pengobatan tradisional  Membina dan mengawasi berita-berita pengobatan tradisional di media massa  Aktif dalam forum komunikasi 8. Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Jambi8. Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Jambi 9. Satpol PP9. Satpol PP  Mengawasi pelaksana pengobatan tradisional Mengawasi pelaksana pengobatan tradisional 9. Kepolisian9. Kepolisian  Menindak pelanggaran yang dilakukan oleh pengobat tradisional  Menindak pelanggaran yang dilakukan oleh pengobat tradisional
  • 11. Lanjutan ......Lanjutan ......  Menseleksi periklanan pengobatan tradisional yang akan dimuat atau ditanyangkan  Mengawasi periklanan pengobat tradisional  Menseleksi periklanan pengobatan tradisional yang akan dimuat atau ditanyangkan  Mengawasi periklanan pengobat tradisional 11. Media elektronik dan cetak11. Media elektronik dan cetak 12. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi12. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi  Koordinasi dan inventarisasi bahan baku obat alam  Mengkordinir pembinaan teknis budidaya tanaman obat  Mengkoordinir penyediaan bibit tanaman obat  Aktif dalam forum komunikasi  Koordinasi dan inventarisasi bahan baku obat alam  Mengkordinir pembinaan teknis budidaya tanaman obat  Mengkoordinir penyediaan bibit tanaman obat  Aktif dalam forum komunikasi
  • 12. Lanjutan ......Lanjutan ......  Mengkoordinir pembinaan TOGA  Pengembangan pengobatan sendiri di rumah (self care) tradisional  Mengkoordinir penggalian pengobatan tradisional di tempat  Koordinasi dan pembiaan kelompok Dasa Wisma dalam budidaya dan pemanfaatan TOGA sebagai tanaman pekarangannya serta pengolahan dan pemasaran hasil TOGA  Aktif dalam forum komunikasi  Mengkoordinir pembinaan TOGA  Pengembangan pengobatan sendiri di rumah (self care) tradisional  Mengkoordinir penggalian pengobatan tradisional di tempat  Koordinasi dan pembiaan kelompok Dasa Wisma dalam budidaya dan pemanfaatan TOGA sebagai tanaman pekarangannya serta pengolahan dan pemasaran hasil TOGA  Aktif dalam forum komunikasi 13. Tim Penggerak PKK Tingkat Provinsi13. Tim Penggerak PKK Tingkat Provinsi 14. Organisasi Profesi Kesehatan Provinsi14. Organisasi Profesi Kesehatan Provinsi  Membina anggota organisasi dalam mitra kerja pelayanan kesehatan modern dan tradisional  Membina profesionalisme pengobat tradisional sesuai jenisnya  Aktif dalam forum komunikasi pembinaan dan pengembangan penobatan tradisional, memantau malpraktek pengobatan tradisional  Aktif berperan dalam tim penilaian Sentra P3T terhadap pengobat tradisional yang telah terbukti aman dan bermanfaat dan yang akan diintegrasikan dalam pelayanan kesehatan/medik  Membina anggota organisasi dalam mitra kerja pelayanan kesehatan modern dan tradisional  Membina profesionalisme pengobat tradisional sesuai jenisnya  Aktif dalam forum komunikasi pembinaan dan pengembangan penobatan tradisional, memantau malpraktek pengobatan tradisional  Aktif berperan dalam tim penilaian Sentra P3T terhadap pengobat tradisional yang telah terbukti aman dan bermanfaat dan yang akan diintegrasikan dalam pelayanan kesehatan/medik
  • 13. Lanjutan ......Lanjutan ...... 15. Organisasi Profesi Pengobat Tradisional Provinsi15. Organisasi Profesi Pengobat Tradisional Provinsi  Membina kelembagaan dan profesionalisme pengobat tradisional  Memantau malpraktek pengobat tradisional  Aktif dalam forum komunikasi  Menggali dan inventarisasi pengobatan tradisional (obat, cara maupun alat pengobat) baik yang asli indonesia maupun yang berasal dari luar negeri  Membina kelembagaan dan profesionalisme pengobat tradisional  Memantau malpraktek pengobat tradisional  Aktif dalam forum komunikasi  Menggali dan inventarisasi pengobatan tradisional (obat, cara maupun alat pengobat) baik yang asli indonesia maupun yang berasal dari luar negeri
  • 14. MENIMBANG : MENGINGAT : MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENGAN PENYELENG GARAAN PENGOBATAN TRADISIONAL. BAB I KETENTUAN UMUM 1. PENGOBAT TRADISIONAL 2. OBAT TRADISONAL. 3. PENGOBAT TRADISIONAL 4.PENGOBAT TRADISIONAL ASING 5.SURAT TERDAFTAR PENGOBAT TRADISIONAL (STPT) 6.SURAT IZIN PENGOBAT TRADISIONAL (SIPT) 7.TOKO OBAT TRADISIONAL. BAB II TUJUAN 1. MEMBINA UPAYA PENGOBATAN TRADISIONAL.
  • 15. 2. MEMBERIKAN PERLINDUNGAN 3. MENGINVESTASIKAN JUMLAH PENGOBAT TRADISIONAL, JENIS DAN CARA PENGOBATANNYA. BAB III PENDAFTARAN Pasal 3 1. KLASIFIKASI PENGOBAT TRADISIONAL. 2. KLASIFIKASI DAN JENISNYA : A. PENGOBAT TRADISIONAL KETRAMPILAN B. PENGOBAT TRADISIONAL RAMUAN Pasal 4 1.SEMUA PENGOBAT TRADISIONAL YANG MENJALANKAN PEKERJAAN PENG OBATAN TRADISIONAL WAJIB MENDAFTARKAN DIRI KEPADA KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN / KOTA SETEMPAT UNTUK MEMPEROLEH SURAT TERDAFTAR PENGOBAT TRADISIONAL (STPT). 2.PENGOBAT TRADISIONAL DENGAN CARA SUPRANATURAL HARUS MENDA- PAT REKOMENDASI TERLEBIH DAHULU DARI KEJAKSAAN KABUPATEN / KO TA SETEMPAT.
  • 16. 3. PENGOBAT TRADISIONAL DENGAN CARA PENDEKATAN AGAMA HARUS ME NDAPAT REKOMENDASI TERLEBIH DAHULU DARI KANTOR DEPARTEMEN - AGAM KABUPATEN/KOTA SETEMPAT. Pasal 5 TATA CARA MEMPEROLEH STPT : A. PENGOBAT TRADISIONAL MENGAJUKAN PERMOHONAN KE DINKES KAB / KOTA SEPERTI FORM A. B. SYARAT KELENGKAPAN SBB : 1. BIODATA PENGOBAT TRADISIONAL (FORM B). 2. FOTO COPY ktp. 3. SURAT KETERANGAN DARI DESA/LURAH. 4. REKOMENDASI DARI ASOSIASI/ORAGANISASI. 5. FOTO COPY SERTIFIKAT/IJAZAH PENGOBAT TRADISIONAL YG DIMILIKI. 6. SURAT PENGANTAR PUSKESMAS SETEMPAT. 7. PAS FOTO UKURAN 4 X 6CM SEBANYAK 2 (DUA) LEMBAR. 8. REKOMENASI KEJAKSAAN/KANTOR DEPARTEMEN AGAMA. Pasal 6 1. KEPALA DINAS KESEHATAN/KOTA MELAKUKAN PENDAFTARAN BERDASAR KAN PERMOHONAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 5 UNTUK ME NERBITKAN SURAT TERDAFTAR PENGOBAT TRADISIONAL (STPT).
  • 17. 2. SURAT TERDAFTAR PENGOBAT TRADISIONAL (STPT) DI TERBITKAN OLEH KEPALA DINAS KESEHATAN DALAM WAKTU SELAMBAT-LAMBATNYA 1 (SA TU) BULAN SEJAK PERMOHONAN DAN KELENGKAPAN DITERIMA. 3. BENTUK STPT ADALAH FORMULIR C Pasal 7 1. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA HARUS MEMBUAT PEMBU KUAN PENDAFTARAN MENGENAI STPT YANG TELAH DITERBITKAN 2. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA MENYAMPAIKAN LAPORAN SECARA BERKALA KEPADA BUPATI/WALIKOTA SETEMPAT DENGAN TEMB USAN KE DINKES PROVINSI. Pasal 8 1. STPT BERLAKU SELAMA PENGOBAT TRADISIONAL MELAKUKAN PEKERJA AN DI KAB/KOTA TEMPAT PENDAFTARAN. 2. STPT BERLAKU UNTUK 1 KAB/KOTA. 3. PEMBAHARUAN STPT DILAKSANAKAN SESUAI PASAL 5 BAB IV PERIZINAN BABV PENYELENGGARAAN (DIBACA SENDIRI)
  • 18. Pasal 14 2. PENGOBAT TRADISIONAL SEBAGAIMANA DIMASUD BERKEWAJIBAN ME NYEDIAKAN : A. RUANG KERJA DENGAN UKURAN 2 X 2,5 M 2 B. RUANG TUNGGU. C. PAPAN NAMA DENGAN MENCATUKAN SURAT STPT/SIPT UKURAN 1 X 1,5 D. KAMAR KECIL YG TERPISAH DR RUANG PENGOBATAN. E. PENERANGAN YG BAIK SEHINGGA DAPAT MEMBEDAKAN WARNA. F. SARANA DAN PRASARANA YG MEMENUHI SYARAT HYGIENIE & SANITASI G. RAMUAN/OBAT HARUS MEMENUHI PERSYARATAN. H. PENCATATAN SESUAI KEBUTUHAN. Pasal 15 1. PENGOBAT TRADISIONAL HARUS MEMBERIKAN INFORMASI YANG JELAS DAN TEPAT KEPADA PASIEN TENTANG TINDAKAN PENGOBATAN YG DILA KUKAN. 2. INFORMASI TERSEBUT DAPAT DIBERIKAN SECARA LISAN TENTANG UN – TUNG RUGI TINDAKAN. 3. SEMUA TINDAKAN HARUS MENDAPAT PERSETUJUAN DARI PASIEN DAN KELUARAGANYA. 4. PERSETUJUAN DAPAT SECARA TERTULIS MAUPUN LISAN.
  • 19.  Pasal 20  1. PENGOBAT TRADISIONAL DILARANG MEMBERIKAN DAN ATAU TENGGUNA  KAN OBAT MODERN, OBAT KERAS, NARKOBA DAN BAHAN BERBAHAYA.  2. PENGOBAT TRADISIONAL DILARANG MENGGUNAKAN PRODUK OBAT TRA  DISIONAL YG TIDAK TERDAFTAR DAN RACIKAN BAHAN BAKU YG TIDAK  MEMENUHI SYARAT KESEHATAN.  Pasal 21  1. PENGOBAT TRADISIONAL WAJIB MELAPORKAN KEGIATANNYA TIAP 4 BU  LAN SEKALI KEPADA KADINKES KAB/KOTA.  2. LAPORAN MELIPUTI JUMLAH JENIS KELAMIN PASIEN, JENIS PENYAKIT, ME  TODE DAN CARA MENGOBATANNYA.  Pasal 22  PENGOBATAN TRADISIONAL YANG TIDAK MAMPU MENGOBATI PASIENNYA  DALAM KEADAAN DARURAT, HARUS DIRUJUK KE SARANA PELAYANAN KE-  HATAN TERDEKAT.  Pasal 23  1. PENGOBAT TRADISIONAL DILARANG MEMPROMOSIKAN DIRI SECARA BER  LEBIHAN DAN MEMBERIKAN INFORMASI YG MENYESATKAN  2. IFORMASI MENYESATKAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD ADALAH :  A. PENGGUNAAN GELAR TANPA MELALUI JENJANG PENDIDIKAN.
  • 20.  B. MENGINFORMASIKAN BAHWA PENGOBAT DAPAT MENYEMBUHKAN SEMUA  PENYAKIT.  C. MENGINFORMASIKAN TELAH MEMILIKI SURAT TERDAFTAR/SURAT IZIN SEBAGAI PENGOBAT TRADISIONAL YANG KENYATAANNYA TIDAK DIMILIKI 3. PENGOBAT TRADISIONAL HANYA DAPAT MENGINFORMASIKAN GAN KEPADA MASYARAKAT BERKAITAN DENGAN TEMPAT USAHA, JAM PRAKTEK, KEAHLIAN DAN GELAR YANG SESUAI STPT DAN SIPT. Pasal 25 1.TOKO OBAT TRADISIONAL DILARANG MENYIMPAN, MELAYANI DAN MENJUAL OBAT YG DIPRODUKSI OLEH PABRIK TIDAK DIREGRISTRASI. 2. BAHAN OBAT TRADISIONAL HARUS AMAN, MANFAAT DAN BERMUTU. 3. TOKO OBAT TRADISIONAL BOLEH MEMBIKIN RESEP DARI PENGOBAT TRADISIONAL. 4. TOKO OBAT HARUS MEMBUAT CATATAN. 5. TOKO OBAT TRADISIONAL BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP KEAMANAN, MUTU DAN KEABSAHAN OBAT TRADISIONAL YG DIKELOLA. LAINNYA BACA SENDIRI.
  • 21.  Pasal 33  1. DALAM RANGKA PENGAWASAN, KEPALA DINAS KESEHATAN KAB/KOTA  DAPAT MELAKUKAN TINDAKAN ADMINISTRASIF TERHADAP PENGOBAT  TRADISIONAL YG MELAKSANAKAN KEGIATAN YANG TDK SESUAI DENGAN  KETENTUAN INI.  2 TINDAKAN ADMINISTRATIF ADALAH :  A. TEGURAN LISAN.  B. TEGURAN TERTULIS.  C. PENCABUTAN STPT / SIPT  D. PENGHENTIAN SEMENTARA KEGIATAN.  E. LARANGAN MELAKUKAN PEKERJAAN SEBAGAI PENGOBAT  Pasal 34  DALAM MELAKSANAKAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 31 AYAT 1 KEPALA DINAS KESEHATAN KAB/KOTA  MEMPUNYAI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB :  A. INVENITARISASI  B. PEMBINAAN.  C. MEMBINA DAN MENGEMBANGKAN SELF CARE.  D. PEMANTAUAN PEKERJAAN PENGOBAT TRADISIONAL.  E. PENCATATAN DAN PELAPORAN.
  • 22. BAB IX SANKSI Pasal 35 DENGAN TIDAK MENGURANGI KETENTUAN PIDANA SEBAGAIMANA DITETAP KAN DALAM KTAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP), YANG LAIN BISA DIBACA SENDIRI.
  • 23. SENTRA P3T DISKES PROVINSI JAMBI 2013